Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam menjalankan aktivitas organisasi, membutuhkan berbagai sumber

daya,seperti manusia, material dan mesin. Sumber daya manusia dalam

organisasi yaitu karyawan, sedangkan dalam instansi pemerintah adalah

pegawai. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting bagi organisasi

karena memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang sangat dibutuhkan. Oleh

organisasi untuk mencapai tujuannya. Hasil kinerja yang maksimal itulah yang

diharapkan bagi setiap orang.

Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan bagi perusahaan

untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Dunia bisnis sekarang dituntut

untuk menciptakan kinerja karyawan yang tinggi dalam rangka pengembangan

perusahaan. Kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi yaitu kinerja

pegawai (individu) dan kinerja organisasi.

Perusahaan perlu mengelola sumber daya manusia sebaik mungkin untuk

menghadapi persaingan saat ini , perusahaan harus mampu memiliki Sumber


Daya Manusia yang berkualitas. Perusahaan harus dapat memiliki produktivitas

yang baik untuk memenuhi target perusahaan yang sudah ditetapkan.

Kinerja pegawai adalah unjuk kerja perseorangan dalam suatu organisasi,

totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi. Kinerja pegawai dan kinerja

organisasi memiliki keterkaitan yang sangat erat. Tercapainya tujuan organisasi

tidak bisa dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang

dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai

tujuan organisasi tersebut.

Tercapainya kinerja yang maksimal tidak bisa terlepas dari budaya

organisasi, efikasi diri pegawai dan peran perilaku pimpinan birokrasi, yang

secara sinergi akan melahirkan kepuasan kerja bagi pegawai. Perusahaan harus

mampu membangun dan meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya. Salah

satu yang menjadi penyebab turunnya hasil produksi dari PT. Marsol Abadi

Indonesia adalah kinerja karyawan yang kurang efektif dan efesien dalam

menggunakan waktu bekerja, mengembangkan ide kreatif maupun inovasi dalam

bekerja serta kurangnya ketepatan waktu dalam penyelesaian sebuah pekerjaan.

PT. Marsol Abadi Indonesia adalah salah satu produsen terkemuka dan

eksportir FIBC atau Flexible Intermediate Bulk Container dari Indonesia. Pabrik

yang terintegrasi secara vertikal sistem produksi dari ekstrusi untuk tenun dan
coating, menyediakan semua jenis FIBC atau PP ( Polypropylene ) tenun grosir

tas sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

FIBC (Flexible Intermediate Bulk Container)  atau Karung Jumbo adalah

wadah industri yang terbuat dari kain fleksibel yang dirancang untuk menyimpan

dan mengangkut produk kering dan mudah mengalir, seperti pasir, pupuk, dan

butiran plastik.

Kreativitas pegawai menjadi kunci dalam meningkatkan keunggulan

bersaing dengan memberikan kontribusi fundamental terhadap keefektifan dalam

kelangsungan hidup organisasi.

Kreativitas sebagai sebuah kemampuan penting untuk dimiliki oleh

seseorang. Banyak ilmuan mengangkat terminologi kreativitas dan diurai untuk

dikembangkan menjadi sebuah kata kunci kesuksesan di jaman modern ini.

Kreativitas sebagai sebuah gagasan yang harus diubah menjadi realitas, yaitu

diubah menjadi sebuah inovasi. Dengan adanya kreativitas dalam membuat

sesuatu baik barang, gagasan yang menyebabkan memperindah,

mempermudah dan mempercepat cara bekerja diharapkan dapat meraih

keuntungan bagi perusahaan.

Dalam hal ini peneliti mencoba mengiterprestasikan permasalahan-

permasalahan yang ada pada PT. Marsol Abadi Indonesia. Untuk mengetahui
permasalahan Kreativitas pada PT. Marsol Abadi Indonesia maka peneliti

melakukan observasi terhadap perusahaan dan peneliti menemukan beberapa

permasalahan diantaranya. Kurangnya karyawan yang mau mencoba cara-cara

baru dalam melakukan pekerjaan yang mampu mempermudah dan

mempercepat pekerjaan, banyak karyawan yang tidak mau mencari cara-cara

yang lebih baik untuk bekerja lebih baik, serta banyak karyawan yang terlalu

fokus pada peraturan sehingga apabila terjadi masalah teknis terkait proses

produksi para karyawan tidak mampu mengatasinya. Berdasarkan permasalahan

diatas kreativitas pada PT. Marsol Abadi Indonesia masih tergolong rendah dan

sangat mempengaruhi kinerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Selain kreativitas, inovasi memiliki peran yang sangat penting dalam pencapaian

tujuan suatu perusahaan dalam mempertahankan kemampuan bersaingnya.

Seseorang pemilik usaha dituntut untuk selalu berinovasi dalam meningkatkan

kualitas dari produk yang dihasilkan, hal ini tidak terlepas dari keinginan

konsumen yang selalu berubah-ubah.

Inovasi perlu mendapatkan perhatian dikarenakan perannya yang sangat

strategis dalam mencapai keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif harus

diraih oleh setiap perusahaan agar tidak tergerus oleh dinamika perubahan

bisnis. Salah satunya yaitu dengan cara inovasi. Inovasi bukanlah tujuan,

melainkan proses terus-menerus yang disesuaikan dengan kebutuhan

konsumen yang dinamis.


Sumber daya manusia merupakan penggerak kreativitas dan inovasi di

dalam sebuah perusahaan yang nantinya akan meningkatkan reputasi dan profit

perusahaan dalam kurun waktu yang panjang. Ide-ide kreatif yang kemudian

diproses melalui beberapa tahapan sehingga menghasilkan produk atau jasa

atau model bisnis disebut inovasi.

