Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ekonomi Trend Vol. 7 No 2 Juli – Desember 2019 E-ISSN.

2722-6565

PENGARUH GAYA HIDUP DAN EKUITAS MEREK


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANPHONE
MEREK SAMSUNG DI KOTA PALU

Faigah A. Badjamal
(Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat)
Email
Faigahbadjamal0165@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini mengungkapkan pengaruh Gaya Hidup dan Ekuitas merek terhadap keputusan pembelian
Handphone Samsung. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Gaya
Hidup dan Ekuitas merek terhadap keputusan pembelian Handphone Samsung. Metode yang digunakan
penelitian ini bersifat verifikatif dengan alat bantu kuesioner terhadap 40 responden.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa melihat hubungan antara 2 variabel bebas gaya hidup dan ekuitas
merek sebesar 0,499 artinya hubungan variabel bebas (independen) terhadap variabel keputusan pembelian
(dependen) adalah hubungan sangat kuat. R Square atau koefisien determinasi (R2) adalah melihat
pengaruh antara gaya hidup dan ekuitas merek terhadap keputusan pembellian 0,249 artinya pengaruh
variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen) sebesar 24,9%, sedangkan sisanya 75,1%
pengaruh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Gaya Hidup, Ekuitas Merek.

LATAR BELAKANG Perilaku pembelian (purchase behavior)


Di era globalisasi, persaingan bisnis dalam menurut John A.Horward (2007) merupakan
dunia pemasaran telah berkembang sangat pesat. tindakan yang nyata dari pembeli dalam membeli
Hal ini menyebabkan munculnya suatu peluang suatu merek tertentu. Konsumen memiliki
dan tantangan bisnis yang baru bagi setiap perilaku yang berbeda-beda ketika akan membeli
perusahaan yang tentunya akan meningkatkan suatu produk.konsumen akan lebih aktif dalam
persaingan terhadap perusahaan sejenis. Oleh mencari informasi yang membantu dalam memilih
sebab itu, setiap perusahaan akan berusaha keras produk yang diinginkan. Sebelum memutuskan
untuk membangun nilai terhadap suatu produk untuk membeli,konsumen akan melalui beberapa
serta membangun merek yang kuat agar bisa tahapan mulai pengenalan masalah, pencarian
memberikan nilai yang positif bagi konsumen informasi, evaluasi alternative, keputusan
yang akan mempengaruhi keputusan konsumen. pembelian, dan perilaku pasca membeli
Menurut (Azis, 2019) Citra merek bagi konsumen (Kotler&Keller, 2007).
merupakan suatu pegangan yang penting dalam Keputusan pembelian konsumen
sebuah keputusan. Citra merek dapat dianggap merupakan hal yang sangat penting bagi
sebagai asosiasi yang muncul dalam benak perusahaan, sebab hal tersebut merupakan tujuan
konsumen ketika mengingat suatu merek tertentu. akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Keputusan pembelian konsumen akan suatu Fenomena tersebut juga terjadi pada industri
produk dipengaruhi oleh banyak faktor. Oleh elektronik, dimana terdapat banyak pesaing yang
karena itu, setiap perusahaan dituntut harus dapat memasarkan produk sejenis pada segmen yang
membuat strategi yang tepat agar konsumen sama, sehingga perusahaan-perusahaan yang
membuat keputusan untuk membeli produk yang berada pada industri alat-alat elektronik harus
dihasilkannya tersebut. dapat mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen terhadap produk mereka agar dapat

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 1


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 7 No 2 Juli – Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

