Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kelurahan adalah pembagia wilayah administratif di indonesia dibawah

kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di indonesia, kelurahan

merupakan wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten atau kota.

Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah yang berstatus sebagai pegawai nigri

sipil kelurahan merupakan unit pemerintah terkecil singkat dengan desa.

Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih

terbatas.

Dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah setatusnya menjadi

kelurahan.Pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

Melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran lurah serta

masyrakat. Aparatur sipil negara(ASN) merupakan perofesi bagi pegawai

negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja

pada institasi pemerintah (Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang

ASN).diatur dalam pasal 86 mengenai disiplin pegawai penerapan disiplin

bertujuan agar kedisiplinan dapat ditingkatkan oleh para pegawai disebuah

instansi atau lembaga yang memiliki produktivitas yang tinggi. Salah satu

faktor yang mempengaruhi kedisiplinan kerja pegawai adalah adanya peran

pemimpin lurah yang mampu mendorong pegawai untuk bertindak disiplin.

1
Untuk itu sangat diperlukan adanya landasan teori peran pengawasan lurah

dalam meningkatkan kedisiplinan staf pegawai untuk meningkatkan kualitas

kinerja yang baik dalam isntitusi pelayanan,karena penyimpangan yang

mungkin terjadi dapat ditekan sehingga kemungkinan timbulnya kesalahan

besar setidaknya dapat diperkecil. Seperti halnya keterlambatan pegawai,

sehingga kelalayan pegawai dalam memberikan pelyanan terhadap

masayrakat yang kurang baik, waktu jadwal pelayanan administratif yang

tidak sesuai.Memalui camat , lurah dalam hal ini sebagai pemimpin padat unit

organisasi kelurahan sebagaimana dimaksud dalam PP No 73 Tahun 2005

pasal 3 ayat (2)

Peran lurah sangatlah penting dalam menentukan buruk baiknya

pemerintah kelurahan dengan adanya peran lurah dalam hal disiplin, maka

segala tanggung jawab yang di pimpin serta tugas yang harus dijalankan oleh

aparatur yang ada dikelurahan akan berjalan sesuai dengan aturan yang ada.

Dalam peraturan pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 pasal 5 menyebutkan

“dalam melaksanakan tugas pokok baik dalam menyelenggarakan urusan

pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan, lurah juga mempunyai tugas,

melaksanakan kegiatan pemerintah kelurahan, pemberdayaan masyarakat,

pelayanan masyarakat, penyelenggraan ketentraman dan ketertiban umum,

pemeliharaan perasarana dan fasilitas pelayanan umum, serta pembinaan

lembaga kemasyarakatan”. Hal ini berarti lurah mempunyai kewajiban untuk

mengatur pemerintah kelurahan terutama tentang disiplin kerja pegawai yang

ada dikelurahan.

2
Membangun asumsi dasar,keyakinan dan norma-norma seperti sopan

santun,cara berbicara, cara memberikan pelayanan kepada masyarakat,

membangun kebersamaan, penataan ruang kerja dan lain-lain merupakan

tuntutan dan tantangan bagi seorang pemimpin untuk mewujudkanya dengan

cara pegawainya (Maikel Lokon,2011:1) kinerja para pegawai pemerintah

kelurahan labuh baru timur kecamatan payung sekaki kota pekanbaru, dalam

melaksanakan tugas dan tanggu jawabnya sebagai abdi masyarakat, yang

membantu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat belum

dilaksanakan secara maksimal. Hal ini disebabkan karena ketidaksiapan dan

juga kemampuan para pegawai kelurahan yang perlu diasahi lagi sehingga

peran lurah dalam untuk meningkatkan kemampuan dan kedisiplinan agar

lebih tegas dalam mengambil keputusan disetiap permasalahan.

Adapun permasalahan kedipsiplinan pegawai tersebut dalam menjalankan

tugasnya seperti masih adanya pegawai yang datang terlambat kekantor

setiap harinya, pegawai ada yang mempercepatjam kerjanya yaitu pulang

lebih awal dari jadwal kantor yang telah ditentukan. Disiplin yang baik

mencerminkan besarnya rasa tanggu jawab seorang terhadap tugas-tugasnya

yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja,

dan terwujudnya tujuan sebuah organisasi, karyawan, dan masyarakat. Oleh

karna itu peran seorang pemimpin selalu berusaha agar para bawahanua

mempunyai disiplin kerja yang baik, untuk memelihara dan meningkatkan

disiplin kerja yang baik. Untuk memastikan proses pencapain tujuan tersebut,

maka harus telebih dahulu perlu dipikirkan, diperhitungkan dan

dipertimbangkan, dengan kata lain segala sesuatunya perlu direncanakan

3
dengan baik dan dibutuhkan seorang pemimpin yang bertanggung jawab atas

pelaksanaan kegeiatan organisasi dan dapat memotivasi serta menjaga

kualitas hubungan dengan para pegawainya yang salah satunya dapat

meningkatkan disiplin kerja pegawainya.

VISI MISI LURAH DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN

PEGAWAI LABUH BARU TIMUR KECAMATAN PAYUNG SEKAKI

KOTA PEKANBARU

1) Visi

Untuk mewujudkan administrasi kepegawaian dalam rangka penataan

pegawai yang disiplin dan proporsional menuju pembangunan sumber

daya aparatur yang profesional.

2) Misi

A. Menyelenggarakan manajemen internal dan kualitas pelayanan

administrasi kepegawaian yang optimal.

B. Meningkatkan kualitas manajemen pengadaan, pemindahan

dan pemberhentian pegawai.

C. Mewujudkan peningkatan kualitas pengelolaan data, sistem

informasi dan dokumentasi kepegawaian.

D. Meningkatkan efektefitas pengembangan dan kualitas kinerja

pegawai.

tingkat absensi pegawai kantor lurah labu baru timur kecamatan payung

sekaki kota pekanbaru setiap satu bulan selama tahun 2016-2017 mengalami

fluktasi yang cenderung mengalami peningkatan, tingkat absensi pada bulan

juli yaitu sebesar (12,52%) sedangkan tingkat absensi terendah pada bulan

4
oktober yaitu sebesar (3,20%) . pelaksanaan jam masuk kantor 07.30 WIB,

istirahat siang pukul 12.00_13.00 WIB. Dari hasil observasi awal

menunjukan bahwa masih banyak pegawai yang datang tidak tepat waktu

sebanyak(43%) keterlambatan pegawai masuk kantor pada saat jam istirahat

makan siang sebanyak( 21%) dari beberapa pegawai dan banyak pegawai

yang pulng sebelum pukul 15.30 WIB disebabkan kurangnya kedisiplinan

pegawai dikantor lurah labuh baru timur kecamatan payung sekaki kota

pekanbaru .

Dari penjelasan tabel diatas ada juga pegawai yang hanya datng saja dan

tidak bekerja dengan baik sebagaimana mestinya sehingga pekerjaan dikantor

terbengkalai dan tidak terselesaikan tepat waktu. Ada pun kualitas disiplin

pegaw.dikantor lurah labuh baru timur sangat kurang dirsakan hal ini dapat

dilihat dari banyaknya keluhan yang disampaikan masyarakat yang ada

bahwa dalam hal memberikan pelayanan dikulurahan labuh baru timur

kecamatan payung sekaki kota pekanbaru. Disiplin pegawai kantor lurah

masih kurang dalah hal pelaksanaan oleh pegawai yang ada dikelurahan labuh

baru timur. Kebiasaan datang terlambat dan tidak ada dikantor saat jam kerja

menunjukan bahwa pegawai kantor lurah labuh baru timur ada yang kurang

disiplin dalam menjalankan tugas serta tanggung jawabnya sebgai pelayan

masyarakat.

