Anda di halaman 1dari 12

Pengembangan Kompetensi Pegawai Bagi Aparatur Pemerintah

Desa/Kelurahan di Kabupaten Sorong Tahun 2022

1.1. Latar Belakang

Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menjadi langkah utama dalam
mewujudkan kebijakan pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan maupun
layanan yang akan diterima oleh masyarakat jika memang undang-undang tersebut
diterapkan dengan sungguh-sungguh. Hal ini disebabkan karena dengan diakuinya
desa sebagai sebuah daerah otonom menjadikan desa memiliki peran utama dalam
mengelola, memberdayakan dan memajukan sumber daya yang tersedia, baik sumber
daya alam maupun sumber daya manusia. Sehingga pada akhirnya mampu
menggerakkan roda pembangunan yang harus diiringi kesadaran akan pemahaman
spirit otonomi bagi seluruh penggerak warga desa dan kompetensi perangkat juga
masyarakat dalam memahami tata kelola pemerintahan.

Secara etimologi kata desa berasal dari bahasa sansekerta,deca yang berarti tanah air,
atau tanah kelahiran.Desa atau yang disebut dengan nama lain telah ada sebelum
Negara Kesatuan Republik Indonesia Terbentuk. Sebagai bukti
keberadaannya,penjelasan pasal 18 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 ( Sebelum perubahan ) menyebutkan bahwa “Negara Kesatuan Republik
Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi,dari daerah provinsi itu dibagi atas daerah
kabupaten dan kota,yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dengan Undang-Undang.

Menurut Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa adalah desa dan desa
adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan Prakarsa
masyarakat atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam system Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari situlah terbukti bahwa kesatuan masyarakat
hukum, yakni warga desa yang tinggal dalam suatu lokasi yang mana memiliki hak atau
wewenang untuk melakukan atau menjalankan pemerintahannya untuk kepentingan
warga yang tinggal dalam kawasan desa tersebut.

Setiap Desa dikepalai oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat
desa lainnya dalam mengurus setiap keperluan Desa. Desa memiliki kekuatan hukum
dalam menjalankan pemerintahannya di bawah kepala desa serta perangkat desa
lainnya yang juga diawasi oleh BPD atau Badan Permusyawaratan Desa.

Pemerintahan Desa merupakan Lembaga perpanjangan pemerintahan pusat yang


memiliki peran strategis untuk mengatur masyarakat yang ada di pedesaan demi
mewujudkan pembangunan pemerintah. Pemerintahan Desa memiliki peranan yang
signifikan dalam pengelolaan proses sosial didalam masyarakat.tugas utama yang
harus dilaksanakan oleh pemerintah desa adalah bagaimana menciptakan kehidupan
demokrasi, dan memberikan pelayanan sosial yang baik, sehingga dapat membawa
masyarakatnya pada kehidupan yang sejahtera, tentram, aman, dan
berkeadilan.sebagaimana diungkapkan oleh Dwipayana (2003) bahwa Pemerintah
desa yang demokratis (Partisipasif,akuntabel,transparan dan responsif) bisa semakin
kokoh,legitimate,dan mampu bekerja secara efektif bila ditopang dengan kesejajaran,
keseimbangan, dan kepercayaan antar elemen governance di desa. Guna mewujudkan
tugas tersebut pemerintah desa dituntut untuk melakukan perubahan,baik dari segi
kepemimpinan,kinerja birokrasi yang berorientasi kepada pelayanan yang berkualitas
serta semakin mengarah pada praktek good governance bukannya bad governance.