menguasai pasar sasaran. Salah satu strategi brand terbesar didunia sampai saat ini dengan
perusahaan agar dapat mempengaruhi keputusan mengeluarkan Smartphone yang menjadi jawara
pembelian konsumen yaitu dengan melihat gaya dalam persaingan bursa pasar gudget.
hidup konsumen dan memperkuat merek (brand). Era kejayaan Samsung telah lahir pada
Terdapat banyak faktor yang dapat tahun 1990-an. Bahkan Samsung merupakan salah
mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses satu perusahaan yang mampu selamat dari krisis
pengambilan keputusan pembelian. Seperti yang keuangan Asia pada tahun 1997 silam.
dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2007), Kota Palu merupakan salah satu wilayah
bahwa proses pengambilan keputusan konsumen yang berkembang pesat akan teknologi dibidang
di pengaruhi oleh banyak faktor baik faktor elektronik dimana masyarakat menggunakan
pemasaran seperti produk, harga, distribusi dan handphone sebagai alat komunikasi hal ini
promosi maupun faktor lainnya seperti faktor menunjukkan bahwa permasalahan yang diangkat
ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Faktor- oleh penulis salah satunya adalah masyrakat lebih
faktor tersebut dalam interaksinya dapat memilih membeli suatu produk sebagai alat
mempengaruhi perilaku konsumen baik secara komunikasinya karna mengikuti tren atau gaya
parsial maupun simultan. Menurut Kotler dan hidup atau selera yang tinggi dan handphone
Keller (2003), indikator yang dapat di gunakan Samsung sudah menjadi brand yang sangat
untuk mengukur keputusan pembelian adalah : terkenal di masyarakat khususnya di Kota Palu.
pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan Berbagai uraian tersebut, telah
dealer, penetapan waktu pembelian, jumlah menunjukkan suatu fenomena yang membuat
pembelian, metode pembayaran. Namun dalam suatu ketertarikan bagi penulis untuk melakukan
penelitian ini hanya menggunakan dua indikator penelitian dengan judul “ Pengaruh Gaya hidup
yaitu: penetapan waktu pembelian dan metode dan Ekuitas merek Terhadap Keputusan
pembayaran karena didasarkan pada alasan sesuai Pembelian Handphone Samsung (Studi Pengguna
dengan objek penelitian beserta karakteristiknya Handphone Samsung di Kota Palu)”.
dan jumlah sesuai dengan peneliti mengenai Permasalahan yang diangkat dalam
keputusan pembelian handphone Samsung. penelitian ini adalah:
Keputusan pembelian konsumen tidak 1. Apakah gaya hidup dan Ekuitas merek secara
terlepas dari gaya hidup mereka yang ingin serempak berpengaruh signifikan terhadap
membeli produk yang bermanfaat dan mempunyai keputusan pembelian handphone Samsung
kualitas yang baik. Keanekaragaman konsumen (pengguna handphone merek Samsung
dalam memenuhi kebutuhannya dipengaruhi oleh Masyarakat Kota Palu)
karakteristik gaya hidup yang diukur berdasarkan 2. Apakah gaya hidup berpengaruh signifikan
aktivitas dimana seseorang melakukan kegiatan terhadap keputusan pembelian handphone
dalam memenuhi kebutuhannya seperti pekerjaan, Samsung (pengguna handphone merek
hobi, belanja, hiburan, olahraga, dan minat Samsung Masyarakat Kota Palu)
seseorang berdasarkan keinginan terhadap produk 3. Apakah ekuitas merek berpengaruh signifikan
yang diinginkan, serta pendapat atau pandangan terhadap keputusan pembelian handphone
seseorang terhadap produk yang akan dibeli Samsung (pengguna handphone merek
sehingga dapat mempengaruhi perilaku keputusan Samsung Masyarakat Kota Palu)
konsumen. Dalam penelitian Sumarwan, 2004.
Menjelaskan bahwa gaya hidup memiliki peran KAJIAN PUSTAKA
penting dalam keputusan pembelian konsumen Pemasaran
termotivasi untuk membeli produk dalam rangka Menurut Lupiyaodi (2006 : 34) fasilitas
mempertahankan atau mengejar gaya hidup adalah sarana yang digunakan untuk
tertentu. Dengan demikian komunitas berperan memperlancar dan memudahkan menjalankan
penting dalam keputusan pembelian karena fungsi. Adapun yang dapat memudahkan dan
komunitas digunakan oleh konsumen sebagai melancarkan fungsi ini dapat berupa benda-benda
dasar dalam evaluasi produk. maupun uang. Semakin baik fasilitas yang
Samsung merupakan perusahaan elektronik digunakan dapat meningkatkan kinerja
yang didirikan oleh Lee Byung Chull dan Kang Menurut (Umar A, 2019) Salah satu konsep
Gary pada 1 Maret 1938 di Daegu, Korea. yang penting dalam konsep pemasaran modern
Samsung pada saat ini juga menjadi salah satu saat ini adalah konsep marketing mix. Konsep ini

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 2


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 7 No 2 Juli – Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

merupakan salah satu kegiatan atau aspek menggambarkan pilihan seseorang bagaimana ia
pemasaran yang sangat menentukan keberhasilan menggunakan waktu dan uang (lifestyle refers to a
perusahaan dalam usaha untuk mengejar pattern of consumption reflection a person’s
tujuannya yang utama yaitu maximum profit atau choices of how hw or she spend time and money).
laba maksimum. Keberhasilan suatu perusahaan Sedangkan konsep yang terkait gaya hidup adalah
mencapai tujuan perusahaan sangat dipengaruhi psikografik, dimana psikografik merupakan suatu
oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan instrumen untuk mengukur gaya hidup yang
produknya. Tujuan perusahaan untuk dapat memberikan pengukuran kuantitatif. ‘‘Psikografik
menjamin kelangsungan hidupnya. Pemasaran sering dikaitkan sebagai pengukuran AIO
dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang (activity, interest,opinion) yang mengacu pada
bersangkutan dengan berpindahnya barang dari pengukuran kegiatan, minat, dan pendapatan”
produsen pertama ke konsumen terakhir (Sriyadi, (Sumarwan, 2002).
1991). Menurut Assael (1992) yang dikutip
Kotler (2000), mendefinisikan pemasaran Sutisna (2002) para peneliti pasar yang menganut
sebagai suatu proses perencanaan dan pelaksanaan pendekatan gaya hidup cenderung
pemikiran, penetapan harga, promosi serta mengklasifikasikan konsumen berdasarkan
penyaluran gagasan, barang dan jasa variabel variabel AIO. Salah satu segmentai gaya
untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi hidup pada mahasiswa adalah mahasiswa
sasaran-sasaran individu dan pemasaran konservatif-trendsetter, yaitu sekelompok
merupakan suatu usaha untuk memuaskan mahasiswa dengan karakteristik berpakaian lebih
kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta,1996). mengikuti mode dibandingkan kebanyakan orang,
Menurut American Marketing Association berpendapat bahwa dirinya adalah orang yang
(AMA) (dalam Khotler dan Keller, 2009). berpendidikan, mengakui bahwa dirinya adalah
Pemasaran adalah fungsi organisasi dan orang yang suka pamer, ingin dinilai sebagai
serangkaian proses untuk menciptakan, orang yang mengikuti mode, suka dengan rutinitas
mengkomunikasikan dan memberikan nilai hidupnya dengan suka berkelompok atau
kepada pelanggan dan untuk mengelolah mengikuti komunitas. Berdasarkan kajian teori
hubungan pelanggan dengan cara yang tersebut, diperoleh indikator gaya hidup yang
menguntungkan organisasi dan pemangku mengacu kepada segmentasi mahasiswa
kepentingannya. konservatif-trendsetter yaitu :
1. Aktivitas adalah orang dengan gaya hidup
Pengertian Manajemen Pemasaran konservatif-trendsetter senang berkelompok,
Kegiatan pemasaran tidak terlepas dari apa aktif dalam komunikasi tertentu, suka
yang dinamakan dengan manajemen pemasaran, berbelanja dan berpenampilan baik dengan
dimana seluruh fungsi-fungsi manajemen menggunakan pakaian yang bagus
diaplikasikan kedalam kegiatan pemasaran, agar 2. Minat adalah orang dengan gaya hidup
seluruh kegiatan pemasaran dapat berjalan optimal konservatif-trendsetter biasanya tertarik dengan
dan pada akhirnya dapat memberikan hasil yang mode, pakaian dan pendidikan
memuaskan bagi perusahaan. 3. Opini adalah orang dengan gaya hidup
Menurut Kotler & Keller (2009) konservatif-trendsetter menganggap berbusana
manajemen pemasaran adalah sebagai seni dan adalah sebuah aktualisasi diri.
ilmu memilih pasar sasaran dan meraih
mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan
dengan menciptakan, mengantarkan dan Ekuitas Merek
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Terdapat banyak makna dalam konsep
ekuitas merek (brand equity), dalam perspektif
Gaya Hidup finansial, ekuitas merek sebagai net present
Menurut Kasali (2001) gaya hidup value (NPV) dari aliran kas masa datang yang
merupakan pola konsumsi yang mencerminkan dihasilkan oleh suatu merek. Dengan kata lain
pilihan seseorang terhadap berbagai hal serta ekuitas merek dihitung berdasarkan nilai
bagaimana menghabiskan waktu dan uangnya. inkremental diatas nilai yang diperoleh produk
Salamon (2007) mendefinisikan gaya hidup tanpa merek (Tjiptono 2005).
mencerminkan pola konsumsi yang Widjaja, dkk (2007) mendefinisikan
ekuitas merek sebagai seperangkat liabilitas

