Anda di halaman 1dari 19

SPESIFIKASI TEKNIS

Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa


Tahun Anggaran 2023
Sumber Dana: Pinjaman Luar Negeri (IBRD 8941)

A. Latar Belakang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (UU Desa)
menandakan sebuah fase baru desentralisasi di Indonesia. Desa diberikan kewenangan
dan sumber dana yang memadai agar dapat mengelola potensi yang dimilikinya, guna
meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Setiap tahun Pemerintah Pusat
menganggarkan Dana Desa yang cukup besar untuk diberikan kepada Desa. Pada tahun
2015, Dana Desa dianggarkan sebesar Rp20,7 triliun, selanjutnya pada tahun 2016
meningkat menjadi Rp46,98 triliun dan di tahun 2017 kembali meningkat menjadi
Rp60 triliun dengan rata-rata setiap desa sebesar Rp800 juta. Pada tahun 2018 alokasi
Dana Desa besarannya tetap Rp60 triliun kemudian kembali meningkat menjadi Rp70
triliun pada tahun 2019 dan Rp72 triliun pada tahun 2020. Peran dan tanggung jawab
desa diperluas, termasuk untuk penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,
pelayanan dasar dan pemberdayaan masyarakat.

Berdasarkan hasil evaluasi yang dikeluarkan oleh BPS, jumlah penduduk miskin
Indonesia pada Maret 2022 sebesar 26,16 juta orang, atau sebesar 9,54 persen dari total
penduduk. Angka ini menurun 1,38 juta orang atau 0,60 persen poin dibandingkan
Maret 2021. Dari jumlah tersebut, persentase penduduk miskin perdesaan mencapai
14,34 juta penduduk (12,29 persen) sedangkan perkotaan sebesar 11,82 juta (7,5
persen).

Melalui penggunaan transfer Dana Desa memungkinkan desa untuk: (a) melakukan
investasi multi tahun yang lebih besar dari pada satu kali kegiatan yang hanya bernilai
sekitar Rp150-200 juta. Sehingga, desa dapat melakukan investasi jangka menengah
yang lebih berdampak untuk perbaikan ekonomi; (b) mengatasi masalah pembangunan
yang memerlukan investasi di berbagai sektor, seperti program pengurangan stunting
yang memerlukan konvergensi layanan multi-sektoral; dan (c) membiayai jenis
investasi yang lebih luas seperti penyertaan modal ke perusahaan milik desa dan
mengelola aset desa.

Peluang pemanfaatan Dana Desa untuk berinvestasi dalam aspek pelayanan sosial dasar
telah mendorong desa untuk berkontribusi pada pengurangan kemiskinan dan
pertumbuhan ekonomi di masa depan. Desa menempati posisi kunci sebagai
penyelenggara pemerintahan di garis depan untuk mengatasi kesenjangan infrastruktur
yang masih ada, meningkatkan layanan lokal untuk mengurangi stunting, mengelola
sumber daya alam dan risiko bencana, dan meningkatkan pembangunan ekonomi lokal.
Namun, dalam pelaksanaannya peningkatan penyaluran Dana Desa belum didukung
kemampuan dalam mengelola rencana pembangunan dan anggaran belanja secara
efektif dan efisien. Sekitar 40% dari anggaran pemerintah desa dihabiskan untuk biaya
administrasi, dan sekitar 38% untuk program infrastruktur yang masih terfragmentasi,
sehingga menyebabkan terbatasnya dampak pembangunan. Belanja untuk
pembangunan SDM dan pemberdayaan ekonomi masih rendah, demikian juga untuk
kegiatan pendidikan dan kesehatan.
Dari kondisi tersebut, perlu dilakukan perbaikan terhadap kualitas perencanaan dan
penganggaran di tingkat desa yang dapat diwujudkan melalui penguatan pemerintahan
desa dan lembaga desa lainnya. Hal ini berkaitan dengan peningkatan tata kelola
pemerintahan mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi, serta dengan
memperbaiki lingkungan pendukung yang dapat dicapai melalui koordinasi antara
pihak dan penyelarasan berbagai peraturan berkaitan dengan desa. Dengan demikian,
dukungan bagi pemerintahan dan pembangunan desa akan memerlukan proses
penguatan lembaga yang ada dan peningkatan fokus pada pencapaian hasil.

Mengingat luas jangkauan dan keberagaman 74.953 desa di Indonesia, pendekatan


untuk mendukung pemerintahan dan pembangunan desa perlu diarahkan melalui upaya
koordinasi dan kerjasama lintas sektor, fleksibel, dan responsif terhadap dinamika dan
kebutuhan. Sistem dukungan untuk menangani kebutuhan desa saat ini cenderung “one
size fits all,” menggunakan pendekatan yang seragam. Sistem pendukung yang ada
biayanya mahal, efektivitasnya beragam, dan efisiensinya rendah. Hal ini tidak hanya
menciptakan kesenjangan dalam layanan untuk pembangunan desa, tetapi juga
menghasilkan inefisiensi dalam pengeluaran pemerintah untuk desa. Diperlukan solusi
yang dapat merespon permasalahan yang beragam dan desa dapat memanfaatkan sistem
pendukung yang sesuai dengan kebutuhan dan prioritas setempat.