5
Adapun tingkat absensi pegawai kantor lurah labu baru timur kecamatan

payung sekaki kota pekanbaru setiap satu bulan selama tahun 2016-2017

Bulan Absensi Jam masuk Jam istirahat

Juli (12,52%) (43%) ( 21%)

Oktober (3,20%) (43%) ( 21%)

Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamain

abdi, dn keadilan sosial. Tujuan nasional tersebut hanya dapat dicapai melalui

pembangunan nasional yang direncabakan dengan terarah dan realitas serta

dilaksanakan secara bertahap, sungguh berguna, dan berhasil.

Seorang pegawai sudah sepantas nya dan seharusnya selalu mematuhi

peraturan ketentuan yang ada dalam organisasi. Seperti halnya manusia yang

lainnya, pegawai tetaplah manusia biasa makhluk ciptaan Tuhan. Kadang kala

pegawai melakukan kesalahan dan tindakan menyimpang dari peraturan.

Misalnya masuk kerja masuk kanto terlambat, pulang kantor sebelum

waktunya tanpa keterangan yang jelas, mengobrol seenaknya saat jam kantor,

meninggalkan pekerjaan sesuka hatinya, tidak menyelesaikan tugasnya tepat

waktu, keluar dari kantor tanpa ijin, asyik membaca Koran dan majalah

seenaknya dengan meninggalkan pekerjaan sampai bermain game komputer.

Bahkan saat jam kantor keluyuran tanpa keperluan yang jelas di luar kantor

dengan masih memakai pakaian dinas. Kesemuanya ini akan menghambat

pencapaian tujuan dan menimbulkan efek negative bagi organisasi.

6
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

peneliti berminat mengkaji tentang Meningkatkan Kedisiplinan Kegawai

Dikantor Lurah Labuh Baru Timur Kecamatan Payung Sekaki Kota

Pekanbaru 2016-2017 ”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas dan masalah yang digambarkan, maka penulis dapat

merumuskan suatu masalah penelitian yaitu:

1. Bagaimanakah peran lurah dalam meningkatkan kedisiplinan

pegawai dikantor lurah labuh baru timur kecamatan payung

sekaki tahun 2016-2017 ?

2. Apa faktor-faktor penghambat lurah dalam meningkatkan

kedisiplinan pegawai dikantor lurah labuh baru timur

kecamatan payung sekaki tahub 2016-2017?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan lurah dalam meningkatkan

kedisiplinan pegawai dikantor lurah labuh baru timur kecamatan

payung sekaki tahun 2016-2017.

2. Untuk mengidentifikasi dan menjelaskan faktor-faktor

penghambat lurah dalam meningkatkan kedisiplinan pegawai

dikantor lurah labuh baru timur kecamatan payung sekaki tahun

2016-2017

7
D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk :

1. manfaat teoritis secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat

menjadi salah satu rujukan bagi penelitian lain terkait dengan

peran lurah dalam meningkatkan kedisiplinan pegawai dikantor

lurah labuh baru timur kecamatan payung sekaki 2016-2017.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan bisa menjadi bhan

pertimbangan bagi pemerintahan, pemimpin organisasi dalam

meningkatkan kedisiplinan pegawai dalam kantor.

E. Sistematika Penulisan

Penelitian ini disusun dalam 5 (lima) bab yang saling berkaitan

dalam pemaparan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab yang menguraikan tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan tentang, kajian terdahulu, kerangka teori, dan

kerangka pemikiran yang berkenaan dengan peran lurah dalam

meningatkan kedisiplinan pegawai dikantor lurah labuh baru timur

kecamatan payung sekaki tahun 2016-2017.

8
BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang metode penelitian, jenis dan bentuk

penelitian, tempat dan waktu penelitian, objek dan subjek penelitian,

konsep oprasional, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data serta

teknik analisa data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian dan

akan diterangkan hasil dari penelitian tentang peran lurah dalam

meningkatkan kedisplinan pegawai dikantor lurah labuh baru timur

kecamatan payung sekaki tahun 2016-2017.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian terdahulu

Pada penelitian ini mengacu kepada beberapa penelitian sebelumny, adapun

penelitian sebelumnya sebagai berikut:

Yandri pagappong, 2015. Skripsi di universitas mulawarman:

peningkatan disiplin kerja pegawai pada kantor kelurahan harapan

baru kecamatan loa janan ilir samarinda seberang.