Pengertian Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Menurut Undang-Undang No 5 Tahun


2014 tentang Aparatur Sipil Negara (disingkat ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri
Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi

pemerintah. Aparatur pemerintahan desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan


di desa. Peranan Aparatur Pemerintahan Desa dibutuhkan pemerintahan untuk menata
dan mengurus setiap hal yang berkaitan dengan Desa. Aparatur pemerintahan desa
terdiri dari kepala desa, sekretaris desa dan staf desa lainnya yang diberikan
kewenangan dan tanggung jawab yang berbeda serta telah di atur oleh pemerintah
dalam undang – undang, untuk melaksanakan tugasnya sebaik mungkin untuk
mensejahterakan rakyatnya. Selanjutnya Perangkat Desa adalah salah satu organ
Pemerintah Desa, selain Kepala Desa. Sesuai rumusan Pasal 1 angka 3 UU Desa,
kedudukan Perangkat Desa adalah ‘pembantu’ bagi Kepala Desa
dalam menjalankan fungsi pemerintahan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variable kompetensi berpengaruh terhadap


pemerintah desa. Pemerintah desa yang dijalankan oleh aparatur pemerintahan desa
dapat berjalan baik apabila aparatur pemerintahan desa sendiri memiliki kompetensi.
Menurut Robert A. Roe (2001) kompetensi dapat digambarkan sebagai kemampuan
untuk melaksanakan satu tugas, peran atau tugas, kemampuan mengintegrasikan
pengetahuan, keterampilan – keterampilan, sikap – sikap dan nilai – nilai pribadi, dan
kemampuan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada
pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan. Pemerintahan desa dituntut untuk
memiliki aparatur desa yang berkompetensi. Kompetensi pada dasarnya terdiri atas
komponen pengetahuan, keahlian dan sikap. Dengan demikian kompetensi dapat
diartikan sebagai tingkat pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku yang dimiliki
seseorang. Kompetensi menggambarkan apa yang dilakukan di tempat kerja.

Pada umumnya setiap instansi pemerintah dalam kegiatan operasinya menggunakan


berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu
bagaimana memanfaatkan salah satu sumber daya yang paling dominan yaitu sumber
daya manusia, yang di butuhkan untuk mencapai tujuan yang direncanakan.

SDMmerupakan faktor penting dan utama dalam setiap organisasi, baik badan usaha
pemerintah maupun swasta ataupun instansi. Setiap pimpinan yang dalam hal ini
adalah instansi pemerintahan tepatnya Kantor Kepala Desa Klamalu di Kabupaten
Sorong mengharapkan kemampuan kerja, pencapaian prestasi maupun tingkat
produktivitas yang tinggi dari masing – masing pegawai. Oleh karena itu peranan dan
kedudukan Aparatur Pemerintahan desa sangat menentukan dalam setiap organisasi
pemerintahan sebab Aparatur Pemerintahan Desa merupakan tulang punggung
pemerintahan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan dalam melaksanakan
pembangunan desa.

Akan tetapi dalam pelaksanaan dan penyelenggaraannya masih banyak mengalami


kendala karena aparatur pemerintahan desa tidak berkompenten pada bidang
pekerjaannya. Sehingga berdampak bagi pelayanan masyarakat, hal ini dapat dilihat
pada pelayanan aparatur desa yang belum terampil dalam menggunakan teknologi
komputer bagi pelayanan kepada masyarakat sehingga pelayanannya masih belum
efektif dan efisien. Hasil penelitian kompetensi aparatur pemerintahan desa di
kabupaten Sorong tergolong masih sangat lemah, hal ini didukung dengan jawaban
responden pada kuesioner bahwa rata – rata menjawab ragu – ragu mengenai
pengetahuan dan pemahaman dalam pelayanan terhadap masyarakat.

Faktor pendukung kurang berkompetennya seorang aparatur pemerintahan desa ialah


tingkat pedidikan yang rendah, tidak memiliki keterampilan dalam bidang pekerjaannya,
kurangnya pengalaman, rendahnya pengetahuan, serta usia dari seorang aparatur
pemerintahan desa.

Pengembangan kompetensi aparatur pemerintah desa di harapkan dapat mewujudkan


atau menciptakan aparatur yang propesional yang mencakup peningkatan
pengetahuan, peningkatan keahlian dan keterampilan, serta perubahan sikap dan
perilaku.

