Anda di halaman 1dari 14

Indah Ayu Permana Pribadi

Mahasiswa Magister Ilmu Politik UNDIP


indahayupermanap@gmail.com

Kepemimpinan dan Relasi Aktor dalam Pengembangan Program


Desa Melek Internet di Desa Melung Kabupaten Banyumas

Abstrak

Studi ini mengkaji tentang Desa Melek Internet tepatnya di Desa Melung Kecamatan
Kedungbanteng Kabupaten Banyumas. Desa Melek Internet merupakan salah sau inovasi
program pemberdayaan desa yang menunjang kreatifitas masyarakat di era digital. Munculnya
program ini tentunya menimbulkan banyak pro dan kontra. Hal ini dapat diminimalisasi dengan
memunculkan sikap kepemimpinan yang tegas dan bijaksana dari kepala desa untuk menyikapi
perbedaan pendapat di kalangan masyarakat dan perangkat desa. Lahirnya inovasi desa melek
internet juga membuat Desa Melung dikenal dan mempunyai banyak relasi dengan aktor-aktor
yang berkecimpung di dunia IT.
Proses pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dengan beberapa
aktor yang terlibat langsung didalam proses perumusan atau pelaksanaan program. Hasil
analisis dari penelitian yang dilakukan menemukan relasi/ jaringan dari aktor-aktor yang
tergabung dalam sebuah Gerakan Desa Membangun dan sikap-sikap kepemimpinan dari
masing-masing Kepala Desa Melung di dua kepemimpinan yang berbeda.

Kata Kunci: Desa Internet, Gerakan Desa Membangun, Relasi Aktor, Kepemimpinan.

Abstract

This study examines the Internet Literacy Village in Melung Village, Kedungbanteng District,
Banyumas Regency. Internet Literacy Village is one of the innovations of village empowerment
programs that support the creativity of the community in the digital era. The emergence of this
program certainly raises many pros and cons. This can be minimized by bringing up a firm
and wise leadership attitude from headman of Melung Village to address differences of opinion
among villagers and village officials. The birth of innovation in the internet literacy village
also made Melung Village known and had many relations with the actors involved in the IT
world.
The process of data collection is done by conducting interviews with several actors who are
directly involved in the process of formulating or implementing the program. The results of the
analysis of the research conducted found relations / networks of actors who were members of
a Village Building Movement and leadership attitudes of each Melung Village Chief in two
different leadership.

Keywords: Internet Village, Gerakan Desa Membangun, Actor Relations, Leadership.

ini dikarenakan sebagian besar masyarakat


Pendahuluan Indonesia tinggal dan hidup di desa. Desa
juga merupakan lembaga pemerintahan
Desa memegang peranan penting yang otonom sejak sebelum berdirinya
dalam proses pembangunan nasional. Hal Republik Indonesia. Melalui pemerintahan

1
Indah Ayu Permana Pribadi
Mahasiswa Magister Ilmu Politik UNDIP
indahayupermanap@gmail.com

desa, masyarakat mengatur dan mengurus atau potensi desa yang mungkin belum ter
rumah tangganya sendiri sesuai dengan ekspose.
kebutuhan daerah mereka masing-masing. Desa Melung merupakan satu dari
Lahirnya Undang-Undang No. 6 301 Desa yang ada di Kabupaten Banyumas
Tahun 2014 Tentang Desa semakin yang melakukan inovasi dalam program
membuat Desa menjadi primadona. pemberdayaan desanya. Sejak tahun 2008
Penguatan peran masyarakat desa sangat di bawah kepemimpinan Agung Budi
penting, karena desa di tuntut untuk Satrio, Desa Melung mulai melakukan
menggali dan mengembangkan potensi sebuah inovasi dari program desa melek
desanya sendiri. Kewenangan tersebut internet. Program ini dilakukan atas dasar
harus di pertanggung jawabkan dengan baik keinginan Pemerintah Desa Melung agar
oleh desa. Salah satunya dengan mereka lebih mudah untuk mengakses
mengembangkan potensi desa, agar desa informasi. Dengan adanya akses internet di
dapat menjadi desa yang mandiri. desa, pemerintah desa mengharapkan
Program pemberdayaan masyarakat masyarakat dan juga desa sendiri lebih
merupakan salah satu upaya untuk mudah menerima informasi dari luar daerah
mengembangkan kemandirian desa. agar lebih berkembang, termasuk dalam hal
Program ini digunakan untuk memulihkan keterbukaan informasi.
potensi yang ada di desa dalam hal ini Jaringan internet dapat digunakan
khususnya dilakukan oleh masyarakatnya untuk melakukan hal-hal yang positif
(Gunawan Sumodiningrat 2016)z. Kegiatan seperti ; memperkenalkan potensi desa,
yang dilakukan dalam program mempromosikan produk desa dan lain
pemberdayaan masyarakat inilah yang sebagainya (Badri 2016). Salah satu hal
kemudian diharapkan dapat menunjang yang dilakukan oleh Pemerintah Desa
kestabilan ekonomi dan sosial di tingkat Melung adalah dengan membuat website
desa. desa. Website desa ini diperuntukan bagi
Masyarakat memiliki peran penting seluruh masyarakat yang ingin mengakses
dalam menjalankan program informasi tentang Desa Melung. Misalnya;
pemberdayaan masyarakat di desanya, Berita tentang aktivitas di desa, info grafik
karena dalam hal ini masyarakat bukan desa dan lain sebagainya.
hanya menjadi objek tetapi juga subjek. Selain membuat website desa, Desa
Perumusan program pemberdayaan Melung juga bekerja sama dengan banyak
masyarakat desa harus menggunakan aktor yang membantu jalannya program
metode “Bottom Up” karena hakikatnya desa melek internet ini. Aktor yang
pemberdayaan masyarakat dilakukan agar bekerjasama dengan Desa Melung antara
membuat masyarakat lebih berdaya. lain, Relawan TIK Banyumas, PANDI,
Tantangan kemandirian desa yang Kominfo dan Lembaga Swadaya
diberikan oleh pemerintah pusat membuat Masyarakat yang memang berkonsentrasi
desa lebih ber inovasi dalam membuat di bidang pengembangan teknologi dan
program pemberdayaan masyarakat desa. informasi. Selain itu, Desa Melung juga
Inovasi dapat dikatakan sebagai suatu ide, berada dibawah Gerakan Desa Membangun
produk, informasi teknologi, kelembagaan, dimana gerakan ini merupakan gerakan
perilaku, nilai-nilai, dan praktik-praktik pegiat desa yang melebur menjadi satu
baru atau objek-objek yang dapat dirasakan komunitas di bawah Yayasan Gedhe
sebagai sesuatu yang baru oleh individu Nusantara yang memang aktif dalam
atau masyarakat (Rogers 2003). Inovasi bidang program pemberdayaan dan
program pemberdayaan di tingkat desa pemerintahan desa.
dapat dilakukan dengan melihat peluang