Untuk mengetahui permasalahan Inovasi pada PT. Marsol Abadi

Indonesia maka peneliti melakukan observasi terhadap perusahaan dan peneliti

menemukan beberapa permasalahan diantaranya. Kurang memiliki wawasan

luas yang mampu mengembangkan produk dalam perusahaan, kurangnya ide

mengenai terobosan baru terhadap cara–cara yang dilakukan dalam bekerja

sehingga proses produksi kurang efektif, kurangnya melakukan inovasi baru

terhadap produk dikarenakan tidak adanya competitor sehingga hampir tidak

pernah melakukan perubahan baru.

Berdasarkan permasalahan diatas inovasi masih menjadi faktor yang

sangat berpengaruh terhadap kinerja dari karyawan tersebut. Dalam hal ini

terdapat kaitan yang erat antara kinerja karyawan. Dengan kata lain, apabila

karyawan yang mempunyai kreativitas dan inovasi yang baik, tentu saja akan

memiliki kinerja yang baik.

Penelitian ini dilatar belakangi juga dengan research gap yang

ditemukan pada penelitian terdahulu. Berikut pada variabel kreativitas

berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fitriansyah, Aidil dan Askiah (2020)
dengan judul “Pengaruh Kreativitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

Mahakam Berlian Samjaya” hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa

keativitas kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT.

Mahakam Berlian Samjaya. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

Azzahra, Astri Aisyah (2016) dengan judul “Pengaruh Pengembangan Pegawai.

Kreativitas dan profesionalisme terhadap kinerja pegawai di kantor Camat

Sangtta selatan Kabupaten Kutai Timur” menunjukan bahwa kreativitas memiliki

pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja pegawai.

Penelitian ini dilatar belakangi juga dengan research gap yang ditemukan

pada penelitian terdahulu. Berikut pada variable inovasi berdasarkan penelitian

yang dilakukan oleh Ummi Mardiah (2020) dengan judul “Pengaruh Peran dan

Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan di PTPN IV Unit Kebun Marihat menunjukan

bahwa inovasi memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Arham Nawawi, dkk. ( 2019 )

yang berjudul “Aspek Knowledge Management terhadap Kinerja Karyawan

melalui Keunggulan Bersaing Kantor Pusat PT. Bank Sulselbar” menunjukkan

bahwa inovasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Dengan dilatar belakangi beberapa teori, dan fenomena masalah di atas

maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Kreativitas


dan Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Marsol Abadi Indonesia

Cikarang ”.

B. Ruang Lingkup Penelitian

Adanya perkembangan proses produksi setiap tahunnya. Oleh karena itu

penelitian ini hanya membahas tentang inovasi dan kreativitas yang melibatkan

kinerja karyawan yang berkerja di PT. Marsol Abadi Indonesia.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dirumuskan pokok

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah kreativitas berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan

PT. Marsol Abadi Indonesia ?

2. Apakah inovasi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan

PT. Marsol Abadi Indonesia ?

3. Apakah kreativitas dan inovasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja

karyawan PT. Marsol Abadi Indonesia ?


D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas terhadap kinerja karyawan

PT. Marsol Abadi Indonesia .

2. Untuk mengetahui pengaruh inovasi terhadap kinerja karyawan PT. Marsol

Abadi Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas dan inovasi secara simultan terhadap

kinerja karyawan PT. Marsol Abadi Indonesia.

E. Manfaat Penelitian

1. Aspek Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menambah ilmu

pengetahuan dan wawasan tentang pengaruh Kreativitas dan Inovasi

terhadap Kinerja Karyawan baik bagi penulis maupun pembaca.

2. Aspek Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

serta dapat mengaplikasikan teori-teori di perkuliahan ke dalam praktik


dunia nyata. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan dapat

dijadikan masukan dalam penelitian serupa serta sebagai referensi atau

sumber informasi bagi pihak-pihak yang bersangkutan.

3. Aspek Kebijakan

Penelitian ini dapat memberikan perkembangan pada PT. Marsol Abadi

Indonesia untuk menjadikan sebuah usaha yang makin maju kedepannya

dan lebih dapat meningkatkan kinerja karyawannya supaya lebih kreatif

dan inovatif sehingga dapat meningkatkan hasil produksi untuk

perusahaan.

BAB II

KAJIAN LITERATUR
A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan dalam melakukan

penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang dilakukan, berikut

merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal yang terkait dengan

penelitian yang dilakukan penulis :

1. Berdasarkan penelitian Jihanti Dama dan Imelda (2018), yang berjudul

“Pengaruh Inovasi Terhadap Dan Kreativitas Terhadap Kinerja Karyawan

Pada PT. Bank Mandiri (Persero) TBK. Manado”. Populsi yang ada

berjumlah 66 orang. Maka dari itu untuk menentukan sampel dengan

menggunakan sampel jenuh yaitu berjumlah 60 orang. Teknis analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reglesi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Inovasi dan Kreativitas secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT.

Bank mandiri Kanwil Manado, Inovasi secara persial berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Mandiri Kanwil

Manado dan kreativitas secara persial berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Karyawan PT. Bank Mandiri Kanwil Manado.

2. Berdasarkan penelitian I Gede Aris Kumara Putra (2019), yang berjudul

“Pengaruh Kreativitas Dan Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt.


Tohpati Grafika Utama Denpasar”. Jumlah responden dalam penelitian ini

sebanyak 40 orang. Pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner

menggunakan skala likert dengan skor 1 sampai dengan 5. Teknik

analisis data dan teknik analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil

analisis regresi linier berganda pengaruh Kreativitas (X1) dan Inovasi (X2)

terhadap variable Kinerja Karyawan (Y) bertanda positif, artinya jika

Kreativitas dan Inovasi meningkat maka Kinerja Karyawan yang akan

meningkat begitu pula sebaliknya. Secara parsial variable Kreativitas (X1)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).

Kreativitas, Inovasi Dan Kinerja Karyawan memiliki hubungan yang sangat

kuat.

3. Berdasarkan penelitian Younme C Rompas, Riane J Pio, Wehelmina

Rumawas (2020), dalam penelitiannya yang berjudul “Inovasi Dan

Kreativitas Kaitannya Dengan Kinerja Karyawan”. Responden berjumlah

60 karyawan. Pengambilan sampel menggunakan teknik non-probabilitty,

sedangkan analisis data menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil

penelitian menunjukan Inovasi tidak berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Karyawan, tetapi Kreativitas bepengaruh signifikan dan positif

terhadap Kinerja Karyawan. Sedangkan Inovasi tidah berpengaruh

signifikan terhadap Kreativitas. Karena Kreativitas yang tinggi, Karyawan

akan bekerja dengan segenap kemampuan dan keterampilan yang


dimilikinya untuk bisa meghasilkan kinerja dan produktivitas yang

memuaskan.

4. Berdasarkan penelitian Aidil Fitriansyah dan Askiah (2020), “Pengaruh

Kreativitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Mahakam Berlian

Samjaya”. Data penelitin diperoleh berdasarkan hasil kueisioner yang

mengambil sampel sebanyak 195 orang karyawan perusahaan.

Pengumpulan data adalah dengan metode survei, dan dengan alat bantu

yaitu kuesioner yang dibagi melalui google form, dalam menganalisis

data, penelitian ini menggunakan analisis linier sederhana berdasarkan

hasil output dari aplikasi SPSS versi 25. Sehingga diperoleh nilai Y :

-0,734+ (1,032 X). Dari hasil perhitungan tersebut, didapatkan nilai beta

0,816, sehingga dapat dikatakan bahwa Kreativitas Kerja berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Mahakam Berlian

Samjaya. Dengan perolehan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,816.

Artinya Kreativitas Kerja Mempengaruhi Kinerja Karyawan sebesar 82%,

sedangkan sisanya sekitar 18% dipengaruhi oleh variable lainnya, yang

tidak termasuk dalam penelitian ini.

5. Berdasarkan penelitian Ummi Mardiah dan Simatupang Pandopotan

(2020), “Pengaruh Peran Dan Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan di

PTPN Unit Kebun Mariha”. Responden pada penelitian ini adalah seluruh

populasi yang berjumlah 36 orang yaitu Mandor yang bertugas di PPTN IV


Unit kebun Mariha tersebut. Teknik analisa data yang digunakan adalah

teknik regressi berganda dengan persamaan Y : a + bX + bx dan dari

analisa data diketahui Y : 0,493 + 0,624X + 0,352X, dari uji hipotesis

secara parsial bahwa peran dan inovasi berpengaruh terhadap kinerja

karyawan di PTPN IV unit kebsun marihat. Dengan demikian hipotesis

diterima. Sedangkan secara simultan bahwa peran dan inovasi

berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PTPN IV unit kebun mariha.

6. Berdasarkan jurnal (2018), yang berjudul “Creativity, Inovations And Firm

Performance In An Emerging Transition Economy”. Despite the

longstanding consensus that creativity is the seedbad of innovation, the

limited literature in this are fails to explore the contribution of various

aspects of creativity to different stages of the innovation process of the

mechanisms usud by the management to foster the creativity of

employees. This paper adopts a more complex strategy in order to

highlight the role of creativity in the entire innovation process from the

decision to innovate to investment in innovation, the transpormasion of

innovation input into output and the effect of innovation output on

productivity. A multi – stage CDM – type model encompassing different

element of creativity and practices de- signed to enchanse creativity

potential is applied to the most recent community innovation survey data.

In midelling the management of creativity a distinction in made betweel


decisions of firms to hire creative employees and the methods used to

foster creativity of personnel such as multidisciplinary work.

Tabel I. 1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian


1 Jihanti Dama dan Pengaruh Inovasi Populsi yang ada berjumlah 66

Imelda (2018). Terhadap Dan orang. Maka dari itu untuk

Kreativitas menentukan sampel dengan


1.
Terhadap Kinerja menggunakan sampel jenuh yaitu

Karyawan Pada berjumlah 60 orang. Teknis

PT. Bank Mandiri analisis data yang digunakan

(Persero) TBK. dalam penelitian ini adalah reglesi

Manado. linier berganda. Hasil penelitian

menunjukan bahwa Inovasi dan

Kreativitas secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Karyawan pada PT. Bank

mandiri Kanwil Manado, Inovasi

secara persial berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja

Karyawan pada PT. Bank Mandiri

Kanwil Manado dan kreativitas

secara persial berpengaruh


signifikan terhadap Kinerja

Karyawan PT. Bank Mandiri

Kanwil Manado.
2. I Gede Aris Kumara Pengaruh Jumlah responden dalam

Putra (2019) Kreativitas Dan penelitian ini sebanyak 40 orang.

