Y. Dwi Purnomo Wicaksono, [ Rochmad Bayu Utomo, S.E., M.Si., Ak., CA., ]
Program Studi Akuntansi Universitas Mercu Buana Yogyakarta
yosephdwipurnomowicaksono@gmail.com, [ bayu@mercubuana-yogya.ac.id ]
Abstract: The purpose of this study was to find out how the influence of kaizen cultural factors
namely Improved Morale, Teamwork, Quality Circle and Personal Disiplie on the performance
of CV employees. Karya Hidup Sentosa Yogyakarta. The analytical method used in this study is a
quantitative method. In this study used employee data and primary data in the form of
questionnaires. The data collected was 30 questionnaires distributed. The analysis tool used is
multiple linear regression analysis using SPSS version 25 for Windows 8. The analysis proves
that Improved Morale has a negative effect on Employee Performance with a significance value
of 0.901> 0.05, Teamwork has a positive effect on Employee Performance with a significance
value of 0.871 > 0.05, Quality Circle has a positive effect on Employee Performance with a
significance value of 0.001 < 0.05, Personal Disiplie has a positive effect on Employee
Performance with a significance value of 0.183 > 0.05, and Improved Morale, Teamwork,
Quality Circle and Personal Disiplie simultaneously affect the Employee Performance of CV.
Karya Hidup Sentosa Yogyakarta with a significance value of 0.000 < 0.05.
Abstrak: Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor budaya
kaizen yaitu Improved Morale, Teamwork, Quality Circle dan Personal Disiplie terhadap kinerja
karyawan CV. Karya Hidup Sentosa Yogyakarta. Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kuantitatif. Dalam penelitian ini digunakan data karyawan dan data
primer berupa hasil penyebaran kuesioner. Data yang berhasil dikumpulkan adalah sebanyak 30
kuisioner disebarkan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan
menggunakan bantuan SPSS versi 25 for windows 8. Hasil analisis membuktikan bahwa
Improved Morale berpengaruh negative terhadap Kinerja Karyawan dengan nilai signifikansi
0.901 > 0.05, Teamwork berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan dengan nilai
signifikansi 0.871 > 0.05, Quality Circle berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan dengan
nilai signifikansi 0.001 < 0.05, Personal Disiplie berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan
dengan nilai signifikansi 0.183 > 0.05, dan Improved Morale, Teamwork, Quality Circle dan
Personal Disiplie berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Karyawan CV. Karya Hidup
Sentosa Yogyakarta dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.05.
2. TINJAUAN PUSTAKA
3. METODE PENELITIAN
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan CV
Karya Hidup Sentosa Yogyakarta seksi Tool Making A yang berjumlah keseluruhannya adalah
30 karyawan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Improved Morale berpengaruh negative terhadap
Kinerja Karyawan. Hal tersebut terbukti dengan nilai t hitung sebesar -0.125 dengan signifikansi
0.901 > 0.05, artinya tidak ada pengaruh signifikan dari Improved Morale (pelatihan dan
pendidikan) terhadap Kinerja Karyawan.
Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang diungkapkan oleh Mangkunegara (2001)
yang menjelaskan bahwa pendidikan dan pelatihan merupakan istilah-istilah yang berhubungan
dengan usaha-usaha berencana yang diselenggarakan untuk mencapai penguasaan skill,
pengetahuan dan sikap pegawai atau anggota organisasi dengan tujuan mampu meningkatkan
Kinerja Karyawan.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan I Made Kurnia Wibawa, I Wayan
Bagia (2016) bahwa kinerja karyawan tidak dipengaruhi oleh pelatihan dan pendidikan.
Perusahaan sudah menerapkan teknik pelatihan dan pendidikan karyawan akan tetapi
pelatihan dan pendidikan yang selama ini diberikan perusahaan kepada karyawan gagal
dikarenakan
1) Pelatihan dan pendidikan yang sifatnya umum dan tidak disesuaikan dengan kebutuhan
karyawan sehingga manfaat pelatihan dan pendidikan itu sendiri belum dapat dirasakan
secara optimal.
2) Tidak dilakukannya seleksi peserta pelatihan oleh perusahaan.
3) Pemilihan instruktur tidak selektif.
