Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH

Kantor Dinas Pertanian Terdiri Dari 8 Bagian Yaitu:


1. Tata Pemerintahan ,Terdiri Dari
a. Sub Bagian Penegasan Batas Wilayah Dan Administrasi
Pemerintahan;

1
2

Pada dasarnya pembinaan aparatur merupakan suatu tindakan yang diarahkan

untuk mendapatakan kemajuan, peningkatan atau perbaikan atas sesuatu.

Dilingkungan organisasi pemerintahan, pembinaan pegawai (aparatur) dilakukan

atas segi kemanusiaan dan keahlian. Pembinaan kemanusiaan itu sendiri dilakukan

dengan memenuhi kebutuhan pegawai dan keliuaraganya baik jasmani maupun

rohani. Pembinaan aparatur sipil negara atau PNS bertumu pada dua pencapaian

yaitu profesionalisme dan prilaku. Pembinaan aparatur sipil negara (ASN) untuk

mencapai beberapa tujuan yaitu penegakan penerapan peraturan disiplin aparatur,

penerapan kode etik aparatur, penerapan netralisasi aparatur dari partai politik dan

golongan, serta kewajiaban menyusun sasaran kerja aparatur atau SKP.

Dalam pembinaan aparatur sipil negara yang menjadi harapan khususnya

terkait langsung dengan disiplin terhadap tugas kedinasan, terutama menaati

peraturan kerja, menyiapakan kelengkapan dan melaksanakan tugas-tugas pokok.

Disiplin terhadap waktu, menepati waktu tugas, memanfaatkan waktu dengan baik,

dan menyelesaikan tugas tepat waktu. Disiplin terhadap suasana kerja,

memanfaatkan lingkungan, menjalin hubungan dengan baik, dan menjaga

keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Peraturan disiplin disini sebenarnya sudah sangat jelas karena memang ada

dan selalu disampaikan, bahkan ditempsat masing-masing ruangan seksi. Dengan

adanya peraturan disiplin maka pegawai tidak dapat sesuka hatinya dalam

melakukan pekerjaan. Kemudian twntang pengisian daftar hadir sebelum dan

sesudah jam kerja. Hal ini selalu disampaikan kepada seluruh pegawai yang ada.

Setiap hari
3

diingatkan kepada pegawai oleh pimpinan, karena walaupun hadir tetapi kalau

tidak mengisi daftar hadir sabelum dan sesudah jam kerja, kehadiran tidak

diperhitungakan,inikan tentunya merupakan kerugian bagi pegawai itu sendiri.

Menurut pegawai yang ada pada Kantor Dinas pertanian Kabuptaen

Simeulue,mereka perlu meminta izin ketika keluar dari tempat bekerja sebelum

habis jam kerja, karena bila hal ini tidak dilakukan maka mereka dianggap tidak

hadir di tempat kerja, akan tetapi masih ada beberapa aparatur sipil negara yang

tidak menaati aturan yang telah ada, hal ini sebagaimana obsevasi awal yang di

sampaikan oleh kepala bagian organisasi kantor dinas pertanian baupaten simeulue,

dimana seharusnya pegawai disini harus patuh pada aturan, mereka tidak boleh

keluar dari kantor kalau tidak diberikan izin oleh pejabat diatasnya, apa lagi saat

jam kerja atau saat banyak pekerjaan yang dilakukan,karena kalau mereka

melakukan hal tersebut maka akan diberikan sanksi yaitu mereka dianggap tidak

masuk kereja pada hari tersebut dan sanksi paling berat diberikan mereka akan

dikenakan pemotongan intensif atau tunjangan kerja.

Disiplin terhadap tugas kedinasan merupakan menaati peraturan kerja,

menyiapkan kelengkapan dan melaksanakan tugas-tugas pokok yang menjadi

tanggung jawab aparatur dalam mendisiplinkan diri terhadap waktu. Aparatur

dalam disiplin waktu wajid menepati waktu tugas dengan memanfaatkan waktu

kerja dengan baik, dan dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan tepat waktu.

