Anda di halaman 1dari 19

JIEB : JURNAL ILMIAH EKONOMI BISNIS ISSN ONLINE 2615-2134

Situs Jurnal : http://ejournal.stiepancasetia.ac.id/index.php/jieb


Jilid 7 Nomor 3 November 2021
Hal 300 - 319

PENGARUH MOTIVASI KERJA, BUDAYA ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA


TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR PADA DINAS PERTANIAN
KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN.
Noor Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh signifikan
motivasi kerja, budaya organisasi, dan disiplin kerja secara simultan, parsial dan mengetahui
variabel manakah yang dominan mempengaruhi kinerja pegawai pada Dinas Pertanian
Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian
korelasional (Correlational Studies), yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2015:247-248). Pada penelitian
ini untuk menganalisis dan menguji pengaruh antara variabel independen (motivasi kerja, budaya
organisasi dan disiplin kerja) dengan variabel terikat (kinerja pegawai). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa motivasi kerja, budaya organisasi dan disiplin kerja secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan, secara parsial atau masing-masing variabel berpengaruh
signifikan dan variabel dominan yang mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Pertanian Kabupaten
Hulu Sungai Selatan adalah motivasi kerja. Dengan menggunakan koefisien beta (Beta Coeffient)
setiap variable yang standarisasi (Standardized Coeffient) nilai beta β terbesar. Hasilnya motivasi
kerja memiliki nilai β yang lebih tinggi nilainya dari variabel lainnya.
Kata Kunci: Motivasi, Budaya Organisasi, Disiplin Kerja, Kinerja

----------------------------------------------------------------------------------
* Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia
Jl. Ahmad Yani Km. 5.5 Banjarmasin
e-mail: mzaidabd58@gmail.com
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..

Latar Belakang Masalah produktivitas sebuah usaha organisasi.


Setiap organisasi dibentuk untuk bisa Sehingga baik atau tidaknya disiplin kerja
mencapai tujuannya. Pada dasarnya pegawai yang dimiliki pegawai tersebut dipengaruhi
mempunyai peranan yang sangat penting oleh baik atau tidaknya sistem pendisiplinan
dalam pelaksanaan kegiatan atau aktivitas yang dijalankan oleh sebuah organisasi. Bila
sebuah organisasi, baik organisasi yang pegawai memiliki disiplin kerja yang tinggi,
berorientasi laba maupun organisasi nirlaba, diharapkan akan mampu menyelesaikan
karena sumber daya manusia mempunyai tugas dengan cepat dan tepat sehingga
peranan di dalam organisasi yaitu sebagai kinerja yang dihasilkan akan baik.
pemikir, perencanaan dan pengedalian Kinerja merupakan suatu hasil kerja
aktivitas organisasi. Sumber daya manusia yang dicapai oleh seseorang dalam
merupakan asset utama yang berperan dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
mendayagunakan semua sumber daya yang kepadanya yang berdasarkan kecakapan,
ada pada organisasi Melihat pentingnya pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
sumber daya manusia maka di perlukan Namun, masih cukup banyak terjadi
perhatian lebih serius terhadap tugas, agar kesenjangan yang kurang sesuai dengan
tujuan dan prestasi pegawai dapat tercapai. idealisme. Masih ada beberapa kelemahan
Motivasi kerja terbentuk dari sikap yang masih ditunjukan oleh pegawai dimana
pegawai dalam menghadapi situasi kerja di mereka kurang termotivasi dengan
tempat kerja baik itu dinas atau instansi pekerjaannya sehingga membuat mereka
pemerintah maupun perusahaan. Maka tidak menjadi pribadi yang disiplin. Ada
motivasi merupakan kondisi atau energi yang datang tidak tepat waktu saat masuk
yang menggerakkan diri/pegawai yang kantor, menunda tugas kantor, kurang
terarah untuk mencapai tujuan organisasi disiplin, tidak bisa memanfaatkan sarana
maupun pegawai itu sendiri. kantor dengan baik dan masih adanya
Selain itu, budaya organisasi berkaitan sebagian pegawai yang meninggalkan tugas
dengan bagaimana pegawai memahami pada jam kerja tanpa keterangan yang sah.
karakteristik budaya suatu organisasi, dan Oleh sebab itu, motivasi kerja, budaya
tidak terkait dengan apakah pegawai kerja dan disiplin kerja merupakan bagian
menyukai karakteristik itu atau tidak. yang cukup penting dalam menentukan
Budaya organisasi mewakili keberhasilan sebuah kinerja institusi atau
sebuah persepsi yang sama dari para anggota sebuah lembaga. Karena motivasi kerja
organisasi atau dengan kata lain, budaya adalah merupakan suatu kemauan yang
adalah sebuah sistem makna bersama. timbul karena adanya dorongan dari dalam
Karena itu, harapan yang dibangun dari sini diri seseorang sebagai hasil integrasi
adalah bahwa individu-individu yang daripada kebutuhan pribadi, budaya kerja
memiliki latar belakang yang berbeda atau adalah suatu falsafah yang didasari oleh
berada di tingkatan yang tidak sama dalam pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang
organisasi akan memahami budaya menjadi sifat kebiasaan dan kekuatan
organisasi dengan pengertian yang serupa. pendorong sedangkan disiplin kerja
Sebagian besar organisasi merupakan suatu sikap menghormati,
memiliki budaya dominan dan banyak menghargai, patuh dan taat terhadap
subbudaya. peraturan yang berlaku.
Disiplin kerja merupakan salah satu Dinas Pertanian merupakan salah satu
aspek dalam sistem kerja yang harus instansi Pemerintahan Daerah Kabupaten
diperhatikan oleh sebuah organisasi atau Hulu Sungai Selatan. Kedinasan ini
organisasi untuk meningkatkan kinerja atau memiliki tugas sebagai pembantu urusan

Jilid 7 Nomor 3, Movember 2021


ISSN Online 2615-2134 301
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..

pemerintah untuk menyusun dan adalah hal-hal yang merupakan indikator


melaksanakan kebijakan pertanian dari sebuah budaya organisasi.
Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Dalam hal disiplin kerja pada Dinas
Dari Pegamatan penulis, bahwa Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan
fenomena yang terjadi di Dinas Pertanian, yaitu ketika membuat beberapa aturan yang
pegawai dituntut mempunyai motivasi dan harus diikuti seluruh pegawai kantor yaitu
memberikan pelayanan kepada masyarakat, seperti upacara dipagi hari setiap hari senin,
motivasi kerja dapat dipengarui faktor atasan jadwal absensi yang ketat dengan
atau pemimpin dan dapat juga dipengarui menggunakan finger print dan absensi tulis
oleh faktor internal pegawai itu sendiri, tangan, jam masuk jam 08:00 pagi, dan
seperti adanya kebutuhan hidup yang harus diharapkan pegawai tidak menyepelekan
dipenuhi oleh setiap pegawai, adanya absensi dan tidak melakukan kesalahan
keinginan untuk mendapatkan promosi atau dalam bekerja. Apabila pegawai melanggar
kenaikan jabatan. Kondisi sebagian besar semua kebijaksanaan yang sudah ditetapkan
berstatus Pegawai Negeri Sipil kurang pemerintah, maka akan ada konsekuensi
mempunyai motivasi dalam menjalankan yang harus diterima oleh pegawai yang
tugasnya, seingga banyak sekali tugas melanggar. Berikut ini kondisi kinerja
ataupun pelayanan masyarakat yang tidak pegawai pada dinas pertanian hulu sungai
tepat waktu. Hal ini dapat dilihat dari selatan yang dilihat dari hasil penilaian
banyaknya pekerjaan yang tidak selesai tepat kinerja dari tahun 2018-2019 dapat dilihat
waktu dan banyaknya pegawai yang dari table 1.1.
menyepelekan tugas atau pekerjaanya,
karena walaupun dilaksanakan atau tidak Tabel Rata-rata Hasil Penilaian
mereka juga tidak mendapat potongan Kinerja Pegawai+
ataupun tambahan gaji, kondisi tersebut
menimbulkan permasalahan bagi pimpinan
untuk memberikan motivasi dan menerapkan
disiplin bagi pegawai Dinas Pertanian
Kabupaten Hulu Sungai Selatan guna dapat
melaksanakan pekerjaan secara maksimal.
Dalam Hal budaya organisasi, ini
merupakan sesuatu hal yang sangat
kompleks untuk itu, didalam organisasi
diperlukan indikator budaya organisasi yang
merupakan karakteristik sebuah institusi
dalam hal ini Dinas Pertanian Hulu Sungai Sumber: Hasil olah data penilaian kinerja
Selatan, fenomena yang terjadi adalah Pegawai pada Dinas Pertanian Kab Hulu Sungai
pegawai cenderung bersifat pasif, mereka Selatan
hanya bekerja dan menyelesaikan tugas yang
ada pada mereka sedangkan bersikap inovasi Dari Tabel 1.1 dapat dilihat hasil rata-
dan mengambil resiko mereka tidak mau. rata penilaian kinerja pegawai pada Dinas
Pegawai juga hanya menyelesaikan tugas, Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan
tidak berorientasi hasil dan kualitas. Padahal, pada tahun 2018 dan 2019 cukup variatif,
inovasi, perhatian ke yang kecil atau detail, dimana pada tahun 2018 prilaku kerja dalam
orientasi hasil, orientasi orang, orientasi tim, hal kerjasama yaitu dengan skor 8,5, dan
keagresifan dan kemantapan atau stabilitas yang terendah adalah pada kedipilinan.
Sedangkan pada tahun 2019, prilaku kerja
Jilid 7 Nomor 3, Movember 2021
ISSN Online 2615-2134 302
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..

