A. BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Terbitnya Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa dan peraturan pelaksanaannya
merupakan tantangan bagi pemerintahan desa dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut
dalam penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan sesuai kewenangan yang diberikan, Begitu
besar kewenangan dan keuangan yang diterima oleh desa tentunya dibutuhkan perencanaan yang
matang dengan memperhitungkan segenap potensi yang dimiliki, tim kerja yang profesional dan
proporsional, pola pelaksanaan pembangunan yang tepat, pengawasan yang mampu menghindari
kebocoran dan penyimpangan, serta adanya system pelaporan dan evaluasi yang transparan dan
akuntabel. Apabila hal tersebut tidak bisa diwujudkan maka potensi sumber dana dan kewenangan
yang besar tersebut akan menjadi sia-sia. Untuk mewujudkan semua ini dibutuhkan sumber daya
manusia yang professional baik dari segi pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan sehingga
kewenangan dan keuangan yang begitu besar dapat dikelola dalam suatu manajemen pemerintahan
yang baik.
Desa sebagai organisasi pemerintah dibentuk dan didirikan dengan tujuan untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Karena memiliki tugas yang berat, Pemerintah Desa harus dipimpin
dan diisi oleh sumber daya manusia terpilih yang memiliki semangat yang tinggi, komitmen yang
utuh, dan kompetensi yang mumpuni untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat. Keberhasilan suatu desa, sangat
ditentukan oleh kualitas dan kinerja Kepala Desa, BPD dan Perangkat Desa. Namun kenyataan
menunjukkan bahwa masih banyak Kepala Desa, BPD dan Perangkat Desa belum mampu
mengembang tugas sesuai dengan tuntutan dan aspirasi masyarakat, belum sepenuhnya memahami
berbagai kerangka aturan terkait pemerintahan desa (UU Desa) secara menyeluruh serta belum
mampu mengimplementasikan konsep, etika dan makna kepemimpinan secara komprehenship, hal
ini disebabkan karena hampir sebagian Kepala desa, BPD yang terpilih dan Perangkat Desa gang
diangkat, pada dasarnya tidak melalui jenjeng ilmu pemerintahan, sehingga perlu belajar secara
mandiri dan berkelanjutan baik melalui pendidikan fomal maupun melalui bimtek dan ataupun
sejenisnya sehingga mampu meningkatkan wawasan serta memperkaya ilmu pemgetahuan dan pada
gilirannya Aparatur Desa (Kepala Desa, BPD Dan Perangkat Desa) yang ada memiliki kapasitas
dan kemampuan untuk menjadi pemimpin desa yang berkualitas, manajerial dan inovatif dalam
menjalankan tugas dan fungsinya guna mendorong terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan dan
pembagunan yang berorientasi kepada kepentingan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Semementara itu disamping penguatan kelembagaan dan personal desa, salah satu upaya dan
langkah strategis yang dapat mendorong percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat, adalah
pengembangan ekonomi masyarakat desa melalui pemberdayaan dan pemanfaatan seluruh potensi
dan sumber daya yang ada di desa,. Pemberdayaan dan pemanfaatan potensi dan sumber daya
tersebut dapat dilakukan melalui sektor perkebunan, perikanan, peternakan, dan pertanian, seni,
alam, lingkungan, budaya dan lain sebagainya melalui desa wisata berbasis kearifan lokal, sehingga
potensi-potensi tersebut dapat berdaya guna dan berkontribusi untuk meningkatkan PAD dan
kesejahteraan masyarakat desa
Memasuki era reformasi dan tekhnologi, kita dihadapkan pada perubahan arah pembangunan yang
bertumpu pada peningkatan sumber daya aparatur, pengembangan aparatur pemerintahan desa dapat
diartikan sebagai upaya mempersiapkan aparatur desa agar dapat beradaptasi, bergerak dan berperan
dalam pemerintahan desa sesuai dengan pertumbuhan, perkembangan, dan reformasi birokrasi
pemerintahan, tanpa itu, pelaksanaan pembangunan dan peningkatan kualitas pelayanan akan
terhambat. Lahirnya UU No. 6 tentang Desa, yang kemudian diikuti oleh terbitnya peraturan
pelaksanaan UU tersebut, adalah menjadi momentum bagi aparatur pemerintah desa dan BPD untuk
berdaptasi dan menyesuaikan diri serta memahami secara komprehensip berbagai aturan tersebut,
baik belajar secara mandiri maupun melalui Bimtek dan atau sejenisnya, sehingga memiliki
kompetensi dan kapasitas yang memadai dalam mendorong terciptanya tata kelola pemerintahan
desa kearah yang lebih baik.
Menyikapi dan memfasiliats hal tersebut diatas, Lembaga Pendamping Desa (LPD), telah
menyelenggarakan Bimtek Peningkatan Kapasitas Dan Sinergitas Aparatur Pemerintah Desa Dan
BPD Serta Strategi Pengembangan Potensi Desa Wisata Berbasis Kearifan Lokal Untuk
Meningkatkan PAD Dan Kesejahteraan Masyarakat Desa. Yang dirangkaikan dengan kunjungan
Kerja / Studi Tiru Ke Desa Wisata Nyarai / Desa Salibutan Lubuk Alung, yang telah berhasil
mengembangkan potensi budaya, alam dan lingkungan berbasis kearifan lokal menjadi Desa Wisata
Terbaik Tingkat Nasional. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kapaitas, wawasan,
dan memenuhi kebutuhan SDM Aparatur Pemerintah Desa Dan BPD dalam mendorong
terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang berorientasi kepada
kepentingan dan kesejahteraan masyarakat desa.
2. DASAR PELAKSANAAN
Adapun dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah menindaklanjuti dan mensosialisasikan Ketentuan
dari Undang Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa Beserta Peraturan Pelaksanaannya.
2. KEPESERTAAN
a) Jumlah Peserta yang hadir dan ikut menjadi Peserta Bimtek sebanyak 71 (Tujuh Puluh Satu)
Peserta, yang terdiri dari unsur Perangkat Desa Se-Kabupaten Belitung Timur.
b) Kepesertaan kegiatan ini sangat baik, semua peserta sangat antusias mengikuti jalannya setiap
agenda kegiatan, mulai dari pembukaan sampai penutupan acara kegiatan.
3. MATERI KEGIATAN
A. MATERI :
Materi Bimtek yang disampaikan pada pelakanaan Bimtek ini sangat efektif untuk memperkaya
wawasan dan meningkatkan kapasitas dan sinergitas serta mendorong peningkatan kinerja, peran
sesuai tugas dan fungsi Pemerintah Desa Dan BPD guna mewujudkan terciptanya tata kelola
pemerintahan desa yang baik yang berorientasi kepada kepentingan dan peningkatan kemakmuran
dan kesejahteraan masyarakat desa.
B. PENYAJIAN MATERI :
Materi akan diberikan melalui bentuk kuliah dan diskusi kelas dengan menggunakan metode
participatory training yang menekankan pada keikutsertaan penuh setiap peserta yang
memungkinkan terjadinya interaksi aktif antar peserta, yang dirangkaikan dengan
Kunjungan/Studi Tiru ke ke Desa Wisata Nyarai / Desa Salibutan Lubuk Alung, yang telah
berhasil mengembangkan potensi budaya, alam dan lingkungan berbasis kearifan lokal menjadi
Desa Wisata, yang bertujuan meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) serta mendorong
peningkatan perekonomian dan kesejehateraan masyarakat desa.
4. NARASUMBER
Pelaksanaan Bimtek ini menggunakan narasumber yang berkompeten di bidangnya serta memahami
dan menguasai materi bahasan yang disampaikan yang berasal dari Direktorat Jenderal Bina
Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri RI dan Pejabat Desa serta Pengelola Desa Wisata.
*) Nama nama narasumber terlampir pada jadwal dan agenda kegiatan.
