Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Instansi pemerintah adalah organisasi yang terdiri dari orang-orang

yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas negara sebagai

bentuk pelayanan kepada masyarakat. Dalam suatu instansi pemerintah,

Aparatur pemerintah sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan

pembangunan nasional. Aparatur pemerintah merupakan bagian penting

dari penyelenggaraan pemerintahan negara yang bertujuan untuk

membangun dan menyelenggarakan negara serta senantiasa bertanggung

jawab atas kepentingan dan aspirasi perjuangan bangsa dan negara

berdasarkan Pancasila Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

Penyelenggaraan pemerintahan daerah wajib ditingkatkan dengan

lebih mencermati aspek ikatan antar struktur pemerintahan serta antar

pemerintah wilayah. Kemampuan, keragaman, kesempatan serta tantangan

wilayah terhadap persaingan global dengan membagikan kewenangan

yang seluas- luasnya kepada wilayah serta dengan membagikan hak serta

kewajiban buat melakukan otonomi wilayah dalam satu kesatuan sistem

penyelenggaraan pemerintahan wilayah. Peraturan Pemerintah Nomor 23

Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 2 tentang Pemerintah Daerah: “Pemerintahan

Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah


daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan

tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem

dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana yang

dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu

manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan

sumber daya manusia dalam kegiatan suatu organisasi. Manajmen sumber

daya manusia menganggap bahwa karyawan adalah kekayaan (aset) utama

organisasi yang harus dikelola dengan baik, jadi MSDM sifatnya lebih

strategis bagi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan yang sudah

ditetapkan. Dalam mencapai tujuannya tentu suatu organisasi memerlukan

sumber daya manusia sebagai pengelola sistem, agar sistem ini berjalan

tentu dalam pengelolaannya harus memperhatikan beberapa aspek penting

seperti pelatihan, pengembangan, motivasi dan aspek-aspek lainnya.

Dalam suatu organisasi seorang pemimpin memerlukan alat untuk

melakukan komunikasi dengan para karyawan mengenai tingkah laku para

karyawan, dan bagaiamana memperbaiki perilaku para karyawan menjadi

lebih baik lagi, dan disiplin kerja yang diterapkan merupakan alat

komunikasi pimpinan. Hal tersebut sejalan dengan suatu upaya untuk

meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua

peraturan organisasi serta menunjukan suasana tertib dan teratur yang

dihasilkan oleh orang-orang yang berbeda dalam naungan sebuah

organisasi oleh norma-norma sosial yang berlaku dan di taati.


Untuk menjalankan serta mencapai tujuan organisasi dibutuhkan

seseorang yang mampu mempengaruhi, mengarahkan dan menggerakkan

orang lain yang didasari kemampuan pribadi yang sanggup mendorong

dan mengajak orang lain ntuk berbuat sesuatu ke tujuan yang dikehendaki

organisasi. Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 101 pasal 3 ayat 1 Tahun

2019 tentang camat: " Camat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf

a mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, membina dan

mengoordinasikan penyelenggaraan urusan pemerintahan di wilayah

kecamatan". Dengan ringkas dapat dikatakan, pemimpin dan

kepemimpinan itu dimanapun juga dan kapanpun juga selalu diperlukan,

khususnya di zaman modern sekarang dan di masa yang akan datang.

Disiplin sangat penting untuk kebutuhan organisasi, digunakan

terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam

melaksanakan pekerjaan yang baik secara perorangan maupun kelompok.

Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan

menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga

dapat menghasilkan kinerja yang baik. Disiplin yang disertai ancaman

sanksi atau hukuman sangat penting karena dapat memberikan dorongan

kekuatan untuk mentaati dan mematuhinya. Tanpa ancaman sanksi atau

hukuman, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat menjadi lemah serta

motivasi untuk mengikuti aturan yang berlaku menjadi berkurang.

