B. Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang ini, perusahaan manapun sangat membutuhkan sumber daya
manusia yang berkompeten dan berkualitas. Semua perusahaan harus siap beradaptasi dan
memperkuat diri agar dapat bersaing, sehingga mampu menjawab semua tantangan di masa
yang akan datang. Sumber daya manusia dalam hal ini adalah karyawan yang selalu dominan
dan berperan aktif dalam setiap organisasi karena manusia sebagai perencana, pelaku serta
penentu terwujudnya tujuan organisasi. Mengelola sumber daya manusia merupakan hal yang
terpenting dalam agenda perusahaan. Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang
mampu melihat sumber daya manusia sebagai aset yang harus dikelola sesuai kebutuhan,
karena sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang dimiliki oleh
perusahaan.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset perusahaan yang paling mahal dibanding
dengan aset-aset lain karena SDM merupakan penggerak utama organisasi perusahaan. SDM
harus dikelola secara optimal, dan diberi ekstra perhatian dan memenuhi hak-haknya, selain
itu SDM adalah patner pengusaha untuk mencapai tujuan organisasi. Agar dapat bersaing
dalam persaingan bisnis perusahaan dituntut untuk memperoleh, mengembangkan, dan
mempertahankan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Selain perusahaan, SDM juga
senantiasa harus meningkatkan prestasi kerjanya seiring dengan perkembangan era
globalisasi.
Disiplin merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan.
Menurut Vithzal Rivai (2004) disiplin kerja merupakan suatu alat yang digunakan para
manejer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia mengubah suatu
perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang
mentaati peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Dengan adanya
kedisiplinan kerja yang baik maka kompetensi yang baik akan tercipta, sehingga kinerja yang
baik akan ikut serta dalam perusahaan.
Menurut Jae (2000) bahwa motivasi karyawan sangat efektif untuk meningkatkan
komitmen organisasional dan kinerja karyawan dimana faktor-faktor motivasi tersebut diukur
melalui faktor intrinsik (kebutuhan prestasi dan kepentingan) dan faktor ekstrinsik (keamanan
kerja, gaji, dan promosi). Disamping itu usaha untuk memacu prestasi kerja pegawai,
pimpinan harus berusaha menyadari hakikat dari pekerjaan karyawan. Sehingga dapat
ditentukan bentuk motivasi apa yang akan diberikan sesuai dengan kondisi kerja perusahaan.
Menurut Nitisemito (2000) Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada
disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan. Lingkungan kerja yang tidak baik menyebabkan berkurangnya gairah kerja, di
samping itu lingkungan yang tidak baik juga menyebabkan menurunnya produktivitas kerja
karyawan (Nurhasanah Andi, 2010). Lingkungan kerja memiliki peranan yang sangat penting
dalam suatu perusahaan, tetapi dalam penerapannya secara umum masalah lingkungan kerja
ini kurang mendapatkan perhatian serius dari pihak perusahaan ataupun instansi pemerintah.
Demikian juga halnya dengan PT. Batik Keris Sukoharjo merupakan salah satu
perusahaan tekstil yang ada di Sukoharjo. Batik Keris sebuah perusahaan yang didirikan di
Kelurahan Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Indonesia. Batik keris merupakan salah
satu perusahaan batik terbesar di Indonesia yang meliputi pabrik batik tradisional, garment,
dan toko-toko yang tersebar di seluruh Indonesia. Perusahaan ini sudah memiliki pengalaman
bertahun-tahun dalam produksi batik dari home industri hingga kini sudah menjadi sangat
berkembang. Perusahaan ini umumnya menghasilkan berbagai macam produk tekstil, seperti
baju dan produk kerajinan tangan. Saat ini Batik Keris memiliki lebih dari 125 gerai di
seluruh Indonesia.
PT. Batik Keris telah mempersiapkan sarana pemasaran berupa: toko cabang, agen dan
para pelanggan yang berkedudukan dikota-kota besar di seluruh Indonesia. Hasil produksi
baik batik maupun tekstil yang diproduksi oleh PT. Batik Keris dipasarkan untuk kebutuhan
sebagian besar dalam negeri (batik) dan kebutuhan eksport (tekstil). Dengan demikian Batik
Keris juga dituntut untuk dapat menghasilkan prestasi kerja yang tinggi untuk perusahaannya.
Dengan adanya prestasi kerja karyawan yang tinggi maka hal tersebut tentunya akan dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan itu sendiri. Adanya produktivitas perusahaan yang
tinggi ini merupakan tantangan yang harus dapat dipenuhi mengingat persaingan antar
perusahaan-perusahaan tekstil sudah demikian tinggi. Dengan adanya produktivitas yang
tinggi ini berarti bahwa melalui input yang terbatas dapat menghasilkan output yang
maksimal.
Dari uraian latar belakang masalah tersebut dapat dipahami penelitian ini mengkaji
tentang prestasi kerja karyawan di PT. Batik Keris Sukoharjo melalui disiplin, motivasi, dan
lingkungan kerja.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini
sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh secara simultan disiplin, motivasi, dan lingkungan Kerja terhadap
prestasi kerja karyawan di PT. Batik Keris Sukoharjo?
2. Apakah disiplin berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Batik Keris
Sukoharjo?
3. Apakah motivasi berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Batik Keris
Sukoharjo?
4. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Batik Keris
Sukoharjo?
D. Batasan Masalah
Agar penelitian ini bisa dilakukan dengan baik, maka penulis memandang bahwa bahasan
yang perlu dibahas serta harus dibatasi rinciannya sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya meneliti tentang disiplin, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap
prestasi kerja karyawan di PT. Batik Keris Sukoharjo.
2. Penelitian ini hanya dilakukan pengambilan sample pada karyawan di PT. Batik Keris
Sukoharjo.
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan disiplin, motivasi, dan lingkungan Kerja
terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Batik Keris Sukoharjo.
2. Untuk mengetahui pengaruh disiplin terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Batik Keris
Sukoharjo.
3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Batik Keris
Sukoharjo.
4. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap prestasi kerja karyawan di PT.
Batik Keris Sukoharjo.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan serta wawasan yang luas,
mengembangkan potensi khususnya dalam manajemen sumber daya manusia.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan, pertimbangan dan bahan
acuan serta rujukan, untuk bahan evaluasi terutama yang berkaitan dengan sumber daya
manusia dan manajemennya, khususnya PT. Batik Keris Sukoharjo serta agar lebih
meningkatkan prestasi kerja karyawannya.
G. Tinjauan Pustaka
1. Diskripsi Teori
A . Prestasi Kerja
Menurut Logor (2015:3) prestasi kerja merupakan hasil yang dapat dicapai seseorang
di dalam melakukan pekerjaan yang menjadi tugasnya yang didasari oleh pengetahuan, sikap,
keterampilan dan motivasi. Mangkunegara (2013) prestasi kerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikannya.
Prestasi kerja disebut juga sebagai kinerja atau performance. Pada prinsipnya, ada
istilah lain yang lebih menggambarkan pada “prestasi” yaitu kata “achievement”. Tetapi
karena kata tersebut berasal dari kata “to achieve” yang berarti “mencapai”, maka dalam
bahasa Indonesia sering diartikan menjadi “pencapaian” atau “apa yang dicapai”.
Sedangkan Mitchell dan Larson (1998 : 23) mengatakan bahwa prestasi kerja
menunjuk pada suatu hasil perilaku yang dinilai oleh beberapa criteria atau standar mutu
suatu hasil kerja. Persoalan mutu ini berkaitan dengan baik buruknya hasil yang dikerjakan
oleh pekerja.
Menurut Dessler (1986:515) dan Malayu (2000:106) unsur-unsur yang dinilai dalam
penilaian prestasi kerja, adalah sebagai : Kualitas hasil kerja, supervisi, kehadiran,
konservasi, inisiatif, penyesuaian, kesetiaan, kejujuran, kedisiplinan, kreativitas, kerja sama,
kepemimpinan, kepribadian, prakarsa, kecakapan, dan tangung jawab.
Yang dijadikan indikator untuk mengukur prestasi kerja karyawan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
Prestasi kerja memiliki tiga faktor penting yaitu kemampuan dan minat seseorang
pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan motivasi
seorang pekerja semakin tinggi dari ketiga faktor diatas, maka makin besarlah prestasi kerja
karyawan yang bersangkutan. faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja, yaitu:
a) Gaji/upah, salah satu faktor dari pada keinginan untuk bekerja adalah untuk
mendapatkan gaji atau upah berupa uang yang dibayarkan perusahaan sebagai
imbalan jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan. Gaji atau upah
tersebut merupakan jaminan biaya hidup karyawan. Dimana gaji yang diterima
karyawan sesuai dengan apa yang telah dikerjakan karyawan. Semakin baik karyawan
bekerja maka gaji yang diperoleh besar pula. Maka karyawan akan berusaha untuk
bekerja lebih baik lagi sehingga akhirnya menyebabkan terjadinya peningkatan
terhadap prestasi kerja karyawan.
b) Lembur, dimana bagi karyawan yang berkerja melebihi standar dan jam kerja yang
telah ditetapkan maka perusahaan akan memberikan premi atau upah lembur dan
premi ini telah ditetapkan sebelumnya. Semakin tinggi premi dan lembur yang
diberikan perusahaan maka karyawan akan semakin giat bekerja dan meningkatkan
prestasinya untuk mendapatkan upah yang lebih tinggi dari biasanya.
c) Penghargaan, penghargaan juga sangat diperlukan oleh karyawan dalam faktor
prestasi tersebut.
Dapat dikatakan jika perilaku pekerja memberikan hasil pekerjaan yang sesuai
dengan standar atau kriteria yang ditetapkan organisasi, maka prestasi kerjanya tergolong
baik. Sebaliknya bila perlu pekerja memberikan hasil pekerjaan yang kurang atau tidak
sesuai dengan standar atau kriteria yang ditetapkan oleh organisasi, maka prestasi
kerjanya tergolong kurang baik. Dari pendapat – pendapat tersebut di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang baik berupa
produk atau jasa dan dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaannya sesuai dengan beban
tugas yang harus dilaksanakan dengan disertai adanya standar kerja yang telah ditentukan.
B. Disiplin
Disiplin kerja seperti yang dikemukakan oleh Vithzal Rivai (2004) adalah suatu alat
yang digunakan para manejer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia
mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
kesediaan seseorang mentaati peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Sebagai contoh, beberapa karyawan biasa datang terlambat untuk bekerja, mengabaikan
prosedur keselamatan, melalaikan pekerjaan detail yang diperlukan untuk pekerjaan mereka,
tindakan yang tidak sopan kepada atasan, atau terlibat dalam tindakan yang tidak pantas.
Pendapat para ahli tentang disiplin tersebut dapat simpulkan bahwa seseorang yang
memiliki sikap disiplin kerja tersebut adalah orang konsekuen dan konsisten serta
bertanggung jawab dan taat kepada asas atas pekerjaan yang diamanatkan kepadanya. Oleh
karena itu demi terwujudnya tujuan perusahaan diperlukan pegawai yang memiliki tingkat
kedisiplinan yang tinggi. Jadi kedisiplinan menjadi kunci sukses perusahaan dalam mencapai
tujuannya.
Selanjutnya yang dijadikan indikator untuk mengukur disiplin kerja karyawan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Ketaatan pada peraturan
b) Kepatuhan terhadap pimpinan
c) Presensi Kehadiran
d) Ketepatan penyelesaian tugas
e) Kesediaan menyelesaikan tugas tambahan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja, menurut Sutrisno (2014:89-
92) :
1) Pemberian kompensasi
2) Keteladanan pimpinan dalam perusahaan,
3) Aturan pasti yang dijadikan pegangan
4) Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan
5) Pengawasan pimpinan
6) Perhatian kepada karyawan dan
7) Kebiasaan-kebiasaan pendukung disiplin.
Dengan demikian disiplin kerja seseorang dalam bekerja merupakan sikap atau
perlakuan ketaatan, ketertiban, tanggung jawab dan loyalitas pegawai terhadap segala tata
tertib yang berlaku dalam organisasi. Bila pegawai bertindak atau berbuat sesuai dengan
keinginan organisasi maka peraturan itu menjadi efektif.