dalam hal kepemimpinan dengan skor pegawai pada Dinas Pertanian


tertinggi yaitu 83, dan dalam hal Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
kedisipilinan dengan nilai terendah yaitu 2. Untuk mengetahui dan menganalisis
dengan skor 73. pengaruh signifikan motivasi kerja,
budaya organisasi, dan disiplin kerja
Dinas Pertanian dalam aktivitasnya secara parsial terhadap kinerja pegawai
berusaha untuk selalu menekankan kepada pada Dinas Pertanian Kabupaten Hulu
seluruh sumber daya manusianya untuk Sungai Selatan.
dapat mencapai kinerja yang baik, Dimana 3. Untuk mengetahui variabel manakah
manfaat dari kinerja tersebut tidak hanya yang dominan mempengaruhi kinerja
dirasakan individu tetapi juga dirasakan oleh pegawai pada Dinas Pertanian
institusi yang bersangkutan. Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis
tertarik untuk melakukan suatu penelitian Studi Literatur
yang berjudul “Pengaruh Motivasi, Budaya a. Pengertian Manajemen Sumber Daya
Organisasi dan Disiplin Kerja Terhadap Manusia (MSDM)
Kinerja Pegawai Pada Kantor Dinas Manajemen sumber daya manusia
Pertanian Kabupaten Hulu Sungai didefinisikan sebagai suatu strategi dalam
Selatan” menerapkan fungsi-fungsi manajemen
a. Rumusan Masalah yaitu planning, organizing, leading and
Berdasarkan latar belakang yang telah controlling, dalam setiap aktifitas atau
diuraikan diatas, maka dibuat beberapa fungsi operasional sumber daya manusia
rumusan masalah sebagai berikut: mulai dari proses penarikan, seleksi,
1. Apakah motivasi kerja, budaya pelatihan dan pengembangan, penempatan
organisasi, dan disiplin kerja yang meliputi promosi, demosi dan transfer,
berpengaruh signifikan secara simultan penilaian kinerja, pemberian kompensasi,
terhadap kinerja pegawai pada Dinas hubungan industrial, hingga pemutusan
Pertanian Kabupaten Hulu Sungai hubungan kerja, yang ditujukan bagi
Selatan? peningkatan kontribusi produktif dari
1 Apakah motivasi kerja, budaya sumberdaya manusia organisasi terhadap
organisasi, dan disiplin kerja pencapaian tujuan organisasi secara lebih
berpengaruh signifikan secara parsial efektif dan efisien (Sofyandi, 2016:6).
terhadap kinerja pegawai pada Dinas b. Pengertian Kinerja Pegawai
Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Kinerja merupakan hasil kerja secara
Selatan? kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
2 Variabel manakah yang dominan seseorang pegawai dalam melaksanakan
mempengaruhi kinerja pegawai pada tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai yang diberikan kepadanya. Menurut Bastian
Selatan? (2015:329) kinerja adalah gambaran
b. Tujuan Penelitian mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
Tujuan penelitian sebagai berikut: tugas dalam suatu organisasi, dalam upaya
1. Untuk mengetahui dan menganalisis mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi
pengaruh signifikan motivasi kerja, organisasi tersebut. Mangkunegara
budaya organisasi, dan disiplin kerja (2015:67) kinerja adalah hasil kerja secara
secara simultan terhadap kinerja kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan

Jilid 7 Nomor 3, Movember 2021


ISSN Online 2615-2134 303
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab anggapan, keyakinan, harapan, sikap dan
yang diberikan kepadanya. norma-norma yang dimiliki secara bersama
c. Pengertian Motivasi Kerja serta mengikat yang merupakan bentuk
Usmara (2016:014) motivasi adalah bagaimana orang-orang dalam organisasi
suatu kumpulan kekuatan tenaga yang berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang
berasal dari dalam maupun luar individu bisa dilakukan dan dimana membedakan
yang memulai sikap dan menetapkan bentuk, organisasi itu dari organisasi-organisasi lain.
arah serta intensitasnya.
Menurut Stokes (2016:92) motivasi e. Pengertian Disiplin Kerja
kerja adalah sebagai pendorong bagi Disiplin kerja yang baik
seseorang untuk melakukan pekerjaannya mencerminkan besarnya rasa tanggung
dengan lebih baik, motivasi kerja juga jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang
merupakan faktor yang membuat perbedaan diberikan kepadanya. Hal ini mendorong
antara sukses dan gagalnya dalam banyak yang secara sukarela menaati semua
hal dan merupakan tenaga emosional yang peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung
sangat penting untuk sesuatu pekerjaan baru. jawabnya. Jadi seseorang akan mematuhi /
d. Pengertian Budaya Organisasi mengerjakan semua tugasnya gairah kerja,
Berikut definisi-definisi budaya semangat kerja dan terwujudnya tujuan
organisasi dari beberapa ahli, seperti: organisasi, pegawai dan masyarakat. Oleh
Luthans (2015:137) mengemukakan bahwa karena itu, setiap manajer selalu berusaha
budaya organisasi adalah pola pemikiran agar bawahannya mempunyai kedisiplinan
dasar yang diajarkan kepada personel baru yang baik. Seorang manajer dikatakan
sebagai cara untuk merasakan, berfikir dan efektif dalam kepemimpinannya, jika para
bertindak secara benar dari hari-kehari. bawahannya berdisiplin baik. Kedisiplinan
Robbins dan Judge dalam Wibowo dapat diartikan bilamana pegawai selalu
(2015:256) berpendapat bahwa: “Budaya datang dan pulang tepat pada waktunya,
oranisasi mengacu ke sistem makna bersama mengerjakan semua pekerjaannya dengan
yang dianut oleh anggota-anggota yang baik, mematuhi semua peraturan perusahaan
membedakan organisasi itu dari organisasi- dan norma sosial yang berlaku (Fathoni,
organisasi lain. Sistem maksa bersama ini, 2016:126).
bila diamati dengan lebih seksama, Hasibuan (2016:193), memberikan
merupakan seperangkat karakteristik utama defenisi disiplin sebagai kesadaran sikap
yang dihargai oleh organisasi itu. Suwarto seseorang dengan baik, bukan atas paksaan
dan Koesharto (2015) mengemukakan dan kesedihan. Seseorang menaati peraturan
bahwa: “Secara umum, perusahaan atau organisasi dan norma-norma sosial yang
organisasi terdiri atas sejumlah orang dengan berlaku.
latar belakang, kepribadiam, emosi dan ego f. Pengertian Kinerja Pegawai
yang beragam. Hasil penjumlahan dan Kinerja merupakan hasil kerja secara
interaksi berbagai orang tersebut membentuk kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
budaya organisasi. Secara sederhana, budaya seseorang pegawai dalam melaksanakan
organisasi dapat didefinisikan sebagai tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
kesatuan orang-orang yang memiliki tujuan, yang diberikan kepadanya. Menurut Bastian
keyakinan (beliefs), dan nilai-nilai yang (2015:329) kinerja adalah gambaran
sama.” Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
menunjukan bahwa budaya organisasi tugas dalam suatu organisasi, dalam upaya
merupakan falsafah, ideology, nilai-nilai, mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi

Jilid 7 Nomor 3, Movember 2021


ISSN Online 2615-2134 304
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..

organisasi tersebut. Mangkunegara


(2015:67) kinerja adalah hasil kerja secara Metode penelitian
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh Jenis Penelitian
seorang pegawai dalam melaksanakan Penelitian ini menggunakan penelitian
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab korelasional (Correlational Studies), yaitu
yang diberikan kepadanya. penelitian yang dimaksudkan untuk
g. Kerangka Konseptual mengetahui ada tidaknya hubungan antara
dua atau beberapa variabel (Arikunto,
Kerangka konseptual dalam penelitian 2015:247-248). Pada penelitian ini untuk
ini sebagai berikut: menganalisis dan menguji pengaruh antara
variabel independen (motivasi kerja, budaya
organisasi dan disiplin kerja) dengan
Motivasi Kerja (X1) variabel terikat (kinerja pegawai).

Budaya Organisasi (X2) Kinerja Pegawai (Y)


Populasi dan Sampel

Disiplin Kerja (X2)


1. Populasi
Menurut Arikunto (2015:173) adalah
Keterangan: Parsial keseluruhan jumlah dari subjek/orang,
Simultan kejadian, atau hal lain yang memiliki
kesamaan terkait. Populasi pada penelitian
Gambar: 2.1 Kerangka Konseptual ini adalah seluruh pegawai negeri sipil dan
Sumber: Data Diolah tenaga kontrak yang berjumlah 70 orang
pada kantor Dinas Pertanian Kabupaten
Hulu Sungai Selatan.
h. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah yang 2. Sampel
telah diuraikan, maka dapat dikatakan bahwa
motivasi kerja dan disiplin kerja Sampel adalah bagian dari jumlah dan
berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas karakterisitik yang di miliki oleh populasi.
Pertanian Kab. Hulu Sungai Selatan. Oleh Teknik pengambilan sampel dalam
karena itulah akan disajikan beberapa penelitian ini adalah sampel jenuh atau
hipotesis sebagai berikut: sensus. Sangadji (2015:189) sampel jenuh
- H1: Motivasi kerja, budaya adalah teknik penentuan sampel bila semua
organisasi, dan disiplin kerja anggota populasi digunakan sebagai sampel.
berpengaruh signifikan secara simultan Jadi sampel dalam penelitian ini adalah
terhadap kinerja pegawai Dinas semua pegawai kantor Dinas Pertanian yang
Pertanian Kab. Hulu Sungai Selatan. berjumlah 70 orang yang terdiri dari 51
- H2: Motivasi kerja, budaya orang Pegawai Negeri (ASN) dan 19 orang
organisasi, dan disiplin kerja tenag honor (kontrak) dengan pengujian
berpengaruh signifikan secara parsial yang sama.
terhadap kinerja pegawai Dinas
Teknik Analisis Data
Pertanian Kab. Hulu Sungai Selatan.
- H3: Variable yang dominan 1. Uji Instrumen
mempengaruhi secara signifikan
kinerja pegawai adalah motivasi kerja a. Uji Validitas

Jilid 7 Nomor 3, Movember 2021


ISSN Online 2615-2134 305
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..

Uji validitas adalah suatu data dapat Uji normalitas digunakan untuk
dipercaya kebenarannya sesuai dengan menguji apakah data residual terdistribusi
kenyataan. Menurut Priyatno (2016:28) secara normal atau tidak. Residual
bahwa validitas digunakan untuk mengukur merupakan nilai sisa atau selisih antara nilai
ketepatan atau kecermatan suatu item dalam variabel dependen (Y) dengan variabel
mengukur apa yang ingin diukur. Item yang dependen hasil analisis regresi (Y) model
valid ditunjukkan dengan adanya korelasi regresi yang baik adalah memiliki data
antara tiap item terhadap skor total item. Uji residual yang terdistribusi normal (Priyatno,
validitas dalam penelitian ini digunakan 2016:53). Seperti diketahui bahwa uji t dan
analisis item yaitu mengkorelasikan skor tiap uji F mengasumsikan bahwa nilai residual
butir dengan skor total yang merupakan mengikuti distribusi normal. Metode
jumlah dari tiap skor butir. Jika ada item pengujian normalitas yang dilakukan
yang tidak memenuhi syarat, maka item menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
tersebut tidak akan diteliti lebih lanjut. Kriteria probabilitas dari uji normalitas
Syarat tersebut menurut Sugiyono dengan menggunakan uji Kolmogorov-
(2015:179) yang harus dipenuhi yaitu harus Smirnov adalah sebagai berikut (Priyatno,
memiliki kriteria sebagai berikut: 2016):
Jika r ≥ 0,24, maka item-item
pertanyaan dari kuesioner adalah valid. Bila nilai signifikansi uji
Kolmogorov-Smirnov bernilai di bawah 0.05
Jika r ≤ 0,24, maka item-item maka data tidak berdistribusi normal.
pertanyaan dari kuesioner adalah tidak valid.
Bila nilai signifikansi uji
b. Uji Reliabilitas Kolmogorov-Smirnov bernilai di atas 0.05
maka data berdistribusi normal.
Suatu alat pengukur dikatakan reliabel
bila alat itu dalam mengukur suatu gejala b. Uji Multikolinieritas
pada waktu yang berlainan senantiasa
menunjukkan hasil yang sama (Priyatno, Menurut Priyatno (2016:56)
2016:30). Metode uji reliabilitas yang sering multikolinieritas adalah keadaan di mana
digunakan adalah Cronbach Alpha (α) dan terjadi hubungan linear yang sempurna atau
biasanya reliabilitas suatu alat ukur dapat mendekati sempurna antar variabel
diterima jika memiliki Cronbach Alpha independen dalam model regresi. Uji
diatas 0.6. multikolinieritas dilakukan dengan tujuan
untuk melihat apakah dalam suatu model
2. Uji Asumsi Klasik regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel independen. Jika terjadi korelasi
Pengujian asumsi klasik dilakukan maka dinamakan terdapat masalah
untuk mengetahui kondisi data yang ada multikolinieritas. Suatu model regresi yang
agar dapat menentukan model analisis yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
tepat. Data yang digunakansebagai model antara variabel independen atau dengan kata
regresi berganda dalam menguji hipotesis lain tidak terjadi multikolinieritas. Menurut
haruslah menghindarikemungkinan Priyatno (2016), untuk mengetahui ada
terjadinya penyimpangan asumsi klasik. tidaknya suatu masalah multikolinieritas
dalam model regresi, peneliti dapat
a. Uji Normalitas
menggunakan nilai VIF (Variance Inflation
Factor) dan Tolerance, seperti berikut ini:

Jilid 7 Nomor 3, Movember 2021


ISSN Online 2615-2134 306
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..

