Anda di halaman 1dari 3

Pengaruh Penerapan Quality Circles Terhadap Kinerja Karyawan PT PLN

Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan organisasi, termasuk kehidupan kerja perusahaan, aspek kelompok dalam
organisasi mendapat perhatian yang cukup serius dari para manajer.

Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan dalam kegiatan perusahaan.
Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan sangat tergantung pada kemampuan
SDM atau karyawannya dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan sehingga karyawan dituntut
untuk selalu mampu mengembangkan diri secara proaktif dalam suatu perusahaan. SDM yang
diperlukan saat ini adalah SDM yang memiliki kinerja. Kinerja Karyawan yang baik dapat dilihat dari
berbagai sisi. Oleh karena itu, penilaian kinerja sangat perlu dilakukan oleh perusahaan untuk
mengetahui sejauh mana karyawan mampu berperan dalam perkembangan dan pertumbuhan
perusahaan

Keterlibatan karyawan sangat penting untuk pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas
perusahaan dalam industri yang semakin kompetitif. Dalam beberapa tahun terakhir, meningkatnya
persaingan di industri telah memaksa banyak perusahaan untuk mengatur ulang strategi mereka
untuk meningkatkan kehadiran mereka. Karyawan suatu perusahaan tidak hanya merupakan bagian
dari fungsi perusahaan, tetapi juga merupakan aset berharga dalam keberhasilan perusahaan.
Untuk mencapai kesuksesan perusahaan, aset perusahaan yang paling berharga, karyawannya,
harus sepenuhnya terintegrasi ke dalam perusahaan. Perusahaan juga harus mendorong
karyawannya untuk berpartisipasi dalam pekerjaannya sehingga dapat meningkatkan kinerjanya.`

keterlibatan karyawan merupakan elemen penting serta perlu mendapat perhatian khusus,
dikarenakan mampu memajukan suatu organisasi ataupun perusahaan, dengan memiliki
keterlibatan yang tinggi maka karyawa dalam bekerja akan memiliki vigor, dedication, serta
absorption yang tinggi

Namun, para karyawan yang bekerja tidak semuanya mampu memiliki keterlibatan kerja yang tinggi
terhadap organisasi ataupun perusahaan tempat mereka bekerja. Nugroho (2017) mengungkapkan
bahwa ada sekitar 78% karyawan yang memiliki keterlibatan kerja yang rendah dan sisanya 22%
karyawan memiliki keterlibatan kerja yang tinggi. Selain itu Ningrum (2016) dalam penelitiannya juga
mendapatkan hasil bahwa ada sekitar 55% karyawan yang memiliki keterlibatan kerja yang rendah
dan ada sekitar 45% karyawan memiliki keterlibatan kerja yang tinggi. Prosentase tersebut
menunjukkan bahwa masih banyak karyawan yang memiliki keterlibatan kerja yang rendah.
Permasalahan mengenai keterlibatan kerja karyawan ini juga terjadi di Kecamatan Sine. Berdasarkan
hasil observasi serta wawancara yang dilakukan peneliti didapatkan fakta ada beberapa contoh
kurangnya rasa keterlibatan yang dimiliki oleh karyawan kecamatan serta perangkat-perangkat desa
yang ada di kecamatan tersebut

Contoh yang relevan adalah gerakan menuju keterlibatan karyawan, atau komitmen terhadap
pekerjaan dan perusahaan, sebagai cara untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Beberapa orang
menganggap keterlibatan karyawan sebagai mode, namun bukti dari ratusan perusahaan dan lebih
dari 60.000 karyawan menunjukkan bahwa keterlibatan karyawan meningkatkan kinerja organisasi.

Terdapat kebutuhan tertentu pada kebanyakan orang dalam hal hubungan persahabatan, suatu
kebutuhan yang seringkali dipuaskan oleh kelompok dalam organisasi. Kelompokkelompok
berkembang dalam organisasi dengan dua cara, yaitu secara formal, utamanya pada kelompok kerja;
dan informal, sebagai kelompok persahabatan atau kesamaan minat.
PT Telkom Akses didirikan di Jakarta pada tanggal 12 Desember 2012 yang telah disahkan
berdasarkan Surat Menkumham RI No. AHU-60691.AH.01.01 tahun 2012 tanggal 28 November 2012.

PT Telkom Akses merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (PT Telkom) yang
bergerak dalam bisnis penyediaan layanan instalasi jaringan akses, pembangunan infrastruktur
jaringan, pengelola Network Terminal Equipment (NTE), serta operasi dan pemeliharaan jaringan
akses.

Wilayah operasi Telkom Akses tersebar di 7 Regional (Sumatera, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur & Bali - Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Kawasan Timur Indonesia) dan 61 area
operasi.

PT Telkom Akses menggunakan teknik yang dapat meningkatkan kinerja pegawai yang disarikan dari
pendapat Gomez-Meija, dkk (2004), dan Robbins (2003), yaitu Quality Circles Quality circles menjadi
teknik yang dipakai dengan cara membentuk kelompok di dalam organisasi yang bertemu secara
reguler untuk mendiskusikan bagaimana meningkatkan layanan atau proses kerja yang dilaksanakan.
Selain itu juga diterapkan forum untuk pembahasan suatu masalah, Forum tersebut .... (lanjutin dil
sebutin di telkom pusat tuh ada agenda apa yg presentasi2 itu, kalo yg perdivisi jg dijelasin)

Dengan adanya forum tersebut tentunya menimbulkan kelebihan dan kekurangan, kelebihan disini
pastinya untuk mempererat kerjasama antar anggota dalam memahami perusahaan, kekuranganya
adalah jika proses diskusi tidak berjalan efektif dan hanya beberapa orang saja yang mengutarakan
pendapat, maka hasil diskusi yang dicapai belum maksimal karena tidak melibatkan keaktifan dari
seluruh karyawan, sedangkan gagasan dan ide karyawan sebenarnya bisa membantu jika setiap
karyawan memiliki persepsinya masing-masing terhadap topik diskusi tersebut.

Masalah

Pada setiap proses kerja pastinya bisa timbul suatu kendala atau masalah. Permasalahan yang ada
dapat dilihat dari kutipan wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Yakni responden dengan inisial F
menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan diskusi kelompok di pt telkom akses pusat maupun kantor
cabang masih banyak terdapat karyawan yang kurang aktif dalam forum diskusi yang t diadakan.
Pada PT Telkom Akses Pusat memang ada beberapa karyawan yang menyampaikan ide-idenya
untuk meningkatkan pelayanan perusahaan namun masih lebih banyak karyawan yang kurang aktif
dalam kelompok tersebut.

Rendahnya kesadaran karyawan untuk membangun perusahaan bersama-sama melalui skor


keterlibatan mereka menjadi faktor pendukung kurang efektifnya pemakaian teknik quality circles di
perusahaan ini. Karyawan PT Telkom Akses merupakan karyawan dengan tipikal cukup
mengandalkan orang-orang yang sudah terbiasa aktif atau jajaran tinggi di perusahaan, hal tersebut
bisa dikarenakan mereka segan untuk berpendapat dan kurang memahami apa sebenarnya yang
dibutuhkan perusahaan. Terlalu susahnya birokrasi untuk mengajukan trobosan-trobosan baru juga
menjadi faktor karyawan enggan aktif dalam forum diskusi yang dibuat.

Responden juga memaparkan bahwa di kantor cabang ia bekerja forum diskusi masih perlu
pembenahan karena kurangnya partisipan dari karyawan untuk aktif dalam kelompok tersebut.
Mereka hanya datang, mendengarkan lalu menyetujuinya. Hal tersebut menimbulkan komunikasi
tidak berjalan dengan baik karena karyawan kurang terbuka dengan pendapat yang mereka punya.

Permasalahan
1. Bagaimana cara agar setiap karyawan bisa ikut terlibat dan aktif dalam kelompok diskusi
sehingga meningkatkan keterlibatan karyawan di PT Telkom Akses

Tujuan dan manfaat

1. Untuk mengetahui cara agar setiap karyawan bisa ikut terlibat dan aktif dalam kelompok
diskusi sehingga meningkatkan keterlibatan karyawan di PT Telkom Akses

Anda mungkin juga menyukai