Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh signifikan
motivasi kerja, budaya organisasi, dan disiplin kerja secara simultan, parsial dan mengetahui
variabel manakah yang dominan mempengaruhi kinerja pegawai pada Dinas Pertanian
Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian
korelasional (Correlational Studies), yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2015:247-248). Pada penelitian
ini untuk menganalisis dan menguji pengaruh antara variabel independen (motivasi kerja, budaya
organisasi dan disiplin kerja) dengan variabel terikat (kinerja pegawai). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa motivasi kerja, budaya organisasi dan disiplin kerja secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan, secara parsial atau masing-masing variabel berpengaruh
signifikan dan variabel dominan yang mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Pertanian Kabupaten
Hulu Sungai Selatan adalah motivasi kerja. Dengan menggunakan koefisien beta (Beta Coeffient)
setiap variable yang standarisasi (Standardized Coeffient) nilai beta β terbesar. Hasilnya motivasi
kerja memiliki nilai β yang lebih tinggi nilainya dari variabel lainnya.
Kata Kunci: Motivasi, Budaya Organisasi, Disiplin Kerja, Kinerja
----------------------------------------------------------------------------------
* Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia
Jl. Ahmad Yani Km. 5.5 Banjarmasin
e-mail: mzaidabd58@gmail.com
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab anggapan, keyakinan, harapan, sikap dan
yang diberikan kepadanya. norma-norma yang dimiliki secara bersama
c. Pengertian Motivasi Kerja serta mengikat yang merupakan bentuk
Usmara (2016:014) motivasi adalah bagaimana orang-orang dalam organisasi
suatu kumpulan kekuatan tenaga yang berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang
berasal dari dalam maupun luar individu bisa dilakukan dan dimana membedakan
yang memulai sikap dan menetapkan bentuk, organisasi itu dari organisasi-organisasi lain.
arah serta intensitasnya.
Menurut Stokes (2016:92) motivasi e. Pengertian Disiplin Kerja
kerja adalah sebagai pendorong bagi Disiplin kerja yang baik
seseorang untuk melakukan pekerjaannya mencerminkan besarnya rasa tanggung
dengan lebih baik, motivasi kerja juga jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang
merupakan faktor yang membuat perbedaan diberikan kepadanya. Hal ini mendorong
antara sukses dan gagalnya dalam banyak yang secara sukarela menaati semua
hal dan merupakan tenaga emosional yang peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung
sangat penting untuk sesuatu pekerjaan baru. jawabnya. Jadi seseorang akan mematuhi /
d. Pengertian Budaya Organisasi mengerjakan semua tugasnya gairah kerja,
Berikut definisi-definisi budaya semangat kerja dan terwujudnya tujuan
organisasi dari beberapa ahli, seperti: organisasi, pegawai dan masyarakat. Oleh
Luthans (2015:137) mengemukakan bahwa karena itu, setiap manajer selalu berusaha
budaya organisasi adalah pola pemikiran agar bawahannya mempunyai kedisiplinan
dasar yang diajarkan kepada personel baru yang baik. Seorang manajer dikatakan
sebagai cara untuk merasakan, berfikir dan efektif dalam kepemimpinannya, jika para
bertindak secara benar dari hari-kehari. bawahannya berdisiplin baik. Kedisiplinan
Robbins dan Judge dalam Wibowo dapat diartikan bilamana pegawai selalu
(2015:256) berpendapat bahwa: “Budaya datang dan pulang tepat pada waktunya,
oranisasi mengacu ke sistem makna bersama mengerjakan semua pekerjaannya dengan
yang dianut oleh anggota-anggota yang baik, mematuhi semua peraturan perusahaan
membedakan organisasi itu dari organisasi- dan norma sosial yang berlaku (Fathoni,
organisasi lain. Sistem maksa bersama ini, 2016:126).
