Anda di halaman 1dari 10

KUALITAS KINERJA APARATUR PEMERINTAH

DESA SUMBERJAYA DALAM MENINGKATKAN


PELAYANAN PUBLIK
(Studi di Desa Sumberjaya Kecamatan Tambun Selatan
Kabupaten bekasi)

Fadly Safwan S

Abstrak

Tuntutan dalam peningkatan linerja aparatur pemerintah semakin gencar disuarakan,


mengingat setelah terjadinya reformasi di Indonesia, peran aparatur pemerintah sebagai
pelayan publik menjadi sorotan utama bagi masyarakat, perubahan paradigma apartur
yang dulunya adalah seorang penguasa menjadi seorang pelayan masyarakat. Penelitian
ini dilaksanakan di Desa Sumberjaya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi,
dengan tujuan untuk mengetahui kinerja aparatur pemerintah desa dalam memberikan
pelayanan publik kepada warga desa, metode yang digunakan adalah kualitatif
dimaksudkan agar dapat lebih fleksibel dan leluasa menggali dan mengkaji lebih dalam
lagi permasalahan penelitian ini, informan yang ditetapkan adalah kepala desa,
perangkat desa, badan permusyawaratan desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan
masyarakat desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga indicator kinerja
yaitu produktivitas belum cukup baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,
kualitas layanan sudah cukup baik, akuntabilitas dalam penerapan standar pelayanan
dibidang administrasi kependudukan masih belum cukup baik, hal ini dilihat dari aturan
dan norma serta etika pelayanan yang berkembang dalam masyarakat.

Kata Kunci: Kinerja, Aparatur, Pemerintah Desa.


Pendahuluan pemerintah di desa diharapkan dapat
Pelayanan publik merupakan melaksanakan tugas pemerintah desa
salah satu tanggung jawab dari instansi dengan baik demi terciptanya
pemerintah, baik itu di pusat, di daerah, kesejahteraan dan pembangunan rakyat
maupun di desa. Pelaksanaan pelayanan di desa. Kinerja apartur pemerintah desa
publik ini merupakan salah satu fungsi merupakan satu ukuran yang
pemerintah dalam melakukan menyatakan seberapa jauh target
kemudahan pada masyrakat dalam (kuantitas, kualitas dan waktu) yang
menggunakan hak dan kewajibannya. telah dicapai oleh manajemen, yang
Dalam penyelenggaraan pelayanan oleh mana target tersebut sudah ditentukan
pemerintah, rasa puas masyarakat terlebih dahulu. Sesuai dengan Undang-
terpenuhi bila pelayanan yang diberikan Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
oleh pemerintah kepada mereka sesuai Desa, Pemerintah Desa adalah
dengan apa yang mereka harapkan, penyelenggara urusan pemerintahan
dengan memperhatikan kualitas dan oleh Pemerintah Desa dalam mengatur
pelayanan itu diberikan relatif dan mengurus kepentingan masyarakat
terjangkau dan mutu pelayanan yang setempat berdasarkan asal-usul dan adat
baik. Di era reformasi ini, masyarakat istiadat setempat yang diakui dan
terbuka dalam memberikan kritikan dihormati dalam sistem Pemerintahan
pada pemerintah dalam pelayanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
publik. Maka dari pada itu kinerja Dari pengertian tersebut
pemerintah sangat berperan dalam fenomena sekarang ini yang terjadi di
mengatur dan mengarahkan seluruh Desa Sumberjaya sangat
kegiatan dalam mencapai tujuan mengkawatirkan ini dilihat dari kinerja
meningkatkan kualitas pelayanan pada aparat pemerintah desa yang sering
masyarakat. Pada saat ini pelayanan mendapat sorotan tajam dari
publik desa banyak mendapat sorotan masyarakat. Permasalahan ini dapat
dari masyarakat. Dengan adanya dilihat dari rendahnya kemampuan
kebebasan menyampaikan pendapat serta keahlian dari aparat pemerintah
banyak ditemukan kritikan terhadap desa Sumberjaya dalam memberikan
kinerja aparat pemerintah desa, baik pelayanan. Pelayanan yang berkualitas
secara langsung maupun secara tidak seringkali mengalami kesulitan untuk
