Anda di halaman 1dari 5

A.

Latar belakang masalah


Dalam suatu organisasi atau perusahaan senantiasa berusaha meningkatkan
efektifitas organisasi untuk dapat bertahan hidup dan berkompetisi dalam menghadapi
perubahan lingkungan yang cepat. Dan dunia pada era globalisasi pada saat ini sangat
membutuhkan sumberdaya manusia yang berfikir maju, cerdas, inovatif dan mampu
berkarya dengan semangat tinggi dalam menghadapi kemajuan zaman. Berbagai
organisasi berusaha meningkatkan kinerja karyawan nya dengan tujuan untuk mencapai
keberlangsungan hidupnya. Sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah para
karyawan pada sebuah organisasi, tentunya berusaha bekerja dengan kemampuan yang
mereka miliki agar dapat mencapai kinerja yang di inginkan organisasi tersebut, dan
salah satu factor perilaku penting bagi efektivitas organisasi yang mempengaruhi perilaku
para karyawan ini di pengaruhi oleh banyak factor diantaranya latar belakang keluarga,
latar belakang pendidikan, usia, pengalaman, kepribadian, factor lingkungan dan peran
pimpinan itu sendiri dalam menyampaikan segala sesuatu kepada karyawan.
Kepemimpinan suatu organisasi/perusahaaan dipengaruhi oleh perilaku pekerja/karyawan
untuk membentuk efektivitas suatu organisasi. Perilaku para karyawan antara lain adalah
komitmen mereka terhadap organisasi atau organizational commitment (OC) komitment
dalam organisasi menunjukan hasrat karyawan terhadap perusahaan untuk tetap tinggal
dan bekerja serta mengabdikan diri bagi perusahaan.
Luthans (2005) menyatakan bahwa komitment organisasi adalah sikap yang
merefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan dimana
anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan
serta kemajuan yang berkelanjutan
Untuk itu diperlukan kepemimpinan yang dapat mendorong perilaku karyawan
sesuai dengan yang diharapkan,. Disamping itu, perusahaan membutuhkan kesungguhan
karyawan dalam bekerja yang diwujudkan pada komitmen mereka pada peusahaan serta
dituntut adanya kemandirian dan kesadaran para karyawan untuk berkerja sesuai dengan
tugasnya. Sehingga dibutuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab atas tugasnya masing-
masing demi kemajuan perusahaan secara bersama-sama.
Gaya kepemimpinan yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah
kepemimpinan transformasional.  pemimpin transformasional merupakan pemimpin yang
mendorong para pengikutnya untuk bekerja mencapai sebuah tujuan,  bukan untuk
kepentingan pribadi jangka pendek,  dan untuk mencapai prestasi dan aku tu alisasi diri, 
Denny frust demi perasaan aman.  visi dari pemimpin memberikan para pengikutnya
untuk melakukan kerja keras untuk mencapai tujuan perusahaan (Ivancevich et al,
2006:213).

Kinerja seorang karyawan dapat dilihat dari beberapa besar kontribusi


karyawan terhadap perusahaan.  agar dapat mengetahui seberapa besar kontribusi yang
akan dilakukan karyawan,  salah satu dengan menggunakan cara penilaian kerja
karyawan. Jackson (2002:78),  menyatakan bahwa pada dasarnya adalah apa yang
dilakukan atau tidak dilakukan pegawai penilaian kerja karyawan dilakukan untuk
memberi prestasi kerja atau penghargaan kerja pada karyawan.  pemberian prestasi
kerja atau penghargaan ini dapat memicu peningkatan motivasi dan komitmen kerja
dalam diri karyawan tersebut. Selain kepemimpinan,  faktor motivasi juga dapat
meningkatkan kinerja karyawan.  sumber daya manusia mempunyai berbagai macam
kebutuhan yang ingin dipenuhi nya.  keinginan para karyawan untuk memenuhi
kebutuhan inilah yang dapat memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu termasuk
untuk melakukan pekerjaan atau bekerja (Wardani, 2009:2) agar organisasi dapat
tercapai keberhasilan yang berkelanjutan maka organisasi dituntut untuk dapat
memberikan motivasi kerja kepada karyawannya. Suasana kerja, peralatan, kondisi
lingkungan, daya dukung,  kompensasi,  penghargaan,  perhatian dan komunikasi
merupakan unsur yang diperlukan untuk mendorong keberhasilan organisasi.  motivasi
lahir dari dalam diri dan luar diri sendiri yang memberikan pengaruh buat seseorang
yang bisa berdampak buat dirinya maupun orang lain. 