Inovasi Terhadap Pengumpulan data dengan

Kinerja Karyawan menyebarkan kuesioner

Pada Pt. Tohpati menggunakan skala likert dengan

Grafika Utama skor 1 sampai dengan 5. Teknik

Denpasar analisis data dan teknik analisis

regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil analisis regresi

linier berganda pengaruh

Kreativitas (X1) dan Inovasi (X2)

terhadap variable Kinerja

Karyawan (Y) bertanda positif,

artinya jika Kreativitas dan Inovasi

meningkat maka Kinerja

Karyawan yang akan meningkat

begitu pula sebaliknya. Secara

parsial variable Kreativitas (X1)

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja Karyawan (Y).

Kreativitas, Inovasi Dan Kinerja


Karyawan memiliki hubungan

yang sangat kuat.


3. Younme C Rompas, Inovasi Dan Responden berjumlah 60

Riane J Pio, Kreativitas karyawan. Pengambilan sampel

Wehelmina Kaitannya Dengan menggunakan teknik non-

Rumawas Kinerja Karyawan”. probabilitty, sedangkan analisis

( 2020 ) Responden data menggunakan Partial Least

berjumlah 60 Square (PLS). Hasil penelitian

karyawan. menunjukan Inovasi tidak

Pengambilan berpengaruh signifikan terhadap

sampel Kinerja Karyawan, tetapi

menggunakan Kreativitas bepengaruh signifikan

teknik non- dan positif terhadap Kinerja

probabilitty, Karyawan. Sedangkan Inovasi

sedangkan analisis tidah berpengaruh signifikan

data menggunakan terhadap Kreativitas. Karena

Partial Least Kreativitas yang tinggi, Karyawan

Square (PLS) akan bekerja dengan segenap

kemampuan dan keterampilan

yang dimilikinya untuk bisa

meghasilkan kinerja dan

produktivitas yang memuaskan.


4. Aidil Fitriansyah dan Pengaruh Data penelitin diperoleh

Askiah (2020) Kreativitas Kerja berdasarkan hasil kueisioner yang

Terhadap Kinerja mengambil sampel sebanyak 195

Karyawan Pada orang karyawan perusahaan.

PT. Mahakam Pengumpulan data adalah dengan

Berlian Samjaya metode survei, dan dengan alat

bantu yaitu kuesioner yang dibagi

melalui google form, dalam

menganalisis data, penelitian ini

menggunakan analisis linier

sederhana berdasarkan hasil

output dari aplikasi SPSS versi 25.

Sehingga diperoleh nilai Y :

-0,734+ (1,032 X). Dari hasil

perhitungan tersebut, didapatkan

nilai beta 0,816, sehingga dapat

dikatakan bahwa Kreativitas Kerja

berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Karyawan pada PT.

Mahakam Berlian Samjaya.

Dengan perolehan koefisien

determinasi (R2) sebesar 0,816.

Artinya Kreativitas Kerja


Mempengaruhi Kinerja Karyawan

sebesar 82%, sedangkan sisanya

sekitar 18% dipengaruhi oleh

variable lainnya, yang tidak

termasuk dalam penelitian ini.


5. Ummi Mardiah dan Pengaruh Peran Responden pada penelitian ini

Simatupang Dan Inovasi adalah seluruh populasi yang

Pandopotan (2020) Terhadap Kinerja berjumlah 36 orang yaitu Mandor

Karyawan di PTPN yang bertugas di PPTN IV Unit

Unit Kebun Mariha kebun Mariha tersebut. Teknik

analisa data yang digunakan

adalah teknik regressi berganda

dengan persamaan Y : a + bX +

bx dan dari analisa data diketahui

Y : 0,493 + 0,624X + 0,352X, dari

uji hipotesis secara parsial bahwa

peran dan inovasi berpengaruh

terhadap kinerja karyawan di

PTPN IV unit kebun marihat.

Dengan demikian hipotesis

diterima. Sedangkan secara

simultan bahwa peran dan inovasi

berpengaruh terhadap kinerja

karyawan di PTPN IV unit kebun


mariha.
6. Iraj Hashi Stoji Creativity, Despite the longstanding

Nebojisa dan Aralica Inovations And consensus that creativity is the

Zorab (2018) Firm Performance seedbad of innovation, the limited

In An Emerging literature in this are fails to explore

Transition the contribution of various aspects

Economy of creativity to different stages of

the innovation process of the

mechanisms usud by the

management to foster the

creativity of employees. This

paper adopts a more complex

strategy in order to highlight the

role of creativity in the entire

innovation process from the

decision to innovate to investment

in innovation, the transpormasion

of innovation input into output and

the effect of innovation output on

productivity. A multi – stage CDM

– type model encompassing

different element of creativity and

practices de- signed to enchanse

creativity potential is applied to


the most recent community

innovation survey data. In

midelling the management of

creativity a distinction in made

betweel decisions of firms to hire

creative employees and the

methods used to foster creativity

of personnel such as

multidisciplinary work.

B. Kajian Pustaka

1. Pengertian Administrasi

Berikut ini uraian mengenai teori teori terpilih yang berkaitan dengan

pokok permasalahan yang detail sebagai berikut :

Mariati (2017 : 6), menyatakan “Administrasi merujuk pada

kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau

mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan”.

Apiaty Kamaludin (2017:1) Administrasi didefinisikan sebagai

“keseluruhan proses kerjasama” antara dua orang atau lebih yang


didasarkan atas rasionalitas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya dengan memanfaatkan sarana dan

prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.

