Anda di halaman 1dari 7

NAMA : WAHYUDI

NBI : 1112000184

MATA KULIAH : ADMINISTRASI KOTA DAN DESA B

GMAIL : zudyyudd@gmail.com

Peningkatan pelayanan publik di Desa Padureso, Kec. Padureso Kebumen


dengan cara sosialisasi dan pengarahan pengelolaan pemerintahan desa

Abstrak : Kegiatan Sosialisasi dan penyuluhan tentang tata kelola administrasi Desa merupakan
bagian dari kegiatan Pengabdian kepada masyarakat. Tujuan sosialisasi dan penyuluhan ini
adalah untuk meningkatkan kemampuan atau kualitas pada perangkat desa Pemdes Padureso
khususnya pada bidang tata kelola administrasi. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan
penyuluhan dengan teknik dialog atau curah pendapat. Dengan kegiatan ini maka
meningkatnya kinerja dan kemampuan administrasi tenaga/perangkat desa serta para
pengelola BUMDES yang ada di Desa Padureso Kecamatan Padureso Kabupaten Kebumen,
sehingga akan mengubah cara kerja tradisional menjadi cara kerja profesional untuk
meningkatkan pelayanan masyarakat.

Abstract : SOCIALIZATION and outreach activities on village administration governance are part of
community service activities. The purpose of this outreach and counseling is to improve the capacity or
quality of the Padureso village government apparatus, especially in the area of administrative
governance. The method used is socialization and counseling with dialogue techniques or brainstorming.
With this activity, the increase in the performance and administrative capacity of village personnel /
apparatus as well as BUMDES managers in

Keywords : Public Services, Socialization, Village Administration

Padureso Village, Padureso District, Kebumen Regency, so that it will change the traditional way of
working into a professional way of working to improve community services.

A. PENDAHULUAN

Desa dengan segala atribut pemerintahannya merupakan arena yang berhadapan langsung dengan
masyarakat. Pemerintah desa merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusat. Kedudukan
pemerintah desa juga sangat penting mengingat mayoritas penduduk Indonesia tinggal di pedesaan.
Pemerintah desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
dalam sistem pemerintahan negara kesatuan republik indonesia. Sedangkan pemerintah desa adalah
kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu oleh perangkat desa sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan desa.

Pemerintah desa, atau sering disebut PEMDES, merupakan lembaga pemerintah yang bertugas
mengelola wilayah di tingkat desa. Lembaga ini diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun
2005 tentang Pemerintahan Desa yang dikeluarkan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 216 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Kepala pemerintahan desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) ayat 2 adalah kepala desa yang bertanggung jawab atas
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan urusan kemasyarakatan. Kepala desa dan
perangkatnya sebagai pelaksana pemerintahan desa untuk mengatur dan menyelenggarakan
pemerintahannya harus memiliki kemampuan untuk mengarahkan penyelenggaraan pemerintahan,
terutama perangkat desa yang bertanggung jawab langsung kepada kepala desa.

Perangkat desa bertugas membantu kepala desa dalam pembinaan dan pengelolaan teknis dan
pelayanan masyarakat. Setiap pemerintah desa memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk
memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat yang prosesnya harus dijalankan oleh
pemerintah desa. Keberadaan perangkat desa yang juga diserahi tugas administrasi menempati posisi
yang sangat penting karena mereka melakukan penyelenggaraan pemerintahan desa, sehingga dapat
dikatakan bahwa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat desa terdapat kemampuan
mengelola pemerintahan sangat penting. kepada perangkat desa.

Mewujudkan pemerintahan desa yang tertib dan mampu berperan sebagai sumber data dan informasi
bagi penyelenggaraan pemerintahan desa, Pelaksanaan pembangunan, pengembangan masyarakat dan
pemberdayaan masyarakat, pemerintah mengadopsi Permendagri No. 47 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, yang membahas penyelenggaraan pemerintahan di desa.
Pengelolaan pemerintahan desa adalah keseluruhan proses pencatatan data dan informasi yang
berkaitan dengan pemerintahan desa. Penyelenggaraan pemerintahan desa adalah keseluruhan proses
pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan pemerintahan desa dalam buku register desa.
Menurut Syafie , kendala ini terkandung dalam pengertian ketat administrasi. Karena kegiatan
administrasi hanya sebatas pendataan dan informasi di kantor desa.