2
Indah Ayu Permana Pribadi
Mahasiswa Magister Ilmu Politik UNDIP
indahayupermanap@gmail.com

Tahun 2016 (Ketika itu Desa mekanisme informal tampak melembaga


Melung sudah berganti kepala desa yaitu sehingga seakan-akan menjadi bagian
Khoerudin) Program Desa Melek internet sendiri yang tak tersentuh (Schulte
di Desa Melung mulai merambah ke bidang Nordholt and Klinken 2007). Rubin dalam
peningkatan ekonomi desa. Hal ini bukunya The Politics of Public Budgeting:
dilakukan dengan cara membuat sistem Getting and Spending, Borrowing and
pasar desa online. Dalam program ini Desa Balancing juga mengatakan bahwa dalam
Melung dibantu oleh sebuah perusaan konteks ekonomi dan politik, perumusan
aplikasi SiBisnis. Pasar desa online ini kebijakan menjadi salah satu lahan basah
merupakan sebuah website jual beli dimana bagi para aktor yang terlibat di dalamnya
sistem yang digunakan setara dengan E- (Caiden and Rubin 2006). Artinya dalam
Commerce BukaLapak. perumusan kebijakan (dalam hal ini
Banyaknya aktor yang tergabung perumusan program pemberdayaan
dalam gerakan desa ini membuat Desa masyarakat oleh pemerintah desa) dapat
Melung banyak memiliki banyak jaringan dipengaruhi oleh aktor-aktor di sekitarnya.
yang dapat menjadikan Desa Melung lebih Alih-alih melakukan inovasi program
baik, jika pengelolaanya dapat dilakukan pemberdayaan masyarakat, mungkin saja
dengan benar. Kepemimpinan kepala desa terjadi kepentingan pribadi ataupun
menjadi salah satu hal yang penting yang kelompok di dalam kebijakan yang
perlu diperhatikan, karena segala dirumuskan. Hal tersebut bisa saja terjadi di
sesuatunya berasal dari pemimpin. Selain tingkat desa, mengingat Dana Desa yang
itu Masyarakat yang aktif juga menjadi telah diberikan oleh pemerintah pusat
salah satu kunci keberhasilan suatu kepada setiap desa di Indonesia. Mengingat
program desa, karena program tanpa perumusan kebijakan tentang
partisipasi yang bagus dari masyarakat juga pemberdayaan masyarakat desa juga
tidak akan berjalan. dipengaruhi oleh banyak pihak, ini
Pernyataan ini di dukung oleh teori membuka peluang bagi aktor-aktor untuk
dari Muslim (Muslim 2017), yang melakukan intervensi dalam pembuatan
mengatakan bahwa kegagalan dalam kebijakan tersebut, termasuk di Desa
membangun kemandirian masyarakat Melung. Oleh karena itu, peneliti akan
sering di sebabkan oleh tenaga fasilitator mencoba melakukan analisis evaluasi
yang tidak profesional dan kurang handal. tentang perkembangan program
Dalam hal ini juga dapat kita sepakati pemberdayaan Desa Melek Internet di Desa
bahwasanya mental masyarakat khususnya Melung melihat dari sisi perumusan
masyarakat desa tidak siap dalam menerima kebijakan program pemberdayaan,
program dan program yang ada juga bisa kepemimpinan kepala desa dan jaringan
jadi tidak sesuai dengan pola masyarakat yang terlibat di dalamnya. Berdasarkan hal
atau wilayahnya. Hal tersebut juga dapat tersebut, tulisan ini akan menganalisis lebih
mempengaruhi hasil dari program itu jauh tentang peran dan relasi aktor juga
sendiri. kepemimpinan kepala desa di dua masa
Dalam era otonomi daerah kepemimpinan yang berbeda.
mekanisme di luar mekanisme formal bisa
saja terjadi dalam proses perumusan Metode Penelitian
kebijakan. Hal ini menyebabkan institusi
dan mekanisme formal menjadi impoten. Penelitian ini menggunakan
Keputusan-keputusan penting justru Metode Penelitian Kualitatif. Penelitian ini
banyak yang tidak ditentukan dalam kantor- bertujuan untuk mendeskripsikan tentang
kantor pemerintahan. Mekanisme- proses perumusan kebijakan mengenai

3
Indah Ayu Permana Pribadi
Mahasiswa Magister Ilmu Politik UNDIP
indahayupermanap@gmail.com

program pemberdayaan desa melek 1 Agung Kepala Desa Inisiator


teknologi di Melung Kabupaten Banyumas. Budi Melung Gerakan
Penelitian ini menggunakan paradigma Satrio Periode Desa
Non positivisme khususnya Behaviorism. 2002-2013 Melek
Iskandar Wiryokusumo (Iskandar saat ini beliau Internet
Wiryokusumo 2009) menjelaskan bahwa bekerja
Behaviorism merupakan teori sebagai
perkembangan perilaku, yang dapat diukur, pegiat desa
diamati dan dihasilkan oleh respons pelajar dan
terhadap rangsangan. Tanggapan terhadap bergabung
rangsangan dapat diperkuat dengan umpan bersama
balik positif atau negatif terhadap perilaku Yayasan
kondisi yang diinginkan. Teori ini lalu Gedhe
berkembang menjadi aliran psikologi Nusantara
belajar yang berpengaruh terhadap arah 2 Khoeru Kepala Desa Melanjut
pengembangan teori dan praktik din Melung kan
pendidikan dan pembelajaran yang dikenal Program
sebagai aliran behavioristic yang Desa
menekankan pada terbentuknya perilaku Melek
yang tampak sebagai hasil belajar. Internet
Pendekatan penelitian yang setelah
digunakan dalam penelitian ini adalah studi Pak Budi
kasus. Secara umum, menurut Yin studi 3 Margin Kaur Admin
kasus merupakan strategi yang lebih cocok o Keungan Website
bila pokok pertanyaan suatu penelitian Desa Melung Desa
berkaitan dengan “How atau Why”, bila Melung
peneliti hanya mempunyai sedikit peluang 4 M Akademisi Bekerja
untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang Yamin (Dosen sama
akan di selidiki dan bilamana fokus Jurusan HI dengan
penelitiannya terletak pada fenomena Unsoed) IT dari
kontemporer (masa kini) di dalam Telkom
kehidupan nyata (Yin 1994). Dengan untuk
menggunakan pendekatan studi kasus maka membuat
peneliti dapat melakukan penelitian sistem
terhadap beberapa atau seluruh aspek aplikasi
potensial dari suatu unit atau serangkaian desa E-
kasus mengenai perumusan kebijakan Melung
khususnya dalam perumusan program 5 Ronald Pemilik Memban
pemberdayaan masyarakat desa di Desa Perusahaan tu Desa
Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Aplikasi Melung
Kabupaten Banyumas. siBisnis dalam
Penelitian ini melibatkan Membua
beberapa narasumber yang terlibat aktif dan t Website
pasif dalam perkembangan desa melek Pasar
internet di Desa Melung, mereka adalah; Desa
Online
N Nama Pekerjaan Peran 6 Ringga Penanggungj Mengaja
O na awab r tentang