5. PEMBIAYAAN/KONTRIBUSI
Kegiatan ini sepenuhnya dibiayai oleh Peserta melalui APBDes setiap Desa dengan biaya kontribusi
keikutsertaan sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) untuk setiap Peserta, dengan
perincian peruntukkannya sebagai berikut :
✓ Biaya Penginapan Peserta Selama Kegiatan (4 Hari/3 Malam);
✓ Biaya keikutsertaan Kegiatan Bimtek Dan Kunjungan Kerja/Studi Tiru;
✓ Biaya Transportasi Bus Ke Desa Kunjungan/Studi Tiru (PP);
✓ Bimtek Kits (Modul, Pulpen, Block Note, Tas Ransel);
✓ Biaya Penggadaan Makalah/Modul;
✓ Biaya Pengadaan/Pembelian Materai, Kwitansi dan Sertifikat Peserta;
✓ Biaya Pengadaan/Pembelian Baju Batik Peserta;
✓ Biaya Penunjang Penyelenggaraan Kegiatan (Printer, Tinta, Alat Tulis Kantor, Sewa Infokus,
Spanduk, Dokumentasi, dll);
✓ Akomodasi dan Honor Bagi Narasumber, Tamu Kehormatan Sekaligus Pembuka Acara
Kegiatan;
✓ Akomodasi dan Honor Bagi MC Dan Panitia Selama Kegiatan;
✓ Penyewaan Kendaraan Mini Bus Untuk Tamu VIP Dan Operasional Lembaga;
✓ Hal Hal Lain Pendukung Pelaksanaan Kegiatan Seperti Penyediaan P3K, Dan lain-lain.
2. EVALUASI PELAKSANAAN
Kegiatan ini pada dasarnya sudah terlaksana secara baik dan berjalan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, namun masih banyak hal yang perlu dibenahi dimasa yang akan datang, penyederhanaan
dan penajaman materi yang lebih teknis yang memuat contoh, simulasi dan disertai praktek langsung
dengan penambahan hari/jam pembelajaran perlu diperhatikan, sehingga Peserta dapat memahami
secara komprehenship baik dari sisi kemudahan maupun solusi pada saat implementasi dan
penerapannya.
E. BAB V. KESIMPULAN
Dari Hasil Pelaksanaan kegiatan ini, dapat disimpulkan hal‐hal sebagai berikut:
1. Materi Bimtek :
➢ Susunan materi yang disajikan cukup terstruktur, sistematis, mudah diiktui dan dipahami oleh
PESERTA;
➢ Materi disajikan dengan memuat contoh kongkrit dan relevan dalam mendukung peningkatan
sinergitas, peran dan kinerja serta mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam
peneyelenggaraan pemerintahan desa;
➢ Materipun dapat digunakan sebagai pegangan, panduan dan motivasi dalam kehidupan pribadi,
organisasi dan lingkungan.
2. Narasumber Kegiatan :
Narasumber menguasai materi yang disampaikan serta mampu memotivasi dan mentransfer ilmu yang
dimiliki kepada peserta sehingga mudah dipahami dan diimplemetasikan oleh para PESERTA.
3. Sarana dan Prasarana :
Tempat dan lokasi kegiatan representative, ruangan, alat dan media pembelajaran yang memadai serta
konsumsi mencukupi namun kurang variatif.
ttd
DEDI HERMANA, SE
Direktur
Lampiran : Bimtek Peningkatan Kapasitas Dan Sinergitas Aparatur Pemerintah Desa Dan BPD Serta Strategi Pengembangan Potensi
Desa Wisata Berbasis Kearifan Lokal Untuk Meningkatkan PAD Dan Kesejahteraan Masyarakat Desa.
13.30 – 15.30 Pengembangan Potensi Dan Pengelolaan Desa Wisata Nyarai Ari Rahmadi
Pengelola Desa Wisata Nyarai
15.30 – 16.30 Tanya Jawab / Penutupan Kunjungan Beserta Jajaran
16.30 - Selesai Kembali Ke Hotel /Makan Malam / Istirahat Panitia / Manajemen Hotel
HARI JUMAT, 24 NOVEMBER 2023
06.00 – 08.30 Peserta Sarapan / Absensi Panitia / Manajemen Hotel
08.30 – 09.30 Penutupan - Penyerahan Sertifikat Ronny Setiawan, S.IP, MPA
Kepala DPMDPPKB Kab. Belitung Timur
09.30 – 12.00 Peserta Chek Out Dari Hotel