langsung. Hal ini terjadi karna masih dapat dicapai karena aparat pemerintah
rendahnya produktifitas kerja dan desa Sumberjaya tidak selalu
disiplin dari aparat pemerintah desa, memahami bagaimana cara memberikan
serta masih kurangnya sarana kerja pelayanan yang baik, hal ini terjadi juga
yang memadai. Pelayanan yang disebabkan oleh masih rendahnya
berkualitas seringkali mengalami kemampuan aparat dilihat dari latar
kesulitan untuk dapat di capai karna belakang pendidikan dan etos kerja
aparat pemerintah desa seringkali belum sumber daya manusia (aparat desa)
mengetahui dan memahami bagaimana tersebut. Dari latar belakang tersebut
cara memberikan pelayanaan yang baik, pentinya pelayanan yang baik sangat
hal ini disebabkan oleh masih diharapkan oleh masyarakat di Desa
rendahnya kemampuan yang dimiliki Sumberjaya. Namun pada kenyataanya
aparat pemerinta desa. pelayanan yang diberikan oleh aparat
Dalam lingkungan pemerintah pemerintah Desa Sumberjaya masih
desa, kepala desa dan seluruh perangkat jauh dari kata memuaskan, khususnya
desa sebagai pelaksana tugas pelayanan dalam pembuatan surat
menyurat serta persoalan-
persoalan dimasyarakat masih banyak Menurut kamus besar Bahasa Indonesia
ditemui keluhan-keluhan dimasyarakat, (2002:570) mengemukakan bahwa
keluhan tersebut diperoleh dari warga “kinerja adalah sesuatu yang dicapai,
desa yang hendak mengurus surat-surat prestasi yang diperlihatkan, kemampuan
keterangan di kantor desa, tetapi tidak kerja”. Prawirosentono dalam Widodo
bisa dilayani karena seringkali tidak ada (2001:206) mengemukakan bahwa
perangkat desa yang hadir, sehingga “kinerja merupakan suatu hasil kerja
warga harus datang kerumah Kepala yang dapat dicapai oleh seseorang atau
Desa, namun adakalanya pula Kepala sekelompok orang dalam suatu
Desa tidak berada di rumah, organisasi, sesuai dengan wewenang
seandainyapun Kepala Desa ada dan tanggung jawab masing-masing,
dirumah, harus menunggu Sekretaris dalam rangka mencapai tujuan
Desa untuk menyelesaikan apa yang organisasi bersangkutan secara legal,
dibutuhkan warga desa tersebut. Dalam tidak melanggar hukum dan sesuai
hal produktivitas layanan yaitu efesiensi dengan moral dan etika”.
dan efektivitas layanan publik ini belum Kinerja merupakan indikator
dapat dicapai, demikianpula dengan dalam menentukan bagaimana usaha
hasil capaian kerja dalam untuk mencapai tingkat produktivitas
menyelenggarakan pelayanan publik yang tinggi dalam suatu organisasi.
khususnya masyarakat desa Sumberjaya ”Kinerja dimaknai dengan prestasi kerja
yang menjadi kewenangan desa belum dalam hal pelaksanaan tugas atau
sepenuhnya maksimal dilaksanakan. perintah, fungsinya, kewajiban untuk
Aparatur pemerintah desa juga menepati janji serta proses tindakan
seringkali masih bingung dengan cara yang diambil menurut kepuasan batin
pengoprasian computer sehingga waktu berdasarkan pikiran bebas pelaku
penyelesaiannya dalam memberikan pemerintahan yang bersangkutan dan
layanan tidak menentu, juga ketidak kesiapan memikul segala resiko dan
jelasannya biaya yang harus dikeluarkan konsekuensi” (lexie, 2005 : 168).
dalam pengurusan berkas yang Menurut Simanjuntak (2005:1), kinerja
dibutuhkan. adalah “tingkat pencapaian hasil atas
Berdasarkan latar belakang yang pelaksanaan tugas tertentu”.
menjadi rumusan masalah dari Peningkatan kinerja suatu organisasi
penelitian ini yaitu bagaimana kinerja dapat dilakukan dengan meningkatkan
aparatur pemerintah desa dalam kinerja masing-masing individu. Istilah
meningkatkan pelayanan publik di Desa pekerja berasal dari kata job
Sumberjaya Kecamatan Tambun performance atau actual performance
Selatan Kabupaten Bekasi. yaitu prestasi kerja atau prestasi
Tujuan penelitian ini adalah untuk sesungguhnya yang dicapai oleh
mengetahui dan mengkaji Bagaimana seseorang.