4
Indah Ayu Permana Pribadi
Mahasiswa Magister Ilmu Politik UNDIP
indahayupermanap@gmail.com

Program Internet Speedy yang kecepatannya jauh lebih


mengajar di di Desa menjangkau hampir ke semua warga desa.
Bhineka Melung. Layanan internet ini gratis bagi seluruh
Ceria (Part masyarakat Desa Melung, bahkan bagi
Desa masyarakat yang belum mempunyai gadget
Melung) diperkenankan untuk menggunakan
7 Riza Masyarakat Peserta komputer yang ada di balai desa untuk
Desa Melung dalam mengakses keperluannya. Kegiatan ini lalu
( Mahasiswa) Pelatihan berkembang menjadi sebuah pelatihan rutin
Kompute bagi warga Desa Melung yang ingin belajar
r menulis dan belajar mengenai Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK).
Dengan metode wawancara Internet bagi Desa Melung
mendalam dengan responden tersebut, merupakan jawaban untuk memutus batas-
penelitian ini diharapkan mampu batas desa yang terisolasi. Internet mampu
memenuhi kebutuhan data dalam artikel ini. menjembatani komunikasi antar pihak
Penelitian ini juga menggunakan buku dan sekaligus menjadi media informasi desa ke
sumber-sumber lain yang menunjang. ruang publik. Tahun 2009 mungkin bisa
dikatakan sebagai kebangkitan program
Pembahasan internet masuk desa, terutama di Desa
Melung. Dengan menggandeng Gerakan
Desa Melung sebagai Melek Internet Desa Membangun, Desa Melung dan desa-
desa lainnya di seluruh nusantara mulai
Desa Melung merupakan desa menggalakan berbagai macam program
yang dikenal dengan desa melek internet pemberdayaan masyarakat di desa. Sampai
jauh sebelum Program Desa Broadband ini kemudian Desa Melung dikenal dan diberi
berjalan. Berangkat dari kesulitan akses julukan “Desa Melek Internet”.
terhadap informasi dan sempat mendapat Tahun 2011 Desa Melung mulai
label desa tertinggal pada tahun 2008 merasakan dampak adanya internet,
Kepala Desa Melung mencoba membuat website Desa Melung mulai dirasakan
terobosan baru dengan memanfaatkan sebagai media yang efektif untuk
jaringan internet di Desa. Dibawah penyebaran berita dan informasi desa
kepemimpinan Bapak Agung Budi Satrio, kepada khalayak. Sejumlah media yang
awalnya Desa Melung berlangganan berada di kota-kota besar menangkap
jaringan internet modem dengan Telkom inovasi ini, akibatnya Desa Melung
Flexy yang disebarkan ke beberapa titik semakin dikenal khalayak dengan sebutan
pemancar di masing-masing grumbul. Desa Melek Internet. Tidak berhenti di situ,
Tidak berhenti disitu, Kepala Desa Melung Desa-desa di seluruh Indonesia juga mulai
saat itu juga mewajibkan kepada perangkat melakukan replikasi terhadap inovasi desa
untuk belajar lebih banyak mengenai yang dilakukan oleh Desa Melung. Inovasi
teknologi dan internet, karena beliau ini berjalan dengan cepat dari sabang
beranggapan bahwa jika pemikiran sampai merauke dengan dibantu oleh
perangkat sudah maju otomatis masyarakat jaringan Gerakan Desa Membangun.
akan mengikuti karena sedikit banyak Gerakan Desa Membangun
masyarakat berkaca kepada orang-orang menjadi model baru dalam pemberdayaan,
yang ada di dalam birokrasi desa. karena mampu melahirkan aktor, media,
Selang waktu berganti Telkom metode dan pendekatan yang berbeda dari
Flexy di Desa Melung berganti menjadi khasanah teori pemberdayaan yang telah

