Anda di halaman 1dari 10

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN
PLH DIREKTUR JENDERAL
BINA PEMERINTAHAN DESA

PADA
TRAINING OF MASTER TRAINER
PELATIHAN PENGUATAN BADAN PERMUSYAWARATAN
DESA DAN KERJA SAMA DESA

JAKARTA, 28 NOVEMBER 2023


Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh, Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang
saya hormati :
- Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa;
- Direktur Fasilitasi Kerjasama, Lembaga Pemerintah Desa, dan
Badan Permusyawaratan Desa;
- Para narasumber;
- Para pelatih dan seluruh hadirin peserta Training of Master Trainer
(ToMT) yang berbahagia.

MUSIM HUJAN DI PAPUA


BIAR HANGAT PAKAI MANTEL BULU
BAPAK IBU YANG BERBAHAGIA
SEMOGA SEMUA SEHAT SELALU

2
Mengawali sambutan saya pada kesempatan yang baik ini,
pertama-tama saya mengajak seluruh hadirin untuk memanjatkan
puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat Rahmat dan Hidayah-Nya lah kita dapat bertemu pada
acara yang kita banggakan bersama ini, juga tak lupa saya ucapkan
terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas
kehadiran Bapak/Ibu peserta rapat yang telah memenuhi undangan
kami untuk mengikuti kegiatan “Training Of Master Trainer
Pelatihan Penguatan Badan Permusyawaratan Desa Dan
Kerja Sama Desa” yang diselenggarakan oleh Direktorat
Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri.
Bapak/Ibu peserta rapat yang saya hormati,
Visi Indonesia emas 2045 yaitu negara berdaulat, maju dan
berkelanjutan, sebuah kondisi dimana Indonesia memiliki
pendapatan per kapita setara negara maju, kemiskinan menuju 0%
dan berkurangnya ketimpangan, kepemimpinan dan pengaruh di
dunia internasional meningkat, daya saing sumberdaya manusia
meningkat, serta intensitas emisi GRK menurun menuju net zero
emission. Sehubungan dengan hal tersebut keberadaan Desa
menjadi isu penting dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Desa sebagai garda terdepan dalam memenuhi kebutuhan
kehidupan masyarakat secara langsung. Untuk selanjutnya,
pembangunan haruslah berkelanjutan agar tidak terjadi
ketimpangan yang signifikan antara wilayah di Desa dengan
perkotaan.
Sebagaimana kita ketahui, Desa merupakan wilayah pemerintahan
yang memiliki keunikan, dimana Desa memiliki kearifan lokal
yang telah tumbuh dan berkembang secara alami dengan
3
diakuinya hak asal-usul atau rekognisi dan kewenangan berskala
lokal atau subsidiaritas. Sehingga, untuk mendukung hal tersebut
fungsi pemerintahan yang meliputi pelayanan, Pembangunan,
pemberdayaan dan pengaturan perlu dilakukan percepatan dalam
rangka kualitas perencanaan dan penganggaran di tingkat Desa,
dalam hal ini perlu dilakukan suatu upaya melalui program
peningkatan kapasitas pemerintahan Desa sebagai salah satu
strategi dalam rangka penataan kewenangan Desa dan peningkatan
pendapatan asli Desa untuk kualitas belanja Desa.
Bapak/Ibu yang saya hormati,
Sebagai dukungan pemerintah untuk menstimulasi perkembangan
di Desa, maka pemerintah telah mengalokasikan Dana Desa
sebagai dana transfer pemerintah yang menjadi salah satu sumber
pendanaan di Desa. Adapun, total Dana Desa dari Tahun 2015
sampai dengan tahun 2023 adalah sebesar 538,9 Triliun. Terjadi
kenaikan transfer Dana Desa dari tahun ke tahun, tercatat sejak
tahun 2015 dialokasikan sebesar Rp20,67 triliun dan tahun 2023
Dana Desa dialokasikan sebesar Rp.70 triliun atau meningkat lebih
dari 3 kali lipat dibandingkan tahun 2015. Dana Desa per Desa
meningkat 3 kali lipat dari Rp280,3 juta per desa tahun 2015
menjadi Rp.933 juta per desa di tahun 2023. Perhatian besar
pemerintah terhadap Desa ini diharapkan akan meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat Desa serta mempersempit
ketimpangan antara Desa dengan kota.
Dalam rangka mendukung dan melaksanakan kewenangan dan
alokasi yang anggaran yang sangat besar tersebut, pemerintah
telah membuat menerbitkan aturan/regulasi, mulai dari
perencanaan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pengelolaan
4
keuangan Desa, pengelolaan Aset Desa, penyusunan produk
hukum Desa, kerja sama Desa dan peraturan lainnya. Oleh karena
itu, dibutuhkan kapasitas yang kuat dan berkompeten dari aparatur
Desa beserta seluruh pihak yang terlibat dalam pemerintahan Desa
agar pelaksanaan kewenangan Desa dan pemanfaatan Dana Desa
terlaksana dengan optimal dan tertib hukum.
Dengan adanya kebijakan tersebut pula, Desa tentu membutuhkan
pembinaan dari pemerintah di tingkat supra Desa untuk
memberikan pemahaman dan kemampuan untuk memetakan
kebutuhan dan membuat skala prioritas dalam penggunaan
anggaran Desa, agar belanja Desa menjadi berkualitas dan
berorientasi pada kesejahteraan masyarakatnya.
Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD)
merupakan solusi dalam rangka menyiapkan aparatur Desa yang
handal dalam mewujudkan tata kelola Desa yang lebih baik dan
berkualitas.
Hadirin yang saya muliakan,
Penetapan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
dan peraturan pelaksananya, menuntut penyiapan dan penguatan
kapasitas, baik aparatur pemerintah Desa maupun masyarakat.
Pengembangan kapasitas aparatur Desa dan unsur-unsur yang
terlibat secara langsung dalam tata kelola Desa menjadi syarat agar
pelaksanaan Undang-Undang Desa dapat berjalan secara optimal.
Kapasitas aparatur Desa dimaksud dapat dilihat dari:
1. Pengetahuan terhadap isi UU Desa
2. Keterampilan mengerjakan tugas-tugas teknis dalam
pengelolaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan Desa
3. Sikap kerja yang sesuai dan konsisten dengan “tuntutan” UU
5
Desa

