PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
1
2
atas segi kemanusiaan dan keahlian. Pembinaan kemanusiaan itu sendiri dilakukan
rohani. Pembinaan aparatur sipil negara atau PNS bertumu pada dua pencapaian
yaitu profesionalisme dan prilaku. Pembinaan aparatur sipil negara (ASN) untuk
penerapan kode etik aparatur, penerapan netralisasi aparatur dari partai politik dan
Disiplin terhadap waktu, menepati waktu tugas, memanfaatkan waktu dengan baik,
Peraturan disiplin disini sebenarnya sudah sangat jelas karena memang ada
adanya peraturan disiplin maka pegawai tidak dapat sesuka hatinya dalam
sesudah jam kerja. Hal ini selalu disampaikan kepada seluruh pegawai yang ada.
Setiap hari
3
diingatkan kepada pegawai oleh pimpinan, karena walaupun hadir tetapi kalau
tidak mengisi daftar hadir sabelum dan sesudah jam kerja, kehadiran tidak
Simeulue,mereka perlu meminta izin ketika keluar dari tempat bekerja sebelum
habis jam kerja, karena bila hal ini tidak dilakukan maka mereka dianggap tidak
hadir di tempat kerja, akan tetapi masih ada beberapa aparatur sipil negara yang
tidak menaati aturan yang telah ada, hal ini sebagaimana obsevasi awal yang di
sampaikan oleh kepala bagian organisasi kantor dinas pertanian baupaten simeulue,
dimana seharusnya pegawai disini harus patuh pada aturan, mereka tidak boleh
keluar dari kantor kalau tidak diberikan izin oleh pejabat diatasnya, apa lagi saat
jam kerja atau saat banyak pekerjaan yang dilakukan,karena kalau mereka
melakukan hal tersebut maka akan diberikan sanksi yaitu mereka dianggap tidak
masuk kereja pada hari tersebut dan sanksi paling berat diberikan mereka akan
dalam disiplin waktu wajid menepati waktu tugas dengan memanfaatkan waktu
kerja dengan baik, dan dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan tepat waktu.
Disiplin dalam waktu yaitu dapat melakukan sesuatu secara tepat waktu, tidak
sebuah sikap yang selalu tepat janji, sehingga sesema aparatur yakin dan
4
mempercayainya. Selain menepati janji dengan sesama, pemilik sifat ini akan
selalu konsisten dengan apa yang ia ucapkan dan memiliki komitmen yang tinggi
kegiatan yang dilaksanakan. Secara berencana, teratur dan terarah guna mencapai
tujuan yang diharapkan dengan baik operasional atau kebijakan agar menjadi
kenyataan guna mencapai sasaran dari program yang ditetapkan semula. Tugas
pokok secara umum merupakan hal-hal yang harus bahkan wajib dikerjakan oleh
aparatur dalam suatu instansi secara rutin sesuai dengan kemampuan yang
program kerja yang telah dibuat berdasarkan tujuan, visi dan misi suatu organisasi.
dilaksanakan secara jelas dan dalam setiap bagian atau unit. Rincian tugas-tugas
menjalin hubungan baik, dan menjaga keseimbangan, antara hak dan kewajiban,
agar pegawai selalu konsisten dan bertanggung jawab dalam setiap pekerjaannya,
tugasnya misalnya rekan kerja, pimpinan, suasana kerja, dan hal-hal yang dapat
diperlukan, sikap ini dapat membangun etos kerja yang baik dan meningkatkan
produktivitas kita dalam kerja. Etos kerja juga akan meningkatkan citra yang baik
waktu, efesiensi terhadap waktu sangat diperlukan untuk mengatur tugas mana
yang dapat kita kerjakan lebih dulu, agar tugas lebih cepat selesai dan tepat waktu.