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 3


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 7 No 2 Juli – Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama, yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan
dan simbolnya, yang menambah atau dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu Menurut Danang Sunyoto (2012), Tahapan dalam
barang dan jasa kepada perusahaan atau keputusan pembelian adalah Sebagai Berikut ;
pelanggan. Knapp (2001) mendefinisikan 1. Pengenalan Masalah
ekuitas merek sebagai totalitas dari persepsi Masalah timbul dari dalam diri konsumen
merek, mencakup kualitas relatif dari produk yang berupa kebutuhan yang digerakkan oleh
barang dan jasa, kinerja keuangan, loyalitas rangsangan diri dalam diri pembeli atau dari
pelanggan, kepuasan dan keseluruhan luar. Semua rangsangn yang ada pada diri
penghargaan terhadap merek. konsumen menyebabkan suatu masalah.
Menurut Aaker dalam Darmadi dkk 2. Pencarian Informasi
(2004) ekuitas merek dapat Setelah timbul suatu masalah berupa
kebutuhan yang digerakkan oleh rangsangan
dikelompokkan kedalam 5 kategori : dari luar, dan adanya dorongan untuk
1. Kesadaran merek memenuhi kebutuhan tersebut, konsumen akan
Menunjukkan kesanggupan seorang calon mencari informasi tentang objek yang bisa
pembeli untuk mengenali atau mengingat memuaskan keinginan. Pencarian informasi
kembali bahwa suatu merek merupakan bagian tergantung oleh kuat lemahnya kebutuhan,
dari kategori produk tertentu. banyaknya informasi yang telah dimiliki maka
2. Asosiasi merek dapat memberikan penilaian terhapa informasi
Mencerminkan pencitraan suatu merek yang diperolehnya.
terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya 3. Penilaian Alternatif
dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut Dari informasi yang diperoleh konsumen,
produk, geografis, harga, pesaing, selebritis digunakan untuk memperoleh gambaran yang
dan lain-lain. lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang
3. Persepsi kualitas dihadapi serta daya tarik masing-masing
Mencerminkan persepsi pelanggan terhadap alternatif.
keseluruhan kualitas/ keunggulan suatu produk 4. Keputusan Pembeli
atau jasa layanan berkenaan dengan maksud Tahap evaluasi berakibat bahwa konsumen
yang diharapkan. membentuk preferensi diantar altenatif-
4. Loyalitas merek alterntif merek barang. Biasanya barang
Mencerminkan tingkat keterkaitan konsumen dengan merek yang disukainya adalah barang
dengan suatu merek produk dengan yang akan dibelinya. Disamping sikap,
ada dua faktor yang mempengaruhi nilai
Keputusan Pembelian seseorang untuk membeli yaitu : Faktor sosial
Menurut (Latoki, 2019) Kemampuan dan Faktor situasi.
produk untuk memberikan kepuasan pada 5. Perilaku Setelah Pembelian
pemakainya akan menguatkan kedudukan atau Setelah melakukan pembelian, konsumen akan
posisi produk dalam benak konsumen, sehingga merasakan kepuasan atau mungkin
memungkinkan konsumen menjadikan pilihan ketidakpuasan. Ini menarik bagi produsen
pertama bilamana akan terjadi pembelian diwaktu untuk memerhatikan tindakan konsumen
yang akan datang. Keputusan pembelian setelah melakukan pembelian. Konsumen
merupakan sebuah tindakan yang dilakukan dalam memenuhi keinginannya, mempunyai
konsumen untuk membeli suatu produk. Setiap pengharapan agar bisa terpuaskan.
produsen pasti menjalankan berbagai strategi agar Pengharapan konsumen dapat timbul dari
konsumen memutuskan untuk memberli pesan-pesan yang diterima dari para penjual,
produknya. Artikel berikut ini akan membahas teman, dan sumber lain bahkan perusahaan
tentang pengertian keputusan pembelian dan sendiri.
peranan konsumen dalam keputusan pembelian.
Menurut Kotler dan Amstrong (2011), Hubungan Antara gaya hidup dengan
keputusan pembelian adalah tahap dalam proses keputusan pembelian
pengambilan keputusan pembelian dimana Menurut Enggel (1995) gaya hidup yang
konsumen benar-benar membeli. Pengambilan dianut seseorang ikut menentukan pemilihan serta
keputusan merupakan suatu kegiatan individu

