Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH BUDAYA KERJA, LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI

FINANSIAL, DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP


KINERJA KARYAWAN TETAP PT. SURABAYA PANEL LESTARI
GRESIK

Siti Aizah
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Gresik

Abstract
This research aims to test the influence of the culture of the Organization, the
work environment, Financial Compensation, and Non financial
Compensationperformance against permanent employees of PT. Surabaya Panel
Lestari Gresik. Then conducted a review of the literature and the preparation of
the hypothesis, as well as the data obtained from the dissemination of
questionnaires against 62 permanent employees of PT. Surabaya Panel Lestari
Gresik using Total Sampling. Testing is done using multiple Linear regression
analysis. The results of the analysis show that organizational culture does not
have an effect on the variable performance of the employees, the influential
working environment significantly to the performance of the employee, financial
compensation is a significant effect on performance of employees and Non
financial compensation effect significantly to the performance of the employee.
The culture of the Organization, the work environment, Financial Compensation,
Non financial Compensationsignificant effect simultaneously against variable
employee performance.

Keywords: culture, environment, Compensation, performance.

PENDAHULUAN perusahaan bukanlah hal yang mudah


Pada era globalisasi seperti sekarang dilakukan karena diperlukan strategi
ini, kualitas dipandang sebagai suatu untuk mencapainya. Masalah
alat untuk mencapai keunggulan yang mendasar yang sering dihadapi
kompetitif. Perusahaan lokal di suatu perusahaan adalah bagaimana
negara harus menghadapi perusahaan mengelola sumber daya manusia
lain yang memiliki keunggulan yang untuk melakukan tugas dengan sebaik-
lebih kompetitif. Situasi seperti ini baiknya dalam rangka mencapai
membuat perusahaan harus mampu tujuan yang telah ditetapkan. Setiap
menyesuaikan diri dan bertahan. Salah perusahaan ingin karyawannya
satu strategi yang tepat adalah dengan memiliki kinerja yang tinggi dalam
meningkatkan kualitas sumber daya bekerja. Kinerja yang tinggi dari
manusia, karena sumber daya manusia sumber daya manusia sebuah
yang dimiliki organisasi merupakan organisasi dapat menjadi keunggulan
aset penting yang dapat memberikan kompetitif dari organisasi itu sendiri
keunggulan bersaing bagi organisasi. karena tidak mudah ditiru pesaingnya.
Karyawan dalam sebuah PT. Surabaya Panel Lestari
perusahaan merupakan sumber daya merupakan salah satu perusahaan yang
yang sangat menentukan tercapainya bergerak di bidang pembuatan
tujuan perusahaan. Pencapaian tujuan furniture yang berlokasi di Jl. Kapten

91
Darmosugondo Ds. Karang Kering, departemen sumber daya manusia
Kebomas, Gresik dan merupakan anak (SDM) sebagai pihak yang
cabang dari Olympic Group yang bertanggung jawab pada presensi
berpusat di Bogor. Sebagai produsen karyawan. Melihat proses penilaian
furniture ternama, Olympic telah kinerja yang cukup birokratif dengan
berkiprah selama 26 tahun dan banyaknya divisi dan cabang tentunya
mempunyai lebih dari 70 cabang sering terjadi kendala dalam proses
diseluruh Indonesia yang ini, seperti terjadinya keterlambatan
pendistribusian produk-produknya ke tiap divisi dalam melakukan
3600 toko di lebih dari 100 negara penilaian kinerja yang disebabkan
seluruh pelosok dunia. Hingga saat ini oleh kesibukan para pimpinan bagian
perusahaan tetap eksis dalam produksi, kesulitan dari pihak SDM
mempertahankan citra perusahaan dan dalam melakukan penilaian kinerja
terus aktif melakukan penetrasi pasar karyawan dari tiap divisi dan
melalui berbagai macam cara dan bagian, serta kesulitan dalam
diskon bagi toko dan konsumen. melakukan record hasil penilaian
PT. Surabaya Panel Lestari kinerja ditiap periode yang ada. Hal
adalah salah satu dari sekian banyak ini tentunya memperlambat kerja
anak cabang dari Olympic Group yang pihak SDM dalam membuat rekapan
konsisten memproduksi tipe-tipe kinerja karyawan setiap tahunnya baik
seperti produk almari, meja rias, meja di wilayah perusahaan pusat maupun
belajar, meja kantor dan lain-lain. Saat perusahaan cabang. Fenomena
ini produk-produk Olympic banyak menarik di lapangan terjadi penurunan
diminati pasar karena selain harga kinerja dari PT. Surabaya Panel
yang kompetitif juga corak dan bentuk Lestari oleh para karyawannya di
serta variasi yang ada telah mampu bagian produksi.
menarik minat banyak orang untuk
memilikinya serta didukung juga TINJAUAN PUSTAKA
dengan jaringan layanan purna jual Penelitian yang dilakukan oleh Gogy
seluruh Indonesia. Mengingat Bara Kharisma. 2013 "Pengaruh
pentingnya permintaan konsumen saat Budaya Organisasi Dan Lingkungan
ini, maka PT. Surabaya Panel Lestari Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
lebih aktif dalam pemasaran dan Koperasi Serba Usaha Setya Usaha
mendistribusikan produk sejenis Di Kabupaten Jepara" yang dikaji dari
dengan merk-merk yang lebih variatif penelitian ini adalah bagai mana
seperti Albatros, Solid, Princess, gambaran Budaya Organisasi,
Olympic, Innovative yang telah Lingkungan Kerja dan Kinerja
mendapatkan beberapa macam Kayawan pada Koperasi Serba Usaha
penghargaan dan pengakuan baik di Setya Usaha di Kabupaten Jepara.
dalam maupun di luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk
Salah satu perusahaan yang mengetahui dan mendeskripsikan
menerapkan penilaian kinerja adalah pengaruh budaya Organisasi dan
PT. Surabaya Panel Lestari. Selama Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
ini penilaian kinerja pada perusahaan Karyawan Koperasi Serba Usaha
ini dilakukan secara langsung oleh Setya Usaha, baik secara simltan
atasan dari masing-masing karyawan ataupun parsial. Teknik pengamilan
(seperti supervisor, manajer, kepala sampel dalam penelitian ini dengan
satuan organisasi, dan direksi) dan menggunakan teknik populasi studi

92
sensus, sehingga seluruh populasi digariskan dengan jelas,
dijadikan sebagai sampel. Metode dimengerti, dipatuhi dan
pengumpulan data yang di gunakan dilaksanakan oleh orang-orang di
adalah metode kuesioner. Teknik dalam instansi sehingga orang-
analisis digunakan dalam penelitian orang yang bekerja menjadi
ini adalah regresi berganda sangat kohesif.
3. Nilai-nilai yang dianut organisasi
Kinerja tidak hanya berhenti pada slogan,
Kinerja menurut Rivai (2009 ; 14) tetapi dihayati dan dinyatakan
menyatakan bahwa kinerja adalah dalam tingkah laku sehari-hari
hasil atau tingkat keberhasilan secara konsisten oleh seluruh
seseorang secara keseluruhan selama SDM, dari yang berpangkat
periode tertentu dalam melaksanakan rendah hingga pimpinan tertinggi.
tugas dibandingkan dengan berbagai 4. Organisasi/ instansi memberikan
kemungkinan, seperti standar hasil tempat khusus kepada pahlawan-
kerja, target atau sasaran atau kriteria pahlawan instansi dan secara
yang telah ditentukan terlebih dahulu sistematis menciptakan berbagai
dan telah disepakati bersama. tingkat pahlawan, misalnya,
Menurut Prawirosentono dikutip pemberi saran terbaik, inovator
oleh Usman (2009: 488), kinerja atau tahun ini, dan sebagainya
performance adalah usaha yang 5. Memiliki jaringan kulturul yang
dilakukan dari hasil kerja yang dapat menampung cerita-cerita
dicapai oleh seseorang atau kehebatan para pahlawannya.
sekelompok orang dalam suatu Budaya organisasi yang kuat
organisasi sesuai dengan wewenang menjadi mekanisme control dan
dan tanggung jawab masing-masing menjadi rasional yang memandu
dalam rangka mencapai tujuan dan membentuk sikap serta
organisasi bersangkutan secara legal, perilaku para karyawan sehingga
tidak melanggar hukum. Menurut sangat mempengaruhi kinerja.
Mangkunegara (2008:67), kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan Lingkungan Kerja
kuantitas yang dicapai oleh seorang Lingkungan kerja menurut Nitisemito,
karyawan dalam melaksanakan oleh penelitian Nasution dan Rodhiah
tugasnya sesuai dengan tanggung dalam (Jurnal Manajemen, 2008:58)
jawab yang diberikan padanya. adalah segala sesuatu yang ada
disekitar pekerjaan yang dapat
Budaya Organisasi mempengaruhi dirinya dalam
Deal dan kennedi (2007:56) menjalankan tugas-tugas yang
mengemukakan bahwa ciri-ciri dibebankan. Sementara itu, menurut
organisasi yang memiliki budaya Fieldman oleh penelitian Nasution dan
organisasi kuat sebagai berikut : Rodhiah (2008:58) menjelaskan
1. Anggota-anggota organisasi loyal bahwa lingkungan kerja merupakan
kepada organisasi, tahu dan jelas faktor-faktor diluar manusia baik fisik
apa tujuan organisasi serta maupun non fisik dalam suatu
mengerti perilaku mana yang organisasi yang pembentukannya
dipandang baik dan tidak baik. terkait dengan kemampuan manusia.
2. Pedoman bertingkah laku bagi Berdasarkan definisi diatas, maka
orang-orang di dalam instansi dapat disimpulkan bahwa lingkungan