5
Indah Ayu Permana Pribadi
Mahasiswa Magister Ilmu Politik UNDIP
indahayupermanap@gmail.com

ada. Gerakan Desa Membangun digerakkan ekonomi maupun budaya. Budi pun terus
oleh tiga komponen, yaitu; Pemerintah mendampingi Desa Melung karena dirinya
Desa, Kelompok Profesi dan Media Online. juga bekerja sebagai pegiat desa di Yayasan
Gerakan Desa Membangun digerakkan Gedhe Nusantara.
oleh Yayasan Gedhe Nusantara yang
menjadi aktor teknis dibalik inovasi desa
melek internet.(Admin Gedhe 2011) Perumusan dan Pelaksanaan Program
Mereka mempunyai program 1000 website Desa Melek Internet di Desa Melung
desa gratis yang diluncurkan atas dukungan
banyak pihak (Admin Gedhe 2011). Mulai Internet masuk desa, merupakan
dari Direktorat Pemberdayaan Informatika suatu terobosan baru yang kala itu datang
Kominfo,PANDI, Relawan TIK, dari seseorang bernama Agung Budi Satrio.
Kelompok Blogger, Lembaga Swadaya Sebagai kepala desa, beliau merasa harus
Masyarakat dan beragam program memikirkan sebuah inovasi yang bisa
pemberdayaan di tingkat desa. dilakukan oleh desa tertinggal agar lebih
Desa Melung saat ini dipimpin dikenal oleh khalayak luas. Selain itu,
oleh Kepala Desa yang bernama beliau beranggapan bahwa ketika ada
Khoerudin, S.Sos. Beliau menjabat sebagai jaringan internet, masyarakat lebih mudah
Kepala Desa Melung pada tahun 2013 untuk mengakses informasi apapun dimana
hingga 2019. Di awal kepemimpinan saja.
beliau, Desa Melung sudah dikenal dengan Perkembangan zaman saat ini
“Desa Melek Internet”. Sebelum menjadi membuat masyarkat harus berpikir agar
kepala desa, beliau merupakan salah satu tidak tertinggal, begitu juga masyarakat di
perangkat desa di Kantor Desa Melung, desa. Meskipun jauh dari akses ke kota,
kemudian di sarankan untuk maju dalam masyarakat desa harus mendapatkan
pemilihan kepala desa karena kepala desa informasi yang sama seperti yang
yang sebelumnya, yaitu Agung Budi Satrio didapatkan oleh masyarakat kota.
tidak bisa melanjutkan kepemimpinan Keterbukaan informasi tentang
beliau karena sudah menjabat selama dua perkembangan masyarakat di desa juga
kali masa jabatan. Selama menjabat harus diketahui oleh masyarakat di kota
menjadi kepala desa, beliau banyak agar desa tidak lagi dipandang sebelah
berkontribusi untuk kemajuan desa untuk mata.
keterbukaan informasi, baik itu informasi Menyadari bahwa pemerintah desa
dari dalam desa maupun dari luar desa tidak mungkin bergerak sendirian, mereka
untuk kemudian disalurkan kepada mulai menjalin kerja sama dengan orang-
masyarakat. Untuk itulah beliau orang yang mempunyai passion di bidang
mempunyai inisiatif untuk memasang TIK. Mereka mulai memikirkan untuk
sambungan internet di Desa Melung dan membuat website desa untuk menunjang
mewajibkan seluruh perangkat di kantor Sistem Informasi Desa yang saat itu belum
desa untuk bisa mengoperasikan gadget dan ramah di dengar di kalangan pemerintah
belajar mengisi berita desa setiap harinya. desa. Kemudian pada tahun 2011 mereka
Budi (Sapaan akrab Agung Budi mengadakan pertemuan dengan berbagai
Satrio) saat itu berharap bahwa di tangan desa yang ada di Indonesia. Pertemuan itu
Khoerudin, program pemberdayaan di adakan di Desa Melung untuk pertama
masyarakat melek internet ini dapat kalinya dan membicarakan tentang Sistem
berlanjut karena program ini dianggap Informasi Desa dan arah pembangunan
sebagai program yang patut untuk desa melalui TIK. Pertemuan itu kemudian
dikembangkan di desa dalam segi sosial, melahirkan sebuah gerakan yang bernama
Gerakan Desa Membangun yang saat ini

6
Indah Ayu Permana Pribadi
Mahasiswa Magister Ilmu Politik UNDIP
indahayupermanap@gmail.com

berkembang menjadi sebuah yayasan yaitu menamakan dirinya sebagai Gerakan Desa
Yayasan Gedhe Nusantara. Membangun, karena anggotanya sudah
Yayasan Gedhe Nusantara banyak, maka mereka membutuhkan
merupakan sebuah lembaga yang dinaungi Yayasan berbadan hukum, akhirnya
Gerakan Desa Membangun dan terbentuklah Yayasan Gedhe Nusantara
memfokuskan programnya pada program yang memang fokus untuk program
pengembangan desa dari segi apapun pengembangan desa. Setelah itu, kabar
khususnya mengembangkan Sistem tentang Desa Melung semakin meluas dan
Informasi Desa, yang secara singkat dapat kemudian disebut Desa Melek Internet dan
digambarkan sebagai berikut; berbagai media pun mulai meliput tentang
inovasi ini.
Yayasan Gedhe ini merupakan
Berlangganan Internet lewat
jembatan antara aktor yang memiliki
telkom Flexy di Tiga Titik
Akses (mulai Tahun pengetahuan lebih tentang desa dengan
Mengumpulkan dana 2008/2009)
swadaya antara desa dan
sekolah yang ada di Melung
desa itu sendiri untuk saling berkolaborasi
untuk berlangganan internet
(tahun 2008) Berlangganan Internet menghasilkan suatu program yang layak
Kades Melung (Angung Budi Speedy dengan 7 titik akses (
Satrio) Mengusulkan
berlangganan internet untuk
mulai Tahun 2009/2010) untuk dikembangkan di desa, dalam hal ini
menunjang informasi desa.
Terbentuk Gerakan Desa
khususnya di Desa Melung.
Mengadakan Workshop
mengenai Sistem Informasi
Membangun yang kemudian
membentuk suatu wadah Sejak mendapat julukan Desa
Desa di bantu relawan TIK bernama Yayasan Gedhe
Nusantara (2010/2011) Melek Internet, Desa Melung semakin
dikenal oleh khalayak luas, bahkan banyak
desa yang melakukan studi banding di Desa
Melung. Bukan hanya desa, beberapa
sekolah dari Ibu Kota pun datang ke Desa
Gambar 3.1. Terbentuknya Gerakan
Melung untuk belajar bersama mengenai
Desa Membangun dan Yayasan Gedhe
pemberdayaan masyarakat di sana.
Nusantara
Banyaknya masyarakat yang
mengenal Desa Melung membuat berbagai
Dari gambar tersebut dapat
pihak ingin menjalin kerja sama dengan
dijelaskan bahwa, Agung Budi Satrio
Pemerintah Desa Melung untuk
merupakan orang yang mempunyai ide
mengembangkan inovasi di sana. Pada
tentang program desa melek internet.
awalnya, Inovasi Desa Melek Internet ini
Beliau adalah orang dibalik inovasi
dibantu oleh Komunitas Blogger
program tersebut yang tidak lain adalah
Banyumas, PANDI, Yayasan Gedhe
Kepala Desa Melung pada periode 2002-
Nusantara dan Relawan TIK. Kemudian
2013. Beliau dan pemerintah desa
pada tahun 2016 Desa Melung mulai
mengadakan kerja sama dengan beberapa
merambah ke sistem pasar desa online yaitu
pihak, seperti SMP dan SD yang ada di
pasarmelung.id. Program pasar desa online
Desa Melung untuk mengumpulkan dana
ini dibantu oleh berbagai pihak penggerak
swadaya untuk membangun titik-titik
dan juga investor dari Jakarta, yaitu salah
hotspot di Desa Melung. Seiring dengan
satu perusahaan start up yang bergerak di
berkembangnya waktu akhirnya banyak
bidang webdesign ”SiBisnis”.
pihak yang bekerja sama untuk melahirkan
Desa Melek Internet merupakan
program-program baru, sampai pada
suatu terobosan yang baik bagi desa,
akhirnya Desa Melung mengundang desa-
khususnya desa-desa tertinggal yang jauh
desa lainnya untuk workshop tentang
dari akses informasi. Desa Melung sebagai
program desa melek internet ini, khususnya
desa pertama dan penggerak Desa Melek
untuk Sistem Informasi Desa (SID).
Internet mempunyai program-program
Perkumpulan desa-desa ini kemudian

