Anda di halaman 1dari 18

Jurnal Bisnis ndonesia Volume 11 Nomer 2 Oktober 2020

120
Jurnal Bisnis ndonesia Volume 11 Nomer 2 Oktober 2020

I. PENDAHULUAN Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat


yang bersangkutan baik dalam keluarga
1.1 Latar Belakang maupun organisasi bisnis. Budaya mengikat
Dalam melaksanakan tugasnya, anggota kelompok masyarakat menjadi satu
hampir setiap hari karyawan dikelilingi oleh kesatuan pandangan yang menciptakan
budaya organisasi yang berpengaruh dalam keseragaman.Menurut Wirawan (Dalam
pembentukan sikap terhadap lingkungan Candra dan Arif 2016:129), Budaya
sekitar yang dihadapinya dan juga Organisasi adalah norma, nilai-nilai,
mengarahkan karyawan dalam melakukan asumsi, kepercayaan, filsafat, kebiasaan
pekerjaannya, sehingga akan berpengaruh organisasi, dan sebagainya (isi budaya
terhadap kinerja karyawan pada organisasi) yang dikembangkan dalam
perusahaan, hal ini dibuktikan dengan waktu yang lama oleh pendiri, pemimpin,
adanya penelitian yang dilakukan oleh dan anggota organisasi yang
Winanti (2000), bahwa budaya organisasi disosialisasikan dan diajarkan kepada
berpengaruhi secara positif dan siginfikan anggota baru serta diterapkan dalam
terhadap kinerja karyawan. Terutama pada aktivitas organisasi sehingga memengaruhi
perusahaan yang melayani pelayanan pola pikir, sikap, dan 3 perilaku anggota
kepada masyarakat yang membutuhkan organisasi dalam memproduksi produk,
pelayanan yang berkualitas. Salah satunya melayani para konsumen, dan mencapai
adalah PT. KAI Daop 8 Surabaya. tujuan organisasi.
Menurut Sedarmayanti (2013:260),
mengungkapkan bahwa Kinerja merupakan
terjemahan dari performance yang berarti
Hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses
manajemen atau suatu organisasi secara
keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut
harus dapat ditunjukkan buktinya secara
konkrit dan dapat diukur (dibandingkan
dengan standar yang telah ditentukan). Selain budaya organisasi, faktor
Adapun dalam pengaruh budaya organisasi yang dapat mempengaruhi kinerja
selalu dihadapkan dengan permasalahan karyawan selanjutnya yaitu motivasi.
yang terkait dengan motivasi dan kinerja Motivasi pada dasarnya adalah proses yang
karyawan. Susanto, (dalam Nawawi menentukan seberapa banyak usaha yang
2015:4) budaya organisasi adalah nilai-nilai akan dicurahkan untuk melaksanakan
yang menjadi pegangan bagi sumber daya pekerjaan. Menurut Chung & Megginson
manusia dalam menjalankan kewajiban dan (2016) Motivasi dirumuskan sebagai
prilakunya dalam organisasi. Budaya perilaku yang ditujukan pada sasaran dan
organisasi identik dengan studi individiu berkaitan dengan angkat usaha yang
dan kelompok dalam sebuah organisasi. dilakukan oleh seseorang dalam mengejar
Interaksi orang dalam dalam sebuah sesuatu tujuan . Keterikatan antara motivasi
organisasi menggambarkan budaya pada dan kinerja karyawan seperti yang
organisasi tersebut. Budaya organisasi yang disampaikan oleh Gibson maupun Stoner
kuat dapat mendukung tujuan – tujuan (Notoatmojo, 2015:125) bahwa motivasi
perusahaan. Sebaliknya jika budaya adalah faktor yang berpengaruh dalam
organisasi yang lemah maupun negatif kinerja seorang karyawan atau tenaga kerja.
dapat menghambat atau bertentangan Diberikannya motivasi kepada karyawan
dengan tujuan – tujuan dari perusahaan atau seseorang tentu saja mempunyai tujuan
tersebut. Dalam kehidupan masyarkat antara lain: mendorong semangat karyawan,
sehari – hari tidak terlepas dari yang meningkatkan moral dan kepuasan kerja
namanya ikatan budaya yang diciptakan. karyawan, meningkatkan produktivitas

121
Jurnal Bisnis ndonesia Volume 11 Nomer 2 Oktober 2020

kerja karyawan, mempertahankan loyalitas Sumber : PT. Kereta Api Indonesia Daop
dan kestabilan karyawan, meningkatkan 8 Surabaya 2019
kedisiplinan dan menurunkan tingkat Berdasarkan pada tabel 1.1 dapat
absensi karyawan, menciptakan suasana dilihat bahwa rekapitulasi penilaian kinerja
dan hubungan kerja yang baik, karyawan dalam satu tahun pada Tahun
meningkatkan kreativitas dan partisipasi 2018 memiliki hasil yang berbeda dari
karyawan, meningkatkan kesejahterahan setiap divisi. Divisi Fasilitas Penumpang
karyawan, mempertinggi rasa tanggung menciptakan hasil kinerja yang paling baik
jawab karyawan terhadap tugas dan yakni dengan mencapai skor 90 sehingga
pekerjaannya. Untuk membuktikan apakah mampu mendapatkan hasil yang sangat
Motivasi, Dan Budaya Organisasi tinggi, sedangkan Divisi Angkutan Barang
berpengaruh terhadap kinerja karyawan menciptakan kinerja yang kurang baik dan
maka peneliti menetapkan objek di PT. KAI optimal yakni dengan skor 75 sehingga
Daop 8 Surabaya. Sekilas tentang PT. KAI mendapatkan hasil yang sangat rendah. Dari
Daop 8 Surabaya ini yang bergerak di hasil tersebut menunjukkan bahwa diagram
bidang jasa yaitu penyedia jasa rekapitulasi hasil penilaian kinerja
perkeretaapian terbaik yang fokus pada karyawan pada Tahun 2018 terdapat
pelayanan pelanggan dan memenuhi permasalahan dalam kinerja karyawan yang
harapan stakeholder. belum sesuai dengan harapan, sehingga
Selain itu PT. KAI Daop 8 belumoptimal dalam melakukan kegiatan
Surabaya juga menciptakan kinerja perusahaan. Agar pegawai PT. Kereta Api
karyawan yang baik sesuai tuntutan Indonesia Daop 8 Surabaya dapat
perusahaan melalui pemahaman bersama melaksanakan pekerjaannya dengan baik,
antar atasan dan karyawan mengenai maka dibuatlah peraturan kerja yang
standar, cara dan pengoptimalan karyawan. ditetapkan oleh PT. Kereta Api Indonesia
Dengan adanya penilaian kinerja tersebut Daop 8 Surabaya itu sendiri.
maka perusahaan dapat mengetahui Berdasarkan latar belakang tersebut
karyawan berdasarkan seberapa besar dapat maka penulis tertarik melakukan penelitian
mencapai tujuan tersebut, sehingga dapat tentang “Pengaruh Motivasi dan Budaya
memenuhi kebutuhan pegawai yang dapat Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
berfungsi untuk mengidentifikasi, pada PT. Kereta Api Indonesia Daop 8
mengobservasi, mengukur, mendata serta Surabaya”
melihat kekuatan dan kelemahan dari
karyawan dalam melakukan pekerjaan. 1.2 Rumusan Masalah
Penilaian kinerja ini untuk membantu Berdasarkan latar belakang yang
perusahaan dalam mencapai tujuan telah dijelaskan diatas, maka rumusan
perusahaan. Dan mencapai budaya masalah dalam penelitian ini sebagai
organisasi yang ditetapkan PT. Kereta Api berikut :
Indonesia Daop 8 Surabaya memiliki 20 1. Apakah Motivasi Dan Budaya
Divisi yang tercantum dalam Penilaian Organisasi secara simultan
Kinerja Karyawan pada Tahun 2018, berpengaruh signifikan terhadap
sebagai berikut: Kinerja Karyawan pada PT. Kereta
Tabel 1. 1 Api Indonesia Daop 8 Surabaya?