93
kerja adalah sebuah hal yang berada kerja, jarak dari manajemen, sikap
disekitar pekerjaan mempengaruhi terbuka karyawan, keteraturan
karyawan dalam melaksanakan tugas, karyawan dan integrasi karyawan.
kondisi kerja, hubungan karyawan di Hasibuan (2010:98) mengatakan
dalam perusahaan dan kinerja bahwa budaya yang kuat dapat
karyawan tersebut. Robbins (2009:57) menghasilkan efek yang sangat
menyatakan bahwa “faktor-faktor mempengaruhi individu dan kinerja,
mempengaruhi lingkungan kerja fisik bahkan dalam suatu lingkungan
adalah: suhu, kebisingan, penerangan, bersaing pengaruh tersebut dapat lebih
dan mutu udara. besar dari pada faktor-faktor lain
seperti struktur organisasi, alat analisis
Kompensasi Finansial keuangan, kepemimpinan dan lainnya.
Hakikatny manusia bekerja juga ingin Hubungan Lingkungan Kerja
memperoleh uang untuk memenuhi Dengan Kinerja Karyawan
kebutuhan hidupnya. Untuk itulah Hubungan antara lingkungan kerja
seorang karyawan mulai menghargai terhadap kinerja karyawan juga telah
kerja keras dan semakin menunjukkan dibuktikan oleh Gibson (2009:110)
loyalitas terhadap perusahaan dan Lingkungan kerja yang baik akan
karena itulah perusahaan memberikan sangat besar pengaruhnya terhadap
penghargaan terhadap prestasi kerja kinerja karyawan, aspek yang
karyawan dengan jalan memberikan berpengaruh terhadap lingkungan
kompensasi. Kompensasi merupakan kerja antara lain: pengaturan
sesuatu yang diterima karyawan penerangan, tingkat kerja, namun
sebagai pengganti kontribusi mereka penerangan di sini diartikan sebagai
pada perusahaan. Pemberian pengaturan dan sirkulasi udara yang
kompensasi merupakan salah satu baik terutama di dalam lingkungan
pelaksanaan fungsi MSDM kerja, kebersihan lingkungan kerja.
berhubungan dengan semua jenis Hubungan Kompensasi Finansial
pemberian penghargaan individual Dengan Kinerja Karyawan
sebagai pertukaran dalam melakukan Hasibuan (2008:117) mengemukakan
tugas organisasi Rivai (2008:357). bahwa: Besarnya balas jasa ditentukan
dan diketahui sebelumnya, sehingga
Kompensasi Non Finansial karyawan secara pasti mengetahui
Menurut Simamora (2014:30) besarnya balas jasa/ kompensasi yang
Kompensasi Non Finansial adalah akan diterimanya. Apabila kompensasi
segala bentuk penghargaan yang yang diterima karyawan berupa
diberikan oleh perusahaan dalam kompensasi finansial semakin besar
bentuk bukan finansial atau bukan maka kinerja karyawan semakin
uang. Kompensasi Non Finansial tinggi, sebaliknya apabila kompensasi
yang diterima karyawan kompensasi
meliputi tempat kerja yang nyaman
finansial semakin rendah, maka
dan Pekerjaan kinerja karyawan juga rendah.
Hubungan Kompensasi Non
Hubungan Antar Variable Finansial Dengan Kinerja
Hubungan Budaya Organisasi Karyawan
Dengan Kinerja Karyawan Menurut Mondy (2008:5) kompensasi
Robbins (2009:56) menyatakan bahwa non finansial adalah kepuasan yang
budaya organisasi diukur dengan diterima seseorang dari pekerjaan itu
beberapa faktor yaitu profesionalisme

94
sendiri atau dari lingkungan psikologis kerja, kepuasan kerja, motivasi. Ketika
dan fisik tempat orang tersebut semua faktor tersebut tercapai dengan
bekerja. Adanya sistem kompensasi baik maka keinginan perusahaan
yang baik pada suatu organisasi untuk mencapai tujuan perusahan akan
diharapkan dapat meningkatkan terlaksana.
kinerja karyawan. Apabila karyawan Kerangka Konseptual
merasa kompensasi non finansialnya Kerangka pemikiran merupakan
kurang sesuai dengan apa yang telah penjelasan sementara terhadap gejala–
ia berikan, maka karyawan cenderung gejala yang menjadi objek
enggan berusaha untuk meningkatkan permasalahan, dengan budaya
kinerjanya. organisasi (X1) lingkungan kerja (X2)
Hubungan Budaya Organisasi, kompensasi finansial (X3) dan
Lingkungan Kerja, Kompensasi kompensasi non finansial (X4)
Finansial dan Kompensasi Non merupakan variabel bebas
Finansial Dengan Kinerja (independent variabel), sedangakan
Karyawan kinerja karyawan (Y) merupakan
Menurut Harpitasari (2010: 12) bahwa variabel terikat (dependent variabel).
kinerja karyawan dipengaruhi oleh pada penelitian ini akan menguji atau
gaji, lingkungan kerja, budaya mencari adanya pengaruh signifikan
organisasi, kepemimpinan dan antara variabel bebas dengan variabel
motivasi kerja (motivation), disiplin terikat.

Budaya Organisasi (X1)

Lingkungan Kerja (X2)


Kinerja (Y)
Kompensasi Finansial (X3)

Uji t
Kompensasi Non Finansial (X4)

Uji F

Keterangan :
: Secara simultan
: Secara parsial

Hipotesis 3. Diduga kompensasi finansial


Berdasarkan latar belakang dan berpengaruh terhadap karyawan
permasalahan yang ada diarahkan PT. Surabaya Panel Lestari Gresik.
untuk merujuk pada dugaan 4. Diduga kompensasi non finansial
sementara, yaitu: berpengaruh terhadap karyawan
1. Diduga budaya organisasi PT. Surabaya Panel Lestari Gresik.
berpengaruh terhadap karyawan 5. Diduga budaya organisasi
PT. Surabaya Panel Lestari Gresik. berpengaruh terhadap karyawan
2. Diduga lingkungan kerja PT. Surabaya Panel Lestari Gresik.
berpengaruh terhadap karyawan
PT. Surabaya Panel Lestari Gresik.