7
Indah Ayu Permana Pribadi
Mahasiswa Magister Ilmu Politik UNDIP
indahayupermanap@gmail.com

yang berjalan sejak tahun 2008 dan sesekali berjalan; 1) Pemerintah Desa harus aktif, 2)
masih dilaksanakan akhir-akhir ini. Media (Online, elektronik, dll), 3) Jejaring
Program-program tersebut adalah: (Lembaga Swadaya/ Relawan TIK, dll).
Sosialisasi dan Pelatihan Komputer serta Oleh karena itu, pada awal program ini
pembinaan kepada masyarakat, Peluncuran berjalan beliau menjalin kerjasama dengan
dan pengenalan Website Desa Melung dan beberapa pihak dari luar desa seperti;
peluncuran website pasarmelung.id serta Yayasan Gedhe Nusantara, SiBisnis serta
aplikasi e-melung yang merupakan salah Lembaga Swadaya Masyarakat lainnya.
satu aplikasi e-government. Menurut penuturan Agung Budi
Satrio, lembaga-lembaga tersebut
Identifikasi Aktor mempunyai perannya masing-masing
dalam proses pengembangan Inovasi Desa
Melek Internet. Yayasan Gedhe Nusantara
Lembaga Lainnya (Bhincer,
SiBisnis, LSM, Jurusan HI
UNSOED)
merupakan wadah dari gerakan desa
membangun dan bekerjasama dengan
Desa Melung Relawan TIK
RTIK (Relawan TIK, di setiap masing-
Yayasan Gedhe Nusantara
masing Kabupaten), PANDI, Komunitas
Agung Budi Satrio PANDI
Blogger, dan Lembaga Swadaya
Masyarakat serta Relawan IT di desa.
Komunitas Blogger

Yayasan Gedhe Nusantara


Berdasarkan penuturan Budi
Gambar 3.2. Aktor yang Terlibat dalam selaku salah satu anggota Dewan Pembina
Program Desa Melek Internet di Yaysan Gedhe Nusantara, GDM
merupakan gerakan kolektif desa yang
Inovasi desa melek internet menjadi model baru dalam kerja
merupakan suatu hal yang baru pada masa pemberdayaan. Gerakan ini dirasa mampu
itu (2008). Desa sebagai suatu bagian untuk melahirkan aktor, media, metode,
terkecil dari tata pemerintahan tentu tidak dan pendekatan yang berbeda dari model
memiliki Sumber Daya Manusia yang pemberdayaan masyarakat yang sudah ada.
mampu membina program ini. Oleh karena Oleh karena itu, pergerakannya terasa
itu, Budi mengajak kerabatnya untuk ikut begitu cepat sampai ke pelosok negeri. Oleh
serta mengembangkan program-program karena itu Yayasan Gedhe hadir untuk
pemberdayaan desa, khususnya Inovasi memberikan wadah kepada pegiat desa di
Desa Melek Internet ini. nusantara.
Program ini merupakan program Gerakan Desa Membangun inilah yang
inovasi desa yang dilakukan agar desa tidak merupakan ujung tombak dan penggerak
tertinggal dengan daerah lain. Relasi yang dari Desa Melek Internet di Indonesia,
beliau miliki dengan berbagai jejaring dalam hal ini khususnya di Desa Melung.
tersebut membuat beliau berpikir bahwa Yayasan Gedhe Nusantara merupakan
program inovasi desa melek internet ini wadah bagi gerakan ini. Melalui gerakan
dapat berjalan dengan baik di kemudian desa membangun, desa-desa di Indonesia
hari. Beliau juga memahami bahwa tidak bisa berjejaring lewat dunia maya. Gerakan
ada satu hal yang instant, semua butuh Desa Membangun ini berjejaring dan
proses, termasuk juga program inovasi melakukan kolaborasi dengan banyak aktor
desa, khususnya di Desa Melung. seperti PANDI, RTIK, Komunitas Blogger
Agung Budi Satrio menjelaskan dan Relawan Desa/ Lembaga Swadaya
bahwa setidaknya ada aktor yang harus Masyarakat di Masing-masing daerah
berperan aktif jika ingin program ini tetap
8
Indah Ayu Permana Pribadi
Mahasiswa Magister Ilmu Politik UNDIP
indahayupermanap@gmail.com

untuk membantu melaksanakan program-


program yang mereka laksanakan.
Pemerintah Desa
Melung (Agung Budi
PANDI dan Relawan TIK Banyumas Satrio)

Pengelola Nama Domain Internet Program Desa Melek


Indonesia (PANDI) adalah Registri Nama Internet

Domain Tingkat Tinggi Indonesia (.ID. )


yang ditetapkan oleh Menteri Komunikasi Sosialisasi dan Pelatihan
Komputer Oleh Komunitas
Sistem E-Goverment
(Aplikasi E-Melung)
Peningkatan Ekonomi
Desa dengan Pasar
Oleh Jurusan HI
dan Informatika (Kominfo) Republik Blogger Banyumas dan
Relawan Lain (Relawan TIK, Unsoed
Online Oleh SiBisniis

