The purpose of this study is to determine the effect of brand image and Syamsul Bahri*, Herlina
product quality on Samsung brand cell phone purchase decisions at the *Dosen Fakultas Ekonomi
students of the Faculty of Economics, University of Malikussaleh. Accidental dan Bisnis Universitas
sampling method used in obtained data and using Slovin formula to determine Malikussaleh
the minimum size. The number of samples taken as many as 100 respondents
and each respondent is given a questionnaire. to Based on the results of data
analysis indicate that simultaneously variable of brand image and product
quality have significant effect to cellular phone purchase decision. Partial test
obtained that brand image variable have positive effect to decision of
purchasing Samsung brand cellular phone while product quality does not
influence tehadap purchase decision.
atau pasif berkaitan dengan cara mendapatkan perasaan, yaitu perasaan positif apa yang akan
informasi mengenai sumber-sumber tersebut, dialami konsumen pada saat membeli produk.
sedangkan pencarian informasi intern dan ekstern 2. Nilai Sosial
berkaitan dengan dari mana asal informasi Utilitas yang didapat dari kemampuan produk untuk
mengenai sumber-sumber tersebut. Penilaian meningkatka konsep diri sosial konsumen. Nilai
sumber- sumber pembelian yang diperoleh dari sosial merupakan nilai yang dianut oleh suatu
berbagai informasi berkaitan dengan lamanya konsumen, mengenai apa yang dianggap baik dan
waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk apa yang dianggap buruk oleh konsumen.
membeli. 3. Nilai Kualitas
3. Penilaian dan Seleksi Terhadap Alternatif Utilitas yang didapat dari produk karena redukdsi
pembelian. biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang.
Tahap ini meliputi dua tahap, yaitu menetapkan 4. Nilai fungsional
tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan Adalah nilai yang diperoleh dari atribut produk yang
seleksi terhadap alternative pembelian berdasarkan memberikan kegunaaan (Utility) fungsional kepada
tujuan pembeliannya. Tujuan pembelian bagi konsumen nilai ini berkaitan langsung dengan fungsi
masing-masing konsumen tidak selalu sama, yang diberikan oleh produk atau layanan kepada
tergantung pada jenis produk dan kebutuhannya. konsumen.
Pengidentifikasian alternative pembeli tersebut tidat
dapat terpisah dari sumber-sumber yang dimilki Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat
(waktu, uang dan informasi) maupun resiko banyak pengaruh mendasari seseorang dalam
kekeliruan pemilihan. mengambil keputusan pembelian suatu produk atau
4. Keputusan Untuk Membeli merek. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian
Keputusan untuk membeli disini merupakan proses konsumen sering kali diawali dan dipengaruhi oleh
dalam pembelian yang nyata. Jadi setelah tahap- banyaknya rangsangan (Stimuli) dari luar dirinya, baik
tahap dimuka dilakukan, maka konsumen harus berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari
mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. lingkungan lain.
Bila konsumen dipuaskan maka pembelian
berikutnya akan membeli merk tersebut lagi, dan Citra Merek (Brand Image)
begitu pula sebaliknya. Citra merek (brand image) merupakan representasi
5. Perilaku sesudah pembelian dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk
Semua tahap yang ada didalam proses pembelian dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap
sampai tahap kelima adalah bersifat operatif. merek itu. Menurut Susanto dalam Farid Yuniar
Perilaku sesudah pembelian dapat mempengaruhi Nugroho (2011:11) citra merek adalah apa yang
penjualan ulang dan juga mempengaruhi ucapan- dipersepsikan oleh konsumen mengenai sebuah merek.
ucapan pembeli kepada pihak alin tentang produk Dimana hal ini menyangkut bagaimana seorang
perusahaan. Ada kemungkinan bahwa pembeli konsumen menggambarkan apa yang mereka rasakan
memilki ketidaksesuaian sesudah melakukan mengenai merek tersebut ketika mereka memikirkannya
pembelian. Untuk mengurangi ketidaksesuian (Maja Hribar dalam Farid Yuniar Nugroho, 2011:9).
