Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH KREATIVITAS DAN TEAMWORK TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Kasus Pada PH Historica Branding and Creative Studio)

Nurkhadija
Email: nurkhadija90@gmail.com

Manajemen S1, FEB Universitas Mercu Buana

ABSTRAK

Di era globalisasi seperti sekarang ini, Industri kreatif kini menjelma menjadi sektor ekonomi
yang semakin gemilang di Indonesia. PH Historica Branding and Creative Studio merupakan salah
satu Production House yang memiliki perkembangan yang cukup baik, dengan kinerja yang baik
perusahaan dapat mampu mempertahankan eksistensinya. Kinerja karyawan sangat berpengaruh
untuk mewujudkan pekerjaan yang baik sesuai dengan permintaan konsumen. Kinerja karyawan
tersebut dapat dilihat dari tingkat kreativitas dan juga kerja sama tim (teamwork) karyawan tersebut
dalam melakukan sebuah pekerjaan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis
pengaruh kreativitas dan teamwork terhadap kinerja karyawan PH Historica Branding and Creative
Studio. Penelitian ini menggunakan desain kausal untuk menganalisis hubungan hubungan antara
satu variable dengan variable lainnya atau bagaimana suatu variable mempengaruhi variable lainnya.
Teknik pengumpulan data menggunakan data penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian
lapangan (field research). Pengolahan data penelitian ini menggunakan program Partial Least Square
(Smart-PLS) versi 3.0 PLS. Hasil dari penelitian ini jika dilihat dari kreativitas (X1) hasil nilai T-
statistic sebesar 0,715 dan nilai original sample sebesar 0,039. Hasil ini menunjukan bahwa
kreativitas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Adapun hasil nilai dari
teamwork yaitu T statistic sebesar 32,915 dan nilai original sample sebesar 0,954. Penelitian ini
menunjukan bahwa teamwork berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kata kunci : Kinerja karyawan, Kreativitas, Teamwork, PLS

ABSTRACT

In this globalization era, the creative industry has now become the economic sector which is
getting hit in Indonesia. PH Historica Branding and Creative Studio Production House is one that
has developed quite well, with a good performance the company can afford to maintain its existence.
Employee performance is very influential to realize a good job in accordance with consumer demand.
The employee's performance can be seen from the level of creativity and teamwork the employee is
doing a job. The purpose of this study is to analyze the influence of creativity and teamwork to
employee performance PH Historica Branding and Creative Studio. The design of this study was
causal for analyze the relationship between one variable with another variable or how a variable
affects the other variable. Data collection techniques using the data library research and field
research. This study uses data processing program Partial Least Square (Smart-PLS) PLS version
3.0. Results from this study if seen from creativity (X1) the results of the T-statistic of 0.715 and the
value of the original sample of 0,039. These results indicate that creativity and not significant positive
effect on employee performance. The results of the value of teamwork, T - statistic of 32.915 and the
value of the original sample of 0.954. This study shows that teamwork positive and significant effect
on employee performance.

Keywords: employee performance, Creativity, Teamwork, PLS

1
1. PENDAHULUAN kesejahteraan pemilik dan karyawan. Husin
(2015)
A. Latar Belakang Masalah Kinerja pada umumnya sebagai
kesuksesan seseorang dalam melaksanakan
Di era globalisasi seperti sekarang ini, suatu pekerjaan. Kinerja karyawan merupakan
Industri kreatif kini menjelma menjadi sektor hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
ekonomi yang semakin gemilang di Indonesia. melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
Kontribusinya terhadap perekonomian negara kepadanya untuk mencapai target kerja.
makin signifikan. Menariknya, industri kreatif Karyawan dapat bekerja dengan baik bila
di Indonesia bertumbuh secara unik. Industri memiliki kinerja yang tinggi sehingga dapat
ini tumbuh kuat ditopang oleh kehadiran kelas menghasilkan kerja yang baik. Kinerja
menengah. Pelaku industri ini juga mampu karyawan merupakan salah satu faktor penentu
memahami dan selalu adaptif terhadap minat keberhasilan perusahaan atau organisasi dalam
dan perubahan selera pasar. Hasilnya, produk- mencapai tujuannya. Untuk itu kinerja dari
produk industri kreatif yang hadir ke pasar para karyawan harus mendapat perhatian dari
selalu inovatif, segar dan disukai para pimpinan perusahaan, sebab menurunnya
konsumennya. Dan maraknya para pelaku kinerja dari karyawan dapat mempengaruhi
industri kreatif juga terbukti mampu kinerja perusahaan secara keseluruhan.
menciptakan lapangan kerja baru sekaligus Terutama pada karyawan yang bergerak dalam
membantu meningkatkan kesejahteraan bidang kreatifitas yang memiliki skill dan
keluarga di tengah berbagai ancaman kemampuan yang berbeda dalam pengerjaan
pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sebuah pekerjaan. Membicarakan tentang
sektor industri saat ini. Itu sebabnya, dalam kreatifitas kemampuan untuk menciptakan
beberapa tahun terakhir industri kreatif atau menemukan sesuatu yang baru, dan atau
berhasil menjelma menjadi kekuatan ekonomi memodifikasi sesuatu yang sudah ada
baru (new economy) di Indonesia. Karena, sehingga manfaatnya bernilai lebih dibanding
tidak sedikit dari hasil produk industri kreatif sebelumnya. Manusia kreatif sangat
Indonesia yang diekspor ke manca Negara. dibutuhkan dalam mengantisipasi dan
Dunia kreatifitas sedang unggul dalam merespon secara efektif ketidak menentuan
pekerjaannya. Kebutuhan perusahaan yang perubahan saat ini. Kreativitas karyawan
berbasis kreatifitas sedang sangat dibutuhkan dimungkinkan tumbuh dan berkembang
dalam kehidupan pribadi maupun kebutuhan dengan baik, apabila lingkungan keluarga,
perusahaan lain dalam membuat segala masyarakat, maupun lingkungan kerja, turut
kebutuhan yang bersangkutan dengan bidang menunjang mereka dalam mengekpresikan
kreatifitas. Mau tidak mau perusahaan yang kreatifitasnya dan kerjasama tim pun sangat
bergerak dalam bidang kreatifitas kebanjiran dibutuhkan dalam kelengkapan proses kerja
pekerjaan yang berpengaruh dalam peran pada bidang kreatifitas tersebut.
karyawan. Kinerja karyawan sangat Kerjasama tim atau teamwork oleh
berpengaruh untuk mewujudkan pekerjaan Scarnati (2010) sebagai proses yang
yang baik sesuai dengan permintaan memungkinkan orang biasa untuk mencapai
konsumen. Membicarakan tentang kinerja hasil yang luar biasa. Sedangkan Luca (2011)
dalam menghadapi persaingan di era global menjelaskan bahwa tim memiliki tujuan
perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efisien bersama atau tujuan dimana anggota tim dapat
dan efektif. Persaingan yang semakin ketat mengembangkan keefektifan dan hubungan
menyebabkan perusahaan dituntut untuk timbal balik untuk mencapai tujuan tim.
mampu meningkatkan daya saing dalam Keahlian Tim yang terdiri dari anggota-
rangka menjaga kelangsungan hidup anggota dengan berbagai keahlian yang saling
perusahaan. Perusahaan merupakan salah satu menunjang akan lebih mudah bekerja sama
organisasi yang menghimpun orang-orang mencapai tujuan. Berbagai keahlian yang
yang biasa disebut dengan karyawan atau berbeda tersebut dapat saling menunjang
pegawai untuk menjalankan kegiatan rumah sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah dan
tangga produksi perusahaan. Hampir di semua lebih cepat diselesaikan. Anggota tim dengan
perusahaan mempunyai tujuan yaitu keahlian yang berbeda juga bisa saling
memaksimalkan keuntungan dan nilai bagi memperluas perspektif dan memperkaya
perusahaan, dan juga untuk meningkatkan keahlian masing-masing apresiasi. Kerja sama