bila diamati dengan lebih seksama, Hasibuan (2016:193), memberikan
merupakan seperangkat karakteristik utama defenisi disiplin sebagai kesadaran sikap
yang dihargai oleh organisasi itu. Suwarto seseorang dengan baik, bukan atas paksaan
dan Koesharto (2015) mengemukakan dan kesedihan. Seseorang menaati peraturan
bahwa: “Secara umum, perusahaan atau organisasi dan norma-norma sosial yang
organisasi terdiri atas sejumlah orang dengan berlaku.
latar belakang, kepribadiam, emosi dan ego f. Pengertian Kinerja Pegawai
yang beragam. Hasil penjumlahan dan Kinerja merupakan hasil kerja secara
interaksi berbagai orang tersebut membentuk kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
budaya organisasi. Secara sederhana, budaya seseorang pegawai dalam melaksanakan
organisasi dapat didefinisikan sebagai tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
kesatuan orang-orang yang memiliki tujuan, yang diberikan kepadanya. Menurut Bastian
keyakinan (beliefs), dan nilai-nilai yang (2015:329) kinerja adalah gambaran
sama.” Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
menunjukan bahwa budaya organisasi tugas dalam suatu organisasi, dalam upaya
merupakan falsafah, ideology, nilai-nilai, mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi
Uji validitas adalah suatu data dapat Uji normalitas digunakan untuk
dipercaya kebenarannya sesuai dengan menguji apakah data residual terdistribusi
kenyataan. Menurut Priyatno (2016:28) secara normal atau tidak. Residual
bahwa validitas digunakan untuk mengukur merupakan nilai sisa atau selisih antara nilai
ketepatan atau kecermatan suatu item dalam variabel dependen (Y) dengan variabel
mengukur apa yang ingin diukur. Item yang dependen hasil analisis regresi (Y) model
valid ditunjukkan dengan adanya korelasi regresi yang baik adalah memiliki data
antara tiap item terhadap skor total item. Uji residual yang terdistribusi normal (Priyatno,
validitas dalam penelitian ini digunakan 2016:53). Seperti diketahui bahwa uji t dan
analisis item yaitu mengkorelasikan skor tiap uji F mengasumsikan bahwa nilai residual
butir dengan skor total yang merupakan mengikuti distribusi normal. Metode
jumlah dari tiap skor butir. Jika ada item pengujian normalitas yang dilakukan
yang tidak memenuhi syarat, maka item menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
tersebut tidak akan diteliti lebih lanjut. Kriteria probabilitas dari uji normalitas
Syarat tersebut menurut Sugiyono dengan menggunakan uji Kolmogorov-
(2015:179) yang harus dipenuhi yaitu harus Smirnov adalah sebagai berikut (Priyatno,
memiliki kriteria sebagai berikut: 2016):
Jika r ≥ 0,24, maka item-item
pertanyaan dari kuesioner adalah valid. Bila nilai signifikansi uji
Kolmogorov-Smirnov bernilai di bawah 0.05
Jika r ≤ 0,24, maka item-item maka data tidak berdistribusi normal.
pertanyaan dari kuesioner adalah tidak valid.
Bila nilai signifikansi uji
b. Uji Reliabilitas Kolmogorov-Smirnov bernilai di atas 0.05
maka data berdistribusi normal.