tersebut, perusahaan dapat bertindak dengan Selain itu, dalam konsep pemasaran, citra merek
menekan segi-segi tertentu atau servis tertentu dari sering direferensikan sebagai aspek psikologis, yaitu
produknya. citra yang dibangun dalam alam bawah sadar konsumen
melalui informasi dan ekspektasi yang diharapkan
Faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan melalui produk atau jasa (Setiawan dalam Farid Yuniar
pembelian Nugroho, 2011:9). Untuk itulah pembangunan sebuah
Tjiptono (2006:296) faktot-faktor yang citra merek, terutama citra yang positif menjadi salah
mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan adalah satu hal yang penting. Sebab tanpa citra kuat dan positif,
ikatan emosional yang terjalin antara pelanggan dan sangatlah sulit bagi perusahaan untuk menarik
produsen setelah menggunakan produk dan jasa dari pelanggan baru dan mempertahankan yang sudah ada,
perusahaan dan mendapati bahwa produk atau jasa dan pada saat yang sama meminta mereka membayar
tesebut memberi nilai tambah. Dimensi nilai terdiri dari harga yang tinggi. (Susanto dalam Farid Yuniar
4 yaitu: Nugroho, 2011:9).
1. Nilai Emosional Citra merek dibentuk melalui kepuasan konsumen,
Utilitas yang berasal dari perasaaan atau efektif atau penjualan dengan sendirinya diperoleh melalui
emosi positif yang ditimbulkan dari mengkonsumsi kepuasan konsumen, sebab konsumen yang puas selain
produk. Kalau konsumen mengalami perasaan positif akan kembali membeli, juga akan mengajak calon
pada saat membeli atau menggunakan suatu merek, pembeli lainnya (Aaker dalam Farid Yuniar Nugroho,
maka merek tersebut memberikan nilai emosional. 2011:10). Merek yang kuat adalah merek yang jelas,
Pada intinya nilai emosional behubungan dengan berbeda, dan unggul secara relevatif dibanding
pesaingnya.
Berdasarkan konsep-konsep di atas dapat Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Ogi
disimpulkan bahwa citra merek merupakan pemahaman Sulistian, 2011:33) menyebutkan faktor-faktor
konsumen mengenai merek secara keseluruhan, pembentuk citra merek sebagai berikut:
kepercayaan konsumen terhadap merek tertentu dan a. Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas
bagaimana konsumen memandang atau mempunyai produk barang yang ditawarkan oleh produsen
persepsi tertentu pada suatu merek. Komponen citra dengan merek tertentu.
merek (brand image) terdiri atas tiga bagian, yaitu: b. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan
1. Citra pembuat (corporate image), yaitu sekumpulan pendapat atau kesepakatan yang dibentuk oleh
asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi.
perusahaan yang membuat suatu barang atau jasa. c. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi
2. Citra pemakai (user image), yaitu sekumpulan dari suatu produk barang yang bisa dimanfaatkan
asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap oleh konsumen.
pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa. d. Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen
3. Citra produk (product image), yaitu sekumpulan dalam melayani konsumennya.
asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap e. Resiko, berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau
suatu barang atau jasa. untung dan rugi yang mungkin dialami oleh
konsumen.
Faktor-faktor Pembentuk Citra Merek f. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi
Glenn Walters (dalam Lutiary Eka Ratri, 2007:49) rendahnya atau banyak sedikitnya jumlah uang
mengemukakan pentingnya faktor lingkungan dan yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi
personal sebagai awal terbentuknya suatu citra merek, suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra
karena faktor lingkungan dan personal mempengaruhi jangka panjang.
persepsi seseorang. Faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi adalah atribut-atribut teknis yang ada Dalam penelitian ini, dimensi atau indikator dari
pada suatu produk dimana faktor ini dapat dikontrol variabel citra merek menurut Low dan Lamb (2000:4
oleh produsen, selain itu juga, sosial budaya termasuk yang dikutip oleh Farida & Dini 2009:90) indikator dari
dalam faktor ini. Faktor personal adalah kesiapan citra merek antara lain:
mental konsumen untuk melakukan proses persepsi, 1. Friendly/unfriendly: kemudahan dikenali oleh
pengalaman konsumen sendiri, mood, kebutuhan serta konsumen
motivasi konsumen. Citra merupakan produk akhir dari 2. Modern/outdated: memiliki model yang up to date /
sikap awal dan pengetahuan yang terbentuk lewat tidak ketinggalan jaman
proses pengulangan yang dinamis karena pengalaman 3. Useful/not: dapat digunakan dengan baik /
(Arnould, Price, dan Zinkan dalam . Lutiary Eka Ratri, bermanfaat
2007:50). 4. Popular/unpopular: akrab dibenak konsumen
Menurut Runyon (dalam Lutiary Eka Ratri, 5. Gentle/harsh: mempunyai tekstur produk halus /
2007:50), citra merek terbentuk dari stimulus tertentu tidak kasar
yang ditampilkan oleh produk tersebut yang 6. Artifical/natural: keaslian komponen pendukung
menimbulkan respon tertentu pada diri konsumen: atau bentuk.