Sistem pendukung yang dikembangkan oleh pemerintah (Kementerian Dalam Negeri,


Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian
Keuangan, Bappenas dan Kemenko PMK) melalui Program Penguatan Pemerintahan
dan Pembangunan Desa (P3PD), diharapkan dapat mendorong efisiensi dan efektivitas
pengelolaan desa di tingkat pusat, sekaligus dapat digunakan oleh pemerintah daerah
dan desa, khususnya di daerah tertinggal. Dengan pengembangan dan peningkatan
sistem dukungan, program ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas kelembagaan
dan sistem akuntabilitas yang akan mengarah pada peningkatan kualitas belanja di
tingkat desa. Peningkatan kualitas belanja desa didefinisikan sebagai pengalokasian
Dana Desa untuk program dan kegiatan yang selaras dan responsif terhadap prioritas
pengeluaran di tingkat desa.

Di program P3PD, Kementerian Dalam Negeri bertujuan untuk:


1. Meningkatkan penataan kelembagaan untuk pengembangan kapasitas aparatur
pemerintahan desa (selanjutnya disebut aparatur desa) melalui pengembangan
sistem dan prosedur.
2. Memampukan aparatur desa untuk mengelola pemerintahan dan pembangunan
desa.
3. Meningkatkan kinerja kelembagaan pemerintahan desa (dalam hal ini disebut
organisasi dan tata laksana).

Komponen 1 di P3PD berisi kegiatan-kegiatan yang mendukung pengelolaan


pengembangan kapasitas untuk aparatur desa dalam menyelenggarakan pemerintahan
dan pembangunan desa, mulai dari upaya peningkatan sistem dan prosedur
pengembangan kapasitas, penguatan peran pembinaan dan pengawasan (binwas) oleh
pemerintah kabupaten dan kecamatan, dan peningkatan kinerja kelembagaan aparatur
dalam pemerintahan desa. Kegiatan ini merupakan upaya untuk memperbarui
mekanisme peningkatan kapasitas aparatur desa yang sudah diperkenalkan sejak tahun
2015 secara manual (atau pelatihan tatap muka), yang selanjutnya dikembangkan
menggunakan platform digital.
Kegiatan peningkatan kapasitas aparatur dan kelembagaan desa tersebut dilakukan
sebagai upaya untuk mendukung pencapaian indikator kinerja utama Komponen 1
P3PD yakni:
1. Platform pembelajaran digital untuk aparat dan lembaga desa terbentuk dan
berfungsi
2. Desa dimana aparat dan anggota BPD menyelesaikan pelatihan modul dasar
(persen)
3. Desa yang memiliki perwakilan perempuan dalam keanggotaan BPD (persen)
4. Kabupaten dengan Sistem Keuangan Desa yang sudah online (Jumlah)
5. Inspektorat kabupaten melaksanakan pemeriksaan tahunan terhadap
pelaksanaan APBDes (persen)
6. Prodeskel diperbaharui dan digunakan oleh pemerintah desa di dalam
keseluruhan siklus perencanaan, penganggaran, dan pemantauan
7. Sistem Kecamatan untuk monitoring dan koordinasi pelaksanaan layanan dasar
(ya/tidak)

B. Tujuan
Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kapasitas, sikap, dan
keterampilan pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Lembaga
Kemasyarakatan Desa (LKD) dan kerja sama desa terkait penguatan tugas pokok dan
fungsi dalam rangka penguatan ekonomi di desa.

C. Hasil Yang Diharapkan


a. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan kapasitas Pemerintah Desa, BPD, dan LKD
terkait penguatan tugas pokok dan fungsi Terlaksananya penguatan kelembagaan
dan kerja sama desa melalui kelas tatap muka sesuai dengan target penguatan pada
kabupaten/kota lokasi P3PD;
b. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan Kerja Sama Desa dalam
penguatan ekonomi di Desa dengan peran aktif Kelembagaan Desa sesuai tugas dan
fungsinya masing-masing

D. Peserta, Narasumber/Penceramah, Pemandu dan Panitia


1. Peserta
Peserta adalah pemerintah desa (Kepala Desa, Sekretaris Desa, Perangkat Desa),
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD),
Pengurus PKK, Pengurus Posyandu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
(LPM), tokoh masyarakat, lembaga sosial, Badan Keswadayaan Masyarakat
(BKM), dan kelompok masyarakat (Pokmas).