Disiplin kerja pegawai ditentukan oleh motivasi kerja, dikarenakan

disiplin kerja tidak dapat dipisahkan dengan motivasi kerja yang sering
kali merupakan harapan bagi pegawai. Motivasi muncul dengan

banyaknya kebutuhan yang tidak terpenuhi, yang menimbulkan stress dan

rasa ketidak puasan pada diri sendiri, yang turut mendorong terciptanya

disiplin kerja dan profesionalisme dalam kerja pegawai yang tinggi.

Sumber daya manusia yang tersedia dalam organisasi telah berkembang

tanpa batas. Kemampuan manusia juga dapat ditingkatkan dengan

memberikan motivasi yang tepat.

Sebagai gambaran apabila suatu Pemerintah hanya memperhatikan

tentang pendidikan, keahlian dan teknologi tanpa memikirkan semangat

dan disiplin kerja Pegawai, maka pendidikan, keahlian dan teknologi yang

tinggi sekalipun tidak akan menghasilkan produk yang maksimal bila yang

bersangkutan tidak dapat memanfaatkannya secara teratur dan mempunyai

kesungguhan disiplin kerja yang tinggi.

Pemberian motivasi merupakan suatu proses dalam mengarahkan,

memepengaruhi, mengarahkan daya, dan potensi karyawan, supaya

seacara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan keberhasilan suatu

organisasi dalam mencapai tujuannya dan menciptakan tingkat

produktivitas kerja yang tinggi sehingga menunjang keberhasilan

organisasi tersebut. Oleh karena itu pemberian motivasi yang terarah dari

pimpinan akan bisa mengembangkan segenap daya dan potensi yang

dimiliki para pegawai untuk bisa di gunakan semaksimal mungkin dalam

mewujudkan tujuan organisasi dan dengan adanya pemberian motivasi

kerja yang tinggi maka disiplin kerja dapat meningkat, dan sebaliknya.
Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikamalaya sebagai salah satu

instansi Pemerintah Daerah yang mempunyai tugas menyelenggaraan

pemerintahan di tingkat kecamatan/ daerah. Dalam proses peneglolaan

pemerintah Kantor Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya sudah

mengikuti perintah dari bupati dalam pelaksanaan sistem kepemerintahan

berbasis elektronik seperti yang sudah dituangkan di Perbup Tasikmalaya

No 27 pasal 1 ayat 7 tentang tata kelola pemerintahan berbasis elektronik:

Sistem pemerintahan erbasis elektronik yang selanjutnya disingkat SPBE

adalah penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi

informasi dan kornunikasi untuk rnemberikan layanan kepada pengguna

SPBE. Dalam tata kelola kehadiranpun sudah berbasis elektronik bagi

yang PNS, seperti absensi pegawai negeri sipil (PNS) sudah menggunakan

Aplikasi Sadasbor dan untuk yang non PNS masih menggunakan abseni

manual.

Berdasarkan hasil penjajagan yang dilakukan penulis di Kantor

Kecamatan Cikatomas ditemukan gejala dalam disiplin kerja masih

rendah, hal tersebut terlihat dari indicator sebagai berikut :

1. Masih adanya sebagian pegawai yang kurang mentaati peraturan yang

telah ditentukan. Contohnya dalam berpakain tidak sesuai dengan

yang peraturan, adanya pegawai yang memakai pakaian bebas seperti

kaos yang tidak ada hubungannya dalam pekerjaan . Padahal

seharusnya yaitu:

Hari Senin: PDH khaki


Hari Selasa: Pakaian sunda

Hari Rabu: PDH kemeja putih bawahan hitam

Hari Kamis: Pakaian motif batik

Hari Jum’at: Baju Taqwa/baju muslim

Hari Sabtu: Pakaian motif batik

2. Sikap dan prilaku pegawai Kantor Kecamatan Cikatomas Kabupaten

Tasikamalaya dengan pelaksanaan pekerjaan kurang menunjukan

disiplin yang tinggi. Contohnya pegawai dalam melaksanakan

tugasnya kurang maksimal, sepertisibuk memainkan handphone,

menyetel musik pada saat jam kerja, dan beberapa pegawai tidak ada

diruangan masing-masing, melainkan berada diluar ngobrol, diluar

pembicaraan masalah pekerjaan. Padahal berdasarkan Peraturan

Bupati Tasikmalaya Nomor 10 Pasal 1 ayat 12 Tahun 2018 tentang

Disiplin kerja bagi aparatur sipil negara: Disiplin aparatur sipil negara

yang selanjutnya disingkat disiplin ASN adalah sikap dan perilaku

ASN yang dalam melaksanakan tugasnya mentaati segala kewajiban

dan larangan sesuai peraturan perundang-undangan.

3. Tugas-tugas pekerjaan tidak dapat dilaksanakan dengan baik.

Contohnya: tidak lengkapnya data profil laporan tahunan yang

terupdate dan penyimpanan arsip/dokumen yang belum sepenuhnya

tertata dengan baik. Sehingga ketika ada data atau arsip/dokumen

yang diperlukan, petugas mengalami kesulitan untuk menemukannya.

Padahal berdasarkan Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 16 Pasal 1


Ayat 14 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengelolaan Arsip Inaktif di

lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya:

Pemeliharaan Arsip adalah kegiatan menjaga keutuhan, keamanan,

dan keselamatan arsip baik fisik maupun informasinya.

Gejala-gejala rendahnya disiplin kerja pegawai di atas diduga

disebabkan oleh kurangnya pemberian motivasi oleh camat, Rendahnya

pemberian motivasi oleh camat yang terlihat dari hal-hal sebagai berikut :

1. Camat belum optimal dalam memberikan sanksi atau hukuman terhadap

pegawai yang melanggar disiplin kerja.

2. Pegawai kurang mendapatkan fasilitas dalam menunjang pekerjaan dan

insentif sebagai tambahan kerja pegawai.Kebutuhan pegawai berupa

non fisik yaitu kebutuhan prestise (penghargaan) dan aktualisasi diri

belum sepenuhnya optimal. Hal tersebut mengakibatkan pegawai

kurang disiplin dalam melaksanakan pekerjaan atau tugasnya.

3. Camat belum optimal memantau pelaksanaan pekerjaan pegawai

sehingga banyaknya pekerjaan yang tidak terupdate dan tersimpan

dengan aman.

Berdasarkan penulisan latar belakang tersebut, peneliti memiliki

ketertarikan untuk melakukan penelitian terkait pemberian motivasi serta disiplin

kerja, dengan menetapkan judul “ Pemberian Motivasi Oleh Camat Berpengaruh

Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Di Kantor Kecamatan Cikatomas Kabupaten

Tasikmalaya “.
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan urain dalam latar belakang diatas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Seberapa Besar Pengaruh Pemberian Motivasi Oleh

Camat Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Di Kantor Kecamatan Cikatomas

Kabupaten Tasikmalaya? “.

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian

motivasi oleh camat dalam meningkatkan disiplin kerja di Kantor Kecamatan

Cikatomas Kabupaten Tasikmlaya.

1.4 Kegunaan Peneltian

Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara

teoritis maupun praktis, diantaranya sebagai berikut:

1.4.1 Aspek Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

bagi penulis serta diharapkan dapat menjadi referensi dalam

Ilmu Administrasi Negara untuk mengetahui

berpengaruhnya motivasi dalam meningkatkan disiplinan

kerja pegawai yang baik.

1.4.2 Aspek Praktis

a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan

informasi dan masukan bagi pemerintah dan instansi


terkait dalam memperhatikan kedisiplinan kerja

pegawai.

b. Untuk menambah kepustakaan program studi ilmu

Administrasi Negara STIA YPPT PRIATIM

TASIKMALAYA.

Anda mungkin juga menyukai