Kinerja Aparatur Pemerintah Desa Dalam bahasa inggris kata
Dalam Meningkatkan Pelayanan Publik kinerja berarti performance, yang
Di Desa Sumberjaya Kec. Tambun berasal dari kata to perform yang
Selatan Kab.Bekasi. artinya melakukan kegiatan sesuai
dengan tanggung jawab dengan hasil
Konsep Kinerja seperti yang diharapkan, sedangkan arti
Berbicara tentang kinerja berarti performance adalah thing to do atau
menilai hasil kerja yang dicapai Oleh sesuatu yang dikerjakan. Kinerja
orang, kelompok atau unit kerja. merupakan indikator dalam menentukan
bagaimana usaha untuk mencapai yang diterima dari organisasi publik.
tingkat produktivitas yang tinggi dalam Dengan demikian, kepuasan masyarakat
suatu organisasi. Oleh karena itu, upaya terhadap layanan dapat dijadikan
untuk mengadakan penilaian terhadap indikator kinerja organisasi publik.
kinerja dalam suatu organisasi 3. Responsivitas
merupakan hal yang penting. Definisi Responsivitas adalah kemampuan
mengenai kinerja organisasi organisasi untuk mengenali kebutuhan
dikemukakan oleh Bastia dalam masyarakat, menyusun agenda dan
Tankilisan (2005:175) “sebagai prioritas pelayanan, dan
gambaran mengenai tingkat pencapaian mengembangkan program-program
pelaksanaan tugas dalam suatu pelayanan publik sesuai dengan
organisasi dalam upaya mewujudkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi Secara singkat responsivitas disini
tersebut”. Smith dalam Sendarmayanti menunjuk pada keselarasan antara
(2001:50 mengemukakan bahwa program dan kegiatan pelayanan dengan
performance atau kinerja adalah kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
“outputs drive from processes, human Organisasi yang memiliki responsivitas
or otherwise”, yang artinya Kinerja rendah dengan sendirinya memiliki
merupakan hasil atau keluaran dari kinerja yang jelek pula.
suatu proses. 4. Responsibilitas
Agus Dwiyanto (2002:48) Responsibilitas menjelaskan apakah
mengemukakan ukuran dari tingkat pelaksanaan kegiatan organisasi publik
kinerja suatu organisasi publik secara itu dilakukan sesuai dengan prinsip-
lengkap sebagai berikut : prinsip administrasi yang benar atau
1. Produktivitas sesuai dengan kebijakan organisasi,
Produktivitas tidak hanya mengukur baik yang eksplisit maupun implisit.
tingkat efisiensi tetapi juga mengukur Oleh sebab itu, responsibilitas bisa saja
efektifitas pelayanan. Produktivitas pada suatu ketika berbenturan dengan
pada umumnya dipahami sebagai rasio responsivitas.
antar input dan output. Konsep 5. Akuntabilitas
produktivitas ini kemudian dirasa Akuntabilitas publik menunjuk pada
terlalu sempit dan General Accounting seberapa besar kebijakan dan kegiatan
Office (GAO) mencoba organisasi publik tunduk pada
mengembangkan suatu ukuran kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
produktivitas yang lebih luas dengan Kinerja organisasi publik tidak hanya
memasukkan seberapa besar pelayanan dilihat dari ukuran internal yang
publik itu memiliki hasil yang dikembangkan oleh organisasi publik
didapatkan yang diharapkan sebagai atau pemerintah seperti pencapaian
salah satu indikator kinerja yang target, tetapi juga harus dinilai dari
penting. ukuran eksternal seperti nilai-nilai dan
2. Kualitas Layanan norma-norma yang berlaku di
Isu mengenai kualitas layanan masyarakat. Suatu kegiatan organisasi
cenderung menjadi semakin penting publik memiliki akuntabilitas tinggi
dalam menjelaskan kinerja organisasi kalau kegiatan itu dianggap benar dan
pelayanan publik. Banyak pandangan sesuai dengan nilai dan norma yang
negatif yang terbentuk mengenai berkembang dalam masyarakat.