Adapun rincian peserta sesuai jenis pelatihan adalah sebagai berikut:

No Jenis Pelatihan Unsur Peserta

Direktorat Penataan dan Administrasi Pemerintahan Desa

1 Pelatihan Aparatur Desa Penetapan dan Kepala Desa, Sekretaris Desa,


Penegasan Batas Desa (PPBDes) dalam Ketua dan anggota Badan
Rangka Penataan Kewenangan Desa dan
No Jenis Pelatihan Unsur Peserta

Meningkatkan Pendapatan Asli Desa Permusyawaratan Desa


untuk Kualitas Belanja Desa (BPD).

Direktorat Fasilitasi Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa

2 Pelatihan Aparatur Desa (Dasar) Kepala Desa, Ketua PKK,


Kasi atau Kaur dan Ketua
Badan Permusyawaratan Desa
(BPD).

Direktorat Fasilitasi Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa

3 Bimbingan Teknis Penerapan Aplikasi Kepala Desa dan Kaur


Pengelolaan Keuangan Desa Bagi Keuangan.
Pemerintah Desa

Direktorat Kelembagaan dan Kerja Sama Desa

4 Pelatihan Penguatan BPD Ketua dan anggota Badan


Permusyawaratan Desa
(BPD).

5 Pelatihan Penguatan Kerja Sama Desa Kepala Desa, Ketua Badan


Permusyawaratan Desa
(BPD), Kasi pemerintahan,
anggota PKK

6 Pelatihan Penguatan PKK Ketua PKK Desa, Pokja PKK


1 s.d 4, dan Kader PKK

7 Pelatihan Penguatan Posyandu Ketua PKK dan Kader


Posyandu, Pokja Kesehatan

8 Pelatihan Penguatan Lembaga Ketua Lembaga


Kemasyarakatan Desa (LKD) / Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Adat Desa (LAD) (LPM), tokoh masyarakat,
lembaga sosial, BKM, Pokmas

2. Daftar Narasumber/Penceramah dan Tenaga Pengajar


Berikut adalah rincian Narasumber/Penceramah dan Tenaga Pengajar sesuai jenis
pelatihan. Dalam hal ini untuk narasumber merupakan Eselon II/ disetarakan.

No. Jenis Pelatihan Penceramah*/ Tenaga Pengajar


Narasumber**

Direktorat Penataan dan Administrasi Pemerintahan Desa


No. Jenis Pelatihan Penceramah*/ Tenaga Pengajar
Narasumber**

1 Pelatihan Aparatur Desa Ditjen Bina Tenaga pengajar


Penetapan dan Penegasan Pemerintahan yang sudah
Batas Desa (PPBDes) dalam Desa, Tim mengikuti ToT
Rangka Penataan Kewenangan PPBDes Tingkat terkait penetapan
Desa dan Meningkatkan Provinsi, dan dan penegasan
Pendapatan Asli Desa untuk Praktisi/Pakar/ batas Desa
Kualitas Belanja Desa Profesional
terkait
kewirausahaan
dan leadership.

Direktorat Fasilitasi Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa

2 Pelatihan Aparatur Desa Praktisi/Pakar/ Tenaga pengajar


(Dasar) Profesional yang sudah
terkait mengikuti ToT
kewirausahaan PAD
dan leadership.

Direktorat Fasilitasi Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa

3 Bimbingan Teknis Penerapan Kementerian Tenaga Pengajar


Aplikasi Pengelolaan Keuangan, Utama dan Tenaga
Keuangan Desa Bagi Ditjen Bina Pengajar yang
Pemerintah Desa Pemerintahan sudah mengikuti
Desa, MoT, ToT yang
Inspektorat berasal dari unsur
Jenderal Bina Ditjen Bina
Pemerintahan Pemerintahan Desa,
Desa, Dinas PMD
Kementerian Provinsi maupun
Desa PDTT, dan Kabupaten/ Kota,
Pemerintah dan BPKP
Daerah. perwakilan
provinsi.

Direktorat Kelembagaan dan Kerja Sama Desa

4 Pelatihan Penguatan BPD Ditjen Bina Tenaga pengajar


Pemerintahan yang sudah
Desa, Dinas mengikuti ToT
PMD Provinsi BPD
dan Asosiasi
BPD serta
Praktisi/Pakar/
Profesional
terkait
No. Jenis Pelatihan Penceramah*/ Tenaga Pengajar
Narasumber**

kewirausahaan
dan leadership.

5 Pelatihan Penguatan Kerja Ditjen Bina Tenaga pengajar


Sama Desa Pemerintahan yang sudah
Desa, Dinas mengikuti ToT
PMD Provinsi, Kerjasama Desa
Badan
Kerjasama
Antar Desa
(BKAD), dan
praktisi, serta
Praktisi/Pakar/
Profesional
terkait
kewirausahaan
dan leadership.

6 Pelatihan Penguatan PKK Ditjen Bina Tenaga pengajar


Pemerintahan yang sudah
Desa, Tim mengikuti ToT
Penggerak PKK PKK
Pusat dan
Provinsi,
Dekranas
Provinsi, dan
Dinas
PMD/OPD
Provinsi, serta
Praktisi/Pakar/
Profesional
terkait
kewirausahaan
dan leadership.

