Anda di halaman 1dari 13

UJIAN TENGAH SEMESTER

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


“PENGEMBANGAN PERANGKAT DESA GUNA MEWUJUDKAN
OPTIMALISASI KINERJA”

Dosen Pengampu :

Dr. Mas Halimah S.IP., M.Si

Oleh :

Muhammad Fajar Rizki D. (170110200074)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2021
KATA PENGANTAR

Dengan bersuara santun dan puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat
dan hidayahnya, makalah bertajuk "Pengembangan Perangkat Desa Guna
Mewujudkan Optimalisasi Kinerja" dapat diselesaikan sesuai jadwal yang telah
ditentukan.

Makalah yang berjudul “Pengembangan Perangkat Desa Guna Mewujudkan


Optimalisasi Kinerja” merupakan tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia yang dijadikan sebagai ujian tengah semester. Pada saat penulisan makalah
ini, penulis sadar akan kemampuan penulis, masih banyak kekurangan dalam
keterampilan menulis dan isi makalah. Untuk itu penulis harap diberikan kritik dan
saran untuk perbaikan artikel ini.

Pada saat penulisan makalah ini, penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak (teristimewa para dosen serta teman-teman yang telah memberikan ide dan
pendapat) atas bantuan dan kerja samanya agar dapat merampungkan tugas ini
sesuai dengan yang diharapkan.

Cirebon, 13 April 2021

Penulis

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang


Dasar 1945 seperti tertuang dalam Undang-undang No. 33 Tahun 2004 mengenai
pemerintah daerah mempunyai wewenang untuk memerintah dan mengelola sendiri
tiap urusan pemerintahan sesuai dengan asas otonomi serta tugas pembantuan.
Dalam hal itu, penyelenggaraan pemerintahan desa sangat penting. Pemerintahan
desa merupakan elemen penting dalam penyelenggaraan pelayanan publik kepada
masyarakat serta acuan dalam keberhasilan setiap program dan kebijakan yang
dicanangkan oleh tiap masing-masing desa.

Secara lebih mendalam Undang-undang mengenai penyelenggaraan otonomi


daerah memberikan amanat, bahwa penyelenggaraan pemerintahan ditingkat desa
diarahkan untuk dapat memberikan kewenangan yang lebih luas dengan tujuan untuk
mengoptimalkan pengelolaan dan pelayanan kepada daerah serta masyarakat
sehingga dapat mewujudkan pembangunan yang merata di segala bidang. Hal itu
dikarenakan pemerintahan desa merupakan elemen yang langsung berhubungan
dengan masyarakat, sehingga memiliki akses yang mudah dan cepat terhadap
masyarakat. Lebih lanjut, pemerintah desa mempunyai kewenangan dalam mengelola
dan mengurus kebutuhan serta hajat masyarakat dengan berpegang teguh pada asas
keanekaragaman, demokrasi, partisipasi masyarakat daerah, dan pemberdayaan
masyarakat. Oleh karena itu, desa dalam hal pemerintahannya mengenai proses
pelaksanaan pembangunan diharapkan dapat melakukan pelayanan publik terhadap
masyarakat secara optimal.

Dalam upaya membentuk good governance dalam pemerintahan desa


diperlukan kinerja yang optimal dari para perangkat desa dalam membuat kebijakan
dan memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Kinerja optimal di sini lebih
ditekankan kepada keterampilan, kemampuan, dan kompetensi yang dimiliki oleh
seseorang dalam memberikan pelayanan publik yang memiliki resposivitas tinggi,
akuntabel, transparan dan profesional yang dapat digunakan tepat dan cermat
sehingga dapat mendapatkan hasil yang maksimal. Salah satu tujuan utama dari
penyelenggaraan fungsi dan tugas pemerintahan desa adalah terwujudnya pelayanan

2
publik yang bagus kepada masyarakat, dan aspek-aspek yang bersangkutan dengan
fungsi serta tugas pemerintah desa, manajemen administrasi kependudukan,
ketertiban masyarakat dan sebagainya. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan
pemerintah desa dalam menjalankan fungsi dan tugas serta kewenangannya dapat
dinilai dari pelaksanaan administrasi desa. Administrasi desa dijadikan sebagai
parameter kesuksesan pemerintahan desa karena merupakan pilar untuk
menguatkan dan memajukan pemerintahan desa.

Dalam pelaksanaan pemerintahan desa tidak akan lepas dari unsur perangkat
desa. Dalam implementasi pelaksanaan kegiatannya, perangkat desa diwajibkan agar
dapat bersinergi dan bekerja sama, serta melakukan kinerja dengan baik demi
meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa yang transparan, akuntabel, dan
profesional. Hal tersebut dapat diupayakan dengan mengembangkan kompetensi dan
kemampuan perangkat desa, serta upaya pengembangan sikap dan nilai moral yang
bagus dalam menjalankan fungsi serta tugas sebagai perangkat desa yang unggul
dan berkualitas.

Implementasi penyelenggaraan pemerintahan desa di Indonesia sering kali


menemui banyak persoalan-persoalan yang timbul di segala bidang
pemerintahannya, termasuk tentang sikap disiplin dan kemampuan serta kompetensi
para perangkat desa dalam menjalankan fungsi dan tugas yang dibebankan sesuai
dengan jabatannya masing-masing. Sikap disiplin yang bagus merefleksikan besar
dan kuatnya rasa sadar akan kewajiban para perangkat desa bersangkutan terhadap
pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Selain itu, sikap disiplin juga dapat dijadikan
sebagai sarana untuk mengembangkan kepribadian para perangkat desa agar bisa
mendapatkan hasil kinerja optimal yang dimiliki oleh setiap individu sehingga dapat
berkontribusi dalam pencapaian tujuan pemerintah desa.

Untuk mencapai optimalisasi kinerja perangkat desa, dipandang perlu adanya


peningkatan kualitas sumber daya perangkat desa untuk melaksanakan pelayanan
publik kepada masyarakat, dan pada saat yang sama perlu juga mempertimbangkan
perangkat desa sebagai aset desa yang berperan memiliki fungsi strategis sebagai
penggerak reformasi birokrasi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur
desa memiliki tujuan untuk mewujudkan SDM perangkat tingkat desa dengan

3
kemampuan dan kapabilitas kerja sehingga dapat menghasilkan kinerja yang terbaik
khususnya dalam pelayanan publik.

Kenyataan yang terjadi di lapangan banyak kasus-kasus yang menandakan


para perangkat desa belum menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik. Hal itu
berakibat pada kinerja mereka dalam melakukan pelayanan publik dipandang kurang
optimal oleh publik. Oleh sebab itu pengembangan sumber daya manusia perangkat
desa semakin memiliki kontribusi penting karena merupakan aspek yang dapat
mewujudkan dan meningkatkan kinerja optimal para perangkat desa.

1.2 Rumusan Masalah

Makalah ini digunakan untuk mengetahui dampak pengembangan sumber


daya manusia terhadap kinerja perangkat desa berdasarkan teori-teori yang ada. Oleh
sebab itu, pertanyaan dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai:

1. Apakah pelatihan dan pendidikan mempunyai peran dalam pengembangan


sumber daya perangkat desa berpengaruh terhadap optimalisasi kinerja?
2. Model atau metode apa yang dapat digunakan untuk pengembangan sumber
daya manusia perangkat desa?
3. Apa saja kendala dan solusi untuk mewujudkan optimalisasi kinerja dalam
pengembangan sumber daya perangkat desa?
1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan latar belakang pertanyaan di atas, tujuan dari makalah ini dapat
dijabarkan sebagai berikut:

1. Menentukan peran pendidikan dan pelatihan dalam pengembangan sumber


daya manusia perangkat desa.
2. Cari tahu model atau metode pengembangan sumber daya manusia yang
dapat diterapkan pada perangkat pedesaan.
3. Menemukan kendala dan solusi untuk mewujudkan optimalisasi kinerja dalam
pengembangan sumber daya manusia perangkat desa.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi dan Teori

2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam sebuah organisasi, baik itu organisasi publik maupun organisasi privat,
salah satu elemen terpenting adalah sumber daya manusia yang merupakan elemen
penunjang penting untuk mencapai tujuan organisasi yang diharapkan. Sumber daya
manusia memegang peranan penting dalam suatu organisasi, oleh karena itu
diperlukan mobilisasi sumber daya manusia secara tepat dan cermat untuk
menghasilkan kinerja yang optimal. Notoatmodjo (2015: 85) mengungkapkan:

Pada dasarnya MSDM merupakan aplikasi manajemen yang dikhususkan untuk


sumber daya manusia, sehingga dapat diartikan sebagai: Human Resource
Management adalah seni merencanakan, mengorganisasi, membimbing, dan
mengawasi aktivitas SDM individu pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi.

Human Resource Management (HRD) adalah kegiatan pengelolaan yang


dilakukan oleh suatu organisasi, meliputi pengembangan, penggunaan, evaluasi, dan
kegiatan yang memberikan remunerasi kepada karyawan atau pekerja dari satu
organisasi.

2.1.2 Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia merupakan kegiatan atau aktivitas yang


diselenggarakan oleh suatu organisasi yang melatih pekerja atau karyawan untuk
memperoleh hasil kinerja terbaik melalui pendidikan dan pelatihan dalam proses
perencanaan dan pengelolaan, serta berupaya meningkatkan kemampuan sumber
daya manusia dan kualitas kemampuannya. Pengembangan merupakan kegiatan
krusial yang harus dilaksanakan bagi suatu organisasi untuk mewujudkan kinerja yang
optimal. Selain itu, pengembangan sumber daya manusia pada organisasi publik atau
instansi pemerintah diperlukan untuk mendukung keharmonisan dalam organisasi.
Simamora (2004: 287) mengatakan: “Perkembangan biasanya berkaitan dengan
peningkatan kemampuan intelektual atau emosional yang dimiliki oleh individu yang
bersangkutan, yang merupakan syarat yang diperlukan untuk mencapai pekerjaan
yang lebih baik”.

5
2.1.3 Optimalisasi Kinerja

Pada dasarnya, definisi kinerja dapat dikutip dalam berbagai cara. Beberapa
ahli percaya bahwa kinerja adalah hasil dari proses penyelesaian pekerjaan,
sementara yang lain percaya bahwa kinerja adalah sikap yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Nimran serta Aamirullah (2015) mengemukakan
bahwa kinerja adalah pekerjaan yang diselesaikan seseorang ketika menjalankan
tugas serta fungsi yang ditetapkan berdasarkan kemampuan, keahlian, experinece,
dan intensitasnya, yang dinilai dengan mempertimbangkan mutu, kapasitas, dan
akurasi waktu. Kinerja juga adalah achievment kerja, seseorang dapat menjalankan
tugas serta fungsi berdasarkan tanggung jawab yang diberikan untuk dicapai.

Komentar lain Mangkunegara (2013: 63) menyatakan bahwa kinerja


merupakan hasil dari mutu dan kapasitas pekerjaan yang dilakukan seseorang dalam
melakukan tugas yang diberikan. Sebaliknya, Luthans (2005: 165) menunjukkan
bahwa kinerja mengacu pada kapasitas dan mutu barang yang diproduksi, atau
layanan yang disediakan oleh individu-individu yang berpartisipasi dalam pekerjaan
tersebut. Oleh sebab itu, kinerja dapat disimpulkan mengacu pada kinerja seseorang
dalam suatu pekerjaan dan hasil yang diperoleh dari pekerjaan yang diselesaikan.
Menurut Mangkunegara (2013: 75), agar pegawai dapat mencapai kinerja terbaik
perlu memperhatikan aspek-aspek yang dapat berimbas terhadap kinerja pegawai
yaitu:

1. Kualitas pekerjaan termasuk ketepatan, ketelitian, keterampilan, kebersihan


2. Beban kerja, termasuk keluaran, bukan hanya keluaran biasa, tetapi juga
kecepatan penyelesaian pekerjaan.
3. Apakah dapat diandalkan atau tidak, termasuk mengikuti atau tidak mengikuti
instruksi, bersikap proaktif, berhati-hati, dan rajin.
4. Sikap, termasuk sikap karyawan terhadap masyarakat.

6
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengembangan Perangkat Desa Guna Mewujudkan Optimalisasi Kinerja

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang dalam


menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya. Faktor motivasi (motivation) dan faktor
kemampuan (ability) merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi terwujudnya
kinerja manusia. Hal tersebut sejalan dengan pandangan Keith Davis yang dikutip
dalam bukunya A.A. Anwar Prabu Mangkunegara yang menyatakan :

Kemampuan + Motivasi = Kinerja Manusia

Sikap + Situasi = Motivasi

Pengetahuan + Keterampilan = Kemampuan

Menurut kemampuan kognitif, kemampuan karyawan terdiri dari potensial (IQ)


dan praktis (pengetahuan dan keterampilan). Artinya, jika seseorang memiliki IQ tinggi
atau bisa dibilang di atas rata-rata, dan dididik dengan baik untuk mendukung posisi
yang dipegangnya serta mampu menjalankan rutinitas fungsi dan tanggung jawabnya,
maka tujuan yang diharapkan oleh pegawai tersebut lebih mudah untuk dicapai. Oleh
karena itu, perlu diadakannya analisa terhadap kinerja karyawan di bidang pekerjaan
berdasarkan pengetahuan profesionalnya.

Selanjutnya, untuk mendapatkan hasil kinerja optimal dari perangkat desa


perlu dilakukannya kegiatan pengembangan. Pengembangan perangkat desa dapat
diuraikan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

Perlu adanya pencatatan dan klasifikasi perangkat desa secara komprehensif


dari semua aspek, terutama dari segi kemampuan. Prosedur pengembangan sumber
daya manusia yang dilakukan pemerintah desa untuk perangkat desa
diselenggarakan dengan melakukan pendataan dari perangkat desa untuk
mengetahui aspek-aspek yang diperlukan guna menunjang kegiatan pembangunan.
Namun dalam proses pelaksanaannya, masih banyak pemerintah desa yang dinilai
kurang optimal terkait dengan pendataan perangkat desa yang belum sepenuhnya

7
terlaksana. Oleh karena itu, data seperti ijazah, resume perangkat desa dan prestasi
perangkat desa sangat penting untuk perencanaan pengembangan perangkat desa.

2. Pendidikan dan pelatihan (education and training)

Seminar atau rapat yang mewajibkan seluruh perangkat desa untuk


berpartisipasi perlu dijadwalkan secara berkala, namun saat melaksanakan seminar
atau rapat tersebut hanya sedikit kegiatan yang melibatkan perbaikan dan optimalisasi
kinerja yang dilakukan. Selain itu, perlu adanya bimbingan teknis yang terbaik kepada
perangkat desa untuk meningkatkan kompetensi, kemampuan dan keahliannya,
sehingga mencapai kinerja yang optimal, sehingga fungsi dan tanggung jawabnya
dalam melayani masyarakat dapat ditingkatkan.

Menurut Sumarsono (2009: 92-93), pelatihan serta pendidikan adalah faktor


yang terbilang krusial dalam proses pengembangan SDM. Keuntungan yang didapat
dari penyelenggaraan pelatihan serta pendidikan bukan saja untuk meningkatkan
pengetahuan, tetapi juga menambah mutu keterampilan kerja, sehingga
meningkatkan efisiensi dalam bekerja dan menghasilkan kinerja terbaik.
Penyelenggaraan pengembangan SDM, khususnya perangkat desa, tidak hanya
demi menaikkan tingkat pengetahuan, tetapi lebih khusus lagi meningkatkan
pengetahuan profesional, kemampuan dan keterampilan dalam melakukan pekerjaan,
sehingga dapat tercapainya optimalisasi kinerja dan tujuan organisasi berdasarkan
tujuan awal yang telah ditentukan. Oleh karena itu, pada suatu organisasi khususnya
organisasi publik yang lebih memperhatikan pemerintah desa, harus
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kepada perangkat desa, karena
merupakan faktor krusial dalam pengembangan SDM.

3. Pengelolaan (Management)

Dalam hal pengembangan sumber daya manusia, jadwal kegiatannya padat,


akan tetapi ketika direalisasikan sewaktu-waktu tidak sesuai dengan jadwal yang
pernah diselesaikan sebelumnya. Struktur organisasi sudah ada. Tugas dibagi
menjadi jabatan dalam struktur organisasi pemerintahan desa. Kepala desa
melaksanakan struktur organisasi dengan memperhatikan dan mempertimbangkan
berbagai faktor pengetahuan profesional, pengalaman dan kemampuan di bagian
kualifikasi organisasi. Perangkat desa berpendidikan minimal SMA / Setingkat. Selain

8
itu, pengelolaan yang dimaksud di sini terkait dengan pengelolaan SDM. Pengelolaan
sumber daya manusia adalah rencana melalui penggunaan, pengembangan,
pembinaan, penghitungan, dan pemberian penghargaan kinerja (berupa pelayanan
perangkat desa dan prestasi kerja).

3.2 Kendala Yang Dihadapi Dalam Pengembangan Perangkat Desa Guna


Mewujudkan Optimalisasi Kinerja

Untuk mencapai optimalisasi kinerja, pengembangan perangkat pedesaan


menghadapi banyak kendala, antara lain:

1. Kurangnya memiliki data-data secara lengkap mengenai para perangkat desa,


sehingga menyulitkan screening pendataan.
2. Kurangnya fasilitas dan sarana prasarana yang dimiliki pemerintah desa.
3. Sulitnya penentuan waktu penyelenggaraan bimbingan teknis sebagai bagian dari
dan ketersediaan perangkat desa dalam mengikuti bimbingan teknis.
4. Minimnya sumber dana dalam menyelenggarakan pelatihan terutama bimbingan
teknis.
5. Keterbatasan anggaran untuk memberikan penghargaan atas prestasi yang telah
dicapai perangkat desa.

Berbagai kendala yang dihadapi dalam mewujudkan pengembangan perangkat


perdesaan untuk mencapai optimalisasi kinerja pada dasarnya bersumber dari dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa. Mulai dari minimnya sarana dan prasarana,
hingga anggaran yang terbatas.

3.3 Penyelesaian Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Kendala Dalam


Pengembangan Perangkat Desa Guna Mewujudkan Optimalisasi Kinerja

Adapun kendala yang dihadapi dalam melaksanakan pengembangan perangkat


desa guna mewujudkan optimalisasi kinerja dengan melakukan upaya, antara lain:

1. Berusaha untuk mencatat semua aspek perangkat desa dengan meluangkan


waktu untuk menjawab pertanyaan dan jawaban tentang data abstrak seperti
kemampuan, sikap dan kepribadian.
2. Pemberian pemahaman mengenai kesadaran pentingnya memberikan data-data
yang dimiliki perangkat desa.

9
3. Upaya untuk menyediakan fasilitas dan sarana prasarana yang menunjang bagi
kegiatan pengembangan perangkat desa.
4. Cari sumber pendanaan lain dan berkomunikasi dengan perangkat desa untuk
mengikuti agenda optimalisasi kinerja.
5. Memperkuat komunikasi dengan perangkat desa, mencapai optimalisasi kinerja
dan kerja sama yang kuat, serta bersama-sama menjalankan tanggung jawabnya
masing-masing dan mencapai tujuan pemerintahan desa.

10
BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Upaya pelaksanaan pengembangan sumber daya perangkat desa adalah


untuk mewujudkan optimalisasi kinerja dengan meningkatkan keterampilan,
kemampuan dan kemampuan aparatur desa dalam menjalankan fungsi dan tugasnya,
serta meningkatkan kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan dan
perkembangan politik desa. Dengan demikian kinerja aparatur desa dapat lebih
optimal.

Kendala pengembangan perangkat perdesaan dalam rangka optimalisasi kinerja


antara lain kurangnya memiliki data-data perangkat desa, fasilitas dan sara prasarana
yang tidak memadai, sulitnya penyelenggaraan waktu pengembangan, minimnya
sumber dana, dan keterbatasan anggaran dalam memberikan penghargaan.

Upaya mengatasi kendala pengembangan perangkat desa untuk mencapai


optimalisasi kinerja, antara lain memberikan pemahaman, penyediaan sarana dan
prasarana, mencari sumber daya dan alat, serta komunikasi yang mendalam dengan
perangkat desa.

4.2 Saran

Berdasar pada simpulan di atas, dapat diberikan saran-saran pada makalah ini di
antaranya :

a) Pemerintah desa dapat secara rutin melaksanakan pengembangan sumber daya


perangkat perdesaan melalui lokakarya, seminar, bimbingan teknis, pendidikan
dan pelatihan. Selain itu, perlu ditambah beberapa sarana dan prasarana untuk
mendukung pelaksanaan pengembangan.
b) Agar hambatan-hambatan yang dihadapi dapat diminimalisir, pemerintah desa
disarankan untuk meningkatkan kesadaran melalui pemberian pemahaman
mengenai pentingnya penyelenggaraan pengembangan sumber daya manusia.

11
DAFTAR PUSTAKA

Wanasuptra Silvera, Dewi Liliana, 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja


Anggota Yayampek, PERFORMA: Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis.
Volume 2, Nomor 4
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nimran, U., & Amirullah. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Perilaku
Konsumen. Malang: Sinar Akademi Malang
Notoatmodjo Soekidjo, 2015 Pengembangan Sumber Daya Manusia, PT Rineka
Cipta, Jakarta.
Simamora Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ke-3. STIE YKPN.

12

Anda mungkin juga menyukai