4) Jadwal pelatihan selalu berubah-ubah tidak konsisten
5) Peserta pelatihan tidak hadir.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Teamwork berpengaruh positif terhadap Kinerja
Karyawan. Hal tersebut terbukti dengan nilai t hitung sebesar 0.164 dengan signifikansi 0.871 >
0.05, artinya tidak ada pengaruh signifikan dari Teamwork (hubungan kerja) terhadap Kinerja
Karyawan.
Hasil ini tidak sesuai dengan teori Mangkuprawira (2009) yang memberi gagasan tentang
teamwork yaitu kesamaan visi dan misi kerja, prioritas perhatian dan tindakan, karyawan
berkomitmen tinggi pada pekerjaan, dan tim yang kuat sebagai magnit kerja mampu
menghasilkan kinerja yang lebih tinggi.
Perusahaan harus melakukan upaya perbaikan secara terus menerus untuk menciptakan
hubungan kerja yang lebih baik lagi dari yang sekarang agar terjalin komunikasi yang semakin
baik sehingga kesalahapahaman dalam pelaksanaan pekerjaan dapat dihindari. Hal ini nantinya
akan berpengaruh terhadap peningkatan Kinerja Karyawan. Hubungan kerja yang tidak harmonis
biasanya terjadi karena :
1) Karyawan tidak bisa membedakan mana urusan kantor dan mana urusan rumah artinya
masalah yang terjadi di rumah atau pribadi di bawa ke lingkungan perusahaan sehingga
komunikasi antar karyawan atau pimpinan kurang harmonis.
2) Ada beberapa karyawan yang masih individual, artinya belum sadar tentang pentingnya
menjaga hubungan baik dengan rekan kerja.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Quality Circle berpengaruh positif terhadap
Kinerja Karyawan. Hal tersebut terbukti dengan nilai t hitung sebesar 3.631 dengan signifikansi
0.001 < 0.05, artinya ada pengaruh signifikan dari Quality Circle (tempat kerja) terhadap Kinerja
Karyawan.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan Rizqi Ameliawati dan Rini (2015)
bahwa kinerja pegawai dipengaruhi oleh lingkungan kerja yang mendukung. Menurut Soetjipto
(2004) pengaruh lingkungan kerja merupakan hal yang tidak boleh dikesampingkan oleh
perusahaan karena akan berdampak pada Kinerja Karyawan yang berpengaruh terhadap
perusahaan. Pengaruh lingkungan kerja adalah segala sesuatu hal atau unsur-unsur yang dapat
mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap organisasi atau perusahaan yang
akan memberikan dampak baik ataupun buruk terhadap Kinerja Karyawan.
Perusahaan memiliki komitmen yang kuat untuk selalu memberikan kenyamanan terbaik
bagi karyawan melalui penciptaan tempat kerja yang nyaman, aman dan memberikan penerangan
ruangan yang baik. Meskipun begitu perusahaan tidak boleh cepat puas dengan kondisi ini.
Perusahaan harus selalu melakukan upaya perbaikan terus menerus untuk menciptakan tempat
kerja yang lebih nyaman lagi dari tempat kerja yang sekarang sehingga karyawan akan lebih
nyaman lagi dalam bekerja.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Personal Disiplie berpengaruh positif terhadap
Kinerja Karyawan. Hal tersebut terbukti dengan nilai t hitung sebesar 1.369 dengan signifikansi
0.183 < 0.05, artinya tidak ada pengaruh signifikan dari Personal Disiplie (disiplin kerja)
terhadap Kinerja Karyawan.
Hasil ini sesuai dengan penelitian oleh Novira Kurniasari (2014) berkaitan dengan
kedisiplinan dan peningkatan kinerja pegawai, menyatakan bahwa kedisiplinan kerja tidak
berpengaruh signifikan.
Perusahaan terus menerus melakukan perbaikan terhadap disiplin kerja karyawan maka
ini akan berpengaruh terhadap peningkatan Kinerja Karyawan. Disiplin kerja tidak berpengaruh
pada kinerja karena :
1) karyawan belom melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan perusaahaan khususnya bagian
Operator dengan alasan bahwa kurangnya suplay job dari proses sebelumnya.
2) Persentase kehadiran dalam bekerja juga masih rendah sehingga mengakibatkan Kinerja
Karyawan menurun.
e. Pengaruh Improved Morale, Teamwork, Quality Circle dan Personal Disiplie secara
simultan terhadap Kinerja Karyawan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Improved Morale, Teamwork, Quality Circle dan
Personal Disiplie secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Hal tersebut terbukti
dengan nilai F hitung sebesar 12.494 dengan signifikansi 0.000 < 0.05, artinya ada pengaruh
signifikan dari Improved Morale, Teamwork, Quality Circle dan Personal Disiplie terhadap
Kinerja Karyawan.
Hasil ini sesuai dengan penelitian oleh Miftahu Rohman (2016), dari hasil penelitiannya
terbukti bahwa variabel Budaya Kaizen yaitu Improved Morale (pelatihan dan pendidikan),
Teamwork (hubungan kerja), Quality Circle (lingkungan kerja) dan Personal Disiplie (disiplin
kerja) memberikan pengaruh terhadap kinerja pegawai.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari pengaruh Improved Morale, Teamwork,
Quality Circle dan Personal Disiplie terhadap Kinerja Karyawan CV. Karya Hidup Sentosa
Yogyakarta, responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 karyawan. Berdasarkan data
yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan yang telah
dikemukan sebelumnya, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. Improved Morale tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.
b. Teamwork tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.
c. Quality Circle berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.
d. Personal Disiplie tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.
e. Improved Morale, Teamwork, Quality Circle dan Personal Disiplie berpengaruh positif
secara simultan terhadap Kinerja Karyawan.
5.2. Saran
Sehubungan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan akan dikemukakan beberapa
saran, diantaranya adalah :
a. Bagi CV. Karya Hidup Sentosa Yogyakarta seharusnya menyesuaikan program pelatihan dan
pendidikan yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan
kebutuhan karyawan sehingga dengan pelatihan dan pendidikan tersebut dapat meningkatkan
kemampuan teknis, teoritis, dan moral karyawan dalam meningkatkan kinerjanya.
b. Pada perusahaan harus terus melakukan upaya perbaikan hubungan kerja dengan cara
mengadakan kegiatan rekreasi tahunan sehingga hubungan kerja bisa terjalin semakin baik
lagi, dan Perusahaan juga harus selalu melakukan upaya perbaikan terus menerus untuk
menciptakan tempat kerja yang lebih nyaman lagi dari tempat kerja yang sekarang sehingga
karyawan akan lebih nyaman lagi dalam bekerja.
c. Bagi para peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang sama diharapkan agar
hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu informasi yang dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya.
REVERENSI
Alex S. Nitisemito. 2000. Manajemen Personalia: Manajemen sumber Daya Manusia. Jakarta :
Ghalia Indonesia
Bagia, I Wayan. 2016. Analisis Kegagalan Pelatihan dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja
Karyawan. Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha, 4.
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
Cane, Sheila. 1998. Kaizen Strategies for Winning Through People. Batam: Penerbit Interaksara.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Lako, Anderas. 2004. Kepemimpinan dan Kinerja Organisasi Isu Teori dan Solusi. Yogyakarta:
Amara Books.
Mangkuprawira, Sjafri. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Bogor : Ghalia
Indonesia.
Mangkunegara, DR. A.A. Anwar Prabu. 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Penerbit Refika
Aditama.
Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Cetakan
Pertama.Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Rivai, Veithzal. 2011. Manajemen Sumber Daya manusia untuk Perusahaan. Jakarta : Raja
Grafindo Persada
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke-12. Jakarta :
Salemba Empat.
Rohman, Miftahu. 2016. Pengaruh Budaya Kaizen Terhadap Kinerja Karyawan MPM Insurance
Palembang. Palembang : F.E Universitas IBA Palembang.
Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung : CV. Mandar
Maju.
Sinabela, Lijan Poltak. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Tika Prambudu, Moh. 2008. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan.Jakarta:
Bumi Aksara.
Uma’rifah, Illa. 2007. Pengaruh Budaya Kaizen terhadap Kinerja Karyawan Pada Koperasi Sae
Pujon Kabupaten Malang. Malang : Skripsi FE UIN Malang.