2
tim merupakan elemen penting yang Dari pra survei perusahaan yang saya
dibutuhkan bila kita ingin mencapai suatu lakukan terutama pada bidang absensi
hasil yang tidak dapat dicapai oleh orang lain. membuktikan bahwa absensi karyawan sangat
Tiap anggota yang telah berhasil melakukan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Untuk
apa yang menjadi tanggung jawabnya dengan absensi kinerja yang kurang baik dapat
baik, atau telah memberikan kontribusi positif menimbulkan masalah yang sangat
bagi keuntungan tim, pantas mendapat berpengaruh dalam kinerja karyawan tersebut,
apresiasi. Widiastuti (2011). sehingga menimbulkan banyaknya
PH Historica Branding and Creative keterlambatan pada hasil produksinya yang
Studio juga merupakan salah satu Production dibutuhkan oleh pelanggannya atau
House yang memiliki perkembangan yang kosumennya.
cukup baik, dengan kinerja yang baik Hasil pra survei yang dilakukan
perusahaan dapat mampu mempertahankan membuktikan ketepatan waktu sesuai dengan
eksistensinya. PH Historica Branding and prosedur kerja yang sudah di tetapkan
Creative Studio memiliki pekerja atau berpengaruh dengan kinerja yang ada, jika
karyawan sebanyak 31 karyawan, pihak adanya keterlambatan produksi yang melebihi
perusahaan telah melakukan berbagai macam waktu yang sudah ditentukan maka karyawan
upaya seperti mengadakan acara diluar tersebut akan mendapatkan sanksi yang sudah
pekerjaan seperti workshop, gatering dengan ditetapkan oleh perusahaan. Sanksi tersebut
harapan memberi pelajaran dan informasi berupa pemotongan hasil kerja karyawan
untuk menambah wawasan dibidaang sesuai dengan ketentuan yang ada. Dan untuk
pekerjaan masing-masing, dan memberi waktu karyawan yang menyelesaikan pekejaan
adanya komunikasi pada masing-masing divisi sebelum waktu yang ditentukan maka
agar terciptanya sebuah kesetaraan ide atau karyawan tersebut berhak mendapatkan bonus
bertukar ide, serta memberi sebuah hiburan yang sudah di tentukan oleh perusahaan
diluar jam kerja agar dapat meningkatkan tersebut. Sistem seperti ini dibuat bertujuan
kinerja karyawan. menumbuhkan rasa tanggung jawab dan
Tabel 1.1 ketepatan waktu terhadap karyawan.
Absensi Karyawan PH Historica Branding Berdasarkan permasalah yang ada
and Creative Studio dimana teamwork dalam suatu organisasi
Bulan Divisi Sakit Izin Alfa Keterangan sangat diharapkan akan meningkatkan kinerja
karyawan. Oleh karena itu PH Historica
Head Project - 1 orang - 2 Hari
Branding and Creative Studio perlu didukung
November Designer - 2 orang - 7 Hari oleh para karyawan yang mempunyai
2015
keahlian, kemampuan, serta kapasitasnya
Fotographer - - - -
masing-masing. Maka penulis tertarik untuk
Marketing - - - - melakukan penelitian dengan judul Pengaruh
Head Project - - 1 orang 1 Hari
Kreativitas dan Teamwork terhadap Kinerja
Karyawan Ph Historica Branding and Creative
Desember Designer - 1 orang - 2 Hari Studio.
2015 Fotographer - - - -
B. Rumusan Masalah
Marketing 1 orang - - 1 Hari Berdasarkan uraian terdapat pada latar
Head Project - - - -
belakang masalah, maka permasalahan dapat
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai
Januari Designer - - - - berikut :
2016 Fotographer 1 orang - - 3 Hari 1) Apakah kreatifitas berpengaruh terhadap
kinerja karyawan pada PH Historica
Marketing - 1 orang - 1 Hari Branding and Creative Studio ?
Head Project - - - - 2) Apakah teamwork karyawan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan pada PH
Februari Designer 1 orang - - 2 Hari
Historica Branding and Creative Studio ?
2016 Fotographer - - - -

Marketing - - - -

3
C. Tujuan Penelitian Dimensi dan Indikator Kreativitas
Berdasarkan latar belakang masalah Pengukuran kreativitas menurut Lee dan Tan
identifikasi masalah, maka tujuan penelitian (2012), yaitu :
ini adalah : a) Keahlian berfikir kreatif
1) Untuk menganalisis pengaruh kreatifitas b) Keterampilan
terhadap kinerja karyawan PH Historica c) Motivasi
Branding and Creative Studio Sedangkan menurut Dhewanto (2014), yaitu:
2) Untuk menganalisis pengaruh teamwork a) Rasa ingin tahu yang besar
karyawan terhadap kinerja karyawan PH b) Mencapai peluang baru
Historica Branding and Creative Studio c) Inisiatif
d) Berani mengambil resiko
e) Beradaptasi dengan lingkungan
2. TINJAUAN PUSTAKA
B. Teamwork
A. Kreativitas
Menurut Suhendy dan Anggara (2010:
Menurut Dhewanto (2014:34)
109) mengatakan bahwa kerjasama tim adalah
Kreativitas adalah sebuah ide atau gagasan
suatu kelompok yang memiliki ikatan dan
yang mampu membawa perubahan dalam
interaksi yang harmonis memacu terjadinnya
sebuah aktivitas kehidupan.
perubahan, pertumbuhan dan perkembangan
Sedangkan menurut Agus (2013:2)
pribadi maupun organisasi.
kreativitas merupakan esensi yang mencirikan
Sedangkan menurut Tracy (2010)
eksistensi dan perkembangan organisasi,
menyatakan bahwa teamwork merupakan
karena kreativitas dapat terlihat melalui
kegiatan yang dikelola dan dilakukan
produk, usaha, mode atau model baru yang
sekelompok orang yang tergabung dalam satu
dihasilkan oleh individu dan kelompok dalam
organisasi. Teamwork dapat meningkatkan
organisasi. Dan kreativitas juga merupakan
kerja sama dan komunikasi di dalam dan di
ramuan utama dalam layanan pelanggan,
antara bagian-bagian perusahaan. Biasanya
pengembangan produk dan strategi baru.
teamwork beranggotakan orang-orang yang
Faktor-faktor yang mempengaruhi
memiliki perbedaan keahlian sehingga
Kreativitas menurut Nuraeni (2008)
dijadikan kekuatan dalam mencapai tujuan
menyatakan ada tiga faktor yang
perusahaan.
mempengaruhi kreativitas, yaitu :
Faktor-faktor yang mempengaruhi
a) Faktor kemampuan berfikir yang
Teamwork menurut Sopiah (2008) Sebuah
mencakup intelegensi dan pemerkayaan
teamwork perlu memperhatikan faktor-faktor
bahan berfikir. Intelegensi merupakan
yang mempengaruhi efektivitas teamwork.
petunjuk kualitas kemampuan berfikir,
Diantaranya :
sedangkan pemerkaya bahan berfikir
1. Pendefinisian peran anggota secara jelas
dibedakan atas perluasan dan pendalaman
2. Punya tujuan yang jelas
dalam bidangnya dan bidang lain di
3. Memiliki sumber daya yang memadai
sekitarnya.
4. Mengetahui tangung jawab dan batas-
b) Faktor kepribadian atau motivasi.
batas otoritasnya
c) Faktor Lingkungan. Suasana dan fasilitas
5. Memiliki rencana kerja
yang memberikan rasa aman, kreativitas
6. Memiliki seperangkat aturan kerja
akan dapat berkembang bila lingkungan
7. Komunikasi yang efektif.
memberi dukungan dengan kebebasan
Dimensi dan indikator Teamwork
sebagai suasana yang mendukung
menurut Sopiah (2008) indikator kerjasama
perkembangan kreativitas. Kebebasan
tim adalah :
yang diperlukan adalah kebebasan yang
1. Mempunyai komitmen terhadap tujuan
tetap mengacu pada norma yang berlaku
bersama
tetapi saling menghargai sehingga
2. Menegakkan tujuan spesifik,
memungkinkan rasa aman yang dinamis
3. Evaluasi kinerja dan sistem ganjaran yang
yang akan memberikan rangsangan dan
benar
kesempatan bagi kreativitas.
4. Menghindari kemalasan social dan
tanggung jawab
5. Kepemimpinan dan struktur

4
C. Kinerja Karyawan 3. METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Sinambela (2012) yang
mendefiniikan bahwa kinerja karyawan A. Waktu dan Tempat Penelitian
sebagai kemampuan karyawan dalam Proses penelitian ini diawali dengan
melakukan sesuatu keahlian tertentu. Kinerja kegiatan mengidentifikasi permasalahan
karyawan sangatlah perlu, sebab dengan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi
kinerja ini akan diketahui seberapa jauh penelitian, perumusan masalah yang
kemampuan karyawan dalam melaksanakan teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang
tugas yang dibebankan kepadanya. memperkuat landasan dalam variabel,
Faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga penentuan teknik pengujian statistik
Kinerja Menurut Mangkunegara (2006) faktor- yang dipergunakan. Proses ini membutuhkan
faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan waktu penelitian mulai bulan Maret hingga
faktor eksternal, Faktor Internal yaitu faktor Juni 2016.
yang dihubungkan dengan sifat-sifat Penelitian ini dilakukan pada PH
seseorang. Sedangkan faktor eksternal adalah Historica Branding and Creative Studio Area
faktor-faktor yang mempengaruhi kineja Cikokol Bumi Mas Raya Blok C10 No.3
seseorang yang berasal dari lingkungan. Tangerang. Waktu penelitian ini dilakukan
Seperti perilaku, sifat, dan tindakan-tindakan dari bulan Maret sampai bulan September
rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas 2016.
kerja, dan iklim organisasi.
Dimensi dan Indikator Kinerja B. Desain Penelitian
Karyawan menurut Mangkunegara (2010), Desain penelitian yang digunakan penulis
membagi aspek-aspek kinerja sebagai berikut : dalam penelitian ini adalah kausal. Desain
1) Mutu Pekerjaan kausal berguna untuk menganalisis hubungan-
2) Kejujuran Karyawan hubungan antara satu variable dengan variable
3) Inisiatif lainnya atau bagaimana suatu variable
4) Kehadiran mempengaruhi variable lainnya. Desain kausal
5) Sikap menguji hubungan sebab akibat Menurut
6) Kerjasama Sugiyono metode kausal (2010) adalah
7) Keadilan hubungan yang bersifat sebab akibat, jadi
8) Pengetahuan tentang pekerjaan disini ada variable independen (variable yang
9) Tanggung jawab mempengaruhi) dan variable dependen
10) Pemanfaatan waktu kerja (dipengaruhi).