Ai Nunung (2020 : 2) Administrasi secara sempit diartikan sebagai

bentuk aktivitas yang meliputi catat mencatat, surat-menyurat, pembukuan

sederhana, ketik-mengetik dan kegiatan lain yang sifatnya teknis

ketatausahaan.

Berdasarkan pengertian diatas, kesimpulan dari pengertian

administrasi adalah kegiatan atau usaha membantu, melayani,

mengarahkan atau mengatur semua kegiatan dari segala bentuk aktivitas

dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya

dengan memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu secara berdaya

guna dan berhasil guna

2. Pengertian Administrasi Bisnis

Kamaluddin (2017 : 1) menyatakan “Administrasi Bisnis merupakan

suatu fungsi yang memegang peranan sangat penting terhadap

tercapainya kelancaran usaha kegiatan, maupun aktivitas yang dilakukan

oleh perusahaan dan organisasi”.


Alma (2017 : 2) menyatakan “Administrasi Bisnis secara umum

adalah seluruh kegiatan yang berhubungan di dalam suatu perusahaan

dengan tujuan untuk mencapai laba yang ditergetkan oleh perusahaan”.

3. Pengertian Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya

Manusia

a. Sumber daya manusia

Sri (2018 : 5), menyatakan “Sumber daya manusia merupakan salah

satu asset yang penting oleh karena itu harus dikelola secara cermat dan

sejalan dengan kebutuhan organisasi”.

Ni kadek Suryani, dkk (2020 : 1), menyatakan “Sumber daya

manusia adalah salah satu unsur yang paling vital bagi organisasi karena

kinerja mereka sangat diperhitungkan untuk mewujudkan visi dan misi

perusahaan yang telah ditetapkan”.

Ni kadek suryani dan John E.H (2018 : 10), menyatakan “Sumber

daya manusia merupakan salah satu unsur penunjang organisasi, dapat

diartikan sebagai manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi,

sebagai penggerak dalam pencapaian tujuannya”.


Berdasarkan pengertian diatas, kesimpulan dari pengertian sumber

daya manusia adalah

b. Manajemen Sumber Daya Manusia

Nurdin (2018 : 1), menyatakan “Manajemen sumber daya manusia

didefinisikan sebagai ilmu dan seni dalam perencanaan, pengorga

nisasian, pengarahan, dan pengevaluasian atas sumber daya ma nusia

saat pengadaan, pengembangan, pengkompensasian, pengintegrasian,

pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja, untuk mencapai tujuan

organisasi, keinginan karyawan, dan kebutuhan masyarakat”.

Harsuko (2016 : 1), menyatakan “Manajemen sumberdaya manusia

(MSDM) adalah sebagai pendekatan strategis dan koheren dengan

pengelolaan aset paling berharga organisasi yaitu orang-orang yang

bekerja di sana yang secara individu dan kolektif berkontribusi pada

pencapaian tujuannya”.

Ni kadek dan John E. (2019 : 13), menyatakan “Manajemen sumber

daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yang

memfokuskan perhatian pada pengaturan peranan sumber daya manusia

dalam organisasi”.
Berdasarkan pengertian diatas, kesimpulan dari pengertian

manajemen sumber daya manusia adalah

4. Kreativitas

a. Pengertian Kreativitas

Menurut Hery, S.E., M.Si., CRP., RSA., CFRM (2017 : 18),

menyatakan “Kreativitas merupakan kemampuan untuk mengembangkan

ide-ide baru dan menentukan cara baru dalam melihat masalah dan

peluang”.

Menurut Ted Leviit dan Harvard dalam buku Hery, S.E., M.Si., CRP.,

RSA., CFRM (2017 : 18), menyatakan “Kreativitas adalah memikirkan hal-

hal baru”.

Menurut Benedicta Prihatin D.W. (2019 : 3), menyatakan “Kreativitas

sebagai sebuah kemampuan penting untuk dimiliki oleh seseorang”.

Untuk menjadi kreatif, siapa saja bisa belajar. Setiap orang pada dasarnya

memiliki kemampuan untuk mempelajari berbagai teknik dan perilaku

yang dapat membantu mereka menghasilkan ide. Masalahnya adalah

bahwa dalam kebanyakan organisasi, karyawan tidak pernah diajari atau

bahkan diharapkan menjadi kreatif.


Kreativitas dapat dijelaskan sebagai desain di mana karyawan membuat

konstruksi inovatif tersebut di mana masalah terkait pekerjaan

diselesaikan dengan cara yang benar dengan proses langkah demi

langkah. Beberapa jelaskan sebagai kemampuan individu bagaimana

mereka dapat mengembangkan solusi yang berguna untuk memenuhi

tantangan dan mengatasi masalah mereka sendiri secara individu.

Berdasarkan pengertian diatas, kesimpulan dari pengertian

kreatifitas adalah

b. Penghalang kreativitas

Tekanan waktu, manajemen yang tidak mendukung, rekan kerja yang

pesimistis, kebijakan perusahaan yang terlalu kaku, dan lain sebagainya

dapat mengalang kreativitas. Halangan yang paling sulit diatasi adalah

halangan yang bersumber dari diri sendiri :

Berikut adalah 10 faktor yang membatasi kreativitas seseorang :

1. Terpola pada satu jawaban yang tepat

Kita terbiasa dengan asumsi bahwa hanya ada satu jawaban yang

tepat telah menjadi bagian dari cara berpikir kita. Padahal, pada

kenyataanya bahwa kebanyakan masalah bersifat ambigu.