organisasi muncul karena ketidakpuasan
masyarakat terhadap kualitas layanan
Konsep Pemerintah Desa disebut dengan nama lain adalah
Sesuai dengan Undang-Undang lembaga yang melaksanakan fungsi
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pemerintahan yang anggotanya
Pasal 25 bahwa Pemerintah Desa adalah merupakan wakil dari penduduk Desa
Kepala Desa atau yang disebut dengan berdasarkan keterwakilan wilayah dan
nama lain dan yang dibantu oleh ditetapkan secara demokratis.
perangkat desa atau yang disebut Dengan demikian dapat
dengan nama lain. Dalam ilmu disimpulkan bahwa perangkat desa
manajemen pembantu pimpinan disebut adalah Pembantu Kepala Desa dan
staf. Staf professional diartikan sebagai pelaksanaan tugas menyelenggaraan
pegawai yaitu pimpinan yang memiliki Pemerintahan Desa, melaksanakan
keahlian dalam bidangnya, pembangunan desa, pembinaan
bertanggungjawab, dan berperilaku kemasyarakatan Desa, dan
professional dalam menjalankan pemberdayaan masyarakat desa.
tugasnya. Selanjutnya pada pasal 26 Berdasarkan pengertian tersebut,
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 sehubungan dengan desa, dapat
disebutkan; Kepala Desa bertugas diketahui bahwa pemerintahan desa
menyelenggarakan Pemerintahan Desa, adalah sekelompok orang dan lembaga
melaksanakan Pembangunan Desa, yang membuat dan menjalankan
Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan undang-undang pada tingkat desa,
Pemberdayaan Masyarakat Desa. dengan tujuan mendekatkan pelayanan
Berdasarkan rumusan pasal 1 angka 1, publik kepada penerimanya di kalangan
bahwa desa memiliki kewenangan masyarakat lokal. Dalam hal ini,
untuk mengatur dan mengurus urusan penyelenggaraan pemerintahan desa
pemerintahan, kepentingan masyarakat merupakan subsistem dari sistem penye-
setempat berdasarkan prakarsa lenggaraan pemerintahan,
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak sehingga desa memiliki kewenangan
tradisional yang diakui dan dihormati. untuk mengatur dan mengurus
Jadi yang dimaksud penyelenggaraan kepentingan masyarakatnya (Widjaja,
urusan pemerintahan adalah “untuk 2003:3). Karena itu, kepala desa
mengatur”, untuk mengurus urusan bertanggung jawab kepada lembaga
pemerintahan, kepentingan masyarakat pemerintahan desa dan menyampaikan
setempat. Dalam rumusan pada Pasal 1 laporan pelaksanaan pada lembaga
angka 3 yang menyatakan, bahwa pemerintahan tingkat di atasnya. Selaku
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa wakil masyarakat desa, maka dapat
atau yang disebut dengan nama lain dikatakan bahwa kepala desa
dibantu perangkat Desa sebagai unsur merupakan wakil dari suatu kesatuan
penyelenggara Pemerintahan Desa. Jadi masyarakat hukum yang memiliki
yang berwenang adalah pemerintah susunan asli berdasarkan asal-usul yang
desa, yakni Kepala Desa dibantu bersifat istimewa, sehingga landasan
perangkat desa, sebagai unsur utama pemerintahan desa adalah
penyelenggaran pemerintahan desa. partisipasi, otonomi asli, demokratisasi
Disamping Kepala desa dan perangkat dan pemberdayaan masyarakat. Dengan
desa ada unsur lain penyelenggara demikian, pemerintahan desa pada
pemerintahan desa. Pasal 1 angka 4 UU dasarnya dibentuk untuk
No 6 Tahun 2014 menjawab yang menyelenggarakan pemerintahan
dimaksudkan unsur lain, yakni Badan demokratis, yaitu pemerintahan yang
Permusyawaratan Desa atau yang menjunjung tinggi hak-hak rakyat,
pemerintah yang mengedepankan publik adalah pemberian layanan prima
kepentingan rakyat, pemerintah yang kepada masyarakat yang merupakan
didukung oleh rakyat. Dengan perwujudan dari kewajiban aparatur
ungkapan lain, dalam hal ini tingkat pemerintah sebagai abdi masyarakat”.
desa, adalah pemerintah dari, oleh, dan Pernyataan ini menegaskan bahwa
untuk rakyat (Udak, 2003:92). Selain pemerintah melalui instansi-instansi
itu, pemerintahan yang demokratis penyedia layanan publik, mereka
adalah pemerintahan yang dapat bertanggung jawab memberikan
dikontrol oleh masyarakat (Ali, layanan prima kepada masyarakat.
