REPUBLIK INDONESIA
SAMBUTAN
PLH DIREKTUR JENDERAL
BINA PEMERINTAHAN DESA
PADA
TRAINING OF MASTER TRAINER
PELATIHAN PENGUATAN BADAN PERMUSYAWARATAN
DESA DAN KERJA SAMA DESA
2
Mengawali sambutan saya pada kesempatan yang baik ini,
pertama-tama saya mengajak seluruh hadirin untuk memanjatkan
puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat Rahmat dan Hidayah-Nya lah kita dapat bertemu pada
acara yang kita banggakan bersama ini, juga tak lupa saya ucapkan
terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas
kehadiran Bapak/Ibu peserta rapat yang telah memenuhi undangan
kami untuk mengikuti kegiatan “Training Of Master Trainer
Pelatihan Penguatan Badan Permusyawaratan Desa Dan
Kerja Sama Desa” yang diselenggarakan oleh Direktorat
Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri.
Bapak/Ibu peserta rapat yang saya hormati,
Visi Indonesia emas 2045 yaitu negara berdaulat, maju dan
berkelanjutan, sebuah kondisi dimana Indonesia memiliki
pendapatan per kapita setara negara maju, kemiskinan menuju 0%
dan berkurangnya ketimpangan, kepemimpinan dan pengaruh di
dunia internasional meningkat, daya saing sumberdaya manusia
meningkat, serta intensitas emisi GRK menurun menuju net zero
emission. Sehubungan dengan hal tersebut keberadaan Desa
menjadi isu penting dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Desa sebagai garda terdepan dalam memenuhi kebutuhan
kehidupan masyarakat secara langsung. Untuk selanjutnya,
pembangunan haruslah berkelanjutan agar tidak terjadi
ketimpangan yang signifikan antara wilayah di Desa dengan
perkotaan.
Sebagaimana kita ketahui, Desa merupakan wilayah pemerintahan
yang memiliki keunikan, dimana Desa memiliki kearifan lokal
yang telah tumbuh dan berkembang secara alami dengan
3
diakuinya hak asal-usul atau rekognisi dan kewenangan berskala
lokal atau subsidiaritas. Sehingga, untuk mendukung hal tersebut
fungsi pemerintahan yang meliputi pelayanan, Pembangunan,
pemberdayaan dan pengaturan perlu dilakukan percepatan dalam
rangka kualitas perencanaan dan penganggaran di tingkat Desa,
dalam hal ini perlu dilakukan suatu upaya melalui program
peningkatan kapasitas pemerintahan Desa sebagai salah satu
strategi dalam rangka penataan kewenangan Desa dan peningkatan
pendapatan asli Desa untuk kualitas belanja Desa.
Bapak/Ibu yang saya hormati,
Sebagai dukungan pemerintah untuk menstimulasi perkembangan
di Desa, maka pemerintah telah mengalokasikan Dana Desa
sebagai dana transfer pemerintah yang menjadi salah satu sumber
pendanaan di Desa. Adapun, total Dana Desa dari Tahun 2015
sampai dengan tahun 2023 adalah sebesar 538,9 Triliun. Terjadi
kenaikan transfer Dana Desa dari tahun ke tahun, tercatat sejak
tahun 2015 dialokasikan sebesar Rp20,67 triliun dan tahun 2023
Dana Desa dialokasikan sebesar Rp.70 triliun atau meningkat lebih
dari 3 kali lipat dibandingkan tahun 2015. Dana Desa per Desa
meningkat 3 kali lipat dari Rp280,3 juta per desa tahun 2015
menjadi Rp.933 juta per desa di tahun 2023. Perhatian besar
pemerintah terhadap Desa ini diharapkan akan meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat Desa serta mempersempit
ketimpangan antara Desa dengan kota.
Dalam rangka mendukung dan melaksanakan kewenangan dan
alokasi yang anggaran yang sangat besar tersebut, pemerintah
telah membuat menerbitkan aturan/regulasi, mulai dari
perencanaan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pengelolaan
4
keuangan Desa, pengelolaan Aset Desa, penyusunan produk
hukum Desa, kerja sama Desa dan peraturan lainnya. Oleh karena
itu, dibutuhkan kapasitas yang kuat dan berkompeten dari aparatur
Desa beserta seluruh pihak yang terlibat dalam pemerintahan Desa
agar pelaksanaan kewenangan Desa dan pemanfaatan Dana Desa
terlaksana dengan optimal dan tertib hukum.
Dengan adanya kebijakan tersebut pula, Desa tentu membutuhkan
pembinaan dari pemerintah di tingkat supra Desa untuk
memberikan pemahaman dan kemampuan untuk memetakan
kebutuhan dan membuat skala prioritas dalam penggunaan
anggaran Desa, agar belanja Desa menjadi berkualitas dan
berorientasi pada kesejahteraan masyarakatnya.
Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD)
merupakan solusi dalam rangka menyiapkan aparatur Desa yang
handal dalam mewujudkan tata kelola Desa yang lebih baik dan
berkualitas.
Hadirin yang saya muliakan,
Penetapan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
dan peraturan pelaksananya, menuntut penyiapan dan penguatan
kapasitas, baik aparatur pemerintah Desa maupun masyarakat.
Pengembangan kapasitas aparatur Desa dan unsur-unsur yang
terlibat secara langsung dalam tata kelola Desa menjadi syarat agar
pelaksanaan Undang-Undang Desa dapat berjalan secara optimal.
Kapasitas aparatur Desa dimaksud dapat dilihat dari:
1. Pengetahuan terhadap isi UU Desa
2. Keterampilan mengerjakan tugas-tugas teknis dalam
pengelolaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan Desa
3. Sikap kerja yang sesuai dan konsisten dengan “tuntutan” UU
5
Desa
7
(P3PD). P3PD diharapkan dapat memperkuat kapasitas
kelembagaan dan sistem akuntabilitas yang akan mengarah pada
peningkatan kualitas belanja ditingkat Desa dan diharapkan
peningkatan kualitas belanja Desa dapat berkontribusi pada
percepatan pengurangan kemiskinan pedesaan dan peningkatan
pembangunan Desa.
Dan akhirnya, atas perhatian dan kerja sama dari seluruh pihak saya
ucapkan terima kasih dan dengan mengucapkan
Bismillahirrahmannirahim, kegiatan “Training Of Master
Trainer Pelatihan Penguatan Badan Permusyawaratan
Desa Dan Kerja Sama Desa”, secara resmi saya nyatakan
dibuka. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan taufiq dan
hidayah-Nya serta kemudahan bagi kita semua dalam melaksanakan
9
tugas yang kita emban. Aamiin ya rabbal alamiin.
Demikian,
Wabillahittaufiq wal hidayah, Wassalamu‘alaikum
warahmatullahiwabarakatuh
10