2722-6565
mental, seperti berpikir, menalar, dan 2. Selalu menggunakan jam kerja dengan
memecahkan masalah. efektif dan efisien.
2. Kemampuan kognitif 3. Memiliki semangat kerja yang tinggi.
Kemampuan ini menunjukkan kapabilitas 4. Memiliki sikap dan kepribadian yang baik
berkaitan dengan aplikasi pengetahuan dengan menunjukkan keteladanan dalam
dalam pemecahan masalah. melaksanakan tugas.
3. Kemampuan fisik
Kemampuan fisik adalah kemampuan yang Kinerja
diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas Bernardin dan Russsel (Sulistiyani dan
yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan Rosidah, 2003; 117) bahwa kinerja merupakan
dan keterampilan yang semacam. catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi
4. Kemampuan emosional pegawai tertentu atau kegiatan yang dilakukan
Kemampuan ini lebih pada kemampuan selama periode waktu tertentu. Sedang kinerja
seseorang dalam mengendalikan diri, suatu jabatan secara keseluruhan sama dengan
sehingga ketika terjadi masalah tidak akan jumlah (rata-rata) dari kinerja fungsi pegawai atau
menggangu kinerjanya maupun orang lain kegiatan yang dilakukan. Pengertian kinerja di sini
yang ada disekitanya, dengan demikian tidak bermaksud menilai karakteristik individu
orang tersebut dapat mengendalikan tetapi mengacu pada serangkaian hasil yang
emosinya diperoleh selama periode waktu tertentu.
Rivai (2005; 60) mengemukakan kata
Disiplin kinerja, jika dilihat dari asal katanya adalah
Nitisemito (2001; 67) mengemukakan terjemahan dari kata performance yang berasal
disiplin sebagai suatu sikap, perilaku dan dari akar kata to perform yang berarti
perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari melaksanakan atau menyempurnakan tanggung
perusahan, baik tertulis maupun tidak tertulis.. jawab. Kinerja adalah hasil atau tingkat
Secara etiomologis, “disiplin” berasal dari kata keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama
latin atau pendidikan kesopanan dan kerohanian periode tertentu di dalam melaksanakan tugas
serta pengembangan tabiat. Setelah diuraikan dibandingkan dengan berbagai kemungkinan
beberapa pengertian mengennai disiplin yang seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau
dikemukakan oleh beberapa ahli seperti tersebut kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
diatas dapatlah dikatakan bahwa disiplin telah disepakati bersama. Byars dan Rue (2005;
umumnya diartikan kepatuhan dan ketaatan pada 113), mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil
peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan dari usaha karyawan yang dipengaruhi oleh
yang berlaku dilingkungan organisasi masing- kemampuan dan persepsi peran (tugas). Dengan
masing, jika terdapat pegawai yang tidak demikian, dalam situasi tertentu kinerja dapat
mematuhi segala peraturan dan ketentuan yang dilihat sebagai hasil dari hubungan antara usaha,
berlaku pada lingkungan kerjanya, berarti kemampuan dan persepsi tugas. Kinerja sangat
tindakan pegawai tersebut dapat dikategorikan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
sebagai tindakan yang melanggar disiplin. sebagai berikut :
Menurut Byars & Rue (2005; 66), ada 1. Usaha
beberapa hal yang dapat dipakai sebagai indikasi Merupakan hasil dari adanya motivasi,
tinggi rendahnya kedisplinan kerja karyawan, menunjukkan jumlah tenaga (fisik maupun
yaitu: ketepatan waktu, kepatuhan terhadap mental) seseorang yang digunakan dalam
atasan, peraturan terhadap perilaku terlarang dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab
ketertiban terhadap peraturan yang berhubungan dalam meningkatkan prestasi kerjanya.
langsung dengan produktivitas kerja. Sedangkan 2. Kemampuan
De Cenzo dan Robbins (2009; 87) mengemukakan Merupakan kriteria seseorang yang
tipe permasalahan dalam kedisiplinan, antara lain digunakan dalam melaksanakan suatu
kehadiran, perilaku dalam bekerja (dalam pekerjaan.
lingkungan kerja), ketidakjujuran aktivitas di luar 3. Persepsi tugas
lingkungan kerja. Menurut Harlie (2010; 27) Menunjukkan arah dimana seseorang
indikator disiplin kerja adalah sebagai berikut: memahami kemana mereka seharusnya
1. Selalu mentaati ketentuan jam kerja.
menyalurkan usahanya untuk keperluan optimal. Kemampuan individu sebagai nilai yang
pekerjaan mereka. dimiliki aparatur daerah menjadikan suatu
kekuatan dalam menanggapi setiap kejadian–
Hubungan Antara Fasilitas Kerja Terhadap kejadian atau persoalan dilingkungan pekerjaan.
Kinerja Kemampuan kerja individu yang terbentuk dengan
Fasilitas kerja merupakan bagian penting baik akan memberikan pengaruh positif dengan
dalam perusahaan. Kinerja karyawan sangat kinerja organisasi (Wahyuningrum, 2008; 20).
ditentukan oleh fasilitas yang diberikan guna Dari beberapa pendapat teori tersebut dapat
menunjang pekerjaan karyawan untuk dapat disimpulkan bahwa kemampuan pegawai akan
menyelesaikan pekerjaannya. Di era globalisasi menentukan kinerja organisasi. Dengan
seperti ini fasilitas kerja memiliki peran penting demikiansemakin tinggi kemampuan kerja
dalam menentukan maju mundurnya sebuah pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya maka
perusahaan karena semakin banyak pekerjaan semakin tinggi kinerja pegawai.
semakin banyak pula fasilitas yang dibutuhkan
serta semakin modern fasilitas peralatan dan Hubungan Antara Disiplin Kerja Terhadap
perlengkapan kantor yang diberikan kepada Kinerja
karyawan semakin optimal pula kinerja karyawan. Disiplin kerja mempunyai pengaruh
Menurut Moekijat (2007 : 155) secara positif terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang
sederhana yang dimaksud dengan fasilitas adalah disiplin dalam bekerja sejak berangkat, saat kerja
suatu sarana fisik yang dapat memproses suatu dan saat pulang kerja serta sesuai aturan dalam
masukan (input) menuju keluaran (output) yang bekerja, biasanya akan memiliki kinerja yang
diinginkan. baik. Dapat disimpulkan, semakin tinggi disiplin
Dalam penelitian Almustofa (2013; 114) kerja, maka semakin tinggi kinerja karyawan.
yang berjudul Pengaruh Pemberian Fasilitas, Hasil penelitian Setiyawan dan Waridin (2006;
Tingkat Pendidikan Dan Disiplin Kerja Terhadap 122) menunjukan bahwa disiplin berpengaruh
Peningkatan Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat terhadap kinerja karyawan.
Statistik Kabupaten Maros yang menggunakan Disiplin yang baik mencerminkan
semua populasi menjadi sampel yaitu 30 orang besarnya tanggung jawab seseorang terhadap
karyawan pada koefesien R square menunjukan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Seseorang
bahwa variabel fasilitas, pendidikan, dan disiplin dikatakan mempunyai disiplin kcrja yang tinggi
berpengaruh sebesar 71,6% dan 28,4% jika yang bcrsangkutan konsekuen, konsisten, taat
dipengaruhi oleh variabel lain. asas, bertanggung jawab atas tugas yang
diamanahkan kepadanya. Disiplin kerja
Hubungan Antara Kemampuan Kerja merupakan suatu alat yang digunakan para
Terhadap Kinerja manajer untuk berkornunikasi dengan karyawan
Dengan keterampilan yang ada maka agar mereka bersedia untuk mengubah prilaku
pegawai akan berusaha meningkatkan kualitas dan serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan
kuantitas hasil kerjanya. Kemudian menurut kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati
pendapat Robbins (2006; 44) tingkat kinerja semua peraturan perusahaan dan norma-norma
pegawai akan sangat tergantung pada faktor sosial yang berlaku. Dengan disiplin kerja yang
kemampuan kerja pegawai itu sendiri seperti tinggi akan dapat membantu meningkatkan
tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman kinerja. Penelitian mengenai pengaruh disiplin
dimana dengan tingkat kemampuan yang semakin kerja terhadap kinerja pernah dilakukan oleh
tinggi akan mempunyai kinerja semakin tinggi Amran (2009; 78) yang menghasilkan disiplin
pula. Dengan demikian tingkat pendidikan, kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pengetahuan dan pengalaman yang rendah akan kinerja.
berdampak negatif pada kinerja pegawai.
Selanjutnya menurut Moenir (2000; 198-200) METODE PENELITIAN
yang dimaksud dengan kemampuan dalam Populasi
hubungan dengan pekerjaan adalah suatu keadaan Menurut Sugiyono (2006; 23) populasi
pada seseorang yang secara penuh kesungguhan, adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
berdayaguna dan berhasil guna melaksanakan objek-objek yang mempunyai kualitas dan
pekerjaan sehingga menghasilkan sesuatu yang karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik (2010; 27) indikator disiplin kerja adalah
kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang sebagai berikut:
menjadi populasi adalah seluruh pegawai pada a. Selalu mentaati ketentuan jam kerja.
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi b. Selalu menggunakan jam kerja dengan
Moutong, yang berjumlah 34 pegawai. Agar efektif dan efisien.
supaya penelitian ini dapat memberikan c. Memiliki semangat kerja yang tinggi.
generalisasi dengan tingkat kesalahan yang sangat d. Memiliki sikap dan kepribadian yang
kecil, dan mengingat jumlah populasi hanya 34 baik dengan menunjukkan keteladanan
pegawai, maka dalam penelitian ini mengambil dalam melaksanakan tugas.
seluruh populasi yaitu sampling jenuh (sensus), 4. Kinerja
dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Definisi kinerja pegawai dalam penelitian ini
adalah hasil dari usaha pegawai pada
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
Parigi Moutong. Byars dan Rue (2005; 113),
Defenisi Operasional Variabel mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil
Untuk memperjelas variabel–variabel yang dari usaha karyawan yang dipengaruhi oleh
digunakan dalam penelitian ini, dikemukakan kemampuan dan persepsi peran (tugas).
batasan–batasan definisi operasional yang akan
digunakan sebagai bahan acuan dan dijabarkan Uji Validitas
dalam bentuk kuesioner. Variabel–variabel Seperti yang dikemukakan oleh
sebagai berikut: Sugiyono (2006; 89) bahwa instrumen yang valid
1. Fasilitas kerja. berarti alat ukur yang digunakan untuk
Menurut Moekijat (2001 : 155) secara mendapatkan data itu valid. Validitas dapat
sederhana yang dimaksud dengan fasilitas diketahui dengan cara membandingkan nilai
adalah suatu sarana fisik yang dapat corrected item-total correlation dengan nilai r-
memproses suatu masukan (input) menuju kritis sesuai kriteria. Menurut Sugiyono (2006;
keluaran (output) yang diinginkan. Menurut 18), bahwa bilamana koefisien antara skor suatu
Moenir (2000; 198-200) dari pengertian indikator dengan skor total seluruh indikator
fasilitas di atas maka dapat dibagi dua adalah positif dan lebih besar 0,3 (r≥0,3) maka
golongan besar yaitu fasilitas alat kerja dan instrument tersebut dianggap valid. Berdasarkan
fasilitas perlengkapan kerja. hasil analisis dengan bantuan program SPSS 16.00
2. Kemampuan. telah dilakukan melalui pengujian statistik
Definisi kemampuan kerja dalam penelitian terhadap variabel fasilitas kerja (X1), kemampuan
ini adalah suatu kapasitas individu pegawai (X2) dan disiplin (X3) terhadap kinerja (Y) secara
pada Kantor Kecamatan Tinombo keseluruhan item pernyataan dinyatakan valid
Kabupaten Parigi Moutong untuk karena seluruh nilai corrected item-total
mengerjakan berbagai tugas dalam suatu correlation lebih besar dari nilai 0.3.
pekerjaan. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan indikator dari Robbin (2006; Uji Reliabilitas
111) menjelaskan terdapat bermacam- Instrumen penelitian selain valid, juga
macam jenis kamampuan antara lain: harus dapat diandalkan (reliable), instrumen dapat
a. Kemampuan intelektual. dikatakan reliabel jika alat tersebut menghasilkan
b. Kemampuan kognitif. nilai-nilai yang konsisten dengan demikian
c. Kemampuan fisik. instrumen ini dapat dipakai dengan aman karena
d. Kemampuan emosional. dapat bekerja dengan baik pada waktu yang
3. Disiplin Kerja berbeda dengan kondisi yang berbeda (Sugiyono,
Definisi disiplin kerja dalam penelitian ini 2006; 46). Dalam penelitian ini dilakukan uji
adalah suatu sikap, perilaku dan perbuatan reliabilitas internal dengan menggunkan koefisien
yang sesuai dengan peraturan dari alpha cronbach (α). Suatu instrumen disebut
perusahan, baik tertulis maupun tidak tertulis reliabel apabila alpha cronbach lebih besar dari
pada Kantor Kecamatan Tinombo 0,60 (Sugiyono, 2006; 44). Hasil analisis dengan
Kabupaten Parigi Moutong. Menurut Harlie bantuan program SPSS 16.00 yang telah
dilakukan pengujian statistik terhadap variabel
independen (fasilitas kerja, kemampuan dan dengan asumsi variabel fasilitas kerja dan
disiplin kerja) terhadap kinerja pegawai pada disiplin kerja (X1 dan X3) tetap.
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi 4. Disiplin kerja (X2) dengan koefisien regresi
Moutong dapat diketahui hasil perhitungan 0.224 ini berarti terjadi pengaruh yang
sebagai berikut: positif antara disiplin kerja dan kinerja
Tabel 2. Hasil Uji Regresi pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Unstandar Kabupaten Parigi Moutong. Artinya jika
dized sikap disiplin pegawai meningkat maka akan
No Variabel Sig
Coefficien menaikkan kinerja pegawai pada Kantor
ts Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi
1 Constanta - 0.548 Moutong sebesar 22.4% dengan asumsi
2 Fasilitas Kerja (X1) 0.540 0.001 variabel fasilitas kerja dan kemampuan (X1
3 Kemampuan (X2) 0.524 0.000 dan X2) tetap.
4 Disiplin Kerja (X3) 0.224 0.043
R ; 0.961 Pengujian Hipotesis Pertama
F Hitung ; 120.502 Uji serempak adalah sebuah pengujian
R Square ; 0.923 untuk mengetahui apakah variabel independen (X)
Sig F ; 0.000 yang diteliti memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen (Y) berarti semua variabel bebasnya,
Model regresi yang diperoleh dari tabel yakni fasilitas kerja (X1), kemampuan (X2) dan
diatas adalah: disiplin kerja (X2) dengan variabel tidak bebasnya
Y = -0.548 + 0.540X1 + 0.524X2 + 0.224X3 kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Persamaan diatas menunjukkan, variabel Kabupaten Parigi Moutong. Dari tabel 4.8. terlihat
independen yang dianalisis berupa variabel (X1, hasil uji determinasi (kehandalan model)
X2 dan X3) memberi pengaruh terhadap variabel memperlihatkan nilai R-Square 0,923 atau 92.3%.
independen (Y). Dari persamaan di atas dapat Hal ini berarti bahwa sebesar 92.3% variabel tidak
dijelaskan: bebas dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas,
1. Untuk nilai constanta sebesar -0.548 berarti selebihnya variabel tidak bebas dipengaruhi oleh
kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan variabel lain yang tidak diteliti.
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong Selanjutnya berdasarkan tabel diatas dari
sebelum adanya variabel independen adalah hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 53.527 dan
sebesar -0.548. nilai Sig F (0.000) < 0,05. Dengan demikian dapat
2. Fasilitas Kerja (X1) dengan koefisien regresi dinyatakan bahwa secara serempak variabel bebas
0.540 ini berarti terjadi pengaruh yang berpengaruh signifikan terhadap variabel tidak
positif antara fasilitas kerja dan kinerja bebasnya. Dengan demikian maka hipotesis
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo pertama yang menyatakan bahwa; fasilitas kerja,
Kabupaten Parigi Moutong. Artinya jika kemampuan dan disiplin kerja secara serempak
fasilitas kerja yang dimiliki pegawai berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
meningkat maka akan menaikkan kinerja pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Parigi Moutong berdasarkan hasil uji-F ternyata
Kabupaten Parigi Moutong sebesar 54.0 % terbukti.
dengan asumsi variabel kemampuan dan
disiplin kerja (X2 dan X3) tetap. Pengujian Hipotesis Kedua
3. Kemampuan (X2) dengan koefisien regresi Untuk variabel fasilitas kerja, hasil
0.524 ini berarti terjadi pengaruh yang perhitungannya menunjukkan bahwa nilai
positif antara kemampuan dan kinerja koefisien regresi sebesar 0.540, sementara nilai
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo signifikasi t sebesar 0,001. Dengan demikian nilai
Kabupaten Parigi Moutong. Artinya jika Sig t < 0,05 pada taraf kepercayaan 95%.
kemampuan kerja yang dimiliki pegawai Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel
meningkat maka akan menaikkan kinerja fasilitas kerja berpengaruh signifikan terhadap
pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo
Kabupaten Parigi Moutong sebesar 52.4 % Kabupaten Parigi Moutong. Maka hipotesis kedua
yang menyatakan bahwa; fasilitas kerja
berpengaruh terhadap kinerja pegawai PT. Pertani terhadap kinerja karyawan. Penelitian mengenai
(Persero) Area Pemasaran Sulawesi. pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pernah
dilakukan oleh Amran (2009; 78) yang
menghasilkan disiplin kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja.
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja KESIMPULAN
Pegawai Pada Kantor Kecamatan Tinombo Kesimpulan
Kabupaten Parigi Moutong Berdasarkan hasil pembahasan dan hasil
Hasil pengujian hipotesis telah olahan data pada penelitian ini, maka kesimpulan
membuktikan bahwa disiplin kerja berpengaruh yang dapat ditarik adalah sebagai berikut:
positif dan signifikan terhadap kinerja. Artinya 1. Hasil pengujian hipotesis, menyimpulkan
bahwa ada pengaruh antara variabel disiplin kerja bahwa fasilitas kerja (X1) , kemampuan
terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan (X2) dan disiplin kerja (X3), terbukti
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, dengan kata berpengaruh signifikan secara serempak
lain bila sikap disiplin yang dimiliki pegawai baik terhadap kinerja pegawai pada Kantor
akan meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi
Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong, Moutong.
sebaliknya bila sikap disiplin yang dimiliki 2. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa
pegawai rendah/buruk maka kinerja pegawai pada variabel fasilitas kerja berpengaruh
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi signifikan terhadap kinerja pegawai pada
Moutong akan menurun. Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong.
Parigi Moutong perlu memperhatikan disiplin 3. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa
kerja yaitu dengan memberikan perhatian setiap variabel kemampuan berpengaruh signifikan
hari kerja atau dikontrol dan pemberian terhadap kinerja pegawai pada Kantor
penghargaan kepada karyawan yang teladan Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi
dalam bekerja. Hal ini dilakukan agar karyawan Moutong.
lebih bersemangat dalam bekerja, sehingga 4. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa
meningkatkan kinerja pegawai. disiplin kerja variabel disiplin kerja signifikan terhadap
merupakan salah satu hal yang kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan
penting bagi Kantor Kecamatan Tinombo Tinombo Kabupaten Parigi Moutong.
Kabupaten Parigi Moutong terutama yang
menyangkut kinerja pegawai Kantor Kecamatan Saran
Tinombo Kabupaten Parigi Moutong. Disiplin Adapun saran-saran yang dapat diajukan
kerja pada hakekatnya merupakan perwujudan dalam penelitian ini dengan melihat hasil
dari moral yang tinggi, bahkan ada yang pembahasan penelitian adalah sebagai berikut:
mengidentifikasikan atau menterjemahkan secara 1. Dalam rangka meningkatkan kinerja pada
bebas bahwa moral kerja yang tinggi adalah Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
disiplin kerja. Dengan disiplin kerja yang tinggi, Parigi Moutong perlu berdasarkan variabel
maka kinerja akan meningkat karena para pegawai fasilitas kerja, maka pimpinan dapat
akan melakukan pekerjaan secara lebih giat meningkatkan fasilitas kantor, agar semua
sehingga pekerjaan dapat diharapkan lebih cepat pegawai dapat menggunakan fasilitas kantor
dan lebih baik. Begitu juga sebaliknya jika dalam rangka mencapai kinerja yang lebih
semangat kerja turun maka kinerja akan turun baik.
juga. Jadi dengan kata lain disiplin kerja akan 2. Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Disiplin Parigi Moutong perlu melakukan upaya
kerja adalah keinginan dan kesungguhan peningkatan kemampuan terhadap pegawai
seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik yang dapat dilakukan
serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja melalui pendidikan dan pelatihan-pelatihan
yang maksimal. yang disesuaikan dengan tiap tupoksi
Hasil penelitian ini sejalan dengan masing-masing pegawai baik yang
penelitian yang dilakukan Setiyawan dan Waridin diselenggarakan oleh instansi tersebut atau
(2006) menunjukan bahwa disiplin berpengaruh dari instansi yang lain, dan pemberian
pelatihan ketrampilan dalam menggunakan
peralatan kantor secara optimal sehingga Harlie, M. 2010. Pengaruh Disiplin Kerja,
meningkatkan kemampuan pegawai dalam Motivasi dan Pengembangan Karier Terhadap
pelaksanaan administrasi perkantoran, serta Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada
dapat melalui peningkatan motivasi pegawai Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung
dalam bekerja. Kalimantan Selatan. Jurnal Manajemen dan
3. Kantor Kecamatan Tinombo Kabupaten Akuntansi. Vol.11 No.2: Hal.118
Parigi Moutong sebaiknya lebih Kaiyeli, N. (2021). Pengaruh Kompensasi,
meningkatkan tingkat disiplin pada pegawai. Pengalaman Kerja Dan Komitmen Organisasi
Pemimpin sebaiknya perlu mengawasi, Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Pns)
menegakkan peraturan dan memberikan Pada Dinas Pekerjaan Umum Daerah
sanksi yang tegas untuk pegawai, supaya Kabupaten Sigi. Jurnal Ekonomi Trend, 7(1),
pegawai dapat lebih disiplin, rajin dan 41–57.
efektif menggunakan waktu kerjanya untuk Https://Doi.Org/10.31970/Trend.V7i1.172
melakukan pekerjaannya. Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran
4. Bagi peneliti selanjutnya, walaupun pada Jasa: Teori dan praktik. Jakarta: PT. Salemba
penelitian ini jumlah sampel memenuhi Emban Patria
syarat penelitian, pada penelitian Malthis, Robert L. Jackson, 2006. Manajemen
selanjutnya disarankan untuk Sumber Daya Manusia, Jakarta: Salemba.
menggunakan sampel dengan jumlah yang Maslow, A.H. 2004. Motivasi dan Kepribadian:
lebih banyak, sehingga hasil jawaban yang Teori Motivasi dengan Ancaman Hierarki
diambil bisa lebih bervariasi dan hendaknya Kebutuhan Manusia. Jakarta: Pustaka
melibatkan lebih banyak lagi variabel bebas, Binangun Prestindo.
serta lebih memperdalam analisisnya pada Marjun, M. (2019). Pengaruh Di Mensi Dimensi
peramalan kinerja di masa mendatang. Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pasien
Rawat Inap Bpjs Kesehatan Center Rumah
DAFTAR PUSTAKA Sakit Umum Daerah Anutapura. Jurnal
Almustofa, Resa. 2013. Pengaruh Lingkungan Ekonomi Trend, 7(1), 12–26.
Kerja, Motivasi Kerja, Disiplin Kerja Https://Doi.Org/10.31970/Trend.V7i1.170
Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Moenir. 2000. Pendekatan Manusia dan
Pegawai Perum Bulog Divisi Regional Organisasi terhadap Pembinaan
Jakarta). Skripsi. Semarang: Fakultas Kepegawaian. Jakarta: Gunung Agung.
Ekonomika Dan Bisnis Universitas Nitisemito, Alex S. 2001. Manajemen Personalia:
Diponegoro. Manajemen Sumber Daya. Manusia. Jakarta:
Amran. 2009. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Ghalia Indonesia.
Kinerja Pegawai Kantor Departemen Sosial Rahman, A. (2019). Pengaruh Hubungan
Kabupaten Gorontalo. Jurnal Ichsan Interpersonal, Lingkungan Kerja, Dan
Gorontalo. Vol. 4 No.2 Hal. 10-17. Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja
Ayu, Diah. 2013. Pengaruh Kemampuan Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan
dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Umum Daerah (Kpud) Kabupaten Parigi
Karyawan Pada Karyawan Operator PT. Moutong. Jurnal Ekonomi Trend, 7(1), 58–
Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan 70. Https://Doi.Org/10.31970/Trend.V7i1.173
Semarang. Jurnal Ilmu Adminsitrasi Bisnis. Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya
Vol. 2 No.1 hal. 1-7. Manusia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Byars, Lyold L. and Rue, Leslie W. 2005. Human Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi.
Resources Management. Mc Graw Hill Edisi kesepuluh. Jakarta: Indeks Kelompok
International Editions. Gramedia.
De cenzo and Robbins, Stephen P. 2009, Perilaku Setiyawan, Budi & Waridin. 2006. Pengaruh
Organisasi Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. Disiplin Kerja Karyawan dan Budaya
Diterjemahkan oleh Hadyana Pujaatmaka. Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi
Jakarta: Prenhallindo. Radiologi RSUP Dokter Kariadi Semarang.
Ghozali, Imam. 2005, Analisis Multivariate JRBI. Vol 2. No 2. Hal: 181-198.
dengan Program SPSS. Semarang; Badan Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis.
Penerbit Universitas Diponegoro. Bandung; CV. Alfabeta.