7 Pelatihan Penguatan Posyandu Ditjen Bina Tenaga pengajar


Pemerintahan yang sudah
Desa, Tim mengikuti ToT
Penggerak PKK Posyandu
Pusat dan
Provinsi, Dinas
PMD/OPD
Provinsi, Pokja
Stunting
Provinsi, serta
Praktisi/Pakar/
Profesional
No. Jenis Pelatihan Penceramah*/ Tenaga Pengajar
Narasumber**

terkait
kewirausahaan
dan leadership.

8 Pelatihan Penguatan Lembaga Ditjen Bina Tenaga pengajar


Kemasyarakatan Desa (LKD) / Pemerintahan yang sudah
Lembaga Adat Desa (LAD) Desa, Lembaga mengikuti ToT
Adat Provinsi, LKD dan LAD
dan
Praktisi/Pakar/
Profesional
terkait
kewirausahaan
dan leadership.
*) Penceramah untuk kegiatan Pelatihan (45 Menit)
**) Narasumber untuk kegiatan Bimbingan teknis (60 Menit)

3. Rekapitulasi jumlah target Desa pada masing-masing pelatihan.

No. Pelatihan Desa

1 Pelatihan Aparatur Desa Penetapan dan Penegasan Batas 6.285


Desa (PPBDes) dalam Rangka Penataan Kewenangan
Desa dan Meningkatkan Pendapatan Asli Desa untuk
Kualitas Belanja Desa
2 Pelatihan Aparatur Desa (Dasar) 8.895
3 Bimbingan Teknis Penerapan Aplikasi Pengelolaan 1.111
Keuangan Desa Bagi Pemerintah Desa
4 Pelatihan Penguatan BPD 7.201
5 Pelatihan Penguatan Kerja Sama Desa 2.063
6 Pelatihan Penguatan PKK 3.089

7 Pelatihan Penguatan Posyandu 2.066

8 Pelatihan Penguatan Lembaga Kemasyarakatan Desa 2.748


(LKD)/ Lembaga Adat Desa (LAD)
Jumlah 33.458

E. Materi Pelatihan
No Jenis Pelatihan Materi Pelatihan

Direktorat Penataan dan Administrasi Pemerintahan Desa

1 Pelatihan Aparatur Desa Penetapan Modul Pelatihan PAD:


dan Penegasan Batas Desa 8 Jam Penceramah (JPL)
(PPBDes) dalam Rangka Penataan - Materi Penceramah Leadership (2
Kewenangan Desa dan JPL)
Meningkatkan Pendapatan Asli - Materi Penceramah Entrepreneurship
Desa untuk Kualitas Belanja Desa (3 JPL)
- Materi Penceramah PPBDes (3 JPL)

30 Jam Pelatihan (JPL)


- PB 1. Bina Suasana Dan Orientasi
Belajar (4 JPL)
- PB 2. Materi Dasar Pemerintahan,
Keuangan, dan Aset Desa (8 JPL)
- PB 3. Pengumpulan Dan Penelitian
Dokumen (3 JPL)
- PB 4. Pembuatan Peta Kerja (3 JPL)
- PB 5. Pelacakan Dan Penentuan Posisi
Batas (4 JPL)
- PB 6. Pemasangan Dan Pengukuran
Pilar Batas (4 JPL)
- PB 7. Pembuatan Peta Batas Desa (4
JPL)

Direktorat Fasilitasi Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa

2 Pelatihan Aparatur Desa (Dasar) Modul Pelatihan Aparatur Desa:


8 Jam Penceramah (JPL)
- Materi Penceramah Leadership (4
JPL)
- Materi Penceramah Entrepreneurship
(4 JPL)

30 Jam Pelatihan (JPL)


- Bina Suasana dan Orientasi Belajar (2
JPL)
- Kebijakan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa (5 JPL)
- Perencanaan Pembangunan Desa
(7JPL)
- Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa
(8 JPL)
No Jenis Pelatihan Materi Pelatihan

- Penyusunan Peraturan di Desa (3 JPL)


- Pengelolaan Data dan Informasi Desa
(3 JPL)
- Pembulatan dan Rencana Kerja
Tindak Lanjut (2 JPL)

Direktorat Fasilitasi Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa

3 Bimbingan Teknis Penerapan Materi Narasumber (@ 2 JPL-Panel)


Aplikasi Pengelolaan Keuangan - Kementerian Keuangan terkait
Desa Bagi Pemerintah Desa Kebijakan Pengalokasian dan
Penyaluran Dana Desa,
- Kementerian Desa PDT, terkait
prioritas penggunaan Dana Desa,
- Dinas PMD Provinsi, terkait peran
dalam pembinaan Pengelolaan
Keuangan Desa
- Inspektorat Jenderal Kementerian
Dalam Negeri

Materi Narasumber (@ 2 JPL)


- Materi Narasumber Leadership (2 JPL)
- Materi Narasumber Entrepreneurship
(2 JPL)

