Anda di halaman 1dari 14

https://journal.unismuh.ac.id/index.

php/kimap/index

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA


APARATUR SIPIL NEGARA DI SEKRETARIAT DPRD
KABUPATEN MAMUJU PROVINSI SULAWESI BARAT

Muhammad Akbar S1*, Ihyani Malik2, Nuryanti Mustari3

1. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia


2. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
3. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia

Abstrak

This study aimed to determine the effect of Organizational Culture on the Performance of the
Civil Servants in the Secretariat of the Mamuju Regency of West Sulawesi Province. This
research was associative in nature by measuring the influence of Organizational Culture with
the performance of Civil Servants and explaining the influence of the variables examined using
quantitative research methods. The data used were primary and secondary data and the unit of
analysis was the civil servants at the Mamuju Regency DPRD Secretariat. The results of the
data analysis had an influence between the variable X on the variable Y From the calculation of
the product moment correlation coefficient, the implementation of Organizational Culture
influences the Civil Servants Performance in the Secretariat of DPRD Mamuju Regency. This
was evidenced from the results of the calculation of correlation obtained t count that was equal
to 7,036 and the level of relationship was high. Then from the results of these calculations it
could be seen that the coefficient of determination was 42.5%.

Keywords: organizational culture, civil servants performance

Abstrak

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dengan kinerja
Aparatur Sipil Negara di Sekretariat DPRD Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat.
Penelitian ini bersifat asosiatif dimana dengan mengukur Pengaruh Budaya Organisasi dengan
kinerja Apartur Sipil Negara dan menjelaskan pengaruh antar variabel yang di teliti dengan
menggunakan metode penelitian kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder kemudian unit analisisnya adalah pegawai ASN di Sekretariat DPRD Kabupaten
Mamuju. Hasil dari analisis data terdapat pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Dari
hasil perhitungan koefisien korelasi product moment, penerapan Budaya Organisasi
berpengaruh terhadap Kinerja ASN di Sekretariat DPRD Kabupaten Mamuju. Hal ini
dibuktikan dari hasil perhitungan korelasi diperoleh t hitung yaitu sebesar 7.036 dan tingkat
hubungannya adalah tinggi. Kemudian dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa
koefesien determinasinya sebesar 42,5%.

Kata Kunci: budaya organisasi, kinerja asn

*
muhammadakbar@gmail.com

Volume 2, Nomor 3, Juni 2021


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

PENDAHULUAN ASN yang tidak disiplin dalam bekerja


sehigga tidak produktif dalam
Dalam rangka pencapaian tujuan
mempersembahkan pelayanan kepada
organisasi maka yang terpenting adalah
masyarakat, menghambur-hamburkan
mempunyai SDM yang berkualitas,
uang negara seenaknya, dan memiliki
demikian dikemukakan oleh Schuler
motivasi yang rendah di kalangan ASN.
dan Jackson (1997). Pernyataan tersebut
Persoalan kinerja pegawai akan
tidaklah terbantahkan, mengingat SDM
dapat dijalankan apabila terdapat
menjadi sentral dalam dalam
variabel selain variabel yang telah
pencapaian tujuan rganisasi.
dikemukakan diatas terpenuhi, yaitu
Penyelenggaraan pelayanan
budaya organisasi. organisasi selalu
publik, menurut Undang-Undang
memperhatikan tempat dimana para
Nomor 5 Tahun 2014 dinamakan
pegawai menjalaskan tugasnya
Aparatur Sipil Negara (ASN), adalah
misalnya teman kerja, pimpinan,
pelayan masyarakat/abdi negara yang
kondisi kerja dan hal-hal lain dapat
memiliki tanggung jawab terhadap
berpengaruh pada kualitas seseorang
pelayanan publik dalam rangka
dalam melaksanakan tugasnya. budaya
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
oraganisasi penting, karena merupakan
Jadi, ASN memiliki peranan yang
kebiasaan yang terdapat dalam struktur
sangat penting dalam pelayanan
organisasi yang mewakili aturan-aturan
publik.Terkait keinginan masyarakat
prilaku bisa dijalankan oleh anggota
terhadap ASN adalah kinerja handal
organisasi. Budaya yang produktif
yang diberikan dalam pelayanan publik.
merupakan kebiasaan yang dapat
Seorang ASN menjadi menjadi
membuat organisasi menjadi lebih
tumpuan bagi masyarakat dalam
tangguh dan tujuan organisasi dapat
mewujudkan kesejahteraannya.
terfasilitasi.
Namun mengingat fakta yang
Sekertariat DPRD Kabupaten
terdapat dimasyarakat fenomena yang
Mamuju juga tidak mau ketinggalan
terjadi pada Aparatur Sipil Negara
dalam membangun budaya organisasi
masih ada yang tidak menjalankan
yang efektif guna menciptakan hasil
pekerjaan dengan benar dan tidak
kerja, disiplin kerja dan kualitas kerja
memiliki rasa tanggung jawab atas
pegawai yang lebih baik. Pemerintah
pekerjaannya. Penilaian ini didasari
dituntut untuk memiliki visi dan misi
penilaian masyarakat masih adanya
yang jelas, strategik dan setiap

Volume 2, Nomor 3, Juni 2021 953


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

komponen didalamnya juga dituntut pegawai masih terlihat terlambat datang


untuk dapat merealisasikan visi dan kerja dan meninggalkan tempat kerja
misi pemerintahan. Visi dan misi ini pada pada waktu jam kerja, hal ini
kemudian melahirkan nilai-nilai yang terlihat masih ada pegawai yang
diyakini anggota dan mencerminkan mendahulukan urusan pribadi dari pada
budaya organisasi urusan kantor,misalnya meninggalkan
Sekertariat DPRD mempunyai kantor dengan alasan mengikuti acara
fungsi yang sangat penting yaitu keluarga yang mungkin tidak begitu
menyelenggarakan kesekretariatan penting. (3) kinerja tidak sesuai dengan
DPRD, menyelenggarakan kegiatan tujuan organisasi.
administrsi keuangan DPRD, Budaya organisasi ialah nilai yang
menyelenggarakan rapat-rapat DPRD, menjadi pegangan SDM dalam
dan menyediakan dan mengordinasi melaksanakan kewajiban dan
tenaga ahli yang diperlukan DPRD, prilakunya didalam organisasi. Nilai-
Dengan sangat pentingnya peran dari nilai tersebut yang dapat memberi
sekertariat DPRD maka seharusnya juga jawaban apakah tindakan benar atau
selaras dengan kualiatas SDM dari salah, dan apakah suatu prilaku
pegawainya sehingga dapat menunjang dianjurkan atau tidak, sehingga
peran dari anggota legislatif. maka berfungsi sebagai landasan dalam
perlu membangun budaya organisasi berprilaku (susanto, 1997). Kirana
dalam tubuh sekertariat DPRD sehingga (1997) mengemukakan bahwa
mampu mengarahkan pegawai yang pembicaraan tentang budaya
berkiblat pada pencapaian tujuan perusahaan/organisasi menyangkut
dengan hasil kinerja yang lebih efektif berbagai topik pembahasan, diantaranya
dan efisien. nilai yang dianut, simbol, kebiasaan
Berdasarkan pengamatan dari rutin atau ritus dalam perusahaan,
peneliti masih ditemukan beberapa teladan dan model, penyesuaian diri dan
masalah di tubuh lembaga Sekertariat “cerita-cerita” yang dihidupkan.
DPRD yaitu (1) beberapa pegawai Budaya organisasi sebagai dasar
masih kurang bertanggung jawab dalam mengontrol perilaku anggota
terhadap pekerjaan dan kewajiban yang organisasi, yang tentunya mempunyai
diamanahkan kepadanya, seperti terlihat fungsi dan manfaat bagi suatu
masih banyak pegawai yang suka organisasi. Budaya organisasi berfungsi
melalaikan pekerjaanya. (2) beberapa untuk membangun dan merancang

Volume 2, Nomor 3, Juni 2021 954


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

kembali sistem pengendalian Sesuai konteks tersebut, budaya


manajemen organisasi, ialah sebagai organisasi merupakan metode kerja
alat dalam menciptakan komitmen yang menjadi pedoman perilaku dan
supaya para manajer serta karyawan pembentukan keputusan anggota
terdorong melakukan perencanaan organisasi serta memusatkan tindakan
strategis programming, budgeting, mereka agar mencapai tujuan
controlling, monitoring, evaluasi, dan organisasi. Dengan demikian, nyata
lainnya. Adapun budaya organisasi bahwa pengkajian budaya organisasi ini
memiliki beberapa manfaat dalam mempunyai definisi penting baik dilihat
organisasi menurut Robbins (1996), dari segi kepentingan keilmuan juga
(Ismail Nahwawi, 2017) sebagai dari segi pragmatisnya.
berikut: a) Budaya organisasi Budaya organisasi adalah sesuatu
mewujudkan perbedaan yang jelas dari hal yang begitu kompleks. Untuk itu,
satu organisasi dengan organisasi yang budaya organisasi pastinya harus
lainnya, b) Budaya organisasi mempunyai beberapa karakteristik
membawa suatu rasa identitas terhadap untuk wujud nyata keberadaanya.
anggota organisasi, c) Budaya Karakteristik itu pada penerapannya
organisasi memudahkan lahirnya dapat mendukung pencapaian sasaran
pertumbuhan komitmen pada sesuatu organisasi. Terdapat beberapa
yang lebih luas daripada kepentingan karateristik budaya organisasi perlu
diri individual d) Budaya korporat itu mendapatkan perhatian organisasi
meningkatkan kosistensi sistem sosial. menurut Robbins (2002).
Nelson dan Qiuck (1997), juga Budaya organisasi merupakan
mengemukakan fungsi budaya cara orang menjalankan sesuatu dalam
organisasi ialah perasaan identitas dan organisasi. Merupakan satuan norma
menambah keterikatan organisasi, alat antara lain keyakinan, sikap, core
pengorganisasian anggota, meneguhkan values, dan pola prilaku yang
nilai-nilai dalam organisasi, dan dilaksanakan orang dalam organisasi
mekanisme kontrol atas prilaku budaya .keyakinan bersama, core values dan
yang kuat meletakkan kepercayaan, pola perilaku mempengaruhi kinerja
tingkah laku, dan cara melakukan organisasi.
sesuatu, tanpa perlu mempertanyakan Keyakinan ialah semua anggapan
lagi (Ismail Nahwawi, 2017). terhadap sesuatu, manusia dan
organisasi secara menyeluruh, terlebih

Volume 2, Nomor 3, Juni 2021 955


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

diterima sebagai sesuatu yang benar dan dan perhatian pada rincian, (3)
sah. Core values adalah nilai-nilai Berorientasi pada hasil (outcome
dominan yang diterima diseluruh orientation); sejauh mana para
organisasi. Adapun pola perilaku, manajemen memusatkan perhatian pada
adalah cara orang bertindak terhadap hasil dibandinkan perhatian pada teknik
orang lainnya. Suatu organisasi dengan dan proses yang digunakan untuk
keyakinan atas potensi orangnya dan meraih hasil tersebut seperti
nilai inti (core values) atas menganalisa dan mengevaluasi
penghargaan, akan mempunyai metode pelaksanaan tugas. (4) Beriorentasi
perilaku yang diinginkan dalam kepada manusia (people orientation);
memperlakukan orang dengan sangat sejauh mana keputusan manajemen
baik. memperhitungkan pada efek hasil pada
Sebagaimana uraian diatas, orang didalam perusahaan seperti
budaya organisasi berdampak pada mendorong karyawan yang
kinerja jangka panjang organisasi, menjalankan ide-ide mereka,
bahkan mungkin merupakan faktor memberikan penghargaan kepada
penting dalam menentukan keberhasilan karyawan yang berhasil menjalankan
atau kegagalan organisasi. Meskipun ide-idenya, (5) Berorientasi tim (team
tidak mudah untuk berubah, budaya orientation); adalah perusahaan yang
organisasi dapat meningkatkan kinerja selalu mendukung individu-individu
sehinga produktifitas organisasi untuk bekerjasama dengan tim-tim yang
meningkat. (1) Inovasi dan keberanian ada seperti dukungan manajemen pada
mengambil resiko (inovation and risk karyawan untuk bekerjasama dalam satu
talking); sejauh mana perusahaan tim, dukungan manajemen untuk
mendorong para karyawan bersikap menjaga hubungan dengan rekan kerja
inovatif dan berani mengambil resiko. di anggota tim lain. (6) Agresif
Selain itu bagaimana perusahaan (aggressiveness); sejauh mana
menghargai tindakan pengambilan karayawan dalam perusahaan itu agresif
resiko oleh karyawan dan dan kompotitif unttuk mejalankan
membangkitkan ide karyawan, (2) budaya organisasi sebaik baiknya
Perhatian Terhadap detail (attention to seperti persaingan sehat antar karyawan
detail); sejauh mana perusahaan dalam bekerja, karyawan didorong
mengharapkan karyawan untuk mencapai produktifitas optimal,
memperlihatkan kecermatan, analisis (7) Stabil (stability); sejauh mana

Volume 2, Nomor 3, Juni 2021 956


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

kegiatan perusahaan menekankan bersama (Robbins, 1996). Konsep


(status quo) sebagai kontras dari tersebut menunjukkan bahwa kinerja
pertumbuhan seperti manajemen seseorag sangatlah penting, karena
mempertahankan karyawan yang dengan kinerja dapat diketahui seberapa
berpotensi, evaluasi penghargaan dan jauh kemampuan seseorang dalam
kinerja oleh manajemen ditekankan melaksanakan tugasnya, umtuk
pada upaya-upaya individual, walaupun mengetahui hal ini, diperlukan
senioritas cenderung menjadi faktor penentuan kriteria pencapaian yang
utama dalam menentukan gaji atau ditetapkan secara bersama-sama.
promosi. Suatu budaya organisasi tentu
Definisi kinerja dapat diambil harus sampai kepada proses
dari KBBI yang diartikan sebagai sosialisasinya, persoalannya hal ini
sesuatu yang dicapai, prestasi yang tidak akan berhenti, apakah budaya
diperlihatkan dari kemampuan organisasi disukai atau tidak. Namun
kerja.Menurut Jakson & Morgan diharapkan setelah nilai dan
mengemukakan bahwa kinerja karakteristik dalam budaya organisasi
merupakan tingkat pencapaian dari tersebut terinternalisasi, pengaruhnya
tujuan yang telah ditetapkan akanmuncul lebih signifikan yaitu
sebelumnya. kinerja dari para anggota organisasi.
Pendapat lain mengatakan bahwa Robbins (2002) mendeskripsikan
kinerja ialah hasil kerja yang mampu bagaimana nilai/karakteristik dari
dicapai oleh seseorag atau sekelompok budaya organisasi mempengaruhi
orang pada suatu organisasi, sesuai kinerja anggota organisasi tersebut. Jika
dengan wewenang dan tanggung jawab budaya organisasi sebagai suatu
masing-masing, dalam rangka upaya variabel, maka anggota organisasi
mencapai tujuan organisasi membentuk persepsi subjektif
bersangkutan secara legal, tidak keseluruhan mengenai organisasi
melanggar hukum dan sesuai dengan berdasarkan nilai/karakteristik budaya
moral dan etika (Prawirosentono, 1999). organisasi. Dukungan atau
Stephen Robbins mengatakan penampikkan sebagaimana bentuk
kinerja didefinisikan sebagai hasil persepsinya akan mempengaruhi kinerja
evaluasi terhadap pekerjaan yang anggota organisasi atau dampak yang
dilaksanakan individu dibandingkan lebih besar ialah terbentuknya budaya
dengan kriteria yang telah diterapkan yang lebih kokoh.

Volume 2, Nomor 3, Juni 2021 957


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

METODE PENELITIAN yang akan dibuat dalam penelitian ini,


yaitu, instrumen untuk mengukur
Waktu penelitian yang
variabel Budaya Organisasi dan variabel
dibutuhkan pada penelitian ini selama 2
Kinerja ASN. Peneliti membuat kisi-
(dua) bulan. Lokasi penelitian
kisi instrumen penelitian untuk
bertempat di kantor Sekertariat DPRD
mempermudah proses penelitian ini.
Kabupaten Mamuju. Penelitian ini
Teknik pengabsahan data yang
menggunakan jenis penelitian
dikenakan penelitian ini adalah uji
kuantitatif dengan alasan karena
validitas dan reabilitas instrumen untuk
penelitian kuantitaif merupakan cara-
mengukur kuesioner penelitian. Teknik
cara dalam menguji teori khusus dengan
analisis data yang digunakan adalah
cara meneliti pengaruh antar variabel.
teknik analisis regresi sederhana yang
Variabel-variabel diukur dengan
digunakan untuk melihat pengaruh
menggunakan instrumen-instrumen
variabel Pengaruh budaya organisasi
penelitian agar data yang berupa angka-
terhadap kinerja aparatur sipil negara.
angka dapat dianalisis menggunakan
prosedur statistik. Tipe penelitian yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan yaitu deskriptif karena judul
Wilayah Kabupaten Mamuju
penelitian ini menghubungkan antar
merupakan daerah yang terluas di
variabel dan menguji hipotesis. Populasi
Provinsi Sulawesi Barat. Secara
pada penelitian ini adalah Pegawai ASN
geografis Kabupaten Mamuju terletak di
pada kantor Sekertariat DPRD
posisi : 00 45’ sampai 20 55’ Lintang
Kabupaten Mamuju yang berjumlah
Selatan dan 45’ sampai 1190 50’ Bujur
sebanyak 69 orang. Semua Populasi
Timur. Kabupaten Mamuju Merupakan
dijadikan responden oleh peneliti
salah satu dari 5 kabupaten/kota yang
menggunakan teknik Sampel
terletak di provinsi Sulawesi
jenuh/sensus. Menurut Sugiyono (2002)
barat.Kabupaten Mamuju memiliki luas
yang mengatakan bahwa Sampling
505.619 Ha Secaraa dministrasi,
Jenuh adalah teknik penentuan sampel
Pemerintahan Kabupaten Mamuju
bila semua anggota populasi digunakan
terbagi atas 11 Kecamatan, 88 Desa dan
sebagai sampel. Teknik pengumpulan
11 Kelurahan.
data yang digunakan dalam penelitian
Penelitian yang telah dilakukan di
ini adalah teknik pengumpulan data
kantor Sekretariat DPRD Kabubapten
primer dan sekunder. Instrumen yang
Mamuju. Data ini diperoleh melalui

Volume 2, Nomor 3, Juni 2021 958


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

kuesioner yang didistribusikan kepada jumlah skor hasil perolehan dalam


69 Aparatur Sipil Negara yang bekerja pengumpulan data kuesioner yang
di Kantor Sekterariat DPRD Kabupaten sebanyak 9.642. Maka tanggapan dari
Mamuju. Penyajian data meliputi data- 69 responden terhadap Budaya
data tentang identitas responden dan Organisasi di Sekretariat DPRD
distribusi jawaban Aparatur Sipil Kabupaten Mamuju yaitu 79,8 %.
Negara terhadap pertanyaan yang akan Berdasarkan hasil penelitian di di
diajukan dan diuraikan dalam tabel Sekretariat DPRD Kabupaten Mamuju
frekuensi. sebesar 79,8% yang menujukkan bahwa
pelaksanaan responden Budaya
Variabel Budaya Organisasi (X)
Organisasi berada pada penilaian baik.
Berdasakan hasil analisis data Hal tersebut menunjukan bahwa ada
pada ketujuh indikator variabel Budaya beberapa faktor yang mempengaruhi
Organisasi dapat disimpulkan bahwa Budaya Organisasi sehingga dalam
tanggapan responden tentang Budaya pelaksanaanya belum sepenuhnya
Organisasi dengan total skor 9.642 atau dilaksanakan. Menurut pengamatan
dengan rata-rata skor 275,4 dari 35 item peneliti, yang menjadi salah satu faktor
pernyataan yang didapatkan pada penghambat pelaksanaan Budaya
ketujuh indikator. Adapun skor tertinggi Organisasi yaitu masih ada ASN yang
dari setiap item pernyataan diberi skor 5 tidak patuh terhadap aturan-aturan, yang
dan skor terendah setiap item berlaku, kurang bertanggung jawab,
pernyataan diberi skor 1. Untuk kurang komitmen individu terhadap
mengetahui skor maximum variabel tujuan bersama dan keterpaduan para
Budaya Organisasi (X) adalah sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara.
berikut:
Variabel Kinerja ASN (X)
Skor Maximum = Skor tertinggi item
Berdasakan hasil analisis data
pernyataan x N x Item pernyataan
pada kelima indikator variabel Kinerja
= 5 x 69 x 35
Aparatur Sipil Negara dapat
= 12.075
disimpulkan bahwa Berdasarkan dari
hasil penelitian Kinerja ASN di
Berdasarkan dari hasil penelitian
Sekretariat DPRD Kabupaten Mamuju
Budaya Organisasi di Sekretariat DPRD
diperoleh dari jumlah skor hasil
Kabupaten Mamuju diperoleh dari
perolehan dalam pengumpulan data

Volume 2, Nomor 3, Juni 2021 959


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

kuesioner yang sebanyak 6.688. Maka beroperasi ketika ada nilai yang
tanggapan dari 69 responden terhadap diyakini bersama. Nilai-nilai itu akan
Kinerja ASN di Sekretariat DPRD membimbing perilakunya di setiap
Kabupaten Mamuju yaitu 77,5%. proses aktivitasnya. Fenomena inilah
Berdasarkan hasil penelitian di yang nantinya menunjukkan bahwa
Sekretariat DPRD Kabupaten Mamuju faktor-faktor inilah akan membimbing
sebesar 77,5% yang menujukkan bahwa para pegawai pada kantor Dinas
pelaksanaan responden Kinerja ASN Pendidikan Pemerintah Provinsi
berada pada penilaian baik. Hal tersebut Sulawesi Selatan menjadi organisasi
menunjukan bahwa ada beberapa faktor yang memiliki kinerja yang berkualitas
yang mempengaruhi Budaya Organisasi dan professional. Disamping itu kualitas
sehingga dalam pelaksanaanya belum dengan memperlihatkan tingkat mutu
sepenuhnya dilaksanakan. Menurut kinerja yang baik, dengan kuantitas
pengamatan peneliti, yang menjadi maka banyak pekerjaan yang
salah satu faktor penghambat Kinerja terselesaiakan menggunakan waktu
ASN yaitu masih rendahnya Sumber yang realitas singkat, begitu pula
Daya Manusia yang dimiliki Pegawai di dengan penggunaan waktu yang tepat
DPRD seperti dalam hal Pendidikan dan dan sangat menghargai waktu, dan
Pengalaman Kerja. Sehingga untuk dengan melalui kerja sama maka
menjalankan tugas serta fungsi ASN pekerjaan yang dilakukan lebih mudah
sebagai pembantu proses kerja DPRD dan cepat terselesaikan. Maka untuk
menjadi tidak Profesional dan melihat hasil pengaruh Budaya
terpercaya. Organisasi terhadap Kinerja Pegawai
pada responden sebanyak 69 orang yang
Pegaruh Budaya Organisasi
dilakukan dengan menggunakan
Terhadap Kinerja Aparatur Sipil
Analisis Regresi Sederhana dengan
Negara di Sekretariat DPRD
bantuan SPSS versi 20.0. Adapun hasil
Kabupaten Mamuju
analisis regresi sederhana dapat
diperoleh seperti pada tabel 1 sebagai
Budaya organisasi memiliki
berikut:
kontribusi dalam membentuk perilaku
pegawai seperti menanamkan nilai-nilai
dan sikap para pegawai dalam mencapai
tujuan organisasi, organisasi mampu

Volume 2, Nomor 3, Juni 2021 960


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Tabel 1.
Hasil Analisis Regresi Sederhana

ANOVAa
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 2499.661 1 2499.661 49.506 .000b
1 Residual 3382.977 67 50.492
Total 5882.638 68
a. Dependent Variable: Kinerja ASN
b. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi

Pengaruh Budaya Organisasi variabel Y, maka Hipotesis satu (H1)


terhadapa Kinerja ASN dapat diterima. b) Jika nilai signifikan lebih
ditentukan dengan menggunakan besar > 0,05, artinya variabel X tidak
analisis regresi sederhana. Pembuatan berpengaruh terhadap variabel Y, maka
regresi sederhana dapat dilakukan untuk Hipotesis satu (H1) ditolak.
menganalisis pengaruh linear sederhana Berdasarkan hasil analisis data
antara satu variabel independen yaitu statistik tabel 1 Annova diatas
Budaya Organisasi (X) terhadap digunakan untuk menentukan model
variabel dependen yaitu Kinerja ASN pesamaan regresi sederhana yang
(Y) di Sekretariat DPRD Kabupaten diketahui bahwa nilai F hitung = 49,056
Mamuju. Pengambilan keputusan dalam dengan tingkat signifikan sebesar 0,000
uji regresi linear sederhana mengacu lebih kecil < 0,05 maka variabel Budaya
pada dua hal yakni; a) Jika nilai Organisasi (X) berpengaruh terhadap
signifikan lebih kecil < 0,05, artinya variabel Kinerja ASN (Y).
variabel X berpengaruh terhadap

Volume 2, Nomor 3, Juni 2021 961


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Tabel 2.
Model Persamaan Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta

(Constant) 40.045 8.130 4.926 .000


1
Budaya Organisasi .407 .058 .652 7.036 .000

a. Dependent Variable: Kinerja ASN

Adapun rumus model persamaan sehingga berarti hipotesis satu (H1)


regresi sederhana yang digunakan diterima. Hal ini berarti hipotesis
dalam menentukan besar pengaruh pertama (H1) Budaya Organisasi
variabel X terhadap variabel Y dalam berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
penelian ini sebagai berikut: ASN Sekretariat DPRD Kabupaten
Mamuju.
Y = a + bX
Pengambilan keputusan dalam uji
Y = 40,045 + 0,407 (0)
regresi linear sederhana mengacu pada
Y = 40,045
dua hal yakni; a) Jika nilai signifikan
lebih kecil < 0,05, artinya variabel X
Berdasarkan persamaan regresi
berpengaruh terhadap variabel Y, maka
diatas maka dapat diinterprestasikan
Hipotesis satu (H1) diterima. b) Jika
bahwa nilai koefisien regresi (b)
nilai signifikan lebih besar > 0,05,
nilainya sebesar 40,045 yang
artinya variabel X tidak berpengaruh
menyatakan bahwa variabel independen
terhadap variabel Y, maka hipotesis
atau Budaya Organisasi (X)
pengambilan keputusan dalam uji
berpengaruh positif terhadap variabel
regresi linear sederhana mengacu pada
dependen atau Kinerja ASN (Y).
dua hal yakni; a) Jika nilai signifikan
Berdasarkan hasil t hitung > t tabel
lebih kecil < 0,05, artinya variabel X
(40,045 > 1,994) atau signifikan (Sig)
berpengaruh.
sebesar 0,000 lebih kecil dari < 0,05,

Volume 2, Nomor 3, Juni 2021 962


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Tabel 3.
Hasil Analisis Data
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .652a .425 .416 7.10579
a. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi

Berdasarkan hasil analisis data variabel Kinerja ASN, hal ini berarti
statistik tabel 3 model sumarry diatas, bahwa H1 diterima dan H0 ditolak.
menjelaskan besarnya nilai korelasi atau
KESIMPULAN
hubungan (R) sebesar 0,652. Dari besar
pengaruh variabel independen atau Berdasarkan hasil penelitian yang
Budaya Organisasi terhadap variabel dilaksanakan tentang pengaruh Budaya
dependen atau Kinerja ASN Organisasi Terhadap Kinerja Aparatur
ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Sipil Negara di Sekretariat DPRD
Square sebesar 0,425 artinya 42,5% Kabupaten Mamuju, maka
besar pengaruh variabel independen kesimpulannya sebagai berikut:
atau Budaya Organisasi (X) terhadap Penerapan Budaya Organisasi terhadap
variabel dependen atau Kinerja ASN Kinerja Aparatur Sipil Negara dapat
(Y) di Sekretariat DPRD Kabupaten dikatakan sudah baik, hal ini terbukti
Mamuju. Dari hasil output tersebut dengan respon para Pegawai terhadap
berada pada tingkatan cukup baik. Hal penerapan Budaya Organisasi yang
ini jika Budaya Organisasi baik maka tergolong baik, karea nilai rata-rata dari
Kinerja ASN akan meningkat. keseluruhan pernyataan adalah sebesar
Sedangkan sisanya dipengaruh oleh 79,8 yang berada pada interval 60-80
faktor lain yang tidak dijelaskan dalam yang menunjukan bahwa penerapan
penelitian ini. Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Dalam hasil uji regresi linear Asn di Sekretariat DPRD Kabupaten
sederhana yang telah dipaparan mamuju dapat dikatan sudah berada
menunjukkan bahwa variabel Budaya dalam kategori baik. Hal ini terlihat
Organisasi berpangaruh terhadap pada hubungan Pegawai dengan
Pimpinan yang yang terjalin semakin

Volume 2, Nomor 3, Juni 2021 963


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

baik. Walaupun Tanggung jawab DAFTAR PUSTAKA


pimpinan terhadap ASN untuk
Dalimunthe. 2009. Pengaruh Budaya
memperbaiki kinerjanya masi kurang Organisasi Terhadap Kinerja
Pegawai (studi pada dinas
efektif.
informasi komunikasi dan
Kinerja Pegawai ASN di pengolahan data Elektronik Kota
Medan).
Sekretariat DPRD Kabupaten Mamuju
Darmawan,Deni. 2013. Metode
dapat dikatakan tinggi. Terlihat dari Penelitian Kuantitatif. Bandung:
respon Pegawai ASN terhadap Kinerja PT. Remaja Rosdakarya.
Hasibuan, Melayu.S.P. 2002.
ASN tergolong tinggi karena nilai rata-
Manajemen Sumber Daya
rata dari keseluruhan pernyataan adalah Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
77,5% yang berada pada interval 60 – Lijan Poltak Sinambela. 2016.
Manajemen Sumber Daya
80. Dimana Pegawai ASN selalu
Manusia. Jakarta : PT Bumi
berusaha untuk melaksanakan pekerjaan Aksara
dengan baik dan berusaha mencapai Mangkunegara, AA., Anwar Prabu.
target yang telah diperintahkan. Namun, 2000. Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan. Bandung :
dalam hal kemandirian sebagian kecil
Remaja Rosda Karya
ASN kurang mampu dengan cepat Mangkunegara, AA., Anwar Prabu.
menyesuaikan dan belajar secara 2006. Evaluasi Kinerja SDM.
Bandung : Remaja Rosda Karya.
mandiri dalam mengerjakan pekerjaan
Moeldjono, Djokosantoso. 2003.
yang menjadi tanggungjawabnya. Budaya Korporat dan
Dari hasil perhitungan koefisien Keunggulan Korporasi. Jakarta :
PT. Elex Media Komputindo.
korelasi product moment, penerapan
Nawawi Ismail. 2013. Budaya
Budaya Organisasi berpengaruh Organisasi Kepemimpinan Dan
terhadap Kinerja ASN di Sekretariat Kinerja, Depok. Kencana
DPRD Kabupaten Mamuju. Hal ini Pratiwi Riska. 2012. Pengaruh Budaya
Organisasi terhadap Kinerja
dibuktikan dari hasil perhitungan Pegawai pada Kantor pelayanan
korelasi diperoleh t hitung yaitu sebesar kekayaan negara dan lelang.
7.036, yang berarti ada Pengaruh antara Rodiathul Kusuma Wardani. 2016.
Pengaruh Budaya Organisasi
penerapan Budaya Organisasi terhadap
Terhadap Kinerja Karyawan
Kinerja ASN, dan tingkat hubungannya (studi pada Karyawan PT Karya
adalah tinggi. Kemudian dari hasil Indah Buana Surabaya).
Ratmino dan Atik Septi Winarsih. 2005.
perhitungan tersebut dapat diketahui
Manajemen Pelayanan. Pustaka
bahwa koefesien determinasinya Pelajar. Yogyakarta.
sebesar 42,5%.

Volume 2, Nomor 3, Juni 2021 964


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Shaliha. 2017. Pengaruh Budaya


Organisasi dan Pelatihan
terhadap Kinerja Pegawai pada
Pemerintah Kota Makassar. 15-
21.
Siagian, Sondang P. 2015. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
PT. Bumi Aksara
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung :
Alphabet.
Tobari. 2014. Membangun Budaya
Organisasi Pada Instansi
Pemerintahan. Yogyakarta:
Deeppublish.
Thoha Miftah. 2008. Ilmu Administrasi
Publik Kontemporer. Jakarta :
Kencana
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara
Wibowo. 2016. Manajemen Kinerja.
Jakarta : PT Rajagravindo Persada
Yani. 2017. Pengaruh Budaya
Organisasi terhadap Kinerja
Pegawai pada perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Kota
Kendar

Volume 2, Nomor 3, Juni 2021 965

Anda mungkin juga menyukai