D. Motivasi
Motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong keinginan individu
untuk melakukan keinginan tertentu guna mencapai tujuan (Handoko, 2001:33). Sedangkan
Sedangkan Sedangkan pengertian motivasi menurut Robbins (1996;198) Motivasi adalah
kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang lebih tinggi kearah tujuan – tujuan
organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan
individual. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa suatu motivasi dapat timbul dari
dalam individu dan dapat pula timbul dari luar individu, keduanya mempunyai pengaruh
terhadap perilaku dan semangat kerja. Motivasi merupakan hal yang sangat penting karena
dengan motivasi ini di harapkan setiap karyawan dapat bekerja keras dan antusias untuk
mencapai prestasi kerja yang tinggi.
Dapat diartikan bahwa motivasi karyawan adalah keadaan di dalam pribadi seseorang
karyawan yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna
mencapai suatu tujuan. Dengan adanya motivasi pada diri seseorang akan suatu perilaku yang
diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan.
E. Lingkungan Kerja
Lingkungan Kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang
dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Misalnya
kebersihan, musik, dan lain-lain (Nitisemito, 1998 :183). Adapun indikatornya ialah :
hubungan antar karyawan, suasana kerja, dan fasilitas-fasilitas kerja karyawan.
Menurut Nitisemito (1999:183) Lingkungan Kerja adalah : "segala sesuatu yang
ada di sekitar tenaga kerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya".
Dapat disimpulkan bahwa Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja dan efektivitas kerja pegawai. Yang bentuknya dapat
berupa lingkungan materiil seperti tempat dan sarana produksi, serta lingkungan psikologis
seperti suasana hubungan sosial antar personal perusahaan.
Hasil penelitian yang terdahulu dirasa relevan dengan penelitian ini dan dapat
dijadikan dasar dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh :
2. The Effect of Competence, Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini menunjukkan
Leadership and Work mengetahui pengaruh bahwa hasil untuk
Environment Towards kompetensi, kepemimpinan meningkatkan kinerja guru
Motivation and Its Impact On sekolah dasar di Surakarta
dan lingkungan kerja terhadap
The Performance Of Teacher Of dapat dilakukan dengan
Elementary School In Surakarta motivasi dan dampaknya meningkatkan lingkungan
City, Central Java, Indonesia terhadap kinerja guru sekolah kerja.
Sri Rahardjo dasar di Kota Surakarta, Jawa
(2014) Tengah, Indonesia.
Penelitian menggunakan
pendekatan yang dimaksudkan
untuk menguji hubungan
kausalitas antara variabel
kompetensi, kepemimpinan
dan lingkungan kerja dari
motivasi dan kinerja guru.
4. Employee satisfaction, costumer Tujuan dari penelitian ini Temuan menunjukkan itu
satisfaction, and financial adalah untuk menguji sementara kepuasan
performance: An empirical hubungan antara kepuasan pelanggan memiliki
Christina G. Chi, Dogan Gursoy karyawan dan pelanggan dampak signifikan positif
School of Hospitality Business kepuasan, dan untuk menguji pada kinerja keuangan,
Management, Washington State dampak keduanya pada kepuasan karyawan
University, Pullman, WA 99164- pemanfaatan kinerja keuangan memiliki tidak ada dampak
4742, United States perusahaan perhotelan. langsung yang signifikan
(2009) terhadap kinerja keuangan.
Data untuk penelitian ini Sebaliknya, ada hubungan
dikumpulkan dari karyawan, tidak langsung antara
pelanggan dan manajer dari kepuasan karyawan dan
tiga dan empat hotel kinerja keuangan, yang
berbintang. dimediasi oleh kepuasan
pelanggan
Model persamaan struktural
(SEM) dengan pendekatan dua
langkah digunakan untuk
menguji secara empiris
hipotesis yang diajukan dan
hubungan antara konstruk.
5. Impact of Stress on Employees Studi ini meneliti hubungan Hasilnya signifikan dengan
Job Perfomance A Study on tersebut antara stres kerja dankorelasi negatif antara stres
Banking Sector of Pakistan kinerja pada karyawan bank darikerja dan prestasi kerja dan
Usman Bashir sektor perbankan di Pakistan. menunjukkan bahwa stres
Faculty of Management kerja secara signifikan
Sciences, International Islamic Studi ini menguji model tujuan mengurangi kinerja
University Islamabad, Pakistan dalam kaitannya dengan stres seseorang. Hasilnya
(2010) kerja dan dampaknya terhadap menyarankan organisasi itu
kinerja pekerjaan dengan harus memfasilitasi budaya
menggunakan (n = 144) data suportif dalam suasana
lulusan, senior karyawan kerja organisasi.
termasuk manajer dan petugas
layanan pelanggan dari bank
yang berkembang dengan baik di
Pakistan.