2007:103). Dengan demikian pelayanan publik
kemampuan pemerintah dalam adalah pemenuhan keinginan dan
mengelola kebijakan makro ekonomi. kebutuhan masyarakat oleh
penyelenggara negara.
Konsep Pelayanan Publik
Menurut Pasalong (2010:128), Metode Penelitian
pelayanan pada dasarnya didefinisikan Jenis penelitian yang digunakan
sebagai aktifitas seseorang, sekelompok dalam penelitian ini adalah metode
dan/atau organisasi baik secara penelitian dengan mengugunakan
langsung maupun tidak langsung untuk pendekatan kualitatif, dimana penelitian
memenuhi kebutuhan. Jadi dapat yang dilakukan bersifat deskriptif.
dikatakan bahwa dalam pelayanan Narbuko & Acmadi (2004;44)
terdapat dua aspek yaitu memeberikan pengertian penelitian
seseorang/organisasi dan pemenuhan yang berusaha untuk menuturkan
kebutuhan. Sesuai dengan Undang- pemecahan masalah yang ada sekarang
Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang berdasarkan data-data, jadi ia juga
Pelayanan Publik, Pelayanan publik menyajikan data, menganalisis dan
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan menginterprestasi, serta juga bisa
dalam rangka pemenuhan kebutuhan bersifat komperatif dan deskriptif,
pelayanan bagi setiap warga negara dan Hadari Nawawwi (2007:33). Fokus
penduduk atas barang, jasa, dan/atau dalam penelitian ini adalah pencapaian
pelayanan administratif yang disediakan hasil kerja (kinerja) aparat pemerintah
oleh penyelenggara pelayanan publik. desa Sumberjaya dalam meningktakan
Pelayanan publik berdasarkan Surat pelayanan publik kepada masyarakat
Keputusan Menteri Pendayagunaan dengan menganalisa masalah khususnya
Aparatur Negara No: tentang kesiapan dan respon aparat
63/KEP/M.PAN/7/2003 sebagai pemerintah desa dalam memberikan
berikut: Pelayanan publik adalah segala pelayanan, melalui indikator kinerja
kegiatan pelayanan yang dilaksanakan sesuai konsep Agus Dwiyanto :
oleh penyelenggara pelayanan publik 1. Produktivitas
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan 2. Kualitas Layanan
penerima pelayanan maupun 3. Akuntabilitas
pelaksanaan ketentuan peraturan Informan yang digunakan dalam
perundang-undangan. Menteri penelititan ini adalah sebagai berikut:
Pendayagunaan Aparatur Negara dalam Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kaur
keputusan No.63 Pemerintahan, Kaur Pembangunan,
tahun 2003 tentang Pedoman Umum Tokoh dan Warga Masyarakat.
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
menyatakan bahwa “hakikat layanan
Hasil Penelitian dengan pihak yang memberikan
Produktivitas pada dasarnya pelayanan/petugas/pemerintah.
mencakup sikap mental perilaku dan Kualitasnya, apakah baik atau buruk,
kemampuan yang berorientasi pada atau biasa-biasa saja, dilihat dari tingkat
perbaikan berkelanjutan dan kesesuaian pelayanan yang diterima
mempunyai pandangan bahwa kinerja pelanggan/masyarakat, dengan apa yang
hari ini harus lebih baik dari hari mereka harapkan dan proses dari
kemarin dan kinerja hari besok harus tindakan pelayanan oleh para pemberi
lebih baik dari prestasi hari ini. Pola pelayanan tersebut, sebagai contoh:
perilaku yang demikian akan misalnya masyarakat sering merasakan
mendorong agar senantiasa harus proses dan tindakan pelayanan yang
berusaha meningkatkan kerja sebagai diberikan “aparat pemerintahan desa”
stimulus untuk selalu berbuat baik. Dari masih sukar diakses, prosedur yang
hasil penelitian lapangan terungkap berbelit-belit, biaya yang tidak jelas,
bahwa aparat Pemerintah Desa serta terjadinya KKN, yang
Sumberjaya sudah memiliki mencerminkan masih rendahnya
kemampuan dalam menjalankan tugas- kualitas pelayanan publik pada
tugasnya meskipun belum cukup baik. umumnya.
