Anda di halaman 1dari 14

https://journal.unismuh.ac.id/index.

php/kimap/index

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA


PEGAWAI PADA KANTOR BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA UTARA

Alfia Asrul1, Muhammadiyah2, Nuryanti Mustari3

1. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia


2. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
3. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia

Abstract

This study aimed to describe and explain the influence of organizational culture on employee
performance at the Regional Development Planning Agency Office of North Kolaka Regency.
This research used quantitative. The sample in this study was 51 people with sampling
technique using saturated sampling. The results showed that the organizational culture with the
indicators was in the good category and the employee performance with the indicators also was
in the good category. The results of this study used a simple regression analysis which showed
that organizational culture was very influential on employee performance. This meant that the
better the culture applied to the organization, the better the performance produced by the
employees.

Keywords: influence, organizational culture, employee performance

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan pengaruh budaya organisasi terhadap
kinerja pegawai pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kolaka
Utara. Penelitian ini merupakan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 51 orang
dengan teknik penarikan sampel menggunakan sampling jenuh. Hasil penelitian menunjukan
bahwa budaya organisasi dengan indikator yang digunakan masuk dalam kategori baik dan
kinerja pegawai dengan indikator yang digunakan masuk dalam kategori baik. Hasil penelitian
ini menggunakan analisis regresi sederhana yang menunjukkan bahwa budaya organisasi sangat
berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini berarti bahwa semakin baik budaya yang
diterapkan pada organisasi tersebut, maka akan semakin baik pula kinerja yang dihasilkan oleh
para pegawai.

Kata kunci: pengaruh, budaya organisasi, kinerja pegawai


alfiaasrul@gmail.com

Volume 2, Nomor 6, Desember 2021


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

PENDAHULUAN Layanan, dan Akuntabilitas.


Berdasarkan Undang – Undang
Kinerja merupakan suatu
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
pencapaian atau hasil kerja dalam ini
2014 mengenai Aparatur Sipil Negara
kegiatan atau aktifitas program yang
(ASN) merupakan salah satu peraturan
telah direncanakan dari sebelumnya
yang menjadi titik tolak ukur untuk
yang mana guna untuk mencapai tujuan
berubahnya wajah birokrasi di
serta sasaran yang telah ditetapkan pada
Indonesia. Mengenai penilaian Kinerja
organisasi tersebut dan dilaksanakan
Pegawai dibahas dalam Peraturan
dalam jangka waktu yang telah
Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2019
ditetapkan. Apabila kinerja pegawai
mengenai penilaian Kinerja Pegawai
tidak sesuai dengan apa yang
Negeri Sipil (PNS) pasal2 yaitu
diharapkan maka itu bagian dari
penilaian kinerja PNS bertujuan untuk
masalah pada organisasi. Oleh karena
menjamin objektivitas pembinaan PNS
itu, dalam organisasi perlu adanya nilai-
yang didasarkan pada sistem prestasi
nilai, norma, dan sikap yang terkandung
dan sistem karier.
dalam budaya organisasi yang harus
Adanya Undang-Undang No. 5
memiliki setiap pegawai yang ada
Tahun 2015 tentang Aparatur Negeri
dalam setiap pegawai. Karena budaya
Sipil tersebut membawa perubahan
organisasi merupakan salah satu faktor
mendasar guna mewujudkan sumber
yang dapat mempengaruhi kinerja
daya manusia aparatur yang
pegawai juga.
professional yaitu dengan pembinaan
Kinerja dijadikan sebuah indikator
karir Pegawai Negeri Sipil yang
dalam menentukan bertujuan untuk
dilaksanakan atas dasar perpaduan
mencapai tingkat produktifitas tinggi
antara sistem prestasi kerja dan karir
dala sebuah organisasi. Pada kamus
yang dititik beratkan pada sistem
Bahasa Indonesia (2002:570), Kinerja
prestasi yang hakekatnya dalam rangka
adalah ssuatu yang akan dicapai
peningkatan pelayanan publik.
memperlihatkan prestasi dan
Begitupula pada kantor Badan
kemampuan kerja. Dwiyanto (2002:48)
Perencanaan Pembangunan Daerah di
‘’ukuran yang menjadi tingkat kinerja
Kabupaten Kolaka Utara kinerja
pada organisasi publik melihat secara
pegawai dapat dilihat dari aspek
garis besar yaitu Produktivitas,
kuantitas kerja, ketetapan kerja, dan
Responsivitas, Responsibilitas, Kualitas
kualitas kerja serta tingkat kemampuan

2197
Volume 2, Nomor 6, Desember 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

dalam bekerja, kemampuan mencari, dianut oleh anggota-anggotanya dan


mengelola dan menganalisis data yang dengan itu dapat dibedakan antara
ada, serta kemampuan dalam organisasi satu dengan organisasi
mengevaluasi. lainnya’’. Dan menurut pendapat
Dalam hal mempengaruhi kinerja Robbins (2002:279), budaya organisasi
pegawai dan bagaimana meningkatkan itu suatu sistem yang dianggap menjadi
kinerja pegawai dengan efektivitas pembeda organisasi dengan organisasi
organisasi salah satu faktornya yaitu lainnya yang dipegang teguh oleh
budaya organisasi (Bahmansari & anggota-anggota suatu organisasi’’.
Siregar, 2009). Budaya organisasi Budaya dapat diartikan sebagai nilai
berperan semakin banyak nilai saling atau simbol yang dapat dimengerti dan
berbagi dan saling menerima maka dapat dipatuhi bersama yang harus
semakin memperkuat budaya yang telah dimiliki oleh setiap organisasi. Hal ini
diterapkan pada organisasi dalam hal didukung oleh pendapat yang
berperilakuu (Ivancevich, 2007:46). dikemukakan diatas.
Tanpa adanya sebuah budaya dalam Budaya organisasi dijadikan
meningkatkan kinerja sebagai sebagai dasar untuk mengontrol
pendorong untuk saling percaya antara perilaku para anggota organisasi dan
rekan kerja dengan bersedia berbagi juga memiliki fungsi bagi organisasi itu
akan pengetahuan yang dimiliki, maka sendiri. Membangun dan mendesain
organisasi tersebut tidak dapat kembali sistem pengendalian
dikatakan berkembang bahkan tidak manajemen organisasi sebagai alat
dapat bertahan dalam kondisi apapun, untuk menciptakan integritas agar para
(Davenport pada Kusumadmo, manajer pegawai mau melaksanakan
2013:78). perencanaan strategis.
Budaya organisasi adalah nilai- Beberapa definisi yang telah
nilai dan norma yang telah dianut dan dikemukakan diatas, dapat
dijalankan pada organisasi terkait menggambarkan bahwa budaya
dengan lingkungan dimana organisasi organisasi itu sebagai nilai, norma, dan
tersebut menjalankan sesuai dengan sikap. Semua pegawai yang manjadi
kegiatannya (Erni, 006:71). perekat sosial dan mengikat anggota-
Robbins dalam Sopiah anggota organisasi secara bersama-sama
(2008:128), budaya organisasi itu sehingga dapat dijadikan sebuah
mengacu pada sistem akan makna yang pedoman dan susunan kerja yang harus

2198
Volume 2, Nomor 6, Desember 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

dipatuhi dan ditaati oleh setiap pegawai. Istilah kinerja yang berasal dari
Indikator budaya organisasi dapat kata Job Performance yang artinya hasil
dilihat seberapa pengaruh terhadap kerja berdasarkan kualitas dan kuantitas
pembentukan kinerja pegawai yang yang diperoleh seorang pegawai dalam
efektif. Seperti pada pernyataan Imai melaksanakan tugasnya sesuai dengan
dalam Surjadi (2009:26) yaitu budaya tanggung jawabnya yang telah diberikan
korporat yang telah dianut oleh kepadanya. Seperti yang dikemukakan
organisasi atau budaya organisasi oleh Rivai, Basri dalam Riani
merupakan suatu faktor yang tersusun (2011:97), kinerja merupakan hasil dari
dan nyata dalam menentukan tingkat kerja seseorang secara menyeluruh
kekuatan yang secara menyeluruh pada selama periode tersebut didalam
perusahaan, produktivitas, dan daya menjalankan tugas seperti standar hasil
saing dalam jangka waktu yang kerja, sasaran atau target kriteria yang
panjang. ditentukan terlebih dulu dan sudah
Implementasi terhadap budaya disepakati bersama.
organisasi dan adanya sebuah pelatihan Menurut Amstron dan Baron
dengan tujuan untuk meningkatkan dalam Fahmi (2013:2) secara tegas
kinerja pegawai pada setiap kantor di menyatakan bahwa ‘’kinerja merupakan
Daerah Kabupaten Kolaka Utara agar hasil pekerjaan yang sudah mempunyai
mampu mewujudkan tujuan dari hubungan kuat dan strategis tujuan
organisasi, utamanya dalam organisasi, kepuasan konsymen dan
memberikan sebuah pelayanan yang memberikan kontribusi ekonomi yang
baik kepada masyarakat. baik’’. Untuk lebih jauh Bastian dalam
Budaya organisasi mempengaruhi Fahmi (2013:2).
pembentukan kinerja yang efektif. Stoner dan Edwar dalam Wahyudi
Sebagaimana dalam penyataan Imai (2012:86), kinerja adalah mutu dan
dalam Surjadi (2009:26), budaya jumlah yang dilihat dalam
korporat yang dianut oleh organisasi menyelesaikan pekerjaan oleh individu,
atau Organizatinal Culture (budaya kelompok, atau organisasi itu sendiri.
organisasi) merupakan faktor yang Seperti ysng dikemukakan diatas sama
tersusun dan nyata dalam menentukan dengan Mangkunegara (2009:9),
kekuatan menyeluruh pada perusahaan, kinerja pegawai merupakan hasil secara
produktivitas dan daya saing dengan mutu dan jumlah yang telah dicapai
jangka waktu yang panjang. oleh seorang pegawai dalam

2199
Volume 2, Nomor 6, Desember 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

melaksanakan tugas dan tanggung Kabupaten Kolaka Utara kita bisa


jawab yang diberikan kepadanya. mengakses Provinsi Sulawesi Selatan
Sesuai yang telah dikemukakan dengan baik melalui jalan darat maupun
mengenai kinerja, salah satu sarana penyeberangan laut. Kedudukannya
pada organisasi dalam mencapai yang berhubungan langsung dengan
tujuannya yaitu kinerja para anggotanya provinsi Sulawesi Selatan yang dikenal
dalam melaksanakan tugas-tugas yang sebagai sentral pertumbuhan ekonomi
telah menjadi tanggung jawabnya, Kawasan Timur Indonesia merupakan
sesuai dengan kedudukan dan peranan posisi yang paling strategis, sangat
masing-masing dalam sebuah diharapkan dapat memiliki spread effect
organisasi. (daya sebar) yang tinggi dalam upaya
Kinerja pegawai dapat diketahui mewujudkan masyarakat sejahtera, adil
dari jumlah dalam pekerjaan yang sudah dan beradab.
dilaksanakan melalui penggunaan Penilaian kerja merupakan suatu
waktu yang dipakai serta jabatan yang proses yang dilakukan oleh organisasi
sudah dipangku oleh pegawai dengan untuk mengevaluasi atau melihat
tingkat keahlian, serta dengan dilihat keberhasilan pegawai dalam
dari latar belakang pendidikan. melaksanakan tugas dan tanggung
Kinerja dapat dimaknai dengan jawab nya. Penilaian itu dapat dilakukan
pencapaian prestasi kerja dalam hal ini dengan cara membandingkan hasil kerja
pelaksanaan perintah, fungsi, dan yang telah dicapai oleh pegawai dengan
kewajiban yang mana untuk menepati tingkatan pekerjaan tersebut.
janji serta proses tindakan yang sudah Penilaian kinerja ditinjau lebih
diambil menurut kepuasan pada batin dalam sesuai dengan kuantitas dan
berdasarkan dengan pikiran bebas kualitas pekerjaan yang telah
pelaku pemerintahan yang bersangkutan diselesaikan pada pegawai sesuai
dan dapat memikul beberapa dengan periode tertentu. Kinerja
konsekuensi yang telah ada, Lexie seorang pegawai juga dapat dinilai
(2005:168). dengan memberikan tugas dengan batas
Kolaka Utara merupakan salah waktu tertentu. Pegawai yang dapat
satu dan 12 kabupaten dan kota dalam menyelesaikan pekerjaan dalam jumlah
Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara yang melewati batas standar pekerjaan
yang kini merupakan Gerbang Utara dapat dinilai mempunyai kinerja yang
Provinsi Sulawesi Tenggara. Melalui baik.

2200
Volume 2, Nomor 6, Desember 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Sehubungan dengan kerangka masih ada pegawai yang masih kurang


yang sistematis pada organisasi, paham dengan budaya organisasi seperti
terdapat hubungan kinerja perorangan terlihat pada hari senin semua pegawai
(individual performance) dengan kantor di Daerah Kabupaten Kolaka
kinerja organisasi (organization Utara melaksanakan upacara bendera,
performance). yang mana hanya sebagian kecil yang
Setiap organisasi tentu menerapkan budaya tersebut.
mempunyai tolak ukur atau pengukuran Kondisi ini sangat menunjukan
kinerja secara efektif kepada pegawai bahwa proses sosialisasi dan penanaman
agar dapat mengidentifikasikan strategi nilai-nilai budaya organisasi dikatakan
dan perubahan saluran apa yang akan terbilang masih rendah pada sebagian
dibutuhkan serta proses yang diperlukan kantor atau instansi di Daerah
dalam perubahan tersebut. Kabupaten Kolaka Utara. Sehingga
Sehubungan dengan pengaruh kiranya pemerintah lebih meninjau
budaya organisasi terhadap kinerja, permasalahan pada pegawai. Apalagi
Amstrong dalam Sudarmanto terkait dengan kinerja pegawai yang
(2014:182), budaya organisasi memiliki peran penting dalam roda
merupakan komponen sebagai kunci untuk mencapai tujuan setiap instansi.
dengan menciptakan lingkungan kerja Terkait dengan adanya budaya
yang bersifat pendukung untuk organisasi pada Kantor Badan
memperbaiki kinerja dan manajemen Perencanaan Pembangunan Kabupaten
perubahan. Dengan demikian, berapa Kolaka Utara dan hasil observasi awal
pakar pada organisasi dan peneliti menunjukan bahwa indikator pada
dengan hasil tersebut mengemukakan budaya organisasi seperti inisiatif
bahwa budaya organisasi memiliki efek individual, toleransi terhadap resiko,
atau pengaruh yang baik terhadap pengawasan dan pola komunikasi
kinerja. Efektivitas organisasi dalam menjadi faktor utama untuk
jangka panjang, Cameron & Quinn meningkatkan kinerja pegawai dalam
dalam Sudarmanto (2014:182). melaksanakan tugas dan tanggung
Peran budaya organisasi disetiap jawabnya. Sadar akan nilai, norma, dan
kantor di Daerah Kabupaten Kolaka peraturan yang telah ditetapkan dalam
Utara berbeda-beda karena setiap kantor kantor.
atau instansi memiliki tujuan dan
prinsip masing-masing. Jika dihimbau

2201
Volume 2, Nomor 6, Desember 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Penelitian ini dilakukan di Kantor Kabupaten Kolaka Utara.


Badan Perencanaan Pembangunan
METODE PENELITIAN
Daerah di Kabupaten Kolaka Utara
untuk mengetahui seberapa baik Penelitian ini dilaksanakan selama
pengaruh budaya organisasi terhadap kurang lebih 2 (dua) bulan di Kantor
kinerja pegawai. Dimana dari latar Badan Perencanaan Pembangunan
belakang masing-masing dan didukung Daerah di Kabupaten Kolaka Utara.
oleh teori-teori yang relevan yaitu Jenis penelitian ini adalah menggunakan
variabel budaya organisasi dan variabel jenis penelitian kuantitatif dengan tipe
kinerja pegawai maka dalam hal ini penelitian ini adalah tipe penelitian
memberikan pemahaman mengenai yaitu Survei. Berdasarkan teknik
budaya organisasi mempunyai ruang sampling yang digunakan, sampel
dalam membentuk perilaku pegawai dalam penelitian ini adalah seluruh
seperti adanya nilai, norma, dan sikap jumlah populasi yang berjumlah 51
para pegawai untuk tercapainya tujuan orang. Dalam penelitian ini,
organisasi sehingga kedua variabel pengumpulan data dilakukan dengan
tersebut saling terkait. teknik kuesioner dan dokumentasi.
Adapun dari budaya organisasi itu Teknik pengumpulan data yang dipilih
sendiri terdapat indikator-indikator adalah dengan menggunakan koesioner
menurut Wibowo (2006) yaitu inisiatif (angket) menggunakan bentuk checklist
individual, toleransi terhadap resiko, (√) pada jawaban yang tepat. Metode
pengawasan, pola komunikasi, dan dokumentasi peneliti melakukan
kerjasama. Sedangkan indikator- pengambilan gambar atau foto maupun
indikator dari kinerja pegawai menurut dokumen penting lainnya pada saat
Bernadian & Russel (2005) yaitu berlangsungnya kegiatan sebagai bukti
Kuantitas pekerjaan, kualitas pekerjaan, fisik pelaksanaan penelitian telah
kreativitas, kerjasama, dan inisiatif. dilakukan di tempat penelitian.
Menariknya penelitian ini karena
HASIL DAN PEMBAHASAN
akan mendiskripsikan dan menganalisis
budaya organisasi terhadap kinerja Kabupaten Kolaka membentang
pegawai dengan kuantitas pekerjaan, dari utara ke selatan pada bujur
kualitas pekerjaan, kreativitas, 120o45’00” sampai 120o30’13” BT dan
kerjasama, dan inisiatif pada Kantor lintang 02o00’00” sampai 03o30’00”
Badan Perencanaan Pembangunan Litang Selatan pada batas-batas

2202
Volume 2, Nomor 6, Desember 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

wilayah. Daerah ini terdiri dari wilayah Hasil penelitian yang telah
daratan seluas ± 3.391,62 km2, disertai dilakukan data yang disajikan diperoleh
pulau-pulau kecil dengan pemandangan melalui kuesioner yang telah di bagikan
yang begitu indah. Selain itu juga kepada 51 pegawai di Kantor
memiliki wilayah perairan laut BAPEDDA, pegawai yang dimaksud
membentang sepanjang Teluk Bone, adalah pegawai yang terdiri terdiri dari
seluas ± 12.376 km2. Kabupaten Kolaka Kepala, Sekretaris, Kasubag Tata
Utara terdiri dari beberapa 15 Usaha, Kasubag. Keuangan dan
kecamatan, 6 kelurahan dan 132 desa. Kepegawaian, Kasubag. Penyusunan
Secara statistik pada anggaran Program dan Evaluasi. Kuesioner yang
pendapatan dan belanja daerah didistribusikan yaitu Variabel X untuk
Kabupaten Kolaka Utara menunjukkan mengetahui pengaruh budaya organisasi
tingkat ketergantungan daerah terhadap dan Variabel Y yaitu untuk mengetahui
Pemerintah Pusat dalam pembiayaan kinerja pegawai dari adanya budaya
pembangunan yang cukup besar. organisasi data yang disajikan meliputi
Dengan demikian kebijakan-kebijakan data-data tentang identitas responden
yang ada ditingkat pusat, terutama dan distribusi jawaban pegawai
kebijakan alokasi dana ke daerah terhadap pernyataan yang telah diajukan
mempengaruhi sangat perencanaan dan akan diuraikan dalam tabel
pembangunan di daerah. Keadaan frekunsi.
permukaan diwilayah Kabupaten Hasil Penelitian ini sejalan dengan
Kolaka Utara secara umum terdiri dari Andayani dan Tirtayasa (2019) dengan
pelembahan, perbukitan, pegunungan judul “Pengaruh Kepemimpinan,
serta laut. Diantara lembah, bukit dan Budaya Organisasi, dan Motivasi
pegunungan tersebut terdapat lahan terhadap Kinerja Pegawai” menyatakan
potensial untuk kegiatan pertambangan, bahwa budaya organisasi berpengaruh
pertanian, perkebunan dan perikanan. terhadap kinerja pegawai. Hasil
Sebagai daerah yang merupakan penelitian ini menggunakan analisis
gerbang pada Utara Provinsi Sulawesi regresi sederhana yang menunjukkan
Tenggara, Kabupaten Kolaka Utara bahwa budaya organisasi sangat
memiliki karakteristik wilayah yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
begitu spesifik. Hal ini berarti bahwa semakin baik
budaya yang diterapkan pada organisasi
tersebut, maka akan semakin baik pula

2203
Volume 2, Nomor 6, Desember 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

kinerja yang dihasilkan oleh para diharapkan mampu menyesuaikan diri


pegawai. dengan tantangan yang sedang berjalan
Hasil penelitian tersebut sejalan dan yang akan datang. Sehingga hal
dengan Firdian (2017) dengan judul tersebut diharapkan dapat diterapkan
“Pengaruh Budaya Organisasi terhadap pada Badan Perencanaan dan
Kinerja dengan Lingkup Kerja Sebagai Pembangunan Daerah (BAPEDDA)
Variabel Moderasi” yang menyatakan Kab. Kolaka Utara, yang telah diukur
bahwa budaya organisasi berpengaruh dengan berbagai kriteria atau indikator.
positif dan signifikan terhada kinerja. Kinerja pegawai merupakan
Hal ini sejalan denga hasil prestasi kerja, yakni perbandingan
penelitian yang dilakukan oleh Dunggio antara hasil kerja yang dapat dilihat
(2020) dengan judul “Pengaruh Budaya secara nyata dengan standar kerja yang
Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di telah ditetapkan oleh Bappeda Kolaka
Kantor Camat Dungingi Kota Utara, yang telah diukur dengan
Gorontalo” yang menyatakan bahwa berbagai kriteria atau indikator.
budaya organisasi terhadap kinerja Berdasarkan tujuan penelitian ini
pegawai sebesar 0,445 atau 44,5% untuk mengetahui pengaruh budaya
dengan nilai signifikan sebesar 0,007. organisasi terhadap kinerja pegawai
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada Kantor Badan Perencanaan
semakin baik budaya organisasi akan Pembangunan Daerah di Kabupaten
berdampak meningkatnya kinerja Kolaka Utara.
pegawai yang bekerja di Kantor Camat Dengan itu, Budaya organisasi
Dungingi Kota Gorontalo. berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
Dari hasil analisis deskriptif Hal tersebut dapat dilihat hasil
terkait variabel budaya organisasi (X) penelitian yang dilakukan oleh Jufrizen
dan kinerja pegawai (Y) yaitu pada dan Rahmadhani (2020: 74)
indikator toleransi terhadap resiko pada menyatakan bahwa budaya organisasi
variabel budaya organisasi ternyata merupakan sebagai perangkat sistem
masih ada beberapa pegawai Bappeda nilai-nilai (value), atau norma-norma
Kolaka Utara. (beliefs), asumsi-asumsi (assumption)
Budaya organisasi merupakan atau norma-norma yang telah lama
salah satu peluang untuk membangun berlaku, disepakati dan diikuti oleh para
sumber daya manusia melalui aspek anggota suatu organisasi sebagai
perubahan sikap dan perilaku yang pedoman perilaku dan pemecahan

2204
Volume 2, Nomor 6, Desember 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

masalah-masalah organisasinya. Budaya pertanyaan sehingga nilai rata-rata


organisasi mencakup aspek yang lebih budaya organisasi (X) dapat dihitung
luas dan lebih mendalam dan justru dengan \𝑓𝑟𝑎𝑐{2.336}{25} = 93,44 sehingga
menjadi suatu dasar bagi terciptanya dapat disimpulkan bahwa budaya
iklim organisasi yang ideal. Budaya organisasi pada Badan Pembangunan
organisasi sebagai kerangka kognitif Daerah Kabupaten Kolaka Utara masuk
yang berisi sikap, nilai dan keyakinan dalam kategori baik.
terhadap organisasi. Dapat disimpulkan Berdasarkan pada hasil
bahwa budaya organisasi merupakan keseluruhan tabel sebelumnya, maka
kepribadian perusahaan atau organisasi variabel kinerja pegawai (Y) diperoleh
yang tumbuh oleh sistem nilai yang nilai skor keselurahan 2529 dengan 25
menimbulkan norma yang mengenai item pertanyaan sehingga nilai rata-rata
perilaku yang tercermin dalam persepsi, kinerja pegawai (Y) dapat dihitung
sikap dan perilaku orang-orang yang dengan \𝑓𝑟𝑎𝑐{2.529}{25} = 101,16
ada di dalam organisasi ataupun sehingga disimpulkan bahwa budaya
perusahaan tersebut dengan demikian organisasi pada R Badan Pembangunan
budaya mempengaruhi sebagian besar Daerah Kabupaten Kolaka Utara masuk
aspek kehidupan organisasi. Budaya kategori baik.
memiliki kekuatan yang penuh dan Berdasarkan Output Model
berpengaruh pada individu dan Summary. Nilai korelasi/hubungan (R)
kinerjanya bahka bisa berpenagruh yaitu sebesar 0,787 serta dijelaskan
terhadap lingkungan kerjanya. Hasil besarnya persentase pengaruh variabel
Penelitian pada Kantor BAPPEDA bebas (variabel independen) terhadap
Kolaka Utara Provinsi Sulawesi variabel terikat (variabel dependen)
Tenggara dari hasil kuesioner yang yang disebut koefisien determinasi yang
telah dibagikan budaya organisasi merupakan hasil dari penguadratan R.
berpengaruh positif dan signifkan dari output model suumary tersebut
terhadap kinerja pegawai di Kantor diperoleh koefisien determinasi (R2)
Bappeda Kolaka Uatara. yang sangat kecil 0,619 yang
Berdasarkan hasil dari memberikan pengertian bahwa
keseluruhan pada setiap indikator pengaruh variabel bebas (budaya
budaya organisasi, maka variabel organisasi) terhadap variabel terikat
budaya organisasi (X) diperoleh nilai (kinerja pegawai) yang sangat kecil
skor keselurahan 2.336 dengan 25 item 61,9% sedangkan sisanya dipengaruhi

2205
Volume 2, Nomor 6, Desember 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

oleh variabel yang lain. menjadi suatu dasar bagi terciptanya


Output variabel iklim organisasi yang ideal. Budaya
Entered/Removed. Pada tabel ini organisasi sebagai kerangka kognitif
variabel yang dimasukkan adalah yang berisi sikap, nilai dan keyakinan
variabel budaya organisasi (x) sebagai terhadap organisasi. Dapat disimpulkan
variabel Independendan budaya bahwa budaya organisasi merupakan
organisasi. kepribadian perusahaan atau organisasi
Berdasarkan dari tabel Output yang tumbuh oleh sistem nilai yang
Coefficients dapat diketahui nilai t menimbulkan norma yang mengenai
hitung = 7,158 dengan nilai signifikansi perilaku yang tercermin dalam persepsi,
0,000 < 0,05. Dengan demikian model sikap dan perilaku orang-orang yang
persamaan regresi berdasarkan data ada di dalam organisasi ataupun
penelitian adalah signifikan. Maka perusahaan tersebut dengan demikian
budaya organisasi memiliki pengaruh budaya mempengaruhi sebagian besar
terhadap kinerja pegawai dengan nilai aspek kehidupan organisasi. Budaya
koefisien 0,631 dan signifikan. Budaya memiliki kekuatan yang penuh dan
organisasi memberikan sumbangsih berpengaruh pada individu dan
yang besar terhadap kinerja pegawai. kinerjanya bahka bisa berpenagruh
Budaya organisasi berpengaruh terhadap lingkungan kerjanya. Hasil
terhadap kinerja pegawai. Hal tersebut Penelitian pada Kantor BAPPEDA
dapat dilihat hasil penelitian yang Kolaka Utara Provinsi Sulawesi
dilakukan oleh Jufrizen dan Tenggara dari hasil kuesioner yang
Rahmadhani (2020: 74) menyatakan telah dibagikan budaya organisasi
bahwa budaya organisasi merupakan berpengaruh positif dan signifkan
sebagai perangkat sistem nilai-nilai terhadap kinerja pegawai di Kantor
(value), atau norma-norma (beliefs), Bappeda Kolaka Uatara.
asumsi-asumsi (assumption) atau Hasil Penelitian ini sejalan dengan
norma-norma yang telah lama berlaku, Andayani dan Tirtayasa (2019) dengan
disepakati dan diikuti oleh para anggota judul “Pengaruh Kepemimpinan,
suatu organisasi sebagai pedoman Budaya Organisasi, dan Motivasi
perilaku dan pemecahan masalah- terhadap Kinerja Pegawai” menyatakan
masalah organisasinya. Budaya bahwa budaya organisasi berpengaruh
organisasi mencakup aspek yang lebih terhadap kinerja pegawai. Hasil
luas dan lebih mendalam dan justru penelitian ini menggunakan analisis

2206
Volume 2, Nomor 6, Desember 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

regresi sederhana yang menunjukkan masih ada beberapa pegawai Bappeda


bahwa budaya organisasi sangat Kolaka Utara yang tidak setuju. Hal
berpengaruh terhadap kinerja pegawai. tersebut menujukka bahwa apabila
Hal ini berarti bahwa semakin baik toleransi terus yang dilakukan kepada
budaya yang diterapkan pada organisasi para pegawai yang melakukan kesalah,
tersebut, maka akan semakin baik pula maka tentunya akan berdampak pada
kinerja yang dihasilkan oleh para organisasi dan bisa mempengaruhi
pegawai. kinerja pegawai yang lainnya. Maka
Hasil penelitian tersebut sejalan dari tentunya sikap toleransi tetap ada
dengan Firdian (2017) dengan judul namun agar sebaiknya dilakukan
“Pengaruh Budaya Organisasi terhadap apabila kesalahan tersebut tidak
Kinerja dengan Lingkup Kerja Sebagai mempengaruhi organisasi dan kinerja
Variabel Moderasi” yang menyatakan karyawaan lain. Dalam sikap saling
bahwa budaya organisasi berpengaruh menghargai sesama pegawai harus terus
positif dan signifikan terhada kinerja. diterapkan namun agar kiranya tetap
Hal ini sejalan denga hasil bekerja dengan professional demi
penelitian yang dilakukan oleh Dunggio mencapai visi dari Bappeda Kolaka
(2020) dengan judul “Pengaruh Budaya Utara.
Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di
KESIMPULAN
Kantor Camat Dungingi Kota
Gorontalo” yang menyatakan bahwa Berdasarkan hasil penelitian yang
budaya organisasi terhadap kinerja dilakukan oleh penulis pada Badan
pegawai sebesar 0,445 atau 44,5% Perencanaa Pembanguna Daerah
dengan nilai signifikan sebesar 0,007. (BAPPEDA) Kabupaten Kolaka Utara
Hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan judul Pengaruh Budaya
semakin baik budaya organisasi akan Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai
berdampak meningkatnya kinerja BAPPEDA Kabupaten Kolaka Utara
pegawai yang bekerja di Kantor Camat maka dengan ini penulis memberikan
Dungingi Kota Gorontalo. kesimpulan sebagai berikut:
Dari hasil analisis deskriptif Hasil dari analisis deskriptif
terkait variabel budaya organisasi (X) variabel budaya organisasi
dan kinerja pegawai (Y) yaitu pada menunjukkan bahwa indikator inisiatif
indikator toleransi terhadap resiko pada individu, indikator toleransi terhadap
variabel budaya organisasi ternyata resiko, Indikator pengawasan, indikator

2207
Volume 2, Nomor 6, Desember 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

pola komunikasi, dan indikator Budaya memiliki kekuatan yang


kerjasama masing-masing diperoleh penuh dan berpengaruh pada individu
dengan skor rata-rata yang masuk dalam dan kinerjanya bahka bisa berpenagruh
kategori baik. Dengan demikian dapat terhadap lingkungan kerjanya. Hasil
dikatakan bahwa dengan adanya budaya Penelitian pada Kantor BAPPEDA
organisasi pada Kantor BAPPEDA Kolaka Utara Provinsi Sulawesi
Kabupaten Kolaka Utara dapat Tenggara dari hasil kuesioner yang
dikatakan baik. telah dibagikan budaya organisasi
Hasil dari analisis deskriptif berpengaruh positif dan signifkan
variabel kinerja pegawai menunjukkan terhadap kinerja pegawai di Kantor
bahwa indikator kuantitas pekerjaan, Bappeda Kolaka Utara.
indikator kualitas pekerjaan, indikator
DAFTAR PUSTAKA
kreativitas, indikator kerja, dan
indikator inisiatif masing-masing Aman.H.J. (2014). Pengaruh
komunikasi organisasi dan Budaya
diperoleh dengan skor rata-rata yang
organisasi terhadap kinerja
masuk dalam kategori baik. Dengan pegawai bagian sosial secretariat
Daerah Kabupaten Kutai Timur.
demikian dapat dikatakan bahwa kinerja
E-Journal Administrative Refom
pegawai pada BAPPEDA Kabupaten 2(4):2483-2496.
Angelia. (2011). Pengaruh Budaya
Kolaka Utara dapat dikatakan baik.
organisasi terhadap Kinerja
Berdasarkan hasil dari deskriptif Karyawan pada PT.
Telekomunikasi Indonesia
pengaruh variabel budaya organisasi (x)
Regional VII Makassar. Skripsi
terhadap kinerja pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas
Hasanuddin Makassar.
BAPPEDA Kabupaten Kolaka Utara.
Dipublikasikan.
Dapat disimpulkan bahwa pengaruh Basri. (2016). Pengaruh Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja
budaya organisasi terhadap kinerja
Pegawai Sekretariat Daerah Kota
pegawai memiliki pengaruh yang positif Makassar. Jurnal Administrasi
Negara, Volume 22, No. 1, hal. 1-
dan signifikan, yang artinya nilai-nilai
10.
budaya organisasi yang meliputi Prabu Mngkunegara. (2011). Perilaku
dan Budaya organisasi. Bandung:
indikator inisiatif individu, indikator
PT. Rafika Aditama.
toleransi terhadap resiko, Indikator Arianty. (2014). Pengaruh Budaya
Organisasi terhadap Kinerja
pengawasan, indikator pola komunikasi,
Pegawai. Journal manajemen &
dan indikator kerjasama memberikan Bisnis Vol.14 No.2: 1693-7619.
Pratiwi, R. (2012). Pengaruh Budaya
kontribusi terhadap kinerja dalam
Organisasi Terhadap Kinerja
meningkatkan kinerja pegawai. Pegawai Pada Kantor Pelayanan

2208
Volume 2, Nomor 6, Desember 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Kekayanan Negara Dan Lelang


Makassar. Skripsi Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Hasanuddin Makassar.
Soedjono. (2005). Pengaruh Budaya
Organisasi terhadap Kinerja
Organisasi dan Kepuasan Kerja
Karyawan pada Terminal
Penumpang Umum Surabaya.
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol.7
No.1: 22-47.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian
Kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Bandung: Penerbit Alfabet
Sutrisno, Edi. (2013). Budaya
Organisasi. Jakarta: Kencana
Tika. (2006). Budaya Organisasi dan
Peningkatan Kinerja Perusahaan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Undang – Undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2014 mengenai
Aparatur Sipil Negara (ASN).
Wibowo. (2016). Manajemen Kinerja.
Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Wirawan. (2007). Budaya dan Iklim
Organisasi. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.
Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat

2209
Volume 2, Nomor 6, Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai