Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN.

2722-6565

PENGARUH FASILITAS, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN KERJA


TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR KECAMATAN TINOMBO
KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Drs. Abd Azis, M.M.


(Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat)
Faradilla Puspita Sari
(Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat)
ABSTRAK
Kelangsungan sebuah organisasi juga tak lepas pada kinerja pegawai yang baik dan kinerja pegawai
yang baik juga berpengaruh dengan hasil kerja pegawai. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan
atau tidak dilakukan pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas, kemampuan
dan disiplin kerja secara serempak dan parsial terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Kantor Kecamatan
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong berjumlah 34 pegawai. Penelitian ini mengambil seluruh populasi
yaitu sampling jenuh (sensus).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap
variabel tidak bebasnya. Hasil perhitungannya menunjukkan nilai signifikasi t sebesar 0,001 sehingga dapat
dinyatakan bahwa variabel fasilitas kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil
perhitungannya menunjukkan nilai signifikasi t sebesar 0,000 sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel
kemampuan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil perhitungannya menunjukkan nilai
signifikasi t sebesar 0,043 sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai. Hasil uji determinasi (kehandalan model) memperlihatkan nilai R-Square 0,923
atau 92.3%.

Kata Kunci: Fasilitas, Kemampuan, Disiplin Kerja, Kinerja.

LATAR BELAKANG mengakibatkan pegawai disiplin dalam bekerja


Kelangsungan sebuah organisasi juga dan memungkinkan pegawai untuk
tak lepas pada kinerja pegawai yang baik dan mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
kinerja pegawai yang baik juga berpengaruh serta keterampilan yang dimiliki secara optimal.
dengan hasil kerja pegawai. Kinerja pada Menurut (Marjun, 2019) Setiap perusahaan harus
dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak mampu memberikan pelayanan yang terbaik
dilakukan pegawai. Menurut (Kaiyeli, 2021) kepada konsumen, Untuk mewujudkan kinerja
kinerja atau performance adalah hasil kerja yang pegawai yang lebih baik dan meningkat, maka
dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dibutuhkan adanya peningkatan kemampuan yang
dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dimiliki oleh pegawai. Kinerja para pegawai akan
dan tanggung jawab masing-masing, dalam semakin optimal dengan adanya peningkatan
rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan kemampuan yang dimiliki pegawai tersebut
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai (Maslow, 2004; 21).
dengan moral maupun etika. Kinerja akan Menurut (Rahman, 2019) Kinerja
mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi pegawai merupakan salah satu faktor yang
kontribusi kepada organisasi yang antara lain memegang peran penting dalam mencapai tujuan
berupa kuantitas dan kualitas pelayanan, jangka instansi pemerintahan maupun tujuan individu
waktu dan sikap kooperatif dalam organisasi pegawai itu sendiri. Aktivitas pegawai di suatu
(Malthis, 2006; 112). Untuk mencapai prestasi organisasi memerlukan fasilitas yang mendukung
kerja, pegawai yang optimal, organisasi harus pekerjaannya agar aktivitas organisasi berjalan
mampu memberikan fasilitas yang memadai sesuai tujuan organisasi. Seorang pegawai harus
kepada pegawainya guna mendukung kinerja dapat mengoperasikan atau memanfaatkan
pegawai serta menciptakan kondisi yang dapat fasilitas yang ada. Fasilitas merupakan segala hal

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 30


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

yang dapat memudahkan dan melancarkan upaya pelayanan terhadap masyarakat di


pelaksanaan kegiatan, yang dapat memudahkan Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong.
kegiatan dapat berupa sarana dan prasarana. Dalam wawancara dan pengamatan
Moenir (2000; 197) menyatakan fasilitas penulis dengan salah seorang pegawai pada
merupakan segala sesuatu yang digunakan, Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong
dipakai, ditempati, oleh pegawai baik dalam bisa menjadi barometer dalam pencapaian kinerja
hubungan lingkungan dengan pekerjaan maupun yang tinggi. Namun, kenyataan empirik
untuk kelancaran pekerjaan. menunjukkan bahwa kinerja pegawai tidak
Menurut Blanchard dan Hersey (Ayu, maksimal. Hal ini tampak pada peralatan dan
2013; 12) kemampuan kerja adalah keadaan perlengkapan kantor sudah cukup tua.
tertentu yang ada pada diri seseorang yang Pemanfaatannya kurang maksimal, karena hanya
dilakukan secara maksimal dan bersungguh- beberapa perangkat desa saja yang menguasai
sungguh dalam melakukan pekerjaan agar komputer serta adanya permasalahan pada
pekerjaannya tersebut berdaya dan berhasil guna. kemampuan pegawai yang sebagian belum
Kemampuan (ability) yang dimiliki karyawan bisa mampu bekerja maksimal, utamanya pada
dikembangkan dan ditingkatkan melalui kegiatan kemampuan teknis misalnya salah satunya
pendidikan maupun pelatihan yang diberikan kurangnya kemampuan dalam hal
perusahaan tersebut, khususnya kemampuan yang mengoperasikan komputer dan kemampuan
dibutuhkan oleh perusahaan yang bersangkutan. konseptualnya misalnya dalam hal menyusun
Kemampuan kerja adalah keadaan tertentu yang laporan, administrasi surat menyurat dan
ada pada diri seseorang yang dilakukan secara menyusun surat-surat keputusan yang masih
maksimal dan bersungguh-sungguh dalam kurang, sehingga akibatnya pegawai kurang
melakukan pekerjaan agar pekerjaannya tersebut mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai SOP
berdaya dan berhasil guna (Ayu, 2013; 12). karena belum mampu mengartikan atau
Selain faktor kemampuan kerja disiplin mengetahui bagaimana seharusnya pekerjaannya
juga menjadi salah satu faktor yang selesai. Pada kemampuan social, hubungan social
mempengaruhi kinerja pegawai. Dengan adanya juga masih perlu dibenahi, utamanya pada
disiplin yang tinggi para pegawai sadar akan hubungan diantara bawahan dan hubungan antara
kewajiban tugas yang seharusnya dikerjakan bawahan dengan atasan.
mereka. Menurut Prawirosentono (Amran, 2009; Permasalahan lain yang sering terjadi
23) disiplin adalah taat kepada hukum dan taat adalah beberapa pegawai yang selalu
terhadap peraturan-peraturan yang berlaku disuatu mendapatkan teguran dari pimpinan oleh karena
tempat atau lingkungan tertentu. Dengan tidak tepat waktu dan sering melanggar peraturan
demikian, yang dimaksud dengan disiplin pegawai yang telah ditetapkan. Disamping itu, apel pagi
adalah ketaatan yang dimiliki pegawai yang yang seharusnya wajib diikuti oleh seluruh
bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja pegawai, pada kenyataannya hanya sebagian kecil
dengan organisasi ditempat dia bekerja. Didalam yang biasa mengikuti apel pagi. Dari uraian di atas
upaya menetapkan suatu disiplin pegawai, seperti penulis melakukan penelitian atas kedua variabel
disiplin penetapan jam kerja, disiplin diatas, dengan mengangkat judul “Pengaruh
melaksanakan pekerjaan dan disiplin dalam Fasilitas, Kemampuan dan Disiplin Kerja terhadap
berpakaian, serta peraturan tentang apa yang dapat Kinerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan
dan tidak dapat dilakukan oleh para pegawai Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong”
selama dalam organisasi atau perusahaan harus Permasalahan yang diangkat dalam
dilaksanakan dengan baik. penelitian ini adalah:
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten 1. Apakah fasilitas, kemampuan dan disiplin
Parigi Moutong merupakan lembaga pemerintah kerja secara serempak berpengaruh
yang mempunyai tugas Pokok untuk signifikan terhadap kinerja pegawai pada
melaksanakan urusan pemerintahan di Kecamatan Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, dan Parigi Moutong?
merupakan perpanjangan tangan dari Pemerintah 2. Apakah fasilitas kerja berpengaruh
Daerah Kabupaten Parigi Moutong, maka dengan signifikan terhadap kinerja pegawai pada
itu tentunya kemampuan kerja, dan disiplin kerja Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
yang tinggi dan baik sangat dibutuhkan dalam Parigi Moutong?