Berdasarkan Pada Uraian diatas,maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian


mengenai “Pengembangan Kompetensi Pegawai Bagi Aparatur Pemerintah
Desa/Kelurahan di Kabupaten Sorong Tahun 2021”

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh kompetensi aparatur pemerintahan desa bagi
pelayanan kepada masyarakat desa ?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi kompetensi aparatur pemerintahan
desa ?
3. Bagaimana cara pemerintah meningkatkan kompetensi aparatur
pemerintahan desa ?

1.3. Ruang Lingkup


Dari rumusan masalah yang telah di uraikan di atas, maka peneliti membatasi
permasalahan yang diangkat hanya dalam lingkup Pengembangan Pegawai bagi
Aparatur Pemerintahan desa di Desa Klamalu Kecamatan Mariat.

1.4. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka peniliti memiliki tujuan sebagai berikut

1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi aparatur pemerintahan desa bagi


pelayanan kepada masyarakat desa
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kompetensi aparatur
pemerintahan desa
3. Untuk mengetahui upaya pemerintahan dalam meningkatkan kompetensi
aparatur pemerintahan desa

1.5. Sasaran penelitian

Peneliti di sini memilih informan – informan yang dapat memberikan informasi dan data
terkait
BAB II

Tinjuan Pustaka

2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia

2.1.2 Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu yang sangat penting bahkan tidak
dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga
merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya,
SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak,
pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.

Manajemen SDM (MSDM) adalah kebijakan dan praktik menentukan aspek “manusia”
atau SDM dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi
penghargaan dan penilaian. Dalam usaha mencapai tujuan perusahaan, permasalahan
yang dihadapi manajemen bukan hanya terdapat pada bahan mental, alat – alat kerja,
mesin – mesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja, tetapi juga menyangkut
karyawan (sumber daya manusia) yang meneglola faktor – faktor produksi lainnya
tersebbut. Namun, perlu diingat bahwa SDM sendiri sebagai faktor produksi, seperti
halnya faktor produksi lainnya, merupakan masukan (input) yang diolah oleh
perusahaan dan menghasilakn keluaran (ouput). Karyawan baru yang belum
mempunyai keterampilan dan keahlian dilatih, sehingga menjadi karyawan yang
terampil dan ahli. Apabila dia dilatih lebih lanjut serta diberikan pengalaman dan
motivasi, dia akn menjadi karyawan yang matang. Pengelolaan SDMinilah yang disebut
manajemen SDM.

Manajemen sumber daya alam menggunakan pendektaan modern dan kajiannya


secara makro. Faktor yang menjadi perhatian dalam manajemen SDM adalah
manusianya itu sendiri. Saat ini sangat disadari bahwa SDM merupakan masalah
perusahaan yang paling penting, karena dengan SDM menyebabkan sumber daya
yang lain dalam perusahaan dapat berfungsi/dijalankan. Di sampung itu sunber daya
dapat menciptaan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas perusahaan. Mealalui SDM
yang efektif mengharuskan manajer atau pimpinan dapat menemukan cara terbaik,
dalam mendayagunakan orang – orang yang ada dalam lingkungan perusahaanya agar
tujuan – tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

2.2 Pengertian Kompetensi

Kompetensi diartikan sebagai suatu keterampilan yang bersifat aktif. Kompetensi dalam
Bahasa Indonesia merupaka serapan dari Bahasa Inggris, competence yang berarti
kecakapan dan kemampuan (Echols dan Shadily dalam Musfah, 2012:27). Kompetensi
juga diartikan sebagai suatau keterampilan/ kemahiran yang bersifat aktif. Kompetensi
dikategorikan mulai dari tingkat sederhana atau dasar hingga lebih sulut atau kompleks
yang pada gilirannya akan berhubungan dengan proses penyusunan bahan atau
pengalaman belajar (Ramayulis, 2013: 53)

2.2.1 Faktor – faktor yang memperngaruhi Kompetensi

Menurut Zwell dalam Wibowo (2016), faktor faktor yang mempengaruhi kompetensi
adalah sebagai berikut :

1) Kepercayaan dan nilai


2) Keahlian atau keterampilan
3) Pengalaman
4) Karakteristik personal
5) Motivasi
6) Isu – isu emosional
7) Kapasitas intelektual
Secara rinci Zwell dalam Wibowo (2016) memebrikan penjelasan masing –
masing faktor yang memperngaruhi kompetensi sebagai berikut :
1. Kepercayaan dan nilai
Kepercayaan dan nilai dalam faktor yang mempengaruhi kompetensi itu
tercermin dari sikap dan perilaki seseorang. Sikap dan perilaku tersebut
sudah melekat pada diri seseorang. Seseorang yang tidak kreatif dan
tidak inovatof dalam pekerjaan cenderung tersebut tiak dapat bersikap
untuk menemukan sesuatau yang baru dan menantang bagi dirinya.
2. Keahlian atau keterampilan dalam aspek atau keterampilan dalam
kompetsnsi memegang peranan yang sangat penting dalam perusahaan.
Keahlian atau keterampilan seseorang menjadi faktor penentu suksesnya
kompetensi yang dimiliki sesorang. Untuk keahlian atau keterampilan
seseorang dapat dilakukan dengan cara dilatih, dipraktian serta
dikembangakan dalam berhubungan dengan kompetensi dapat
meningkatkan kecakapan seseorang dalam perusahaan.
3. Pengalaman
Adapun pengalaman seseorang yang dapat mempengaruhi faktor
kompetensi. Dimana seseorang yang mengalami banyak pengalaman
dalam suatu bidang pekerjaan dapat meningkatkan kompetensi
dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki pengalaman. Dengan
adanya pengalaman seseorang dapat menemukan sesuatau hal yang
baru dalam bidangnya yang perlu dipelajari, dikembangkan untuk
meningkatkan kompetensi seseorang berdasarkan pengalaman yang
diperoleh.
4. Karakteristik personal
Karakteristik personal yang diratikan sebagai karakteristik kepribadian
seseorang. Karakteristik kepribadian seseorang dapat berpengaruh
terhadap kompetensi. Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda
– beda. Dari kepribadian seseorang tersebut dapat dillihat dari kegaitan
sehari – hari. Apakah seseorang tersebut memiliki sifat yang pemarah
atau penyabar, rajin atau pemalas. Dengan karakteristik personal yang
dimiliki seseorang dapat meningkatkan maupun menghambat
terbentuknya kompetensi seseorang tergantung sifat seseorang.
Kepribadian seseoranbg dapat berubah meskipun dpaat diubah, tetapi
cenderung tidak mudah.
5. Motivasi
Motivasi seseorang terhadpa suatau pekerjaan akan berpengaruh
terhadap hasil yang dicapai. Dengan memberikan dorongan, apresiasi
terhadap karyawan dapat memberikan penagruh yang posiitf terhadap
kompetensi. Jadi, dengan adanya motivasi karyawan dapat meningkatkan
kompetensi seseorang dalam suatu bidang, karena motivasi tersebut
memberikan mamfaat yang posistif terhadap kompetensi.
6. Isu – isu emosional
Isu - isu emosiaonal yang mempengaruhi kompetensi. Dalam artian isu –
isu tersebut adlah suatu hambatan emosional yang dapat membatasi
terbentuknya kompetensi seseorang antara lain ketakutan karyawan
dalam melaksanakan tugasnya, perasaan malu atau kurangnya percaya
diri terhdapa suatau hal, selalu berfikir negative terhadap seseorang.
Demikian hambatan emosiaonal dapat dicegah dengan cara menciptakan
lingkungan kerjasa yang positif, memilih teman bicara atau rekan kerja
yang sesuai sehinggak kompetensi individu dapat terbentuk serta
mengembangkan kompetensinya sesuai dengan kemampuan.
7. Kapasitas intelektual
Artinya seseorang akan berpengaruh terhadap penguasaan kompetensi.
Kompetensi seseorang tergantung pada tingkatan kemampuan berpikir
yang berbeda – beda. Perbedaan tingkat kemampuan berpikir seseorang
dalam kompetensi akan berpengaruh pada pengambilan keputusan dalam
perusahaan dan mengatasi berbagai konflik yang terjadi. Dapat
disimpulkan bahwa kapasitas intelektual tersebut mengacu pada
bagaimana seseorang dapat mengelola tingkat kemampuan berpikirnya
dalam mengembangkan komptensi individu di dalam perusahaan.
2.2.2 Indikator – indikator Kompetensi
Menurut Wibowo (2016), Adapun indicator kompetensi adalah sebagai berikut :
1. Keterampilan (skill)
2. Pegetahuan (knowledge)
3. Konsep diri (sikap)
4. Sifat (trait)
5. Motif
Secara rinci Wibowo (2016) memberikan penjelasan masing – masing indicator
kompetensi sebagai berikut :
1. Keterampilan (skill)
Merupakan kemampuan yang menunjuan system atau urutan perilaku yang
secara fungsional berhubungan dengan pencapaian tujuan kinerja. Dalam hal ini
keterampilan juga dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam
melaksanankan tugas tertentu dala sebuah bidang yang sesuai dengan standar
kerja dan target dalam perusahaan.
2. Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu.
Karyawan hatus mengetahui dan memahami ilmu – ilmu pengetahuan atau
informasi di bidang masing – masing.
3. Konsep diri (sikap) adalah sikap yang dimiliki seorang karyawan hatus
profesionalisme dalam menyelesaikan tugasnya dengan rasa percaya diri dan
yakin akan ppekerjaan tersebut dapat dilaksanaan dengan baik sesuai yang
telah ditetapkan oleh perusahaan.
4. Sifat (trait)
Karakteristik yang relative konstan pada tingkah laku seseorang. Setiapp
karyawan mempunyai watak (sifat) yang berbeda beda dalam menyelesaikan
tugas pekerjaannya.
5. Motif
Adalah sesuatu yang secara konsistem dipikirkan atau diinginkan oleh
seseorang yang menyebabkan suatu Tindakan. Motif mendorong, mengarahkan,
dan memilihi perilaku menuju tindakan atau tujuan tertentu.

2.3 Pengertian Aparatur Pemerintahan


Aparatur adalah orang – orang yang menjalankan pemerintahan. Aparatur memiliki
peranan strategis dalam menyelenggarakan tugas – tugas umum pemerintahan dan
pembangunan. Peranan aparatur tersebut sesuai dengan tuntutan zaman terutama
untuk menjawab tantangan masa depan. Aparatur yang berkualitas sangat dibutuhkan
dalam rangka menghadapi tantangn masa depan.

Pengertian mengenassi aparatur pemerintahan disebutkan oleh Dharam Setyawan


Salam dalam bukku berjudul Manajemen Pemerintahan Indonesia yang menjelaskan
bahwa “Aparat Pemerintah dalah pekerja yang digaji pemerintah melaksanakan tugas –
tugas teknis pemerintaan melakukan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan
ketentuan yang berlaku” (Setyawan, 2004:169). Berdasarkan penegertian ini, maka
aparatur pemerintahann meruakan seseorang yang digaji oleh pemerintah untuk
melaksanakan tugas – tugas pemerintah secara teknis dengan berdasarkan ketentuan
yang ada.

Hal ini sesuai dengan pendapat Soewarno Handayaningrat yang mengatakan bahwa :

“ aparatur ialah aspek – asek administrasi yang diperkukan dalam penyelenggaraan


pemerintahan atau negara, sebagai alat untuk mencapai tujuan organisais. Aspek –
aspek administrasi itu terutama ialah kelembagaan atau organisasi dan kepegawaian”
(Handayaningrat, 1982:154).

Aparatur menurut definisi di atas dikatakan bahawa aparatur merupakan organisasi


kepegawaian dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan atau negara dalam
meayani masyarakat. Aspek - aspek administrasi merupakan kelembagaan atau
organisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Sedangkan menurutt Sarwono
mengemukakan lebih jauh tentang aparatur pemerintahan bahwa yang dimaksud
tentang aparatur pemerintahan ialah orang – orang yang menduduki jabatan dalam
kelembagaan pemerintahan (Handayaningrat, 1982:154)

Anda mungkin juga menyukai