Disiplin dalam waktu yaitu dapat melakukan sesuatu secara tepat waktu, tidak

ditunda-tunda kecuali jika benar-benar harus ditunda. Disiplin itu merupakan

sebuah sikap yang selalu tepat janji, sehingga sesema aparatur yakin dan
4

mempercayainya. Selain menepati janji dengan sesama, pemilik sifat ini akan

selalu konsisten dengan apa yang ia ucapkan dan memiliki komitmen yang tinggi

atas segala sesuatu yang ia kerjakan. Pelaksanaan tugas kesatuan pekerjaan

kegiatan yang dilaksanakan. Secara berencana, teratur dan terarah guna mencapai

tujuan yang diharapkan dengan baik operasional atau kebijakan agar menjadi

kenyataan guna mencapai sasaran dari program yang ditetapkan semula. Tugas

pokok secara umum merupakan hal-hal yang harus bahkan wajib dikerjakan oleh

aparatur dalam suatu instansi secara rutin sesuai dengan kemampuan yang

dimilikinya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaiakan

program kerja yang telah dibuat berdasarkan tujuan, visi dan misi suatu organisasi.

Setiap aparatur seharusnya melaksanakan kegiatan yang lebih rinci yang

dilaksanakan secara jelas dan dalam setiap bagian atau unit. Rincian tugas-tugas

tersebut digolongkan kedalam satuan praktis dan konkrit susuai dengan

kemampuan dan tuntutan masarakat,maka aparatur dituntut untuk lebih disiplin.

Pembinaan aparatur sipil negara juga merupakan harus menjunjung tinggi

terutama disiplin terhadap suasan kerja dengan memanfaatkan lingkungan,

menjalin hubungan baik, dan menjaga keseimbangan, antara hak dan kewajiban,

agar pegawai selalu konsisten dan bertanggung jawab dalam setiap pekerjaannya,

organisasi selalu memperhatikan lingkungan dimana pegawai melaksanakan

tugasnya misalnya rekan kerja, pimpinan, suasana kerja, dan hal-hal yang dapat

mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menjalankan tugasnya.


5

Harapan dalam penelitian adalah sikap disiplin pada pekerjaan sangat

diperlukan, sikap ini dapat membangun etos kerja yang baik dan meningkatkan

produktivitas kita dalam kerja. Etos kerja juga akan meningkatkan citra yang baik

terhadap organisasi. Disiplin merupakan bentuk kepatuhan terhadap peraturan atau

tigas-tugas yang seharusnya aparatur tangani. Kepatuhan dapat menggerakkan roda

organisasi agar memperoleh pencapaian yang sempurna. Dalam segi disiplin

waktu, efesiensi terhadap waktu sangat diperlukan untuk mengatur tugas mana

yang dapat kita kerjakan lebih dulu, agar tugas lebih cepat selesai dan tepat waktu.

Penerapan sikap ini tertundanya tugas lain yang akan dikerjakan. Selanjutnya

aparatur mempunyai inisiatif dan kreatif dalam mengerjakan suatu tugas, juga

menunjukan kedisiplinan dalam bekerja. Mengerjakan tugas secara monoton

menggambarkan motivasi yang buruk dan ketidakpuasan terhadap organisasi. Rasa

tanggung jawab yang tinggi menunjukkan kedisiplinan dalam bekerja, seperti

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepada aparatur dan menyelesaikannya

tepat waktu. Pekerja yang disiplin bukan hanya selalau menerima tugas yang selalu

diberikan,menyelesaikan tugas dengan sempurna juga merupakan bentuk tanggung

jawab terhadap pekerjaan.

Aparatur taat peraturan, dengan datang tepat waktu, berpenampilan seperti

yang sudah ditetapkan. Merupakan bentuk taat akan peraturan yang ada ditempat

kerja. Ketaatan kita terhadap aturan kerja, menunjukkan kedisiplinan kita terhadap

lingkungan kerja dan atasan. Begitu juga dengan sikap dan prilaku. Sikap dan

prilaku kita terhadap rekan kerja dan atasan juga merupakan tanda yang baik untuk

disiplin dalam kerja. Pekerja yang disiplin akan lebih peduli menjaga relasi yang
6

baik antara dirinya dengan rekan kerja, dengan atasan, maupun pihak-pihak lain

yang berhubungan dengan organisasi. Kinerja aparatur sipil negara pada Kantor

dinas Pertanian Kabupaten Simuelue, dalam menjalankan tupoksinya aparatur

harus terlebih dahulu paham tentang tugas pokok dan fungsi, agar bisa

melakukan/mengerjakan tugas sesuai tanggung jawabnya, memiliki inovasi yang

positif, dan mendiskusikannya pda rekan kerja tentang pekerjaan, mempunyai kerja

yang merupakan metode kerja, dan menjaga tingkat waktu. Setiap aparatur wajid

memiliki keakuran kerja yaitu disiplin dalam mengerejakan tugas, teliti dalam

bekerja dan melakukan pengecekan ulang. Setiap aparatur harus bisa bekerjasama

intinya adalah kemapuan dalam bertindak sesuai dengan kesepakatan bersama dan

rekan kerja aktif dalam berpikir dan bertindak untuk adanya hasil yang maksimal.

