Anda di halaman 1dari 12

PROSIDING SENTRINOV TAHUN 2017 VOLUME 3 – ISSN: 2477 – 2097

PENGARUH PEMBERDAYAAN DAN KEPUASAN KERJA DALAM


MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN POLITEKNIK
NEGERI MANADO

Efendy Rasjid1, Diana R. S. Maramis 2


Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Manado

ABSTRACT

The globalization era is marked by the rapid changes in scientific and technological progress and a
challenging situation for the education world to be able to manage human resources who are able to
work optimally. The purpose of this research: 1) To determine the effect of empowerment to employees
performance, 2) To determine the effect of job satisfaction on staff performance and 3) To know the effect
of empowerment and job satisfaction on employee performance. The number of respondents are 36
employees gathered using questionnaires. The results of multiple regression analysis of empowerment
and job satisfaction showed effect on the improvement of employee performance. On the other hand, the
results of correlation analysis shows empowerment and job satisfaction have a strong relationship to
employee performance. Results indicate empowerment and job satisfaction partially and simultaneously
have a significant effect on improving employee performance in Manado State Polytechnic. These results
could provide problem-solving model related to improving the performance of educational staff in
Politeknik Negeri Manado.

Keywords: Empowerment, Job Satisfaction, and Performance.

ABSTRAK
Era globalisasi ditandai dengan adanya perubahan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu
cepat serta memberikan tantangan bagi dunia pendidikan untuk mampu mengelolah Sumber Daya
Manusia yang mampu bekerja secara maksimal. Tujuan penelitian : 1) Untuk mengetahui pengaruh
pemberdayaan terhadap kinerja pegawai., 2) Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap inerja
pegawai dan 3) Untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai.
Banyaknya responden 36 pegawai dengan menggunakan kuesioner. Hasil analisis regresi berganda
pemberdayaan dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai. Sedangkan hasil
analisis korelasi menunjukkan pemberdayaan dan kepuasan kerja mempunyai hubungan yang kuat
terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian ini menunjukkan pemberdayaan dan kepuasan kerja secara
parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai di lingkungan
Politeknik Negeri Manado. Hasil penelitian ini dapat memberikan model pemecahan masalah yang terjadi
terkait dengan peningkatan kinerja pegawai kependidikan di lingkungan Politeknik Negeri Manado.

Kata Kunci: Pemberdayaan dan Kepuasan kerja dan Kinerja

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Politeknik Negeri Manado merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi di
Indonesia Timur yang menyelenggarakan pendidikan vokasional telah menerima ISO
9001:2008 dengan Sistem Manajemen Mutu yang dijalankan tentunya mempunyai
impian untuk mencapai visi dan misi organisasi yang telah ditetapkan yang didukung
oleh kemampuan kinerja pegawai yang profesional dalam mencapai tujuan organisasi.
Menurut Parmeter (2006) “empowerment is an autcome of a process that matches

EB-72
PROSIDING SENTRINOV TAHUN 2017 VOLUME 3 – ISSN: 2477 – 2097

competencies, skill and motivations with the required level of outonomy and
responsibility in the workplace” Pemberdayaan adalah hasil dari suatu proses yang
mengungkapkan kecocokkan antara kompetensi, dan motivasi pada tingkat yang
diharapkan dari wewenang dan tanggungjawab di dalam lingkungan kerja. Sedangkan
menurut Yukl (2002) menyatakan “Empower-ment means delegating authority for
decisions about how to do the work to individuals and teams”. Pemberdayaan berarti
mendelegasikan otoritas untuk mengambil keputusan tentang bagaimana melakukan
pekerjaan untuk individu dan tim. Lebih lanjut kemukakan oleh Mulyadi (1998)
menyatakan pemberdayaan aparatur pemerintahan merupakan tugas dan tanggungjawab
pimpinan untuk menjadikan pegawai berdaya di dalam melakukan pengambilan
keputusan atas pekerjaan yang menjadi tanggungjawab pegawai yang bersangkutan,
melalui penyediaan teknologi untuk memperoleh informasi yang berkualitas,
pendidikan dan pelatihan dan dukungan dari pimpinan bagi pegawai Berdasarkan
pendapat diatas dapat diartikan pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan oleh atasan
untuk meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri pegawai sesuai fungsi dan
pekerjaannya. Disinilah berdasarkan hasil pengamatan di lapangan arti pentingnya
pemberdayaan dalam meningkatkan penurunan kinerja pegawai yang sedang terjadi di
lingkungan Politeknik Negeri Manado
Pemberdayaan bertujuan menghapuskan hambatan-hambatan sebanyak mungkin
guna membebaskan organisasi dan orang-orang yang bekerja di dalamnya, melepaskan
mereka dari halangan-halangan yang hanya memperlamban reaksi dan merintangi aksi
mereka. Berdasarkan pengamatan Politekinik Negeri Manado penting meningkatkan
pemeberdayaan pegawai. Pemberdayaan pegawai berdampak pada peningkatan kinerja
pegawai. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Putu Chori Suryadewi1, I Ketut
Dunia1, Naswan Suharsono (2014), Hal ini berarti kinerja pegawai dipengaruhi oleh
pemberdayaan pegawai.
Kepuasan kerja sangat penting bagi peningkatan kinerja pegawai. Hal ini sesuai
dengan pengertian menurut Mangkunegara (2006), mendefinisikan kepuasan kerja
adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dari pegawai yang
berhubungan dengan kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan
melibatkan aspek-aspek gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan
dengan pegawai lainnya, penempatan kerja jenis pekerjaan, struktur organisasi

EB-73
PROSIDING SENTRINOV TAHUN 2017 VOLUME 3 – ISSN: 2477 – 2097

perusahaan, mutu pengawasan, sedangkan perasaan yang berhubungan dengan dirinya


antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan, pendidikan dan sebagainya.
Begitu pula kepuasan kerja berdasarkan pengamatan dilapangan masih terdapat pegawai
Politeknik Negeri Manado yang belum merasa puas dengan hasil kerja pada hal
kepuasan kerja akan membawah dampak terhadap kinerja pegawai seperti hasil
peneluitian Rizal (2012). Hasil analisis menunjukkan kepuasan kerja berpengaruh
Positif terhadap kinerja pegawai. Sedangkan kinerja pegawai sangat diharapkan
mampu menopang pencapaian tujuan organisasi namun begitu banyak hambatan
dan kendala dalam pelaksanaan pekerjaan. Untuk itu pentingnya memperhatikan
untuk mampu memberdayakan pegawai serta meningkatkan kepuasan kerja pegawai
sehingga pencapaian akhir tujuan organisasi bias tercapai. menurut Rivai dan Basri
(2005), kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan
sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil
seperti yang diharapkan.
Seperti yang terlihat identifikasi masalah berdasarkan hasil observasi di
lapangan peneliti menemukan fakta-fakta empiris di Politeknik Negeri Manadosebagai
berikut :1)Pegawai kurang bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan, 2)
Keputusan pimpinan yang tidak memuaskan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan, 3)
Pegawai yang bekerja tidak sesuai dengan kualitas dan kuantitas kerja yang diharapkan,
4) Sikap kerja dan tanggung jawab kerja sering terabaikan, 5) Kurangnya kedisiplian
pegawai yang sering datang terlambat setiap hari, meninggalkan tempat kerja lebih awal
atau mangkir, 6) Pegawai tidak puas dengan pekerjaan yang diberikan, 7) Pegawai
tidak puas dengan pekerjaannya karena materi pelatihan tidak sesuai dengan
pekerjaannya, 8) Pelatihan yang dilakukan tidak diterapakan secara optimal
dilingkungan kerja, 9) Pegawai yang tidak menyelesaikan target kerja tepat waktu, 10)
Adanya konflik pribadi diantara pegawai.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian


dengan judul “Pengaruh Pemberdayaan dan Kepuasan Kerja Dalam Meningkatkan
Kinerja Pegawai di Politeknik Negeri Manado”.

EB-74
PROSIDING SENTRINOV TAHUN 2017 VOLUME 3 – ISSN: 2477 – 2097

Rumusan Masalah
1) Apakah pemberdayaan berpengaruh terhadap kinerja pegawai, 2) Apakah kepuasan
kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai dan 3) Apakah pemberdayaan dan
kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Politeknik Negeri Manado.
Tujuan dan Kegunaan
1)Untuk mengetahuipengaruh pemberdayaan terhadap kinerja pegawai., 2) Untuk
mengetahuipengaruhkepuasan kerja terhadap kinerja pegawai dan 3) Untuk mengetahui
pengaruh pemberdayaan dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada. Kegunaan
dapat memberikan suatu model pemecahan masalah yang terjadi terkait dengan
pengembangan pemberdayaan dan kepuasan kerja terhadap peningkatan kinerja
pegawai di lingkungan Politeknik Negeri Manado.
\
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian yang digunakan menggunakan penedekatan kuantitatif
sedangkan populasi yang digunakan adalah seluruh tenaga kependidikan yang ada di
enam jurusan pada Politeknik Negeri Manado yaitu 59 populasi dengan menggunakan
proposional sampling sebesar 36 responden. Cara pengumpulan data dengan cara
wawancara, observasi dan kuesioner. Adapun definisi operasional variabel adalah
sebagai berikut :
 Pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan oleh atasan untuk meningkatkan
kemampuan dan kepercayaan diri pegawai sesuai fungsi dan pekerjaannya untuk
pencapaian tujuan organisasi. Melalui indikator 1) Tanggung jawab, 2) Keluasan
berpartisipasi, 3) Pendelegasian kewenangan, 4) Memberi kesempatan dan 5)
Pengembangan diri.
 Kepuasan kerja adalah Keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan atas suatu pekerjaan. Dengan indikator 1) Tingkat absensi, 2)
Perputaran pegawai, 3) Disiplin kerja, 4) Loyalitas, 5) Konflik.
 Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang pegawai dalam melaksanakan
tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman,
kesunguhan dan waktu. Adapun indikator kinerja adalah 1) Kuantitas, 2) Kuantitas,
3) Ketepatan waktu, 4) Efektifitas, 5) Kemandirian, dan, 6) Komitmen kerja

EB-75
PROSIDING SENTRINOV TAHUN 2017 VOLUME 3 – ISSN: 2477 – 2097

Untuk mengetahui secara kuantitatif peneliti menggunakan analisis : 1) Analisis


Validitas dan Reliabilitas, 2) Analisis Regresi dan Korelasi sederhana dan Berganda, 5)
Uji hipotesis Untuk jelasnya validitas variabel pemberdayaan (X1) dapat dilihat
koefisien validitas masing-masing butir pertanyaan. Ukuran nilai validitas
pemberdayaan (X1), Kepuasan kerja (X2) dan Kinerja (Y) ditentukan dengan melihat
nilai α = 0,05 dengan jumlah responden 36 sehingga nilai r (0,05, 36) pada Table Product
Moment dan di dapat nilai r= 0,329. Jika hasil uji validitas instrument ketiga variable
berada di atas 0,329 maka dianggap butir pertanyaan atau instrument tersebut sudah
valid. Sedangkan uji reliabilitas untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan
responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan dengan menggunakan analisis
reabilitas melalui metode Croanbarch alpha untuk Variabel pemberdayaan (X1) dengan
nilai Alpha= 0,917, kepuasan kerja (X2) dengan nilai alpha = 0,911 dan kinerja pegawai
(Y) dengan alpha = 0,947 dengan demikian ketiga variable dikatakan reliable karena
instrument penelitian (r) > 0,6.

HASIL DAN PEMBAHASAN


- Pengaruh Pemberdayaan Terhadap Kinerja Pegawai
Program pemberdayaan telah dilakukan pada Politeknik Negeri Manado, namun
permasalahan terkait dengan sumberdaya manusia masih saja terjadi. Hal tersebut
terlihat pada kinerja pegawai yang belum maksimal sepenuhnya. Dalam lingkungan
internal manajemen masih terlihat penanganan pelanggan dalam hal ini mahasiswa
belum maksimal, pegawai kurang percaya diri terhadap kemapuannya, pekerjaan yang
dilakukan tidak sesuai dengan keinginan pegawai. Hal ini merupakan indikasi bahwa
pegawai kurang diberdayakan di tempat kerja
Hal ini sesuai dengan hasil analisis dimana analisis korelasi dan regresi
sederhana membuktikan bahwa emberdayaan sangat berpengaruh terhadap kinerja
pegawai yang ada di lingkungan Politeknik Negeri Manado. Nilai koefisien korelasi r
= 0,57 menunjukan bahwa pemberdayaan memiliki hubungan yang cukup kuat tehadap
peningkatan kinerja pegawai di lingkungan Politeknik Negeri Manado, nilai koefisien
determinasi r2 = 0,33 menunjukan bahwa variasi kinerja pegawai pada Politeknik
Negeri Manado 33 % dipengaruhi oleh pemberdayaan. Sedang sisanya 67%
dipengaruhi faktor lain. Sedangkan untuk uji parsial kepuasan kerja dengan t hitung =

EB-76
PROSIDING SENTRINOV TAHUN 2017 VOLUME 3 – ISSN: 2477 – 2097

2,180 lebih besar dari t tabel 1,691 yang berarti pemberdayaan berpengaruh terhadap
kinerja pegawai di lingkungan Politeknik Negeri Manado secara signifikan.
Sedangkan berdasarkan hasil jawaban responden melalui kusioner ternyata
pemberdayaan yang ada di lingkungan Politeknik Negeri Manado belum sepenuhnya
baik dalam penerapannya karena ditemukan indikator-indikator masalah seperti : (1)
Penempatan pegawai tidak sesuai dengan kemampan dan ketrampilan yang dimiliki
individu, (2) Tidak ada keinginan dari individu untuk memberikan yang terbaik bagi
organisasi ditandai dengan sering datang terlambat di tempat kerja, (3) Target kerja
yang belum tercapai, (4) Adanya pegawai yang tidak mempunyai kemampuan
mengelola pelanggan. Dari hasil observasi masih terdapat juga hal-hal yang baik yang
ditemukan mengenai Pemberdayaan yaitu: (1) Kemampuan menentukan cara dalam
melakukan pekerjaan, , (2) Keinginan untuk dapat memberikan yang terbaik bagi
organisasi, (3) Pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu, (4) Keinginan untuk
mencapai target. Sedangkan untuk hasil uji parsial pemberdayaan dengan t hitung =
5,956 lebih besar dari t tabel 1,684 yang berarti pemberdayaan berpengaruh secara
signifikan terhadap peningkatan Kinerja Pegawai di lingkungan Politeknik Negeri
Manado. Hal ini sesuai dengan pendapat Wibowo (2014), bahwa pemberdayaan akan
meningkatkan kinerja organisasi dan individu yang dapat mengembangkan bakatnya
secara penuh. Organisasi, tim atau personal menjadi lebih antusias, aktif dan sukses.
Pegawai menguasai pemahaman dan ketrampilan baru dan dengan memberi kesempatan
melihat sesuatu dengan cara berbeda, merefleksikan apa yang dilihat dan
mengembangkan ketrampilan.
Dengan demikian pimpinan Politeknik Negeri Manado perlu adanya program
pemberdayaan bagi seluruh pegawai yang ada yaitu dengan memberikan pendidikan dan
pelatihan yang sesuai dengan bidang kerja dan kemampuan yang dimiliki pegawai agar
pegawai memiliki kemampuan dalam bekerja sesuai dengan tanggung jawab serta target
kerja dalam mencapai tujuan, visi dan misi organisasi. Disamping itu pimpinan harus
menjadikan pemberdayaan sebagai prioritas bagi seluruh pegawai yang ada sehingga
pegawai yang merasa dirinya diberdayakan serta merasa memilki keinginan untuk
memberikan yang terbaik bagi organisasi melalui sikap, kemampuan dan ketrampilan
yang dimilikinya.

EB-77
PROSIDING SENTRINOV TAHUN 2017 VOLUME 3 – ISSN: 2477 – 2097

- Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai


Namun berdasarkan hasil observasi ternyata kepuasan kerja yang ada di
Politeknik Negeri Manado belum maksimal dirasakan oleh pegawai dalam
meningkatkan kinerja pegawai. Hal ini bisa dilihat dari hasil observasi dilapangan
dimana kepuasan kerja belum maksimal dilingkungan Politeknik Negeri Manado antara
lain tingkat kedisiplinan dan tanggung jawab, dimana hampir tiap hari ada pegawai
yang terlambat selain itu juga meninggalkan tempat kerja lebih awal ataupun mangkir.
Selain tingkat kehadiran, masih ada pegawai yang sering absen serta adanya konflik
pribadi dilingkungan kerja. Hal ini sesuai dengan hasil kuesioner yang dijalankan
ditemukan indikator-indikator masalah yaitu: (1) Tingkat absensi, (2) Perputaran
pegawai, (3) Konflik. Permasalahan-permasalahan tersebut merupakan indikasi bahwa
pegawai kurang mendapatkan kepuasan selama mereka bekerja. Namun dari hasil
observasi masih terdapat juga hal-hal yang baik yang ditemukan mengenai kepuasan
kerja yaitu loyalitas dan disiplin kerja.
Dari hasil analsis korelasi dan regresi sederhana juga membuktikan bahwa
kepuasan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang ada dilingkungan
Politeknik Negeri Manado. Nilai koefisien korelasi r = 0,736 menunjukkan bahwa
kepuasan kerja memiliki hubungan yang kuat dengan kinerja pegawai dilingkungan
Politeknik Negeri Manado . Nilai koefisien determinasi r² = 0,542 menunjukkan bahwa
variasi kinerja pegawai pada Politeknik Negeri Manado 54,20% dipengaruhi oleh
kepuasan kerja, sedang sisanya 45,80% dipengaruhi faktor lain. Hal ini terlihat bahwa
kepuasan kerja masih perlu ditingkatkan dalam mencapai kinerja pegawai pada
Politeknik Negeri Manado. Sedangkan untuk uji parsial kepuasan Kerja dengan t hitung
= 3,401 lebih besar dari t tabel 1,691 yang berarti kepuasan kerja berpengaruh terhadap
kinerja pegawai. Berdasarkan dari hasil analisis tersebut terlihat bahwa kepuasan kerja
masih perlu ditingkatkan dalam mencapai kinerja pegawai dilingkungan Politeknik
Negeri Manado. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan Chasanah (2008),
bahwa ada beberapa indikator yang terkait dengan kepuasan kerja, yaitu menurunnya
tingkat absensi, menurunnya tingkat perputaran pegawai, meningkatnya disiplin kerja,
meningkatnya loyalitas, dan menurunkan tingkat konflik.
Hal serupa juga dikemukakan oleh Sinambela (2012), bahwa kepuasan kerja
pegawai berhubungan erat dengan kinerja pegawai. Studi yang dilakukan oleh Madu

EB-78
PROSIDING SENTRINOV TAHUN 2017 VOLUME 3 – ISSN: 2477 – 2097

dalam Bambang Guritno dan Waridin (2005), menunjukkan hubungan yang signifikan
antara kepuasan kerja pegawai dengan kinerja, baik untuk organisasi kecil maupun
besar. Kepuasan kerja merupakan salah satu ukuran kualitas kehidupan dalam
organisasi dan akan menjadi prediksi yang tidak baik apabila kepuasan kerja tidak
menyebabkan peningkatan kinerja.
Maka untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai maka sebaiknya pegawai
yang ada harus memperhatikan tingkat kehadiran ditempat kerja, jika ada pegawai yang
melaksanakan cuti atau perjalanan dinas dengan waktu yang sudah ditentukan maka
setelah menjalankannya pegawai sebaiknya kembali bekerja tepat waktu sesuai dengan
waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Organisasi juga sebaiknya memperhatikan
perputaran pegawai dalam ha ini tingkat mutasi pegawai karena jika tingkat mutasi
terlalu tinggi akan menyebabkan kinerja pegawai menurun karena pegawai yang
dimutasikan harus mempelajari kembali tugasnya yang baru sehingga kurang efektif.
Selanjutnya indikasi pegawai yang kurang merasa puas ditandai dengan konflik pribadi
yang terjadi diantara pegawai, untuk itu sebaiknya pegawai tidak mengikutsertakan
masalah-masalah pribadinya dengan pegawai lain ditempat kerja agar tidak
mengganggu pekerjaan dan mendapat hasil kerja yang maksimal. Untuk mengatasi hal-
hal seperti itu diperlukan komunikasi antara pimpinan dengan pegawai dan sebaliknya
pegawai dengan pegawai, rasa saling pengertian, saling memahami dan saling
mengormati antara satu dengan yang lain. Untuk itu kepuasan kerja pegawai harus dapat
diperhatikan agar kinerja pegawai dilingkungan Politeknik Negeri Manado dapat
meningkat .

- Pengaruh Pemberdayaan Dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja


Kemajuan suatu organisasi sangat ditentukan oleh kinerja sumber daya manusia
yang berada di dalamnya. Apabila sumber daya manusianya memiliki motivasi tinggi,
kreatif, dan mampu mengembangkan inovasi, serta merasa puas dengan pekerjaannya,
maka kinerjanya akan menjadi semakin baik. Kinerja pegawai adalah hasil kerja yang
dicapai oleh seseorang dalam melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai
adalah pemberdayaan dan kepuasan kerja.

EB-79
PROSIDING SENTRINOV TAHUN 2017 VOLUME 3 – ISSN: 2477 – 2097

Walaupun program pemberdayaan telah dilakukan, namun permasalahan terkait


dengan sumberdaya manusia masih saja terjadi. Hal tersebut terlihat pada kinerja
pegawai yang belum maksimal sepenuhnya. Dalam lingkungan internal manajemen
masih terlihat target-target kerja yang belum tercapai sesuai yang diharapkan,
penanganan tamu/nasabah belum maksimal, pegawai kurang percaya diri terhadap
kemapuannya, hal tersebut merupakan indikasi bahwa pegawai kurang diberdayakan
dalam organisasi. Permasalahan lain juga terlihat dari tingkat kedisiplinan dan
tanggung jawab, dimana hampir tiap hari ada pegawai yang terlambat selain itu juga
meninggalkan tempat kerja lebih awal ataupun mangkir. Selain tingkat kehadiran,
kurangnya kedisiplinan pegawai juga ditunjukkan dengan ruang kerja mereka yang
kurang tertata rapi, masih ada pegawai yang kurang disiplin dengan sering terlambat
dan meninggalakan tempat kerja lebih awal atau mangkir, masih ada pegawai yang
sering absen, serta materi pelatihan yang tidak sesuai dengan pekerjaan mengakibatkan
masih ada pegawai yang kurang merasa puas dengan pekerjaan yang diberikan oleh
pimpinan. Sehingga menyebabkan kinerja pegawainya menurun.
Hal ini sesuai dengan hasil analsis yang membuktikan bahwa pemberdayaan dan
kepuasan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Nilai koefisien korelasi r
= 0,756 menunjukkan bahwa pemberdayaan dan kepuasan Kerja memiliki pengaruh t
kuat dan signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai dilingkungan Politeknik
Negeri Manado. Nilai koefisien determinasi r² = 0,575 menunjukkan bahwa variasi
pemberdayaan dilingkungan Politeknik Negeri Manado 57.5% dipengaruhi oleh
besarnya pemberdayaan dan kepuasan kerja, sedang sisanya 52,5 % dipengaruhi faktor
lain.
Namun berdasarkan hasil analisis melalui kuesioner ternyata kinerja pegawai
dilingkungan Politeknik Negeri Manado belum maksimal sepenuhnya karena
ditemukan beberapa indikator masalah yaitu : (1) Adanya pegawai yang tidak
melakukan pekerjaan secara mandiri, (2) Jumlah pekerjaan tidak sesuai dengan jam
operasional, (3) Pegawai tidak dapat menyelesaikan rencana kerja tepat waktu. Dari
hasil observasi masih terdapat juga hal-hal yang baik yang ditemukan mengenai kinerja
pegawai yaitu: (1) Ketelitian dan Kerapian menyusun rencana kerja, (2) Kecepatan
penyelesaian penyusunan rencan kerja, (3) Memiliki tanggung jawab terhadap
pekerjaan, (4) Rasa memiliki terhadap organisasi

EB-80
PROSIDING SENTRINOV TAHUN 2017 VOLUME 3 – ISSN: 2477 – 2097

Sedangkan uji F secara simultan digunakan untuk menguji keseluruhan variabel


untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan dan kepuasank kerja secara bersama-sama
terhadap kinerja pegawai. Dari hasil analisis pengujian diperoleh nilai Fhitung sebesar
40,28. Sedangkan F tabel tabel pada taraf signifikan 3,26. Dikarenakan Fhitung
>Ftabel (40,28 > 3,26), maka H0 diterima, berarti terdapat pengaruh yang signifikan
dari pemberdayaan dan kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai
dinyatakan diterima.
Berdasarkan uraian diatas maka sejalan dengan pendapat Wibowo (2013), yang
menyatakan bahwa pemberdayaan mendorong orang untuk lebih terlibat dalam
pembuatan keputusan dalam organisasi. Dengan demikian, untuk meningkatkan
kemampuan, rasa memiliki dan rasa tanggung jawab maka pemberdayaan perlu
dimaksimalkan. Pegawai yang diberdayakan diharapkan melakukan pekerjaan melebihi
tanggungjawab yang diberika kepada mereka sehingga mampu meningkatkan kinerja
pegawai
Kepuasan kerja disinyalir juga sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
Hal ini sejalan dengan pendapat Sinambela (2012), bahwa Kepuasan kerja pegawai
berhubungan erat dengan kinerja pegawai. Lebih lanjut lagi, kepuasan kerja adalah
Sikap positif atau negative yang dilakukan individu terhadap pekerjaannya. Apabila
pegawai bergabung dalam suatu organisasi, ia membawa seperangkat keinginan,
kebutuhan, hasrat, dan pengalaman masa lalu yang menyatu membentuk harpan kerja.
Kepuasan kerja menunjukan kesesuian harapan seseorang.
Berdasarkan uraian diatas, pegawai yang diberdayakan akan memiliki
kemampuan dalam menangani nasabah, menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu,
tujuan dan visi misi organisasi, merasa memiliki akan suatu organisasi dengan
memberikan yang terbaik bagi organisasi melalui sikap, ketrampilan dan kemampuan
yang dimiliki masing-masing pegawai yang ada. Pegawai yang merasa puas juga akan
hadir setiap hari di kantor dan mampu menangani konflik yang terjadi ditempat kerja.
Untuk itu pemberdayaan dan kepuasan kerja harus lebih ditingkatkan agar kinerja
pegawai dilingkungan Politeknik Negeri Manado meningkat pula.

EB-81
PROSIDING SENTRINOV TAHUN 2017 VOLUME 3 – ISSN: 2477 – 2097

SIMPULAN
Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah : 1) Pemberdayaan
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai dilingkungan Politeknik Negeri
Manado. Artinya semakin baik pemberdayaan akan mampu meningkatkan kinerja
pegawai di lingkungan Politeknik Negeri Manado, 2) Kepuasan berpengaruh terhadap
peningkatan kinerja pegawai dilingkungan Politeknik Negeri Manado. Artinya semakin
puas pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya semakin baik kinerja
pegawai di lingkungan Politeknik Negeri Manado dan, 3) Pemberdayaan dan kepuasan
kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai.
Artinya semakin baik pemberdayaan dan kepuasan kerja secara bersama-sama dapat
menyebabkan peningkatan pada kinerja pegawai di lingkungan Politeknik Negeri
Manado.
Sebagai saran dikemukakan yaitu perlu dilakukan perbaikan terhadap
pemberdayaan dan kepuasan kerja dalam meningkatkan kinerja pegawai di
lingkungan Politeknik Negeri Manado sesuai dengan hasil temuan dilapangan.
Diharapkan untuk dapat mengembangkan penelitian lanjutan terhadap faktor-faktor
lain yang mempengaruhi peningkatan kinerja selain pemberdayaan dan kepuasan
kerja di lingkungan kerja pegawai kependidikan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
Chasanah, 2008, Analisis Pengaruh Empowerment, Self Efficacy Dan Budaya
Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan
(Studi Empiris pada Karyawan PT. Mayora Tbk Regional Jateng dan DIY)
Guritno,Bambang dan Waridin, (2005). Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai
Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja. Jurnal
Riset Bisnis Indonesia Vol.1 No.1, p. 63-74.
Mangkunegara, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mulyadi,2012.Pengaruh Motivasi Berprestasi, Kemampuan Pengelolaan Teknologi
Informasi, Etos Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah Di SMP
Kota Samarinda. (Disertasi Universitas Negeri Jakarta.
Parmeter David, 200, .Key Performance Indicator, Developing, Implementing and
Using Winning .USA: Printed in the United State Of America,

EB-82
PROSIDING SENTRINOV TAHUN 2017 VOLUME 3 – ISSN: 2477 – 2097

Putu Chori Suryadewi1, I Ketut Dunia1, Naswan Suharsono2. 2014. Pengaruh


Pemberdayaan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bali Segara
Nusantara.
Rizal M. Hanif, 2012, Pengaruh Budaya Organisasi DanKepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Rumah Sakit Panti Wilasa
“Citarum” Kota Semarang).
Rivai, Veithzal dan Basri, 2005.Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk
Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta. :
PT Rajagrafindo Persada
Sinambela, Lijan Poltak, 2012. Kinerja Pegawai: Teori Pengukuran Dan Implikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Wibowo, 2007, Manajemen Kinerja, Jakarta: PT Grafindo Persada.
Yukl Gery. 2002. Leadership in Organization. USA: Prentice Hall,

EB-83

Anda mungkin juga menyukai