D. Rerangka Konseptual dan Hipotesis C. Definisi dan Operasional Variable


1. Hipotesis 1. Definisi Variabel
Variabel penelitian terdiri atas dua macam,
H1 : kreativitas berpengaruh signifikan positif yaitu: variabel terikat (dependent variable)
terhadap kinerja karyawan atau variabel yang bergantung pada variabel
H2 :teamwork berpengaruh positif terhadap lainnya, dan variabel bebas (independent
kinerja karawan. variable) atau variabel yang tidak tergantung
pada variabel lainnya.
2. Rerangka Konseptual a. Variable Bebas (Independent Variable)
Variable bebas (variable X) adalah
variable stimulus, pengaruh dan
perlakuan. Merupakan variable bebas
yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya
variable terkait, dikarenakan bebas dalam
mempengaruhi variable lain.
Variable X dalam penelitian ini ada
dua yaitu :
a) Kreativitas (variable X1)
Gambar 2.1. Model Rerangka Konseptual Penelitian b) Teamwork (X2)

5
b. Variable Terikat (Dependent Variable) Tabel 3.3
Variable tidak bebas yang merupakan Operasionalisasi Variabel Kinerja Karyawan
variable output, kriteria dan konsekuen. Skala
Variable terikat atau variable tidak bebas Variabel Dimensi Indikator
Pengukuran
(Y) adalah variable yang dipengaruhi 1. Proses kerja dan
yang menjadi akibat, dikarenakan adanya kondisi kerja
2. Waktu dalam
variable bebas. Variable Y dalam bekerja
penelitian ini adalah : 3. Jumlah kesalahan Skala
Kuantitatif
c) Kinerja Karyawan dalam Ordinal
melaksanakan
Kinerja
2. Bagan Operasional Variabel pekerjaan
Karyawan
4. Jumlah dan jenis
Dalam penelitian ini penulis membuat (Y1)
pekerjaan
bagan operasional variable dari beberapa 1. Kualitas Pekerjaan
sumber dengan membuat skema kuisioner 2. Ketepatan waktu
untuk 3 variable yaitu : Kreativitas dan 3. Kemampuan Skala
Kualitatif
Teamwork terhadap Kinerja Karyawan. bekerja Ordinal
4. Kemampuan
mengevaluasi
Tabel 3.1 Sumber : Mangkunegara (2010)
Operasional Variabel Kreativitas
Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran D. Skala Pengukuran
1. Rasa ingin tahu Metode pengukuran menggunakan skala
Kreativitas Perilaku yang besar. Likert yang digunakan untuk mengukur sikap,
Karyawan Kreatif 2. Mencapai peluang pendapat dan persepsi seseorang atau
(X1) baru. Skala sekelompok orang tentang fenomena sosial
3. Inisiatif. Ordinal
4. Berani mengambil (Sugiyono). Skala likert menggunakan lima
resiko. tingkatan jawaban, yaitu :
5. Beradaptasi dengan
lingkungan. Table 3.4
6. Menyaring ide-ide. Pengukuran Skala Likert
Sumber : Dhewanto (2014)
Pernyataan Kode Skor
Sangat Setuju SS 5
Tabel 3.2 Setuju S 4
Operasional Variabel Teamwork Netral RR 3
Variabel Dimensi Indikator Skala Tidak Setuju TS 2
Pengukuran Sangat Tidak Setuju STS 1
1. Pemahaman,
komitmen pada Sumber : (Sugiyono, 2009)
tujuan
Teamwork Tim 2. Komunikasi Skala E. Populasi dan Sampel
(X2) Efektif mengenai ide dan Ordinal
perasaan
1. Populasi
3. Mengembangkan Populasi penelitian ini adalah seluruh
kepercayaan karyawan Ph Historica Branding Studio
4. Menghindari Tangerang. Untuk mempermudah dalam
kemalasan sosial dan pemahaman skripsi ini, maka penulis
tanggung jawab
5. Kepemimpinan yang memberikan batasan masalah dari penelitian
partisipasi ini yang berjumlah 31 karyawan.
6. Kekuasaan
berdasarkan keahlian, 2. Sampel
kemampuan dan Mengingat jumlah populasi dari penelitian
informasi
Sumber : Sopiah (2008)
ini kurang dari 100 yaitu 31, maka semua
populasi yang diambil sebagai sampel adalah
seluruh karyawan Ph Historica Branding
Studio.

6
F. Metode Pengumpulan Data matrik loading yang menggambarkan
1. Cara Pengumpulan Data koefisien regresi sederhana yang
Metode pengumpulan data yang digunakan menghubungkan variabel laten dengan
dalam penelitian ini dengan menggunakan indikatornya. Residual yang diukur dengan
metode pengumpulan data penelitian dan dapat diinterpretasikan sebagai kesalahan
kepustakaan (library research) dan penelitian pengukuran atau noise (Ghozali, 2014).
lapangan (field research). Penelitian a) Convergent validity
kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data Pengujian Convergent validity dari masing-
mengenai teori yang mendukung penelitian. masing indikator konstruk yang dihitung
Sementara itu, penelitian lapangan dilakukan dengan PLS (Partial Least Square).
untuk mengetahui kondisi yang terjadi di Menurut Ghozali (2014: 39), suatu
lapangan secara lebih jelas dan indikator dikatakan mempunyai valid yang
membandingkan dengan teori yang telah baik jika lebih besar dari 0,70, sedangkan
didapatkan. pada nilai loading factor 0,50 sampai 0,60
dianggap cukup.
2. Teknik Pengumpulan Data b) Discriminant validity
Teknik pengumpulan data dalam penelitian Pengujian Discriminant validity, indikator
ini dengan melakukan observasi dan survey reflektif dapat dinilai berdasarkan
secara langsung pada objek penelitian yaitu crossloading antara indikator dengan
seluruh karyawan Ph Historica Branding konstruknya. Suatu indikator dinyatakan
Studio. valid jika mempunya nilai loading factor
tertinggi kepada konstruk yang dituju
G. Metode Analisis Data dibandingkan loading factor kepada
Metode analisis data yang digunakan dalam konstruk lain, maka konstruk laten
penelitian ini adalah Component atau Variance memprediksi ukuran pada blok mereka
Based Structural Equation Model dimana lebih baik daripada ukuran pada blok
dalam pengolahan datanya menggunakan lainnya. Metode lain untuk menilai
program Partial Least Square (Smart-PLS) discriminant validity adalah
versi 3.0 PLS. PLS (Partial Least Square) membandingkan square root of average
adalah model alternatif dari covariance based variance extracted (AVE) setiap konstruk
SEM. PLS dapat digunakan untuk dengan korelasi antara kontruk dengan
menkofirmasi teori, selain itu dapat digunakan konstruk lainnya dalam model, maka
untuk menjelaskan ada atau tidaknya dikatakan memiliki nilai discriminant
hubungan antara variabel laten. Seperti validity yang baik.
dinyatakan oleh Ghozali (2014: 7) PLS c) Composite reliability
(Partial Least Square) merupakan metode Pengujian Composite reliability bertujuan
analisis yang powerfull oleh karena tidak untuk menguji reliabilitas instrument dalam
didasarkan banyak asumsi, data tidak harus suatu model penelitian. Konstruk
berdistribusi normal, dan sampel tidak harus dinyatakan memiliki reliabilitas yang baik
besar. Langkah-langkah pengujian yang akan atau kuisioner yang digunakan sebagai alat
dilakukan sebagai berikut: penelitian ini telah konsisten, jika pada
seluruh variabel nilai composite reliability
1. Evaluasi Measurement (outer) Model maupun cronbach alpha 0,70.
Outer model sering juga disebut (outer
relation atau measurement model) 2. Pengujian Model Struktural atau Uji
mendefinisikan bagaimana setiap blok Hipotesis (Inner Model)
indikator berhubungan dengan variabel Pengujian inner model merupakan
latennya. pengembangan model berbasis konsep dan
Blok dengan indikator refleksif dapat ditulis teori dalam rangka menganalisis hubungan
persamaannya sebagai berikut: antara variabel eksoden dan endogen yang
Dimana: x dan y adalah indikator atau telah dijabarkan dalam rerangka konseptual.
manifest variabel untuk variabel laten eksogen Pengujian terhadap model struktural dilakukan
dan endogen yang dilambangkan dengan (ksi) dengan melihat nilai R-square yang
dan (eta), sedangkan dan merupakan symbol merupakan uji goodness-fit model. Tahapan
pengujian terhadap model structural (uji

7
hipotesis) dilakukan dengan langkah-langkah Berdasarkan hasil dari pengolahan
sebagai berikut: data dalam Tabel 4.1 menunjukan bahwa
a) Nilai R-square dari 31 responden yang berpartisipasi
Melihat nilai R-square yang merupakan uji dalam penelitian ini terdapat 23 responden
goodness-fit model. Uji yang kedua dapat atau 74,2% berjenis kelamin laki-laki,
dilihat dari hasil R square untuk variabel sedangkan selebihnya 8 responden atau
laten endogen sebesar 0.02, 0.15 dan 0.35 25,8% berjenis kelamin sisanya berjenis
mengindikasikan bahwa model tersebut kelamin perempuan Berdasarkan tabel 4.1
memiliki pengaruh kecil, menengah, dan di atas disimpulkan bahwa mayoritas
besar pada model struktural. responden yang ada di dalam penelitian ini
a. Goodness of Fit Model adalah laki-laki.
Pengujian Goodness of Fit model
struktural pada inner model 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
menggunakan nilai predictive-relevance Karakteristik responden berdasarkan usia
(). Nilai Q-square lebih besar 0 (nol) bisa dilihat dari Tabel 4.2 di bawah ini.
menunjukkan bahwa model mempunyai Tabel 4.2
nilai predictive relevance. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent
3. Hasil Pengujian Hipotesis (Estimasi 20-30 Tahun 26 83,9
Koefisien Jalur) 30-40 Tahun 5 16,1
Nilai estimasi untuk hubungan jalur Total 31 100,0
Sumber: Data diolah dari kuesioner 2016
dalam model struktural harus signifikan. Nilai
signifikansi ini dapat diperoleh dengan Berdasarkan hasil dari pengolahan
prosedur boostrapping. Melihat signifikansi data dalam tabel 4.2 menunjukan bahwa
pada hipotesis dengan melihat nilai koefisien dari 31 responden yang berpartisipasi
parameter dan nilai signifikansi T-statistic dalam penelitian ini terdapat 26 responden
pada algorithm boostrapping report nilai atau 83,9% dari total responden memiliki
signifikansi T-statistik harus lebih dari 1,96. usia berkisaran antara 20-30 tahun,
sedangkan 5 responden atau 16,1% dari
4. HASIL DAN PEMBAHASAN total responden memiliki usia berkisaran
antara 30-40. Berdasarkan tabel 4.2 di atas
A. Statistik Deskriptif disimpulkan bahwa mayoritas responden
Statistik deskriptif menjelaskan cara berusia antara 20-30 tahun.
untuk menggambarkan dan menyajikan
informasi dari sejumlah data. Dengan statistik 3. Karakteristik Responden Berdasarkan
deskriptif, data mentah diubah menjadi Pendidikan
informasi yang dapat menggambarkan Karakteristik responden berdasarkan
fenomena atau karakteristik dari data. pendidikan bisa dilihat dari Tabel 4.3 di
Karakteristik yang digambarkan adalah bawah ini.
karakteristik responden yang meliputi jenis Tabel 4.3
kelamin, status, dan usia responden pada Ph Karakteristik Responden Berdasarkan
Historica Branding and Creative Studio. Pendidikan
Frequency Percent
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Diploma 5 16,1
Sarjana S1 26 83,9
Kelamin
Total 31 100,0
Karakteristik responden berdasarkan jenis
Sumber: Data diolah dari kuesioner 2016
kelamin bisa dilihat dari Tabel 4.1 di
bawah ini. Berdasarkan hasil dari pengolahan
Tabel 4.1 data dalam Tabel 4.2 menunjukan bahwa
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis dari 31 responden yang berpartisipasi
Kelamin dalam penelitian ini, 5 responden atau
Frequency Percent 16,1% dari total responden memiliki latar
Laki-Laki 23 74,2 belakang pendidikan terakhir diploma
Perempuan 8 25,8 sedangkan sisanya yaitu 26 atau 83,9% dari
Total 31 100,0 total keseluruhan memiliki latar belakang
Sumber: Data diolah dari kuesioner 2016 pendidikan sarjana S1