2. Terbiasa dengan cara berpikir logis


Pemikiran yang logis dapat menghambat kreativitas, yaitu

menghambat timbulnya intuisi. Dalam fase imajinatif proses kreatif,

sebaiknya kita memikirkan masalah tertentu secara berbeda, yaitu

secara bebas menggunakan pemikiran yang tidak selalu logis. Intuisi

terletak di alam bawah sadar, yang terbentuk berdasarkan kumpulan

pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh seseorang selama

beberapa waktu dalam hidupnya, yang setiap saat dapat muncul

(dapat terbuka). Intuisi merupakan bagian penting dari proses kreatif,

di mana penggunaanya kadang-kadang harus meruntuhkan asums

logis yang membatasi kreativitas dan inovasi.

3. Mengikuti aturan secara apa adanya

Sejak kecil kita belajar untuk tidak tidak mewarnai di luarn garis, dan

kita menghabiskan sisa hidup kita secara apa adanya untuk mematuhi

aturan-aturan seperti itu. Padahal, kadang-kadang kreativitas

bergantung pada kemampuan kita untuk menembus batas-batas

aturan sehingga kita dapat melihat cara-cara yang baru dalam

melakukan sesuatu.

4. Terbiasa berpikir praktis

Membayangkan jawaban yang tidak praktis dapat menjadi batu

loncatan terhadap munculnya ide-ide kreatif. Dengan

mengesampingka pikiran praktis akan memungkinkan memikirkan

sesuatu dengan cara yang benar-benar berbeda.

5. Memandang trial & error sebagai hal yang tidak berguna


Percobaan demi percobaan memungkinkan kita untuk merumuskan

cara-cara yang baru. Melaui percobaan demi percobaan dapat belajar

untuk mencoba pendekatan yang baru serta menemukan apa yang

berhasil dana apa yang tidak.

6. Menjadi terlalu terspesialisasi

Satu masalah biasanya tidak berdiri sendiri secara khusus. Namun

harus mampu melihat kemungkinan bagaimana masalah tersebut

terkait dengan masalah lain. Pemikiran kreativ cenderung mencari

beberapa ide luar bidang keahlian mereka.

7. Menghindari ambigius

Ambigius (makna ganda) dapat menjadi rangsangan kreativ yang

sangat kuat, di mana mendorong kita untuk berpikir dengan cara yang

berbeda. Situasi ambigu memaksa kita memperluas pikiran di luar

batas normal. Ambiguitas berguna dalam pencarian ide dan solusi

kreatif.

8. Tak terlihat bodoh

Orang cenderung menjadi konvesional karena mereka tidak ingin

terlihat bodoh. Ide-ide baru justru jarang muncul dari lingkungan yang

konvesional. Untuk menjadi kreativ, harus bisa melanggar kebiasaan

dan aturan dengan cara berpikir secara berbeda. Harus berani

mereformasi dan merevolusi cara-cara yang lama dan menciptakan

yang baru.

9. Takut salah dan gagal


Orang-orang kreativ menyadari bahwa mencoba sesuatu yang baru

seringkali mengarah pada kegagalan, namun mereka tidak melihat

kegagalan sebagai akhir. Kegagalan justru mencerminkan

pengalaman belajar dan mengarah pada kesuksesan. Kegagalan

merupakan bagian penting dari proses kreatif.

10. Merasa dirinya tidak kreativ

Beberapa orang membatasi dirinya karena karena merasa yakin

bahwa dirinya tidak kreatif. Seseorang yang yakin dirinya tidak kreatif

akan seperti itu dan akan mewujudkan keyakinan tersebut. Banyak

orang yang dianggap jenius, visioner, dan penemu sesungguhnya

tidak lebih pintar dari pada orang lain, dan tidak memiliki lebih banyak

bakat kreatif dari pada orang pada umumnya. Akan tetapi, mereka

telah belajar cara untuk dapat berpikir secara kreatif dan cukup tahan

untuk terus mencoba hingga sukses.

c. Indikator Kreativitas

Menurut Suryana ( 2006 : 42 ) dalam jurnal I Gede Aris K.P. (2019)

Indikator Kreativitas sebagai berikut :

1. Ingin tahu

Suatu emosi berkaitan dengan perilaku ingin tahu seperti eksplorasi,

investigasi, dan belajar, terbukti dengan pengamatan pada spesies

hewan, manusia dan lain-lain..

2. Optimis
Merupakan perasaan yakin terhadap sesuatu yang baik akan terjadi

yang memberikan harapan positif serta menjadi pendorong untuk

berusaha ke arah kemajuan atau kejayaan.

3. Flexibel

Kemampuan untuk beradptasi dan bekerja dengan efektif dalam

situasi yang berbeda, dan dengan berbagai individu atau kelompok.

4. Mencari solusi dari masalah

Mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah.

5. Orisinil

Keaslian dalam menciptakan suatu produk.

6. Suka Berimajinasi

Daya pikir untuk membayangkan (diangan-angan) atau menciptakan

gambar (lukisan,karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan

kenyataan atau pengalaman seseorang.

5. Inovasi

a. Pengertian Inovasi

Menurut Hery (2017: 18), menyatakan “Inovasi adalah kemampuan

untuk menerapkan solusi kreativitas terhadap masalah dan peluang untuk

meningkatkan atau memperkarya kehidupan seseorang”.


Menurut Ted Leviit dan Harvard (2017) dalam buku Hery (2017 :

18), menyatakan “Inovasi adalah mengerjakan hal-hal baru. Dengan kata

lain wiraushawan yang sukses adalah yang memikirkan dan mengerjakan

hal-hal baru atau hal-hal lama dengan cara-cara yang baru”.