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan disiplin kerja

pegawai pada kantor kelurahan harapan baru kecamatan loa janan ilir

samarinda seberang dan untuk mengetahui apasa faktor penghambat dan

pendukung peningkatan disiplin kerja pegawai pada kantor kelurahan harapan

baru kecamatan loa janan ilir samarinda seberang.

Jeneis penelitia ini adalah deskritif kualitatif . tekni pengumpulan data

dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan dan penelitia lapangan dengan

mengunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis

datang yang digunakan adalah model interaktif yang dikembangakan oleh

miles dan huberman.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan pembinaan dan

kesejahteraan terhadap pegawai dilakukan dari pendidikan dan pelatihan serta

pengembangan pegawai. Penyusunan perencanaan pemberian pelayana umum

dilakukan dengan cara membina pegawai dari keahlian atau kapasitas yang

10
dimiliki pegawai dalam mengerjakan tugas. Monitoring yang dilakukan dari

tanggung jawab pegawai dan kejujuran pegawai dalam bekerja. Lurah selalu

mengontrol absensi dan ketaatan waktu kerja pegawai, pengawasan terus

dilakukan. Pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsinya berjalan sesuai

dengan struktur kelurahan. Pengawasan kehadiran dan jam pulang pegawai

apa bila tidak dilengkapi mesin absensi sidik jarik karena rusak, maka

dilakukan dengan cara manual faktor penghambat rendahnya tingkat

kedisiplinan, program evaluasi kinerja pegawai belum terealisasikan dengan

baik dan faktor pendukungnya adalah saran dan prasarana yang menungjang,

pekerjaan akan lebih mudah dikerjakan serta waktu untuk menyelesaikan

suatu pekerjaan akan lebih cepat dikelurahan, pekerja pegawai dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih mudah di dukung

oleh fasilitas sarana dan prasarana yang memadai.

Hetty fitria rahmawati, 2007. Skripsi di universitas sebelas maret

surakarta: peranan pengawasan dalam meningkatkan kedisiplinan kerja

pegawai di kantor informasi dan komunikasi kabupaten karanganyar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) pelaksanaan pengawasan di

kantor informsi dan komunikasi karanganyar, 2) peranan pegawasan dalam

meningkatkan disiplin kerja pegawai dikantor informasi dan komunikasi

kabupaten karanganyar, 3) faktor penghambat dalam pelaksanaan

pengawasan terhadap pegawai di kantor informasi dan komunikasi kabupaten

karanganyar, 4) upaya mengatasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan

pengawasan terhadap pegawai di kantor informasi dan komunikasi kabupaten

karanganyar.

11
Penelitian ini mengunakan bentuk penelitian kualitatif, dengan metode

deskritif. Strategi yang di gunakan tunggal tepancang. Teknik cuplikan

dengan teknik purposive snowball sampling. sumber datanya adalah

informan, tempat atau lokasi penelitian, arsip dan dokumen. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan analisis

dokumen. Untuk keabsahan data teknik yang digunakan adalah triangulasi

data atau sumber dan tringulasi metode. Sedangkan teknik analisis data yang

digunakan adalah analisi interaktif mengalir.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) pelaksanaan

pebgawsan di kantor informasi dan komunikasi kabupaten karananyar adalah

: a) pengawasan dilakukan oleh kepala kantor informasi dan komunikasi

kabupaten karanganyar, b) pengawasan yang diterapkan adalah pengawasan

melekat, pengawasan fungsional dan pengawasan oleh masyarakat,

pengawsan secara langsung dan tidak langsung, serta pengawasan yang

dilakukan sebelum kegiatan dan setelah kegiatan. 2) peranan pengawasan

dalam meningkatkan kedisiplinan kerja pegawai di kantor informasi dan

komunikasi kabupaten karanganyar. Pemimpin bersikap tegas terhadap

pegawai tanpa membedakan satu samalian, pemimpin memberikan

keteladanan yang baik kepada pegawai, pemimpin meluangkan waktu khusus

untuk pegawai.