8
Berdasarkan tabel 4.2 dapat membuktikan bahwa kreativitas yang ada
disimpulkan bahwa mayoritas responden di Ph Historica Branding and Creative
yang berpartisipasi dalam penelitian ini Studio mampu mempengaruhi aktivitas
memiliki latar belakang pendidikan terakhir dari individu atau kelompok untuk
Sarjana S1. mencapai tujuan dan meningkatkan
kemampuan dalam situasi tertentu dalam
4. Karakteristik Responden Berdasarkan kegiatan yang berlangsung di Ph Historica
Status Pernikahan Branding and Creative Studio.
Karakteristik responden berdasarkan
pendidikan bisa dilihat dari Tabel 4.4 di 2. Karakteristik Kuesioner Variabel
bawah ini. Teamwork
Tabel 4.4 Karakteristik kuesioner berdasarkan
Karakteristik Responden Berdasarkan Status variabel teamwork dapat dilihat pada Tabel
Pernikahan 4.6 dibawah ini.
Frequency Percent Tabel 4.6
Sudah Menikah - - Karakteristik Kuesioner Variabel Teamwork
Belum Menikah 31 100,0
Total 31 100,0 N Min Max Mean Std.
Sumber: Data diolah dari kuesioner 2016 Deviation
Berdasarkan hasil dari pengolahan TW1 31 4 5 4.54 .345
TW2 31 4 5 4.64 .331
data dalam Tabel 4.2 menunjukan bahwa
TW3 31 3 5 4.32 .445
dari 31 responden yang berpartisipasi
TW4 31 3 5 4.35 .376
dalam penelitian ini, belum ada responden TW5 31 3 5 4.06 .497
yang sudah menikah dari total responden TW6 31 3 5 4.12 .422
yang berpartisipasi sedangkan sisanya 31 TW7 31 4 5 4.32 .324
reponden atau 100% yang belum menikah. TW8 31 1 5 3.61 1.006
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat TW9 31 3 5 4.19 .370
disimpulkan bahwa mayoritas responden TW10 31 3 5 4.29 .361
yang berpartisipasi dalam penelitian ini TW11 31 3 5 4.09 .408
Belum Menikah. TW12 31 4 5 4.77 .290
Valid
B. Karakteristik Jawaban Kuesioner N
1. Karakteristik Kuesioner Variabel Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016.
Kreativitas
Karakteristik kuesioner berdasarkan Dilihat dari Tabel diatas menujukan
variabel kreativitas dapat dilihat pada Tabel bahwa nilai rata-rata indikator TW8 (3.61)
4.5 dibawah ini. memiliki nilai rata-rata yang berada di level
Tabel 4.5 menengah yang menujukan bahwa rata-rata
Karakteristik Kuesioner Kreativitas responden menjawab cukup setuju.
N Min Max Mean Std.
Sedangkan indikator TW1 (4.54), TW2 (4.64),
Deviation TW3 (4.32), TW4 (4.35), TW5 (4.06), TW6
K1 31 4 5 4.77 .290 (4.12), TW7 (4.32), TW9 (4.19), TW10 (4.29),
K2 31 4 5 4.67 .324 TW11 (4.09) dan TW12 (4.77) memiliki rata-
K3 31 4 5 4.71 .315 rata tertinggi yang menujukan bahwa rata-rata
K4 31 4 5 4.74 .304 dari responden menjawab setuju. Hal ini
K5 31 4 5 4.80 .274 berarti Teamwork di Ph Historica Branding
K6 31 4 5 4.87 .232 and Creative Studi berjalan lancar dan sangat
Valid N baik dari atasan dengan bawahan dan
Sumber : data diolah dari kuesioner, 2016 sebaliknya sesuai harapan. Selain itu informasi
yang akan disampaikan dapat mencapai suatu
Dilihat dari Tabel diatas menujukan pemahaman atau pengertian yang sama pula.
bahwa nilai rata-rata indikator K1(4.77),
K2 (4.67), K3(4.71), K4 (4.74), K5 (4.80)
dan K6 (4.87) bahwa rata-rata dari
responden menjawab setuju. Hal ini

9
3. Karakteristik Kuesioner Variabel Kinerja antara item score/component score
Karyawan dengan construct score yang dihitung
Karakteristik kuesioner berdasarkan dengan PLS. Indikator individu
variabel kinerja karyawan dapat dilihat dianggap reliabel jika memiliki nilai
pada Tabel 4.7 dibawah ini. korelasi diatas 0.07. Namun demikian
Tabel 4.7 pada riset tahap pengembangan skala,
Karakteristik Kuesioner Variabel Kinerja loading factor 0.50 sampai 0.60 masih
Karyawan dapat diterima.
N Min Max Mean Std.
Deviation
KK1 31 3 5 4.09 .478
KK2 31 3 5 3.67 .409
KK3 31 3 5 3.48 .427
KK4 31 3 5 3.58 .459
KK5 31 3 5 3.87 .422
KK6 31 3 5 4.03 .413
KK7 31 4 5 4.38 .338
KK8 31 3 5 4.74 .351
Valid
N
Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016
Dilihat dari hasil Tabel diatas,
terlihat bahwa nilai rata-rata untuk
indikator KK2 (3.67), KK3 (3.48), KK4
(3.58), KK5 (3.87) memiliki nilai rata-rata
yang berada di level menengah yang
menujukan bahwa rata-rata responden
menjawab cukup setuju. Sedangkan
indikator KK6 (4.03), KK7 (4.38), dan Gambar 4.1 Hasil algoitmen PLS
KK8 (4.74) memiliki rata-rata tertinggi Sumber: Output PLS 3.0
yang menujukan bahwa rata-rata dari
responden menjawab setuju. Hal ini Tabel 4.8
membuktikan bahwa kinerja dari para Hasil pengujian Convergent Validity
pegawai di Ph Historica Branding and
Creative Studio sangat baik dari atasan
dengan bawahan dan sebaliknya sesuai
harapan.
C. Pengujian Hipotesis
Component / variance Based Structural
Equation Modeling merupakan alternatif dari
covariance based SEM, atau yang lebih
dikenal dengan Partial Least Square (PLS).
Langkah-langkah pengujian yang
dilakukan demi terpenuhinnya asumsi-asumsi
variance based SEM merupakan tuntutan
untuk permodelan variance based SEM baik
pada proses pengumpulan datannya maupun
proses pengolahan data yang menggunakan
SmartPLS 3.
1. Evaluasi Measurement Model (Outter
Model)
a. Convergent Validity
Pengujian Convergent validity dari
model pengukuran dengan refleksi
indikator dinilai berdasarkan korelasi Sumber : Data yang diolah dari kuesioner, 2016

10
Berdasarkan dari Tabel 4.8 dan Gambar Hasil dari modifikasi pengujian
4.1 diatas, terlihat bahwa indikator K1, K4, Convergent Validity pada Tabel 4.9 dan
K6, TW3, TW10 dan KK2 memiliki nilai Gambar 4.2 diatas, dapat dilihat bahwa semua
loading faktor kurang dari 0,50 tidak indikator telah memenuhi Convergent Validity
signifikan. Oleh karena itu, indikator tersebut karena memiliki nilai factor loading diatas
akan dihilangkan dari model. 0.50.
Berikut hasil output dari perhilangan
indikator dan perhitungan kembali : 2. Discriminant Validity
Uji lainnya adalah menilai validitas
dari konstruk dengan melihat nilai AVE,
dipersyaratkan model yang baik jika AVE
masing-masing konstruk lainnya dari
0.50.
Tabel 4.10
Hasil Pengujian AVE
Average Variance
Extracted (AVE)
Kinerja Karyawan 0.744
Kreativitas 0.648
Teamwork 0.748
Dari hasil Table 4.10 dapat dilihat bahwa nilai
AVE memenuhi kriteria, dimana nilai AVE
pada Table 4.10 dari 0.05.