Penerapan sikap ini tertundanya tugas lain yang akan dikerjakan. Selanjutnya
aparatur mempunyai inisiatif dan kreatif dalam mengerjakan suatu tugas, juga
tepat waktu. Pekerja yang disiplin bukan hanya selalau menerima tugas yang selalu
yang sudah ditetapkan. Merupakan bentuk taat akan peraturan yang ada ditempat
kerja. Ketaatan kita terhadap aturan kerja, menunjukkan kedisiplinan kita terhadap
lingkungan kerja dan atasan. Begitu juga dengan sikap dan prilaku. Sikap dan
prilaku kita terhadap rekan kerja dan atasan juga merupakan tanda yang baik untuk
disiplin dalam kerja. Pekerja yang disiplin akan lebih peduli menjaga relasi yang
6
baik antara dirinya dengan rekan kerja, dengan atasan, maupun pihak-pihak lain
yang berhubungan dengan organisasi. Kinerja aparatur sipil negara pada Kantor
harus terlebih dahulu paham tentang tugas pokok dan fungsi, agar bisa
positif, dan mendiskusikannya pda rekan kerja tentang pekerjaan, mempunyai kerja
yang merupakan metode kerja, dan menjaga tingkat waktu. Setiap aparatur wajid
memiliki keakuran kerja yaitu disiplin dalam mengerejakan tugas, teliti dalam
bekerja dan melakukan pengecekan ulang. Setiap aparatur harus bisa bekerjasama
intinya adalah kemapuan dalam bertindak sesuai dengan kesepakatan bersama dan
rekan kerja aktif dalam berpikir dan bertindak untuk adanya hasil yang maksimal.
datang kekantor tidak tepat waktu, tidak teliti dalam bekerja, etos kerja rendah
menyebabkan pegawai bolos kerja, serta tidak ada kesadaran diri sebagai pegawai
telah menegaskan peraturan disiplin ASN, masih sering terlihat adanya aparatur
tersebut. Sedangkan ciri pekerja yang kurang memiliki kinerja adalah mereka yang
7
malas berangkat ketempat kerja dan malas dengan pekerjaan sebagai dampak
ketidakpuasan.
jarangnya. aparatur aktif dalam kegiatan-kegiatan positif yang teratur dan terarah
Tidak berada ditempat kerja saat jam kerja berlangsung dan aparatur tidak kembali
kerja, pada instansi tidak masih ditemui beberapa kelemahan seperti aparatur yang
Disiplin dan lingkungan kerja ini dapat dilihat pada fakta di lapangan
aparatur, meninggalkan tempat kerja, dan menolak kerjasama dengan rekan kerja
8
sehingga hal ini dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan aparatur dan lingkungan
Dalam hal menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban semata. Hak
aparatur merupakan segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap aparatur
dalam bertugas, dan kewajiban merupakan sesuatu yang harus serta wajib
dilaksanakan. Hak dan kewajiban aparatur sesuatu yang tidak dapat dipisahkan,
akan tetapi sering terjadi pertentangan karena tidak dapat menyeimbangkan antara
hak dan kewajiban. Kinerja aparatur akan meningkat jika terjalin kerjasama
diantara semua pihak yang terlibat untuk suksesnya tujuan organisasi, dalam hal ini
disiplin kerja sangat dibutuhkan dimana adanya pelaksanaan disiplin kerja maka
tercipta satu hubungan timbal balik antara pimpinan dan aparaturnya. Apabila
kerja aparatur, maka pelaksanaan disiplin kerja ke bawah ini merupakan salah satu
sekelompok orang dalam organisasi atau lembaga guan mencapai tujuan yang
didalamnya terdapat sebagai penentu kebijakan dan aparatur sebagai pelaksana dari
berinteraksi.
laku, prilaku maupun sikap aparatur dalam melakukan pekerjaan dapat diarahkan
tidak menyenangkan, komunikasi dari pimpinan yang tidak berjalan dengan lancer,
serta dapat menciptakan iklim yang kodusif dan berorganisasi secara benar sesuai
dengan aturan yang berlaku, tetapi kenyataan yang ada kinerja aparatur selama ini
belum efektif berjalan. Menaati peraturan kerja merupakan suatu kesadaran bahwa
tanpa di sadari unsur ketaatan, tujuan organisasi tidak akan tercapai. Hal itu berarti
bahwa sikap dan prilaku di dorong dengan adanya control diri yang kuat. Artinya,
sikap dan prilaku untuk menaati peraturan organisasi muncul dari dalam dirinya.
Niat juga dapat diartikan sebagai keinginan untuk berbuat sesuatuatau kemauan
Sikap dan perilaku dalam disiplin kerja ditandai oleh berbagai inisiatif,
mempunyai disiplin yang tinggi tidak semata-mata patuh dan taat pada peraturan
secara kaku dan mati, tetapi juga mempunyai kehendak (niat) untuk menyesuaikan
Sikap disiplin kerja yang dimiliki oleh aparatur sangat penting bagi suatu
instansi dalam rangka mewujudkan tujuan instansi. Tanpa disiplin kerja aparatur
yang baik sulit bagi suatu instansi untuk mencapai hasil yang optimal. Disiplin
yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja dan
tersebut merupakan wujud suatu tujuan atau target, maka haruslah ada pelaksanaan
dimulainya.
Sementara itu, kenyataan yang ada pada kantor dinas pertanian kabupaten
memiliki tingkat disiplin kerja, tidak disiplin terhadap waktu, serta kinerja yang
aparatur sipil Negara dianggap berada dibawah standar. Ukuran kinerja swasta
cenderung dianggap lebih terstandar dan jauh lebih terukur. Pemberian reward dan
anggap jauh lebih transparan dan terkait langsunng dengan kinerja pegawai, kinerja
pegawai dengan memancing ide inovatif mereka sudah banyak dilakukan. Ide-ide
inovatif pegawai ini dianggap strategis mengingat merekala yang berada di garis
segala permasalahan yang ada, termasuk segala pemborosan yang tidak perlu ada.
kecepatan kerja, hal ini menjadi perhatian khusus oleh publik dimana pelayanan
Perencanaan yang dicanangkan berakibat kepada tidak akuratnya hasil yang dicapai
oleh aparatur berimbas kepada kerjasama yang belum efektif. Kerjasama itu
kesediaaan aparatur untuk berpartisipasi dengan aparatur yang lain secara vertikan
dan horizontal baik didalam maupun diluar pekerjaan sehingga hasil pekrjaan akan
semakin baik atau bagaimana melihat bagaimana seorang aparatur bekerja dengan
orang lain dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Kerjasama tidak hanaya sebatas
merupakan faktor penting dalam suatu kehidupan organisasi yaitu dimana antar
kerja masih rendah. Contohnya pada pembuatan laporan tidak sesuai yang ada,
Fakta emperis dilapangan aparatur sipil negara tidak disiplin terhadap tugas
kedinasan, tidak menaati peraturan kerja yang telah ada, dan tidak antusius dalam
jam masuk kantor, menepati waktu tugas, tidak memanfaatkan waktu/atau peluang
Temuan lain ada pada pemahaman atas tupoksi dan jalan menjalankan
tupoksi aparatur sipil negara belum sepenuhnya paham tentang tugas pokok
dasar adalah aparatur sipil Negara kurang dalam kecepatan dalam keakuratan
untuk mengkaji secara mandalami isi yang terkandung dalam pembinaan displin
kerja dan kinerja aparatur sipil Negara pada Kantor Dinas Pertanian Kabupaten
Simeulue, dengan judul proposal skripsi ini adalah “Pemibinaan Aparatur Sipil
sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
c. Masih kurang dan rendahnya kinerja aparaur sipil Negara pada Kantor
2. Rumusan Masalah
A. Tujuan Penelitian
B. Kegunaan Penelitian