Indonesia dengan Surat Keputusan nomor Bhincer, dan Perangkat Desa


serta LSM)
806 tahun 2014.
Dalam program Desa Melek
Internet di Desa Melung, PANDI
Gambar 3.3. Relawan dan LSM yang
bekerjasama dengan RTIK KAbupaten
terlibat dalam Pengembangan Program
Banyumas dan juga Kominfo untuk
Desa Melek Internet
membentuk suatu domain baru untuk desa
yaitu desa.id.
Dikutip dari wawancara Andi
Setelah berhenti dari masa
Budimansyah selaku Ketua Umum PANDI
jabatannya Agung Budi Satrio tetap
dengan beritasatu saat itu menjelaskan
berperan aktif dalam perumusan program di
bahwa domain desa.id diajukan karena desa
Desa Melung. Hanya saja kewenangannya
merupakan satuan pemerintahan terkecil
saat ini terbatas.Beliau hanya bisa sampai
yang tidak dapat disatukan dengan go.id
tahap untuk mengajukan ide-ide terbaru
karena domain tersebut hanya digunakan di
tentang program inovasi desa. Selain
level kabupaten atau kota saja.
lembaga-lembaga, dan yayasan yang sudah
Desa Melung bekerja sama dengan
disebutkan dalam sub-bab sebelumnya, ada
aktor-aktor tersebut untuk menghidupkan
juga Komunitas blogger, Bhineka Ceria,
domain desa secara mandiri. Komunitas
SiBisnis, hingga peneliti yang datang untuk
yang mempunyai keahlian yang sesuai
membantu Desa Melung dalam
dengan tujuan Desa Melung saat itu diajak
mengembangkan programnya.
untuk bekerja sama membangun desa
Komunitas Blogger Banyumas
supaya dapat bersaing di era otonomi desa.
menurut penuturan Budi dan Margino
Selain itu, Peran RTIK Kabupaten
merupakan relawan yang juga membantu
Banyumas dalam pengembangan Desa
dalam pelatihan dan sosialisasi untuk
Melek Internet di Kabupaten Banyumas
masyarakat Desa Melung. Selain itu ada
sangatlah besar. RTIK ini juga membantu
juga relawan dari Mahasiswa Unsoed yang
masyarakat dalam berkegiatan, misalnya
tergabung dalam Komunitas Bhineka
membantu Guru di PAUD untuk belajar
Ceria, yang memang fokus terhadap
menggunakan komputer dan
pendidikan di desa.
memanfaatkan internet untuk metode
Bhineka ceria merupakan salah satu
pembelajaran anak pada saat itu. Selain itu
komunitas yang membantu Desa Melung
RTIK juga membantu desa dalam
untuk mengajar tentang komputer pada
melakukan sosialisasi di Desa Melung.
tahun 2014/2015. Mengajar merupakan
salah satu program Bhineka Ceria yang
Relawan dan Lembaga Swadaya
mereka lakukan setiap waktu. Dalam
Masyarakat
konteks Pelatihan Komputer di Desa
Melung, mereka melakukan pelatihan dasar

9
Indah Ayu Permana Pribadi
Mahasiswa Magister Ilmu Politik UNDIP
indahayupermanap@gmail.com

penggunaan Word, Excel dan seputar cara menjalankan program inovasi desa melek
membuka website atau mencari informasi. internet sejak tahun 2008 hingga sekarang.
Program desa melek internet di Namun, hari ini program ini mulai sepi dan
Desa Melung dirasa sebagai program yang tidak diminati karena kepala desa saat ini
belum menyentuh realitas. Mereka masih dirasa kurang fokus terhadap program desa
menganggap bahwa masyarakat belum siap melek teknologi ini. Dalam sub-bab ini
akan sebutan desa melek internet yang akan dijelaskan mengenai kepemimpinan
mana dalam kacamata orang banyak dan apa saja yang sudah dikerjakan oleh
mengartikan desa melek internet ini sebagai dua kepala desa dalam dua periode
gerakan desa yang mana masyarakatnya kepemimpinan yang berbeda.
bisa mengoperasikan gadget dengan baik Kepemimpinan dalam hal ini
dan berpengetahuan baik tentang internet. dikategorikan kedalam dua aspek penting.
Padahal sejatinya konsep desa melek Pertama; Kemampuan memberi pengaruh
internet di Desa Melung dan desa lainnya di kepada orang banyak. Kedua; Karakteristik
Indonesia ini baru sebatas keterbukaan Pemimpin, dan Gaya Kepemimpinan.
informasi desa dan perlahan melakukan Kepemimpinan yang saya bahas dalam hal
pemberdayaan untuk masyarakatnya agar ini adalah mengenai Kepala Desa Melung
masyarakat juga bisa mengoptimalkan saat menjalankan program desa melek
penggunaan internet baik untuk dirinya internet, karena program ini berjalan di dua
sendiri maupun untuk menunjang masa kepemimpinan dengan karakter yang
kesejahteraan sosial dan ekonomi mereka. berbeda.
Jurusan Hubungan Internasional Pertama, Kepala desa merupakan
Unsoed juga datang ke Desa Melung karena sosok yang sudah pasti menjadi salah satu
menganggap bahwa jarang sekali desa yang panutan masyarakat di desanya masing-
bisa menerapkan program pemberdayaan masing. Karakter yang tegas dan
berbasis internet. Maka dari itu mereka kemampuan kepala desa dalam memimpin
mencoba memfasilitasi Aplikasi E- merupakan salah satu hal yang penting
Government yang bisa di akses oleh setiap dimiliki. Seperti yang dikatakan oleh
masyarakat agar lebih mudah mengakses Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995),
informasi desa. kepemimpinan adalah proses dalam
Selain itu ada juga BUMDes dan mengarahkan dan mempengaruhi para
SiBisnis yang bekerja sama untuk anggota dalam hal berbagai aktivitas yang
mengoptimalkan UMKM di Desa Melung harus dilakukan. Kepala desa sebagai
dalam sebuah situs e-commerce pemimpin harus bisa mengarahkan dan
pasarmelung.id yang merupakan salah satu mempengaruhi masyarakatnya dalam
konsep pasar desa online. Pasar desa online melakukan aktivitas yang dapat menunjang
ini semula diharapkan dapat membangun kemajuan desanya.
ekonomi desa lewat penjualan produk desa Dalam hal ini, Agung Budi Satrio
secara online, namun rupanya kurang dan Khoerudin merupakan dua sosok
berkembang sehingga pada bulan ke -6 pemimpin yang berbeda. Telah dikatakan
Pemerintah Desa Melung menutup situs oleh perangkat Desa Melung, Margino dan
tersebut. Sulastri bahwa dalam hal Inovasi Desa
Melek Internet Pak Budi lebih visioner dan
Kepemimpimpinan terstruktur karena mungkin program ini
sesuai dengan bidang dan keahlian beliau
Kepala desa merupakan salah satu sedangkan Pak Khoerudin jauh lebih hati-
ujung tombak atas program-program yang hati dan bisa dikatakan tidak cekatan dalam
dilakukan di desa. Desa Melung meneruskan program yang sudah berjalan.