Suatu alat pengukur dikatakan reliabel
bila alat itu dalam mengukur suatu gejala b. Uji Multikolinieritas
pada waktu yang berlainan senantiasa
menunjukkan hasil yang sama (Priyatno, Menurut Priyatno (2016:56)
2016:30). Metode uji reliabilitas yang sering multikolinieritas adalah keadaan di mana
digunakan adalah Cronbach Alpha (α) dan terjadi hubungan linear yang sempurna atau
biasanya reliabilitas suatu alat ukur dapat mendekati sempurna antar variabel
diterima jika memiliki Cronbach Alpha independen dalam model regresi. Uji
diatas 0.6. multikolinieritas dilakukan dengan tujuan
untuk melihat apakah dalam suatu model
2. Uji Asumsi Klasik regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel independen. Jika terjadi korelasi
Pengujian asumsi klasik dilakukan maka dinamakan terdapat masalah
untuk mengetahui kondisi data yang ada multikolinieritas. Suatu model regresi yang
agar dapat menentukan model analisis yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
tepat. Data yang digunakansebagai model antara variabel independen atau dengan kata
regresi berganda dalam menguji hipotesis lain tidak terjadi multikolinieritas. Menurut
haruslah menghindarikemungkinan Priyatno (2016), untuk mengetahui ada
terjadinya penyimpangan asumsi klasik. tidaknya suatu masalah multikolinieritas
dalam model regresi, peneliti dapat
a. Uji Normalitas
menggunakan nilai VIF (Variance Inflation
Factor) dan Tolerance, seperti berikut ini:
antara variabel bebas yang diteliti dengan banyak bekerja pada di Dinas Pertanian
variabel terikatnya. Sebaliknya, jika thitung Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
< ttabel, maka dapat dikatakan tidak
signifikan. - Karakteristik Responden
Berdasarkan Umur
Untuk menghitung nilai ttabel bisa Tabel Responden Berdasarkan Tingkat
lihat pada lampiran tabel distribusi t-student
Umur
dengan rumus yang digunakan untuk
mencari ttabel = α/2; (n-k). Jumlah
No Umur Respon Persentase
c. Varibel Dominan (Tahun) den (%)
(Orang)
Untuk mengetahui seberapa besar 1 20-30 18 25,7
kontribusi masing-masing variabel bebas 2 31-40 39 55,7
dan yang paling menunjukkan (dominan)
3 41-50 13 18,6
pengaruh terhadap variabel terikat suatu
model regresi linear, maka digunakan Jumlah 70 100.00
koefisien beta (Beta Coeffient) setiap Sumber: Data Primer (diolah 2020)
variable yang standarisasi (Standardized
Coeffient) nilai beta β terbesar menunjukkan Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan
bahwa variabel bebas tersebut mempunyai bahwa berdasarkan karakteristik responden
pengaruh yang dominan terhadap variabel menurut umur, diketahui bahwa sebagian
yang terikat. besar responden dalam penelitian ini
memiliki tingkatan usia 31 - 40 Tahun. Hal
Hasil Penelitian
ini menunjukkan bahwa pegawai Dinas
a. Karakteristik Responden Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan
- Karakteristik Responden memiliki usia produktif. Usia produktif
Berdasarkan Jenis Kelamin tersebut masih memiliki komitmen yang
Tabel Responden Berdasarkan Jenis Kelamin tinggi untuk meningkatkan kinerjanya.
Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Frekuensi
No Persentase (%)
Tingkat Pendidikan Terakhir
Kelamin (Orang)
Tabel Responden Berdasarkan Tingkat
1 Wanita 23 32,8 Pendidikan Terakhir
2 Pria 47 67,2 Pendidi
Jumlah
N kan Persenta
Responde
Jumlah 70 100 o Terakh se (%)
n (Orang)
ir
Sumber: Data Primer Diolah, 2020 1 SMA 19 84,5
2 S1 44 15,5
Berdasarkan tabel diatas, dijelaskan
3 S1 7 10%
bahwa jumlah pegawai Dinas Pertanian
Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang Jumlah 7 100.00
berjenis kelamin wanita sebanyak 23 orang 0
(32,8%) dan berjenis kelamin pria sebanyak Sumber: Data primer (diolah 2020)
47 orang (67,2%). Hal ini dapat
diindikasikan bahwa responden pria lebih Berdasarkan data Tabel 4.3 bahwa
hasil pengisian kuesioner adalah sebagai berikut Sungai Selatan meningkat dan jawaban positif
: dari responden dengan penilaian baik. Dalam hal
Tabel Jawaban Responden atas Disiplin ini penilaian kinerja pegawai baik maka dari itu
Kerja perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi sesuai
dengan kompetensi masing-masing bidang
pekerjaan.