12
Elpitra, 2012. Skripsi di universitas uin suska riau pekanbaru: analisis

kedisiplinan kerja pegawai kantor camat cerenti kabupaten kuantan

singingi . disiplin merupakan pelatihan kesadaran seseorang untuk mematuhi

peraturan dengan titik adanya unsur terpaksa sehingga menghasilkan sikap

dan pengendalian kebiasanaan untuk organisasi dalam pencapain tujuan.

Penelitian ini dilaksanakan pada kantor camat cerenti kabupaten kuantan

singingi. Khususnya pada pegawai kantor camat cerenti. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi kedisiplinan kerja pegawai kantor camat cerenti kabupaten

kuantan sengingi .

Penggunaan sampel dalam penelitian ini, penulis menenerapkan

sampelnya adalah keseluruhan dari populasi. Adapun metode pengumpulan

data adalah teknik sensus yaitu populasi yang ada sehingga bisa dianggap

mewakili seluruh pegawai, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah

sebanyak 31 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah primer

dan skunder analisis yang digunakan adalah deskritif kualitatif yaitu

menganalisis data yang diperoleh berdasarkan kenyataan kemudian

dihubungkan dengan teori yang menunjang pembahasan, selanjutnya penulis

mengambil beberapa kesimpulan dari penjelasan tersebut. Dari hasil

penelitian dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan, sansksi hukuman dan

motivasi dapat mempengaruhi kedisiplinan. Dalam halini penulis

menyarankan agar dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai, pemimpin

harus lebih tegas dalam memberikan sanksi pada pegawai yang melanggar

peraturan.

13
Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan yandri pagapong

yang berjudul peningkatan disiplin kerja pegawai pada kantor kelurahan

harapan baru kecamatan loa janan ilir samarinda seberang dan penelitian yang

dilakukan hetty fitria rahmawati dengan judul peran pengawas dalam

meningkatkan kedisiplinan kerja pegawai di kantor informasi dan komunikasi

kabupaten karanganyar dan juga penelitian dari elpitra yang berjudul analisis

kedisiplinan kerja pegawai kantor camat cerenti kabupaten kuantan singingi.

Karena dalam hal ini penelitian berfokus pada peran lurah dalam

meningkatkan kedisiplinan pegawai di kantor lurah labuh baru timur

kecamatan payung sekaki 2016-2017, sedangkan penelitian yandri

pagaponglebih berfokus kepada bgaimana membina pegawai agar lebih

disiplin dalam bekerja, sedangkan penelitian hetty fitria rahmawati lebih

fokus kepada pengawasan dalam meningkatkan kedisiplinan pegawai dan

penelitian dari Elpitra lebih fokus kepada menganalisi kedisiplian kerja

pegawai yang mana baik dan buruk atau yang mana efektif atau efesien.

Sedangkan persamaan yang terdapat pada empat penelitian ini adalah

sama-sama meneliti meningkatkan kedisiplinan pegawai.

14
B. Kerangka teori

1. Peran

Peran adalah kelengkapan dari hubungan-hubungan berdasarkan peran

yang dimiliki oleh rang karena menduduki status sosial khusus. Selanjutnya

dikatakan bahwa di dalam peranan terdapat dua macam harapan, yaitu;

pertama, harapan-harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran atau

kewajiban-kewajiban dari pemengang peran, dan kedua harapan yang dimiliki

oleh pemegang peran terhadap masyarakat atau terhadap orang-orang yang

berhubungan denganya dalam menjalankan peranannya atau kewajibanya.

