Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menjadi langkah utama dalam
mewujudkan kebijakan pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan maupun
layanan yang akan diterima oleh masyarakat jika memang undang-undang tersebut
diterapkan dengan sungguh-sungguh. Hal ini disebabkan karena dengan diakuinya
desa sebagai sebuah daerah otonom menjadikan desa memiliki peran utama dalam
mengelola, memberdayakan dan memajukan sumber daya yang tersedia, baik sumber
daya alam maupun sumber daya manusia. Sehingga pada akhirnya mampu
menggerakkan roda pembangunan yang harus diiringi kesadaran akan pemahaman
spirit otonomi bagi seluruh penggerak warga desa dan kompetensi perangkat juga
masyarakat dalam memahami tata kelola pemerintahan.
Secara etimologi kata desa berasal dari bahasa sansekerta,deca yang berarti tanah air,
atau tanah kelahiran.Desa atau yang disebut dengan nama lain telah ada sebelum
Negara Kesatuan Republik Indonesia Terbentuk. Sebagai bukti
keberadaannya,penjelasan pasal 18 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 ( Sebelum perubahan ) menyebutkan bahwa “Negara Kesatuan Republik
Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi,dari daerah provinsi itu dibagi atas daerah
kabupaten dan kota,yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dengan Undang-Undang.
Menurut Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa adalah desa dan desa
adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan Prakarsa
masyarakat atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam system Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari situlah terbukti bahwa kesatuan masyarakat
hukum, yakni warga desa yang tinggal dalam suatu lokasi yang mana memiliki hak atau
wewenang untuk melakukan atau menjalankan pemerintahannya untuk kepentingan
warga yang tinggal dalam kawasan desa tersebut.
Setiap Desa dikepalai oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat
desa lainnya dalam mengurus setiap keperluan Desa. Desa memiliki kekuatan hukum
dalam menjalankan pemerintahannya di bawah kepala desa serta perangkat desa
lainnya yang juga diawasi oleh BPD atau Badan Permusyawaratan Desa.
SDMmerupakan faktor penting dan utama dalam setiap organisasi, baik badan usaha
pemerintah maupun swasta ataupun instansi. Setiap pimpinan yang dalam hal ini
adalah instansi pemerintahan tepatnya Kantor Kepala Desa Klamalu di Kabupaten
Sorong mengharapkan kemampuan kerja, pencapaian prestasi maupun tingkat
produktivitas yang tinggi dari masing – masing pegawai. Oleh karena itu peranan dan
kedudukan Aparatur Pemerintahan desa sangat menentukan dalam setiap organisasi
pemerintahan sebab Aparatur Pemerintahan Desa merupakan tulang punggung
pemerintahan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan dalam melaksanakan
pembangunan desa.
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka peniliti memiliki tujuan sebagai berikut
Peneliti di sini memilih informan – informan yang dapat memberikan informasi dan data
terkait
BAB II
Tinjuan Pustaka
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu yang sangat penting bahkan tidak
dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga
merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya,
SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak,
pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.
Manajemen SDM (MSDM) adalah kebijakan dan praktik menentukan aspek “manusia”
atau SDM dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi
penghargaan dan penilaian. Dalam usaha mencapai tujuan perusahaan, permasalahan
yang dihadapi manajemen bukan hanya terdapat pada bahan mental, alat – alat kerja,
mesin – mesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja, tetapi juga menyangkut
karyawan (sumber daya manusia) yang meneglola faktor – faktor produksi lainnya
tersebbut. Namun, perlu diingat bahwa SDM sendiri sebagai faktor produksi, seperti
halnya faktor produksi lainnya, merupakan masukan (input) yang diolah oleh
perusahaan dan menghasilakn keluaran (ouput). Karyawan baru yang belum
mempunyai keterampilan dan keahlian dilatih, sehingga menjadi karyawan yang
terampil dan ahli. Apabila dia dilatih lebih lanjut serta diberikan pengalaman dan
motivasi, dia akn menjadi karyawan yang matang. Pengelolaan SDMinilah yang disebut
manajemen SDM.
Kompetensi diartikan sebagai suatu keterampilan yang bersifat aktif. Kompetensi dalam
Bahasa Indonesia merupaka serapan dari Bahasa Inggris, competence yang berarti
kecakapan dan kemampuan (Echols dan Shadily dalam Musfah, 2012:27). Kompetensi
juga diartikan sebagai suatau keterampilan/ kemahiran yang bersifat aktif. Kompetensi
dikategorikan mulai dari tingkat sederhana atau dasar hingga lebih sulut atau kompleks
yang pada gilirannya akan berhubungan dengan proses penyusunan bahan atau
pengalaman belajar (Ramayulis, 2013: 53)
Menurut Zwell dalam Wibowo (2016), faktor faktor yang mempengaruhi kompetensi
adalah sebagai berikut :
Hal ini sesuai dengan pendapat Soewarno Handayaningrat yang mengatakan bahwa :