a. Stimulus yang muncul dalam citra merek tidak
hanya terbatas pada\ stimulus yang bersifat fisik, Pengertian Kualitas produk
tetapi juga mencakup stimulus yang bersifat Menurut Kotler dan Armstrong (2001:346) Produk
psikologis. Ada tiga sifat stimulus yang dapat didefinisikan sebagai semua hal yang dapat ditawarkan
membentuk citra merek yaitu stimulus yang bersifat kepada pasar untuk menarik perhatian, akuisisi,
fisik, seperti atribut-atribut teknis dari produk penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan
tersebut; stimulus yang bersifat psikologis, seperti suatu keinginan atau kebutuhan.
nama merek, dan stimulus yang mencakup sifat Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia
keduanya, seperti kemasan produk atau iklan jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan
produk. baik. Aplikasi kualitas sebagai sifat darin penampilan
b. Datangnya stimulus menimbulkan respon dari produk atau kinerja merupakan bagian utama strategi
konsumen. Ada dua respon yang mempengaruhi perusahaan dalam rangka meraih keunggulan yang
pikiran seseorang, yang membentuk citra merek, berkesinambungan, baik sebagai pemimpin pasar
yaitu respon rasional penilaian mengenai performa ataupun sebagai strategi untuk terus tumbuh.
aktual dari merek yang dikaitkan dengan harga Bagi seorang produsen, terutama produsen telepon
produk tersebut, dan respon emosional selular, membuat telepon selular yang berkualitas tentu
kecenderungan perasaan yang timbul dari merek bukanlah hal yang mudah. Mungkin saja produsen telah
tersebut. memasukkan berbagai macam karakteristik pada
telepon selularnya agar dapat menjadi pembeda dari
telepn selularl lainnya di pasaran. Namun hal tersebut
akan menjadi percuma apabila pelanggan ternyata
menganggap bahwa karakteristik tersebut tidak kekeurangan informasi atas produk yang
mempunyai fungsi atau nilai sama sekali dalam bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap
peningkatan kebutuhannya melalui telepon selular produk didapat dari harga, merek, periklanan,
tersebut. Sebab pada akhirnya, yang menentukan apakah reputasi, dan Negara asal.
produknya berhasil di pasaran atau tidak adalah 8. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi,
pelanggan. kenyamanan, mudah direparasi, penaganan keluhan
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:283) kualitas yang memuaskan.
produk adalah kemampuan sebuah produk dalam
memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan Sedangkan menurut Assauri (2001:28), terdapat
durabilitas, reliabilitas, ketepatan dan kemudahan beberapa faktor mutu atau kualitas dari suatu produk
pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk antara lain adalah :
lainnya. 1. Fungsi suatu barang
Menurut Griffin (2002:42) ada beberapa tahapan Fungsi suatu barang yang dihasilkan hendaknya
untuk mengelola kualitas suatu produk: memperhatikan fungsi untuk apa barang tersebut
1. Perencanaan Kualitas digunakan untuk dimaksudkan sehingga barang-
2. Mengorganisasi Untuk Kualitas barang yang dihasilkan dapat memenuhi fungsi
3. Pengarahan Untuk Kualitas tersebut.
4. Pengendalian Untuk Kualitas 2. Wujud Luar
Jadi, kualitas produk adalah kemampuan suatu Salah satu faktor penting yang sering digunakan
produk dalam memuaskan konsumen yang oleh konsumen dalam melihat suatu barang pertama
menggunakannya, semakin sesuai suatu produk dengan kalinya untuk menentukan kualitas atau mutu
harapan konsumen maka semakin tinggi kualitas produk adalah wujud luar dari barang tersebut. Faktor
tersebut. wujud luar suatu barang tidak hanya dilihat dari
bentuk, tetapi juga warna, pembungkusan, dan lain-
Dimensi kualitas produk lain.