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 31


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

3. Apakah kemampuan kerja berpengaruh Kemampuan kerja adalah suatu kapasitas


signifikan terhadap kinerja pegawai pada individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten suatu pekerjaan (Robbins, 2006; 55). Salah satu
Parigi Moutong? faktor yang sangat penting dan berpengaruh
4. Apakah disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan karyawan di dalam
terhadap kinerja pegawai pada Kantor melaksanakan suatu pekerjaan adalah kemampuan
Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi kerja. Dalam fungsi operasional manajemen
Moutong? kemampuan kerja merupakan fungsi
pengembangan, karena dalam fungsi ini
KAJIAN PUSTAKA pengembangan kemampuan kerja karyawan
Fasilitas Kerja sangat diperhatikan. Kemampuan kerja pada
Menurut Lupiyaodi (2006 : 34) fasilitas dasarnya sangat berpengaruh terhadap mutu atau
adalah sarana yang digunakan untuk bobot hasil kerja yang dicapai oleh seorang
memperlancar dan memudahkan menjalankan karyawan. Hal ini dapat dimengerti karena dalam
fungsi. Adapun yang dapat memudahkan dan kemampuan kerja terdapat berbagai potensi
melancarkan fungsi ini dapat berupa benda-benda kecakapan, keterampilan, serta potensi yang lain
maupun uang. Semakin baik fasilitas yang yang mendukung yang tercermin dalam kondisi
digunakan dapat meningkatkan kinerja. fisik dan psikis.
Fasilitas kerja adalah sarana pendukung Kemampuan (ability) yang dimiliki
dalam aktivitas perusahaan berbentuk fisik, dan karyawan bisa dikembangkan dan ditingkatkan
digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, melalui kegiatan pendidikan maupun pelatihan
memiliki jangka waktu kegunaan yang relatif yang diberikan perusahaan tersebut, khususnya
permanen dan memberikan manfaat untuk masa kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan
yang akan datang. Fasilitas kerja sangatlah yang bersangkutan. Kemampuan kerja adalah
penting bagi perusahaan, karena dapat menunjang keadaan tertentu yang ada pada diri seseorang
kinerja karyawan, seperti dalam penyelesaian yang dilakukan secara maksimal dan bersungguh-
pekerjaan. Pada suatu perusahaan untuk mencapai sungguh dalam melakukan pekerjaan agar
suatu tujuan diperlukan alat pendukung yang pekerjaannya tersebut berdaya dan berhasil guna
digunakan dalam proses atau aktifitas di (Ayu, 2013; 12).
perusahaan tersebut. Fasilitas yang digunkan oleh Kemampuan seseorang akan ditentukan
setiap perusahaan bermacam-macam bentuk, jenis oleh tinggi rendahnya tingkat pendidikan dan
dan manfaatnya. Semakin besar aktifitas suatu pengalaman. Karena kedua unsur inilah
perusahaan maka semakin lengkap pula fasilitas pengetahuan dan keterampilan dapat diperoleh.
dan sarana pendukung dalam proses kegiatan Jadi semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang
untuk mencapai tujuan tersebut. ditunjang dengan adanya pengalaman yang luas
Menurut Moenir (2000:198-200) dari menunjukkan orang tersebut mempunyai tingkat
pengertian fasilitas di atas maka dapat dibagi dua kepuasan yang tinggi. Selain tingkat pendidikan
golongan besar yaitu: dan pengalaman untuk meningkatkan kemampuan
1. Fasilitas alat kerja. seseorang dapat ditempuh melalui pendidikan dan
Seorang pegawai atau pekerja tidak dapat pelatihan, karena dengan adanya pendidikan dan
melakukan pekerjaan yang ditugaskan pelatihan akan menambah pengetahuan seseorang
kepadanya tanpa disertai alat kerja. Alat untuk mengerjakan sesuatu bisa menjadi lebih
kerja ini pun terbagi atas dua jenis: alat kerja cepat dan lebih baik. Dengan adanya latihan-
manajemen dan alat kerja operasional. latihan yang memungkinkan karyawan
2. Fasilitas Perlengkapan Kerja mendapatkan keterampilan lain yang lebih
Perlengkapan kerja ialah semua benda atau banyak, dengan demikian dapat meningkatkan
barang yang digunakan dalam pekerjaan pengetahuan mereka untuk mentransfer dan
tetapi tidak langsung untuk berproduksi, meningkatkan kecakapan kerja. Lebih lanjut
melainkan berfungsi sebagai pelancar dan Robbin (2006; 111) menjelaskan terdapat
penyegar dalam pekerjaan. bermacam-macam jenis kamampuan antara lain:
1. Kemampuan intelektual
Kemampuan Kerja Kemampuan intelektual adalah kemampuan
yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 32


