PENDAHULUAN
Pemberdayaan karyawan pada dasarnya tidak terlepas dari pandangan hidup dari
sikap mental dalam menentukan kebijaksanaan untuk mendapatkan hasil kerja yang baik dari
yang pernah di*apai sebelumnya. Sikap mental yang demikian akan membuat seseorang
berusaha mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerjanya.
+ari latar belakang tersebut,maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut&
%. agaimana onsep pelibatan dan pemberdayaan karyawan /
#. 0pa 1aktor yang menghambat pelibatan dan pemberdayaan karyawan, serta
bagaimana *ara mengatasinya/
'. agimana implementasi pelibatan dan pemberdayaan karyawan meliputi
penghargaan dan pengakuan prestasi/
1.3 Tujuan
1
Tujuan penulisan makalah ini adalah 0gar kita mengetahui konsep pelibatan dan
pemberdayaan karyawan, mampu menjelaskan 1aktor penghambat PP, mampu menjelaskan
implementasi PP meliputi penghargaan dan pengakuan prestasi
BAB II
2
PEMBAHAAN
a. einginan menejer dan penyedia untuk memberi tanggung jawab kepada karyawan
b. Melatih penyedia dan karyawan mengenai bagaimana *ara untuk melakukan
delegasi dan menerima tanggung jawab
*. omunikasi dan umpan balik perlu diberikan oleh menejer dan penyedia kepada
karyawan.
d. Penghargaan dan pengakuan sebagai hasil e3aluasi perlu diberikan kepada
karyawan sebagai tanda penghargaan terhadap kontribusi mereka kepada
perusahaan. !5andi 6iptono 7 0nastasia +iana #$$'& %#8)
Pelibatan semua orang yang berada dalam suatu organisasi atau lembaga dalam sangat
penting. Terdapat # man1aat pelibatan karyawan yaitu &
Selain itu, dalam keterlibatan karyawan harus juga menjalankan prinsip dan konsep sebagai
berikut &
3
:arus disadari bahwa meningkatkan mutu merupakan tanggung jawab dari setiap orang
dalam organisasi. esadaran tentang tanggung jawab men*apai mutu akan membawa
dampak pada kebersamaan dalam organisasi sehingga masing masing orang akan
berusaha men*apai mutu berdasarkan jobnya dan kemampuaannya masing masing.
asaran mutu mel!&atkan seluruh t!ngkat "an set!a% $rang)
Sasaran mutu melibatkan seluruh tingkat baik tingkat pemimpin maupun karyawan.
sehingga sasaran yang ingin di*apai organisasi diketahui oleh semua tingkatan tidak
hanya pada le3el pimpinan.Tindakan ini akan menguntungan organisasi.
#$mun!kas! a"alah hal 'ang %al!ng %ent!ng "an men"asar)
omunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi. omunikasi
yang baik antara pimpinan, karyawan, bahkan dengan pelanggan.akan mengurangi
hambatan dan permasalahan yang ada dalam suatu organsasi. omunikasi ini diperlukan
untuk menjalin keharmonisan, peningkatan kerjasama dalam menjalankan tugas. ;ika
hal ini terbangun dengan baik maka akan berpengaruh terhadap produk darai suatu
organisasi.
Pelat!han meru%akan sarana &erk$mun!kas!)
+alam organisasi karena kesibukan masing masing dalam menjalankan tugas maka
dimungkinkan jarang terjadi komunikasi antar karyawan maupun pemimpin dengan
karyawannya. Pelatihan di samping untuk meningkatkan kemampuan karyawan
berkaitan dengan keterampilan, wawasan, dan kompetensinya, juga dapat menjadi
sarana komunikasi antar kayawan maupun pimpinan denga karyawan
Mel!&atkan "an mem&uat $rang menja"! mam%u)
Melibatkan semua unsur dalam organisasi sesuai degan kompetensi dan jobnya kan
membuat seseorang lebih mampu. Seke*il apun pelibatan orang, akan berman1aat bagi
orang yang bersanggkutan maupun organisasi
De*!n!s! mengena! tanggung ja(a& "an (e(enang !tu %ent!ng "an men"asar
+essent!al,)
Pengertian atau persepsi yang sama terhadap tanggung jawab harus dilakukan. :al ini
untuk menghidari kesalah1ahaman antar karyawan dengan piminan.
Pem&er"a'aan) set!a% $rang "a%at "!l!&atkan "engan &er&aga! -ara sesua! "engan
kemam%uann'a.
Pemberdayaan karyawan dengan *ara melibatkan dapat dilakukan dengan berbagai *ara
atara lain melalui teamwork. "amun demikian juga harus diperhatikan kompetensi
orang yang bersangkutan sehingga sesuai dengan beban yang diterimannya.
4
customer value, komponen sistem, dan bagaimana untuk menentukan dan mengukur
customer value. esuksesan implementasi pelibatan dan pemberdayaan karyawan
memerlukan perubahan budaya perusahaan !*ara ber1ikir dan bekerja para menejer).
Pelibatan dan pemberdayaan karyawan !PP) bukan hanya merupakan alat menejemen atau
strategi menejemen yang berumur singkat. aryawan yang telah bekerja *ukup lama dan
telah mengalami berbagai ino3asi menejemen yang silih berganti menjadi enggan menerima
program PP apabila mereka memandang sebagai strategi yang berumur singkat dan
kemungkinan akan diganti dengan strategi dimana karyawan tidak suka dan bersikap apatis
terhadap sesuatu yang baru.
Se*ara tradisional, bekerja keras dipandang sebagai jalan menuju sukses. Persaingan
global dan otomatisasi telah menggesar kun*i sukses, yaitu bahwa kesuksesan di*apai tidak
hanya dengan bekerja keras, tetapi juga bekerja dengan tangkas. Para pengambil keputusan
mengiinterpretasikan bekerja dengan tangkas sebagai usaha mengadopsi sistem teknologi
tinggi dan proses otomatisasi. Pendapat itu jelas keliru, karena teknologi makin *anggih
hanyalah salah satu aspek dari bekerja dengan tangkas.
0spek lain dari bekerja dengan tangkas yang seringkali dilupakan dalam dunia kerja
modern adalah melibatkan dan memberdayakan para karyawan. PP ditujukan untuk
memperoleh man1aat dari kreati1itas karyawan dan mendorong pemikiran dan inisiati1 yang
independent. Pemikiran dan inisiati1 kreati1 sebanyak mungkin karyawan akan
memungkinkan adanya ide dan keputusan yang lebih baik, kualitas yang lebih baik.
Produkti3itas tinggi, dan sebagai hasilnya daya saing yang semakin meningkat. +asar PP
adalah bahwa PP adalah *ara terbaik untuk mengarahkan kreati1itas dan inisiati1 dari para
karyawan terbaik kea rah peningkatan daya saing perusahaan. !<bid&%'$)
Selanjutnya 5andi Tjiptono mengatakan Pemberdayaan perupakan kun*i utama dalam
moti1asi dan produkti1itas. Seorang karyawan yang merasa dirinya dihargai dan memiliki
kontribusi akan berkembang se*ara pribadi dan pro1essional sehingga kontribusinya bagi
organisasinya dapat dimaksimalkan. PP berbeda dengan manejemen partisipati1.
Manejemen partisipati1 adalah *ara kerja dimana manajer dan penyedia selalu meminta
bantuan para karyawannya untuk melakukan tugas pengambilan keputusan, peme*ahan
masalah dan lain-lain. Sedangkan PP mengarahkan para karyawan untuk membantu dirinya
sendiri, saling membantu, dan membantu perusahaan. :al inilah yang menyebabkan PP
sangat e1ekti1 dalam mempertahankan tingkat moti1asi karyawan yang tinggi. Selain itu PP
juga dapat menimbulkan rasa memiliki karyawan terhadap suatu pekerjaan yang pada
5
gilirannya mengarah pada keinginan karyawan yang lebih besar dalam mengambil
keputusan, menanggung resiko dalam usaha perbaikan, dan menyampaikan ketidak setujuan.
6
a. mereka merasa skeptis terhadap manajemen yang silih berganti dan tidak
dilaksanakan.
b. Penolakan bisa juga terjadi karena karyawan tidak mau menerima
perubahan karena menyangkut hal hal baru dan mungkin tidak lazim,
sehingga sulit mendapatkan dukungan dari karyawan.
7
antar peserta. Peserta didorong untuk mengungkapkan seluruh idenya, akan tetapi
tidak diperkenankan untuk menghakimi ide dari peserta lain. Setelah saran dari
peserta terkumpul, maka akan diolah dan dipilih beberapa saran terbaik.
#. "ominal group te*hni@ue
"ominal group te*hni@ue merupakan salah satu bentuk dari brainstorming, tehnik
ini terdiri dari ? langkah, yaitu&
• Merumuskan permasalahan.
• Men*atat ide masing-masing.
• Men*atat ide kelompok.
• Memperjelas ide-ide.
• Masing-masing anggota kelompok memilih ide yang dianggapnya
sesuai.
'. Augus kualitas
Perbedaan utama gugus kualitas dan brainstorming adalah anggota gugus kualitas
adalah sekelompok karyawan yang se*ara sukarela melaksanakan pertemuan
sendiri, sedangkan brainstorming pada umumnya adalah bentukan manajer. Augus
kualitas ini bisa disebut juga dengan gugus kendali mutu. 0dapun pengertian dari
gugus kendali mutu yaitu sekelompok karyawan yang terdiri dari empat sampai
dengan duabelas karyawan yang berasal dari tempat atau bidang yang sama dalam
perusahaan se*ara sukarela berkumpul untuk mengidenti1ikasi, menganalisis, dan
meme*ahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka dan
menerapkannya dalam kegiatan operasional perusahaan. ! "urul +iena "o3ania
ST)
B. otak saran
6ara ini dilakukan dengan *ara menyediakan kotak sebagai tempat karyawan
menyampaikan saran tertulis.
?. Management by walking around
;alan-jalan di tempat kerja dan berbi*ara dengan karyawan untuk mengumpulkan
masukan. 6ara ini dinilai e1ekti1 karena dapat dengan langsung melihat sendiri di
lapangan sejauh apa karyawan memahami apa yang mereka kerjakan sehingga
manajer dapat mengetahui kendala yang ada.
8
maka yang terjadi adalah hilangnya keyakinan karyawan terhadapa niali riil kualitas dan
kontribusi mereka untuk memperbaiki kualitas.
BAB III
PENUTUP
#es!m%ulan
eterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan salah satu unsur TQM. ;ika
karyawan dilibatkan dalam berbagai kegiatan peme*ahan masalah dan pengambilan
keputusan maka mutu atau kualitas lembaga dapat terjamin karena karyawan merupakan
orang yang melaksanakan tugas operasional yang lebih mengenal keadaan sebenarnya
dilapangan.
Salah satu bentuk PP adalah dengan membuat suatu tim kerja yang biasa disebut dengan
gugus kendali mutu. Tim ini terbentuk dari empat sampai dengan duabelas karyawan yang
berasal dari tempat atau bidang yang sama dalam perusahaan se*ara sukarela berkumpul
9
untuk mengidenti1ikasi, menganalisis, dan meme*ahkan berbagai permasalahan yang
berkaitan dengan pekerjaan mereka dan menerapkannya dalam kegiatan operasional
perusahaan.
+05T0C PST00
10
11