data yang diperoleh menunjukan bahwa Berdasarkan dari hasil penelitian
menjadi aparat pemerintah belum cukup yang dilakukan, untuk mengetahui
menjadi jaminan untuk mampu bekerja mengenai bagaimana kualitas pelayanan
optimal meningkatkan produktivitas yang dilakukan aparatur Pemerintah
yang tinggi serta meningkatkan Desa Sumberjaya dalam proses
profesionalisme dalam bekerja akan pelayanan, dalam melayani masyarakat
selalu terkait dengan ukuran-ukuran yang meliputi 5 aspek penelitian yang
atau standar kinerja. menentukan upaya penyediaan
Suatu organisasi publik, pelayanan dilakukan akan berkualitas
terutama sebagai lembaga, takaran yaitu: kesedehanaan, kecakapan dan
keluarnya adalah pelayanan publik yang kehandalan petugas pelayanan,
diberikannya. Tinggal bagaimana keramahan, kejelasan dan kepastian
kualitas pelayanan yang diberikan pada pelayanan dan ekonomis.
masyarakat. Masyarakat luas, sebagai Akuntabilitas adalah ukuran
pihak yang dilayani tentunya yang menunjukan apakah aktivitas
mengharapakan suatu pelayanan yang birokrasi publik atau pelayanan yang
benar-benar memuaskan baik dari segi dilakukan oleh pemerintah sudah sesuai
kuantitas, terutama dari segi dengan norma dan nilai-nilai yang
kualitasnya. Pelayanan yang benar- dianut oleh rakyat dan apakah
benar mewujudkan kualitas yang pelayanan publik tersebut mampu
diharapkan, tentunya tidak terlepas dari mengakomodasi kebutuhan rakyat
aparat pemerintah khususnya dalam hal sesungguhnya. Norma dan etika
ini yaitu aparat pemerintah desa dalam pelayanan yang berkembang dalam
menjalankan tugasnya sebagai pelayan masyarakat tersebut di antaranya
masyarakat, dimana penilaian meliputi transparansi pelayanan, prinsip
ditentukan pada saat terjadinya keadilan, jaminan penegakan hukum,
pelayanan publik tersebut. Penilaian hak asasi manusia, dan orentasi
suatu kualitas pelayanan dilakukan pada pelayanan yang dikembangkan terhadap
saat pelaksanaan pelayanan tersebut, masyarakat. Akuntabilitas disini
dikala terjadi kontak antara masyarakat berperan jika suatu lembaga harus
bertanggung jawab atas kebijakan- menguasai atau bias mengoprasikan
kebijakan tertentu. Sebagai demikian, komputer, hal ini tentunya sangat
maka terdapat dua bentuk akuntabilitas berpengaruh terhadap kinerja dari
yaitu akuntabilitas eksplisit dan pemerintah desa, dan dari aspek
akuntabilitas implisit. Akuntabilitas semangat kerja juga yang masih perlu
eksplisit merupakan dimaksimalkan hal ini dilihat dari tugas-
pertanggungjawaban seorang pejabat tugas yang dijalankan aparat desa masih
negara dimana ia harus menjawab atau banyak dikaitkan dengan keinginan
memikul konsekuensi atas cara-caranya mendapatkan imbalan, dengan kata lain
dalam melaksanakan tugas-tugas semangat kerja dari aparatur desa masih
kedinasan. Sedangkan akuntabilitas didasarkan oleh apa imbalan yang
implisit berarti bahwa segenap aparatur didapat.