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

mental, seperti berpikir, menalar, dan 2. Selalu menggunakan jam kerja dengan
memecahkan masalah. efektif dan efisien.
2. Kemampuan kognitif 3. Memiliki semangat kerja yang tinggi.
Kemampuan ini menunjukkan kapabilitas 4. Memiliki sikap dan kepribadian yang baik
berkaitan dengan aplikasi pengetahuan dengan menunjukkan keteladanan dalam
dalam pemecahan masalah. melaksanakan tugas.
3. Kemampuan fisik
Kemampuan fisik adalah kemampuan yang Kinerja
diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas Bernardin dan Russsel (Sulistiyani dan
yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan Rosidah, 2003; 117) bahwa kinerja merupakan
dan keterampilan yang semacam. catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi
4. Kemampuan emosional pegawai tertentu atau kegiatan yang dilakukan
Kemampuan ini lebih pada kemampuan selama periode waktu tertentu. Sedang kinerja
seseorang dalam mengendalikan diri, suatu jabatan secara keseluruhan sama dengan
sehingga ketika terjadi masalah tidak akan jumlah (rata-rata) dari kinerja fungsi pegawai atau
menggangu kinerjanya maupun orang lain kegiatan yang dilakukan. Pengertian kinerja di sini
yang ada disekitanya, dengan demikian tidak bermaksud menilai karakteristik individu
orang tersebut dapat mengendalikan tetapi mengacu pada serangkaian hasil yang
emosinya diperoleh selama periode waktu tertentu.
Rivai (2005; 60) mengemukakan kata
Disiplin kinerja, jika dilihat dari asal katanya adalah
Nitisemito (2001; 67) mengemukakan terjemahan dari kata performance yang berasal
disiplin sebagai suatu sikap, perilaku dan dari akar kata to perform yang berarti
perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari melaksanakan atau menyempurnakan tanggung
perusahan, baik tertulis maupun tidak tertulis.. jawab. Kinerja adalah hasil atau tingkat
Secara etiomologis, “disiplin” berasal dari kata keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama
latin atau pendidikan kesopanan dan kerohanian periode tertentu di dalam melaksanakan tugas
serta pengembangan tabiat. Setelah diuraikan dibandingkan dengan berbagai kemungkinan
beberapa pengertian mengennai disiplin yang seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau
dikemukakan oleh beberapa ahli seperti tersebut kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
diatas dapatlah dikatakan bahwa disiplin telah disepakati bersama. Byars dan Rue (2005;
umumnya diartikan kepatuhan dan ketaatan pada 113), mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil
peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan dari usaha karyawan yang dipengaruhi oleh
yang berlaku dilingkungan organisasi masing- kemampuan dan persepsi peran (tugas). Dengan
masing, jika terdapat pegawai yang tidak demikian, dalam situasi tertentu kinerja dapat
mematuhi segala peraturan dan ketentuan yang dilihat sebagai hasil dari hubungan antara usaha,
berlaku pada lingkungan kerjanya, berarti kemampuan dan persepsi tugas. Kinerja sangat
tindakan pegawai tersebut dapat dikategorikan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
sebagai tindakan yang melanggar disiplin. sebagai berikut :
Menurut Byars & Rue (2005; 66), ada 1. Usaha
beberapa hal yang dapat dipakai sebagai indikasi Merupakan hasil dari adanya motivasi,
tinggi rendahnya kedisplinan kerja karyawan, menunjukkan jumlah tenaga (fisik maupun
yaitu: ketepatan waktu, kepatuhan terhadap mental) seseorang yang digunakan dalam
atasan, peraturan terhadap perilaku terlarang dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab
ketertiban terhadap peraturan yang berhubungan dalam meningkatkan prestasi kerjanya.
langsung dengan produktivitas kerja. Sedangkan 2. Kemampuan
De Cenzo dan Robbins (2009; 87) mengemukakan Merupakan kriteria seseorang yang
tipe permasalahan dalam kedisiplinan, antara lain digunakan dalam melaksanakan suatu
kehadiran, perilaku dalam bekerja (dalam pekerjaan.
lingkungan kerja), ketidakjujuran aktivitas di luar 3. Persepsi tugas
lingkungan kerja. Menurut Harlie (2010; 27) Menunjukkan arah dimana seseorang
indikator disiplin kerja adalah sebagai berikut: memahami kemana mereka seharusnya
1. Selalu mentaati ketentuan jam kerja.

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 33


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

menyalurkan usahanya untuk keperluan optimal. Kemampuan individu sebagai nilai yang
pekerjaan mereka. dimiliki aparatur daerah menjadikan suatu
kekuatan dalam menanggapi setiap kejadian–
Hubungan Antara Fasilitas Kerja Terhadap kejadian atau persoalan dilingkungan pekerjaan.
Kinerja Kemampuan kerja individu yang terbentuk dengan
Fasilitas kerja merupakan bagian penting baik akan memberikan pengaruh positif dengan
dalam perusahaan. Kinerja karyawan sangat kinerja organisasi (Wahyuningrum, 2008; 20).
ditentukan oleh fasilitas yang diberikan guna Dari beberapa pendapat teori tersebut dapat
menunjang pekerjaan karyawan untuk dapat disimpulkan bahwa kemampuan pegawai akan
menyelesaikan pekerjaannya. Di era globalisasi menentukan kinerja organisasi. Dengan
seperti ini fasilitas kerja memiliki peran penting demikiansemakin tinggi kemampuan kerja
dalam menentukan maju mundurnya sebuah pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya maka
perusahaan karena semakin banyak pekerjaan semakin tinggi kinerja pegawai.
semakin banyak pula fasilitas yang dibutuhkan
serta semakin modern fasilitas peralatan dan Hubungan Antara Disiplin Kerja Terhadap
perlengkapan kantor yang diberikan kepada Kinerja
karyawan semakin optimal pula kinerja karyawan. Disiplin kerja mempunyai pengaruh
Menurut Moekijat (2007 : 155) secara positif terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang
sederhana yang dimaksud dengan fasilitas adalah disiplin dalam bekerja sejak berangkat, saat kerja
suatu sarana fisik yang dapat memproses suatu dan saat pulang kerja serta sesuai aturan dalam
masukan (input) menuju keluaran (output) yang bekerja, biasanya akan memiliki kinerja yang
diinginkan. baik. Dapat disimpulkan, semakin tinggi disiplin
Dalam penelitian Almustofa (2013; 114) kerja, maka semakin tinggi kinerja karyawan.
yang berjudul Pengaruh Pemberian Fasilitas, Hasil penelitian Setiyawan dan Waridin (2006;
Tingkat Pendidikan Dan Disiplin Kerja Terhadap 122) menunjukan bahwa disiplin berpengaruh
Peningkatan Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat terhadap kinerja karyawan.
Statistik Kabupaten Maros yang menggunakan Disiplin yang baik mencerminkan
semua populasi menjadi sampel yaitu 30 orang besarnya tanggung jawab seseorang terhadap
karyawan pada koefesien R square menunjukan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Seseorang
bahwa variabel fasilitas, pendidikan, dan disiplin dikatakan mempunyai disiplin kcrja yang tinggi
berpengaruh sebesar 71,6% dan 28,4% jika yang bcrsangkutan konsekuen, konsisten, taat
dipengaruhi oleh variabel lain. asas, bertanggung jawab atas tugas yang
diamanahkan kepadanya. Disiplin kerja
Hubungan Antara Kemampuan Kerja merupakan suatu alat yang digunakan para
Terhadap Kinerja manajer untuk berkornunikasi dengan karyawan
Dengan keterampilan yang ada maka agar mereka bersedia untuk mengubah prilaku
pegawai akan berusaha meningkatkan kualitas dan serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan
kuantitas hasil kerjanya. Kemudian menurut kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati
pendapat Robbins (2006; 44) tingkat kinerja semua peraturan perusahaan dan norma-norma
pegawai akan sangat tergantung pada faktor sosial yang berlaku. Dengan disiplin kerja yang
kemampuan kerja pegawai itu sendiri seperti tinggi akan dapat membantu meningkatkan
tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman kinerja. Penelitian mengenai pengaruh disiplin
dimana dengan tingkat kemampuan yang semakin kerja terhadap kinerja pernah dilakukan oleh
tinggi akan mempunyai kinerja semakin tinggi Amran (2009; 78) yang menghasilkan disiplin
pula. Dengan demikian tingkat pendidikan, kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pengetahuan dan pengalaman yang rendah akan kinerja.
berdampak negatif pada kinerja pegawai.
Selanjutnya menurut Moenir (2000; 198-200) METODE PENELITIAN
yang dimaksud dengan kemampuan dalam Populasi
hubungan dengan pekerjaan adalah suatu keadaan Menurut Sugiyono (2006; 23) populasi
pada seseorang yang secara penuh kesungguhan, adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
berdayaguna dan berhasil guna melaksanakan objek-objek yang mempunyai kualitas dan
pekerjaan sehingga menghasilkan sesuatu yang karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 34


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

untuk dipelajari dan kemudian ditarik (2010; 27) indikator disiplin kerja adalah
kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang sebagai berikut:
menjadi populasi adalah seluruh pegawai pada a. Selalu mentaati ketentuan jam kerja.
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi b. Selalu menggunakan jam kerja dengan
Moutong, yang berjumlah 34 pegawai. Agar efektif dan efisien.
supaya penelitian ini dapat memberikan c. Memiliki semangat kerja yang tinggi.
generalisasi dengan tingkat kesalahan yang sangat d. Memiliki sikap dan kepribadian yang
kecil, dan mengingat jumlah populasi hanya 34 baik dengan menunjukkan keteladanan
pegawai, maka dalam penelitian ini mengambil dalam melaksanakan tugas.
seluruh populasi yaitu sampling jenuh (sensus), 4. Kinerja
dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Definisi kinerja pegawai dalam penelitian ini
adalah hasil dari usaha pegawai pada
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
Parigi Moutong. Byars dan Rue (2005; 113),
Defenisi Operasional Variabel mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil
Untuk memperjelas variabel–variabel yang dari usaha karyawan yang dipengaruhi oleh
digunakan dalam penelitian ini, dikemukakan kemampuan dan persepsi peran (tugas).
batasan–batasan definisi operasional yang akan
digunakan sebagai bahan acuan dan dijabarkan Uji Validitas
dalam bentuk kuesioner. Variabel–variabel Seperti yang dikemukakan oleh
sebagai berikut: Sugiyono (2006; 89) bahwa instrumen yang valid
1. Fasilitas kerja. berarti alat ukur yang digunakan untuk
Menurut Moekijat (2001 : 155) secara mendapatkan data itu valid. Validitas dapat
sederhana yang dimaksud dengan fasilitas diketahui dengan cara membandingkan nilai
adalah suatu sarana fisik yang dapat corrected item-total correlation dengan nilai r-
memproses suatu masukan (input) menuju kritis sesuai kriteria. Menurut Sugiyono (2006;
keluaran (output) yang diinginkan. Menurut 18), bahwa bilamana koefisien antara skor suatu
Moenir (2000; 198-200) dari pengertian indikator dengan skor total seluruh indikator
fasilitas di atas maka dapat dibagi dua adalah positif dan lebih besar 0,3 (r≥0,3) maka
golongan besar yaitu fasilitas alat kerja dan instrument tersebut dianggap valid. Berdasarkan
fasilitas perlengkapan kerja. hasil analisis dengan bantuan program SPSS 16.00
2. Kemampuan. telah dilakukan melalui pengujian statistik
Definisi kemampuan kerja dalam penelitian terhadap variabel fasilitas kerja (X1), kemampuan
ini adalah suatu kapasitas individu pegawai (X2) dan disiplin (X3) terhadap kinerja (Y) secara
pada Kantor Kecamatan Tinombo keseluruhan item pernyataan dinyatakan valid
Kabupaten Parigi Moutong untuk karena seluruh nilai corrected item-total
mengerjakan berbagai tugas dalam suatu correlation lebih besar dari nilai 0.3.
pekerjaan. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan indikator dari Robbin (2006; Uji Reliabilitas
111) menjelaskan terdapat bermacam- Instrumen penelitian selain valid, juga
macam jenis kamampuan antara lain: harus dapat diandalkan (reliable), instrumen dapat
a. Kemampuan intelektual. dikatakan reliabel jika alat tersebut menghasilkan
b. Kemampuan kognitif. nilai-nilai yang konsisten dengan demikian
c. Kemampuan fisik. instrumen ini dapat dipakai dengan aman karena
d. Kemampuan emosional. dapat bekerja dengan baik pada waktu yang
3. Disiplin Kerja berbeda dengan kondisi yang berbeda (Sugiyono,
Definisi disiplin kerja dalam penelitian ini 2006; 46). Dalam penelitian ini dilakukan uji
adalah suatu sikap, perilaku dan perbuatan reliabilitas internal dengan menggunkan koefisien
yang sesuai dengan peraturan dari alpha cronbach (α). Suatu instrumen disebut
perusahan, baik tertulis maupun tidak tertulis reliabel apabila alpha cronbach lebih besar dari
pada Kantor Kecamatan Tinombo 0,60 (Sugiyono, 2006; 44). Hasil analisis dengan
Kabupaten Parigi Moutong. Menurut Harlie bantuan program SPSS 16.00 yang telah
dilakukan pengujian statistik terhadap variabel

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 35


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

fasilitas kerja (X1), kemampuan (X2) dan disiplin


(X3) terhadap kinerja (Y) dapat dilihat pada tabel Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas
berikut: Collinearity
No Variabel Statistics
Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas VIF Tolerance
Variabel Alpha Keterangan 1 Fasilitas Kerja (X1) 4.128 0.242
Cronbach 2 Kemampuan (X2) 2.340 0.427
Fasilitas Kerja (X1) 0.836 Reliable 3 Disiplin (X3) 6.214 0.161
Kemampuan (X2) 0.803 Reliable
Disiplin (X3) 0.839 Reliable 3. Uji Heteroskedastisitas.
Kinerja (Y) 0.846 Reliable Uji heterokedastisitas bertujuan untuk
mengetahui apakah variabel pengganggu
Uji Asumsi Klasik (distrubance error) mempunyai varians
1. Uji Normalitas. konstan. Uji ini juga untuk menguji apakah
Model regresi yang baik adalah distribusi dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
data normal atau mendekati normal. variance dari residual satu pengamatan ke
Menurut Ghozali (2005; 108) deteksi pengamatan lainnya.
normalitas dilakukan dengan melihat Menurut Imam Ghozali (2005; 105) untuk
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal menguji asumsi ini dilakukan dengan
dari grafik. melihat grafik scaterplot antara nilai
Dengan menggunakan bantuan program prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan
statistik hasil uji normalitas data pada variabel bebas (SRESID) dengan
penelitian ini dapat dilihat pada grafik residualnya.
(gambar) di bawah ini: Hasil uji heterokedastisitas dari model
regresi yang terbentuk tersaji pada gambar
Gambar 1. Hasil Uji Normalitas berikut:

Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pada gambar tersebut memperlihatkan


bahwa sebaran data mengikuti garis
diagonal. Berdasarkan hal tersebut, maka Berdasarkan Gambar di atas terlihat titik-
dapat disimpulkan bahwa data yang titik menyebar secara acak, tidak
digunakan dalam analisis regresi ini membentuk sebuah pola tertentu yang jelas,
terdistribusi dengan normal. serta tersebar baik di atas maupun dibawah
2. Uji Multikolinearitas. angka 0 pada sumbu Y. Hal ini memberi
Model regresi yang baik seharusnya tidak makna bahwa persamaan regresi memenuhi
terjadi korelasi diantara variabel independen. asumsi heteroskedastisitas.
Menurut Ghozali (2005; 105): untuk
mengetahuinya adanya multikolinearitas HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan melihat nilai Variance Inflation Hasil Pengujian Regresi
Factor (VIF). Nilai toleran yang lebih besar Sesuai hasil analisis Regresi Linear
dari 0,10 atau nilai VIF lebih kecil dari 10, Berganda dengan menggunakan bantuan
maka terjadi multikolinearitas. Hasil uji komputer SPSS For Wind Release 16.0 diperoleh
multikolinearitas dengan menggunakan VIF hasil-hasil penelitian dari 34 orang responden
dan tolerance seperti pada tabel berikut: dengan dugaan pengaruh ketiga variabel

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 36


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

independen (fasilitas kerja, kemampuan dan dengan asumsi variabel fasilitas kerja dan
disiplin kerja) terhadap kinerja pegawai pada disiplin kerja (X1 dan X3) tetap.
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi 4. Disiplin kerja (X2) dengan koefisien regresi
Moutong dapat diketahui hasil perhitungan 0.224 ini berarti terjadi pengaruh yang
sebagai berikut: positif antara disiplin kerja dan kinerja
Tabel 2. Hasil Uji Regresi pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Unstandar Kabupaten Parigi Moutong. Artinya jika
dized sikap disiplin pegawai meningkat maka akan
No Variabel Sig
Coefficien menaikkan kinerja pegawai pada Kantor
ts Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi
1 Constanta - 0.548 Moutong sebesar 22.4% dengan asumsi
2 Fasilitas Kerja (X1) 0.540 0.001 variabel fasilitas kerja dan kemampuan (X1
3 Kemampuan (X2) 0.524 0.000 dan X2) tetap.
4 Disiplin Kerja (X3) 0.224 0.043
R ; 0.961 Pengujian Hipotesis Pertama
F Hitung ; 120.502 Uji serempak adalah sebuah pengujian
R Square ; 0.923 untuk mengetahui apakah variabel independen (X)
Sig F ; 0.000 yang diteliti memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen (Y) berarti semua variabel bebasnya,
Model regresi yang diperoleh dari tabel yakni fasilitas kerja (X1), kemampuan (X2) dan
diatas adalah: disiplin kerja (X2) dengan variabel tidak bebasnya
Y = -0.548 + 0.540X1 + 0.524X2 + 0.224X3 kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Persamaan diatas menunjukkan, variabel Kabupaten Parigi Moutong. Dari tabel 4.8. terlihat
independen yang dianalisis berupa variabel (X1, hasil uji determinasi (kehandalan model)
X2 dan X3) memberi pengaruh terhadap variabel memperlihatkan nilai R-Square 0,923 atau 92.3%.
independen (Y). Dari persamaan di atas dapat Hal ini berarti bahwa sebesar 92.3% variabel tidak
dijelaskan: bebas dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas,
1. Untuk nilai constanta sebesar -0.548 berarti selebihnya variabel tidak bebas dipengaruhi oleh
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan variabel lain yang tidak diteliti.
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong Selanjutnya berdasarkan tabel diatas dari
sebelum adanya variabel independen adalah hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 53.527 dan
sebesar -0.548. nilai Sig F (0.000) < 0,05. Dengan demikian dapat
2. Fasilitas Kerja (X1) dengan koefisien regresi dinyatakan bahwa secara serempak variabel bebas
0.540 ini berarti terjadi pengaruh yang berpengaruh signifikan terhadap variabel tidak
positif antara fasilitas kerja dan kinerja bebasnya. Dengan demikian maka hipotesis
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo pertama yang menyatakan bahwa; fasilitas kerja,
Kabupaten Parigi Moutong. Artinya jika kemampuan dan disiplin kerja secara serempak
fasilitas kerja yang dimiliki pegawai berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
meningkat maka akan menaikkan kinerja pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Parigi Moutong berdasarkan hasil uji-F ternyata
Kabupaten Parigi Moutong sebesar 54.0 % terbukti.
dengan asumsi variabel kemampuan dan
disiplin kerja (X2 dan X3) tetap. Pengujian Hipotesis Kedua
3. Kemampuan (X2) dengan koefisien regresi Untuk variabel fasilitas kerja, hasil
0.524 ini berarti terjadi pengaruh yang perhitungannya menunjukkan bahwa nilai
positif antara kemampuan dan kinerja koefisien regresi sebesar 0.540, sementara nilai
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo signifikasi t sebesar 0,001. Dengan demikian nilai
Kabupaten Parigi Moutong. Artinya jika Sig t < 0,05 pada taraf kepercayaan 95%.
kemampuan kerja yang dimiliki pegawai Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel
meningkat maka akan menaikkan kinerja fasilitas kerja berpengaruh signifikan terhadap
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong sebesar 52.4 % Kabupaten Parigi Moutong. Maka hipotesis kedua
yang menyatakan bahwa; fasilitas kerja

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 37


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Fasilitas kerja merupakan sarana


kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo penunjang bagi pegawai untuk melakukan
Kabupaten Parigi Moutong, berdasarkan hasil uji-t pekerjaan yang diberikan kepadanya. Lupiyaodi
ternyata terbukti. (2008 : 150), fasilitas adalah sarana pendukung
dalam aktivitas perusahaan yang berbentuk fisik,
dan digunakan dalam kegiatan normal, memiliki
jangka waktu kegunaan yang relatif permanen dan
Pengujian Hipotesis Ketiga memberikan manfaat dimasa yang akan datang.
Untuk variabel kemampuan, hasil Apabila ingin mencapai hasil yang
perhitungannya menunjukkan bahwa nilai maksimal seorang pegawai harus bekerja dengan
koefisien regresi sebesar 0.524, sementara nilai sungguh-sungguh beserta segenap kemampuan
signifikasi t sebesar 0,000. Dengan demikian nilai yang dimiliki ditunjang oleh sarana dan prasarana
Sig t < 0,05 pada taraf kepercayaan 95%. yang ada. Jika seorang pegawai bekerja dengan
Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel setengah hati maka pekerjaan yang dihasilkan
kemampuan berpengaruh signifikan terhadap tidaklah semaksimal yang diharapkan. Artinya
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo bahwa kemampuan seseorang bisa diukur dari
Kabupaten Parigi Moutong. Maka hipotesis ketiga tingkat keterampilan dan pengetahuan yang
yang menyatakan bahwa; kemampuan dimiliki dalam melaksanakan tugas yang
berpengaruh positif dan signifikan terhadap dibebankan.
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Dengan keterampilan yang ada maka
Kabupaten Parigi Moutong, berdasarkan hasil uji-t pegawai akan berusaha meningkatkan kualitas dan
ternyata terbukti. kuantitas hasil kerjanya. Kemudian menurut
pendapat Robbins (2006; 55) tingkat kinerja
Pengujian Hipotesis Keempat pegawai akan sangat tergantung pada faktor
Untuk variabel disiplin kerja, hasil kemampuan kerja pegawai itu sendiri seperti
perhitungannya menunjukkan bahwa nilai tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman
koefisien regresi sebesar 0.224, sementara nilai dimana dengan tingkat kemampuan yang semakin
signifikasi t sebesar 0,043. Dengan demikian nilai tinggi akan mempunyai kinerja semakin tinggi
Sig t < 0,05 pada taraf kepercayaan 95%. pula. Dengan demikian tingkat pendidikan,
Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel pengetahuan dan pengalaman yang rendah akan
disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap berdampak negatif pada kinerja pegawai.
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Selanjutnya menurut Moenir (2000; 195) yang
Kabupaten Parigi Moutong. Maka hipotesis dimaksud dengan kemampuan dalam hubungan
keempat yang menyatakan bahwa; disiplin kerja dengan pekerjaan adalah suatu keadaan pada
berpengaruh positif dan signifikan terhadap seseorang yang secara penuh kesungguhan,
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo berdayaguna dan berhasil guna melaksanakan
Kabupaten Parigi Moutong, berdasarkan hasil uji-t pekerjaan sehingga menghasilkan sesuatu yang
ternyata terbukti. optimal. Kemampuan individu sebagai nilai yang
dimiliki aparatur daerah menjadikan suatu
Pembahasan kekuatan dalam menanggapi setiap kejadian–
Berdasarkan hasil analisis data yang telah kejadian atau persoalan dilingkungan pekerjaan.
diuraikan sebelumnya, menujukkan bahwa Kemampuan kerja individu yang terbentuk dengan
variabel fasilitas kerja, kemampuan dan disiplin baik akan memberikan pengaruh positif dengan
kerja secara serempak berpengaruh signifikan kinerja organisasi (Wahyuningrum, 2008; 78).
terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Disiplin kerja mempunyai pengaruh
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Hasil positif terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang
tersebut mengindikasikan bahwa fasilitas kerja, disiplin dalam bekerja sejak berangkat, saat kerja
kemampuan dan disiplin kerja dapat dan saat pulang kerja serta sesuai aturan dalam
meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor bekerja, biasanya akan memiliki kinerja yang
Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, baik. Dapat disimpulkan, semakin tinggi disiplin
hal ini bermakna bahwa semua hipotesis yang kerja, maka semakin tinggi kinerja karyawan.
diuraikan sebelumnya sejalan dengan hasil Disiplin yang baik mencerminkan besarnya
penelitian ini. tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 38


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

yang diberikan kepadanya. Seseorang dikatakan Pengaruh Kemampuan Terhadap Kinerja


mempunyai disiplin kcrja yang tinggi jika yang Pegawai Pada Kantor Kecamatan Tinombo
bcrsangkutan konsekuen, konsisten, taat asas, Kabupaten Parigi Moutong.
bertanggung jawab atas tugas yang diamanahkan Hasil pengujian hipotesis telah
kepadanya. Disiplin kerja merupakan suatu alat membuktikan bahwa kemampuan berpengaruh
yang digunakan para manajer untuk positif dan signifikan terhadap kinerja. Artinya
berkornunikasi dengan karyawan agar mereka bahwa ada pengaruh antara variabel kemampuan
bersedia untuk mengubah prilaku serta sebagai terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan
suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, dengan kata
kesediaan seseorang mentaati semua peraturan lain bila kemampuan yang dimiliki pegawai baik
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. akan meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor
Dengan disiplin kerja yang tinggi akan dapat Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong,
membantu meningkatkan kinerja. sebaliknya bila kemampuan yang dimiliki
pegawai rendah/buruk maka kinerja pegawai pada
Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Kinerja Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi
Pegawai Pada Kantor Kecamatan Tinombo Moutong akan menurun.
Kabupaten Parigi Moutong. Hal ini mengindikasikan bahwa pegawai
Hasil pengujian hipotesis telah pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
membuktikan bahwa fasilitas berpengaruh positif Parigi Moutong memiliki kemampuan dalam hal
dan signifikan terhadap kinerja. Artinya bahwa mengumpulkan atau memperolah sebuah
ada pengaruh antara variabel fasilitas kerja informasi. Lalu bagaimana pegawai tersebut
terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan menyatukan informasi itu dalam pemahamannya,
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, dengan kata setelah itu bagaimana pegawai tersebut
lain bila fasilitas kerja yang dimiliki pegawai baik mengintepretasikan atau mentransfer informasi
akan meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor tersebut kepada pegawai lain. Kemampuan
Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, kognitif adalah kemampuan seseorang dalam
sebaliknya bila fasilitas kerja yang dimiliki memproses satu atau lebih informasi, dimana
pegawai rendah/buruk maka kinerja pegawai pada proses dalam hal ini menyangkut juga mengenai
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi pemahaman orang tersebut tehadap informasi
Moutong akan menurun. yang dia dapatkan. kemampuan kognitif adalah
Fasilitas kerja merupakan bagian penting kemampuan untuk mengidentifikasi informasi-
dalam perusahaan. Kinerja karyawan sangat informasi kunci dari sebuah permasalahan adalah
ditentukan oleh fasilitas yang diberikan guna hal yang sangat penting untuk sebuah
menunjang pekerjaan karyawan untuk dapat pengambilan keputusan bagi seorang manajer.
menyelesaikan pekerjaannya. Di era globalisasi Dari hal tersebut dapat dikatakan juga
seperti ini fasilitas kerja memiliki peran penting menganggap kemampuan kognitif sangat
dalam menentukan maju mundurnya sebuah berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam
perusahaan karena semakin banyak pekerjaan menyaring dan mendapatkan informasi kunci dari
semakin banyak pula fasilitas yang dibutuhkan sebuah kejadian. Data diatas menjelaskan bahwa
serta semakin modern fasilitas peralatan dan para pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
perlengkapan kantor yang diberikan kepada Kabupaten Parigi Moutong dalam mengambil
karyawan semakin optimal pula kinerja karyawan. keputusan terkait pekerjaan tidak tergesa-gesa,
Dalam penelitian Almustofa (2013; 114) karena keputusan yang dibuat tergesa-gesa tanpa
yang berjudul Pengaruh Pemberian Fasilitas, menganalisa lebih jauh dapat menimbulkan
Tingkat Pendidikan Dan Disiplin Kerja Terhadap masalah dikemudian hari.
Peningkatan Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat Hasil penelitian ini sejalan dengan
Statistik Kabupaten Maros yang menggunakan penelitian yang dilakukan Yani (2013), tentang
semua populasi menjadi sampel yaitu 30 orang Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan,
karyawan pada koefesien R square menunjukan Motivasi, Dan Kemampuan Kerja Terhadap
bahwa variabel fasilitas, pendidikan, dan disiplin Kinerja Karyawan. Hasil penelitian menunjukkan
berpengaruh sebesar 71,6% dan 28,4% Seluruh faktor Kepemimpinan, Lingkungan kerja,
dipengaruhi oleh variabel lain. Motivasi dan Kemampuan kerja secara parsial

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 39


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

berpengaruh terhadap kinerja pegawai PT. Pertani terhadap kinerja karyawan. Penelitian mengenai
(Persero) Area Pemasaran Sulawesi. pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pernah
dilakukan oleh Amran (2009; 78) yang
menghasilkan disiplin kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja.
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja KESIMPULAN
Pegawai Pada Kantor Kecamatan Tinombo Kesimpulan
Kabupaten Parigi Moutong Berdasarkan hasil pembahasan dan hasil
Hasil pengujian hipotesis telah olahan data pada penelitian ini, maka kesimpulan
membuktikan bahwa disiplin kerja berpengaruh yang dapat ditarik adalah sebagai berikut:
positif dan signifikan terhadap kinerja. Artinya 1. Hasil pengujian hipotesis, menyimpulkan
bahwa ada pengaruh antara variabel disiplin kerja bahwa fasilitas kerja (X1) , kemampuan
terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan (X2) dan disiplin kerja (X3), terbukti
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, dengan kata berpengaruh signifikan secara serempak
lain bila sikap disiplin yang dimiliki pegawai baik terhadap kinerja pegawai pada Kantor
akan meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi
Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, Moutong.
sebaliknya bila sikap disiplin yang dimiliki 2. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa
pegawai rendah/buruk maka kinerja pegawai pada variabel fasilitas kerja berpengaruh
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi signifikan terhadap kinerja pegawai pada
Moutong akan menurun. Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong.
Parigi Moutong perlu memperhatikan disiplin 3. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa
kerja yaitu dengan memberikan perhatian setiap variabel kemampuan berpengaruh signifikan
hari kerja atau dikontrol dan pemberian terhadap kinerja pegawai pada Kantor
penghargaan kepada karyawan yang teladan Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi
dalam bekerja. Hal ini dilakukan agar karyawan Moutong.
lebih bersemangat dalam bekerja, sehingga 4. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa
meningkatkan kinerja pegawai. disiplin kerja variabel disiplin kerja signifikan terhadap
merupakan salah satu hal yang kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan
penting bagi Kantor Kecamatan Tinombo Tinombo Kabupaten Parigi Moutong.
Kabupaten Parigi Moutong terutama yang
menyangkut kinerja pegawai Kantor Kecamatan Saran
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Disiplin Adapun saran-saran yang dapat diajukan
kerja pada hakekatnya merupakan perwujudan dalam penelitian ini dengan melihat hasil
dari moral yang tinggi, bahkan ada yang pembahasan penelitian adalah sebagai berikut:
mengidentifikasikan atau menterjemahkan secara 1. Dalam rangka meningkatkan kinerja pada
bebas bahwa moral kerja yang tinggi adalah Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
disiplin kerja. Dengan disiplin kerja yang tinggi, Parigi Moutong perlu berdasarkan variabel
maka kinerja akan meningkat karena para pegawai fasilitas kerja, maka pimpinan dapat
akan melakukan pekerjaan secara lebih giat meningkatkan fasilitas kantor, agar semua
sehingga pekerjaan dapat diharapkan lebih cepat pegawai dapat menggunakan fasilitas kantor
dan lebih baik. Begitu juga sebaliknya jika dalam rangka mencapai kinerja yang lebih
semangat kerja turun maka kinerja akan turun baik.
juga. Jadi dengan kata lain disiplin kerja akan 2. Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Disiplin Parigi Moutong perlu melakukan upaya
kerja adalah keinginan dan kesungguhan peningkatan kemampuan terhadap pegawai
seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik yang dapat dilakukan
serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja melalui pendidikan dan pelatihan-pelatihan
yang maksimal. yang disesuaikan dengan tiap tupoksi
Hasil penelitian ini sejalan dengan masing-masing pegawai baik yang
penelitian yang dilakukan Setiyawan dan Waridin diselenggarakan oleh instansi tersebut atau
(2006) menunjukan bahwa disiplin berpengaruh dari instansi yang lain, dan pemberian
pelatihan ketrampilan dalam menggunakan

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 40


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

peralatan kantor secara optimal sehingga Harlie, M. 2010. Pengaruh Disiplin Kerja,
meningkatkan kemampuan pegawai dalam Motivasi dan Pengembangan Karier Terhadap
pelaksanaan administrasi perkantoran, serta Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada
dapat melalui peningkatan motivasi pegawai Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung
dalam bekerja. Kalimantan Selatan. Jurnal Manajemen dan
3. Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Akuntansi. Vol.11 No.2: Hal.118
Parigi Moutong sebaiknya lebih Kaiyeli, N. (2021). Pengaruh Kompensasi,
meningkatkan tingkat disiplin pada pegawai. Pengalaman Kerja Dan Komitmen Organisasi
Pemimpin sebaiknya perlu mengawasi, Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Pns)
menegakkan peraturan dan memberikan Pada Dinas Pekerjaan Umum Daerah
sanksi yang tegas untuk pegawai, supaya Kabupaten Sigi. Jurnal Ekonomi Trend, 7(1),
pegawai dapat lebih disiplin, rajin dan 41–57.
efektif menggunakan waktu kerjanya untuk Https://Doi.Org/10.31970/Trend.V7i1.172
melakukan pekerjaannya. Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran
4. Bagi peneliti selanjutnya, walaupun pada Jasa: Teori dan praktik. Jakarta: PT. Salemba
penelitian ini jumlah sampel memenuhi Emban Patria
syarat penelitian, pada penelitian Malthis, Robert L. Jackson, 2006. Manajemen
selanjutnya disarankan untuk Sumber Daya Manusia, Jakarta: Salemba.
menggunakan sampel dengan jumlah yang Maslow, A.H. 2004. Motivasi dan Kepribadian:
lebih banyak, sehingga hasil jawaban yang Teori Motivasi dengan Ancaman Hierarki
diambil bisa lebih bervariasi dan hendaknya Kebutuhan Manusia. Jakarta: Pustaka
melibatkan lebih banyak lagi variabel bebas, Binangun Prestindo.
serta lebih memperdalam analisisnya pada Marjun, M. (2019). Pengaruh Di Mensi Dimensi
peramalan kinerja di masa mendatang. Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pasien
Rawat Inap Bpjs Kesehatan Center Rumah
DAFTAR PUSTAKA Sakit Umum Daerah Anutapura. Jurnal
Almustofa, Resa. 2013. Pengaruh Lingkungan Ekonomi Trend, 7(1), 12–26.
Kerja, Motivasi Kerja, Disiplin Kerja Https://Doi.Org/10.31970/Trend.V7i1.170
Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Moenir. 2000. Pendekatan Manusia dan
Pegawai Perum Bulog Divisi Regional Organisasi terhadap Pembinaan
Jakarta). Skripsi. Semarang: Fakultas Kepegawaian. Jakarta: Gunung Agung.
Ekonomika Dan Bisnis Universitas Nitisemito, Alex S. 2001. Manajemen Personalia:
Diponegoro. Manajemen Sumber Daya. Manusia. Jakarta:
Amran. 2009. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Ghalia Indonesia.
Kinerja Pegawai Kantor Departemen Sosial Rahman, A. (2019). Pengaruh Hubungan
Kabupaten Gorontalo. Jurnal Ichsan Interpersonal, Lingkungan Kerja, Dan
Gorontalo. Vol. 4 No.2 Hal. 10-17. Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja
Ayu, Diah. 2013. Pengaruh Kemampuan Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan
dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Umum Daerah (Kpud) Kabupaten Parigi
Karyawan Pada Karyawan Operator PT. Moutong. Jurnal Ekonomi Trend, 7(1), 58–
Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan 70. Https://Doi.Org/10.31970/Trend.V7i1.173
Semarang. Jurnal Ilmu Adminsitrasi Bisnis. Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya
Vol. 2 No.1 hal. 1-7. Manusia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Byars, Lyold L. and Rue, Leslie W. 2005. Human Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi.
Resources Management. Mc Graw Hill Edisi kesepuluh. Jakarta: Indeks Kelompok
International Editions. Gramedia.
De cenzo and Robbins, Stephen P. 2009, Perilaku Setiyawan, Budi & Waridin. 2006. Pengaruh
Organisasi Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. Disiplin Kerja Karyawan dan Budaya
Diterjemahkan oleh Hadyana Pujaatmaka. Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi
Jakarta: Prenhallindo. Radiologi RSUP Dokter Kariadi Semarang.
Ghozali, Imam. 2005, Analisis Multivariate JRBI. Vol 2. No 2. Hal: 181-198.
dengan Program SPSS. Semarang; Badan Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis.
Penerbit Universitas Diponegoro. Bandung; CV. Alfabeta.

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 41


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 07 No. 02 Juli - Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah. 2003.


Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wahyuningrum, 2008. Hubungan Kemampuan,
Kepuasan dan Disiplin kerja Dengan Kinerja
Pegawai Di Kecamatan Tanggungharjo
Kabupaten Grobogan. Tesis. Semarang:
Program Pascasarjana Universitas
Diponegoro.
Yani Handri Rumengan, 2013. Analisis Pengaruh
Kepemimpinan, Lingkungan, Motivasi Dan
Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan. Skripsi. Menado. Fakultas
Ekonomi Universitas Sam Ratulangi.

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 42

Anda mungkin juga menyukai