Modul Bimbingan Teknis Penerapan


Aplikasi Pengelolaan Keuangan Desa (18
JPL)
- Materi kebijakan pengelolaan
keuangan Desa (6 JPL)
- Materi penerapan aplikasi Siskeudes
2.0.5. (12 JPL)
Catatan: 1 JPL Bimtek= 60 menit

Direktorat Kelembagaan dan Kerja Sama Desa

4 Pelatihan Penguatan BPD Modul Pelatihan Penguatan BPD:


8 Jam Penceramah (JPL)
- Materi Penceramah Leadership (4
JPL)
- Materi Penceramah Entrepreneurship
(4 JPL)

30 Jam Pelatihan (JPL)


- PB 1.Bina suasana dan orientasi
belajar (2 JPL)
No Jenis Pelatihan Materi Pelatihan

- PB 2.Kebijakan Penyelenggaraan
Pemerintahan desa ( 8 JPL)
- PB. 3 Kelembagaan desa ( 6 JPL)
- PB. 4 Tugas dan Fungsi BPD (12 JPL)
- PB. 5 Pembulatan dan RKTL (2 JPL)

5 Pelatihan Penguatan Kerja Sama Modul Pelatihan Penguatan Kerja Sama


Desa Desa:
8 Jam Penceramah (JPL)
- Materi Penceramah Leadership (4
JPL)
- Materi Penceramah Entrepreneurship
(4 JPL)

30 Jam Pelatihan (JPL)


- Best Practice Kerjasama desa (2 JPL)
- PB 1.Bina suasana dan orientasi belajar
( 3 JPL)
- PB 2.Kebijakan Penyelenggaraan
Pemerintahan desa (8 JPL)
- PB. 3 Pokok pokok kebijakan
Kelembagaan dan Kerjasama desa (15
JPL)
- PB. 4 Pembulatan dan RKTL (2 JPL)

6 Pelatihan Penguatan PKK Modul Pelatihan Penguatan PKK:


8 Jam Penceramah (JPL)
- Materi Penceramah Leadership (4
JPL)
- Materi Penceramah Entrepreneurship
(4 JPL)

30 Jam Pelatihan (JPL)


- PB 1.Bina suasana dan orientasi belajar
(3 JPL)
- PB 2. Pokok Kebijakan Kelembagaan
PKK ( 4 JPL)
- PB 3. PKK sebagai bagian dari
Kelembagaan Desa (8 JPL)
- PB.4 Kompetensi SDM Kelembagaan
PKK Desa (13 JPL)
- PB. 5 Pembulatan dan RKTL ( 2 JPL)
No Jenis Pelatihan Materi Pelatihan

7 Pelatihan Penguatan Posyandu Modul Pelatihan Penguatan Posyandu:


8 Jam Penceramah (JPL)
- Materi Penceramah Leadership (4
JPL)
- Materi Penceramah Entrepreneurship
(4 JPL)

30 Jam Pelatihan (JPL)


- PB 1.Bina suasana dan orientasi
belajar ( 2 JPL)
- PB 2.Pengelolaan Posyandu (3 JPL)
- PB.3. Tugas Kader dalam
Penyelenggaraan Posyandu (3 JPL)
- PB. 4 Penilaian Masalah pada sasaran
Posyandu (3 JPL)
- PB. 4.Lima langkah kegiatan
Posyandu dan Pengembangan (3 JPL)
- PB 5. Penyuluhan pada kegiatan
Posyandu (3 JPL)
- PB 6. Pencatatan dan Pelaporan (3
JPL)
- PB 7. Tata Kelola Kelembagaan
Posyandu (4 JPL)
- PB 8. Layanan Kesehatan dan Sosial
Dasar di Posyandu (4 JPL)
- PB. 9 Pembulatan dan RTKL (2 JPL)

8 Pelatihan Penguatan Lembaga Modul Pelatihan Penguatan LKD / LAD:


Kemasyarakatan Desa (LKD) / 8 Jam Penceramah (JPL)
Lembaga Adat Desa (LAD) - Materi Penceramah Leadership (4
JPL)
- Materi Penceramah Entrepreneurship
(4 JPL)

30 Jam Pelatihan (JPL)


- PB 1.Bina suasana dan orientasi belajar
(3 JPL)
- PB 2.Kebijakan Penyelenggaraan
Pemerintahan desa ( 4 JPL)
- PB. 3 Perencanaan Pembangunan Desa
(8 JPL)
- PB. 4 Kelembagaan Desa ( 13 JPL)
- PB. 5 Pembulatan dan RTKL (2 JPL)
F. Metode
Kegiatan pelatihan akan menggunakan metode pelatihan penuh tatap muka di kelas
yang mengarah pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan dasar peserta sehingga
proses pelatihan dilakukan dengan pendekatan andragogi partisipatif dan pembelajaran
orang dewasa. Pada setiap kelas terdapat 2 orang pelatih dan setiap kelas terdiri dari
30-32 peserta.

Pelatihan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Penyelenggara Kegiatan (Event Organizer).


Berdasarkan proses pembelajaran yang partisipatif, maka setiap Sub Pokok Bahasan
selalu menggunakan lebih dari satu metode, seperti:

▪ Ceramah ▪ Peragaan
▪ Tanya Jawab ▪ Simulasi dan Praktek
▪ Curah Pendapat ▪ Penugasan Perorangan
▪ Pohon Harapan ▪ Penugasan Kelompok
▪ Diskusi Kelompok ▪ Sumbang Saran
▪ Diskusi Pleno ▪ Bagi Pengalaman
▪ Diskusi Panel

Protokol Kesehatan selama Kegiatan Berlangsung


Kegiatan akan dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan pencegahan
penyebaran Covid-19, diantaranya:
1. Melakukan pengukuran suhu kepada seluruh peserta, narasumber/penceramah
dan pemandu sebelum memasuki ruangan
2. Mewajibkan seluruh peserta, narasumber/penceramah dan pemandu untuk
menggunakan masker dan menjaga jarak
3. Menggunakan ruangan yang berkapasitas 2 kali jumlah peserta yang diundang

G. Penanggung Jawab Kegiatan


Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus
Kelembagaan Desa Tahun Anggaran 2023 memiliki penanggungjawab atas lokasi
kegiatan pada masing-masing Direktorat sebagai berikut:

No Penanggungjawab Lokasi

Direktorat Penataan dan


Bangka Belitung, Banten, Kalimantan Timur,
1 Administrasi Pemerintahan
Maluku, Papua Barat, dan Bali
Desa

Sumatera Selatan, Bengkulu, D.I. Yogyakarta,


Direktorat Evaluasi
2 Kalimantan Utara, Sulawesi Utara dan
Perkembangan Desa
Sulawesi Tengah

Direktorat Fasilitasi Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jawa Barat,


3 Pengembangan Kapasitas Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua
Aparatur Desa dan Nusa Tenggara Barat
Direktorat Fasilitasi Aceh, Sumatera Barat, Jawa Tengah,
4 Keuangan dan Aset Kalimantan Barat, Sulawesi Barat dan Maluku
Pemerintahan Desa Utara

Riau, Jambi, Lampung, Jawa Timur,


Direktorat Kelembagaan
5 Kalimantan Tengah, Gorontalo, Sulawesi
dan Kerjasama Desa
Selatan dan Nusa Tenggara Timur

H. Pembiayaan
Kegiatan ini akan dibiayai melalui IBRD Loan 8941- ID, World Bank.

I. Ruang Lingkup Penyedia Pekerjaan


1. Menyediakan tenaga representatif 1 (satu) orang per provinsi.
2. Membantu penggandaan materi untuk masing-masing peserta.
3. Memastikan kelengkapan alat bantu belajar di kelas.
4. Menyiapkan akomodasi dan tempat kegiatan.
5. Melakukan konfirmasi kehadiran peserta, tenaga pengajar, dan
narasumber/penceramah.
6. Menyiapkan transportasi bagi peserta, tenaga pengajar, dan
narasumber/penceramah serta pendamping dari pusat.
7. Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan protokol kesehatan.
8. Koordinasi dengan pihak PIC pada Ditjen Bina Pemerintahan Desa.
9. Memastikan peserta, tenaga pengajar, dan narasumber/penceramah berada di
Venue kegiatan sebelum dan selama kegiatan.
10. Menyiapkan jadwal kegiatan.
11. Menyediakan seminar kit kegiatan.
12. Menyediakan dan mengumpulkan bukti administrasi pelaksanaan dan
pertanggungjawaban.
13. Membuat proceeding awal dan akhir pada pelaksanaan kegiatan.
14. Memfasilitasi pelaksanaan evaluasi harian terkait metodologi pelatihan di kelas
pada aspek kesesuaian materi atau modul dan penilaian terhadap pelatih.
15. Memfasilitasi pelaksanaan evaluasi harian penyelenggaraan oleh peserta
menyangkut dukungan dan fasilitas pelatihan meliputi alat dan material, konsumsi,
fasilitas kamar, fasilitas kelas.
16. Merekam profil peserta, tenaga pengajar, dan narasumber/penceramah dipisahkan
berdasarkan jenis kelamin, dalam format digital.
17. Memfasilitasi pelaksanaan pretest dan posttest, sebelum dan setelah kegiatan
pelatihan berlangsung dan kemudian merekam hasilnya dalam format digital.

J. Pembagian Paket, Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan

1) Pembagian Paket Pekerjaan


Paket Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus
Kelembagaan Desa Wilayah terdiri dari 33 wilayah (Region) sebagaimana tabel di
bawah ini:

Tabel Pembagian Paket Pekerjaan


Lot/
No. Nama Paket Pekerjaan
Kontrak
1 Paket 1 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Bangka Belitung
2 Paket 2 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Banten
3 Paket 3 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Kalimantan Timur
4 Paket 4 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Maluku
5 Paket 5 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Papua Barat
6 Paket 6 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Bali
7 Paket 7 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Sumatera Selatan
8 Paket 8 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Bengkulu
9 Paket 9 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah D.I. Yogyakarta
10 Paket 10 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Kalimantan Utara
11 Paket 11 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Sulawesi Utara
12 Paket 12 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Sulawesi Tengah
13 Paket 13 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Sumatera Utara
14 Paket 14 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Kepulauan Riau
15 Paket 15 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Jawa Barat
16 Paket 16 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Kalimantan Selatan
17 Paket 17 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Sulawesi Tenggara
18 Paket 18 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Papua
19 Paket 19 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Nusa Tenggara Barat
20 Paket 20 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Aceh
21 Paket 21 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Sumatera Barat
22 Paket 22 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Jawa Tengah
23 Paket 23 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Kalimantan Barat
Lot/
No. Nama Paket Pekerjaan
Kontrak
24 Paket 24 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Sulawesi Barat
25 Paket 25 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Maluku Utara
26 Paket 26 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Riau
27 Paket 27 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Jambi
28 Paket 28 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Lampung
29 Paket 29 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Jawa Timur
30 Paket 30 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Kalimantan Tengah
31 Paket 31 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Gorontalo
32 Paket 32 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Sulawesi Selatan
33 Paket 33 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan
Pengurus Kelembagaan Desa Wilayah Nusa Tenggara Timur

2) Pelaksana Kegiatan
Untuk pelaksanaan kegiatan ini PIU Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian
Dalam Negeri akan mengontrak 33 (tiga puluh tiga) Perusahaan Penyedia Jasa
Penyelenggara Kegiatan/Event Organizer (EO).

a. Persyaratan Kualifikasi Personil


Daftar personil inti yang diperlukan atau disyaratkan yang akan ditempatkan
secara penuh pada masing-masing wilayah/provinsi adalah sebanyak 3 (tiga)
orang dengan kriteria sebagai berikut:
a. 1 (satu) orang memiliki Sertifikasi MICE Event Venue Management atau
sejenis dari Instansi yang berwenang dengan status masih berlaku serta
memiliki pendidikan minimal Strata I (S-1) segala jurusan dengan lampiran
CV, ijazah, KTP dan NPWP dengan berpengalaman dalam
pengorganisasian event bidang pelatihan;
b. 1 (satu) orang memiliki Sertifikasi MICE Event Registration atau sejenis
dari Instansi yang berwenang dengan status masih berlaku serta memiliki
minimal Pendidikan Strata I (S-1) segala jurusan dengan lampiran CV,
ijazah, KTP dan NPWP dengan berpengalaman dalam pengorganisasian
event bidang pelatihan;
c. 1 (satu) orang memiliki Sertifikasi MICE Event Logistic atau sejenis dari
Instansi yang berwenang dengan status masih berlaku serta memiliki
minimal Pendidikan Strata I (S-1) segala jurusan dengan lampiran CV,
ijazah, KTP dan NPWP dengan berpengalaman dalam pengorganisasian
event bidang pelatihan.

b. Perusahaan Jasa EO secara khusus akan bertanggungjawab terhadap:


1. Melaksanakan persiapan, perencanaan dan pengaturan waktu, tempat,
logistik, mengatur ruang rapat di saat kegiatan berlangsung, akomodasi,
transportasi darat, laut dan udara, untuk peserta, pelatih,
narasumber/penceramah, dan pendampingan dari pusat untuk pelaksanaan.
2. Menyiapkan dan menyelesaikan invoice dari proses transaksi seluruh
pelaksanaan kegiatan sebagaimana tertuang dalam kontrak.

c. Output
Output yang dihasilkan oleh Penyedia Jasa Penyelenggara Kegiatan (EO)
adalah:
1. Tersedianya tenaga representatif 1 (satu) orang di provinsi lokasi kegiatan.
2. Tersedianya materi untuk masing-masing peserta.
3. Tersedianya kelengkapan alat bantu belajar di kelas.
4. Tersedianya akomodasi dan tempat kegiatan.
5. Terkonfirmasinya kehadiran peserta, tenaga pengajar, dan penceramah.
6. Tersedianya transportasi bagi peserta, tenaga pengajar, dan penceramah
serta pendamping dari pusat.
7. Terfasilitasinya pelaksanaan kegiatan sesuai dengan protokol kesehatan.
8. Terkoordinasinya antara EO dengan pihak PIC pada Ditjen Bina
Pemerintahan Desa.
9. Terkonfirmasinya kehadiran peserta, tenaga pengajar, dan penceramah
berada di Venue kegiatan sebelum dan selama kegiatan.
10. Tersedianya jadwal kegiatan.
11. Tersedianya seminar kit kegiatan.
12. Tersedianya dan terkumpulnya bukti administrasi pelaksanaan dan
pertanggungjawaban.
13. Tersusunnya proceeding awal dan akhir pada pelaksanaan kegiatan.
14. Terfasilitasinya pelaksanaan evaluasi harian terkait metodologi pelatihan
di kelas pada aspek kesesuaian materi atau modul dan penilaian terhadap
pelatih.
15. Terfasilitasinya pelaksanaan evaluasi harian penyelenggaraan oleh peserta
menyangkut dukungan dan fasilitas pelatihan meliputi alat dan material,
konsumsi, fasilitas kamar, fasilitas kelas.
16. Tersusunnya data profil peserta, tenaga pengajar, dan penceramah
dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, dalam format digital.
17. Terlaksananya pretest dan posttest, sebelum dan setelah kegiatan
pelatihan berlangsung dan kemudian merekam hasilnya dalam format
digital.