Sukmadi (2016 : 29), meyatakan “Inovasi adalah suatu penemuan

baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal

sebelumnya”.

Berdasarkan pengertian diatas, kesimpulan dari pengertian inovasi

adalah

b. Karakteristik Inovasi

c. Faktor yang mendorong Inovasi

Menurut Armand dan Hermawan ( 2018 : 28 ) adapun faktor yang

mendorong Inovasi yaitu :

1. Efisiensi

Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau

bagaimana kita bisa menggunakan input terendah untuk mencapai

output tertinggi (yang diinginkan). Efisiensi merupakan


perbandingan output/input yang dikaitkan dengan standar kinerja

atau target yang telah ditetapkan.

2. Efektivitas

3. Need and Want

d. Faktor penunjang serta manfaat inovasi

Evereet M. Rogers (2003) dalam buku Sukmadi (2016 : 38) , Inovasi tidak

hanya berurusan dengan pengetahuan baru dan cara-cara baru, tetapi

dengan juga dengan nila-nilai, karena harus bisa membawa hasil yang

lebih baik, jadi selain melibatkan Iptek baru, inovasi juga melibatkan cara

pandang dan perubahan social. Inovasi dapat memberikan beberapa

manfaat sebagai berikut:

1. Peningkatan kualitas hidup manusia melalui penemuan-penemuan

baru yang membantu dalam proses pemenuhan kebutuhan hidup

manusia.

2. Memungkinkan suatu perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan

keuntungan yang dapat diperolehnya.

3. Adanya peningkatan dalam kemampuan mendistribusikan kreativitas

kedalam wadah penciptaan sesuatu hal yang baru.

4. Adanya keanekaragaman produk dan jenisnya di dalam pasar, Everett

M. Rogers (2003). Inovasi dapat ditunjang oleh beberapa faktor

pendukung seperti:
a. Adanya keinginan untuk merubah diri, dari tidak bisa menjadi bisa

dari tidak tahu menjadi tahu;

b. Adanya kebebasan untuk berekspresi;

c. Adanya pembimbingan wawasan yang berwawasan luas dan

kreatif;

d. Tersedianya sarana dan prasarana; dan

e. Kondisi dilingkungan yang harmonis, baik lingkungan keluarga,

pergaulan, maupun sekolah.

e. Indikator Inovasi

Menurut Bligiardi dan Dormio (2009) dalam buku Endah (2019:17)

secara garis besar klasifikasi inovasi sebagai berikut ;

1. Inovasi Produk

Berupa produk, jasa atau ide yang diterima sebagai sesuatu

yang baru.

2. Inovasi Proses

Adaptasi dari lini produksi yang sudah ada, yang merupakan

implementasi dari teknologi baru,umumnya perwujudan dari

kreativitas mengintroduksikan produk baru.

3. Inovasi Organisasi

Merupakan perubahan-perubahan dalam mengelola,

mengkoordinasi, dan mengawasi sistem organisasi,

administrasi, manajemen dan kebijakan organisasi.

4. Inovasi Pasar
Merupakan eksploitasi dari wilayah pemasaran dan penetrasi

pasar, segmen pasar baru di dalam pasar yang sudah ada.

6. Kinerja Karyawan

a. Pengertian Kinerja Karyawan

Menurut Hasibuan (2008 : 124) dalam buku Dr. Meithianan

Indahsari, S.T.,M.M. (2017 : 51) menyatakan “Kinerja berasal dari kata

prestasi kerja atau prestasi yang sesungguhnya yang dicapai oleh

seseorang dalam bidang dalam bidang pekerjaanya. Pengertian kinerja

sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang

dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab pekerjaan

diberikan oleh organisasi atau perusahaan di mana seseorang bekerja”.

Menurut Ni kadek Suryani, dkk (2020 : 2), menyatakan “Kinerja

karyawan merupakan kinerja yang bersifat individual atas hasil kerja yang

diberikan kepada organisasi tempatnya bekerja sehingga setiap karyawan

mempunyai hasil kerja yang berbeda satu dengan lainnya dalam

menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya”.

Berdasarkan pengertian diatas, kesimpulan dari pengertian kinerja

karyawan adalah
b. Tujuan pengukuran kinerja karyawan

Mulyadi (2002:420) Tujuan pokok pengukuran kinerja adalah untuk

memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam

mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar

membuahkan hasil dan tindakan yang di inginkan.

Tujuan dan manfaat penilaian kinerja :

Bagi perusahaan penilaian kinerja memiliki berbagai manfaat antara lain

evaluasi antar individu dalam organisasi, pengembangan dari diri setiap

individu, pemeliharaan system dan dokumentansi (Belarmino:2013,62-63).

1. Evaluasi antar individu dalam organisasi

Penilaian kinerja bertujuan untuk menilai kinerja setiap individu dalam

organisasi dalam menetukan jumlah dan jenis kompensasi yang

merupakan hak bagi setiap individu dalam organisasi.

2. Pengembangan dari diri setiap individu dalam organisasi

Penilaian kinerja pada tujuan ini bermanfaat untuk pengembangan

karyawan yang memiliki kinerja yang rendah yang memnutuhkan

pengembangan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan

3. Pemeliharaan system

Berbagai system yang ada dalam system organisasi memiliki sub

system yang saling berkaitan anatara satu sub system dengan sub

system lainnya. Oleh karena itu dipelihara dengan baik.