Menurut Mullins (2005:422) apabila perusahaaan 3. Biaya barang tersebut
ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam Pada umumnya, biaya atau harga diri suatu produk
pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa akan dapat menentukan kualitas dari barang
saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan tersebut. Hal ini terlihat bahwa barang-barang yang
produk yang dijual oleh perusahaan tersebut dengan mempunyai barang mahal dapat menunjukkan
produk pesaing. Dimensi kualitas produk tersebut terdiri bahwa kualitas barang tersebut lebih baik.
dari:
1. Kinerja (Performance), berhubungan dengan
karakteristik operasi dasar dari sebuah produk. Kerangka Konseptual
2. Daya tahan (Durability), yang berarti berapa lama
atau umur produk yang bersangkutan bertahan Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin
besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap Citra Merek
produk maka semakin bbesar pula daya tahan Produk (X1)
produk. Keputusan
3. Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Pembelian
specifications), yaitu sejauh mana karakteristik Kualitas
operasi dasar dari sebuah produk memenuhi Produk
spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak
ditemukan cacat pada produk.
4. Fitur (Features), adalah karakteristik produk yang
dirancang untuk menyempurnakan informasi Hipotesis
produk atau menambah ketarikan konsumen Hipotesis merupakan jawaban sementara yang
terhadap produk. masih harus dibuktikan kebenaranya melalui penelitian
5. Realibilitas (Reliability), adalah probabilitas bahwa (Sugiyono, 2004:49). Berdasarkan pada tinjauan
produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak pustaka seperti yang telah diuraikan di atas, maka
dalam periode waktu tertentu. hipotesis yang akan dikembangkan dalam penelitian ini
6. Estetika (Aesthetics), berhubungan dengan adalah sebagai berikut:
bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari
tampak rasa, bau, dan bentuk dari produk. Ho1: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara citra
7. Kesan kualitas (Preceived Quality), sering dibilang merek terhadap keputusan pembelian
merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara citra
dilakukan secara tidak langsung karena terdapat merek terhadap keputusan pembelian.
kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau
Ho2 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara validitas menggunakan metode Kolerasi Product
kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Moment Karl Pearson (Umar, 2005:133). Dengan
Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas degree of freedom(df) = (n-2) dengan tingkat signifikasi
produk terhadap keputusan pembelian. 95%(α = 0,05), kriteria pengujiannya adalah jika nilai
pearson correlation > 0,30, maka pertanyaan tersebut
METODOLOGI PENELITIAN valid atau jika pearson correlation < 0,30 maka
pertanyaan tersebut tidak valid. Uji Reabilitas
Lokasi menggunakan metode Alpha Cronbach. Jika nilai
Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Ekonomi Alpha Cronbach > 0,60 pertanyaan dinyatakan reliable
Universitas Malikussaleh yang beralokasi di kampus dan jika nilai Alpha Cronbach < 0,60 pertanyaan
Bukit Indah Lhokseumawe. Adapun objek penelitian dinyatakan tidak reliable (Ghozali, 2006)
adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi yang
menggunakan telepon seluler merek Samsung. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat atau
Sampel menguji suatu model regresi linear berganda yang layak
Teknik pengambilan sampling yang digunakan atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi
adalah metode Accidental sampling merupakan teknik klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
penelitian sampel berdasarkan kebetulan, yaitu memilih normalitas, uji multikolinearitas dan uji
responden dengan cara mendatangi responden kemudian heterokedastisitas.
memilih calon responden yang ditemui secara
kebetulan. Ukuran sampel yang diambil ditentukan Metode Analisis Data
dengan rumus Sugiyono (2004:73): Analisis linear berganda adalah alat yang
digunakan untuk memprediksi seberapa besar pengaruh
dua atau lebih variabel independen (X) terhadap satu
variabel dependen (Y). Peneliti memilih metode ini
Dimana: dikarenakan variabel-variabel yang terdapat dalam
n : Jumlah Sampel penelitian ini berjumlah lebih dari satu variabel. Dalam
Z : Z tabel dengan tingkat signifikansi tertentu penelitian ini kegunaan analisis linear berganda adalah
moe : margin of error untuk mengetahui seberapa besar pengaruh citra merek
Dalam penelitian ini tingkat keyakinan ditentukan (X1), kualitas Produk (X2) terhadap keputusan
95%, maka nilai adalah 1,96 dan tingkat kesalahan pembelian telepon seluler merek Samsung dikalangan
penarikan sampel sebesar 10%, sehingga diperoleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh
ukuran sampel : Lhokseumawe.