Jika nilai tolerance di bawah 0.1 dan β0 = Konstanta


nilai VIF di atas 10, maka model
regresimengalami masalah multikolinieritas. X1 = Motivasi Kerja

Jika nilai tolerance di atas 0.1 dan X2 = Budaya Organisasi


nilai VIF di bawah 10, maka model
X3 = Disiplin Kerja
regresitidak mengalami masalah
multikolinieritas. e = Standart Error
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan untuk menganalisis 4. Pengujian Hipotesis
apakah dalam model regresi terdapat
ketidaksamaan Variance dari residual satu a. Uji Simultan (Uji F)
pengamatan ke pengamatan lain. Kita dapat
melihatnya dari grafik Scatterplot antara Uji ini digunakan mengetahui
nilai prediksi variabel dependen dengan pengaruh secara bersama-sama variabel
residualnya. Dasar membentuk pola tertentu bebas secara signifikan terhadap variabel
atau teratur maka mengidentifikasi telah terikat. Dimana Fhitung > Ftabel, maka
terjadi heterokedastisitas. Sebaliknya apabila dapat dikatakan bahwa variabel bebas dapat
titik-titik yang ada menyebar di atas dan di menerangkan variabel terikatnya secara
bawah angka 0 sumbu Y, maka tidak terjadi serentak. Sebaliknya, apabila Fhitung <
heterokedastisitas (Sugiyono, 2015). Ftabel, maka dapat dikatakan variabel bebas
tidak memiliki pengaruh terhadap variabel
3. Analisis Regresi Berganda terikatnya. Untuk lebih mudahnya, dapat
dengan melihat probabilitas dan
Analisis statistik yang digunakan membandingkannya dengan taraf kesalahan
dalam penelitian ini adalah menggunakan (α) yang digunakan yaitu 5% atau 0,05. Jika
analisis regresi berganda untuk menghitung probabilitasnya < taraf kesalahan, maka
besarnya pengaruh secara kuantitatif dari dapat dikatakan bahwa variabel bebas dapat
suatu perubahan kejadian (variabel X) menerangkan variabel terikatnya secara
terhadap kejadian lainnya (variabel Y). serentak, begitu pula sebaliknya. Untuk
Dalam penelitian ini, analisis regresi menghitung nilai Ftabel bisa lihat pada
berganda berperan sebagai teknik statistik lampiran tabel distribusi F dengan Rumus
yang digunakan untuk menguji ada tidaknya yang digunakan untuk mencari Ftabel =
pengaruh motivasi kerja (X1), budaya α;(k-1) (n-k). Dimana α adalah taraf
organisasi (X2) dan disiplin kerja (X3) kesalahan 5%, n adalah jumlah
terhadap kinerja pegawai (Y) kantor Dinas responden/sampel, dan k adalah jumlah
Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan. variabel bebas
Analisis regresi menggunakan rumus b. Uji Parsial (Uji t)
persamaan regresi berganda yaitu sebagai
berikut: Uji ini digunakan untuk mengetahui
apakah masing-masing variabel bebasnya
Y = β0+ β1X1+β2X2+ β3X3+e secara sendiri-sendiri berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikatnya.
Keterangan
Apabila thitung > ttabel maka dapat
Y = Kinerja Pegawai dikatakan signifikan, yaitu terdapat pengaruh

Jilid 7 Nomor 3, Movember 2021


ISSN Online 2615-2134 307
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..

antara variabel bebas yang diteliti dengan banyak bekerja pada di Dinas Pertanian
variabel terikatnya. Sebaliknya, jika thitung Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
< ttabel, maka dapat dikatakan tidak
signifikan. - Karakteristik Responden
Berdasarkan Umur
Untuk menghitung nilai ttabel bisa Tabel Responden Berdasarkan Tingkat
lihat pada lampiran tabel distribusi t-student
Umur
dengan rumus yang digunakan untuk
mencari ttabel = α/2; (n-k). Jumlah
No Umur Respon Persentase
c. Varibel Dominan (Tahun) den (%)
(Orang)
Untuk mengetahui seberapa besar 1 20-30 18 25,7
kontribusi masing-masing variabel bebas 2 31-40 39 55,7
dan yang paling menunjukkan (dominan)
3 41-50 13 18,6
pengaruh terhadap variabel terikat suatu
model regresi linear, maka digunakan Jumlah 70 100.00
koefisien beta (Beta Coeffient) setiap Sumber: Data Primer (diolah 2020)
variable yang standarisasi (Standardized
Coeffient) nilai beta β terbesar menunjukkan Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan
bahwa variabel bebas tersebut mempunyai bahwa berdasarkan karakteristik responden
pengaruh yang dominan terhadap variabel menurut umur, diketahui bahwa sebagian
yang terikat. besar responden dalam penelitian ini
memiliki tingkatan usia 31 - 40 Tahun. Hal
Hasil Penelitian
ini menunjukkan bahwa pegawai Dinas
a. Karakteristik Responden Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan
- Karakteristik Responden memiliki usia produktif. Usia produktif
Berdasarkan Jenis Kelamin tersebut masih memiliki komitmen yang
Tabel Responden Berdasarkan Jenis Kelamin tinggi untuk meningkatkan kinerjanya.
Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Frekuensi
No Persentase (%)
Tingkat Pendidikan Terakhir
Kelamin (Orang)
Tabel Responden Berdasarkan Tingkat
1 Wanita 23 32,8 Pendidikan Terakhir
2 Pria 47 67,2 Pendidi
Jumlah
N kan Persenta
Responde
Jumlah 70 100 o Terakh se (%)
n (Orang)
ir
Sumber: Data Primer Diolah, 2020 1 SMA 19 84,5
2 S1 44 15,5
Berdasarkan tabel diatas, dijelaskan
3 S1 7 10%
bahwa jumlah pegawai Dinas Pertanian
Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang Jumlah 7 100.00
berjenis kelamin wanita sebanyak 23 orang 0
(32,8%) dan berjenis kelamin pria sebanyak Sumber: Data primer (diolah 2020)
47 orang (67,2%). Hal ini dapat
diindikasikan bahwa responden pria lebih Berdasarkan data Tabel 4.3 bahwa

Jilid 7 Nomor 3, Movember 2021


ISSN Online 2615-2134 308
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..

karakteristik responden berdasarkan tingkat Sumber: Data primer, 2020


pendidikan dalam penelitian ini yang banyak Berdasarkan skor diatas dapat disimpulkan
adalah berpendidikan S1. Hal ini bahwa rata-rata jawaban responden atas
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pernyataan mengenai motivasi kerja (X1)
dengan nilai rata-rata indikator sebesar 4,02.
pada pegawai Dinas Pertanian Kabupaten
Dari hasil ini dijelaskan bahwa motivasi kerja
Hulu Sungai Selatan adalah rata-rata membantu kinerja para pegawai Dinas Pertanian
berpendidikan S1, ada yang berstatus PNS Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan jawaban
dan ada juga berstatus Pegawai Tidak Tetap. positif dari responden membuktikan motivasi
kerja berperan penting dalam kegiatan
- Karakteristik Responden Berdasarkan menyelesaikan pekerjaan setiap harinya.
Masa Kerja
Tabel Responden Berdasarkan Masa Kerja Deskripsi Perhitungan Skor Variabel
Budaya Organisasi (X2)
No Masa Jumlah Persentase Berdasarkan hasil kuisioner yang telah
Kerja Responden (%) diedarkan pada Dinas Pertanian Kabupaten Hulu
(orang) Sungai Selatan, maka penulis akan menganalisis
1 1–5 14 20,0 budaya organisasi. Hasil pengisian kuisioner
tahun adalah sebagai berikut:
2 >5 56 80,0 Tabel Jawaban Responden atas
tahun Budata Organisasi
Jumlah 70 100.00
Sumber: Data primer (diolah 2020)

Berdasarkan pada Tabel. 4.4 dapat


diketahui bahwa mayoritas responden
memiliki masa kerja > 5 Tahun. Hal ini
menunjukkan bahwa pegawai Dinas
Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan
yang sudah lama bekerja akan memiliki Sumber: Data Primer, 2020
komitmen yang tinggi dalam bekerja, karena Berdasarkan skor diatas dapat
telah berpengalaman dibidang tugasnya dan disimpulkan bahwa rata-rata jawaban responden
memahami kondisi kerja yang ada pada atas pernyataan mengenai budaya organisasi
Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai (X2) diikuti dengan nilai rata-rata indikator
sebesar 4,00. Dari hasil ini dijelaskan bahwa
Selatan.
budaya organisasi membantu kinerja para
Tabel Jawaban Responden atas Variabel pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Hulu
Motivasi Kerja Sungai Selatan dan jawaban positif dari
responden dengan penilaian sangat baik. Dalam
hal ini budaya organisasi yang ada pada kantor
dinas membuat pegawai merasa nyaman dalam
bekerja dan dapat meningkatkan profesionalisme
dalam bekerja.