4. Dokumentasi
Penilaian kinerja akan memberi manfaat sebagai dasar tindak lanjut

dalam proses posisi pekerjaan karyawan di masa akan dating. Hal ini

berkaitan dengan pengambilan keputusan.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan

Menurut Prawirosentono (1999: 27) dalam buku Desi dan Ria

(2019:35) faktor-aktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah

sebagai berikut :

1. Efektifitas dan Efisiensi

Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatkan

bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak

dicari kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga

mengakibatkan kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efesien.

Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari tidak penting atau remeh maka

kegiatan tersebut efesien (Prawirosentono 1999: 27).

2. Otoritas (wewenang)

Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah

dalam suatu organisasi formal yang dimiliki seorang anggota

organisasi kepada anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan

kerja sesuai dengan kontribusinya (Prawirosentono, 1999:27).


3. Disiplin

Disiplin adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku

(Prawirosentono, 1999:27). Jadi, disiplin karyawan adalah kegiatan

yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan

organiasi dimana dia bekerja.

4. Inisiatif

Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam

membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitang dengan

tujuan organisasi.

d. Indikator kinerja karyawan

Menurut Robbins (2006:260) dalam buku Desi dan Ria (2019:37),

Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam

indikator, yaitu:

1. Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap

kualitas pekerja yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas

terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.

2. Kuantitas. Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam

istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3. Kecepatan waktu. Merupakan tingkat aktivitas yang diselesaikan

pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi


dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia

untuk aktivitas lain.

4. Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya

organisasi (tenaga, uang, teknologi bahan baku) dimaksimalkan

dengan maksud menaikan hasil dari setiap unit dalam penggunaan

sumber daya.

5. Kemandirian. Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya

akan dapat menjalankan fungsi kerjanya komitmen kerja.

merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen

kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap

kantor.

C. Kerangka Teori

Dalam menjalankan aktivitas organisasi, membutuhkan berbagai sumber

daya,seperti manusia, material dan mesin. Masalah sumber daya manusia

masih menjadi sorotan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era

globalisasi. Dunia bisnis sekarang dituntut untuk menciptakan kinerja

karyawan yang tinggi dalam rangka pengembangan perusahaan. Agar

Produktivitas yang dihasilkan perusahaan meningkat maka Sumber Daya

Manusia yang dimiliki perusahaan harus berkualitas dengan memiliki

Kreativitas yang dinilai sebagai sebuah gagasan yang harus diubah menjadi

realitas, yaitu diubah menjadi sebuah inovasi yang mana akan meningkatkan
Kinerja Karyawan sehingga target produktivitas perusahaan semakin

meningkat.

1. Pengaruh Kreativitas Terhadap Kinerja Karyawan

Peranan kreativitas adalah agar perusahaan dapat meningkatkan

kualitas menjadi lebih baik lagi sesuai dengan harapan suatu

perusahaan yang bersangkutan. Suryana ( 2006 : 42 ) dalam jurnal I

Gede Aris K.P. (2019) mengklasifikasikan Kreativitas beberapa macam

yaitu Ingin tahu, Optimis, Flexibel, Mencari solusi dari masalah, Orisinil

dan Suka Berimajinasi. Dari beberapa klasifikasi kreativitas dapat

menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat

mempengaruhi kinerja karyawan semakin meningkat.

2. Pengaruh Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan

Inovasi perlu mendapatkan perhatian dikarenakan perannya yang

sangat strategis dalam mencapai keunggulan kompetitif. Keunggulan

kompetitif harus diraih oleh setiap perusahaan agar tidak tergerus oleh

dinamika perubahan bisnis. Menurut Bligiardi dan Dormio (2009) dalam

buku Endah (2019:17) secara garis besar yang termasuk klasifikasi

inovasi yaitu Inovasi Produk, Inovasi Proses, Inovasi Organisasi, dan


Inovasi Pasar. Inovasi bukanlah tujuan, melainkan proses terus-menerus

yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang dinamis sehingga

dapat meningkatkan kinerja karyawan.

3. Pengaruh Kreativitas dan Inovasi terhadap Kinerja Karyawan

Kreativitas dan Inovasi sangat berpengaruh untuk meningkatkan

Kinerja Karyawan. Apabila Kreativitas dan Inovasi pada sumber daya

manusia sering dilakukan maka sangat berpengaruh terhadap Kinerja

Karyawan yang akan meningkatkan produktivitas perusahaan . Adanya

faktor-faktor yang sangat berpengaruh pada setiap variabel-variabel.

Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya maka

peneliti menyajikan model kerangka pemikiran untuk mempermudah dan

memahami permasalahan yang sedang diteliti adalah sebagai berikut :

1. Ingin tahu
2. Optimis
3. Flexibel
4. Mencari solusi dari
masalah
5. Orisinil
6. Suka Berimajinasi 1. Kualitas
2. Kuantitas
Suryana ( 2006 : 42 ) dalam
3. Kecepatan Waktu
jurnal I Gede Aris K.P.
4. Efektivitas
(2019)
5. Kemandirian
Menurut Robbins (2006:260)
dalam buku Desi dan Ria
1. Inovasi Produk
(2019:37)
2. Inovasi Proses
3. Inovasi Organisasi
4. Inovasi Pasar
Bligiardi dan Dormio (2009)
dalam buku Endah
(2019:17)
Gambar II.2 Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis

Menurut Fitrah dan Luthfiyah (2017:128), Hipotesis adalah jawaban

sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih

harus dibuktikan kebenarannya.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1 : Kreativitas berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

H2 : Inovasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

H3 : Kreativitas dan Inovasi secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Karyawan.


BAB III

METODE PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai