Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA DESA MARGASAKTI

DALAM MENINGKATKAN KINERJA PERANGKAT DESA

Musaiyadah

Ilmu Administrasi Negara,Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Universitas Terbuka Bengkulu

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Desa merupakan kesatuan masyarakat yang terdiri dari berbagai lapisan


masyarakat yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat. Desa memiliki hubungan dengan masyarakat
yang sangat erat dan berkaitan. Desa memiliki unit pemerintahan daerah yang berada
di tingkat terkecil pada pemerintahan. “Pemerintah desa sebagai suatu organisasi
pemerintahan yang ada dalam posisi yang paling dekat dengan masyarakat, maka
diperlukan sumber daya aparatur yang mampu melaksanakan fungsi pemerintahan,
pembangunan dan memberikan pelayanan sesuai dengan kondisi desa”, (Dominggus,
2019:279). Pemerintah desa mempunyai posisi yang sentral dalam kehidupan
masyarakat dan memiliki peran yang meenyeluruh dari segala aktivitas masyarakat.
Instansi ini secara langsung melayani masyarakat yang dituntut untuk memberikan
pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pemerintah desa merupakan cerminan
dari citra daerah itu sendiri. Setiap pemerintahan desa dipimpin oleh kepala desa yang
dipilih melalui pemilihan umum desa setempat.
Kepala desa dan perangkat desa harus melaksanakan urusan dekonsentrasi,
desentralisasi, tugas bantuan dan tugas pokok yang sesuai dengan rancangan
pembangunan desa. Berdasarkan UU No. 6 tahun 2014 Pasal 26, Kepala Desa
adalah bertugas menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan
desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa”. Kepala
desa diharapkan berfungsi sebagai sumber informasi dan sebagai komunikator untuk
menyampaikan ide dan gagasan kepada masyarakat desa. Dalam undang-undang
diatas telah disebutkan apa saja yang menjadi kewajiban seorang kepala desa dan
perangkat desa. Kepala desa berwenang untuk mengatur wilayah pemerintahannya.
Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang atau
sekumpulan orang untuk mengajak dan menimbulkan motivasi kepada orag-orang
lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah disepakati. Kepemimpinan
adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar upaya mereka mau
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu(Aras Solong, 2022:140).Kepemimpinan
adalah kumpulan bakat dan keterampilan Ciri-ciri kepribadian, termasuk otoritas
untuk bertindak berarti meyakinkan mereka yang dipimpinnya bahwa mereka mau
dan mampu melakukan tugas yang diberikan secara sukarela, dengan antusias, ada
kegembiraan batin dan perasaan bahwa itu tidak dipaksakan. Kemampuan dalam
Kepemimpinan juga memiliki dampak yang sangat besar terhadap proses
pembangunan yang sangat mendalam. Kepemimpinan kepala desa akan sangat-sangat
berpengaruh di masa depan.
Gaya kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan oleh seseorang
pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Dalam konteks
ini usaha menyelaraskan persepsi di antara orang-orang yang perilakunya akan di
pengaruhi menjadi sangat penting dalam posisinya. Kepala Desa adalah pemimpin
yang dipilih secara demokrasi maupun secara tradisional oleh warga yang mana ia
adalah seorang wakil perpanjang tangan dari masyarakat untuk dapat mengatur,
menjaga dan memotifasi warganya didesa, sehingga kepemimpinan Kepala Desa
sangatlah berpegaruh terhadap maju mundurnya dan berkembang atau tidak
berkembangnya suatu desa.
Gaya kepemimpinan menurut Thoha (Pasolong, 2015), adalah “norma
perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain”. Gaya kepemimpinan yang menarik untuk
dipahami yaitu kepemimpinan transformasional yang dikembangkan oleh James
McGregor Burns.(Samad & Hardi, 2019).
Menurut Rivaiada tiga macam gaya kepemimpinan yang mempengaruhi
bawahan agar sasaran organisasi tercapai adalah sebagai berikut:
1. Gaya kepemimpinan Otoriter
Gaya kepemimpinan ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan di
tangan satu orang dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya,
sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi.
2. Gaya kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan ini ditandai dengan adanya suatu struktur yang
pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan
kooperatif. Dibawah kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral
tinggi, dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja, dan dapat mengarahkan
diri sendiri.
3. Gaya kepemimpinan Laissez- faire (Kendali Bebas)
Gaya kepemimpinan ini memberikan kekuasaan penuh kepada bawahannya,
struktur organisasi bersifat longgar, pemimpin bersifat pasif. Peran utama
pemimpin menyediakan materi pendukung dan berpartisipasi jika diminta
bawahan (Via Maharani, 2022:13)
Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan
penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan pemerintahanan. Administrasi
pemerintahan dalam arti sempit adalah sering diartikan dengan kegiatan
ketatausahaan dalam pemerintahan. Tata usaha pemerintahan pada hakikatnya
merupakan pekerjaan pengendaliaan informasi dalam pemerintahan. Tata usaha juga
sering diartikan sebagai kegiatan yang berkaitan dengan pencatatan, menggandakan,
menyimpan, atau yang dikenal dengan clerical work (Aras Solong, 2022:139).
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis pada pendahuluan maka rumusan
masalah yang diangkat adalah :
1. Gaya kepemimpinan apa yang digunakan kepala desa Margasakti dalam
meningkatkan kinerja perangkat desa ?
2. Kinerja Aparatur Desa Margasakti dalam memberikan pelayanan kepada
Masyarakat Desa Masrgasakti.

Metode Penelitian
Peneliti dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Moleong
menjelaskan bahwa penelitian kualitatif berarti prosedur penelitian yang
menghasilkan data kualitatif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari perilaku
orang-orang yang diamati. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
menekankan pada hal terpenting dari suatu hal berupa kejadian, fenomena, dan
gejala sosial. Hal tersebut adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat
dijadikan sebagai pelajaran bagi pengembangan konsep teori. (Sidiq & Choiri,
2019:3).
Penelitian kualitatif bisa sampai pada taraf penulisan, yakni penelitian
deskriptif, dengan mana peneliti hanya memaparkan suatu keadaan, dimana objek
atau suatu peristiwa, tanpa menarik suatu kesimpulan umum. Penelitian kualitatif
dapat memaparkan dan menghasilkan secara deskriptif menggambarkan penjelasan-
penjelasan tentang beberapa hal yang menyangkut permasalahan tersebut. Penelitian
kualitatif berdasarkan atas fakta-fakta yang ada, sehingga penelitian ini tidak
mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat suatu
prediksi tertentu.
Daftar Pustaka

Aslichati, Lilik. Dkk. 2021. Metode Penelitian Sosial. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Aras Solong.2022.Analisis Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Meningkatkan
Kinerja Aparat Pemerintah Desa di Desa Tenri Pakkua Kecamatan Lappariaja
Kabupaten Bone. Journal of Government Insight.Volume 2, Nomor 1.
Dominggus (2019). Peran Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Pembangunan
Sumber Daya Manusia. Vol. 8 No. 4. Bali : Jisip.
Hendiarwiandi (2020). Peran Kepala Desa Dalam Pelaksanaan Pembangunan
Partisipatif Di Desa Sandaran Kecamatan Sandaran Kabupaten Kutai Timur.
Ejournal Ilmu Pemerintahan.
Nurcholis, Hanif Dan Enceng. 2021. Administrasi Pemerintah Daerah. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka.
Nurcholis, Hanif Dan Enceng. 2021. Administrasi Pemerintah Daerah. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka.
Nofi Wendari. 2021. Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Di Kantor Desa Moahino
Kecamatan Wita Ponda Kabupaten Morowali. Universitas Tadulako. Volume
1, Nomor 1.
Wasistiono,Sadu & M. Irwan Tahir. 2020. Administrasi Pemerintahan Desa. Banten:
Uiversitas Terbuka.
Via M Aharani Br Surbakti,2022. Gaya Kepem Im Pina N Kepala Desa Terhadap
Kinerja Aparatu R Desa (Studi Kasus Di Desa Susuk, Kecam Atan
Tiganderket, Kabupaten Karo). Universitas Medan Area

Anda mungkin juga menyukai