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 4


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 7 No 2 Juli – Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

keputusan pembelian sebuah produk. Dalam (Durianto, dkk, 2004). Semakin kuat ekuitas
penelitian ini gaya hidup konsumen dimaksudkan merek suatu produk, maka semakin kuat pula daya
pada gaya hidup pengguna Samsung dimana tariknya di mata konsumen untuk mengkonsumsi
seorang konsumen tidak dapat lepas dari Samsung produk tersebut dan pada akhirnya akan mengarah
dalam kegiatan sehari-hari. pada keputusan pembelian produk (Durianto, dkk,
Menurut Kartajaya (2011) dalam Marketing 2004).
to Netizen, “Gaya hidup pengguna Samsung tidak
lepas dari gaya hidup sosial masyarakat para METODE PENELITIAN
pengguna internet. Gaya hidup Netizen Populasi
mengalami transformasi dengan adanya berbagai Populasi (population atau universe) adalah
tren sosial mulai dari blog, facebook, twitter, dan jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan
beragam media social lainnya”. Para pengguna atau individu-individu) atau disebut unit analisis
internet yang aktivitas sehari-harinya tidak dapat yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto,
lepas dari dunia maya dan bergantung pada dkk., 1993). Populasi dalam penelitian ini adalah
teknologi internet membutuhkan suatu alat atau seluruh konsumen yang membeli handphone
perantara yang dapat memenuhi kebutuhannya. samsung (pengguna handphone Samsung Kota
Para pengguna internet ini mempunyai peran Palu Adapun jumlah populasinya tidak dikatahui
sebagai influencer yang dapat mempengaruhi dan secara pasti karena tidak memiliki data yang pasti
membentuk opini melalui komunitas mereka. Hal mengenai pengguna handphone Samsung
inilah yang dimanfaatkan perusahaan handphone (pengguna handphone Samsung Masyarakat Kota
Samsung dalam meluncurkan produk Samsung Palu).
dalam memenuhi kebutuhan konsumen sehingga
dapat mengikuti perkembangan zaman. Defenisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini yang merupakan
Hubungan Antara Hubungan Ekuitas merek variabel independen yaitu gaya hidup (X1),
dengan keputusan pembelian Ekuitas Merek (X2) serta variabel dependen yaitu
Ekuitas merek handphone Samsung dapat keputusan pembelian (Y). Definisi operasional
menambah dan mengurangi nilai yang diberikan variabel dalam penelitian ini adalah sebagai
kepada sebuah produk. Sehingga Aset Ekuitas berikut.
merek (Kesadaran merek, Loyalitas merek, dan
asosiasi merek) terhadap handdphone Samsung 1. Gaya Hidup.
dapat membantu konsumeen dalam menafsirkan, Gaya hidup adalah psikografik, dimana
memproses, dan menyimpan informasi yang psikografik merupakan suatu instrumen untuk
terkait dengan produk dan merekk handphone mengukur gaya hidup yang memberikan
Samsung. Dengan hal tersebut dapat pengukuran kuantitatif. ‘psikografik sering
mempengaruhi konsumen dalam mengambil dikaitkan sebagai pengukuran AIO (activity,
keputusan pembelian handphone Samsung. interest,opinion) yang mengacu pada
Rangkuti (2004) menjelaskan apabila konsumen pengukuran kegiatan, minat, dan
dihadapkan pada pilihan seperti nama merek, pendapatan”(Sumarwan, 2002).
harga, serta atribut produk yang lain, ia akan Menurut Assael (1992) yang dikutip
cenderung memilih nama merek terlebih dahulu Sutisna (2002) para peneliti pasar yang
setelah itu baru memikirkan harga. Dari hasil menganut pendekatan gaya hidup cenderung
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa mengklasifikasikan konsumen berdasarkan
merek yang disertai variabel Ekuitas Merek yaitu variabel variabel AIO. Salah satu segmentai
Kesadaran Merek, Kesan Kualitas, Asosiasi gaya hidup pada mahasiswa adalah mahasiswa
Merek, dan Loyalitas Merek sangat berpengaruh konservatif-trendsetter, yaitu sekelompok
terhadap Keputusan Pembelian. Ekuitas Merek mahasiswa dengan karakteristik
menjadi faktor utama dalam penentu keputusan berpenampilam lebih mengikuti mode
pembelian dibandingkan kebanyakan orang, berpendapat
Ekuitas merek dapat mempengaruhi rasa bahwa dirinya adalah orang yang
percaya diri konsumen dalam pengambilan berpendidikan, mengakui bahwa dirinya
keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa adalah orang yang suka pamer, ingin dinilai
lalu dalam penggunaan atau kedekatan, dan sebagai orang yang mengikuti mode, suka
asosiasi dengan berbagai karakteristik merek

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 5


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 7 No 2 Juli – Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

dengan rutinitas hidupnya dengan suka Konsumen dalam memenuhi keinginannya,


berkelompok atau mengikuti komunitas. mempunyai pengharapan agar bisa
Menurut Prasrtijo dan Lhalauw (2004:68) terpuaskan. Pengharapan konsumen dapat
mengungkapkan AIO adalah : timbul dari pesan-pesan yang diterima dari
a. Aktivitas para penjual, teman, dan sumber lain bahkan
b. Minat perusahaan sendiri.
c. Opini

2. Ekuitas merek Uji Validitas


Empat elemen ekuitas merek diluar aset Menurut Malholtra dalam Salimun
aset lainnya dikenal dengan elemen-elemen
utama dari ekuitas. Elemen ekuitas merek yang (2007) mengatakan bila koefisien korelasi
kelima secara langsung akan dipengaruhi oleh antar skor suatu indikator dengan skor
kualitas dari empat elemen berikut; (Durianto total seluruh indikator adalah positif dan
dkk 2004). lebih besar 0,3 (r ≥ 0,3) maka instrumen
tersebut dianggap valid dan jika
a. Kesadaran merek
b. Asosiasi merek indikatornya dengan skor total seluruh
c. Persepsi kualitas indikator adalah positif dal lebih kecil
d. Loyalitas merek 0,3(r ≤0,3) maka instrumen tersebut
Mencerminkan tingkat keterkaitan dianggap tidak valid. Hasil penelitian
konsumen dengan suatu merek produk. Loyalitas untuk uji validitas pada penelitian ini
merek ini menjadi ukuran seberapa besar
kemungkinan pelanggan akan pindah ke menggunakan 40 sampel dengan
merek lain. Konsumen yang loyal pada memakai program SPSS 21 For Windows
umumnya akan melanjutkan pembelian merek Uji Reliabilitas
tersebut walaupun dihadapkan pada banyak Pengujian rehabilitas dilakukan dengan
alternatif merek produk pesaing yang mengukur tingkat atau besaran alpha croncach.
menawarkan karakteristik produk yang lebih Suatu koesioner yang baik harus memiliki
unggul dipandang dari berbagai sudut konsistensi tinggi, dalam arti bahwa kuesioner
atributnya tersebut akan memberikan hasil yang relatif sama
meskipun digunakan secara berulang pada
3. Keputusan pembelian konsumen populasi yang sama. Menurut Malholtra dalam
Keputusan pembelian konsumen Salimun (2002) suatu instrumen atau seluruh
merupakan proses yang dilakukan oleh setiap indikator dianggap sudah cukup reliabel apabila
konsumen dalam memperoleh sebuah produk memiliki alpha concbach lebih besar 0,6 (α ≥0,6).
yang pada akhirnya berpengaruh pada Pengujian reliabilitas dilakukan dengan
keputusan konsumen tersebut untuk bertahan mengukur tingkat atau besaran Alpha Cronbach.
pada suatu merek tertentu. Suatu kuesioner yang baik harus memiliki
Menurut Danang Sunyoto (2012), konsistensi yang tinggi dalam arti bahwa
Tahapan dalam keputusan pembelian adalah kuesioner tersebut akan memberikan hasil yang
Sebagai Berikut : relatif sama meskipun digunakan secara berulang
a. Pengenalan Masalah pada populasi yang sama.
b. Pencarian informasi Menurut Malholtra dalam Salimun (2002)
c. Penilaian alternatif suatu instrumen atau seluruh indikator dianggap
d. Keputusan pembeli sudah cukup reliabel apabila memiliki alpha
e. Perilaku setelah pembelian cronbach lebih besar dari 0,6 (α ≥0,6). Hasil
penelitian untuk uji reliabilitas padda penelitian
Setelah melakukan pembelian, ini menggunakan 40 Sampel dengan memakai
konsumen akan merasakan kepuasan atau program SPSS 21 for windows dan dapat
mungkin ketidakpuasan. Ini menarik bagi diketahui masing-masing variabel mempunyai
produsen untuk memerhatikan tindakan alpha sebagaimana yang dilihat pada tabel 3.6
konsumen setelah melakukan pembelian. sebagai berikut :

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 6


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 7 No 2 Juli – Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

mendekati sempurna, maka model analisis


Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas regresi tidak dapat digunakan.
Alpha Suatu variabel menunjukkan gejala
Variabel Keterangan
Cronbach multikolinieritas dapad dilihat dari nilai VIF
Gaya Hidup (X1) .700 Reliable (Variance Inflation Faktor)yang tinggi pada
Ekuitas Merek (X2) .69 Reliable variabel-variabel bebas model regresi. Jika
Keputusan nilai VIF lebih besar dari 10 menunjukkan
710 Reliable adanya gejala multikolinieritas dalam model
Pembelian (Y)
regresi dan jika nilai VIF lebih kecil dari 10
Uji Asumsi Klasik menunjukkan tidak adanya gejala
1. Uji Normalitas. multikolinieritas dalam model regresi.
Alat uji ini digunakan untuk mengetahui Suatu variabel menunjukkan gejala
apakah dalam sebuah model regresi, nilai multikolinieritas dapat dilihat dari nilai VIF
residual dari regresi mempunyai distribusi yang tinggi pada variabel-variabel bebas
yang normal. Jika distribusi dari nilai-nilai suatu model regresi. Jika nilai VIF lebih
residual tersebut tidak dapat dianggap besar menunjukkan adanya gejala
berdistribusi normal, maka dikatakan ada multikolinieritas dalam model regresi dan
masalah terhadap asumsi normalitas. jika nilai VIF lebih kecil dari 10
Pengujian ini secara praktis dilakukan menunjukkan tidak adanya model
lewat output grafik normal probability plot. multikolinieritas dalam model regresi. Hasil
Dengan menggunakan bantuan program pengujian multikolinearitas dengan nilai VIF
statistik hasil uji normalitas data pada dapat dilihat ditabel 3.8 yang diperoleh dari
penelitian ini dapat dilihat pada grafik hasil olahan data melalui program computer
(gambar) di bawah ini: SPSS 21 for windows

Gambar 1. Hasil Uji Normalitas Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas


Collinearity
No Variabel Statistics
VIF Tolerance
1 Gaya Hidup 0.992 1008
2 Ekuitas Merek 0.992 1008