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Pengujian terhadap normalitas data
dilakukan menggunakan uji One Sample
Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan taraf
signifikansi 0,05. Seperti diketahui bahwa uji t
Sumber: Data Primer, 2020 dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual
Berdasarkan skor diatas dapat disimpulkan mengikuti distribusi normal. Metode pengujian
bahwa rata-rata jawaban responden atas normalitas yang dilakukan menggunakan uji
pernyataan mengenai disiplin kerja (X3) diikuti Kolmogorov-Smirnov. Untuk lebih jelasnya bisa
dengan nilai rata-rata indikator sebesar 4,04. dilihat pada tebel berikut:
Dari hasil ini dijelaskan bahwa disiplin kerja
membantu kinerja para pegawai Dinas Pertanian Tabel 4.14
Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan jawaban Uji One-Sample Kolmogorov-
positif dari responden dengan penilaian sangat Smirnov
baik. Dalam hal ini disiplin kerja meningkatkan Unstandardized
kesadaran para pegawai akan tugas dan tanggung Predicted Value
jawab yang seharusnya dilaksanakan serta N 70
Normal Parametersa,b Mean 27.9285714
pegawai harus bisa disiplin dalam segala hal. Std. Deviation .52272505
Most Extreme Absolute .098
Deskripsi Perhitungan Skor Variabel Kinerja Differences Positive .059
Negative -.098
Pegawai (Y) Kolmogorov-Smirnov Z .822
Berdasarkan hasil kuisioner yang telah Asymp. Sig. (2-tailed) .709
diedarkan pada pegawai Dinas Pertanian Sumber: Data Hasil SPSS 2020
Kabupaten Hulu Sungai Selatan, maka penulis Suatu data dinyatakan berdistribusi normal jika
akan menganalisis kinerja yang diukur dengan signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.
hasil pengisian kuisioner sebagai berikut : Berdasarkan nilai signifikan yang ditunjukkan
Tabel 4.8 pada hasil output SPSS sebesar 0,709 dapat
Jawaban Responden atas Variabel dinyatakan bahwa data variabel adalah
Kinerja Pegawai berdistribusi normal, karena memiliki nilai lebih
besar dari taraf signifikan 0,05.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel (Ghozali, 2016: 98).
Sumber: Data primer, 2020
Untuk dapat menentukan apakah terdapat
Berdasarkan skor diatas dapat disimpulkan multikolinearitas dalam model regresi pada
bahwa rata-rata jawaban responden atas penelitian ini adalah dengan melihat nilai VIF
pernyataan mengenai Kinerja Pegawai (Y) (Variance Inflation Factor) dan tolerance.
diikuti dengan nilai rata-rata indikator sebesar Adapun nilai VIF dapat dilihat pada tabel
3,99. Dari hasil ini dijelaskan bahwa kinerja para berikut:
pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Tabel 4.15
Uji Multikolinieritas
Jilid 7 Nomor 3, Movember 2021
ISSN Online 2615-2134 310
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..
positif terhadap kinerja pegawai (Y) a. Diperoleh angka R sebesar 0,813, hal ini
atau dengan kata lain jika budaya menunjukkan bahwa motivasi kerja,
organisasi (X2) ditingkatkan sebesar budaya organisasi, dan disiplin kerja
satu satuan, maka kinerja pegawai (Y) memiliki hubungan yang signifikan
Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai dengan kinerja pegawai Dinas Pertanian
Selatan akan meningkat sebesar 0,790% Kabupaten Hulu Sungai Selatan, sebab
dengan asumsi variabel lain tetap ada. nilai R = 0,813 atau mendekati 1.
b. Kemudian nilai R2 (R square) sebesar
- Koefisien B3 = 0,766. Hal ini 0,798 (79,8%), nilai tersebut yang
menunjukkan variabel disiplin kerja (X3) berarti seluruh variabel independen,
berpengaruh secara positif terhadap kinerja yakni motivasi kerja, budaya organisasi
pegawai (Y) atau dengan kata lain jika dan disiplin kerja secara simultan
disiplin kerja (X3) ditingkatkan sebesar satu mempengaruhi variabel kinerja pegawai
satuan, maka kinerja pegawai (Y) Dinas Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai
Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan Selatan sebesar 79,8%, sisanya sebesar
akan meningkat sebesar 0,766% dengan 20,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor
asumsi variabel lain tetap ada. Koefisien lain yang tidak diikutsertakan dalam
Determinasi penelitian ini.