Judul Jurnal
NO
Nama Pengarang dan Metodologi Hasil/ Kesimpulan
.
Tahun
1. Pengaruh Stress Kerja Dan Seluruh karyawan PT.Frisian Hasil tersebut
Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Flag Indonesia di wilayah memperlihatkan bahwa
Kerja Karyawan Pada PT. Frisian Padang. Sampel yang digunakan dari prestasi kerja
Flag Indonesia Wilayah Padang 36 orang karyawan. karyawan yang dapat
Susanti dan Yanne Aldi Menggunakan tottal sampling. dijelaskan oleh stress kerja
(2017) Analisis regresi linier berganda. dan motivasi kerja.
Kesimpulannya dari
analisis regresi linier
berganda, ditemukan
bahwa stress kerja
berpengaruh negatif
terhadap prestasi kerja dan
motivasi kerjaberpengaruh
positif terhadap prestasi
kerja karyawan PT. Frisian
Flag Indonesia Wilayah
Padang.
2. Pengaruh Disiplin dan Motivasi Tujuannya penelitian ini adalah Jadi berdasarkan hasil
Terhadap Prestasi Kerja Bagian untuk mengetahui pengaruh analisa diatas hipotesis
Produksi Pada PT. Laser Jaya variabel disiplin dan motivasi yang mengatakan bahwa
Sakti Pasuruan karyawan secara simultan dan terdapat pengaruh disiplin
Nur Abdi dan Siti Ning Farida parsial terhadap prestasi kerja dan motivasi tenaga kerja
Prodi Ilmu Administrasi Bisnis, bagian produksi pada PT. Laser secara simultan dan parsial
UPNV Jawa Timur Jaya Sakti. terhadap prestasi kerja
(2014) bagian produksi pada PT.
Penelitian menggunakan metode Laser Jaya Sakti Pasuruan.
analisis regresi linier berganda
dengan variabel bebas disiplin
(X1) dan motivasi (X2) variabel
terikat prestasi kerja (Y).
3. Analisis Pengaruh Stres Kerja Jenis data yang digunakan adalah Dari hasil pembahasan
Terhadap Prestasi Kerja data primer yang diperoleh tersebut dapat diketahui
Karyawan Pada PT. Bardie melalui kuesioner. bahwa stress kerja
Puritama mempengaruhi prestasi
Maria Tiahohu Sinaga Dalam tulisan ini terdapat 2 (dua) kerja karyawan. Hal ini di
HP Sunardi variable, yaitu variable X dan buktikan dari pengujian Uji
Fakultas Ekonomi Universitas variable Y. F dan Uji T. Hasil
Kristen Krida Wacana pembahasan menunjukkan
(2013) Teknik pengumpulan data yang bahwa seberapa besar
dibutuhkan untuk menjawab pengaruh stress terhadap
rumusan masalah penulisan. prestasi kerja karyawan
Metode pengumpulan data yang pada Perusahaan. Menurut
penulis lakukan dengan teknik: hasil pengujian yang telah
wawancara, interview, dilakukan, yakni dengan uji
kuesioner/angket. T. Hal ini berarti bahwa
koefisien regresinya
Metode yang digunakan signifikan. Signifikan yang
menggunakan analisis regresi dimaksudkan adalah
linier sederhana yang bertujuan adanya yang berarti bahwa
untuk mengetahui besarnya adanya pengaruh stress
pengaruh variabel independen kerja terhadap prestasi
terhadap variabel dependen. kerja karyawan.
Pengambilan sample
menggunakann metode
coenfidience Sampling.
8. Pengaruh Human Resource Metode yang di gunakan dalam Terbukti bahwa Human
Scorecard terhadap Prestasi Kerja penelitian ini menggunakan resource scorecard
Karyawan Pada KPP Pratama pendekatan ilmu Manajemen mempunyai hubungan
Tasikmalaya secara signifikan terhadap
Sumberdaya Manusia
Toto Prestasi Kerja Karyawan.