Beberapa faktor yang disebut diatas,  ada juga faktor lain yang mempengaruhi
perilaku kerja seseorang namun secara tidak langsung dan perlahan namun lambat-
laun membuat perubahan perilaku pada orang tersebut,  yaitu faktor pengalaman yang
merupakan pengalaman yang didapat seseorang tidak kecil hingga sekarang ini
sehingga membentuk perilaku dalam kehidupan organisasional nya. pengalaman dapat
membentuk sifat  apatis,   keras kepala,  tidak toleran  dan mudah putus asa (Siagian,
2006, P 54)

Perilaku kerja inilah yang akan menjadi faktor dasar yang wajib dan harus
diketahui oleh perusahaan agar dapat mengerti serta memahami perilaku kerja yang
ditimbulkan saat karyawan bekerja hal ini akan membuat kesuksesan sebuah
perusahaan atau organisasi dalam perjalanan bisnisnya. Menurut Theedens (1996, P
16) perilaku  kerja adalah tanggapan atau reaksi individu yang timbul baik berupa
perbuatan atau sikap maupun tanggapan seseorang terhadap pekerjaannya, Kondisi
kerja yang dialami di lingkungan kerja serta perlakuan pimpinan terhadap karyawan
itu sendiri.  perilaku kerja juga bisa dilihat lewat Perbedaan gender,  menurut Gray
(2003, P 403) Untuk menciptakan perilaku kerja yang baik harus memperhatikan
komunikasi pria dan wanita,  perasaan di tempat kerja menetapkan batasan dalam tiap
perilaku kerja,  serta mengingat berbagai perbedaan yang ada. Dengan mengerti
perilaku kerja para karyawan,  perusahaan akan mudah dalam mengatur  serta
memahami para karyawannya dengan tujuan menciptakan lingkungan kerja yang
konsisten dan positif,  sehingga semua kegiatan dalam perusahaan berjalan dengan
baik dan dapat membuat profil kepada perusahaan. Menurut Sanimo (2002)
Perusahaan akan sukses jika para karyawannya dapat menjalankan 8 paradigma kerja
Utama yaitu bekerja Tulus, bekerja tuntas, bekerja keras, bekerja serius,  bekerja
kreatif,  bekerja unggul, dan bekerja sempurna. 

PT Sinar Gunung sawit Raya (SGSR) merupakan cabang dari perusahaan Mujur
Timber group yang beroperasional sebagai perkebunan kelapa sawit pada tahun 1991.
perusahaan ini sebelumnya mengembangkan usaha logging kayu di Kecamatan
Sirandorung Tapanuli Tengah kemudian dikembangkan menjadi perkebunan kelapa
sawit karena lahan ini dinilai mampu menghasilkan produksi kelapa sawit walaupun
dengan kondisi lahan yang dominan gambut muda. 

Masalah akan kinerja karyawan merupakan permasalahan yang akan selalu


dihadapi manajemen setiap perusahaan,  oleh karena itu manajemen perlu mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan tersebut.  Setelah itu perusahaan
dapat mengambil kebijakan yang diperlukan,  sehingga dapat meningkatkan kinerja
karyawan sesuai dengan tujuan dan harapan perusahaan.  Dalam pencapaian tujuan
dibutuhkan kontribusi kinerja karyawan,  an-nas kan kerja karyawan adalah melalui
perilaku kerja dan kompetensi karyawan  perusahaan memiliki tujuan meningkatkan
keuntungan dan eksistensi agar dapat meningkatkan kinerja karyawan.  Sedangkan
bagi karyawan adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup serta
diberi peluang untuk maju dan berkembang dalam karirnya. 

Berdasarkan berbagai uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut
tentang perilaku kerja setiap individu karyawan  dengan menetapkan judul “Analisis
Perilaku Kerja Karyawan Harian Dan Karyawan Tetap Presfektif  Ekonomi
Islam  PT  Sinar Sawit Raya (SGSR)”.

B. Indentifikasi Masalah
C. Batasan masalah
D. Rumusan masalah
E. Tujuan dan Kegunaan peneliti
F. Ruang lingkup penelitian (jika diperlukan)
G. Penjelasan Judul
H. Tinjauan literature/ Landasan teori
I. Kajian terdahulu (Min 3 skripsi dan 3 Jurnal)
J. Kerangka pemikiran (jika diperlukan)
K. Hipotesis Jika diperlukan
L. Metode Penelitian

Anda mungkin juga menyukai