Menurut soerjono (2001:268) peran merupakan aspek dinamasi

kedudukan (status) apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibanya

maka ia menjalankan suatu peranan. Masalah yang akan diteliti adalah

berangkat dari peran sehingga berdasarkan teori peran adalah teori yang

berkaitan dengan teori struktural fungsional. Teori ini menggap bahwa orang

menduduki posisi didalam struktur sosial dan setiap posisi memiliki peran.

Menurut soerjono (2001 : 268) mengatakan peran mencakup tiga hal

yaitu:

a) peran meliputi norma-norma yang berhubungan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat. Peran dalam arti ini merupakan

rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam

kehidupan masyarakat.

b) Peran merupakan suatu konsep tentang apa yang dapata dilakukan oleh

individu dalam masyarakat organisasi.

15
c) Peran juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting

bagi struktur sosial masyarakat.

Menurut poerwadaminta (2003:135) memberikan definisi bahwa peran

adalah sesuatu yang terjadi bagian atau yang memegang pimpinan yang

terutama (dalam terjadinya suatu hal atau peristiwa).

Menurut taliziduhu ndraha (2003-53) peran diartikan suatu sebagai

tanggapan perilaku yang diharapkan dari atau telah ditetapkan bagi selaku

administrator disetiap jenjangan pemerintahan. Peran adalah sekumpulan

fungsi yang dilakukan oleh seseorang sebagai tanggapan terhadap harapan-

harapan dari pada anggota penting dalam system sosial tu. Peran merupakan

sebuah landasan persepsi yang digunakan setiap orang yang berinteraksi

dalam satu kelompok atau organisasi untuk melakukan suatu kegiatan

mengenai tugas dan kewajibanya.

Peran dapat diartikan sebagai suatu tingkah laku atau kelakuan yang

diharapkan dari seseorang yang mempunyai satu kedudukan. Suatu peran atau

peranan baru ada jika ada kedudukan. Peranan merupakan aspek dinamis dari

status atau aspek fungsional dari kedudukan (status). Jika seseorang

melaksanakan hak dan kewajibanya sesuai dengan kedudukanya, berarti

orang tersebut berarti orang tersebut menjalankan perannya. Dengan kata lain,

peran seseorang tergantung dari kedudukanya. Dari pendapat tersebut, dapat

disimpulkan bahwa peran adalah interaksi sosial dimana seseorang

menjalankan hak dan kewajibanya sesuai dengan kedudukanya. Peran juga

dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang

16
pimpinan serta direalisasikan dari hubungan dengan kelompok atau kelompok

yang lebih besar dalam suatu kegiatan.

Jadi, peran merupakan perilaku atau tindakan yang dilakukan baik

seseorang maupun sekelompok orang yang berada ditengah-tengah

masyarakat atau dalam instansi, organisasi dan lembaga, hal ini senada

dengan pendapat henslin (2007:96) yang menyatakan peran adalah

merupakan suatu perilaku kewajiban dan hal yang melekat pada status. Begitu

juga yang dijelaskan kamus besar bahasa indonesia yang dikutip oleh

sadarmayanti yang mengatakan bahwa peranan adalah landasan persepsi yang

digunakan seseorang dalam berinteraksi dalam satu kelompok atau organisasi

untuk melakukan suatu kegiatan mengenai tugas dan kewajibanya. Jadi,

berbicara peranan merupakan tindakan, kegiatan dalam melaksanakan tugas

sesuai dengan kapasitas yang dimiliki.

Menurut Narwako (2004: 138-139), peran (role) merupakan aspek

dinamis dari kedudukan (status). Artinya seseorang telah menjalankan hak-

hak dan kewajiban-kewajban sesuai dengan kedudukanya, maka orang itu

telah menjalankan peran.

Menurut Karl (2002:431) konsep peranan itu berkaitan dengan kegiatan

seseorang dalam kedudukan tertentu baik dalam system masyarakat maupun

dalam organisasi.

17
2. perencanaan

Perencanaan sebenarnya adalah suatu cara rasional untuk

mempersiapkan masa depan becker(2000) dalam rustiadi (2008 h.339).

sedangkan menurut alder (1999) dalam rustiadi (2008 h.339) menyatakan

bahwa: perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai

masa yang akan datang srta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan

untuk mencapainya.

Rencana dapat berupa rencana informal ataupun rencana formal

rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan

tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah

rencana tertulis yang harus dilakukan suatu organisasi dalam jangka waktu

tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi,

artinya, stiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Selain

aspek tersebut, perencanaan juga mempunyai manfaat bagi perusahaan

sebagai berikut:

2. Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan daoat

diusahakan dengan efektif dan efesien.

3. Dapat mengatakan bahwa tujuan yang telah ditetapkan tersebut

dapat dicapai dan dikoreksi.

4. Dapat mengidentifikasi hambatan yang timbul dengan

mengatasi hambatan dan ancaman.

5. Dapat menghindari adanya kegiatan pertumbuhan dan

perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.

18
3. Pengorganisasi

Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam manajemen

dan pengorganisasian di definisikan sebagai perose kegiatan penyusunan

struktur organisasi sesuai dengan tujuan, sumber dan lingkungannya.

Pengorganisasian suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan

mengatur berbagai macam kegiatan yang dipandang. Seperti bentuk fisik

yang tepat bagi suatu ruangan laboraturium, serta penetapan tugas dan

wewenang seseorang pendelegasi wewenang dan seharusnya dalam rangka

untuk mencapai tujuan.

Ada 4 bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges, yaitu:

1.Bentuk piramida, merupakan bentuk yang paling banyak

digunakan, sederhana, jelas dan mudah dimengerti.

2.Bentuk vertikal, hampir sama dengan bentuk piramida dalam

pelimpahan kekuasaan.

3.Bentuk horizontal, aliran wewenang dan tanggung jawab

digambarkan dari kiri ke kanan.

4.Bentuk melingkar, menekankan pada hubungan antara satu

jabatan dengan jabatan lainnya.

Berdasarkan arti dari organisasi yang di ungkapkan oleh beberapa pendapat

diatas, peran organisasi dalam sebuah perusahaan sangatlah penting, karena

perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan untuk

mencapai sebuah tujuan tersebut.

19
4. Pembiayaan

Menurut rivai dan arifin (2010-681) pembiayaan atau financing

adalah pendanaan yang diberikan oleh suatau pihak kepada pihak lain

untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan

sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan. Menurut rivai dan veithzal (2008:7) pembiayaan

mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian secara

garis besar fungsi pembiayaan di dalam perekonomian, perdagangan,

dan keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Pembiayaan dapat meningkatkan daya guna dari modal atau

uang.

2. Pembiayaan meningkatkan daya guna suatu barang.

3. Pembiayaan meningkatkan peredaran dan lalu lintas barang.

4. Pembiyaan menimbulkan gairah usaha masyarakat.

5. Pembiayaan sebagai alat stabilitas ekonomi.

Berdasarkan UU No. 7 tahun 1992 yang dimaksud pembiayaan adalah

penyediyaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu

berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

hutang setelah jangka waktu tertentu ditambah dengan jumlah bunga,

imbalan atau pembagaian hasil.

20
21
C. Kerangka pemikiran

Kerangka penelitian mengenai peran lurah dalam meningkatkan

kedisiplinan pegawai di kantor lurah labuh baru timur kecamatan payung

sekaki 2016-2017, yaitu:

Peran lurah dalam


lurah meningkatkan kedisiplinan
pegawai

a) Perencanaan
b) Pengorganisasian
c) Pembiayaan
Faktor penghambat dalam
d) Koordinasi
meningkatkan kedisiplinan
e) Pelaksanaan
pegawai di kantor lurah
f) pengawasan

1. Kurangnya perencanaan dan pengalaman aparatur atau pegawai

2. Rendahnya kualitas SDM pegawai di kantor lurah

3. Kurangnya kesadaran pegawai kantor lurah

22
23

Anda mungkin juga menyukai