3. Uji Relibilitas
Pengujian Discriminant validity
yaitu suatu indikator dinyatakan valid jika
Gambar 4.2 mempunyai loading factor tertinggi kepada
Hasil Algoritma PLS (Modifikasi) konstruk yang dituju pengukurannya lebih
Sumber : Data primer, diperoleh dari Smart PLS 3.0 besar dari pada ukuran konstruk lainnya,
maka hal ini menunjukan bahwa konstruk
Tabel 4.9
laten memprediksi indikator pada blok
Hasil pengujian Convergent Validity
(modifikasi) mereka lebih baik dibandingkan dengan
ukuran pada blok lainnya. Metode lain
untuk melihat discriminant validity adalah
dengan melihat nilai square root of average
extracted (AVE) setiap konstruk dengan
korelasii antara konstruk dengan konstruk
lainnya dalam model, maka dikatakan
memiliki nilai discriminant validity yang
baik jika nilai konstruk lebih besar dari
0.50.
Tabel 4.11
Hasil Pengujian Composite Realibilitas
Variable Composite Keterangan
Realibilitas
Kreativitas 0.953 Reliable
Tinggi
Teamwork 0.844 Reliable
Tinggi
Kinerja 0.967 Reliable
Karyawan Tinggi
Sumber: Data yang diolah dari kuesioner, 2016

11
Tabel 4.12 Dari hasil Tabel 4.12 diatas,
Hasil Pengujian Cronbachs Alpha menunjukan bahwa R-Square pada
Variable Cronbachs Keterangan variable kreativitas dan teamwork
Alpha mampu menjelaskan variable kinerja
Kreativitas 0.942 Reliable karyawan sebesar 0.937 dan sisanya
Tinggi yaitu 0.027 dijelaskan oleh variable
Teamwork 0.735 Reliable lain diluar yang diteliti.
Tinggi
Kinerja Karyawan 0.962 Reliable
Tinggi
Sumber: Data yang diolah dari kuesioner, 2016
Berdasarkan Tabel tersebut dapat
diuraikan bahwa hasil pengujian composite
reliability dan cornbachs alpha pada Tabel
4.11 dan Tabel 4.12 menunjukkan nilai
yang memuaskan karena variabel
menunjukan nilai rata- rata setiap variabel
diatas 0.70. Menurut Guilford dalam
Suherman (2003) menggunakan derajat
reliabilitas sebagai berikut :
0,90 - 1,00 Derajat reliabilitas sangat
tinggi
0,70 - 0,90 Derajat reliabilitas tinggi
0,40 - 0,70 Derajat reliabilitas sedang
0,20 0,40 Derajat reliabilitas rendah
0,00 0,20 Derajat reliabilitas sangat
rendah
Berdasarkan derajat reliabilitas di atas
maka, nilai composite reliability dan
cornbach alpha variabel, kepemimpinan, Gambar 4.3
Hasil Bootstrapping (Hasil Uji Hipotesis)
komunikasi dan kinerja pegawai
mempunyai nilai yaitu 0,70 - 0,90 dapat Tabel 4.14
dikatakan reliabel sebab nilai tersebut Hasil Uji Hipotesis
berada pada derajat reliabilitas yangtinggi.

4. Pengujian Model Struktural/Uji Hipotesis


(Inner Model)
Pengujian inner model adalah
pengembangan model berbasis konsep dan
teori dalam rangka menganalisis hubungan
antara variabel independen dan dependen
telah dijabarkan dalam kerangka b. Hasil Pengujian Hipotesis (Estimasi
konseptual. Koefisien Jalur)
Nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam
a. R-Square model structural harus signifikan nilai
Pengujian inner model adalah signifikansi ini dapat diperolah dengan
pengembangan model berbasis konsep prosedur boostrapping. Melihat
dan teori dalam rangka menganalisis signifikansi pada hipotesis dengan melihat
hubungan antara variable independen dan nilai koefisien parameter dan nilai
dependen telah dijabarkan dalam kerangka signifikansi t statistic pada algorithm
konseptual. boostrapping report. Untuk mengetahui
Tabel 4.13 signifikan atau tidak signifikan dilihat dari
R-Square t-table pada alpha 0,05 (5%) = 1,96,
R-Square kemudian t-table dibandingkan oleh t-
hitung (t-statistik).
Kinerja 0.937
Karyawan