negara secara implisit bertanggung Kedua, Kualitas Layanan dari
jawab atas setiap pengaruh yang tak aspek kesederhanaan pelayanan sudah
terduga dari akibat-akibat keputusan cukup baik ini dibuktikan melalui
yang dibuat. keterangan dari masyarakat yang
Berdasarkan hasil yang mengatakan proses pelayanan
diperoleh melalui wawancara dengan administrasi kependudukan yang
para informan dalam penelitian ini, diberikan pemerintah desa sudah sesuai
peneliti berusaha untuk memberikan dengan ketentuan yang ada, dari aspek
suatu pemikiran mengenai pelayanan kecakapan dan kehandalan aparatur
publik yang dilakukan di skala desa, desa sudah baik pula, keterampilan dan
seperti memberikan pelayanan publik pelayanan sesuai dengan yang
dalam bentuk pembuatan surat-surat dibutuhkan masyarakat, dimana dalam
dan registrasi penduduk desa. proses pembuatan surat-surat
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan keterangan aparat desa mengetahui
permasalahan di bidang pelayanan segala jenis persyaratan yang
publik, yang sudah dilaksanakan baik dibutuhkan, dari aspek keramahan juga
ditingkatan nasional maupun sampai pemerintah desa sudah menunjukan
pada skala pemerintahan desa, sikap yang ramah dan bersahabat dalam
permasalahan itu antara lain: Pertama, memberikan pelayanan kepada
Produktivitas pemerintah desa belum masyarakat, dari aspek ekonomis dapat
cukup baik hal ini dilihat dari aspek dikatakan pelayanan yang diberikan
sikap mental dan perilaku aparat desa oleh aparatur pemerintah desa dalam
dalam pengurusan surat-surat dalam proses pembuatan surat-surat
keterangan terhadap masyarakat, masih keterangan sudah sesuai dengan
terdapat pelayanan yang pilih kasih ketentuan yang ada dan pengenaan
serta pejabat sering tidak ada di tempat biaya masih pada taraf yang wajar, akan
saat masyarakat membutuhkan tetapi dari aspek kejelasan dan
pelayanan, dan dari aspek kemampuan kepastian pelayanan masih perlu
perangkat desa yang masih perlu mendapat perhatian karena dari hasil
ditingkatkan lagi hal ini dikarenakan penelitian yang dilakukan masih belum
latar belakang pendidikan yang ditemukannya kejelasan dan kepastian
berbeda-beda mengakibatkan waktu penyelesaian dalam proses
kemampuan aparat desa tidak merata pembuatan surat-surat keterangan.
contohnya dalam pengoprasian Ketiga, Akuntabilitas pelayanan
komputer dari beberapa orang perangkat dilihat dari kebijakan pemerintah desa
desa hanya ada satu orang yang dalam penerapan standar pelayanan
dibidang administrasi kependudukan pelayanan dibidang administrasi
yang masih belum cukup baik, hal ini kependudukan masih belum cukup
dilihat dari aturan dan norma serta etika baik, hal ini dilihat dari aturan dan
pelayanan yang berkembang dalam norma serta etika pelayanan yang
masyarakat di antaranya meliputi berkembang dalam masyarakat di
transparansi pelayanan yang masih antaranya meliputi transparansi
kurang jelas, laporan-laporan pelayanan yang masih kurang jelas,
pertanggungjawaban belum diterima prinsip keadilan yang belum
masyarakat, prinsip keadilan yang terealisasi ke seluruh masyarakat
belum terealisasi keseluruh masyarakat desa, jaminan penegakan hukum, hak
jaminan penegakan hukum, hak asasi asasi manusia, dan orentasi
manusia, dan orientasi pelayanan yang pelayanan yang perlu dikembangkan
desa, perlu dikembangkan lagi terhadap terhadap masyarakat.
masyarakat.
Saran
Kesimpulan 1. Diperlukan adanya peningkatan
1. Produktivitas, peneliti dapat produktivitas oleh pemerintah Desa
menyimpulkan bahwa produktivitas Sumberjaya dalam hal sikap mental
aparatur pemerintah desa dan perilaku perangkat desa, juga
Sumberjaya belum cukup baik semangat kerja yang harus lebih
dalam memberikan pelayanan ditingkatkan untuk mengoptimalkan
kepada masyarakat, hal ini terlihat proses pelayanan administrasi
pada belum tercapainya secara kependudukan seperti pengurusan
optimal dari tiga aspek substansi surat-surat keterangan seperti
sebagai indikator produktifitas antara keterangan mutasi penduduk,
lain sikap mental dan perilaku keterangan kelahiran dan keterangan
perangkat desa yang seringkali masih kematian.