Dalam sikap kerja itu tercermin komitmen dan


kebertanggungjawaban untuk mewujudkan tata kelola Desa yang
memampukan pemerintah dan masyarakat Desa memandirikan
dirinya melalui pendekatan pembangunan partisipatif yang
bertumpu pada pemberdaayaan masyarakat.

Bapak, Ibu yang saya hormati,

Pemerintah Desa harus mengetahui prosedur perencanaan


pembangunan di desa sebagaimana diatur dalam Pasal 79 Undang-
Undang No. 6 tentang Desa yang mengamanatkan bahwa
Pemerintah Desa diwajibkan menyusun perencanaan
pembangunan desa sesuai kewenangannya dengan mengacu pada
perencanaan pembangunan kabupaten/kota dan pada peraturan
pelaksanaanya, yaitu pasal 115 PP Nomor 43 Tahun 2015
menyatakan bahwa perencanaan pembangunan Desa menjadi
pedoman bagi Pemerintah Desa dalam Menyusun dokumen
rancangan RPJM Desa, RKP Desa, dan daftar usulan RKP Desa.

Dengan adanya dokumen tersebut, dapat menjadikan arah


pembangunan dan tata kelola pemerintahan desa dan kelembagaan
masyarakat yang ada di desa menjadi lebih dinamis, dan memiliki
peluang untuk melakukan pengembangan desa, baik dari sisi
tatanan sistem pemerintahan, pertumbuhan ekonomi desa,
pengembangan akses, kualitas sarana dan prasarana yang menjadi
semakin baik, dan adanya dukungan pendanaan yang dapat
direncanakan untuk pencapaian tujuan.

Dukungan kebijakan Permendagri No. 114 tahun 2014 tentang


6
Pedoman Pembangunan Desa, dan Permendagri No. 110 tentang
Badan Permusyawaratan Desa, dan dukungan kebijakan yang lain,
memberikan makna bahwa pembangunan perdesaan telah
mendapatkan perhatian besar dari negara untuk di arahkan kepada
pembangunan yang berkualitas, berkelanjutan dan mendorong
untuk menjadi desa mandiri, dan tumbuhnya demokrasi yang sehat
dan berkeadilan.
Hadirin yang saya banggakan,
Sebagai salah satu cara dalam peningkatan Pendapatan
Desa, dapat dilakukan Kerjasama Desa. Mekanisme
pelaksanaan Kerjasama Desa berpedoman pada
Permendagri Nomor 96 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Kerjasama Desa di Bidang Pemerintahan Desa. Dengan
terlaksananya Kerjasama Desa diharapkan dapat
mempercepat tercapainya tujuan pembangunan Desa yaitu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas
hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui
pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan
prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal,
serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan
secara berkelanjutan.