Koefisien determinasi digunakan c. Nilai Adjusted R Square 0,657. Hal ini
untuk mengetahui kemampuan variabel menunjukkan bahwa sebesar 65,7%
independen dalam menjelaskan variabel kinerja pegawai Dinas Pertanian
dependen. Besarnya koefesien determinasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat
dapat dilihat pada r square dan dinyatakan dijelaskan oleh variabel motivasi kerja,
dalam presentase. Hasil koefisien budaya organisasi dan disiplin kerja.
determinasi dapat dilihat pada tabel berikut Sedangkan sisanya 34,3% dipengaruhi
ini: oleh faktor-faktor lain yang tidak
diikutsertakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.17 d. Kemudian standar error of the estimated
Hasil Analisis Korelasi Berganda adalah suatu ukuran banyaknya
kesalahan model regresi dalam
memprediksikan kinerja pegawai Dinas
Std. Pertanian Kabupaten Hulu Sungai
R Adjuste Error of Durbin Selatan. Dari hasil analisis regresi maka
Mode
R Squar dR the - diperoleh nilai standar error of the
l estimated sebesar 1,623. Hal ini
e Square Estimat Watson
menunjukkan bahwa banyaknya
e kesalahan dalam memprediksi kinerja
.813 pegawai dapat ditentukan sebesar
1 .798 .657 1.623 1.487 1,623%. Karena standar error of the
a
estimated kecil, maka dapatlah
Sumber: Data diolah SPSS 2020 disimpulkan bahwa model regresi yang
digunakan dalam penelitian ini dianggap
Berdasarkan tabel 4.19 yakni hasil sudah baik.
analisis korelasi berganda maka dapat e. c. Pengujian Hipotesis
disimpulkan: - Uji Simultan (Uji - F)
Hamzah B. Uno, 2016, 2016. Perilaku Sangadji, 2015. Metode Penelitian Untuk
Organisasi: Edisi kesepuluh. Jakarta: Skriipsi dan Tesis Bisnis. PT. Raja
PT Indeks. Grafindo Persada, Jakarta
Hasibuan, Malayu S.P, 2016. Manajemen Sastrohadiwiryo, Siswanto, 2016.
Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia,
PT Bumi Aksara, Jakarta. Edisi Pertama, Cetakan Pertama Bumi
Luthans. 2015. Prinsip – Prinsip Perilaku Aksara, Jakarta.
Organisasi. PT. Raja Grafindo Silvy Rahman, 2016, Pengaruh Disiplin
Persada, Jakarta Kerja, Budaya Organisasi dan
Mangkunegara, Anwar A.A, 2016. Motivasi Kerja terhadap Kinerja
ManajemenSumber Daya Manusia Pegawai Pada Dinas Pertanian Pada
Perusahaan, Edisi Revisi, Cetakan Kabupaten Balangan”
Kesepuluh, PT Remaja Rosdakarya Sofyandi, 2016, ManajemenSumber Daya
Offset, Bandung. Manusia Perusahaan. Edisi kesepuluh.
Robbins, P Stephen, 2016. Prinsip – Prinsip Jakarta: PT Indeks
Perilaku Organisasi, Edisi Kelima, Stokes, 2016. Manajemen. Jilid 2, Jakarta:
Alih Bahasa Halida, S.E. dan Dewi Erlangga.
Sartika, S.S, Erlangga, Jakarta. Sugiyono, 2015, Metodelog Dalam
Rudi Heriansyah, 2016, Pengaruh Motivasi Penelitian Ilmiah, Edisi kesepuluh.
Kerja, Disiplin Kerja, Budaya Jakarta: PT Indeks
Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Yusman Akram, 2017, Pengaruh Disiplin
Pada Dinas Pertanian Pada Pemerintah Kerja, Budaya Organisasi dan
Kota Banjarbaru” Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Dinas Pertanian di
Kabupaten Kotabaru