Kenyataan yang ada pada Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Simeulue,

ternyata sikap kurang tugas disiplin masih terlihat dikalangan aparatur

pemerintahan daerah ini, sebagaimana ditunjukan dengan beberapa prilaku seperti

datang kekantor tidak tepat waktu, tidak teliti dalam bekerja, etos kerja rendah

menyebabkan pegawai bolos kerja, serta tidak ada kesadaran diri sebagai pegawai

yang berperan melayani masyarakat. Kenyataan yang terjadi meskipun pemerintah

telah menegaskan peraturan disiplin ASN, masih sering terlihat adanya aparatur

pemerintah (ASN) yang belum dengan sungguh-sungguh melaksanakan kewajiban-

kewajiban yang sudah di tetapkan, serta masih adanya ketidakpatuhan atau

pelanggaran terhadap larangan yang di tetapkan dalam peraturan disiplin ASN

tersebut. Sedangkan ciri pekerja yang kurang memiliki kinerja adalah mereka yang
7

malas berangkat ketempat kerja dan malas dengan pekerjaan sebagai dampak

ketidakpuasan.

Kenyataan aparatur tersebut tidak menunjukan adanya pemanfaatan waktu

luang secara serampangan saja, tanpa adanya perencanaan yang matang,

pengawasan maupun pengarahan. Hal itu yang menyebabkan fenomena negatif

jarangnya. aparatur aktif dalam kegiatan-kegiatan positif yang teratur dan terarah

adalah lemahnya upaya penyadaran akan prilaku kegiatan tersebut.

Kondisi tersebut di atas masih banyak terdapat kendala yang dihadapi

sehingga sulit untuk mencapai tujuan organisasi, seperti kurangnya minat

menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, melakukan kegiatan selain kegiatan kerja.

Tidak berada ditempat kerja saat jam kerja berlangsung dan aparatur tidak kembali

dengan cepat waktu saat selesai istirahat makan siang.

Hal di atas cukup berdampak terhadap hasil kerja, karena akan

memperlambat penyelesaian pekerjaan yang disisapkan pada waktunya, maka dari

itu sangat dibutuhkan berprilaku disiplin terhadap aturan-aturan yang telah

ditetapkan oleh organisasi untuk aparaturnya. Berkaitan dengan situasi lingkungan

kerja, pada instansi tidak masih ditemui beberapa kelemahan seperti aparatur yang

tidak disiplin dalam hal pulang kerja dan lain sebagainya.

Disiplin dan lingkungan kerja ini dapat dilihat pada fakta di lapangan

bahwa hal ini mampu memperlambat pekerjaan, meningkatkan angka absen

aparatur, meninggalkan tempat kerja, dan menolak kerjasama dengan rekan kerja
8

sehingga hal ini dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan aparatur dan lingkungan

yang buruk akan berdampak pada penurunan kinerja aparatrur tersebut.

Dalam hal menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban semata. Hak

aparatur merupakan segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap aparatur

dalam bertugas, dan kewajiban merupakan sesuatu yang harus serta wajib

dilaksanakan. Hak dan kewajiban aparatur sesuatu yang tidak dapat dipisahkan,

akan tetapi sering terjadi pertentangan karena tidak dapat menyeimbangkan antara

hak dan kewajiban. Kinerja aparatur akan meningkat jika terjalin kerjasama

diantara semua pihak yang terlibat untuk suksesnya tujuan organisasi, dalam hal ini

disiplin kerja sangat dibutuhkan dimana adanya pelaksanaan disiplin kerja maka

tercipta satu hubungan timbal balik antara pimpinan dan aparaturnya. Apabila

pelaksanaan disiplin kerja ke bawah ini dihubungkan dengan usaha peningkatan

kerja aparatur, maka pelaksanaan disiplin kerja ke bawah ini merupakan salah satu

faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja aparatur.

Disiplin kerja merupakan suatu alat yang mempengaruhi seseorng atau

sekelompok orang dalam organisasi atau lembaga guan mencapai tujuan yang

didalamnya terdapat sebagai penentu kebijakan dan aparatur sebagai pelaksana dari

kebijakan tersebut, sehingga dalam pelaksanaannya dibutuhkan aparatur dapat

berinteraksi.

Disiplin kerja dimaksud mengatur tingkah laku aparatur sehingga tingkah

laku, prilaku maupun sikap aparatur dalam melakukan pekerjaan dapat diarahkan

mencapai tujuan. Disiplin kerja merupakan kewajiban pimpinan yang harus

dilaksanakan untuk mencapai kondisi kerja bagi setiap aparatur dalam


9

melaksanakan pekerjaanya, walaupun kinerja aparatur seringkali berbeda, sesuai

dengan kecakapan yang dimilikinya.

Adapun hal-hal yang menyebabkannya antara lain lingkungan kerja yang

tidak menyenangkan, komunikasi dari pimpinan yang tidak berjalan dengan lancer,

kecilnya upah, dan sebagainya. Seorang aparatur mempunyai tugas untuk

meningkatkan kinerjanya secara profesional agar pelayanan terlaksana dengan baik

serta dapat menciptakan iklim yang kodusif dan berorganisasi secara benar sesuai

dengan aturan yang berlaku, tetapi kenyataan yang ada kinerja aparatur selama ini

belum efektif berjalan. Menaati peraturan kerja merupakan suatu kesadaran bahwa

tanpa di sadari unsur ketaatan, tujuan organisasi tidak akan tercapai. Hal itu berarti

bahwa sikap dan prilaku di dorong dengan adanya control diri yang kuat. Artinya,

sikap dan prilaku untuk menaati peraturan organisasi muncul dari dalam dirinya.

Niat juga dapat diartikan sebagai keinginan untuk berbuat sesuatuatau kemauan

untuk menyesuaikan diri dengan aturan-aturan.

Sikap dan perilaku dalam disiplin kerja ditandai oleh berbagai inisiatif,

kemauan, dan kehendak untuk menaati peraturan. Artinya orang dikatakan

mempunyai disiplin yang tinggi tidak semata-mata patuh dan taat pada peraturan

secara kaku dan mati, tetapi juga mempunyai kehendak (niat) untuk menyesuaikan

diri dengan peraturan-peraturan organisasi.

Sikap disiplin kerja yang dimiliki oleh aparatur sangat penting bagi suatu

instansi dalam rangka mewujudkan tujuan instansi. Tanpa disiplin kerja aparatur

yang baik sulit bagi suatu instansi untuk mencapai hasil yang optimal. Disiplin

yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab aparatur terhadap tugas-tugas


10

yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja dan

terwujudnya tujuan instansi.

Aparatur juga dituntut dalam persiapan-persiapan untuk menyiapkan

kelengkapan, alat-alat atau bahan kerja guna kelancaran pekerjaan yang

dilaksanakan. Untuk melaksanakan tugas-tugas pokok oleh aparatur, karena tugas

tersebut merupakan wujud suatu tujuan atau target, maka haruslah ada pelaksanaan

yang merupakan proses kegiatan yang berkesinambungan sehingga mencapai

tujuan yang diharapkan. Pelaksanaan sebagai usaha-usaha yang dilakukan untuk

melaksanakan semuan rencana yang kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan

ditetapkan dengan melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan, siapa

yang akan melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya dan kapan waktu

dimulainya.

Sementara itu, kenyataan yang ada pada kantor dinas pertanian kabupaten

simuelue masih diluar harapan. Masih adanya pelanggaran-pelanggaran yang

dilakukan oleh aparatur, dimana memperlihatkan bahwa aparatur yang tidak

memiliki tingkat disiplin kerja, tidak disiplin terhadap waktu, serta kinerja yang

mendukung dan kurang pemahaman terhadpa tupoksi.

Apabila kita perbandingkan dengan kinerja pegawai swasta, kinerja

aparatur sipil Negara dianggap berada dibawah standar. Ukuran kinerja swasta

cenderung dianggap lebih terstandar dan jauh lebih terukur. Pemberian reward dan

punishment, rekuitmen, promosi dan mutasi pegawai dikalangan swasta juga di

anggap jauh lebih transparan dan terkait langsunng dengan kinerja pegawai, kinerja

organisasi dan keuntungan instansi.


11

Beberapa konsep peningkatan kinerja instansi, dengan jalan melibatkan

pegawai dengan memancing ide inovatif mereka sudah banyak dilakukan. Ide-ide

inovatif pegawai ini dianggap strategis mengingat merekala yang berada di garis

depan menangani operasionalisasi kinerja sehari-hari sehingga dianggap menguasai

segala permasalahan yang ada, termasuk segala pemborosan yang tidak perlu ada.

Sayangnya pemikiran seperti ini kurang begitu popular dikalangan birokrasi

pemerintah. Dalam menjalankan tugas aparatur masih kurang cekatan dan

kecepatan kerja, hal ini menjadi perhatian khusus oleh publik dimana pelayanan

akan terhambat dan tidak sejalan dengan perencanaan yang diberlakukan.