12
Bahwa hubungan antara kreativitas dapat terjadi walaupun kreativitas yang
terhadap kinerja karyawan positif tidak dimiliki karyawan baik ataupun buruk.
signifikan karena memperoleh nilai t-
statistik sebesar 0.715 (<1,96) dan P values 2. Pengaruh Teamwork terhadap Kinerja
0,000 (>0,05). Dengan demikian hipotesis Karyawan
H1 dalam penelitian ini dapat disimpulkan Berdasarkan uji hipotesis pada
kreativitas berpengaruh terhadap kinerja penelitian ini diperoleh hasil nilai T-
karyawan. Statistic sebesar 32.915 dan nilai original
Bahwa hubungan antara teamwork sample sebesar 0.954. Nilai T-statistic lebih
terhadap kinerja karyawan positif dari nilai T-table 1,96 dan nilai original
signifikan karena memperoleh nilai t- sample menunjukan nilai positif, penelitian
statistik sebesar 32.915 (<1,96) dan P ini menunjukan bahwa teamwork
values 0,000 (>0,05). Dengan demikian berpengaruh positif dan signifikan terhadap
hipotesis H2 dalam penelitian ini dapat kinerja karyawan. Teamwork ini
disimpulkan bahwa teamwork berpangaruh sependapat dengan hasil penelitian Kusuma
terhadap kinerja karyawan. (2014) dan Husnaina (2012),
menyimpulkan bahwa teamwork
D. Pembahasan berpengaruh positif dan signifikan. Hasil
1. Pengaruh Kreativitas terhadap Kinerja menunjukan bahwa tingginya kepribadian
Karyawan dapat meningkatkan teamwork yang baik
Berdasarkan uji hipotesis pada dalam sebuah perusahaan dan dapat
penelitian ini diperoleh hasil nilai T- meningkatkan teamwork terhadap kepuasan
statistic sebesar 0,715 dan nilai original kinerjaa karyawan.
sample sebesar 0,039. Nilai T-statistic Hal ini menyimpulkan bahwa
kurang dari nilai T-table 1,96 dan nilai teamwork sangat berpengaruh terhadap
original sample menunjukan nilai positif, kinerja karyawan sehingga produktivitas,
hasil ini menunjukan bahwa kreativitas kreativitas dan kinerja karyawan dapat
berpengaruh positif dan tidak signifikan meningkat untuk mencapai tujuan
terhadap kinerja karyawan. Dari hasil perusahaan di PH Historica Branding and
tersebut menunjukan bahwa kreativitas Creative Studio. Karyawan dapat terbuka
memiliki pengaruh positif tapi tidak dalam berinteraksi dengan karyawan
mempengaruhi kinerja karyawan. lainnya serta begitupun dengan atasan
Penelitian ini berbeda dengan hasil karyawan dapat berinteraksi secara jujur
penelitian terdahulu yang dilakukam oleh untuk meningkatkan kenyamanan kinerja
Farid (2015), serta Putri (2012) yang dilakukan didalam perusahaan.
memukakan bahwa kreativitas berpengaruh Karyawan mampu menyatakan pendapat
positif dan signifikan terhadap peningkatan dan mendorong interaksi yang positif
kinerja karyawan. Hal ini berarti karyawan dalam lingkungan kinerja karyawan
mampu dengan baik mengelola kreativitas tersebut.
dalam diri mereka dan orang lain, akan
tetapi kreativitas yang baik mempengaruhi 5. SIMPULAN DAN SARAN
meningkat atau menurunnya kinerja
karyawan. A. Simpulan
Tidak sesuainya hasil penelitian yang Penelitian ini mencoba menganalisis
diperoleh terjadi karena kreativitas yang variable-variable yang berkaitan dengan
dimiliki karyawan relatif tidak menentu. pengaruh kreativitas dan teamwork terhadap
Karyawan yang memiliki kreativitas yang kinerja karyawan. Adapun hasil penelitian
baik maupun tidak, tidak akan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
mempengaruhi kinerjanya. Hal ini bisa saja 1) Kreativitas positif, tetapi tidak memberikan
terjadi dikarenakan suasana fikiran yang pengaruh terhadap kinerja karyawan Ph
dirasakan oleh para karyawan dalam Historica Branding and Creative Studio.
bekerja. Hasil yang diperoleh menunjukan Hal ini berarti karyawan memiliki
bahwa kreativitas bukanlah variable yang kreativitas yang baik karena dapat dengan
mempengaruhi kinerja karyawan. Kinerja baik mengelola kreativitas mereka dan
yang baik maupun buruk pada karyawan

13
orang lain, akan tetapi kreativitas tidak DAFTAR PUSTAKA
berpengaruh pada kinerja karyawan.
2) Teamwork memberikan pengaruh positif A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2010.
dan signifikan terhadap kinerja karyawan Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT.
Ph Historica Branding and Creative Studio. Refika Aditama.
Hal ini berarti apabila teamwork tinggi Agus Styoro Cahyo Wibowo. 2013. Pengaruh
maka akan meningkatkan kinerja Pelatihan dan Kreativitas Terhadap
karyawan, sebaliknya jika teamwork rendah Kinerja Karyawan Bagian Teknisi pada
maka akan menurunkan kinerja karyawan. PT. Perusahaan Listrik Negara
(PERSERO) Area Bojonegoro. Jurnal
B. Saran Ilmu Managemen:Universitas Negeri
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka Surabaya, Kampus Ketintang
dapat dikemukakan beberapa saran yang Surabaya..
menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan Alisyahbana, Ismail, & Wispandono. 2015.
Ph Historica Branding and Creative Studio Pengaruh Kreativitas dan Kerjasama
maupun bagi peneliti selanjutnya : Tim Terhadap Kinerja Pendamping
1) Saran untuk Ph Historica Branding and UPPKH (Unit Pelaksana Program
Creative Studio Keluarga Harapan) Kabupaten
Bagi Ph Historica Branding and Creative Sampang. Jurnal Neo-bis.
Studio, sebaiknya pemimpin memberikan Amanda Carolina Lakoy. 2015. Pengaruh
waktu yang sesuai pada karyawannya Komunikasi, Kerjasama Kelompok, dan
dalam menyelesaikan pekerjaannya, Kreativitas Terhadap Kinerja Karyawan
pemimpin sebaikanya dapat mengenali ide- pada Hotel Aryaduta Manado. Jurnal
ide kreativitas yang terjadi pada karyawan EMBA : Universitas Sam Ratulangi
sehingga mampu membantu memberikan Manado.
ide kreativitas. Pemimpin maupun Ghozali, Imam. 2014. Struktural Equation
karyawan sebaiknya menciptakan suasan Modeling: Metode Alternatif dengan
yang harmonis, saling menghargai, dan Partial Least Square (PLS). Universitas
saling menhormati baik sesama karyawan Diponegoro, Semarang.
maupun dengan pemimpin agar Globallavebook. (2015). Diambil dari website:
menciptakan teamwork yang baik dalam www.globallavebookx.blogspot.co.id
perusahaan, sehingga karyawan dapat Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen
menyelesaikan pekerjaan mereka dengan Sumber Daya Manusia. PT. Aksara,
sebaik mungkin. Jakarta.
Husnaina, M., S., Amri & M. Shabri. 2012.
2) Saran untuk peneliti selanjutnya Pengaruh Gaya Kepemimpinan,
Saran untuk peneliti selanjutnya, yang akan Kerjasama Tim, dan Gaya Komunikasi
melakukan penelitian dalam bidang yang Terhadap Kepuasan Kerja Serta
sama dan menggunakan skripsi inisebagai Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai
referensi, maka kiranya perlu dikaji kenbali pada Sekretariat Daerah Kota Sabang.
karena tidak menutup kemungkinan adanya Jurnal Ilmu Managemen: Magister
pernyataan-pernyataan yang belum sesuai, Manajemen Pascasarjana, Universitas
karena saya sebagai penulis merasa masih Kuala Banda Aceh & Fakultas Ekonomi
banyak kekurangan dan keterbatasan dalam Universitas Syiah Kuala.
menyelesaikan skripsi ini. Sebaiknya Ike Kusdyah Rachmawati. 2008. Managemen
peneliti selanjutnya harus bisa Sumber Daya Manusia. C.V ANDI,
mengembangkan kembali variable dan Yogyakarta.
indikator yang belim digunakan dalam
penelitian ini, peneliti selanjutnya dapat Li-Yueh Lee and Emmelia Tan. 2012. The
menggunakan variable kepuasan kerja, Influences of Antecedents on
budaya organisasi, loyalitas, dan lain Employee Creativity and Employee
sebagainya. Performance : A Meta-Analytic
review. Interdisciplinary Journal of
Contemporary Research in Bisiness.

14

Anda mungkin juga menyukai