2. Apakah Motivasi secara parsial


berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan pada PT. Kereta Api
Indonesia Daop 8 Surabaya?
3. Apakah Budaya Organisasi secara
parsial berpengaruh signifikan

122
Jurnal Bisnis ndonesia Volume 11 Nomer 2 Oktober 2020

terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Desember 2014, Hal. 136–144 ISSN
Kereta Api Indonesia Daop 8 1411-514X (print)/ ISSN 2355-7737
Surabaya? (online) yang berjudul “Hubungan
Budaya Organisasi dan Komitmen
1.3 Tujuan Penelitian Organisasional pada Kinerja
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka Karyawan.”
tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis 2.2 Landasan Teori
Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya 2.2.1 Manajemen Sumber Daya
Organisasi secara simultan Manusia (MSDM)
berpengaruh signifikan terhadap Pengertian Sumber Daya Manusia
Kinerja Karyawan pada PT.Kereta Api (SDM) adalah individu produktif yang
Indonesia Daop 8 Surabaya. bekerja sebagai penggerak suatu organisasi,
2. Untuk mengetahui dan menganalisis baik itu di dalam institusi maupun
variabel Budaya Organisasi secara perusahaan yang memiliki fungsi sebagai
parsial berpengaruh signifikan aset sehingga harus dilatih dan
terhadap kinerja karyawan pada PT. dikembangkan kemampuannya. Pengertian
Kereta Api Indonesia Daop 8 sumber daya manusia makro secara umum
Surabaya. terdiri dari dua yaitu SDM makro yaitu
3. Untuk mengetahui dan menganalisis jumlah penduduk dalam usia produktif yang
variabel Motivasi secara ada di sebuah wilayah, dan SDM mikro
parsial berpengaruh signifikan dalam arti sempit yaitu individu yang
terhadap Kinerja Karyawan pada PT. bekerja pada sebuah institusi atau
KeretaApi Indonesia Daop 8 Surabaya. perusahaan .

1.4 Manfaat Penelitian 2.2.1.1 Tujuan Manajemen Sumber


Adapun manfaat penelitian yang Daya Manusia
dilakukan adalah sebagai berikut : Tujuan manajemen sumber daya
1. Manfaat Teoritis manusia tidak hanya mencerminkan
2. Manfaat Praktis kehendak manajemen senior, tetapi juga
harus mengembangkan tantangan
II. TINJAUAN PUSTAKA organisasi, fungsi sumber daya manusia,
2.1 Penelitian Terdahulu dan orang orang terpengaruh. Kegagalan
1. Laras Tri Saputri, Achmad Fudholi dan melakukan tugas itu dapat merusak kinerja,
Sumarni (2014) dalam Jurnal produktivitas, laba, bahkan kelangsungan
Manajemen dan Pelayanan Farmasi hidup organisasi atau perusahaan. Tujuan
Volume 4 Nomor 1 – Maret 2014 yang manajemen SDM adalah sebagai berikut:
berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja a) Tujuan sosial
Dan Budaya Organisasi Terhadap b) Tujuan organisasional
Kinerja Karyawan” c) Tujuan Fungsional
2. Sahanggamu, Mandey (2014) dalam d) Tujuan individu
Jurnal EMBA Vol 2 No. 4, Desember Kunci dari kelangsungan hidup
2014 yang berjudul “Pengaruh perusahaan tergantung pada letak
Pelatihan, Motivasi, dan Disiplin Kerja efektivitas organisasi dalam membina dan
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT memanfaat kan keahlian dan kemampuan,
Bank Pengkreditan Rakyat Dana dengan meminimalkan kelemahan mereka,
Raya” efektivitas organisasi bergantung pada letak
3. Jessica Clairine Tanuwibowo dan efektivitas SDM.
Eddy M. Sutanto (2014) dalam Jurnal Tujuan berkaitan dengan adanya SDM
Trikonomika Volume 13, No. 2, adalah sebagai berikut :

123
Jurnal Bisnis ndonesia Volume 11 Nomer 2 Oktober 2020

a. Produktivitas SDM yang berkualitas 2.2.2.2 Teori Kepuasan Motivasi oleh


akan membuat produktivitas yang baik F.W.Taylor
. 1. Teori Motivasi Konvensional
b. Laba (profit) : Teori motivasi konvensional ini
c. Manajemen harus memberikan arah termasuk content theory, karena
pada perusahaan yang dikelolanya. F.W.Taylor memfokuskan teorinya pada
anggapan bahwa keinginan pemenuhan
2.2.1.2 Peran Manajemen Sumber Daya kebutuhannya yang menyebabkan orang
Manusia mau bekerja keras.Dengan teori ini dapat
Menurut Suwatno (2016:80) disebutkan bahwa seseorang akan mau
terdapat tiga peran utama dari Manajemen berbuat atau tidak itu di di dorong oleh ada
SDM dalam organisasi. Peran Manajemen atau tidak adanya imbalan yang akan
SDM telah melebar dan lebih strategis dari diperoleh ynag bersangkutan. Jadi bisa
hanya sekedar administrasi dan operasi. disimpulkan dalam teori ini pemberian
Peran tersebut dapat diuraikan sebagai imbalan lah yang memotivasi seseorang
berikut : untuk melakukan pekerjaan.
1. Peran Administrasi MSDM
2. Peran Operasional MSDM 2.2.2.3 Teori Kesehatan Motivator
3. Peran organisasi SDM (Herzberg F. 1966,dalam Lutfi
2013:21) Teori Kesehatan Motivator dalam
2.2.2 Motivasi mencoba menentukan faktor-faktor apa
2.2.2.1 Definisi motivasi yang mempengaruhi motivasi dalam
Motivasi kerja menurut Franco et al organisasi. Ia menemukan dua perangkat
dalam (2016) adalah derajat kerelaan kegiatan yang memuaskan kebutuhan
individu dalam menggunakan dan manusia : (1) kebutuhan yang berkaitan
memelihara upaya untuk mencapai tujuan dengan kepuasan kerja; (2) kebutuhan yang
perusahaan. Motivasi merupakan proses berkaitan dengan ketidakpuasan kerja.
berhubungan dengan psikologi yang
mempengaruhi alokasi pekerja terhadap 2.2.2.4 Unsur-Unsur Motivasi Kerja
sumber daya yang dimiliki untuk mencapai George dan Jones (dalam buku
tujuan tersebut, motivasi berpengaruh 2015) menyatakan bahwa unsur–unsur
terhadap efektivitas dan produktivitas. motivasi kerja adalah sebagai berikut:
Definisi motivasi sangat beragam a. Arah perilaku (direction of behavior)
sehingga beberapa definisi tersebut ada 2 b. Tingkat usaha (level of effort)
hal yang mendasari yaiitu adanya dorongan c. Tingkat kegigihan (level of
dan upaya mencapai tujuan definisi persistence)
motivasi dari beberapa penulis sebagai
berikut: 2.2.2.5 Indikator-Indikator Motivasi
a. Kebutuhn mendorong perbuatan ke Kerja
arah suatu tujuan adalah motivasi. Pada teori Abraham Maslow dalam
b. Motivasi adakah kesediaan untuk Arif Yusuf Hamali (2018:137), bahwa
mengeluarkan tingkat upaya tinggi ke motivasi kerja dipengaruhi oleh hierarki
arah tujuan organisasi, yang kebutuhan, maka selanjutnya diajukan
dikondisikan oleh kemampuan upaya sebagai indikator yang akan mengukur
untuk memenuhi sesuatu kebutuhan variabel motivasi kerja, yaitu:
individual. 1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan harga diri,
4. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan
diri