Oleh sebab itu maka aparatur pemerintah Desa perlu memahami


aturan/regulasi terkait perencanaan Desa, pelaksanaan
pembangunan Desa maupun kerja sama Desa dan peraturan lainnya
melalui Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa

7
(P3PD). P3PD diharapkan dapat memperkuat kapasitas
kelembagaan dan sistem akuntabilitas yang akan mengarah pada
peningkatan kualitas belanja ditingkat Desa dan diharapkan
peningkatan kualitas belanja Desa dapat berkontribusi pada
percepatan pengurangan kemiskinan pedesaan dan peningkatan
pembangunan Desa.

Pelatihan merupakan sarana untuk meningkatkan kompetensi


pelaku penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Desa,
baik dari unsur aparat pemerintah Desa maupun masyarakat,
ditentukan oleh berbagai faktor, yang yang terkait langsung dengan
pengelolaan proses pembelajaran (pendekatan, metode, dan media
fasilitasi/pembelajaran) maupun pengelolaan kegiatan
(manajemen) dalam penyelenggaraan pelatihan.

Berdasarkan hasil Refreshment Pelatih PKAD dan Sertifikasi


Pelatih Aparatur Pemerintah Desa Tahun 2023 angkatan I-IV, telah
mencetak tenaga pelatih berjumlah total 292 orang maka perlu
untuk menambah tenaga pelatih master untuk keperluan pelatihan
dimasa yang akan datang. Sejalan dengan hal tersebut, maka
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam
Negeri merancang pelatihan untuk calon pelatih aparatur
pemerintahan Desa, atau Training of Master Trainer Penguatan
Badan Permusyawaratan Desa dan Kerja Sama Desa.

Maksud kegiatan ToMT untuk mempersiapkan peserta sebagai


tenaga pelatih master, meningkatkan pengetahuan dan kompetensi
secara komprehensi terkait regulasi perencanaan Desa, pelaksanaan
pembangunan Desa, maupun kerja sama Desa dan peraturan
lainnya sehingga mampu melaksanakan tugas sebagai pelatih,
8
mempersiapkan dan mencetak para pelatih yang handal dan
terampil pada Pelatihan Aparatur Desa sehingga mendukung
tercapainya tujuan pelatihan bagi para aparatur Desa dan perangkat
Desa.
Bapak/Ibu hadirin yang saya hormati,
Pada kesempatan yang baik ini, saya minta perhatian kepada
Bapak/Ibu peserta selama kegiatan “Pelatihan Penguatan Badan
Permusyawaratan Desa dan Kerja Sama Desa” ini berlangsung
yaitu:

1. Dapat mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan penuh


tanggungjawab dan disiplin yang tinggi sehingga mendapatkan
nilai manfaat yang besar dan dapat diimplementasikan

2. Dapat menerapkan dan melaksanakan tugas sebagai


pelatih/fasilitator guna membantu dalam pengembangan
kompetensi kapasitas aparatur Desa yang pada akhirnya dapat
mewujudkan Desa mandiri, maju dan sejahtera

Demikianlah beberapa hal yang dapat saya sampaikan pada


kesempatan yang baik ini. Saya sangat mengapresiasi keikutsertaan
dan dukungan dari seluruh pihak .

Dan akhirnya, atas perhatian dan kerja sama dari seluruh pihak saya
ucapkan terima kasih dan dengan mengucapkan
Bismillahirrahmannirahim, kegiatan “Training Of Master
Trainer Pelatihan Penguatan Badan Permusyawaratan
Desa Dan Kerja Sama Desa”, secara resmi saya nyatakan
dibuka. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan taufiq dan
hidayah-Nya serta kemudahan bagi kita semua dalam melaksanakan
9
tugas yang kita emban. Aamiin ya rabbal alamiin.

Demikian,
Wabillahittaufiq wal hidayah, Wassalamu‘alaikum
warahmatullahiwabarakatuh

Plh. Direktur Jenderal


Bina Pemerintahan Desa,

Dr. Drs. La Ode P. Balombo, AP., M.Si

10

Anda mungkin juga menyukai