Desa Padureso terletak di Kecamatan Padureso, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Desa ini juga
merupakan ibu kota Kecamatan Padureso yang berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo. Di desa ini
terdapat gapura utama untuk memasuki objek wisata Waduk Wadaslintang . Permasalahan yang dapat
diidentifikasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa Padureso antara lain: Pemerintah desa belum
menjadikan manajemen administrasi sebagai faktor penting dalam pelayanan publik. Lembaga nirlaba
Politeknik Dharma Patria berusaha mendukung program pemerintah dalam kegiatan nirlaba dengan
memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kesadaran perangkat desa guna meningkatkan
keterampilan atau kualitas perangkat desa Pemdes Padureso khususnya di bidang administrasi
kepemimpinan.

Diharapkan dengan adanya kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
perangkat desa mengenai pentingnya penyelenggaraan pemerintahan desa yang menangani seluruh
proses pencatatan data dan informasi yang berkaitan dengan pemerintahan desa dalam buku register
desa. Tata kelola desa yang baik diharapkan dapat membawa perubahan mendasar dalam kegiatan
pengabdian masyarakat desa. Pemerintah desa harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat agar
masyarakat lebih bahagia dan jarak dapat diperkecil dan dipersempit. Tata kelola pemerintahan desa
terdengar sederhana, namun memegang peranan penting dalam pelaksanaan suatu kebijakan desa.
Penyelenggaraan pemerintahan desa yang baik dan benar akan menjadi faktor pendukung bagi
pembangunan desa untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat

B. METODE

Metode pelaksanaan kegiatan diawali dengan tahap persiapan, dimulai dengan koordinasi dengan pihak
internal dan eksternal, kemudian dilanjutkan ke tahapan pelaksanaan kegiatan, kemudian evaluasi dan
penyusunan laporan kegiatan. Mitra kegiatan nirlaba ini adalah 16 peserta yang merupakan perangkat
desa dari Dewan Kota Padureso dan pengurus BUMDES Padureso. Metode yang digunakan untuk
kegiatan amal berupa sosialisasi dan penyuluhan. Sosialisasi adalah proses di mana orang belajar untuk
berinteraksi, bertindak, berpikir dan merasakan dengan orang lain. Semua hal tersebut merupakan
bagian penting untuk menciptakan partisipasi sosial yang efektif dalam kelompok masyarakat. Menurut
Zanden , sosialisasi adalah proses interaksi sosial dimana kita mengenali cara berpikir, merasa dan
berperilaku agar dapat berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat. Dengan metode sosialisasi ini,
akan lebih mudah untuk memberikan gambaran tentang kekhasan administrasi dan kaitannya dengan
pelayanan publik. Konseling adalah proses perubahan perilaku yang terus menerus dimana perubahan
yang diperlukan tidak hanya berasal dari penambahan pengetahuan, tetapi juga dari perubahan yang
diharapkan dalam keterampilan dan sikap yang gigih yang mengarah pada tindakan atau pekerjaan yang
lebih baik, lebih produktif, dan menguntungkan Konseling berfungsi sebagai metode untuk menambah
dan meningkatkan motivasi seseorang sebagai tahap awal perubahan perilaku. Proses perubahan
perilaku akan melibatkan aspek motivasi, keterampilan dan sikap mental agar mereka mengetahui, mau
dan mampu melaksanakan perubahan dalam kehidupannya untuk mencapai peningkatan kesejahteraan
keluarga yang diinginkan. Konsultasi mengambil bentuk dialog interaktif atau brainstorming, suatu
bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota menyarankan semua solusi yang mungkin untuk
masalah yang dipikirkan setiap peserta, dan kemudian evaluasi pendapat.