124
Jurnal Bisnis ndonesia Volume 11 Nomer 2 Oktober 2020

2. Orientasi kepada semua kepentingan


2.2.3 Budaya Organisasi karyawan.
2.2.3.1 Pengertian Budaya Organisasi 3. Agresif dalam bekerja.
Menurut Robbins dan Judge 4. Mempertahankan dan menjaga
(2008:225) dalam jurnal Arief K. 2016 stabilitas kerja.
budaya organisasi adalah sistem makna 5. Keagresifan (agreessiveness)
bersama yang dianut oleh anggota-anggota
yang membedakan organisasi itu dari 2.2.4 Kinerja Karyawan
organsisasi-organisasi lain. 2.2.4.1 Membangun Kinerja
Untuk menigkatkan kinerja perlu
2.2.3.2 Fungsi Budaya Organisasi dibuat standar pencapaian melalui penulisan
Budaya organisasi memiliki fungsi pernyataan pernyataan tentang berbagai
yang sangat penting. Fungsi budaya kondisi yang diharapkan ketika pekerjaan
organisasi adalah sebagai tapal batas dilakukan . kinerja yang baik akan
tingkah laku individu yang ada didalamnya diperngaruhi oleh dua hal yaitu tingkat
Menurut Robbins (1996: 294) dalam buku kemampuan dan motivasi kerja yang baik
Hari Sulaksono (2015), Fungsi budaya (mitchell dalam sinambela 2012).
organisasi sebagai berikut : kemampuan seseorang dipengaruhi
a) Budaya menciptakan pembedaan yang pemahamannya atau jenis pekerjaan dan
jelas antara satu organisasi dan yang keterampilan melakukannya, maka seorang
lain.. harus dapat menigkatkan kemapuan dan
b) Budaya membawa suatu rasa identitas ketrampilan itu.
bagi anggota organisasi.
c) Budaya organisasi mempermudah 2.2.4.2 Pengukuran Kinerja
timbulnya komitmen pada sesuatu Untuk mengukur tingkat prestasi
yang lebih luas dari pada kepentingan kerja atau pelaksanaan yang mengarah pada
diri individual seseorang. pencapaian sasaran ada 4 ukuran yang dapat
d) Budaya merupakan perekat sosial yang digunakan menurut Mangkunegara (2001,
membantu mempersatukan organisasi h. 75), yaitu:
itu dengan memberikan standar- 1. Kualitas
standar yang tepat untuk dilakukan 2. Kuantitas
oleh karyawan 3. Kehandalan
4. Sikap
2.2.3.3 Jenis Budaya Organisasi
Jenis-Jenis Budaya Organisasi 2.2.4.3 Faktor-Faktor yang
dalam buku Budaya Organisasi Hari Mempengaruhi Kinerja
Sulaksono berdasarkan informasi menurut Karyawan
Robert E. Quin dan Michael R. McGrat Dalam praktiknya tidak selamanya
dalam Hari Sulaksono adalah sebagai bahwa kinerja karyawan dalam kondisi
berikut : seperti yang diinginkan baik oleh karyawan
1. Budaya rasional itu sendiri ataupun organisasi. Banyak
2. Budaya Ideologis kendala yang mempengaruhi kinerja baik
3. Budaya konsensus kinerja organisasi maupun kinerja
4. Budaya hierarkis individu.Ada baiknya seorang pemimpin
harus terlebih dahulu mengkaji faktor-
2.2.3.4 Indikator Budaya Organisasi faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
Dalam buku Hari Sulaksono (2015) karyawannya.
sebagai indikator dalam penelitian yaitu: Menurut Kasmir (2017:189) faktor-
1. Inovatif faktor yang mempengaruhi kinerja baik

125
Jurnal Bisnis ndonesia Volume 11 Nomer 2 Oktober 2020

hasil maupun perilaku kerja adalah sebagai 2.2.4.5 Indikator-Indikator Kinerja


berikut: Karyawan
1. Kemampuan dan Keahlian Dalam Eko Prasetyo, Leonardo
2. Pengetahuan Budi Hasiolan dan Moh. Mukeri Warso
3. Rancangan Kerja Journal Of Management 2016 mengatakan
4. Kepribadian Indikator-indikator Kinerja Karyawan
5. Motivasi Kerja sebagai berikut:
6. Kepemimpinan 1) Kuantitas kerja
7. Gaya Kepemimpinan 2) Kualitas pekerjaan
8. Budaya Organisasi 3) Keandalan
9. Kepuasan Kerja 4) Kemampuan bekerjasama
10. Lingkungan Kerja
11. Loyalitas 2.2.4.6 Pengukuran Kinerja
12. Komitmen Untuk mengukur tingkat prestasi
13. Disiplin Kerja kerja atau pelaksanaan yang mengarah pada
Dalam buku Manajemen Sumber pencapaian sasaran ada 4 ukuran yang dapat
Daya Manusia karya Harsuko Riniwati digunakan menurut Mangkunegara (2001,
(2016:177) faktor-faktor yang h. 75), dalam buku Hari Sulaksono (2015)
mempengaruhi kinerja baik hasil maupun yaitu:
perilaku kerja adalah sebagai berikut: 1. Kualitas
1. Efektifitas dan Efisiensi 2. Kuantitas
2. Otoritas dan Tanggung Jawab 3. Kehandalan
3. Disiplin 4. Sikap
4. Inisiatif
2.3 Pengaruh Variabel X terhadap Y
2.2.4.4 Tujuan Penilaian Kinerja 2.3.1 Pengaruh Motivasi terhadap
Tujuan penilaian kinerja menurut Kinerja Karyawan
Werther dan Davis dalam Bintoro dan Motivasi pada dasarnya adalah
Daryanto (2017:129) dalam (e-Proceding of proses Penggigihan dan dorongan yang
Management : Vol.5, No.3 Desember 2018) memberikan kekuatan yang mengarah pada
diantaranya adalah sebagai berikut: pencapaian perusahaan. Suatu organisasi
1) Perbaikan kerja dapat dikatakan berhasil mencapai tujuan
2) Penyesuaian kompensasi dari organisasi tersebut dan mampu
3) Penempatan karyawan memenuhi tanggung jawab sosialnya,
4) Kebutuhan pelatihan dan Apabila motivasi dalam kinerja karyawan
pengembangan mampu melaksanakan tugas dari tanggung
5) Perencanaan dan pengembangan jawabnya dengan baik, maka organisasi
karir tersebut akan mencapai apa yang menjadi
6) Mendeteksi kelemahan proses tujuan dari organisasi tersebut.
staffing
7) Mendeteksi ketidaktepatan 2.3.2 Pengaruh Budaya Organisasi
informasi terhadap Kinerja Karyawan
8) Mendeteksi kesalahan desain Pada dasarnya manusia atau
jabatan seseorang yang berada dalam kehidupan
9) Menjamin kesempatan kerja yang organisasi berusaha untuk menentukan dan
setara membentuk sesuatu yang dapat
10) Mendeteksi faktor eksternal yang mengakomodasikan kepentingan semua
mempengaruhi kinerja anggota. Sehingga individu atau seseorang
bergabung dengan organisasi tersebut harus
mengikuti aturan-aturan atau budaya yang

126
Jurnal Bisnis ndonesia Volume 11 Nomer 2 Oktober 2020

sudah ditetapkan, tanpa harus melihat Sehingga kinerja karyawan sangat


kepentingan dirinya. dibutuhkan dalam keberhasilan suatu
Budaya organisasi yang merupakan perusahaan. Kinerja karyawan didasari oleh
hasil kesepakatan bersama dengan semua variabel motivasi dan budaya organisasi
anggota organisasi sangat memudahkan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan
untuk mencapai kesepakatan yang lebih oleh perusahaan. Seperti digambarkan
luas untuk kepentingan bersama. kerangka berpikir sebagai berikut :
. Budaya organisasi yang kuat
menjadi dasar dari aspek fungsi budaya
organisasi yaitu Budaya mempunyai suatu
peran pembeda. Hal itu berarti bahwa
budaya kerja menciptakan pembeda yang
jelas antara satu organisasi dengan yang
lain. Budaya organisasi membawa suatu
rasa identitas bagi anggota organisasi.

2.4 Kerangka Berpikir Ket:


Suatu organisasi dapat dikatakan X : Variabel bebas (independent),
berhasil mencapai tujuan dari organisasi yaitu Motivasi dan budaya organisasi
tersebut dan mampu memenuhi tanggung Y : Variabel terikat (dependen), yaitu
jawab sosialnya akan sangat tergantung dari kinerja karyawan
motivasi kerja tersebut. Apabila pemimpin : Pengaruh
mampu melaksanakan tugas dari tanggung Maksud dari kerangka berpikir di
jawabnya dengan baik dengan gigih daan atas adalah untuk mengetahui pengaruh
semangat karena faktor faktor dorongan Motivasi (X1) dan Budaya organisasi (X2)
dalam motivasi, maka organisasi tersebut terhadap Kinerja karyawan (Y) pada PT Kai
akan mencapai apa yang menjadi tujuan Daop 8 Surabaya.
dari organisasi tersebut.
Hal ini juga dikaitkan dengan 2.5 Hipotesis
budaya organisasi yang ada di suatu Berdasarkan landasan teori dan
organisasi satu dengan yang lainnya, yaitu kerangka berfikir diatas, maka hipotesis
memiliki nilai dan keyakinan. Budaya dalam penelitian adalah sebagai berikut :
sebagai suatu sistem nilai, etika, dan norma H1 : Variabel Motivasi dan Budaya
yang melekat dan menjadi dasar karyawan Organisasi secara simultan
untuk bertindak atau berperilaku dalam berpengaruh signifikan terhadap
kesehariannya. Dengan adanya budaya Kinerja Karyawan pada PT. Kai
organisasi akan memudahkan karyawan Daop 8 Surabaya.
dalam menyesuaikan diri dan membantu H2 : Variabel Motivasi secara parsial
karyawan untuk mengetahui tindakan apa berpengaruh signifikan terhadap
yang harus dilakukan sesuai dengan nilai- Kinerja Karyawan pada PT. Kai
nilai dan norma-norma yang ada di Daop 8 Surabaya.
perusahaan dan menjunjung tinggi nilai- H3 : Variabel Budaya Organisasi
nilai tersebut sebagai pedoman karyawan secara parsial berpengaruh
dalam berperilaku dalam menjalankan signifikan terhadap Kinerja
tugas-tugasnya dalam bekerja. Karyawan pada PT. Kai Daop 8
Sedangkan kinerja merupakan hasil Surabaya.
kerja dan perilaku dari seorang karyawan
yang telah dicapai dalam menyelesaikan
tugas-tugas dan tanggung jawab untuk
mencapai suatu tujuan organisasi tersebut.

127
Jurnal Bisnis ndonesia Volume 11 Nomer 2 Oktober 2020

III. METODE PENELITIAN itu agresif dan kompetitif,


3.1 Jenis Penelitian bukannya santai.
Dalam penelitian ini menggunakan 2. Variabel Terikat atau Dependen (Y)
jenis penelitian deskriptif, dengan metode Dalam hal ini variabelnya
kuantitatif, karena data yang digunakan adalah Kinerja Karyawan (Y).
dalam penelitian ini menekankan Kinerja karyawan merupakan
analisisnya pada data-data yang berwujud tindakan atau perbuatan dari
angka yang diolah dengan metode statistika. seseorang yang diharapkan dapat
berfungsi dan berperilaku sesuai
3.2 Definisi Operasional dan dengan tugas yang telah dibebankan
Pengukuran Variabel kepadanyauntuk menilai karyawan
3.2.1 Definisi Operasional. pada PT. KAI Daop 8 Surabaya.
Dalam penelitian ini digunakan dua Adapun indikator-indikator yang
variabel bebas (X) yaitu motivasi kerja (X1) mempengaruhi Kinerja Karyawan
dan Budaya Organisasi (X2). Dan satu yaitu :
variabel terikat (Y) yaitu Kinerja Karyawan 1) Kuantitas kerja
(Y). Adapun definisi operasional dari 2) Kualitas pekerjaan
masing-masing variabel tersebut, yaitu 3) Keandalan
sebagai berikut : 4) Kehadiran
1. Variabel Bebas atau Independent (X) 5) Kemampuan bekerjasama
Dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut : 3.2.2 Pengukuran Variabel
a. Motivasi (X1) Data diukur menggunakan skala
Adapun indikator-indikator yang interval dengan metode penyusunan skala
mempengaruhi motivasi, yaitu : menggunakan skala sikap dari Likert
1. Kebutuhan fisiologis dengan ketentuan :
2. Kebutuhan rasa aman. a. Sangat Setuju : skor 5
3. Kebutuhan rasa memiliki b. Setuju : skor 4
(sosial),. c. Netral / Ragu : skor 3
4. Kebutuhan harga diri. d. Tidak Setuju : skor 2
5. Kebutuhan untuk e. Sangat Tidak Setuju : skor 1
mengaktualisasikan diri.
b. Budaya Organisasi (X2) 3.3 Populasi, Sampel dan Teknik
Adapun indikator-indikator yang Penarikan Sampel
mempengaruhi Budaya Organisasi, 3.3.1 Populasi
yaitu Menurut (Sugiono, 2014:61)
1. Inovatif memperhitungkan Populasi adalah wilayah generalisasi yang
resiko keseluruhan. terdiri atas objek / subjek yang mempunyai
2. Orientasi kepada semua kualitas dan karakteristik tertentu yang
kepentingan karyawan ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari
ditentukan oleh tim kerja (team kemudian ditarik kesimpulan. Populasi
work) dalam penelitian ini adalah semua
3. Agresif dalam bekerja. karyawan PT. KAI Daop 8 Surabaya yang
Produktivitas tinggi dapat berjumlah 187 orang.
dihasilkan apabila performa
karyawan dapat memenuhi 3.3.2 Sampel
standar yang dibutuhkan. Sampel adalah bagian dari jumlah
4. Keagresifan (agreessiveness) dan karakteristik yang dimiliki oleh
yaitu sejauh mana orang-orang populasi tersebut (Sugiyono, 2013:91).

128
Jurnal Bisnis ndonesia Volume 11 Nomer 2 Oktober 2020

Penentuan jumlah sampel menggunakan yang disusun secara sistematis dengan


rumus Slovin, sebagai berikut: mudah dipahami.

3.5 Teknis Analisis Data


Keterangan : 3.5.1 Teknis Analisis
n = jumlah sampel Sugiyono, (2017:147)
N = jumlah populasi menyebutkan bahwa teknik analisis data
e = batas kesalahan maksimal yang pada penelitian kuantitatif menggunakan
ditolerir sebesar 10% statistik. Dalam penelitian ini analisis data
Dengan menggunakan rumus diatas, maka akan menggunakan teknik statistik
diperoleh rumus sebagai berikut: deskriptif.

3.5.1.1 Uji Validitas


Teknik korelasi ini banyak
n = ____187_____ digunakan oleh para peneliti dalam
1 + 187 (0,1)² menganalisis validitas instrumen
penelitian. Adapun rumus korelasi
n = 65.15 produk moment yang digunakan dapat
dinyatakan sebagai berikut :
n = 65.15 = dibulatkan 66 ∑ (∑ )(∑ )
=
Dari hasil perhitungan tersebut √* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +
maka diketahui besar sampel yang Keterangan :
diperlukan adalah 66 responden yaitu rxy = koefisien korelasi
karyawan PT. KAI Daop 8 Surabaya. n = jumlah responden uji coba
X = skor tiap item
3.3.3 Teknik Penarikan Sampel Y = skor seluruh item responden
Teknik Pengambilan Sampel adalah uji coba
Probability Sampling dengan menggunakan ∑ = Jumlah skor dalam dalam
Proportionate Stratified Random Sampling. distribusi X (jumlah skor
Menurut Sugiyono (2018:134).
seluruh item pertanyaan
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Jenis Data atau pernyataan untuk X)
Data yang digunakan dalam ∑ = Jumlah skor dalam dalam
penelitian ini adalah data primer, yaitu data distribusi Y (jumlah skor
yang diperoleh secara langsung dari seluruh item pertanyaan
objek penelitian. atau pernyataan untuk Y)
∑ = Jumlah kuadrat masing-
3.4.2 Sumber data masing skor X
Data yang digunakan pada ∑ = Jumlah kuadrat masing-
penelitian ini bersumber dari data intern, masing skor Y
yaitu data yang diperoleh langsung dari N = Jumlah subjek
karyawan PT. KAI Daop 8 Surabaya yang Jika rhitung > rtabel maka
dijadikan responden. pernyataannya valid dan jika rhitung <
rtabel maka pernyataannya tidak valid.
3.4.3 Pengumpulan Data
Alat pengumpul data utama adalah
kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data 3.5.1.2 Uji Reliabilitas
dengan cara menyebarkan daftar pernyataan Uji Realibilitas merupakan indeks
yang menunjukkan sejauh mana suatu
kuisioner atau alat pengukur lainnya dalam

129
Jurnal Bisnis ndonesia Volume 11 Nomer 2 Oktober 2020

penelitian dapat dipercaya atau dapat bentuk rumusan dari persamaan regresi
diandalkan. linier berganda adalah:
Y= a + + (Sugiyono,
3.5.2 Uji Asumsi Klasik 2014: 275)
Tujuan utama penggunaan uji Keterangan :
asumsi klasik adalah untuk mendapatkan Y = Variabel terikat
koefisien regresi yang terbaik liner dan a = Konstanta regresi berganda
tidak bias dapat dijelaskan sebagai berikut: X1 = Variabel bebas 1
X2 = Variabel bebas 2
3.5.2.1 Uji Autokorelasi b1 = Koefisien regresi linier X1
Autokorelasi berarti terdapatnya b2 = Koefisien regresi linier X2
korelasi antara anggota sampel atau data
pengamatan yang diurutkan berdasarkan 3.5.4 Uji Hipotesis
waktu sehingga munculnya suatu datum Uji hipotesis adalah metode
dipengaruhi oleh data sebelumnya. pengambilan keputusan yang didasarkan
dari analisis data, baik dari percobaan yang
3.5.2.2 Uji Normalitas terkontrol, maupun dari observasi (tidak
Menurut Ghozali (2016), uji terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil
normalitas memiliki tujuan yaitu untuk bisa dikatakan signifikan secara statistik
menguji apakah dalam model regresi, jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin
variabel pengganggu atau residual memiliki disebabkan oleh faktor yang kebetulan,
distribusi normal. sesuai dengan batas probabilitas yang sudah
ditentukan sebelumya.
3.5.2.3 Uji Heterohkedastisitas
Danang Sunyoto (2016:90) 3.5.4.1 Uji Simultan ( Uji F )
menjelaskan bahwa dalam persamaan Pengujian hipotesis penelitian,
regresi berganda perlu juga diuji mengenai pengaruh simultan variabel X1 dan X2
sama atau tidak varian dari residual dari terhadap Y digunakan F.
observasi yang satu dengan observasi yang
lain. 3.5.4.2 Uji Persial ( Uji t)
Pengujian hipotesis penelitian
3.5.2.4 Uji Multikolinearitas pengaruh parsial masing-masing variabel
Uji multikolinearitas merupakan X1 dan X2 terhadap Y digunakan uji T
syarat untuk semua uji hipotesis kausalitas HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
(regresi). Multikolinearitas dapat dideteksi
dengan menghitung koefisien korelasi 4.1 Profil PT Kereta Api Indonesia
ganda dan membandingkannya dengan (Persero)
koefisien korelasi antarvariabel bebas.Uji 4.1.1 Sejarah Singkat
multikolinearitas digunakan untuk Dalam perjalanannya, PT Kereta
mengetahui kesalahan standar estimasi Api Indonesia mengalami perjalanan sejarah
model dalam penelitian. yang sangat panjang dalam pengelolaan
perkeretaapian di Indonesia, mulai dari
3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda masa kolonial penjajahan Belanda,
Teknik analisis yang digunakan penjajahan Jepang, dan Republik Indonesia
dalam penelitian ini adalah menggunakan sampai saat kini.
Analisis Regresi Linier Berganda. Analisis
ini bertujuan untuk mengetahui seberapa 4.1 Penyajian Data
besar pengaruh variabel independen (X) 4.2.1 Deskripsi Hasil Penelitian
terhadap variabel dependen (Y). Adapun Karakteristik responden merupakan
ciri-ciri responden berdasarkan identitas

130
Jurnal Bisnis ndonesia Volume 11 Nomer 2 Oktober 2020

yang dimiliki masing-masing responden. Presentase - - 3% 53% 43,9% 100%


Karakteristik responden yang digunakan 5 X1.5 - 2 35 29 66
dalam penelitian ini dilihat dari Jenis Presentase - - 3% 53% 43,9% 100%
Kelamin, Usia dan Masa Kerja. Variabel
dalam penelitian ini antara lain Motivasi b. Deskripsi Analisis Variabel
Kerja (X1), Budaya organisasi (X2) dan Budaya Organisasi (X2)
Kinerja Karyawan (Y). Sebagaimana dijelaskan dalam
definisi Budaya Organisasi (X2) yang
1. Deskripsi Karakteristik Responden merupakan variabel bebas dalam penelitian
• Klasifikasi berdasarkan Jenis Kelamin ini dengan beberapa indikator yang
Responden ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4. 1 Klasifikasi Responden Tabel 4. 5
Berdasarkan Jenis kelamin N Pernyata
Skor
Tot
O an ST TS N S SS al
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase S
Laki-laki 36 55% 1 X2.1 - - 8 47 11 66
Perempuan 30 45%
Jumlah 66 100% Presantas - - 12,1 71,2 16,7 100
e % % % %
2 X2.2 - - 6 41 19 66
• Klasifikasi berdasarkan Usia
Responden Presentas - - 9,1 62,1 28,8 100%
Tabel 4. 2 e % % %
Usia Frekuensi Presentase 3 X2.3 - - 1 49 16 66
<20 Tahun - 0% Presentas - - 1,5 74,2 24,2 100%
21 – 30 Tahun 28 41% e % % %
31 – 40 Tahun 22 34% 4 X2.4 - 1 1 44 20 66
41 - 50 Tahun 13 20%
> 50 tahun 3 5% Presentas - 1,5 1,5 66,7 30,3 100%
Jumlah 66 100% e % % % %

• Klasifikasi berdasarkan Masa Kerja c. Deskripsi Analisis Variabel


Responden Kinerja Karyawan (Y)
Tabel 4. 3 Tabel 4. 6
Masa Kerja Frekuensi Presentase N Pernyataa Skor
Total
O n STS TS N S SS
1 – 10 tahun 32 48%
1 Y1 - - 2 35 29 66
11 – 20 Tahun 25 38%
53 43,
21 – 30 Tahun 9 14% Persentase - - 3%
% 9%
100%
Jumlah 66 100% 2 Y2 - 1 3 44 18 66
1,5 66, 27,
Persentase - 4,5% 100%
2. Deskripsi Jawaban Responden % 7% 3%
a. Deskripsi Analisis Variabel 3 Y3 - - 4 45 17 66
68, 25,
Motivasi Kerja (X1) Persentase - - 6,1%
2% 8%
100%
Tabel 4. 4 4 Y4 - 1 1 45 19 66
Skor 1,5 68, 28,
NO Pernyataan Total Persentase - 1,5% 100%
STS TS N S SS % 2% 8%
1 X1.1 - 2 2 45 17 66
Presentase - 3% 3% 68,2% 25,8% 100%
2 X1.2 - 3 41 22 66
Presentase - 2% 70% 26% 100%
3 X1.3 - 2 35 29 66
Presentase - - 3% 53% 43,9% 100%
4 X1.4 - 2 35 29 66

131
Jurnal Bisnis ndonesia Volume 11 Nomer 2 Oktober 2020

4.1.2 Analisis Dan Pengujian Hipotesis 2. Penelitian P.M. Sahanggamu.,S.L


4.2.2.1 Uji Validitas Mandey yang berjudul Pengaruh
Tabel 4. 7 Pelatihan, Motivasi, dan Disiplin Kerja
rhitung Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT
Variabe Pernyata Koefisien rtabel Kesimpul Bank Pengkreditan Rakyat Dana Raya
l an si n–2 an Persamaan : Penelitian yang dilakukan P.M.
Korelasi
0.20
Sahanggamu., S.L Mandey dengan
X1.1 0,643 Valid penelitian ini terdapat pada variable
42
Motivas X1.2 0,775 0.2042 Valid yang diteliti yaitu: Motivasi, dan teknik
i Kerja X1.3 0,826 0.2042 Valid analisis.
(X1) X1.4 0,826 0.2042 Valid Perbedaan : Penelitian yang dilakukan P.M.
X1.5 0,826 0.2042 Valid Sahanggamu., S.L Mandey dengan
Budaya X 2.1 0,778 0.2042 Valid penelitian ini terdapat pada objek
organis X 2.2 0,777 0.2042 Valid penelitian dan variable pelatihan, dan
asi X2.3 0,660 0.2042 Valid disiplin kerja tidak terdapat dalam
(X2) X2.4 0,634 0.2042 Valid penelitian ini
Y1.1 0,826 0.2042 Valid 3. Penelitian Jessica Clairine Tanuwibowo
Kinerja Y1.2 0,725 0.2042 Valid dan Eddy M. Sutanto yang berjudul
(Y) Y1.3 0,676 0.2042 Valid Hubungan Budaya Organisasi dan
Y1.4 0,713 0.2042 Valid Komitmen Organisasional pada Kinerja
Karyawan.
4.2.2.2 Uji Reliabilitas Persamaan : Penelitian yang dilakukan
Tabel 4. 8 Jessica Clairine Tanuwibowo dan Eddy
Cronbach’ M. Sutanto dengan penelitian ini
Variabel Alpha Kesimpulan
s Alpha terdapat pada variable yang diteliti yaitu:
Motivasi
Kerja (X1)
0,903 0,6 Reliabel budaya organisasi dan kinerja karyawan.
Budaya Perbedaan : Penelitian yang dilakukan
organisasi 0,805 0,6 Reliabel Jessica Clairine Tanuwibowo dan Eddy
(X2) M. Sutanto dengan penelitian ini
Kinerja terdapat pada objek penelitian, teknik
Karyawan 0,830 0,6 Reliabel
(Y) analisis dan variable komitmen
organisasional, tidak terdapat dalam
4.2.3 Uji Matrik Penelitian Terdahulu penelitian ini.
dan Penelitian Sekarang
1. Penelitian Laras Tri Saputri, Achmad 4.2.4 Hasil Uji Asumsi Klasik
Fudholi dan Sumarni yang berjudul 4.2.4.1 Uji Normalitas
Pengaruh Motivasi Kerja Dan Budaya Tabel 4. 9
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Unstandardized
Residual
Persamaan : Penelitian yang dilakukan
N 66
Laras Tri Saputri, Achmad Fudholi dan Normal Mean 0E-7
Sumarni dengan penelitian ini terdapat Parametersa,b Std. 1,27061809
pada variable yang diteliti yaitu: Deviation
Motivasi, Budaya organisasi, kinerja Absolute ,063
Most Extreme Positive ,054
karyawan, teknik analisis.
Differences
Perbedaan : Penelitian yang dilakukan Negative -,063
Laras Tri Saputri, Achmad Fudholi dan Kolmogorov- ,504
Sumarni objek penelitian dilakukan di Smirnov Z
RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten Asymp. Sig. (2- ,961
tailed)
sedangkan penelitian ini terdapat pada
PT. KAI Daop 8 Surabaya. • Test distribution is Normal.

132
Jurnal Bisnis ndonesia Volume 11 Nomer 2 Oktober 2020

Gambar 4. 1 4.2.4.4 Uji Autokorelasi


Tabel 4. 11 Nilai Durbin Watson
Std. Durbin
R Adjuste Error of -
Mode
R Squar dR the Watso
l
e Square Estimat n
e
1 ,704 ,554 ,530 ,35982 1,977
a

Sumber : Lampiran , data diolah

4.2.4.2 Uji Multikolinieritas Berdasarkan tabel 4.11 diatas


diketahui bahwa nilai Durbin-Watson
Tabel 4. 10 sebesar 1,977.
Maka kriterianya ialah dU (1,6960)
Variabel Toleransi VIF Kesimpulan < DW (1,977) < 4-dU (2,304) yang artinya
Motivasi Non bahwa tidak terjadi autokorelasi.
0,811 1,233
Kerja (X1) Multikoliniearitas
4.2.5 Analisis Regresi Linier Berganda
Budaya
Non Tabel 4. 12
Organisasi 0,811 1,233
Multikoliniearitas Unstandar Standar
(X23)
Dari hasil perhitungan dized dized
multikolinieritas dengan nilai VIF, dapat Coefficien Coeffici Si
Model t
ts ents g.
diketahui bahwa untuk semua variabel
Std.
mempunyai nilai VIF dibawah angka 10. B Error Beta
Sehingga hasil uji menunjukkan tidak 1 (Constant) 1,6 ,573 2,8 ,0
adanya multikolinieritas dengan 49 79 05
menghitung matrik korelasi dan VIF Motivasi ,52 ,113 ,382 3,8 ,0
menunjukkan tidak adanya multikolinieritas 5 13 01
antar variabel bebas, karena nilai VIF budaya_org ,39 ,129 ,368 3,0 ,0
dibawah angka 10. anisasi 3 46 03
Sumber : Lampiran , data diolah
4.2.4.3 Uji Heteroskedastisitas Pada output unstandarbized
coefficient bagian B diperoleh nilai b1
Gambar 4. 2 Uji Heterokedastisitas variabel Motivasi Kerja (X1) sebesar 0,525
nilai b2 variabel Budaya organisasi (X2)
sebesar 0,393 dan nilai konstanta (a) adalah
1,649. Maka, diperoleh persamaan regresi
linier berganda sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
= 1,649 + 0,525 X1 + 0,393 X2 + + e

4.2.6.2 Analisis Koefisien Determinasi


(R2)
Berdasarkan output scatterplot di
Pengujian koefisien determinasi
atas terlihat bahwa titik-titik menyebar dan
digunakan untuk mengukur seberapa besar
tidak membentuk pola tertentu yang jelas.
kontribusi variabel bebas terhadap variabel
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terikat. Koefisien determinan berkisar
terjadi masalah heterokedastisitas.
antara nol sampai satu (0≤R2≥1). Maka,
berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa
besarnya nilai R2 adalah 0,554 atau 55,4%.

133
Jurnal Bisnis ndonesia Volume 11 Nomer 2 Oktober 2020

Artinya hubungan antara variabel Motivasi hasil uji parsial (uji T) :


Kerja dan budaya organisasi terhadap Tabel 4. 14
Kinerja Karyawan PT. Kereta Api Model thitung ttabel Sig
Indonesia Daop 8 Surabaya cukup erat. Anova
Motivasi
3,813 1.66980 ,001
4.2.7 Pengujian Hipotesis Kerja (X1)
Uji hipotesis adalah metode Budaya
organisasi 3,046 1.66980 ,003
pengambilan keputusan yang didasarkan
(X3)
dari analisis data, baik dari percobaan yang
Sehingga dapat disimpulkan nilai t
terkontrol, maupun dari observasi, tujuan
hitung (3,813) > t tabel (1,66980) maka H0
dari uji hipotesis adalah untuk menetapkan
ditolak dan H1 diterima. Yang artinya
suatu dasar sehingga dapat mengumpulkan
secara parsial ada pengaruh antara motivasi
bukti yang berupa data-data dalam
kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y).
menentukan keputusan apakah menolak
atau menerima kebenaran dari pernyataan
4.2 Hasil dan Pembahasan
atau asumsi yang telah dibuat. Untuk
4.3.1 Pengaruh secara Simultan
mengetahui apakah hipotesis penelitian
Motivasi Kerja dan Budaya
benar, maka peneliti akan menguraikan uji
Organisasi terhadap Kinerja
hipotesis yang digunakan pada penelitian
Karyawan pada PT. Kereta Api
ini.
Indonesia Daop 8 Surabaya
Berdasarkan analisa data melalui
4.2.7.1 Pengujian Secara Simultan (Uji
pengujian hipotesis secara simultan (Uji F)
F)
didapat bahwa Fhitung yaitu (10.706) ≥ Ftabel
Uji simultan bertujuan untuk
(3.14) dengan tingkat signifikan 0,000
melihat bagaimana pengaruh seluruh
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat
variabel independen yaitu Motivasi kerja
disimpulkan bahwa variabel Motivasi kerja
(X1) dan budaya organisasi (X2)
(X1) dan budaya organisasi (X2)
berpengaruh signifikan terhadap variabel
mempunyai pengaruh secara simultan dan
dependen Kinerja Karyawan (Y). Berikut
signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y)
merupakan hasil uji F pada penelitian ini :
PT. Kereta Api Indonesia Daop 8
Tabel 4. 13
ANOVAa Surabaya. Ini berarti bahwa ketiga variabel
Sum of Mean yaitu Motivasi Kerja dan budaya organisasi
Square Squar secara bersama-sama memberikan pengaruh
Model s df e F Sig. yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
1 Regressio 2,772 2 1,386 10,70 ,000 Dapat diartikan bahwa berdasarkan
b
n 6
Residual 8,157 6 ,129
tingkat pencapaian kinerja yang dihasilkan
3 oleh karyawan dalam melaksanakan target
Total 10,929 6 yang telah ditetapkan PT. Kereta Api
5 Indonesia Daop 8 Surabaya selama ini
a. Dependent Variable: kinerja cukup baik dengan melihat hasil data
b. Predictors: (Constant), budaya_organisasi,
penilaian kinerja dalam 1 (satu) tahun
Motivasi
terakhir. Dengan penerapan pemberian
motivasi dengan memberikan dukungan
4.2.7.2 Pengujian Secara Parsial (Uji T)
Uji parsial dilakukan untuk menguji kepada karyawan melalui terbukanya
secara parsial apakah dari masing-masing kesempatan pengembangan karier bagi
variabel bebas Motivasi kerja (X1) dan karyawan. Maka, diharapkan agar karyawan
budaya organisasi (X2) secara parsial lebih bersemangat dengan apa yang mereka
kerjakan sehingga dapat membuahkan
berpengaruh terhadap variabel terikat
Kinerja Karyawan (Y). Berikut merupakan kinerja atau prestasi bagi karyawan,
sekaligus dapat menunjukkan hasil yang

134
Jurnal Bisnis ndonesia Volume 11 Nomer 2 Oktober 2020

berkualitas dari pekerjaan yang motivasi kerja (X2) berpengaruh secara


dilaksanakan menjadi lebih baik dari parsial dan signifikan terhadap kinerja
sebelumnya. karyawan (Y) PT. Kereta Api Indonesia
Daop 8 Surabaya. Hal ini terlihat dari hasil
4.3.2 Pengaruh secara Parsial Motivasi analisis data bahwa (0,000 ≤ 0,05) dan
kerja terhadap Kinerja Thitung (3,046) ≥ Ttabel (1,66980) maka H0
Karyawan PT. Kereta Api ditolak dan H1 diterima. Hal ini diartikan
Indonesia Daop 8 Surabaya bahwa budaya organisasi berpengaruh
Dari hasil pengujian parsial dengan terhadap kinerja karyawan yang berarti
menggunakan SPSS diatas, variabel semakin tinggi budaya organisasi maka
Motivasi kerja (X1) berpengaruh secara semakin tinggi pula kinerja karyawan
parsial dan signifikan terhadap kinerja sehingga hipotesis kedua diterima.
karyawan (Y) PT. Kereta Api Indonesia Hal ini menunjukkan bahwa dengan
Daop 8 Surabaya. Hal ini terlihat dari hasil penerapan budaya organisasi yang baik
analisis data bahwa (0,001 ≤ 0,005) dan maka kinerja karyawan akan semakin
Thitung (3,813) ≥ Ttabel (1,66980) maka H0 meningkat. Peningkatan kinerja ini
ditolak dan H1 diterima. Hal ini dapat disebabkan karena karyawan mampu
diartikan bahwa motivasi kerja yang menerima nilai-nilai budaya yang ada di
meliputi karyawan berinteraksi baik dan perusahaan yang meliputi integritas,
saling menghormati satu sama lain, atasan profesional, respect, teamwork, dan
berlaku adil dalam memberikan pekerjaan excellent.
sesuai skill karyawan, karyawan
bertanggung jawab agar bisa menjalin IV. KESIMPULAN DAN SARAN
kerjasama baik dengan tim dapat 5.1 Kesimpulan
memberikan pengaruh yang signifikan dan Berdasarkan hasil penelitian dan
positif terhadap kinerja karyawan pada PT. pembahasan yang telah diuraikan
Kereta Api Indonesia Daop 8 Surabaya. sebelumnya serta masalah yang ditemukan,
Penelitian ini didukung dengan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
teori Edy Sutrisno (2016:87) menyatakan berikut:
bahwa Motivasi kerja merupakan sikap a. Berdasarkan analisa data melalui
hormat terhadap peraturan dan ketetapan pengujian hipotesis secara simultan
perusahaan, yang ada dalam diri karyawan, (Uji F) didapat bahwa Fhitung yaitu
yang menyebabkan ia dapat menyesuaikan (10.706) ≥ Ftabel (3.14) dengan tingkat
diri dengan sukarela pada peraturan dan signifikan 0,000 maka H0 ditolak dan
ketetapan perusahaan. Hal ini juga H1 diterima. Dapat disimpulkan
didukung dengan adanya penelitian bahwa variabel Motivasi kerja (X1)
terdahulu yang dilakukan oleh P.M. dan budaya organisasi (X2)
Sahanggamu dan S.L Mandey (2014) yang mempunyai pengaruh secara simultan
berjudul “Pengaruh Pelatihan, Motivasi, dan signifikan terhadap Kinerja
dan Motivasi kerjaTerhadap Kinerja Karyawan (Y) PT. Kereta Api
Karyawan Pada PT Bank Pengkreditan Indonesia Daop 8 Surabaya. Ini
Rakyat Dana Raya” menyatakan bahwa berarti bahwa ketiga variabel yaitu
variabel pelatihan berpengaruh terhadap Motivasi Kerja dan budaya
kinerja karyawan organisasi secara bersama-sama
4.3.3 Pengaruh Budaya Organisasi memberikan pengaruh yang
secara Parsial dan Signifikan signifikan terhadap Kinerja
terhadap Kinerja Karyawan PT. Karyawan.
Kereta Api Indonesia Daop 8 b. Dari hasil pengujian parsial dengan
Surabaya menggunakan SPSS diatas, variabel
Hasil uji T menunjukkan bahwa Motivasi kerja (X1) berpengaruh

135
Jurnal Bisnis ndonesia Volume 11 Nomer 2 Oktober 2020

secara parsial dan signifikan terhadap karyawan dengan penuh semangat


kinerja karyawan (Y) PT. Kereta Api dalam melaksanakan tugasnya.
Indonesia Daop 8 Surabaya. Hal ini b. Hendaknya PT. KAI Daop 8
terlihat dari hasil analisis data bahwa Surabaya dapat mendorong
(0,001 ≤ 0,005) dan Thitung (3,813) ≥ karyawannya dalam berinovasi dan
Ttabel (1,66980) maka H0 ditolak dan mendukung pengambilan risiko
H1 diterima. Hal ini dapat diartikan dalam pekerjaan, serta menekankan
bahwa motivasi kerja yang meliputi pada karyawan agar lebih teliti lagi
karyawan berinteraksi baik dan dalam penyelesaian pekerjaannya.
saling menghormati satu sama lain, c. Untuk penelitian selanjutnya,
atasan berlaku adil dalam disarankan untuk menambah variabel
memberikan pekerjaan sesuai skill bebas lainnya seperti kepemimpinan,
karyawan, karyawan bertanggung lingkungan kerja, imbalan dan
jawab agar bisa menjalin kerjasama kepuasan kerja yang sekiranya dapat
baik dengan tim dapat memberikan mempengaruhi kinerja sebagai
pengaruh yang signifikan dan positif variabel terikatnya.
terhadap kinerja karyawan pada PT.
Kereta Api Indonesia Daop 8 DAFTAR PUSTAKA
Surabaya. Buku :
c. Hasil uji T menunjukkan bahwa Mila Badriyah, S.E.,M.M. (2015),
motivasi kerja (X2) berpengaruh Manajemen Sumber Daya
secara parsial dan signifikan terhadap Manusia. Edisi ke 1. Bandung:
kinerja karyawan (Y) PT. Kereta Api Pustaka Setia
Indonesia Daop 8 Surabaya. Hal ini Nawawi, 2015, Manajemen Sumber Daya
terlihat dari hasil analisis data bahwa Manusia, Universitas Gadjah
(0,000 ≤ 0,05) dan Thitung (3,046) ≥ Mada,Yogyakarta.
Ttabel (1,66980) maka H0 ditolak dan Notoatmodjo, S, 2015, Metode Penelitian
H1 diterima. Hal ini diartikan bahwa Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
budaya organisasi berpengaruh Robbins, Stephen P. and Mary Coulter.
terhadap kinerja karyawan yang 2016. Manajemen, Jilid 1 Edisi 13,
berarti semakin tinggi budaya Alih Bahasa: Bob Sabran Dan
organisasi maka semakin tinggi pula Devri Bardani P, Erlangga, Jakarta.
kinerja karyawan sehingga hipotesis Sedarmayanti. 2013. Manajemen dan
kedua diterima. komponen Terkait Lainnya. PT.
Rafika Aditama. Bandung
5.2 Saran Suwatno dan Donni Juni Priansa. 2016.
Berdasarkan hasil penelitian dan Manajemen SDM dalam
simpulan diatas, guna peningkatan kinerja Organisasi Publik dan Bisnis.
karyawan di lingkungan PT. KAI Daop 8 Bandung:
Surabaya maka disarankan sebagai berikut : Riniwati, Harsuko (2016). “Manajemen
a. Hendaknya PT. KAI Daop 8 Sumber Daya Manusia”. Malang:
Surabaya dapat mempertahankannya PT UB Press
dan lebih memperhatikan lagi Sulaksono, Hari (2015). “Budaya
kebutuhan yang di inginkan oleh Organisasi dan Kinerja”.
karyawan. Dengan lebih Yogyakarta: PT Deepublish.
memperhatikan lagi pemenuhan JURNAL:
kebutuhan karyawan, perusahaan Ganda Suganda, (2016). Pengaruh Budaya
dapat memajukan serta Organisasi Dan Motivasi Kerja
mengembangkan perusahaan karena Terhadap Kinerja Karyawan PT
Dunkin Lestari Cabang Bogor,

136
Jurnal Bisnis ndonesia Volume 11 Nomer 2 Oktober 2020

Jurnal Ilmiah Inovator, Edisi Maret


2016.
Giantari, Ida Ayu Indah., Riana, I Gede.
2017. Pengaruh Budaya
Organisasi Terhadap Motivasi
Kerja Dan Kinerja Karyawan
Klumpu Bali Resort Sanur. E-
Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6,
No. 12, 2017:6471-6498, ISSN:
2302-8912.
Hakim, Candra dan Arif Prasetya. 2014.
Pengaruh Citra Merek, Kualitas
Produk Terhadap Kepercayaan
Serta Keputusan Pembelian
Sepeda Motor Honda Vario, Jurnal
Administrasi Bisnis Vol.15 No.2.
Hamali, Arif Yusuf. 2016. Pemahaman
Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: CAPS
Harsuko Riniwati. 2016. Manajemen
Sumber Daya Manusia (Aktivitas
Utamadan Pengembangan
Sumber Daya Manusia). Malang:
Penerbit UB Press.
Kurnianto, Arief (2016), Pengaruh
Motivasi Dan Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Karawan PT
MADUBARU PG/PS
MADUKISMO. Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta.
.

137

Anda mungkin juga menyukai