Persamaan regresi linear berganda yang digunakan
n = 96,04 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Jadi, jumlah sampel yang diambil untuk penelitian Keterangan:
ini adalah sebanyak 100 sampel (100 orang konsumen Y = Keputusan Pembelian
yang menggunakan telepon selular merek Samsung di a = Konstanta
Fakultas Ekonomi). b1, b2, = Koefisien regresi yang akan ditaksir
X1 = Citra Merek
Jenis dan Sumber Data X2 = Kualitas Produk
Sumber data yang dipegunakan adalah data primer, e = error
yaitu data penelitian yang dipeoleh secara langsung dari
sumber asli yang dilakukan dengan menggunakan Pengujian Hipotesis
kuisioner. Kuisioner yng digunakan dalam penelitian ini Untuk menguji pengaruh antara variabel
berisi dua bagian utama. Bagian yang pertama adalah independen terhadap variabel dependen, maka
tentang karakteristik responden, sedangkan bagian digunakan uji hipotesis secara parsial (ujit t) dan secara
kedua berdasarkan pertanyaan yang disusun simultan ( uji F). Pengambilan keputusan salah satunya
berdasarkan variabel penelitian. dengan menentukan t hitung dengan t table dan F hitung
dengan F tabel dengan kepercayaan sebesar 95% atau
Definisi Operasional Variabel taraf signifikasi sebesar 5% (α = 0,05).
Pada variabel operasinal ini dibedakan menjadi dua
kategori yaitu variabel independen dan variabel
dependen.
Tabel 9. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai
sebesar 3,568 dengan nilai signifikan sebesar
Standard 0,032 pada taraf kepercayaan 95%. Sedangkan nilai
ized diperoleh sebesar 3,09 pada tingkat α = 0,05. Jika
Unstandardized Coeffici
Coefficients ents dibandingkan > yaitu 3,568 > 3,09.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima
Std.
dan menolak H0, artinya secara bersama-sama variabel
Model B Error Beta t Sig.
citra merek dan kualitas produk berpengaruh terhadap
1 (Constant) 2.361 .646 3.655 .000 keputusan pembelian telepon seluler merek Samsung
x1 .219 .103 .209 2.123 .036 dikalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Malikussaleh.
x2 .184 .104 .174 1.774 .079
Sumber: Data Primer diolah, 2014. Uji Parsial (Uji t)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari pengaruh satu variabel independen sacara individual
hasil tersebut dalam bentuk persamaan regresi adalah terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini uji t
sebagai berikut: digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dari
setiap variabel independen. Hasil uji secara parsial Pengaruh Citra Merek (X1) terhadap Keputusan
seperti pada tabel berikut: Pembelian Telepon Seluler Merek Samsung
Pengujian hipotesis 1 secara parsial menunjukkan
Tabel 12. Hasil Uji Parsial (Uji t) bahwa citra merek tidak berpengaruh signifikan
Standar terhadap keputusan pembelian konsumen yaitu Ha
dized diterima dan menolak H0. Hal ini berarti bahwa
Unstandardized Coeffic keputusan pembelian telepon seluler merek Samsung
Coefficients ients dikalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Std. Malikussaleh dipengaruhi oleh citra merek. Hal ini
Model B Error Beta t Sig. sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa citra merek
dibentuk melalui kepuasan konsumen, penjualan dengan
1 ((Constant) 2.361 .646 3.655 .000 sendirinya diperoleh melalui kepuasan konsumen, sebab
x1 .219 .103 .209 2.123 .036 konsumen yang puas selain akan kembali membeli, juga
akan mengajak calon pembeli lainnya (Aaker dalam
x2 .184 .104 .174 1.774 .079 Farid Yuniar Nugroho, 2011:10).
Sumber: Data Primer Diolah, 2014.
Pengaruh Kualitas Produk (X2) terhadap Keputusan
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai thitung Pembelian Telepon Seluler Merek Samsung
untuk variabel citra merek (X1) adalah 2,123 dengan Berdasarkan hasil uji secara simultan, variabel citra
nilai signifikan 0,036, sementara nilai dengan (df) merek dan kualitas produk berpengaruh secara bersama-
= n-k (100 – 3 = 97) pada α = 0,05 diperoleh nilai sama terhadap keputusan pembelian telepon seluler
sebesar 1,984 dengan tingkat kesalahan sebesar 5% merek Samsung dikalangan mahasiswa Fakultas
(0,05). Jika dibandingkan nilai antara thitung dengan ttabel Ekonomi Universitas Malikussaleh. Akan tetapi, setelah
menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel yaitu sebesar dilakukan pengujian secara parsial (Uji t), variabel
2,123 > 1,984, sehingga kesimpulannya adalah kualitas produk memiliki nilai t hitung < t tabel, yang berarti
menerima Ha dan menolak H0, yang berarti secara bahwa kualitas produk memang tidak berpengaruh
parsial variabel citra merek berpengaruh terhadap signifikan terhadap keputusan pembelian telepon seluler
keputusan pembelian telepon seluler merek Samsung merek Samsung dikalangan mahasiswa, hal ini dapat
dikalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah
Malikussaleh. faktor harga, promosi dan sebagainya.
Nilai thitung untuk variabel kualitas produk (X2)
adalah 1,774 dengan nilai signifikan 0,079, sedangkan PENUTUP
nilai ttabel yaitu 1,984 dengan tingkat kesalahan sebesar
5% (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa nilai thitung < ttabel Kesimpulan
yaitu 0,754 < 1,984. Oleh karena itu, keputusan yang Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
diambil adalah menerima H0 dan menolak Ha, yang maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel
berarti bahwa secara parsial variabel kualitas produk citra merek dan kualitas produk berpengaruh signifikan
tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap terhadap keputusan pembelian telepon selular.
keputusan pembelian telepon seluler merek Samsung Kemudian secara parsial variabel citra merek
dikalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
Malikussaleh. telepon seluler merek Samsung sedangkan variabel
kualitas produk tidak berpengaruh signifikan terhadap
PEMBAHASAN keputusan pembelian telepon seluler merek Samsung
pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Secara umum penelitian ini menunjukkan hasil Malikussaleh.
analisis mengenai kondisi penilaian responden terhadap
variabel-variabel penelitian ini yang sangat baik. Hal ini Saran
dapat ditunjukkan dari banyaknya tanggapan kesetujuan Adapun saran-saran yang dapat diberikan peneliti
yang tinggi dari responden terhadap kondisi dari dalam penelitian ini adalah Citra merek dapat menjadi
masing-masing variabel penelitian. Dari hasil tersebut pertimbangan bagi setiap produsen dalam memasarkan
selanjutnya diperoleh bahwa kedua variabel independen produknya. Selain itu, kualitas produk juga merupakan
yaitu citra merek dan kualitas produk memiliki variabel yang perlu untuk dipertimbangkan dalam
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian penciptaan produk, dikarenakan untuk produk tertentu
telepon seluler merek Samsung. Penjelasan dari masing- seperti telepon seluler membutuhkan kualitas untuk
masing variabel adalah sebagai berikut: menciptakan citra yang baik bagi perusahaan dan
produk yang dihasilkan.
REFERENSI
Assauri, Sofyan. 2001. Manajemen Pemasaran, dasar, konsep dan strategi, jilid pertama, cetakan ketiga. Jakarta.
Giffen. 2002. Customer Loyalty How to Earn It. Lexington Books: Singapore.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-PrinsipPemsaran (EdisiKeduaBelas) Jilid 1. Erlangga:
Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001. Prinsip- prinsipPemasaranJilid 1. Erlangga: Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001. Prinsip- Prinsip Pemasaran Jilid Kedua Edisi Kedelapan. Erlangga:
Jakarta.
Kotler, Philip. 1995. Manajemen Pemasaran Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Kegunaan, Edisi
Kedelapan. Salemba Empat: Jakarta.
Lutiary Eka Ratri. 2007. HubunganAntara Citra Merek (Brand Image) Operator SelulerdenganLoyalitasMerek
(Brand Loyalty) PadaMahasiswaPenggunaTeleponSeluler di
FakultasEkonomiRegulerUniversitasDiponegoro Semarang.FakultasPsikologiUniversitasDiponegoro:
Semarang.
Mullins. 2005. Marketing Management A. Strategic Decision Approach. MC Graw Hill: New York.
Mursalin.(2013). Pengaruh Pelayanan Terhadap Minat Berkunjung Pada Perpustakaan Fakultas Ekonomi
Universitas Malikussaleh.SkripsiUniversitasMalikussaleh. Aceh
Ogi Sulistian. 2011. Pengaruh Brand Image Terhadap Loyalitas Pelanggan Rokok Gudang Garam
Filter.Kuningan: FakultasEkonomiUniversitasKuningan.