e-ISSN 2716-1653
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengawasan kepemimpinan
terhadap disiplin kerja karyawan di kantor Desa Carawali, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten
Sidenreng Rappang dan faktor-faktor yang memengaruhi pengawasan pengawasan disiplin kerja
karyawan di kantor Desa Carawali kecamatan watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang.
Populasi dalam penelitian ini adalah 54 orang. Perhitungan sampel menggunakan sampling jenuh,
yaitu, mengambil semua populasi sebagai sampel adalah sebanyak 54 orang. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah pengawasan pimpinan terhadap disiplin
kerja karyawan di kantor Desa Carawali kecamatan watang pulu Kabupaten Sidenreng Rappang
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap melihat data yang diproses dalam tabel ANOVA,
ternyata nilai t adalah ≤ t tabel atau 1,11 ≤ 2,00 dan taraf signifikansi 0,27 (F> 0,05) maka Ho
diterima dan Ha ditolak, artinya pengawasan kepemimpinan (X) tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap disiplin kerja karyawan (Y). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengawasan
dilihat dari faktor pertama yang memiliki pengaruh 22,5%. Faktor kedua memiliki pengaruh 15,4%.
Faktor ketiga memiliki pengaruh 38,2% dan faktor keempat memiliki pengaruh 20,3%.
Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of leadership oversight on employee work
discipline in the office of Carawali Village, Watang Pulu Subdistrict, Sidenreng Rappang Regency
and the factors that influenced the supervisory supervision of employee work discipline at the
Carawali Village office in Watang Pulu District, Sidenreng Rappang District. The population in this
study were 54 people. Calculation of samples using saturated sampling, that is, taking all the
population as a sample is as many as 54 people. This type of research is quantitative descriptive.
The results of this study are the leadership supervision of employee work discipline in the Carawali
Village office in Watang Pulu District, Sidenreng Rappang District, which has no significant effect
of seeing the processed data in the ANOVA table, it turns out that the t value is ≤ t table or 1.11 ≤
2.00 and significance level 0.27 (F> 0.05) then Ho is accepted and Ha is rejected, meaning that
leadership supervision (X) does not have a significant effect on employee work discipline (Y). The
factors that influence supervision are seen from the first factor which has an influence of 22.5%.
The second factor has an influence of 15.4%. The third factor has an influence of 38.2% and the
fourth factor has an influence of 20.3%.
merupakan sikap, tingkah laku dan perbuatan yang dilakukan secara berkelanjutan dan
yang sesuai dengan peraturan perusahaan berkesinambungan, sedangkan indikator
baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. pengawasan yang akan dipergunakan dalam
Peraturan yang dimaksud termasuk absensi, pengukuran variabel yaitu menentukan
lambat masuk, serta cepat pulang karyawan. ukuran pelaksanaan, memberikan penilaian,
Hal ini merupakan suatu sikap indisipliner dan mengadakan korektif.
karyawan yang perlu disikapi dengan baik Berdasarkan uraian masalah tersebut
oleh pihak manajemen. Banyak yang maka penulis mengangkat rancangan judul
mengartikan disiplin yaitu karyawan selalu penelitian yaitu “ Pengaruh Pengawasan
datang serta pulang tepat pada waktunya. Pimpinan terhadap Disiplin Kerja Pegawai di
Pendapat itu hanya salah satu yang dituntut Kantor Desa Carawali Kecamatan Watang
oleh organisasi. Pulu Kabupaten Sidenreng Rappang”
Desa Carawali merupakan Desa di dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh
Kecamatan Watang Pulu dan menjadi salah Pengawasan Pimpinan terhadap Disiplin
satu Desa percontohan di Kabupaten Kerja Pegawai di Kantor Desa Carawali
Sidenreng Rappang, namun berdasarkan Kecamatan Watang Pulu Kabupaten
pengamatan calon peneliti di lapangan pada Sidenreng Rappang dan untuk mengetahui
saat magang tanggal 2 Februari sampai 2 Faktor–faktor yang memengaruhi
Maret 2018, khususnya mengenai pegawai di Pengawasan Pimpinan terhadap Disiplin
Kantor Desa Carawali belum mengikuti Kerja Pegawai di Kantor Desa Carawali
aturan yang ada, dengan tidak datang tepat Kecamatan Watang Pulu Kabupaten
pada waktunya dan terkadang masih Sidenreng Rappang.