95
METODOLOGI PENELITIAN produknya ke 3600 toko di lebih dari
Penelitian ini menggunakan 100 negara seluruh pelosok dunia.
pendekatan kuantitatif. Penelitian ini Hingga saat ini perusahaan tetap eksis
dilakukan pada karyawan PT. dalam mempertahankan citra
Surabaya Panel Lestari Gresik. perusahaan dan terus aktif melakukan
Adapun populasi dalam penelitian ini penetrasipasar melalui berbagai
adalah Seluruh Karyawan tetap PT. macam cara dan diskon bagi toko dan
Surabaya Panel Lestari dengan jumlah konsumen.
62 karyawan. PT. Surabaya Panel Lestari
Ada 5 variabel dalam penelitian adalah salah satu dari sekian banyak
ini, variable bebas adalah Budaya anak cabang dari Olympic Group yang
Organisasi (X1) Lingkung Kerja (X2), konsisten memproduksi tipe-tipe
Kompensasi Finansial (X3), seperti produk almari, meja rias, meja
Kompensasi Non Finansial (X4) belajar, meja kantor dan lain-lain. Saat
sedangkan variable terikat adalah ini produk-produk Olympic banyak
Kinerja (Y). diminati pasar karena selain harga
Definisi operasional variable yang kompetitif juga corak dan bentuk
dalam penelitian ini sebagai berikut : serta variasi yang ada telah mampu
budaya organisasi adalah misi, menarik minat banyak orang untuk
konsistensi, adaptibiltas, dan memilikinya serta didukung juga
pelibatan. Lingkungan kerja: dengan jaringan layanan purna jual
penerangan, ruang gerak dan yang luas di seluruh Indonesia.
hubungan karyawan bersinergi. Mengingat pentingnya permintaan
Kompensasi Finansial : gaji UMK, konsumen saat ini,maka PT. Surabaya
insentif bonus dan tunjangan Panel Lestari lebih aktif dalam
kesejahteraan. Kompensasi Non pemasaran dan mendistribusikan
Finansial : pekerjaan yang sesuai dan produk-produk sejenis dengan merk-
tempat kerja yang nyaman. Pada merk yang lebih variatif seperti
penelitian ini teknik analisis data Albatros, Solid, Princess, Olympic,
menggunakan pengujian hipotesis Innovative yang telah mendapatkan
dengan menggunakan uji statistik, beberapa macam penghargaan dan
yaitu melalui analisis regresi linier pengakuan baik di dalam maupun di
berganda. luar negeri.

HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Responden


Gambaran Perusahaan Sebagaimana dijelaskan sebelumnya
PT. Surabaya Panel Lestari merupakan bahwa responden adalah penelitian ini
salah satu perusahaan yang bergerak adalah karyawan tetap PT. Surabaya
di bidang pembuatan furniture yang Panel Lestari. Dalam penelitian ini
berlokasi di Jl. Kapten Darmosugondo disediakan 70 kuesioner, di mana
Ds. Karang Kering, Kebomas, Gresik pengisian kuesioner dengan
dan merupakan anak cabang dari pendekatan pemberian penjelasan dan
Olympic Group yang berpusat di panduan kepada responden terdapat 8
Bogor. Sebagai produsen furniture kuesioner yang tidak diisi lengkap,
ternama,Olympic telah berkiprah sisanya sebanyak 62 kuesioner
selama 26 tahun dan mempunyai lebih memenuhi kualifikasi untuk
dari 70 cabang diseluruh Indonesia penelitian.
yang pendistribusian produk-

96
Dari seluruh jumlah kuesioner, pengolahan data kuantitatif dengan
diperoleh 62 kuesioner yang SPSS, dan membandingkan nilai t
digunakan untuk analisis data. Semua hitung dengan t tabel. Adapun
informasi mengenai hasil penelitian hipotesis yang ditetapkan yaitu:
dan informasi responden tersebut 1. Ha = budaya oraganisasi
diperoleh dari hasil distribusi berpengaruh terhadap kinerja
kuesioner yang diperoleh kembali. karyawan PT. Surabaya Panel
Dari kuesioner yang diisi responden Lestari.
didapat data identitas responden. 2. Ho = budaya organisasi tidak
Penyajian data mengenai identitas berpengaruh terhadap kinerja
responden memberikan gambaran karyawan PT. Surabaya Panel
tentang keadaan diri dari responden. Lestari.
Pengolahan data dengan
Interpretasi Hasil menggunakan SPSS, diperoleh nilai t
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hitung sebesar -1,513 dan nilai t tabel
apakah Budaya organisasi, lingkungan dengan taraf signifikansi 5% (dua sisi)
kerja, kompensasi finansial dan sebesar 2,002. Selanjutnya nilai t
kompensasi non finansial berpengaruh hitung dan t tabel dibandingkan,
signifikan secara parsial terhadap dengan ketentuan:
kinerja karyawan PT. Surabaya Panel 1. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak
Lestari Gresik. Berdasarkan penelitian dan Ha diterima.
dan analisis yang peneliti lakukan 2. Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima
dengan menggunakan alat bantu SPSS dan Ha ditolak
17, maka peneliti dapat Berdasarkan hasil perhitungan,
menginterpretasikan hasil berikut nilai thitung sebesar -1,513 < nilai ttabel
dalam pengujian hipotesis secara sebesar 2,002, maka Ho diterima dan
parsial dengan menunjukkan uji t Ha ditolak. Dapat disimpulkan, bahwa
antara masing-masing variabel budaya oraganisasi tidak berpengaruh
independen dan variabel dependen signifikan terhadap kinerja karyawan.
diperoleh hasil Budaya organisasi
tidak berpengaruh terhadap kinerja Lingkunga kerja (X2) Terhadap
karyawan karena t hitung lebih kecil kinerja (Y)
daripada t tabel dengan demikian Untuk melihat pengaruh parsial antara
hipotesis satu tidak terbukti lingkungan kerja terhadap kinerja
kebenaranya. dan untuk varibael yang karyawan, peneliti menggunakan
lainya yaitu lingkungan kerja, tahap berupa penetapan hipotesis,
kompensasi finansial dan kompensasi pengolahan data kuantitatif dengan
non finansial berpengaruh signifikan SPSS, dan membandingkan nilai t
terhadap kinerja karyawan, dengan hitung dengan t tabel. Adapun
demikian hipotesis dua, tiga dan hipotesis yang ditetapkan yaitu:
empat terbukti kebenaranya. 1. Ha = lingkungan kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan PT.
Budaya Organisasi (X1) terhadap Surabaya Panel Lestari.
kinerja (Y) 2. Ho = lingkungan kerja tidak
Untuk melihat pengaruh parsial antara berpengaruh terhadap kinerja
budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Surabaya Panel
karyawan, peneliti menggunakan Lestari.
tahap berupa penetapan hipotesis,

97
Pengolahan data dengan Berdasarkan hasil perhitungan,
menggunakan SPSS, diperoleh nilai t nilai thitung sebesar 2,017 nilai ttabel
hitung sebesar 3,636 dan nilai t tabel sebesar 2,002, maka Ho ditolak dan
dengan taraf signifikansi 5% (dua sisi) Ha diterima. Dapat disimpulkan,
sebesar 2,002. Selanjutnya nilai t bahwa kompensasi finansial
hitung dan t tabel dibandingkan, berpengaruh signifikan terhadap
dengan ketentuan: kinerja karyawan.
1. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Kompensasi Non finansial (X4)
2. Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima Terhadap Kinerja (Y)
dan Ha ditolak Untuk melihat pengaruh parsial antara
Berdasarkan hasil perhitungan, kompensasi non finansial terhadap
nilai thitung sebesar 3,636 > nilai ttabel kinerja karyawan, peneliti
sebesar 2,002, maka Ho ditolak dan menggunakan tahap berupa penetapan
Ha diterima. Dapat disimpulkan, hipotesis, pengolahan data kuantitatif
bahwa lingkungan kerja berpengaruh dengan SPSS, dan membandingkan
signifikan terhadap kinerja karyawan. nilai t hitung dengan t tabel. Adapun
hipotesis yang ditetapkan yaitu:
Kompensasi finansial (X3) 1. Ha = kompensasi non finansial
Terhadap Kinerja (Y) berpengaruh terhadap kinerja
Untuk melihat pengaruh parsial antara karyawan PT. Surabaya Panel
kompensasi finansial terhadap kinerja Lestari.
karyawan, peneliti menggunakan 2. Ho = kompensasi non finansial
tahap berupa penetapan hipotesis, tidak berpengaruh terhadap kinerja
pengolahan data kuantitatif dengan karyawan PT. Surabaya Panel
SPSS, dan membandingkan nilai t Lestari..
hitung dengan t tabel. Adapun Pengolahan data dengan menggunakan
hipotesis yang ditetapkan yaitu: SPSS, diperoleh nilai t hitung
1. Ha = kompensasi finansial sebesar 7,820 dan nilai t tabel
berpengaruh terhadap kinerja dengan taraf signifikansi 5% (dua
karyawan PT. Surabaya Panel sisi) sebesar 2,002. Selanjutnya
Lestari. nilai t hitung dan t tabel
2. Ho = kompensasi finansial tidak dibandingkan, dengan ketentuan:
berpengaruh terhadap kinerja 1. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak
karyawan PT. Surabaya Panel dan Ha diterima.
Lestari.. 2. Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima
Pengolahan data dengan dan Ha ditolak
menggunakan SPSS, diperoleh nilai t Berdasarkan hasil perhitungan,
hitung sebesar 2,017 dan nilai t tabel nilai thitung sebesar 7,820 nilai ttabel
dengan taraf signifikansi 5% (dua sisi) sebesar 2,002, maka Ho ditolak dan
sebesar 2,002. Selanjutnya nilai t Ha diterima. Dapat disimpulkan,
hitung dan t tabel dibandingkan, bahwa kompensasi non finansial
dengan ketentuan: berpengaruh signifikan terhadap
1. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak kinerja karyawan.
dan Ha diterima
2. Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima
dan Ha ditolak