Perencanaan yang dicanangkan berakibat kepada tidak akuratnya hasil yang dicapai

oleh aparatur berimbas kepada kerjasama yang belum efektif. Kerjasama itu

kesediaaan aparatur untuk berpartisipasi dengan aparatur yang lain secara vertikan

dan horizontal baik didalam maupun diluar pekerjaan sehingga hasil pekrjaan akan

semakin baik atau bagaimana melihat bagaimana seorang aparatur bekerja dengan

orang lain dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Kerjasama tidak hanaya sebatas

vertikal ataupun kerjasama antara aparatur, tetapi kerjasama secara horizontal

merupakan faktor penting dalam suatu kehidupan organisasi yaitu dimana antar

pimpinan organisasi dengan para aparaturnya terjalin suatu hubungan yang

kondusif dan timbal balik yang saling menguntungkan.

Berdasarkan penjajakan awal yang dilakukan peneliti dilakukan oleh

indicator-indikator yang berkaitan dengan kinerja aparatur rendah meliputi kualitas

kerja masih rendah. Contohnya pada pembuatan laporan tidak sesuai yang ada,

keandalan aparatur rendah, sehingga pelaksanaa kerja aparatur kurang sesuai


12

dengan harapan. Contohnya aparatur kurang memiliki kreativitas terlihat dalam

mengerjakan tugas masih selalu menunggu perintah dari pimpinan sehingga

pekerjaan sering terlambat.

Fakta emperis dilapangan aparatur sipil negara tidak disiplin terhadap tugas

kedinasan, tidak menaati peraturan kerja yang telah ada, dan tidak antusius dalam

melaksanakan tugas-tugas pokok. Disisi lain menunjukan disiplin terhadap waktu

jam masuk kantor, menepati waktu tugas, tidak memanfaatkan waktu/atau peluang

dengan baik, sehingga dalam penyelesaian tugas tidak tepat waktu.

Temuan lain ada pada pemahaman atas tupoksi dan jalan menjalankan

tupoksi aparatur sipil negara belum sepenuhnya paham tentang tugas pokok

danFungsi, apalagi dalam mengerjakan tugas sesuai tanggung jawab. Penyebab

dasar adalah aparatur sipil Negara kurang dalam kecepatan dalam keakuratan

kerja,kurangnya ketelitian dalam kerja, dan jarang melakukan pengecekan ulang.

Berdasarkan uraian-uraian hrapan dan kenyataan diatas, maka penellitian menarik

untuk mengkaji secara mandalami isi yang terkandung dalam pembinaan displin

kerja dan kinerja aparatur sipil Negara pada Kantor Dinas Pertanian Kabupaten

Simeulue, dengan judul proposal skripsi ini adalah “Pemibinaan Aparatur Sipil

Negara Pada Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Simeulue”


13

B. Identifikasi Dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka identifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah

a. Rendahnya disiplin kerja aparatur sipil Negara pada Kantor Dinas

Pertanian Kabupaten Simeulue.

b. Rendahnya pemahaman aparatur sipil Negara tehadap tugas pokok dan

fungsi yang jadi tanggung jawab.

c. Masih kurang dan rendahnya kinerja aparaur sipil Negara pada Kantor

Dinas Pertanian Kabupaten Simeulue.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah identifikasi, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

a. Bagiamana pembinaan disiplin kerja aparatur sipil Negara pada Kantor

Dinas Pertanian Kabupaten Simeulue?

b. Bagaimana pembinaan kinerja aparatur sipil Negara Pada Kantor Dinas

Pertanian Kabupaten Simeulue?


14

A. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang dan perumusan masalah, maka

penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pembinaan disiplin kerja aparatur

sipil negara pada Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Simeulue.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pembinaan kinerja aparatur sipil

negara pada Kantor DInas Pertanian Kabupaten Simeulue.

B. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat melahirkan konsep-konsep dan

teori berkaitan ilmu administrasi publik berkaitan dengan pembinaan

aparatur sipil negara (ASN) terutama pembinaan disiplin dan kinerja.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan

bagi pengambilan kebijakan terhadap pembinaan aparatur sipil negara

(ASN) pada pusat sampai dengan tingkat daerah sehingga di harapkan

pembinaan aparatur sipil negara (ASN) dapat berkelanjutan sehingga

terciptanya aturan yang bersih dan berwibawah bebas dari KKN.


15

Anda mungkin juga menyukai