PENDAHULUAN
Hal ini dikarenakan sumber daya manusia tersebut dapat memberikan orisinalitas dan
melalui inovasi oleh pelaku komersial akibat tuntutan masyarakat yang semakin kompleks.
Menurut Suwarno (2008), perubahan perilaku yang terkait langsung dengan lingkungan
yang dinamis adalah yang mendefinisikan inovasi. Ketika prosedur layanan ketat,
berulang, improvisasi, dan datar, organisasi sektor publik tidak mungkin memberikan
Perusahaan sektor publik dipaksa untuk berinovasi sebagai akibat dari layanan
yang kurang dimanfaatkan, yang sangat penting untuk menerobos kemacetan. Persaingan
yang semakin ketat dalam penyelenggaraan layanan publik membuat salah satu penyedia
layanan tersebut, PT Pos Indonesia, sulit untuk tetap berinovasi. PT. Pos Indonesia,
sebagai penyedia layanan publik dan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di
bidang jasa, harus berinovasi guna memenuhi tuntutan konsumen akan kualitas layanan
yang lebih tinggi. Kerjasama dengan Federal Express (Fed-Ex), DHL, dan pihak lain
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Pos Indonesia. Alasan memilih PT. Pos
Indonesia sebagai tempat penelitian adalah PT. Pos Indonesia merupakan perusahaan yang
memiliki jaringan kantor pos, serta agen pos yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk mengetahui sistem kerja yang ada di sebuah
perusahaan yang banyak memiliki jaringan seperti itu, termasuk kepemimpinan, motivasi
kerja karyawan, perilaku inovasi karyawan, dan juga lingkungan kerja. Lokasi PT. Pos
Indonesia mudah diakses oleh semua moda traspotasi karena lokasinya yang dekat dengan
jalan raya, sehingga memudahkan dalam hal mobilitas semua pelanggan PT. Pos
Indonesia.
kepada masyarakat. Hasil wawancara dengan Dedi Kusuma Asmara, SDM dan Dukungan
Umum PT Pos Indonesia Yogyakarta pada Kamis, 25 Mei 2023 menunjukkan bahwa
terdapat beberapa masalah yang berkaitan dengan perilaku inovatif karyawan. Sebagian
besar karyawan mengetahui masalah yang sedang terjadi di perusahaan akan tetapi
terkait solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Karyawan memiliki usia rata-rata 30 ke
atas dan kurang dapat berinovasi karena tidak memiliki pandangan atau hanya berkerja
sesuai tuntutan perusahaan. Hasil wawancara dengan Wijayanto, staf pelayanan pada
meningkatkan kemajuan perusahaan karena kurang adanya kerjasama yang kuat antara
karyawan.
PT Pos Indonesia Yogyakarta ini memiliki banyak karyawan dengan status kerja
tetap dan kontrak, dengan adanya karyawan yang banyak ini diharapkan segi
pelayanannya sangat memuaskan. Kini banyak agen-agen swasta yang bermunculan untuk
memberikan jasa pengiriman barang yang lebih murah dan juga cepat seperti JNE, JNT,
dan masih banyak yang lain, dengan adanya agen-agen tersebut kini banyak orang yang
beralih dari pos Indonesia dengan menggunakan jasa agen swasta, namun masih banyak
orang memanfaatkan pelayanan kantor pos Indonesia untuk mengirim surat-surat maupun
barang terutama untuk kepentingan dalam mencakxup keuangan dan juga tunjangan dari
pemerintah.
Pos Indonesia saat ini mulai berkurang. Hal ini yang ditakutkan kepada karyawan kantor
pos dengan penurunan jasa pengiriman akan mempengaruhi kinerja karyawannya. Dalam
segi ini diharapkan pengurus atau atasan mampu memberikan sebuah dorongan kepada
karyawannya agar tetap memberikan pelayanan yang baik dan juga memberikan motivasi
agar para karyawan tetap merasa puas dalam pekerjaannya di kantor pos Indonesia ini.
dan lingkungan kerja adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku inovatif. Perilaku
Kusuma Asmara, SDM dan Dukungan Umum PT Pos Indonesia Yogyakarta pada Kamis,
setiap tahun pimpinan berganti, sehingga kebijakan yang pimpinan terapkan berhasil,
namun ketika kepemimpinan berganti maka kebijakan lama akan ikut berubah mengikuti
pimpinan yang baru. Selain itu salah satu masalah juga ketika pimpinan lebih muda
usianya dibanding karyawan maka karyawan merasa kurang yakin untuk menyampaikan
disebutkan dalam temuan penelitian. Perilaku inovatif organisasi warga telah terlihat
dalam Travaglione dan Connell, 2020). Kinerja dapat ditingkatkan diatas standar dasar
organisasi oleh pemimpin yang mampu mengubah nilai, keyakinan, dan sikap yang
mendasari anggota staf mereka (Podsakoff, et al., 2019). Penelitian sebelumnya yang
tenaga penggerak untuk membangun kegairahan kerja seseorang sehingga mereka ingin
bekerja sama dengan sukses dan mengintegrasikan semua upaya mereka untuk
Motivasi karyawan adalah salah satu elemen terpenting dalam memotivasi mereka
untuk menyelesaikan tugas. Walaupun situasi di lapangan masih belum sesuai dengan
pelayanan pada 24 Mei 2023 terdapat masalah motivasi kerja, yaitu karakter egois dan
tidak bisa menerima kekurangan masing-masing karyawan. Hal ini menjadikan karyawan
Tempat kerja adalah salah satu faktor yang paling signifikan mempengaruhi
produktivitas karyawan. Kondisi tempat kerja memiliki dampak langsung pada kapasitas
karyawan untuk memenuhi pekerjaan mereka, yang menguntungkan kedua belah pihak
dan meningkatkan kinerja organisasi. Menurut Sedarmayanti, tempat kerja meliputi ruang
kerja seseorang, alat dan perlengkapan yang digunakannya, serta pengaturan kerja
Tempat kerja, menurut Nitisemito (dalam Rokhilah, 2014), terdiri dari segala
sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja dan mampu mempengaruhi bagaimana
seorang pekerja menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Pengaturan kerja fisik
dan non fisik adalah dua kategori lingkungan kerja yang berbeda, menurut Sedarmayanti.
Dalam wawancara awal terungkap bahwa ada masalah dengan lingkungan kerja non fisik,
seperti interaksi interpersonal yang buruk, tempat kerja itu sendiri (tempat konflik terjadi),
dan perlakuan tidak adil oleh rekan kerja. Hasil wawancara dengan Dedi Kusuma Asmara,
SDM dan Dukungan Umum PT Pos Indonesia Yogyakarta pada Kamis, 25 Mei 2023
menunjukkan bahwa kendala lingkungan kerja adalah kekurangan SDM, sehingga masih
dalam dua hari maka akan selesai dalam empat hari kemudian. Masalah apa yang
ditemukan di lingkungan kerja selama bekerja adalah jumlah pegawainya terbatas, dan
semakin berkurang karena perusahaan tidak melakukan rekrutmen pegawai baru lagi.
Indonesia Yogyakarta”.
Indonesia Yogyakarta?
Yogyakarta?
Indonesia Yogyakarta?
motivasi dan lingkungan kerja sebagai variabel bebas dan perilaku inovasi sebagai variabel
Indonesia Yogyakarta.
3. Mengetahui apakah lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap perilaku inovasi PT
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi Peneliti
Manfaat praktisi yang diharapkan bagi peneliti yaitu agar seluruh tahapan penelitian
dan meningkatkan pengetahuan mengenai perilaku inovasi karyawan pada PT. Pos
b. Untuk akademisi
sumber daya manusia. Selain itu hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
referensi bagi peneliti selanjutnya dengan topik yang sama dan untuk melengkapi
penelitian sebelumnya.