PENYELENGGARAAN
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan ridho -Nya, Paket Modul Pelatihan Posyandu dapat disusun dan
diselesaikan dengan baik.
Penyusunan paket modul pelatihan ini dimaksudkan sebagai bagian dari
langkah strategis dalam upaya peningkatan kualitas Lembaga Kemasyarakatan Desa
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan Pembangunan desa . Modul Pelatihan
Posyandu ini dimaksudkan untuk memperkuat Posyandu sebagai Lembaga
Kemasyarakatan Desa di Desa Lokasi P3PD dan Desa lainnya. Modul ini juga
dapat digunakan untuk pelatihan LKD/LAD yang bersumber dari APBN, APBD,
APBDes dan sumber-sumber pendanaan lainnya. Meningkatkan peranan Lembaga
Kemasyarakatan Desa ( LKD ) dalam Tata Kelola Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa menjadi keniscayaan. Dana Desa yang setiap tahun mengalami kenaikan harus
dikelola dengan baik, transparan dan akuntabel dengan sistem pengawasan dan
keseimbangan antara Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan
Lembaga Kemasyarakatan Desa ( LKD ) serta diarahkan untuk membiayai
pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang menjadi prioritas desa yang direncanakan dan
dilaksanakan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh unsur masyakat yang
ada di Desa. Peningkatan kualitas penyelenggaraan tata kelola pemerintahan desa
akan berhasil diwujudkan apabila pengetahuan, sikap positif dan keterampilan
para penyelenggara dan pemangku kepentingan terus ditingkatkan. Dengan
begitu diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan desa
serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Petunjuk Penyelenggaraan
1
Pelatihan Penguatan Posyandu
Kementerian Dalam Negei Republik Intlonesia
Direktorat Jenderal Bi.na Pemeimahant Desa
Paket Modul Pelatihan Posyandyu ini juga menjadi salah satu alat bantu
dalam pencapaian salah satu Indikator Kinerja utama (IKU) program
Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) pada Komponen 1 yang
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa. Pelatihan
Posyandu merupakan salah satu jenis pelatihan yang dilakukan di lokasi P3pD tahun
2023.
Paket Modul Pelatihan Posyandu ini terdiri dari Modul Pelatihan Posyandu
dan Modul ToT Pelatihan Posyandu yang di dalamnya berisi kurikulum, silabus
serta proses penyajian menggunakan model fasilitasi partisipatoris dengan tema
utama terkait keb'rjakan penyelenggaraan pemerintahan desa, penataan
kelembagaan desa serta fungsi dan tugas Posyandu sebagai LKD. Paket modul
pelatihan ini terdiri dari tiga buku yang tidak terpisahkan yaitu matriks kurikulum
dan silabus, panduan fasilitasi dan bahan bacaan.
Kepada tim penyusun modul pelatihan Posyandu saya sampaikan terima kasih,
Semoga paket modul ini dapat membantu Posyandu dalam melaksanakan peran dan
tugasnya serta turut membantu pemerintah daerah kabupaten dalam pelaksanaan
layanan kesehatan, pendidikan anak usia dini, pelembagaan pola hidup bersih dan
sehat serta pelembagaan norma keluarga kecil dan bahagia. Semoga Tuhan yang
Maha Esa memberkati seluruh pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa dan
negara.
DIREKTUR JENDERAL
BINA DESA
Petunjuk Pengelenggaraan
z^
Pelatihan Penguotan Posgandu
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
PETUNJUK PENYELENGGARAAN
PELATIHAN PENGUATAN POSYANDU
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Penetapan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan
peraturan pelaksanaannya, menuntut penyiapan dan penguatan
kapasitas, baik aparatur pemerintah desa maupun masyarakat.
Peningkatan kapasitas aparat pemerintahan desa dan unsur-unsur
masyarakat yang terlibat secara langsung dalam tata kelola desa menjadi
syarat agar pelaksanaan UU Desa dapat berjalan secara optimal.