3. Uji Heteroskedastisitas.
Heterokedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, terjadi
ketidaksamaan varians residual dari satu
Dari grafik Normal P-Plot terlihat pengamatan kepengamatan lain. Jika varians
bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis tetap maka disebut homoskedastisitas. Dan
diagonal, serta penyebarannya mengikuti jika varians berbeda disebut
garis diagonal maka dapat disimpulkan Heterokedastisitas. Model regresi yang
bahwa model regresi dalam penelitian ini bai adalah tidak terjadi heterokedastisitas.
memenuhi asumsi normalitas. Untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas
2. Uji Multikolinearitas. dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
Uji Multikolinieritas dimaksud untuk tertentu pada grafik, diman sumbu X adalah
mengetahui apakah variabel independen Y yang telah di prediksi dan sumbu X adalah
tidak saling berkolarasi atau tidak mendapat residual (Y presiksi – Y sesungguhnya) yang
hubungan yang signifikan antara variabel. telah di-studentized.
Adakalanya korelasi yang tinggi diantara Uji heterokedastisitas dilakukan untuk
beberapa variabel independen menyebabkan mengetahui apakah dalam semua model
kita tidak dapat untuk mengisolasi pengaruh regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari
individual dari variabel bebas terhadap residual pengamatan kepengamatan lain.
variabel terkait. Bila antara variabel bebas Model regresi yang baik adalah model yang
terdapat korelasi secara sempurna atau

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 7


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 7 No 2 Juli – Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

tidak terjadi heterokedastisitas dapat dilihat Model regresi yang diperoleh dari tabel
pada Gambar 3.9 berikut ini diatas adalah:
Y = 29,970+ −,159X1 +. 476X2
Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan diatas menunjukkan, variabel
independen yang dianalisis berupa variabel (X1,
X2 dan X3) memberi pengaruh terhadap variabel
independen (Y). Dari persamaan di atas dapat
dijelaskan:
1. Nilai constant sebesar 29.970 yang
memberikan arti bahwa apabila variabel bebas
(Gaya Hidup dan Ekuitas merek ) diasumsikan
bernilai nol maka tingkat keputusan pembelian
Suatu model regresi dikatakan koonsumen pada handphone Samsung akan
terdeteksi heterokedastisitas apabila diagram naik 29,97%,dimana Variabel lain dianggap
residual tidak membentuk pola tertentuu. konstanta
Dari hasil diagram scatterplot diatas terlihat 2. Koefesien Korelasi (R) sebesar 0,499
bahwa sebaran titik-titik dalam diagram memberikan arti bahwa variabel yang diamati
tersebut menyebar dan tidak menunjukkan (gaya hidup) mempunyai hubungan yang kuat
adanya pola tertentu/pola yang sistematis dengan variabel terikat (keputusan
sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi pembeliaan) sebesar 49,9%
gejala heterokedastisitas. 3. Koefesien Korelasi (R square) sebesar 0,249
memberikan arti bahwa 24,9% variabel
HASIL DAN PEMBAHASAN keputusan pembelian hanphone mereek
Hasil Pengujian Regresi Samsung di Kota Palu mampu digambarkaan
Analisis regresi linier berganda digunakan oleh Variabel Gaya hidup dan Ekuitas merek
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor sedangkan 75,1% (100-24.9) dipengaruhi oleh
atau variabel yang digunakan dalam model variabel indipenden lainnya yang tidak
penelitian yaitu Gaya hidup dan Ekuitas Merek dimasukkaan kedalam penelitian ini
terhadap Keputusan pembelian Hanphone
Samsung di Kota Palu. Dalam melakukan Pengujian Hipotesis Kedua
pengujian regresi linier berganda, peneliti Hasil pengujian regresi linear berganda
menggunakan bantuan komputer program SPSS menunjukkan bahwa nilai t-sig variabel gaya hidup
windows versi 21.0. Berdasarkan data yang sebesar 0.596. Kaidah pengambilan keputusan uji
dikumpulkan dalam penelitian ini serta telah di parsial menyatakan bahwa jika nilai t-sig < α =
analisis, diperoleh hasil uji regresi linier berganda 0,05, maka secara parsial variabel tersebut tidak
pada tabel berikut : berpengaruh keputusan pembelian.
Jika dibandingkan nilai t-sig variable
Tabel 2. Hasil Uji Regresi Pelatihan yaitu sebesar 0,596, berarti nilai t-sig
Unstandar lebih besar dari nilai α = 0,05. Ini membuktikan
dized bahwa secara parsial variabel gaya hidup tidak
No Variabel Sig
Coefficien berpengaruh signifikan terhadap keputusan
ts pembelian handphone samsung. Dengan demikian
1 Constanta 29,970 hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini
2 Gaya Hidup (X1) -,159 0. 596 dapat diterima dan terbukti kebenarannya.
3 Ekuitas Merek (X2) ,476 0.001 Pengujian Hipotesis Ketiga
Konstanta = 29,970 Hasil pengujian regresi linier berganda
Koefesien Korelasi ( R) = 0,499 menunjukkan bahwa nilai t-sig variabel ekuitas
Koefesien Determinasi (𝑅2 ) = 0,249 mereksebesar 0.001. Kaidah pengambilan
F-Statistik = 6,120 keputusan uji parsial menyatakan bahwa jika nilai
Sig.F = 0,000 t-sig < α = 0,05, maka secara parsial variabel
ɑ = 0,05 ekuitas merek tersebut berpengaruh keputusan
pembelian.
Jika dibandingkan nilai t-sig variabel ekuitas
merek yaitu sebesar 0,001, berarti nilai t-sig lebih