10
Indah Ayu Permana Pribadi
Mahasiswa Magister Ilmu Politik UNDIP
indahayupermanap@gmail.com

Contohnya saja dalam menulis di website Pola pemikiran antara Agung Budi
desa, Margino mengatakan bahwa website Satrio dengan Khoerudin sedikit banyak
desa di bawah kepemimpinan Khoerudin mempengaruhi program dan pemikiran
hampir saja terbengkalai karena perangkat mereka. Agung Budi Satrio cenderung
yang sebelumnya diwajibkan untuk mempunyai pemikiran yang lebih lias,
masing-masing menulis berita saat ini tidak khususnya di bidang teknologi informasi.
lagi diwajibkan malah justru dibiarkan. Beliau menganggap bahwa desa harus
Dalam hal ini, keterbatasan Sumber daya kreatif dan berani untuk maju. Semangat
Manusia menjadi alasan Khoerudin. dan kemauan belajar beliau tinggi, bukan
Sumber daya manusia bukan hanya tentang TIK namun juga pariwisata
merupakan masalah utama atau dan ekonomi oleh karena itu sampai saat ini
penghambat bagi Agung Budi Satrio. ilmu beliau masih berguna bagi desa-desa
Dalam masa kepemimpinannya beliau lainya yang membutuhkan uluran
terbiasa unruk mendidik SDM yang ada tanggannya. Hal ini beliau lakukan melalui
berkembang. Kebiasaan birokrasi yang Yayasan Gedhe Nusantara.
menurut beliau berkembang dengan sistem Sedangkan Khoerudin merupakan
“Apa Kata Bapak” atau “Asal Bapak sosok yang lebih selow dan lebih
Senang” ini beliau manfaatkan untuk memikirkan tentang struktur pemerintahan
mendorong kinerja pegawai dengan saat ini. Ketakutan akan ketidakmampuan
memberikan leadership yang baik dan SDM dalam mengurus program desa melek
penguatan SDM di kantor desa. Beliau internet akhirnya membuat Desa Melung
menerapkan kewajiban menulis dan belajar kurang berkembang dalam program ini.
IT kepada setiap perangkat mulai dari Khoerudin jauh lebih mengurus tentang
pembelajaran yang paling dasar dan beliau pariwisata dan program-program dasar
selalu menekankan bahaw ini meupakan hal yang sudah umum dilakukan disetiap desa.
yang tidak akan sia-sia karena akan
digunakan juga dalam kehidupan sehari Kesimpulan
hari mereka. Berdasar pada bab sebelumnya
Pasar desa online juga merupakan dapat disimpulkan bahwa inovasi desa
program bagus yang mangkrak. Pasar ini melek internet di Desa Melung sudah
merupakan pasar online pertama untuk berjalan sejak tahun 2008. Sepanjang
desa-desa yang ada di Kabupaten perjalanan itu tentu saja ada program-
Banyumas bahkan seluruh Indonesia. Jika program yang kiranya berhasil dan tidak
berkembang, hal ini diharapkan dapat berhasil. Namun, hal itu tidak pernah
meningkatkan kemandriian ekonomi desa. membuat Desa Melung khususnya Agung
Namun, lagi lagi program yang sudah bagus Budi Satrio (Selaku penggagas inovasi ini)
ini harus berhenti di tengah jalan karena berhenti untuk mencari hal lain yang bisa di
kurang siapnya desa dalam menjalankan berdayakan di Desa Melung. Dengan
program ini. bekerja sama bersama jaringan/ komunitas
Kedua, dari argumen masing- Gerakan Desa Membangun, Desa Melung
masing dapat kita simpulkan bahwa terus menggali potensi desanya bersama
Khoerudin mempunyai karakter yang lebih dengan desa-desa lainnya.
lembut dari Agung Budi Satrio. Terlihat Relasi yang terjalin antara jaringan
dari argumennya bahwa beliau kurang tegas yang ada di Gerakan Desa Membangun
dalam memimpin, beliau cenderung tidak yang kini ada dalam sebuah wadah/
menggunakan kekuasaanya untuk menekan Yayasan Gedhe Nusantara mempunyai
agar perangkat bisa bekerjasama demi ketergantungan dan keuntungan satu sama
terciptanya program desa melek internet. lain. Di satu sisi gerakan ini dapat

11
Indah Ayu Permana Pribadi
Mahasiswa Magister Ilmu Politik UNDIP
indahayupermanap@gmail.com

memperkenalkan desa-desa yang mungkin atas dukungan banyak pihak. Yayasan


selama ini belum pernah ter sorot oleh Gedhe Nusantara dapat dikatakan sebagai
publik selain itu desa-desa juga dapat me jembatan antar desa dengan Direktorat
replika program-program pemberdayaan Pemberdayaan Informatika Kemkominfo,
terbaru yang kiranya berhasil di desa lain. PANDI, Relawan TIK, Kelompok Blogger,
Untuk komunitas atau lembaga yang Lembaga Swadaya Masyarakat, dan
tergabung dalam GDM ini juga dapat beragam program pemberdayaan
memperoleh keuntungan yaitu lembaga/ pemerintah yang ada di tingkat desa. Peran
komunitas nya digunakan di desa-desa kelompok yang menyediakan bantuan pada
sebagai alat bantu desa untuk berkembang. desa, hal ini menjadi faktor penentu
Relasi yang terjadi di sini seperti penyebarluasan praktik inovasi. Sedangkan
halnya yang dikatakan oleh John Sidel Gerakan Desa Membangun atau GDM
tentang Bossisme. Orang kuat lokal merupakan wadah bagi seluruh relawan dan
menurut John Sidel di sebut sebagai desa dalam mewujudkan perkembangan
“Bossisme Lokal” mereka program pemberdayaan desa dengan
mempertahankan jejaring politik yang telah teknologi yang terbarukan di era digital ini.
terjalin untuk mendapatkan monopoli Lembaga swadaya masyarakat dan
kontrol atas masyarakat melalui komunitas di setiap daerah berbeda. Desa
penguasaan sumber-sumber ekonomi. Melung bekerja sama dengan komunitas
Dalam hal ini, mereka (GDM) dapat seperti Bhineka Ceria, SiBisnis dan
melakukan monopoli kontrol kepada desa- Kelompok Peduli Desa yang ada di
desa yang tergabung di dalamnya. Kontrol Kabupaten Banyumas. Kunci utama
yang dimaksud di sini adalah per soal berjalan program pemberdayaan desa
campur tangan terhadap program melek internet di Desa Melung adalah
pemberdayaan di desa. Namun, bedanya Agung Budi Satrio. Beliau merupakan
GDM ini tidak sampai menjadi broker salah satu dewan pembina di yayasan gedhe
kebijakan yang benar-benar mempengaruhi nusantara yang juga merupakan Kepala
segala bentuk kebijakan yang ada di desa. Desa Melung periode 2002-2013. Oleh
Mereka hanya sebagai jembatan antara desa karena itu, beliau sangat giat dalam
satu dengan desa yang lain untuk mencari menjalankan program desa melek internet
informasi terbaru. Dengan kata lain, GDM ini karena merupakan salah satu program
bergerak sebagai pengontrol informasi yang sejalan dengan pemikiran dan
antar desa dan komunitas, khususnya dalam peminatannya untuk membuat desa lebih
bidang teknologi informasi. maju dengan internet.
Berdasarkan narasi di atas, dapat Pasar desa online/ pasarmelung.id
disimpulkan bahwa kepentingan para aktor merupakan salah satu cara agar desa dapat
yang ada di dalam gerakan ini hanya mandiri secara ekonomi. Harapan dari
sebatas untuk dikenal dan memperkenalkan pasar desa online ini awalnya adalah
desa-desa ini kepada masyarakat. Dengan menjadi “Unicorn Desa”/ “Unicorn
kata lain kepentingan yang dapat terlihat Rakyat” yang nantinya akan dikelola
hanyalah sebatas pengenalan aktor tersebut bersama oleh desa-desa di seluruh
kepada desa-desa di Indonesia agar jasanya Indonesia. Namun, rasanya website ini
juga dapat digunakan oleh desa lain selain terhalang dengan nama besa “Melung” di
Desa Melung. dalamnya.
Dalam hal ini Yayasan Gedhe Sangat disayangkan karena
Nusantara menjadi aktor pendukung teknis program ini tak lagi aktif berjalan setelah
praktik inovasi. Mereka memiliki Program tahun 2016. Tahun 2016 dapat dikatakan
1.000 website desa gratis yang diluncurkan sebagai tahun terbaik sekaligus terburuk