Dosen Fakultas Ekonomi (MSDM) adapun yang menjadi
Universitas Galuh Ciamis objek penelitian sebagai
(2018) variabel independent (variabel
bebas) adalah human resource
scorecard.
10. Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Penelitian ini bertujuan untuk Hasil penelitian
Disiplin Kerja Terhadap Prestasi mengetahui pengaruh kepuasan menunjukkan ada pengaruh
Kerja Karyawan Pada CV. JM kerja dan disiplin kerja positif signifikan dari
Jaya Motor Semarang variabel pengaruh antara
terhadap prestasi kerja
Edy Suryanto, Leonardo Budi kepuasan kerja terhadap
karyawan pada CV. Jaya
Hasiolan, Azis Fathoni Motor Semarang. prestasi kerja karyawan
Mahasiswa dan Dosen Jurusan CV. Jaya Motor Semarang,
Managemen Fakultas Ekonomi Populasi dalam penelitian ini juga Ada pengaruh positif
Universitas Pandanaran adalah karyawan CV. Jaya signifikan dari variabel
Semarang Motor sebanyak 34 orang disiplin kerja terhadap
(2012) prestasi kerja karyawan
dengan jumlah sampel 34
CV. Jaya Motor Semarang,
karyawan dengan teknik total dan Ada pengaruh yang
sampling. signifikan dari variable
kepuasan kerja dan disiplin
Analisis data yang digunakan kerja terhadap prestasi
adalah uji validitas dan kerja karyawan CV. Jaya
relaibilitas, uji asumsiklasik, Motor Semarang, dengan
analisis regresi berganda dan nilai F
uji t serta uji F.
3. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dijabarkan, berikut adalah kerangka
pemikiran pada penelitian ini :
Disiplin
(X1)
Motivasi
2
(X2) Prestasi Kerja
3
(Y)
Lingkungan Kerja
4
(X3)
5
Disiplin, Motivasi,
Lingkungan Kerja
(X4)
1
Keterangan :
1 = Agung Prihantoro, (2012). “Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia melalui
Motivasi, Disiplin, Lingkungan Kerja dan Komitmen Studi Kasus Madrasah di
Lingkungan Yayasan Salafiyah, Kajen, Margoyoso, Pati”.
2 = Nur Abdi dan Siti Ning Farida, (2014). “Pengaruh Disiplin dan Motivasi
Terhadap Prestasi Kerja Bagian Produksi pada PT. Laser Jaya Sakti Pasuruan”.
Rivky Pomalingo, et al. (2015). “Pengaruh Disiplin Kerja, Kompetensi, dan
Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Provinsi Sulawesi Utara”.
3 = Agung Prihantoro, (2012). “Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia melalui
Motivasi, Disiplin, Lingkungan Kerja dan Komitmen Studi Kasus Madrasah di
Lingkungan Yayasan Salafiyah, Kajen, Margoyoso, Pati”.
Yanne Aldi, Febsri Susanti, (2017). “Pengaruh Stress Kerja dan Motivasi Kerja
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Frisian Flag Indonesia Wilayah Padang”.
4 = Agung Prihantoro, (2012). “Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia melalui
Motivasi, Disiplin, Lingkungan Kerja dan Komitmen Studi Kasus Madrasah di
Lingkungan Yayasan Salafiyah, Kajen, Margoyoso, Pati”.
Andi Nurhasanah, (2010). “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Kerja
Karyawan pada Bank Indonesia Cabang Samarinda”.
Riski Damayanti, et al. (2018). “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhada Kinerja
Karyawan Non Medis RS. Islam Siti Khadijah Palembang”.
5 = Agung Prihantoro, (2012). “Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia melalui
Motivasi, Disiplin, Lingkungan Kerja dan Komitmen Studi Kasus Madrasah di
Lingkungan Yayasan Salafiyah, Kajen, Margoyoso, Pati”.
4. Hipotesis
1) Disiplin, Motivasi, dan Lingkungan Kerja berpengaruh secara simultan dan signifikan
terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Batik Keris Surakarta.
2) Disiplin berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja Karyawan di PT.
Batik Keris Surakarta.
3) Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja Karyawan di PT.
Batik Keris Surakarta.
4) Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja Karyawan
di PT. Batik Keris Surakarta.