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 8


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 7 No 2 Juli – Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

kecil dari nilai α = 0,05. Ini membuktikan bahwa Hasil penelitian yang mendukung penelitian
secara parsial variabel ekuitas merek berpengaruh ini adalah penelitian yang dilakukan oleh, Hesti
signifikan terhadap keputusan pembelian. Mayasari (2012) yang berjudul Analisis perilaku
pembelian ponsel cerdas (smartphone) Antara
Pembahasan kebutuhan dan gaya hidup konsumen di kota
Pengaruh Gaya hidup dan Ekuitas merek padang. Hasil pengujian hipotesis dalam
terhadap keputusan pembelian penelitian ini ditemukan bahwa gaya hidup tidak
Hasil pembuktian hipotesis dalam penelitian berpengaruh signifikan terhadap keputusan
ini pengaruh gaya hidup dan ekuitas merek konsumen dalam membeli smartphone di kota
terhadap keputusan pembelian handphone padang. Didalam tahapan pengujian hipotesis
samsung masyarakat Kota Palu, memberikan diperoleh nilai koefesien regresi bertanda positif
pembuktian bahwa kedua variabel independen sebesar 0,001. Temuan tersebut diperkuat dengan
yaitu gaya hidup dan ekuitas merek berpengaruh nilai signifikan sebesar 0.779 > 0,05.
signifikan terhadap keputusan pembelian Keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak
handphone samsung. Dengan demikian sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya hidup
dinyatakan bahwa hipotesis mengenai pengaruh tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
gaya hidup dan ekuitas merek terhadap keputusan pembelian konsumen pada ponsel berkategori
pembelian handphone samsung di Kota Palu. smartphone.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif Gaya Hasil penelitian yang mendukung penelitian
hidup (X1) mempunyai rata-rata 4.19 dan Ekuitas ini adalah penelitian yang dilakukan oleh, Siti
Merek (X2) mempunyai rata-rata 3.96 atau berada Fatimah Fakultas psikologi, Universitas 17
pada kategori baik, gaya hidup dan ekuiitas merek Agustus 1945 Samarinda, pengaruh gaya hidup
secara serempak berpengaruh positif dan dan konsep diri terhadap pengambilan keputusan
signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini konsumen dalam memilih coffeeshop di
dikarenakan gaya hidup dan ekuitas merek samarinda. Hasil uji hipotesis menggunakan
merupakan salah satu faktor yang dapat analisis regresi model penuh dengan hasil
mempengaruhi seseorang dalam mengambil F=0,268, 𝑅2 =0,0005, dan p = 0,766. Untuk hasil
keputusan dalam membeli suatu produk analisis model bertahap didapatkan hasil beta = -
Hasil penelitian yang mendukung penelitian 0,019, t = - 0,129, dan p = 0,897 untuk konsep diri
ini adalah penelitian yang dilakukan oleh terhadap penggambilan keputusan konsumen dan
Hardhiani Dian Fathony R.Sugeng Basuki (2017) gaya hidup terhadap pengambilan keputusan
Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Malang konsumen dengan hasil beta = -0,059, t= -0,402,
”Pengaruh Gaya hidup dan Ekuitas merek dan p = 0,698. Dapat disimpulkan bahwa tidak
terhadap keputusan pembelian IPHONE”. Secara terdapat hubunggan yang signifikan antara gaya
simultan gaya hidup dan ekuitas merek hidup dan konsep diri terhadap pengambilan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen tersebtu dalam memilih
keputusan pembelian Iphone dikalangan coffeeshop sebagai salah satu alternatif tempat
mahasiswa prodi DIV manajemen pemasaran yang dapat dikunjung.
jurusan administrasi Niaga politeknik negri Penelitian serupa pun terlihat pada penelitian
malang. Raeysa Permata Kasih (2012) yang berjudul
Pengaruh Gaya hidup terhadap keputusan Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelian keputusan konsumen dalam membeli produk
Berdasarkan hasil analisis deskriptif Gaya merek Value Plus di Matahari Hypermart
hidup (X1) mempunyai rata-rata skor jawaban Pekanbaru.Dalam penelitiannya menyatakan
responden sebesar 4.19 atau berada pada kategori factor sosial yang berupa : kelompok referensi,
baik, Namun tidak berpengaruh signifikan pengaruh keluarga, pengaruh teman, peran dan
terhadap keputusan pembelian handphone di Kota status adalah yang paling dominan pengaruhnya
Palu karna dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar terhadap pengambilan keputusan konsumen.
penelitian yang tidak sempat diteliti Menurut Dengan demikian Variabel factor social
Kasali (2001) gaya hidup merupakan pola berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam
konsumsi yang mencerminkan pilihan seseorang pembelian produk merek Value Plus di Matahari
terhadap berbagai hal serta bagaimana Hypermart Pekanbaru sedangkan Faktor pribadi
menghabiskan waktu dan uangnya yang berupa: usia, pekerjaan, pendapatan, gaya

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 9


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 7 No 2 Juli – Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

hidup, kepribadian, dan konsep diri tidak Saran


berpengaruh Adapun saran-saran yang dapat diajukan
Pengaruh Ekuitas merek terhadap keputusan dalam penelitian ini dengan melihat hasil
pembelian pembahasan penelitian adalah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil analisis deskriptif Ekuitas 1. Kepada pihak perusahaan dalam hal
merek (X2) mempunyai rata-rata 3.96 atau berada ini adalah Samsung, harus terus mengontrol
pada kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa dan mengevaluasi variabel-variabel yang
Ekuitas merek berpengaruh terhadap keputusan terbukti memberikan pengaruh yang
pembelian handphone samsung di Kota Palu yang signifikan terhadap keputusan pembelian
dinilai berdasarkan persepsi responden. Knapp handphone merek Samsung (pengguna
(2001) mendefinisikan ekuitas merek sebagai handphone Samsung di Kota Palu) agar
totalitas dari persepsi merek, mencakup kualitas terjadi peningkatan yang baik dari segi
relatif dari produk barang dan jasa, kinerja produktivitas dan efektivitas perusahaan
keuangan, loyalitas pelanggan, kepuasan dan maupun dari segi keuntungan perusahaan.
keseluruhan penghargaan terhadap merek. Hal 2. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan
tersebut dibuktikan dengan penelitian berpengaruh untuk mencari, menambakan, atau bahkan
positif dan signifikan, sehingga hipotesis yang mengkombinasi variabel-variabel
diajukan dapat diterimah. Atas dasar ini dapat pembentuk keputusan pembelian khusunya
diketahui bahwa keputusan pembelian dapat handphone merek Samsung (pengguna
diukur dengan melihat Ekuitas merek, hipotesis handphone Samsung di Kota Palu). Pada
yang diajukan diterima. umumnya, agar hasil penelitiannya
Hasil penelitian yang mendukung penelitian memberikan kontribusi yang bermakna pada
ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Risa pihak-pihak yang berkepentingan.
Amelia (2016) Prodi Manajemen, Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya, dengan judul DAFTAR PUSTAKA
penelitian “pengaruh ekuitas merek dan gaya Assauri, sofjan, 2010.Manajemen Pemasaran,
hidup terhadap keputusan pembelian smartphone Cetakan ke 10, PT. Raja grafindo parsada
huwawei” hal ini disebabkan karena memiliki Jakarta
nilai 𝑅2 = 0,040. Azis, A. (2019). Pengaruh Citra Merek Dan
Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas
KESIMPULAN Konsumen Sim Card Telkomsel (Studi Pada
Pengguna Sim Card Telkomsel Di Ampana
Kesimpulan Kota). Jurnal Ekonomi Trend, 7(1), 71–82.
Berdasarkan hasil pembahasan dan hasil Https://Doi.Org/10.31970/Trend.V7i1.174
olahan data pada penelitian ini, maka kesimpulan Azwar, saifudin 2003. Validitas dan reabilitas.
yang dapat ditarik adalah sebagai berikut: Edisi kesatu, pustak pelajar.Yokyakarta
1. Gaya hidup dan ekuitas merek secara Danang Sunioto, 2002. Konsep dasar riset
serempak berpengaruh signifikan terhadap pemasaran dan perilaku konsumen. Jakarta :
variabel keputusan pembelian handphone CAPS
merek Samsung (pengguna handphone Diyah Amalia, R.abdul Fattah, Sutopo 2017,
Samsung di Kota Palu) hopotesis pertama pengaruh citra merek, ekuitas merek dan
terbukti. gaya hidup terhadap keputusan pembelian
2. Gaya hidup tidak berpengaruh signifikan Samsung galaxy S series di Surabaya
terhadap keputusan pembelian handphone Durianto, Darmadi & sugiarto, Toni sitinjak 2004
samsung (pengguna Handphone Samsung di , Strategi menaklikkan pasar, PT. Gramedia
Kota Palu) hipotesis kedua tidak terbukti. PustakaUtama
3. Ekuitas merek berpengaruh signifikan Hardhiani Dian Fathony R.Sugeng Basuki (2017)
terhadap keputusan pembelian handphone Pengaruh Gaya hidup dan Ekuitas merek
Samsung (pengguna handphone Samsung di terhadap keputusan pembelian IPHONE.
Kota Palu) hipotesis ketiga terbukti. Kotler, Philip & Amstrong, 2008, Prinsip-prinsip
pemasaran, Edisi keduabelas, Jilid 1, penerbit
Erlangga, Jakarta.

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 10


Jurnal Ekonomi Trend Vol. 7 No 2 Juli – Desember 2019 E-ISSN. 2722-6565

Khotler, Philip & Keller, Kevin, 2009,


Manajemen pemasaran, Edisi Ketiga belas
jilid1,PenerbitErlangga,Jakarta
Latoki, L. (2019). Pengaruh Kepuasan Konsumen
Terhadap Loyalitas Merek Kartu Prabayar
Im3 Pada Pegawai Kantor Gubernur
Sulawesi Tengah. Jurnal Ekonomi Trend,
7(1), 1–11.
Https://Doi.Org/10.31970/Trend.V7i1.169
Malholtra, N, 2005 ,Metode penelitian, PT
Gramedia Pustaka, Utama, Jakarta
Mulyanto, Edy., 2011. Analisis pengaruh kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan
Pelanggan Pada Bengkel Ajisaka Motor
Kudus.Skripsi.Semarang:Undip
Prasetijo, R. dan j. j. O. lhalaauw. 2004. Perilaku
konsumen. Andi offset. Yogyakarta.
Rangkuti, Fredy, 2009. The Power Of Brand. Pt
Gramedia Pustaka Utama
Risa Amelia, 2016. Pengaruh ekuitas merek dan
gaya hidup terhadap keputusan pembelian
smartphone huwawei.
Solimun, (2002). Structural Equation modeling
LISREL dan Amos, Fakultas MIPA
Universitas Braawijaya, Malang.
Solimun, (2007). Memahami metode analisis
kuantitatif mutakhir. Lokakarya statistic
mutakhir di universitas Kristen petra,
Surabaya.
Setiadi j, Nugroho. 2003 perilaku konsumen
:prenada media Jakarta.
Sugiyono, 2005, Metode penelitian, Bisnis :
Penerbit Alfabeta, Bandung.
Supranto dan limakrisna, (2011). Perilaku
konsumen dan strategi pemasaran “untuk
memenangkan persaingan bisnis”. Edisi dua.
Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media.
Sutisna (2002). Perilaku konsumen dan
komunikasi pemasaran. Bandung:Rosda.
Tatik suriyani, (2013). Perilaku konsumen di era
interen “ implikasinya pada strategi
pemasaran” .Edisi pertama. Yokyakarta :
Graha Ilmu.
Umar A, M. (2019). Strategi Pemasaran Dalam
Upaya Peningkatkan Volume Penjualan
Perusahaan Comforta Palu. Jurnal Ekonomi
Trend, 7(1), 27–40.
Https://Doi.Org/10.31970/Trend.V7i1.171
Umar, Husein. (2005). Metode penelitian Skripsi
dan Tesis Bisnis Edisi Baru. Jakarta :PT. Raja
Grafindo Persada.

Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat 11

Anda mungkin juga menyukai