Tahap Tahap
Perencanaan pelaksanaan Tahap Evaluasi Tahap Pelaporan

Tahap 1. Perencanaan
Pada tahap ini, solusi yang ditawarkan adalah memberikan pengetahuan untuk membuka wawasan
pengetahuan dan pemahaman tentang arti penting pengelolaan administrasi bagi peningkatan
pelayanan publik.

Kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan dan berkordinasi untuk mengadakan modul dan alat
presentasi.

Tahap 2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, melakukan sosialisasi dan penyuluhan.

Kegiatan ini dengan cara memaparkan materi mengenai pengantar administrasi perkantoran dan tata
kelola administrasi, tujuannya adalah merubah cara kerja dari cara tradisional menjadi cara kerja
profesional, sehingga pelayanan masyarakat dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Setelah
pemaparan selesai maka dilanjutkan dengan dialog interaktif atau curah pendapat.  Tahap 3. Evaluasi

Pada tahap ini, dilakukan evaluasi dari hasil sosialisasi dan penyuluhan.  Tahap 4. Penyusunan Laporan
Kegiatan

Pada tahap ini, dilakukan evaluasi dari hasil sosialisasi dan penyuluhan.

C. HASIL DAN DISKUSI

Kegiatan Sosialisasi dan Musyawarah Pengelolaan Pemerintahan Desa sebagai Sarana Peningkatan
Kapasitas Diri Perangkat Desa dan Pengurus BUMDES di Desa Padureso telah dilaksanakan pada bulan
November 2020 dengan pelaksanaan kegiatan antara lain:

1. Pembukaan oleh Kepala desa Padureso

2. Pemaparan materi administrasi pemerintahan desa oleh Dr. Sotya Partiwi Ediwijoyo, M.M sebagai
narasumber.

3. Dialog interaktif atau brainstorming yang dipimpin oleh Wakhid Yuliyanto, S.E., M.M. Pelaksanaan
kegiatan pelatihan diawali dengan pemaparan materi pengenalan pengelolaan desa, setelah itu
dilakukan brainstorming dialog untuk mengetahui kendala dan kendala yang dihadapi selama ini dalam
pelaksanaan pengelolaan administrasi di Instansi Pemerintahan Desa Padureso.

Pelaksanaan kegiatan ini diakhiri dengan kesimpulan oleh Kepala Desa Padureso. Tujuan dari kegiatan ini
adalah untuk meningkatkan kinerja dan keterampilan administrasi perangkat/perangkat desa dan
pengelola BUMDES di Desa Padureso Kecamatan Padureso Kabupaten Kebumen dengan mengubah cara
kerja tradisional menjadi cara kerja profesional dalam rangka meningkatkan pelayanan masyarakat.

Materi sosialisasi penyelenggaraan pemerintahan desa mengacu pada Permendagri No. 47 Tahun 2016
yaitu:

a) pendataan dan informasi yang benar dalam buku register desa;

b) Pembuatan buku register desa yang diperlukan dan penyusunan laporan sesuai dengan ketentuan
hukum;
c) Penyesuaian dengan kebutuhan, tingkat perkembangan pemerintahan desa dan kompleksitas
permasalahan yang dihadapi dalam pengumpulan data dan informasi berbagai kegiatan.

Ruang lingkup penyelenggaraan pemerintahan desa yang dikelola adalah:

1. Administrasi umum:

Administrasi umum adalah kumpulan data dan informasi tentang kegiatan pemerintahan desa dalam
buku administrasi umum.

Buku administrasi umum ini merupakan direktori dari:

Buku Peraturan Desa; buku keputusan kepala desa; buku inventarisasi dan kekayaan desa; Buku
Perangkat Pemerintahan Desa; daftar kas negara; daftar tanah desa; buku agenda; buku ekspedisi;
buletin komunitas dan buletin paroki.

2. Administrasi kependudukan:

Manajemen kependudukan adalah kegiatan mengumpulkan data dan informasi kependudukan dalam
buku manajemen kependudukan.

Buku manajemen kependudukan ini terdiri dari register-register:

daftar penduduk; Buku pindah desa; buku ringkasan kependudukan; daftar penduduk sementara; Buku
KTP dan buku kartu keluarga.