Deskripsi Perhitungan Skor Variabel Displin


Kerja (X3)
Berdasarkan hasil kuisioner yang telah
diedarkan pada Dinas Pertanian Kabupaten Hulu
Sungai Selatan, maka penulis akan mendapatkan

Jilid 7 Nomor 3, Movember 2021


ISSN Online 2615-2134 309
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..

hasil pengisian kuesioner adalah sebagai berikut Sungai Selatan meningkat dan jawaban positif
: dari responden dengan penilaian baik. Dalam hal
Tabel Jawaban Responden atas Disiplin ini penilaian kinerja pegawai baik maka dari itu
Kerja perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi sesuai
dengan kompetensi masing-masing bidang
pekerjaan.
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Pengujian terhadap normalitas data
dilakukan menggunakan uji One Sample
Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan taraf
signifikansi 0,05. Seperti diketahui bahwa uji t
Sumber: Data Primer, 2020 dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual
Berdasarkan skor diatas dapat disimpulkan mengikuti distribusi normal. Metode pengujian
bahwa rata-rata jawaban responden atas normalitas yang dilakukan menggunakan uji
pernyataan mengenai disiplin kerja (X3) diikuti Kolmogorov-Smirnov. Untuk lebih jelasnya bisa
dengan nilai rata-rata indikator sebesar 4,04. dilihat pada tebel berikut:
Dari hasil ini dijelaskan bahwa disiplin kerja
membantu kinerja para pegawai Dinas Pertanian Tabel 4.14
Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan jawaban Uji One-Sample Kolmogorov-
positif dari responden dengan penilaian sangat Smirnov
baik. Dalam hal ini disiplin kerja meningkatkan Unstandardized
kesadaran para pegawai akan tugas dan tanggung Predicted Value
jawab yang seharusnya dilaksanakan serta N 70
Normal Parametersa,b Mean 27.9285714
pegawai harus bisa disiplin dalam segala hal. Std. Deviation .52272505
Most Extreme Absolute .098
Deskripsi Perhitungan Skor Variabel Kinerja Differences Positive .059
Negative -.098
Pegawai (Y) Kolmogorov-Smirnov Z .822
Berdasarkan hasil kuisioner yang telah Asymp. Sig. (2-tailed) .709
diedarkan pada pegawai Dinas Pertanian Sumber: Data Hasil SPSS 2020
Kabupaten Hulu Sungai Selatan, maka penulis Suatu data dinyatakan berdistribusi normal jika
akan menganalisis kinerja yang diukur dengan signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.
hasil pengisian kuisioner sebagai berikut : Berdasarkan nilai signifikan yang ditunjukkan
Tabel 4.8 pada hasil output SPSS sebesar 0,709 dapat
Jawaban Responden atas Variabel dinyatakan bahwa data variabel adalah
Kinerja Pegawai berdistribusi normal, karena memiliki nilai lebih
besar dari taraf signifikan 0,05.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel (Ghozali, 2016: 98).
Sumber: Data primer, 2020
Untuk dapat menentukan apakah terdapat
Berdasarkan skor diatas dapat disimpulkan multikolinearitas dalam model regresi pada
bahwa rata-rata jawaban responden atas penelitian ini adalah dengan melihat nilai VIF
pernyataan mengenai Kinerja Pegawai (Y) (Variance Inflation Factor) dan tolerance.
diikuti dengan nilai rata-rata indikator sebesar Adapun nilai VIF dapat dilihat pada tabel
3,99. Dari hasil ini dijelaskan bahwa kinerja para berikut:
pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Tabel 4.15
Uji Multikolinieritas
Jilid 7 Nomor 3, Movember 2021
ISSN Online 2615-2134 310
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..

Collinearity Statistics penelitian yang diajukan dalam penelitian


Model Tolerance VIF ini, digunakan metode regresi linear
(Constant) berganda dengan hasil analisis sebagai
Motivasi Kerja .982 1.018 berikut: Tabel 4.16 Analisis Regresi
Budaya .982 1.018
Organisasi
Berganda
Disiplin Kerja .982 1.018
Model Standardize
Sumber: Data Hasil SPSS 2020 Unstandardize d
Tabel 4.17 terlihat bahwa tidak ada d Coefficients Coefficients
variabel yang memiliki nilai VIF lebih kecil dari Std.
10 dan nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1 B Error Beta t Sig.
yang berarti bahwa tidak terdapat korelasi antar 1 (Constant 14.46 9.843 7.47 .00
) 9 0 0
variabel bebas yang lebih besar dari 95%.
Motivasi .821 .165 .495 4.12 .00
Kerja 8 8
3. Uji Heteroskedastisitas Budaya .790 .150 .401 3.97 .00
Pengujian Organisas 4 1
heteroskedastisitas dilakukan i
dengan menggunakan Scatter Disiplin .766 .147 .395 3.49 .01
Plot. Untuk lebih jelas bisa Kerja 9 5
dilihat pada gambar berikut: Sumber: Data Hasil SPSS 2019
Hasil pengolahan data seperti
ditunjukkan pada Tabel 4.18 menghasilkan
persamaan linier berganda sebagai berikut:
Y = 14,469+ 0,821 (X1) + 0,790 (X2) + 0,766
(X3)
Keterangan:
a. Konstanta = 14,469. Hal ini
menunjukkan tingkat konstan, dimana
jika nilai variabel independen motivasi
kerja (X1), budaya organisasi (X2) dan
disiplin kerja (X3), bernilai 0, maka
Gambar 4.2 Scatter Plot kinerja pegawai Dinas Pertanian
Sumber: Hasil SPSS 2020 Kabupaten Hulu Sungai Selatan akan
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan tetap ada sebesar 14,469, dengan asumsi
dengan menggunakan Scatter Plot. Apabila titik– variabel lain tetap ada.
titik yang ada menyebar di atas dan di bawah b. Koefisien B1 = 0,821. Hal ini
angka 0 sumbu Y, maka tidak terjadi
menunjukkan variabel motivasi kerja
heteroskedastisitas (Priyatno, 2015). Hasil
pengujian pada gambar 4.2 diatas (X1) berpengaruh secara positif
heteroskedastisitas menunjukkan bahwa titik- terhadap kinerja pegawai (Y) atau
titik tidak membentuk pola tertentu atau tidak dengan kata lain jika motivasi kerja
ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di (X1) ditingkatkan sebesar satu satuan,
atas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka kinerja pegawai (Y) Dinas
maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Pertanian Kabupaten Hulu Sungai
Selatan akan meningkat sebesar 0,821%
b. Analisis Regresi Berganda dan dengan asumsi variabel lain tetap ada.
Koefisien Determinasi c. Koefisien B2 = 0,790. Hal ini
menunjukkan variabel budaya
- Analisis Regresi Berganda organisasi (X2) berpengaruh secara
Untuk membuktikan hipotesis
Jilid 7 Nomor 3, Movember 2021
ISSN Online 2615-2134 311
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..

positif terhadap kinerja pegawai (Y) a. Diperoleh angka R sebesar 0,813, hal ini
atau dengan kata lain jika budaya menunjukkan bahwa motivasi kerja,
organisasi (X2) ditingkatkan sebesar budaya organisasi, dan disiplin kerja
satu satuan, maka kinerja pegawai (Y) memiliki hubungan yang signifikan
Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai dengan kinerja pegawai Dinas Pertanian
Selatan akan meningkat sebesar 0,790% Kabupaten Hulu Sungai Selatan, sebab
dengan asumsi variabel lain tetap ada. nilai R = 0,813 atau mendekati 1.
b. Kemudian nilai R2 (R square) sebesar
- Koefisien B3 = 0,766. Hal ini 0,798 (79,8%), nilai tersebut yang
menunjukkan variabel disiplin kerja (X3) berarti seluruh variabel independen,
berpengaruh secara positif terhadap kinerja yakni motivasi kerja, budaya organisasi
pegawai (Y) atau dengan kata lain jika dan disiplin kerja secara simultan
disiplin kerja (X3) ditingkatkan sebesar satu mempengaruhi variabel kinerja pegawai
satuan, maka kinerja pegawai (Y) Dinas Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai
Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan Selatan sebesar 79,8%, sisanya sebesar
akan meningkat sebesar 0,766% dengan 20,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor
asumsi variabel lain tetap ada. Koefisien lain yang tidak diikutsertakan dalam
Determinasi penelitian ini.
Koefisien determinasi digunakan c. Nilai Adjusted R Square 0,657. Hal ini
untuk mengetahui kemampuan variabel menunjukkan bahwa sebesar 65,7%
independen dalam menjelaskan variabel kinerja pegawai Dinas Pertanian
dependen. Besarnya koefesien determinasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat
dapat dilihat pada r square dan dinyatakan dijelaskan oleh variabel motivasi kerja,
dalam presentase. Hasil koefisien budaya organisasi dan disiplin kerja.
determinasi dapat dilihat pada tabel berikut Sedangkan sisanya 34,3% dipengaruhi
ini: oleh faktor-faktor lain yang tidak
diikutsertakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.17 d. Kemudian standar error of the estimated
Hasil Analisis Korelasi Berganda adalah suatu ukuran banyaknya
kesalahan model regresi dalam
memprediksikan kinerja pegawai Dinas
Std. Pertanian Kabupaten Hulu Sungai
R Adjuste Error of Durbin Selatan. Dari hasil analisis regresi maka
Mode
R Squar dR the - diperoleh nilai standar error of the
l estimated sebesar 1,623. Hal ini
e Square Estimat Watson
menunjukkan bahwa banyaknya
e kesalahan dalam memprediksi kinerja
.813 pegawai dapat ditentukan sebesar
1 .798 .657 1.623 1.487 1,623%. Karena standar error of the
a
estimated kecil, maka dapatlah
Sumber: Data diolah SPSS 2020 disimpulkan bahwa model regresi yang
digunakan dalam penelitian ini dianggap
Berdasarkan tabel 4.19 yakni hasil sudah baik.
analisis korelasi berganda maka dapat e. c. Pengujian Hipotesis
disimpulkan: - Uji Simultan (Uji - F)

Jilid 7 Nomor 3, Movember 2021


ISSN Online 2615-2134 312
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..

Uji simultan atau uji F merupakan uji Tabel Uji Parsial


secara bersama-sama untuk menguji
signifikan pengaruh variabel motivasi kerja, Model Standardize
budaya organisasi dan disiplin kerja Unstandardize d
bersama-sama terhadap variabel kinerja d Coefficients Coefficients
pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Hulu
Std.
Sungai Selatan. Dengan menggunakan
B Error Beta t Sig.
tingkat signifikan (α) sebesar, apabila nilai
Sig.F > 0,05. Untuk lebih jelas dapat dilihat 1 (Constant 14.46 9.843 7.47 .00
pada tabel berikut: ) 9 0 0
Motivasi .821 .165 .495 4.12 .00
Tabel Uji Simultan
Kerja 8 8
Model Sum of Mean Budaya .790 .150 .401 3.97 .00
Squares Df Square F Sig. Organisasi 4 1
Disiplin .766 .147 .395 3.49 .01
1 Regression 18.854 3 6.285 12.387 .000a
Kerja 9 5

Residual 173.789 66 2.633 Sumber : Data Hasil SPSS 2020

Total 192.643 69 Berdasarkan hasil analisis regresi


maka dapat diuraikan sebagai berikut:
Sumber: Data diolah SPSS 2020 a) Uji Parsial Motivasi Kerja dengan
Kinerja Pegawai
Berdasarkan tabel pengujian statistik Dalam uji signifikan antara Motivasi
diatas dengan metode uji F, di mana tingkat Kerja (X1) dengan Kinerja pegawai (Y),
signifikan yang diperoleh lebih kecil yakni diperoleh nilai value = 0,008 dan nilai
sebesar 0,000 dari standar signifikan yakni 5 thitung = 4,128 dan ttabel = 1,997 Dengan
% atau 0,05 dan perbandingan antara Fhitung demikian Motivasi Kerja (X1) dengan
dan Ftabel, di mana Fhitung sebesar 12,387 Kinerja Pegawai (Y) dapat dikatakan
lebih besar dari Ftabel yakni 2,74, maka dapat signifikan sebab memiliki nilai value =
disimpulkan bahwa H1 diterima atau 0,008 < 0,05 dan selain itu nilai thitung
motivasi kerja, budaya organisasi dan (4,128) > t tabel (1,997), maka H2
disiplin kerja secara simultan berpengaruh diterima.
signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas b) Uji Parsial Budaya Organisasi
Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan. dengan Kinerja Pegawai
Dalam uji signifikan antara Budaya
Uji Parsial (Uji-t) Organisasi (X2) dengan Kinerja
pegawai (Y), diperoleh nilai value =
Uji ini digunakan untuk mengetahui
0,001 dan nilai thitung = 3,974 dan ttabel =
apakah masing-masing variabel bebasnya
1,997 Dengan demikian Budaya
berpengaruh secara signifikan terhadap
Organisasi (X2) dengan Kinerja
variabel terikatnya atau Pengujian ini untuk
Pegawai (Y) dapat dikatakan signifikan
melihat sejauh mana pengaruh secara
sebab memiliki nilai value = 0,001 <
sendiri-sendiri variabel X terhadap variabel
0,05 dan selain itu nilai thitung (3,974) > t
Y. Lebih jelas dapat dilihat pada tabel
tabel (1,997), maka H2 diterima.
berikut:

Jilid 7 Nomor 3, Movember 2021


ISSN Online 2615-2134 313
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..

c) Uji Parsial Disiplin Kerja dengan mempunyai pengaruh yang dominan


Kinerja Pegawai terhadap variabel yang terikat.
Dalam uji signifikan antara Disiplin Maka dapat dilihat pada tabel 4.21 dari
Kerja (X3) dengan Kinerja pegawai (Y), hasil analisis berganda pada kolom
diperoleh nilai value = 0,015 dan nilai (Standardized Coeffient) nilai beta β. Dapat
thitung = 3,499 dan ttabel = 1,997 Dengan disimpulkan variabel Motivasi Kerja (X1)
demikian Disiplin Kerja (X3) dengan memiliki nilai beta β sebesar 0,495, Budaya
Kinerja Pegawai (Y) dapat dikatakan Organisasi (X2) memiliki nilai beta β
signifikan sebab memiliki nilai value = sebesar 0,401, dan Displin Kerja (X3)
0,015 < 0,05 dan selain itu nilai thitung memiliki nilai β sebesar 0,395.
(3,499) > t tabel (1,997), maka H2 Dalam hal ini dapat disimpulkan
diterima. bahwa Motivasi Kerja (X1) merupakan
variabel bebas yang dominan berpengaruh
Variabel Dominan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas
Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Digunakan koefisien beta (Beta yang memiliki nilai beta β tertinggi daripada
Coeffient) setiap variable yang standarisasi variabel lainnya.
(Standardized Coeffient) nilai beta β terbesar
menunjukkan bahwa variabel bebas tersebut
Pembahasan suatu instansi. Hal ini, atasan harus
1. Pada penelitian dapat diterangkan mempunyai peran yang penting dalam
bahwa semakin meningkat motivasi usahanya untuk memotivasi dan
kerja, budaya organisasi, dan disiplin mengelola pegawainya. Tinggi
kerja maka akan berdampak signifikan rendahnya kinerja pegawai berkaitan
secara simultan terhadap kinerja erat dengan sistem pemberian
pegawai Dinas Pertanian Kabupaten penghargaan yang diterapkan oleh
Hulu Sungai Selatan. Jadi setiap lembaga/organisasi tempat mereka
pegawai harus mempunyai dorongan bekerja. Pemberian penghargaan yang
untuk memperbaiki kinerja setiap waktu tidak tepat dapat berpengaruh terhadap
dimulai dengan adanya motivasi dari peningkatan kinerja pegawai.
dalam diri pegawai untuk Tercapainya tujuan instansi atau
meningkatkannya dalam melaksanakan organisasi tidak hanya tergantung
pekerjaan setiap hari. Dukungan dari peralatan modern, sarana dan prasarana
organisasi itu sendiri juga bisa yang lengkap, tetapi justru lebih
mempengaruhi motivasi seseorang tergantung pada pegawai yang
dengan penerapan budaya yang baik. melaksanakan pekerjaan tersebut. Oleh
Disamping itu kedisiplinan wajib karena itu pegawai yang berkulitas
dilaksanakan oleh pegawai, karena hal adalah pegawai yang melaksanakan
tersebut mencerminkan diri pegawai. pekerjaanya dan mampu memberikan
Berdasarkan hasil penelitian dapat hasil kerja yang baik atau mempunyai
dijelaskan bahwa motivasi berprestasi prestasi kerja tinggi yang dibutuhkan
berpengaruh positif dan signifikan oleh instansi atau organisasi untuk
terhadap kinerja. Kinerja suatu mencapai tujuan.
organisasi tergantung pada kerja Motivasi kerja untuk melaksanakan
pegawainya. Namun, atasan dapat pekerjaan dengan baik akan muncul
berperan dalam merencanakan, apabila pekerjaan yang dikerjakannya
melaksanakan, dan mengendalikan mempunyai nilai atau berarti bagi
Jilid 7 Nomor 3, Movember 2021
ISSN Online 2615-2134 314
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..

pegawai yang bersangkutan. Motivasi perundang- undangan, kurangnya


mempersoalkan bagaimana caranya melaksanakan tugas kedinasan
mengarahkan daya potensi bawahan dipercayakan PNS dengan penuh
agar mau bekerja secara produktif pengabdian, kesadaran dan tanggung
berhasil mencapai dan mewujudkan jawab, lebih mengutamakan
tujuan yang telah ditentukan. Dapat kepentingan sendiri daripada
disimpulkan bahwa motivasi yang kepentingan Negara dan kurangnya
dimiliki setiap orang terdiri dari dua menaati ketentuan jam kerja.
yaitu motivasi yang timbul dari dalam Disiplin kerja adalah kemampuan kerja
dirinya sendiri karena ketertarikan pada pegawai untuk secara teratur, tekun
sebuah obyek dan motivasi yang berasal terus-menerus dan bekerja sesuai
dari luar yaitu pemberian dorongan dengan aturan-aturan berlaku dengan
untuk melakukan suatu kegiatan oleh tidak melanggar aturan-aturan yang
orang lain. Motivasi yang berasal dari sudah ditetapkan. Disiplin diartikan
dalam diri maupun dari luar sebaiknya sebagai suatu keadaan tata tertib dimana
selalu dimanfaatkan oleh pegawai untuk orang-orang yang tergabung dalam
meningkatkan semangat kerja pegawai organisasi tunduk pada peraturan yang
sehingga dapat memberikan pengaruh telah ada dengan senang hati. Disiplin
yang baik terhadap hasil kerja. kerja adalah suatu keadaaan tertib
2. Pada penelitian ini Dapat disimpulkan dimana seseorang atau sekelompok
bahwa masing-masing variabel bebas orang yang tergabung dalam organisasi
motivasi kerja, budaya organisasi dan tersebut berkehendak mematuhi dan
disiplin kerja secara parsial berpengaruh menjalankan peraturan-peraturan
signifikan terhadap kinerja pegawai organisasi atau perusahaan baik yang
Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai tertulis maupun tidak tertulis. Disiplin
Selatan. budaya organisasi memiliki yang baik mencerminkan besarnya rasa
pengaruh terhadap kinerja pegawai tanggung jawab seseorang terhadap
karena dalam penelitian ini apabila tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
budaya organisasi naik dengan asumsi Hal ini mendorong gairah kerja,
motivasi kerja tetap maka kinerja semangat kerja dan terwujudnya tujuan
karyawan akan ikut naik, begitu pula organisasi. Absensi adalah pendataan
sebaliknya. Budaya organisasi dalam kehadiran pegawai yang sekaligus
penelitian ini terdiri dari inovasi dan merupakan alat untuk melihat sejauh
keberanian mengambil risiko, perhatian mana pegawai itu mematuhi peraturan
terhadap detail, orientasi hasil, orientasi yang berlaku dalam perusahaan, sikap
orang, orientasi tim, keagresifan dan dan perilaku adalah tingkat penyesuaian
stabilitas. Inovasi dan keberanian diri seorang pegawai dalam
mengambil risiko, perhatian terhadap melaksanakan semua tugas-tugas dari
detail, keagresifan dan stabilitas atasannya dan tanggung jawab adalah
memiliki kontribusi yang relative besar hasil atau konsekuensi seorang pegawai
terhadap kinerja pegawai yang sudah atas tugas-tugas yang diserahkan
baik. Disiplin kerja berpengaruh positif. kepadanya.
Hubungan yang positif dari disiplin 3. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil
kerja terhadap kinerja berdasarkan variabel bebas yang paling dominan
persepsi pegawai tentang baiknya; mempengaruhi kinerja pegawai Dinas
mentaati segala ketentuan peraturan Pertanian Kabupaten Hulu Sungai

Jilid 7 Nomor 3, Movember 2021


ISSN Online 2615-2134 315
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..

Selatan adalah motivasi kerja, Jadi disiplin kerja secara simultan


pegawai perlu dorongan untuk motivasi berpengaruh positif dan signifikan
dari dalam diri untuk meningkatkan terhadap kinerja pegawai Dinas
kinerja dan perlu kesadaran diri bahwa Pertanian Kabupaten Hulu Sungai
harus profesionalisme dalam bekerja Selatan.
dan juga pihak dinas menyiapkan 2. Motivasi kerja, budaya
reward kepada pegawai yang organisasi dan disiplin kerja secara
berprestasi dalam bekerja. parsial atau masing-masing variabel
Kinerja pegawai pada budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap
yang telah diterapkan oleh Dinas kinerja pegawai Dinas Pertanian
Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Selatan sudah baik dan pegawai sudah 3. Dari hasil penelitian ini diketahui
merasa puas. Akan tetapi dalam bahwa variabel dominan yang
penerapan budaya organisasi masih mempengaruhi kinerja pegawai Dinas
terdapat sedikit keluhan pada orientasi Pertanian Kabupaten Hulu Sungai
orang yang dianggap masih kurang Selatan adalah motivasi kerja. Dengan
dikarenakan perlakuan terhadap menggunakan koefisien beta (Beta
karyawan satu dengan lainnya masih Coeffient) setiap variable yang
dianggap kurang. Namun secara standarisasi (Standardized Coeffient)
keseluruhan Pimpinan telah nilai beta β terbesar. Hasilnya motivasi
memberikan perlakuan yang adil dan kerja memiliki nilai β yang lebih tinggi
sama antara pegawai satu dengan nilainya dari variabel lainnya.
lainnya. budaya organisasi merupakan
aturan main yang ada di dalam Saran
perusahaan yang akan menjadi Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat
pegangan dari sumber daya manusia dikemukakan beberapa saran yang
dalam menjalankan kewajibannya dan diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-
nilai-nilai untuk berperilaku di dalam pihak yang terkait dalam penelitian ini.
organisasi. Nilai-nilai tersebut tercermin Adapun saran yang diberikan yaitu:
dalam perilaku dan sikap mereka sehari- 1) Berdasarkan hasi penelitian bahwa
hari selama mereka berada dalam motivasi kerja, budaya organisasi dan
organisasi tersebut dan sewaktu disiplin kerja berpengaruh positif
mewakili organisasi berhadapan dengan terhadap kinerja pegawai, oleh karena
pihak luar. Dengan kata lain, budaya itu disarankan kepada Dinas Pertanian
organisasi mencerminkan cara pegawai Kabupaten Hulu Sungai Selatan
melakukan sesuatu (membuat kedepannya lebih memperhatikan:
keputusan, melayani orang, dsb.) yang - Dari sisi motivasi kerja disarankan
dapat dilihat kasat mata dan dirasakan agar pegawai Dinas Pertanian
terutama oleh orang diluar organisasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan
tersebut memiliki tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas, yaitu
Kesimpulan melaksanakan tugas dengan target
Berdasarkan hasil analisi dan yang jelas, memiliki tujuan yang
pembahasan dalam peneltian ini maka dapat jelas dan menantang, selalu
disimpulkan bahwa: berusaha mengungguli orang lain.
1. Motivasi kerja, budaya organisasi dan - Dari sisi budaya kerja disarankan

Jilid 7 Nomor 3, Movember 2021


ISSN Online 2615-2134 316
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..

agar pegawai Dinas Pertanian meningkatkan motivasi pegawai untuk


Kabupaten Hulu Sungai Selatan memperbaiki kinerjanya menjadi lebih
dapat mempunyai suatu peran baik lagi.
menetapkan tapal batas. Artinya, 4) Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan
budaya menciptakan pembedaan untuk menambah variabel lain yang
yang jelas antara satu organisasi dapat dijadikan indikator dalam
dengan yang lainnya, membawa penelitian lanjutan. Hal ini karena masih
suatu rasa identitas bagi anggota- adanya variabel-variabel yang belum
anggota organisasi, mempermudah ditemukan penulis yang masih memiliki
timbulnya komitmen pada sesuatu hubungan yang berkaitan dengan
yang lebih luas dari pada motivasi kerja, budaya organisasi dan
kepentingan dari individual disiplin kerja dalam meningkatkan
seseorang. kinerja.
- Dari sisi disiplin kerja disarankan 5) Pihak dinas harus lebih ketat lagi hal
agar pegawai Dinas Pertanian yang berkaitan dengan kedisiplinan
Kabupaten Hulu Sungai Selatan pegawai karena hal tersebut dapat
dapat melaksanakan pekerjaan mempengaruhi kinerja. Dari dinas bisa
dengan sebaik-baiknya serta memberikan hukuman apabila ada
mampu memberikan pelayanan pegawai yang tidak tertib atau tidak
maksimum kepada pihak tertentu disiplin. Disiplin disini bisa jadi
yang berkepentingan dengan berhubungan dengan jam masuk/pulang
organisasi sesuai dengan bidang kerja, disiplin pakaian, dan disiplin
pekerjaan yang diberikan pekerjaan. Harus juga adanya arahan
kepadanya. kepada pegawai mengenai pentingnya
2) Hasil penelitian membuktikan bahwa kedisplinan dalam bekerja setiap
variabel motivasi memiliki pengaruh harinya dan hal tersebut wajib
yang paling dominan, maka disarankan diterapkan dan dilaksanakan untuk
kepada Dinas Pertanian Kabupaten Hulu menciptakan pegawai yang
Sungai Selatan agar bisa menerapkan berkarakteristik baik serta bisa jadi
prinsip-prinsip motivasi yaitu : panutan orang lain baik dalam
pemimpin mengkomunikasikan segala organisasi kedinasan maupun
sesuatu yang berhubungan dengan usaha dilingkungan luar kerja.
pencapaian tugas dengan informasi yang
jelas, pegawai atau pegawai akan lebih DAFTAR PUSTAKA
mudah dimotivasi kerjanya, pemimpin Arikunto, 2015, Statistika Untuk Penelitian,
mengakui bahwa bawahan (pegawai Cetakan Kesembilan, Alfabeta,
atau pegawai) mempunyai adil didalam Jakarta.
usaha pencapaian tujuan. Dengan Bastian 2015. Teori Motivasi dan
pengakuan tersebut pegawai akan lebih Aplikasinya, PT. Rineke Cipta, Jakarta.
mudah dimotivasi kerjanya. Fathoni, Abdurahmat, 2016. Manajemen
3) Pihak dinas harus melakukan evaluasi Sumber Daya Manusia, PT. Rineka
atau penilaian atas kinerja pegawai Cipta, Jakarta.
dalam waktu tertentu. Disamping itu Ghozali, 2016, Metode Penelitian Untuk
perlu ada pemberian penghargaan Skripsi dan Tesis, Edisi Revisi, PT
kepada pegawai yang berprestasi dalam Bumi Aksara, Jakarta.
bekerja. Dalam hal ini tentu dapat

Jilid 7 Nomor 3, Movember 2021


ISSN Online 2615-2134 317
Nood Aida May Santy, M. Zaid Abdurrakhman. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kedesiplinan..

Hamzah B. Uno, 2016, 2016. Perilaku Sangadji, 2015. Metode Penelitian Untuk
Organisasi: Edisi kesepuluh. Jakarta: Skriipsi dan Tesis Bisnis. PT. Raja
PT Indeks. Grafindo Persada, Jakarta
Hasibuan, Malayu S.P, 2016. Manajemen Sastrohadiwiryo, Siswanto, 2016.
Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia,
PT Bumi Aksara, Jakarta. Edisi Pertama, Cetakan Pertama Bumi
Luthans. 2015. Prinsip – Prinsip Perilaku Aksara, Jakarta.
Organisasi. PT. Raja Grafindo Silvy Rahman, 2016, Pengaruh Disiplin
Persada, Jakarta Kerja, Budaya Organisasi dan
Mangkunegara, Anwar A.A, 2016. Motivasi Kerja terhadap Kinerja
ManajemenSumber Daya Manusia Pegawai Pada Dinas Pertanian Pada
Perusahaan, Edisi Revisi, Cetakan Kabupaten Balangan”
Kesepuluh, PT Remaja Rosdakarya Sofyandi, 2016, ManajemenSumber Daya
Offset, Bandung. Manusia Perusahaan. Edisi kesepuluh.
Robbins, P Stephen, 2016. Prinsip – Prinsip Jakarta: PT Indeks
Perilaku Organisasi, Edisi Kelima, Stokes, 2016. Manajemen. Jilid 2, Jakarta:
Alih Bahasa Halida, S.E. dan Dewi Erlangga.
Sartika, S.S, Erlangga, Jakarta. Sugiyono, 2015, Metodelog Dalam
Rudi Heriansyah, 2016, Pengaruh Motivasi Penelitian Ilmiah, Edisi kesepuluh.
Kerja, Disiplin Kerja, Budaya Jakarta: PT Indeks
Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Yusman Akram, 2017, Pengaruh Disiplin
Pada Dinas Pertanian Pada Pemerintah Kerja, Budaya Organisasi dan
Kota Banjarbaru” Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Dinas Pertanian di
Kabupaten Kotabaru

Jilid 7 Nomor 3, Movember 2021


ISSN Online 2615-2134 318

Anda mungkin juga menyukai