menggunakan pakaian yang tidak sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan, 1. Konsep Pengawasan
kemudian tidak melayani masyarakat yang Pengawasan merupakan suatu proses
ingin mengurus berkas secara tepat waktu, pengamatan semua kegiatan yang dilakukan
sehingga ada keluhan dari masyarakat yang oleh organisasi guna menjamin bahwa
datang ke Kantor Desa Carawali. Maka dapat pekerjaan yang sedang dilakukan harus
dikatakan bahwasanya pegawai di Kantor sesuai dengan apa yang telah di temtukan
Desa Carawali masih belum disiplin dalam sebelumnya, selain itu juga merupakan
ketepatan waktu, ketaatan terhadap aturan usaha sadar dan sistematik untuk lebih
dan tanggung jawab pekerjaannya. Hal menjamin bahwa semua tindakan
tersebut terjadi diasumsikan karena operasional yang diambil dalam organisasi
kurangnya pengawasan dari pimpinan. benar-benar sesuai dengan rencana yang
Menurut Melayu Hasibuan (2005:194) telah ditentukan sebelumnya. Pengertian di
pengawasan dapat merangsang disiplin kerja atas menunjukkan bahwa pengawasan
pegawai, dengan adanya pengawasan sebagai fungsi dalam manajemen yang harus
pegawai akan merasa mendapat perhatian, dilaksanakan. Istilah pengawasan masih
bimbingan, petunjuk, arahan dari pimpinan, dipergunakan dalam bentuk yang berbeda-
dan pimpinan secara langsung dapat beda antara lain pemeriksaan, pengendalian,
mengetahui kemampuan dan kedisiplinan pengamatan, pemantauan dan sebagainya,
setiap individu untuk memberikan penilaian namun pada dasarnya kesemuanya itu
yang objektif, oleh karena itu dalam sebuah dilakukan demi mencapai tujuan organisasi
organisasi publik maupun organisasi privat yang telah ditentukan sebelumnya.
mutlak diperlukan sistem pengawasan yang Menurut Arifin Abdul Rachman (2001:
baik agar tercipta pengawasan internal yang 23) pengawasan mempunyai tujuan untuk
dapat mengurangi kesalahan-kesalahan dan menjamin ketetapan pelaksanaan sesuai
mendukung disiplin kerja pegawai, sejalan dengan rencana kebijakan dan perintah,
dengan hal tersebut menurut Kartono menertibkan koordinasi kegiatan-kegiatan,
(2002:15) Pengawasan adalah kegiatan mencegah pemborosan dan penyelewengan,
mengamati, observasi menilai, menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat
mengarahkan pekerjaan, wewenang yang atas barang atau jasa yang dihasilkan,
diserahkan oleh atasan terhadap membina kepercayaan masyarakat terhadap
bawahannya, sehingga dapat diberikan kepemimpinan organisasi, dengan demikian
sanksi terhadap bawahan secara struktural, mengenai tujuan pengawasan sangat erat
kaitannya dengan rencana dari suatu tertulis maupun yang tidak tertulis (Sutrisno,
organisasi. 2009:94). Disiplin kerja adalah suatu alat
Pengawasan adalah menentukan apa yang digunakan para manajer untuk
yang telah dicapai, mengevaluasi dan berkomunikasi dengan karyawan agar
menerapkan tindakan korektif, jika perlu mereka bersedia mengubah suatu perilaku
memastikan sesuai dengan rencana serta sebagai suatu upaya untuk
(Muchsan dalam Siswanto Sunarno, 2005:97) meningkatkan kesadaran dan kesediaan
dan sejalan dengan hal tersebut maka calon seseorang untuk mentaati semua peraturan
peneliti menggunakan teori Kartono, perusahaan dan norma-norma sosial yang
(2002:15) yang mendifinisikan pengawasan berlaku (Veithzal, 2006:444).
adalah kegiatan mengamati, observasi Menurut Hasibuan (2009:193),
menilai, mengarahkan pekerjaan, “Disiplin merupakan kesadaran serta
wewenang yang diserahkan oleh atasan kesediaan seseorang untuk mentaati
terhadap bawahannya sehingga dapat peraturan yang ada di dalam organisasi
diberikan sanksi terhadap bawahan secara dan norma-norma sosial yang berlaku,
struktural, yang dilakukan secara berdasarkan pendapat tersebut, dapat
berkelanjutan dan berkesinambungan, disimpulkan bahwa disiplin kerja
sedangkan indikator pengawasan yang merupakan kesediaan karyawan untuk
akan dipergunakan dalam pengukuran menaati aturan serta norma-norma yang
variabel ini adalah sebagai berikut : berlaku di dalam perusahaan baik itu
a. Menentukan ukuran pelaksanaan aturan yang tertulis maupun aturan yang
(standar)Artinya cara-cara untuk tidak tertulis. Adapun indikator disiplin kerja
mengukur pelaksanaan yang yang digunakan calon peneliti yakni menurut
berkesinambungan atau beberapa Alfred R. Lateiner (Reza, 2014: 16) yaitu:
syarat minimal melakukan pengawasan a. Disiplin waktudiartikan sebagai sikap atau
dalam suatu waktu seperti satu kali tingkah laku yang menunjukkan ketaatan
seminggu atau beberapa kali sebulan terhadap jam kerja yakni kehadiran dan
bahkan mungkin beberapa jam setiap hari. kepatuhan pegawai pada jam kerja,
b. Memberikan penilaian (evaluate)Artinya pegawai melaksanakan tugas dengan
memberi nilai kesetiap pekerjaan yang tepat waktu dan benar.
diberikan kepada bawahan, apakah b. Disiplin Peraturan dan Berpakaian artinya
pekerjaannya baik atau jelek. Peraturan maupun tata tertib yang secara
c. Mengadakan korektif (corretive) artinya tertulis dan tidak tertulis dibuat supaya
Tindakan koreksi ini dimaksudkan tujuan organisasi dapat tercapai dengan
sebagai koreksi internal yaitu baik, dengan demikian dibutuhkan sikap
mengevaluasi berbagai metode setia dari pegawai terhadap komitmen
pengawasan yang ada seperti standar yang telah ditentukian tersebut.
yang terlalu tinggi dari kebijakan yang c. Disiplin Tanggung Jawab Kerja
dibuat , dan koreksi eksternal yaitu merupakan salah satu wujud dari
memberikan sanksi kepada bawahan. tanggung jawab aparatur yaitu
Proses pengawasan memerlukan penggunaan serta pemeliharaan
laporan yang dapat menyesuaikan bentuk- peralatan dengan baik sehingga dapat
bentuk penyimpangan kearah pencapaian menunjang segala kegiatan yang ada
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan kantor agar berjalan dengan lancar, serta
juga dengan adanya laporan tersebut maka adanya kesanggupan dalam menghadapi
dapat menjadi acuan untuk menilai hasil kerja setiap yang menjadi tanggung jawabnya
karyawan ataupun melihat pencapaian tujuan sebagai seorang aparatur.
dari organisasi.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
2. Konsep Disiplin Kerja Pengawasan
Disiplin pegawai adalah perilaku Adanya berbagai faktor yang membuat
seseorang yang sesuai dengan peraturan, pengawasan semakin diperlukan oleh setiap
prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah organisasi. Menurut Malayu Hasibuan
sikap, tingkah laku dan perbuatan yang (2013:363) faktor-faktor tersebut adalah:
sesuai dengan peraturan dari organisasi baik
signifikansi 0,27 (F > 0,05) yang berarti b. r Square : 0,023 X 100 % = 2,3 % (
variabel pengawasan pimpinan (X) tidak pengaruh X terhadap Y )
mempunyai pengaruh yang signifikan Sisanya 100%-2,3 = 97,7 % (sisanya
terhadap disiplin kerja pegawai (Y) di kantor dipengaruhi oleh faktor yang lain)
Desa Carawali. Uji statistik t untuk Koefesien determinasi (r2) digunakan
menunjukkan seberapa besar pengaruh satu untuk mengetahui pengaruh X terhadap
variabel penjelas/independen secara Y dalam menerangkan variasi variabel
individual menerangkan variasi variabel dependen. Berdasarkan tabel model
dependen, berdasarkan tabel coefficients summery koefisien determinasi (r) atau
hasil olah data SPSS, maka diketahui bahwa r squared = 0,023 berarti secara
: bersama-sama 2,3% perubahan
a. Nilai t hitung variabel pengawasan variabel Disiplin Kerja Pegawai (Y)
pimpinan (X) 1,11 dengan tingkat dapat dijelaskan oleh variabel
signifikansi 0,27. Pengawasan Pimpinan (X), atau
b. Hipotesis berdasarkan uji t dirumuskan dengan kata lain pengaruh variabel
secara statistik sebagai berikut: bebas terhadap variabel terikat sebesar
Ha : Pyx ≠0 2,3 %, sedangkan sisanya yaitu 97,7%
Ho : : Pyx = 0 dipengaruhi oleh variabel lain yang
Hipotesis bentuk kalimat: tidak masuk dalam kerangka konsep
a. HipotesisHa :Pengawasan penelitian ini.
pimpinanberpengaruhsignifikanterhada Berdasarkan hasil yang ada diatas
p Disiplin kerja pegawai di kantor Desa dapat dilihat bahwa pengawasan yang di
Carawali Kecamatan Watang Pulu lakukan oleh pimpinan kepada bawahannya
Kabupaten Sidenreng Rappang. masih tergolong rendah, hal tersebut
b. HipotesisHo :Pengawasan pimpinann disebabkan karena pimpinan tidak selalu
tidakberpengaruhsignifikanterhadap hadir di kantor, untuk itu disiplin kerja
Disiplin kerja pegawai di kantor Desa pegawai juga masih tergolong rendah, di
Carawali Kecamatan Watang Pulu samping itu gaji pegawai yang belum
Kabupaten Sidenreng Rappang. dibayarkan atau seringnya mengalami
Pengambilankeputusan : keterlambatan dalam proses pemberian gaji
a) Jikanilai t hitung≥ t tabelmaka Ho sehingga menyebabkan pegawai tidak
ditolakdan Ha diterima, disiplin dalam hal aturan jam kantor,
artinyaberpengaruhsignifikan . sebagaimana yang diatur dalam UU.No 13
b) Jikanilai t hitung≤ t tabelmaka Ho Tahun 2003, yaitu yang tertera dalam pasal
diterimadan Ha ditolak, 77 ayat 1 dijelaskan bahwa jam kerja
artinyatidakberpengaruhsignifikan karyawan yang bekerja 6 hari dalam
.TabelCoefficientsdiperolehnilai t hitung= seminggu dikenakan 7 jam kerja dalam
1,11prosedurmencari statistic sehari atau 40 jam dalam seminggu,
tabeldengankriteria : sementara jam kerja karyawan yang bekerja
1) Tingkat signifikan (a = 0,05 ) 5 hari dalam seminggu dikenakan 8 jam kerja
untukujiduapihak dalam sehari atau 40 jam dalam seminggu
2) dfataudk (derajatkebebasan) = jumlah yakni mulai pukul 08:00 sampai pukul 15:00.
data – 2 atau 54-2 = 52 Hal tersebut sependapat dengan apa
3) di dapat t tabel= 2,00 yang telah dikemukakan oleh Maslow yang
keputusan : dikutip oleh Stephen P. Robbins and Timothy
Ternyata nilai t hitung≤ t tabelatau 1,11 ≤ 2,00 A. Judge (2008) salah satu indikator dalam
maka Ho diterimadan Ha ditolak, meningkatkan disiplin pegawai yaitu
artinya Pengawasan pimpinan tercapainya kebutuhan keamanan dan rasa
tidakberpengaruhsignifikanterhadap aman artinya kebutuhan yang dapat
Disiplin kerja pegawai di kantor Desa memberikan pengembangan dan gaji kepada
Carawali Kecamatan Watang Pulu pegawai.
Kabupaten Sidenreng Rappang.
Hasil dari uji summary yakni 2. Faktor- faktor yang memengaruhi
a. r adalah 0,153 pengawasan
B. Jurnal Skripsi :
Ananto, Reza, 2014. Skripsi. Analisis
Pengaruh Gaya Kepemimpina,
Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan (Study Impiris Pada
PT DHL Global Forwading Semarang
Branch.). Universitas Diponergoro
Semarang.