12
Indah Ayu Permana Pribadi
Mahasiswa Magister Ilmu Politik UNDIP
indahayupermanap@gmail.com

bagi sejarah program desa melek internet di bekerja dan mereka mengikuti, daripada
Desa Melung. Dikatakan terbaik karena di belajar sendiri.
tahun itu Desa Melung berhasil melahirkan Desa Melung sudah melakukan pengenalan
program kolaborasi dengan siBisnis yaitu yang cukup baik terhadap masyarakat,
pasarmelung.id namun juga terburuk untuk ke depannya penulis menyarankan
karena ini merupakan akhir dari program- untuk lebih fokus terhadap kesiapan
program inovasi yang ada di Desa Melung. Sumber daya Manusia dan Pemimpin yang
Setelah kepemimpinan bisa membawa masyarakatnya untuk ikut
Khoerudin, program inovasi desa melek serta dalam program-program yang ada,
internet ini kurang berjalan. Beberapa bukan hanya dalam program melek internet
orang mengatakan bahwa metode yang namun juga program lainnya.
diterapkan oleh Khoerudin dan Agung Budi
Satrio sangat berbeda dari berbagai macam Daftar Pustaka
aspek. Seperti; cara memimpin, inovasi Admin Gedhe. 2011. “Yayasan Gedhe
dalam membuat program dan melakukan Nusantara.” Gedhe Foundation. 2011.
kerja sama dengan pihak lain serta karakter https://www.gedhe.or.id/.
sifat yang lebih lemah lembut membuat Badri, Muhammad. 2016. “Pembangunan
Khoerudin memiliki nilai minus di sini. Pedesaan Berbasis Teknologi
Agung Budi Satrio dapat Informasi Dan Komunikasi (Studi
dikatakan sebagai Kepala Desa yang saat Pada Gerakan Desa Membangun).”
itu sangat memiliki semangat yang tinggi Jurnal Risalah.
untuk membangun desanya. Karakter Caiden, Naomi, and Irene S. Rubin. 2006.
masyarakat desa dan birokrasi yang masih “Politics of Public BudgetingThe
menganut sistem “apa kata bapak” Politics of Public Budget: Getting and
membuat beliau sadar bahwa keberhasilan Spending, Borrowing and Balancing.”
desa di pegang oleh pemimpinnya. Public Administration Review.
Kepemimpinan yang baik menjadi salah https://doi.org/10.2307/977083.
satu pilar keberhasilan desa. selain itu Gunawan Sumodiningrat, Dkk. 2016.
kreatifitas juga harus tetap dikembangkan Membangun Indonesia Dari Desa.
agaar tidak tertinggal dengan desa lainnya. Edisi Pert. Yogyakarta:
Mediapressiondo.
Saran Iskandar Wiryokusumo. 2009.
Program Desa Melek Internet “Behaviorisme, Kognivisme, Dan
merupakan program yang pantas untuk Konstruktivisme: Teori Belajar Dan
dikembangkan di era otonomi desa dan Implikasinya Terhadap
Revolusi Industri 4.0. Program ini dapat Pembelajaran.” Prospektus.
menjadi salah satu program unggulan desa Muslim, Azis. 2017. “Analisis Kegagalan
agar mereka dapat lebih dikenal oleh Program Nasional Pemberdayaan
masyarakat luar. Mekanisme yang tepat dan Masyarakat Dalam Membangun
kesiapan SDM merupakan hal yang harus Kemandirian Masyarakat Miskin
diperhatikan ketika akan menjalankan (Studi Kasus Di Provinsi Daerah
program ini. Karakter pemimpin yang tegas Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah,
juga merupakan salah satu hal yang Dan Jawa Timur).” Jurnal
penting, karena pemimpin/ kepala desa Penyuluhan.
merupakan kunci keberhasilan desa. Hal ini https://doi.org/10.25015/penyuluhan.
terjadi karena masyarakat desa cenderung v13i1.14524.
lebih melihat bagaimana kepala desa Rogers, Everett. 2003. Diffusion of
Innovation, 5th Ed.,. Visual Cognition.

13
Indah Ayu Permana Pribadi
Mahasiswa Magister Ilmu Politik UNDIP
indahayupermanap@gmail.com

https://doi.org/10.1080/13506285.201
7.1297339.
Schulte Nordholt, Henk, and Gerry Van
Klinken. 2007. “Brill Chapter Title:
New Colonizers? Identity,
Representation and Government in the
Post-New.” Brill.
https://doi.org/10.1163/j.ctt1w76x39.
9.
Yin, Robert K. 1994. Case Study Research:
Design and Methods. First Release.
Thousand Oaks: Sage.
https://doi.org/10.1080/09500790.201
1.582317.

Sumber lain

UU Desa No. 6 Tahun 2014


Website Desa Melung
Website Kementrian Pedesaan
Website Kementrian Informasi dan
Komunikasi

14

Anda mungkin juga menyukai