Petunjuk Penyelenggaraan
3
Pelatihan Penguatan Posyandu
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
2. Dasar Pemikiran
Pengaturan tentang Desa sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, antara lain mengubah beberapa
sistem yang sangat prinsipil dalam sistem pemerintahan di desa.
Perubahan tersebut meliputi kedudukan dan jenis desa, kewenangan
desa, keuangan dan aset desa dan pembangunan desa.
Petunjuk Penyelenggaraan
4
Pelatihan Penguatan Posyandu
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
3. Pengertian
Pelatihan Penguatan Posyandu adalah pelatihan yang ditujukan untuk
meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap Posyandu dan
perangkat desa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
4. Paket Pelatihan
Dalam rangka pelaksanaan Pelatihan Penguatan Posyandu , disusun
paket materi pelatihan, yakni:
• Petunjuk Penyelenggaraan Pelatihan Penguatan Posyandu
• Matrik Kurikulum Pelatihan Penguatan Posyandu
• Panduan Pelatihan/Fasilitator Pelatihan Penguatan Posyandu
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan, para peserta pelatihan diharapkan dapat:
a. Memahami Dinamika Kelas
b. Memahami kebijakan pemerintah dalam Penguatan Posyandu
c. Memahami Peranan Posyandu dalam pencegahan korupsi Keuangan
Desa
d. Memahami Pengembanga BUMDes untuk meningkatkan pendapatan
UP2K dan PADes
e. Memahami Penguatan Posyandu
f. Terampil menyusun perencanaan program Posyandu dan laporan
g. Terampil menyusun rencana tindak lanjut pelatihan;
Petunjuk Penyelenggaraan
5
Pelatihan Penguatan Posyandu
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
Petunjuk Penyelenggaraan
6
Pelatihan Penguatan Posyandu
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
Petunjuk Penyelenggaraan
7
Pelatihan Penguatan Posyandu
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa;
Petunjuk Penyelenggaraan
8
Pelatihan Penguatan Posyandu
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
V. MATERI PELATIHAN
Pokok-pokok materi Pelatihan Penguatan Posyandu disusun dalam bentuk
kurikulum pelatihan yang diuraikan kedalam Pokok Bahasan/PB dan Sub Pokok
Bahasan/SPB, sebagai berikut:
Petunjuk Penyelenggaraan
9
Pelatihan Penguatan Posyandu
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
Catatan : Yang diblok warna kuning adalah Materi Pelatihan Modul Dasar 20 JP
Yang diblok warna abu-abu adalah Materi Pelatihan tematik 10 JP
1 Jam Pelajaran = 45 menit
2. Proses Pelatihan
Pelatihan ini diarahkan pada peningkatan pengetahuan, sikap dan
keterampilan para peserta pelatihan. Oleh karena itu, proses pelatihan ini
dilakukan secara partisipatif. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pelatihan ini meliputi:
a. Memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk
berpartisipasi dalam setiap proses pembelajaran;
b. Pelatihan dilakukan dikelas sesuai dengan kurikulum yang telah
ditentukan;
c. Sesuai sifat pelatihan yang praktis dan terbuka, maka pelatihan ini
perlu didukung sarana kelas dan media pelatihan yang memadai,
seperti: komputer, proyektor, metaplan, papan tancap, paku
tancap/lem kertas dinding/koran, papan tulis putih /hitam, kain
warna gelap, dan penyediaan ruangan yang cukup;
d. Pada setiap penyiapan Sub Pokok Bahasan/SPB, pelatih wajib
mengaitkan materi yang akan dibahas dengan materi sebelumnya,
dan pada akhir pembahasan perlu ada rangkuman serta sarana-
sarana penetapan dalam pelaksanaan tugas peserta;
e. Panitia penyelenggara harus menerapkan pelatihan secara
partisipatif, agar tujuan pelatihan dapat dicapai secara efektif,
sehigga Penitia Penyelenggara perlu memahami tugas dan fungsinya;
Petunjuk Penyelenggaraan
10
Pelatihan Penguatan Posyandu
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
3. Metode Belajar
Berdasarkan pendekatan andragogi partispatori atau pelatihan orang
dewasa yang bersifat partisipatif, maka penyajian seiap Sub Pokok
Bahasan/SPB selalu menggunakan lebih dari satu metode pelatihan, seperti
yang tertera dalam Matriks Kurikulum dan Modul Panduan Fasilitator;
4. Media Belajar
Pelatihan ini memerlukan sarana yang mendukung tercapainya pelatihan
secara partisipatif, baik berupa sarana kelas maupun media pelatihan;
Petunjuk Penyelenggaraan
11
Pelatihan Penguatan Posyandu
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
Petunjuk Penyelenggaraan
12
Pelatihan Penguatan Posyandu
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan situasi ruangan
pelatihan, antara lain:
b. Tugas
Kegiatan panitia penyelenggara harus terorganisir secara baik, dalam
arti ada kejelasan pembagian tugasnya, ada kejelasan mekanisme
kerjanya, serta ada kejelasan jadwal kerjanya.
Secara garis besar, tugas panitia penyelenggara adalah sebagai
berikut:
1) Menyelenggarakan kegiatan pelatihan dengan agenda
sebagaimana tercantum pada tahap persiapan, pelaksanaan dan
pelaporan
2) Mengelola penyelenggaraan pelatihan malalui proses belajar
mengajar yang partisipatif setiap hari, seperti:
Petunjuk Penyelenggaraan
13
Pelatihan Penguatan Posyandu
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
2. Pelatih/Fasilitator
a. Dasar Hukum
Pelatih/Fasilitator Pelatihan Penguatan Posyandu ditetapkan
dengan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggarn Ditjen Bina
Pemdes Kemendagri.
b. Unsur Pelatih
Unsur pelatih dan persyaratan pelatih adalah sebagaimana
tercantum di depan. Namun apabila terjadi kondisi keterbatasan
tenaga pelatih /Fasilitator dari segi kuantitas dan kualitas, maka
dapat mengundang atau meminta bantuan para pelatih/Fasilitator
dari instansi lain yangmemenuhi persyaratan.
3. Peserta Pelatihan
a. Dasar Hukum
Peserta yang mengikuti Pelatihan Penguatah Posyandu adalah yang
termasuk dalam daftar peserta dan mendapat undangan dari panitia
penyelenggara, dengan membawa Surat Tugas dari pejabat yang
berwenang.
b. Kewajiban
Dalam rangka mendukung kelancaran penyelengaraan pelatihan dan
efektifitas proses pembelajaran, maka peserta diharapkan
memperhatikan dan menyiapkan hal-hal sebagai berikut:
1) Membawa persyaratan yang tertera dalam undangan
pelatihan.
2) Mengikuti rangkaian pelatihan dengan sungguh-sungguh dan
secara aktif terlibat dalam setiap pembahasan materi.
Petunjuk Penyelenggaraan
14
Pelatihan Penguatan Posyandu
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
b. Pelaksanaan
➢ Melaksanakan pendaftaran pelatih, panitia dan peserta.
➢ Menginformasikan jadwal pelatihan dan membagikan materi dan
peralatan/media yang diperlukan;
➢ Memeriksa kesiapan fasilitas pelatihan;
➢ Memeriksa kesiapan materi dan media yang dibutuhkan;
➢ Melaksanakan acara pembukaan;
➢ Melaksanakan kegiatan pelatihan, rapat tim pelatih dan panitia,
monitoring dan evaluasi dalam proses pelatihan;
➢ Melaksanakan evaluasi akhir pelatihan;
➢ Melaksanakan acara penutupa pelatihan dan menyerahkan
sertifikat;
➢ Melayani dan mengendalikan proses belajar-mengajar setiap hari.
7. Evaluasi pelatihan
Keberhasilan pelaksanaan pelatihan ini dinilai berdasarkan hasil evaluasi
terhadap aspek:
➢ Efektifitas pengelolaan pelatihan;
➢ Capaian prestasi belajar; dan
➢ Efektifitas pengelolaan kegiatan.
Petunjuk Penyelenggaraan
15
Pelatihan Penguatan Posyandu
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
X. PENUTUP
Petunjuk penyelenggaraan ini agar dijadikan pedoman dalam
penyelengaraan kegiatan Pelatihan Penguatan Posyandu. Hal-hal yang belum
tercantum dalam petunjuk ini, dapat dikembangkan sesuai kebutuhan
namun tetap mengacu pada tujuan pelatihan yang sudah ditetapkan.
Petunjuk Penyelenggaraan
16
Pelatihan Penguatan Posyandu
LAMPIRAN PETUNJUK
PENYELENGGARAAN
PENGGUNAAN MODUL
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
1. Pendekatan Pelatihan
Pelatihan Penguatan Posyandu menggunakan pendekatan andragogi dengan
teknik partisipatif dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Pelatih bertindak sebagai Fasilitator atau narasumber dalam mengelola
proses belajar.
b. Peserta disebut sebagai warga belajar
c. Fasilitator memastikan keikutsertaan warga belajar secara aktif dan merata
dalam seluruh proses pelatihan.
d. Proses pelatihan dilakukan dengan menghargai, mendayagunakan, dan
memperhatikan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki warga belajar.
e. Pembahasan materi bersama warga belajar dilakukan dengan memusatkan
perhatian pada penemuan dan pemecahan masalah yang dihadapi warga
belajar.
f. Peran boleh berbeda, namun tetap dalam kebersamaan antara pelatih,
panitia dan peserta dalam proses untuk mencapai tujuan pelatihan.
g. Proses belajar-mengajar mengutamakan peningkatan pemahaman, dan
kemampuan aplikatif pelatih/fasilitator dari pada pengalihan pengetahuan.
2. Proses Pelatihan
Pelatihan ini mengarah pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan
Posyandu ( Pos Pelayanan Terpadu ). Oleh karena itu, proses pelatihan ini
dilakukan secara partisipatif. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelatihan ini
meliputi :
a. Memberikan kesempatan kepada warga belajar berpartisipasi dalam setiap
proses belajar mengajar.
b. Materi pelatihan disusun sesuai dengan kurikulum dan silabus yang telah
ditentukan.
1
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
c. Dukungan sarana dan media belajar yang memadai, seperti metaplan, papan
tancap, paku tancap/lem, kertas dinding/kertas koran, papan tulis
putih/hitam, dan penyediaan ruangan yang memadai bagi pergerakan warga
belajar dan pelatih/fasilitator dalam mengelola pelatihan.
d. Pada setiap penyajian materi, pelatih/fasilitator berkewajiban mengaitkan
materi yang akan dibahas dengan materi sebelumnya, kemudian pada akhir
pembahasan perlu ada rangkuman serta saran-saran penerapan dalam
pelaksanaan tugas peserta sebagai aparatur desa.
e. Fasilitator melakukan evaluasi belajar yang dibahas pada akhir PB/SPB dan
refleksi hasilnya pada setiap hari berikutnya sebelum pembahasan PB/SPB
dimulai.
f. Untuk melihat keberhasilan pelatihan, dilakukan evaluasi belajar
menggunakan pre-test di awal kegiatan pelatihan dan post-test pada akhir
pelatihan, dan evaluasi formatif setiap sub pokok bahasan.
a. Evaluasi keberhasilan pelatihan juga dilakukan secara partisipatif oleh
peserta melalui perubahan capaian harapan yang ditempelkan pada pohon
harapan.
3. Metode Belajar
Berdasarkan proses pembelajaran yang partisipatif, maka setiap Sub Pokok
Bahasan selalu menggunakan lebih dari satu metode, seperti yang tertera dalam
matriks kurikulum, silabus dan proses penyajian.
Berikut ini adalah metode-metode yang dipergunakan:
▪ Ceramah ▪ Peragaan
▪ Tanya Jawab ▪ Simulasi
▪ Curah Pendapat ▪ Penugasan Perorangan
▪ Diskusi Kelompok ▪ Penugasan Kelompok
▪ Diskusi Pleno ▪ Sumbang Saran
▪ Diskusi Panel ▪ Praktek
Kombinasi penggunaan metode sangat tergantung pada tujuan, materi, waktu
dan latar belakang peserta.
2
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
4. Media Belajar
Pelatihan ini memerlukan sarana untuk mendukung pelatihan dengan teknik
partisipatif berupa kelas dan media belajar yang memadai untuk menjalankan
proses belajar mengajar seperti diskusi, simulasi, peragaan, dan praktek
fasilitasi.
Media belajar harus cukup jumlah dan kualitasny. Media ini dapat berupa lembar-
lembar tugas, lembar simulasi, poster lembar kasus, atau hal lainnya yang dapat
disesuaiakan dengan kebutuhan setempat.
Media/sarana yang digunakan dalam proses belajar mengajar antara lain:
1) Sarana Kelas, meliputi:
▪ Ruang kelas dan ruang diskusi
▪ Papan tulis/ white board
▪ LCD/TV Monitor
▪ Komputer/ Laptop
▪ Overhead proyektor (OHP)/ transparan dan spidolnya
▪ Meja dan kursi
▪ Pine board (papan tancap)
▪ Sound system, mikrofon dan loudspeaker.
2) Sarana Belajar, antara lain:
▪ Kertas dinding/ kertas peraga
▪ Bahan praktek
▪ Papan tancap, metaplan, paku tancap, dan lem/ perekat
▪ Buku pegangan peserta
3) Media Belajar, meliputi:
▪ Vidiografik ▪ Lembar bacaan
▪ Video ▪ Lembar tugas
▪ Lembar simulasi ▪ Bagan-bagan
▪ Lembar peragaan ▪ Formulir-formulir
▪ Lembar penyajian
3
LAMPIRAN PETUNJUK
PENYELENGGARAAN TTG MATRIK
KURIKULUM PELATIHAN
BERBASIS KOMPETENSI MODUL
PELATIHAN
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
PERKIRAAN
NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI WAKTU (JP)
PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP JUMLAH
1 2 3 4 5 6
1 1. Perkenalan dan 1.1 Melakukan perkenalan antar 0 0 1 1
Pengorganisasian Diri peserta pelatihan
Peserta 1.2 Memilih Pengurus Kelas
1.3 Membangun komitmen selama
proses pelatihan
2 2. Tujuan Pelatihan dan 2.1 Menjelaskan tujuan belajar 1 0 0 1
Ungkapan Harapan Peserta 2.2 Mengidentifikasi harapan peserta
selama pelatihan
2.3 Mengidentifikasi kontribusi
peserta selama pelatihan
3 3. Manajemen Pemerintahan 3.1 Menjelaskan Jenis kelembagaan 2 0 0 2
Desa yang ada di Desa Kewenangan
Desa
3.2 Menjelaskan Jenis kewenangan
Desa
3.3 Menjelaskan Administrasi Desa
3.4 Menjelaskan Jenis Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa
4 4. Peran Posyandu Dalam 4.1 Menjelaskan pentingnya 1 3 0 4
Penyusunan Perencanaan Posyandu terlibat dalam
1
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
2
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
3
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
4
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
praktek
15 15. Pelaksanaan Praktek 15.1 Menjelaskan Maksud dan tujuan 0 6 0 6
praktek
15.2 Terampil menyusun program kerja
dengan metode P3MD
16 16. Refleksi Pelaksanaan 16.1 Menjelaskan Maksud melakukan 0 1 0 1
Praktek refleksi pelaksanaan praktek
16.2 Menjelaskan kendala dan
keberhasilan pelaksanaan praktek
17 17 Pembulatan Pelatihan 17.1. Mereviw hubungan materi 1 0 0 1
dengan tujuan pelatihan
17.2. Menjelaskan tingkat keberhasilan
peserta
18 18. RKTL 18.1. Mengidentifikasi Kegiatan yang 0 1 0 1
akan dilakukan setelah mengikuti
peatihan
18.2. Terampil menyusun Rencana
Kerja Tindak lanjut ( RKTL )
JUMLAH 16 15 2 33
5
LAMPIRAN PETUNJUK
PENYELENGGARAAN LEMBAR
EVALUASI SPB
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
PB / SPB :
Hari/Tanggal :
Kelas/Ruang :
Petunjuk Pengisian:
Berilah tanda silang ( X ) pada kolom jawaban A, B, C, dan D yang menurut
Bapak/Ibu/Saudara dianggap sesuai. Disamping itu berikan komentar/masukan
pada kolom yang tersedia untuk mendukung alasan atau uraiannya:
Nilai
No. Aspek yang Dinilai Total
A B C D
1. Pencapaian Tujuan/Hasil Pelatihan
2. Manfaat Materi Pelatihan
3. Dinamika Kelas dan Partisipasi
Peserta
4. Kemampuan Fasilitator/Pelatih
5. Dukungan Fasilitas Pelatihan
Keterangan:
A = Baik Sekali (80)
B = Baik (70)
C = Cukup (60)
D = Kurang (50)
Komentar/Masukan:
1
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
2
LAMPIRAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN TTG
CONTOH SERTIFIKAT
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
LAMPIRAN III
Contoh sertifikat halaman belakang
KURIKULUM PELATIHAN PENGUATAN POSYANDU
POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN JAMPEL
PB I BINA SUASANA
SPB 1.1 Perkenalan dan Pengorganisasian Diri Peserta 1
SPB 1.2 Tujuan Pelatihan dan Ungkapan Harapan Peserta 1
PB II KEBIAJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGUATAN POSYANDU
SPB 2.1 Manajemen Pemerintahan Desa 2
SPB 2.2 Peran Posyandu dalam Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa 4
SPB 2.3 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Desa 1
SPB 2.4 Kebijakan Penyusunan Peraturan di Desa 1
SPB 2.5 Peran Posyandu dalam Pencegahan Korupsi Keuangan Desa 2
SPB 2.6 Pengembangan BUMDes dalam Peningkatan PADes 2
PB III PENGUATAN POSYANDU
SPB 3.1 Penguatan Tugas dan Fungsi Posyandu 2
SPB 3.2 Peran Posyandu dalam Pembangunan Inklusi 2
SPB 3.3 Peran Posyandu dalam layanan Kesehatan dan integrasi layanan social dasar 2
SPB 3.4 Penyusunan rencana program kerja Posyandu 2
SPB 3.5 Penyusunan Laporan Program Kerja 2
PB IV PRAKTEK
SPB 4.1 Persiapan Praktek Penyusunan rencana program kerja 1
SPB 4.2 Pelaksanaan Praktek 6
SPB 4.3 Refleksi Hasil Praktek 1
PB V PEMBULATAN DAN RENCANA KEGIATAN TINDAK LANJUT
SPB 5.1 Pembulatan 1
SPB 5.2 Rencana Tindak Lanjut Pelatihan 1
JUMLAH 33
Petunjuk Penyelenggaraan
Pelatihan Penguatan LKD/LAD c
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
Atas Partisipasi Aktif sebagai Peserta Pelatihan Penguatan Posyandu , yang diselenggarakan di ..............................
tanggal ...... s.d ....................................
............................., ...........................20.....
Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa
ttd
Petunjuk Penyelenggaraan
Pelatihan Penguatan LKD/LAD d
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
Petunjuk Penyelenggaraan
Pelatihan Penguatan LKD/LAD e