98
KESIMPULAN DAN melakukan pekerjaan dengan baik
REKOMENDASI atau mencapai target yang telah
Kesimpulan ditentukan, guna meningkatkan
Setelah dilakukan pengujian kinerja karyawan.
keseluruhan hipotesis yang diajukan Bagi peneliti selanjutnya hasil
dalam penelitian ini, maka dapat penelitian ini dapat digunakan sebagai
diambil kesimpulan dari hipotesis- referensi atau pendukung bagi peneliti
hipotesis tersebut, yaitu: selanjutnya yang akan mengambil
1. Budaya Organisasi tidak tema yang sama, peneliti
berpengaruh terhadap variabel merekomendasikan memperbanyak
kinerja karyawan PT. Surabaya jumlah variabel–variabelnya yang
Panel Lestari. dapat mempengaruhi kinerja dan
2. Lingkungan kerja berpengaruh menggunakan pendekatan dan analisis
signifikan terhadap variabel yang berbeda untuk mengetahui
kinerja karyawan PT. Surabaya perbedaan analisis satu dengan
Panel Lestari. analisis yang lainya.
3. Kompensasi finansial berpengaruh
signifikan terhadap variabel DAFTAR PUSTAKA
kinerja karyawan PT. Surabaya Deal, T. E., and Kennedy,
Panel Lestari. A.A.2007.Corporate
4. Kompensasi non finansial Culture:The rites and rituals of
berpengaruh signifikan terhadap corporate life. Massachusetts:
variabel kinerja karyawan PT. Addison-Wesley.
Surabaya Panel Lestari.
5. Budaya organisasi, lingkungan Gibson. 2008. Manajemen Sumber
kerja, kompensasi finansial dan Daya Manusia, Edisi Keempat,
kompensasi non finansial Erlangga, Jakarta
berpengaruh secara simultan
terhadap variabel kinerja Gogy Bara Kharisma2013 "Pengaruh
karyawan PT. Surabaya Panel Budaya Organisasi dan
Lestari. Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Koperasi
Rekomendasi Serba Usaha Setya Usaha Di
Berdasarkan pada hasil penelitian dan Kabupaten Jepara" Jurusan
hasil perhitungan yang diperoleh Manajemen Fakultas Ekonomi
maka dapat disimpulkan : Universitas Negeri Semarang.
1. Untuk budaya kerja, lingkungan
kerja, dan kompensasi finansial Hasibuan, Malayu S. P.2008.
tetap harus dipertahankan dan Manajemen Sumber Daya
ditingkatkan agar kinerja Manusia, Jakarta: PT.Bumi
karyawan bisa meningkat secara Aksara.
maksimal.
2. Pihak manajemen diharapkan bisa Mangkunegara, Anwar, Prabu. 2009.
memotivasi karyawan lewat Manajemen Sumber Daya
kompensasi non finansial dengan Manusia Perusahaan. Bandung :
cara memberikan tempat kerja PT Remaja Rosdakarya.
yang nyaman, dan memberikan
pujian dan penghargaan jika telah

99
Mondy, R Wayne, 2008. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Jilid 1
Edisi sepuluh,Erlangga, Jakarta.

Nasution dan Rodiah.2008."Analisis


Hubungan antara lingkungan
dengan kepuasan Kerja Dosen
FE Universitas Tarumanegara
Jakarta".Jurnal Manajemen.
01,59-69.

Rivai, Veithzal, 2009. Manajemen


Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan, dari Teori ke
Praktik, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.

Robbins, Stephen. P. 2009. Perilaku


Organisasi (alih bahasa Drs.
Benjamin Molan), Edisi Bahasa
Indonesia, Klaten: PT Intan
Sejati.

Simamora, Henry. 2007. Manajemen


Sumber Daya Manusia. STIE
YKPN. Yogyakarta

100

Anda mungkin juga menyukai