3. Manajemen keuangan:

Pengelolaan keuangan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan desa dalam buku pengelolaan keuangan.

Buku manajemen keuangan ini terdiri dari register-register:

buku APB desa; buku rencana biaya; buku besar asisten aktivitas; buku kas umum; asisten buku kas; dan
buku bank desa.

4. Manajemen pembangunan:

Manajemen pembangunan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi pelaksanaan pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat dalam buku manajemen pembangunan,

Buku manajemen pembangunan ini terdiri dari register-register:

buku rencana kerja pembangunan desa; buku kegiatan pembangunan; buku stok hasil pengembangan;
Buku Kader Pendampingan dan Pemberdayaan Masyarakat.

5. Administrasi lainnya:

Buku ini terdiri dari register-register berikut:

kegiatan dewan desa; pekerjaan penasehat di desa; Kegiatan fasilitas masyarakat desa/fasilitas umum.
Kegiatan pengabdian ini terkait dengan program pemerintah dalam rangka meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan perngkat desa serta pengurus BUMDES. Dengan harapan agar pengelolaan
administrasi pemerintahan desa dapat berlangsung dengan tertib dan teratur dalam melayani
kebutuhan masyarakat disatu pihak dan kebutuhan pemerintah atas data dan informasi dipihak lain.
Hasil capaian kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Padureso Kecamatan Padureso Kabupaten
Kebumen ini dapat dikatakan cukup berhasil. Partisipasi aktif peserta dalam sosialisasi dan dialog curah
pendapat menunjukkan keinginan untuk meningkatkan kemampuan diri dalam mengelola administrasi
desa. Dengan adanya kegiatan ini juga mengubah cara pandang dalam pengelolaan adminstrasi dari
yang bersifat tradisional menjadi profesional dan melihat pentingnya pemahaman tata kelola
administrasi dalam peningkatan pelayanan publik

D. KESIMPULAN

Kegiatan bakti sosial yang dilakukan pada Kamis November 2020 menunjukkan bahwa Humas dan
Nasihat Penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Pemerintah Desa Padureso sangat bermanfaat bagi
setiap perangkat desa dan pengurus BUMDES di Desa Padureso, karena antusiasme Keikutsertaan
masing-masing peserta terlihat dalam kegiatan sosialisasi dan tata kelola pemerintahan desa.
Kesimpulan dari pelatihan ini adalah sebagai berikut: 1. Pengelolaan desa dapat dilakukan sesuai
prosedur yang telah ditetapkan oleh Desa Padureso. 2. Setiap modul dan tahapan manajemen
pengelolaan desa dapat dilakukan dengan baik oleh setiap peserta. 3. Terjadi peningkatan kinerja dan
keterampilan manajemen aparat/perangkat desa dan pengelola BUMDES di Desa Padureso Kecamatan
Padureso Kabupaten Kebumen karena adanya pergeseran dari cara kerja tradisional ke cara kerja
profesional untuk meningkatkan pelayanan masyarakat.

E. DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016 Tentang Administrasi
Pemerintahan Desa

Lucie, S. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Bogor: Ghalia Indonesia.

Thoha, Miftah. 2008. Ilmu Administrasi Publik Kontemporer. Edisi Pertama Cetakan Ke-2. Kencana.
Jakarta.

Zanden, Vander. 1990. The Social Experience: An Introduction to Sociology. New York: McGraw-Hill.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2016 tentang PedomanAdministrasi Desa.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Desa.

Achmad Daniri, 2005. Good Corporate Governance Konsep Dan Penerapannya. Jakarta. Ray Indonesia

Ali Mufiz, 2004. Pengantar Administrasi Negara. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Dwiyanto Agus. 2008. Mewujudkan Good Governance melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.

Eko, Sutoro, et.al, 2014. Desa Membangun Indonesia, Yogyakarta : Forum Pengembangan Pembaharuan
Desa (FPPD),

Hari Sabarno. 2007. Memandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa. Jakarta: Sinar Grafika.

Anda mungkin juga menyukai