d. Pelaporan
Laporan penyelenggaraan acara yang berisi laporan seluruh rangkaian
pelaksanaan acara (proceeding) yang dilengkapi foto, video dokumentasi
kegiatan, invoice, hasil dan rekomendasinya, serta laporan keuangan yang
telah terverifikasi oleh PPK terkait penyelenggaraan acara harus disiapkan
oleh Perusahaan Jasa EO paling lambat 7 (hari) kalender setelah setiap event
kegiatan selesai dilaksanakan.

Laporan keuangan disampaikan oleh Perusahaan Jasa EO kepada Direktorat


Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri dengan
memenuhi standar akuntabilitas pelaporan keuangan.
e. Kualifikasi dan Spesifikasi Teknis

No Komponen Spesifikasi Quantity Unit


1 Hotel − Minimal bintang 3 (tiga) atau Sesuai Hari
maksimal bintang 4 (empat), dengan
− Memiliki Ruang Meeting jumlah
dengan kapasitas minimum peserta,
32 orang untuk 1 kelas sesuai pelatih,
kebutuhan kelas per minggu. dan
− Memiliki peralatan termasuk narasumbe
sound system, microphone r/pencera
(kabel dan wireless), alat mah.
tulis, LCD, dan screen
dengan jumlah yang
disesuaikan kebutuhan ruang
kelas kegiatan;
− Memiliki fasilitas wifi
internet.
− Melampirkan garansi letter
dari Hotel,
− Apabila penyedia jasa tidak
dapat menyelenggarakan
kegiatan dalam 1 hotel maka
dapat menggunakan lebih
dari 1 hotel dengan ketentuan
salah satu hotel minimal
dapat menampung 75%
peserta, dengan segala biaya
yang timbul menjadi
tanggung jawab penyedia
jasa,
− Menyediakan hand sanitizer,
− minuman selamat datang,
− akomodasi 3 malam,
− makan 3 (tiga) kali dalam
sehari,
− coffee break 3 (tiga) kali
dalam sehari,
2 Transportasi − Transportasi udara Kali
menggunakan kelas ekonomi
dibuktikan dengan tiket dan
boarding pass,
− Transportasi lain disertai
dengan bukti pengeluaran
yang sah dan tidak boleh
melebihi nilai pagu SBM,
3 ATK/ − Toner/Cartridge Lumps
Supplies − Kertas A4 80 gram um
Komputer
No Komponen Spesifikasi Quantity Unit
− Pencetakan Peta ukuran A0
(khusus untuk pelatihan
terkait batas desa)
4 Material kit 1 (satu) set material kit terdiri
dari:
− Tas buah
− Name tag buah
− Notebook buah
− Ballpoint buah
− Buku panduan dan jadwal
− Modul pelatihan
5 Media − Media yang dibutuhkan Lumps
Belajar selama pelatihan untuk tiap um
peserta antara lain:
− Kertas ukuran A3
− Spidol
− Selotip kertas
− Penggaris
− Potongan karton berwarna
− Media yang dibutuhkan tiap
kelas:
− Papan Tulis (White Board)
− Standing Flipchart
− Pohon harapan
− Post it berwarna
6 Spanduk/ − 1 (satu) set Spanduk dan
Backdrop Backdrop per kelas
− Spanduk Outdoor (include buah
design) 2M x 6M
− Backdrop Indoor (include buah
design) (ukuran
menyesuaikan dengan
ruangan)
− Spanduk tiap kelas 3 x 1
meter
− Sertifikat Peserta, Pelatih,
dan Narasumber/Penceramah
7. Paket Mencakup: Lump
Protokol − Menyediakan P3K sum
kesehatan

K. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Pelaksanaan pelatihan dilakukan di ibu kota provinsi, mulai bulan Mei sampai dengan
September 2023. Kontrak EO akan berakhir 30 hari setelah pelaksanaan kegiatan
selesai.

L. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan ini disusun sebagai pedoman kepada pihak-pihak
yang akan terlibat dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
dan Pengurus Kelembagaan Desa Tahun Anggaran 2023.

Direktur Jenderal Bina


Pemerintahan Desa,

…………………………..

Anda mungkin juga menyukai