menerapkan standar nilai atau norma 2. Dari segi kualitas layanan kiranya
pelayanan secara sepihak, pemerintah desa bisa lebih
kemampuan aparat desa yang belum meningkatan lagi aspek
memadai, serta semangat kerja yang kesedehanaan, kecakapan dan
masih kurang baik. kehandalan petugas, keramahan, dan
2. Kualitas layanan dari aparatur ekonomis, agar tatacara pelayanan
pemerintah desa Sumberjaya dalam bisa lebih mudah, lancar, tepat, tidak
memberikan pelayanan, dilihat dari berbelit-belit dan mudah dipahami
aspek kesedehanaan, kecakapan dan oleh masyarakat, dan untuk aspek
kehandalan petugas, keramahan, dan kejelasan dan kepastian waktu agar
ekonomis sudah cukup baik, akan bisa lebih diperhatikan lagi untuk
tetapi jika dilihat dari aspek hasil kerja yang lebih baik dan sesuai
kejelasan dan kepastian pelayanan dengan apa yang di inginkan
belum cukup baik, hal ini masyarakat.
dikarenakan belum ada kejelasan dan 3. Akuntabilitas atau
kepastian pelayanan mengenai waktu pertanggungjawaban etika pelayanan
selesai dari proses pengurusan surat- pemerintah desa Sumberjaya perlu
surat keterangan yang diurus oleh ditingkatkan lagi, dalam hal
masyarakat. transparansi pelayanan kepada
3. Akuntabilitas, kebijakan pemerintah masyarakat, prinsip keadilan yang
desa dalam penerapan standar perlu disamaratakan, serta jaminan
penegakan hukum, hak asasi Simanjuntak, P. J. 2005. Manajemen
manusia, dan orentasi pelayanan dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: FE
yang perlu dikembangkan lagi UI.
terhadap seluruh masyarakat. Syuroh, 2009. Good Governance dalam
Kerangka Otonomi Daerah.
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta: Pustaka Felicha.
Ali, M. Orang Desa Anak Tiri Tangkilisan, S. 2005. Manajemen
Perubahan. Malang : Averroes Publik. Jakarta: Gramedia Widia
Press. 2007. Sarana Indonesia.
August W. 2001. Sumber Daya Udak, 2003. Pembaharuan Tata
Manusia dan Produktifitas Kerja. Pemerintahan Desa, Sanlima-the
Dwiyanto, A. dkk, 2002, Reformasi Ford Foundition, Jakarta.
Birokrasi di Indonesia, Yogyakarta, Widjaja, H.A.W. 2003. Otonomi Desa.
Pusat Studi Kependudukan dan dan Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kebijakan, UGM.
Bernadin, H and Joyce E. A. R, 1999, Sumber-Suber Lain :
Human Recources Management, - Undang-undang Nomor 6 Tahun
International Edition, Singapure, 2014 tentang Desa
Mc Grawhill Inc. - Undang-undang Nomor 25
Eko, S. dan Abdul R, 2005, Prakarsa Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Desentralisai dan Otonomi Desa, - Profil Desa Sumberjaya
IRE Press, Yogyakarta. - Kamus Besar Bahasa Indonesia
Lexie, 2005, Reformasi Dan Reformasi
Pegawai, CV Indra Prahasta,
Bandung.
Lijan, P. S. dkk (2006) Reformasi
Pelayanan Publik, Jakarta:
PT.Bumi Aksara.
Mangkunegara, (2001). Pengukuran
Kinerja Berbasis Kompetensi.
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Mahmudi. 2010. Manajemen Pelayanan
Publik,. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Moenir, A.S. 2002. Manajemen
Pelayanan Umum di Indonesia.
Jakarta : Bumi. Aksara.
Pasolong, H. 2010. Teori Administrasi
Publik. Alfabeta, Bandung.
Prawirosentono, S. 2001. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Kebijakan
Kinerja Pegawai, BPFE,
Yogyakarta.
Robbins, S.P. (2001). Organizational
behavior. New Jersey: Prentice-
Hall.
Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya
Manusia dan Produktivitas Kerja.
Mandar Maju, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai