Anda di halaman 1dari 33

PENGARUH CITRA MEREK,HARGA, DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN HP IPHONE DI JORDAN CORNER YOGYAKARTA

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan oleh :

Farah Martalatas

No. Mhs. 111701077

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN

YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA

YOGYAKARTA 2020
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH CITRA MEREK,HARGA, DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN HP IPHONE DI JORDAN CORNER YOGYAKARTA

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan oleh :

Farah Martalatas

No. Mhs. 11170107

Yogyakarta,___________________

Telah disetujui oleh :

sDosen Pembimbing

Sri Ekanti Sabardini,Dra., M.Si.


A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan teknologi komunikasi pada era-globalisasi saat ini sangat

dibutuhkan. Perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia sangat pesat, terutama

perkembangan teknologi telekomunikasi seluler,ditambah dengan persaingan yang ketat

antara tiap perusahaan maka setiap perusahaan berlomba-lomba untuk memberikan

inovasi-inovasi supaya dapat mempertahankan konsumen serta dapat menjaga

keberlangsunganya perusahaan. Salah satu yang berkembang pesat adalah kemajuan

teknologi di bidang komunikasi. Adanya banyak pesaing mengharuskan perusahaan

memperhatikan apakah harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas produk yang bukan

hanya bermodalkan merek yang sudah dikenal, serta desain yang diberikan bias menarik

hati para konsumen dan bias mempertahankan loyalitas dari konsumen tersebut.

Citra merek,harga, dan iklan merupakan factor yang dapat mempengaruhi dan

sering dievaluasi terlebih dahulu oleh konsumen sebelum melakukan keputusan

pembelian suatu produk. Karena menurut Kotler (2002) keputusan pembelian merupakan

sebuah proses dalam pembelian yang nyata, apakah konsumen membeli atau tidak.

Menurut Tjiptono (2015) Citra Merek adalah deskripsi asosiasi dan keyakinan

konsumen terhadap merek tertentu,citra merek (Brand Image) adalah pengamatan dan

kepercayaan yang digenggam konsumen seperti yang dicerminkan di asosiasi atau di

ingatan konsumen.

Menurut Kotler dan Armstrong (2012) Dalam arti yang sempit harga (price)

adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, lebih luas lagi harga adalah
jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan untuk

memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.

menurut Tjiptono dalam Rahman, (2012) menyatakan bahwa, Periklanan adalah

bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan,

atau keunggulan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan

rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.

Menurut Kotler & Armstrong (2016) mendefinisikan keputusan pembelian merupakan

bagian dari perilaku konsumen. Perilaku konsumen yaitu studi tentang bagaimana

individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana

barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Iphone merupakan handphone yang dikeluarkan oleh perusahaan teknologi asal

Amerika Serikat dan menjadi produk unggulan dari Apple.Inc. Iphone menggunakan

system operasi telepon genggam iOS Apple yang dikenal dengan nama “iphone OS”.

Iphone pertama dirilis pada tahun 2007. Dalam perkembangnya, sejak membuat model

2G di 2007,Apple terus melakukan pengembangan untuk produknya agar terus update

sesuai dengan perkembangan zaman.

Dalam mendapatkan citra merek yang bagus dimata konsumennya diperlukan waktu

yang lama, agar konsumennya percaya bahwa produk iphone yang dia miliki memiliki

kelas tersendiri di mata orang lain. Sehingga membuat orang tertarik dengan produk

iphone.

Dari sector harga yang ditawarkan oleh Apple pada produk iphonennya ini juga

relative tinggi dibandingkan dengan para pesaingnya dalam pasar smartphone kondisi
seperti ini pasti memberi efek tertentu pada konsumen yang mereka incar dengan adanya

alternative produk yang ditawarkan dari merek lain.

Alasan saya meniliti handphone merek Iphone di Jordan Corner itu karena

dilingkungan sekitar saya rata – rata membeli iphone di Jordan Corner jadi bisa dikatakan

recommended. Di Jordan Corner menjual iphone new second original tetapi second

original guaranteed dan sudah melalui quality control kemulusan handphone iphone di

Jordan Corner rata – rata 97% ke atas dan banyak macam tipe iphone mulai dari iphone

6S hingga iphone 12 Pro Max.

Dari sector harga iphone di Jordan Corner lebih murah dibandingkan dikonter iphone

lainnya. Dan di Jordan Corner menerima trade dan tuker tambah handphone merek apa

saja, system pembayaran bisa cash ataupun menggunakan debit/credit card / split

payment / transfer. Yang lebih menarik lagi disana bisa kredit untuk Mahasiswa via

Cicil.ID

Periklanan Di Jordan Corner sangat baik dan banyak discount setiap harinya sehingga

sangat menarik pelanggan untuk membelinya. pelayanan di Jordan Corner sangatlah baik,

dan sangat ramah.

Di Jordan Corner dalam memasarkan produknya menggunakan dua jenis yaitu online

dan offline. Jika ingin melakukan pembelian secara online bisa order via Rekber Toko

Pedia

Penelitian yang berhubungan dengan citra merek, harga dan iklan dan pengaruhnya

terhadap keputusan pembelian telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu

dengan hasil yang berbeda. Yazia melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas
Produk,Harga,dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry”, hasil

penelitian menyimpulkan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian, variabel harga tidak berpengaruh secara

signifikan dan negatif terhadap keputusan pembelian, dan variabel iklan berpengaruh

negatif terhadap keputusan pembelian. Deisy.,dkk melakukan penelitian dengan judul

“Analisa Citra Merek,Harga,Produk terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung

pada seluruh gerai – gerai seluler di IT Center Manado , hasil penelitian menyimpulkan

bahwa variabel citra merek tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian,

variabel harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, dan variabel

kualitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian handphone. Laheba.,dkk

melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Citra Merek,Fitur dan Harga terhadap

Keputusan Pembelian Handphone Samsung, hasil penelitian menyimpulkan bahwa

variable Citra Merek berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keputusan

pembelian, variabel fitur berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keputusan

pembelian, harga berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keputusan

pembelian dan secara simultan atau bersama-sama Citra Merek,Fitur dan Harga

berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian. Triwahyuni

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk,Harga, dan Promosi

terhadap Keputusan Pembelian HP OPPO pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UN PGRI

Kediri” hasil penelitian menyimpulkan bahwa variabel kualitas produk brpengaruh

terhadap keputusan pembelian,Variabel Harga berpengaruh terhadap keputusan

pembelian,promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian . Ningrum.,dkk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk,Citra Merek, dan Iklan
Handphoe Samsung terhadap Keputusan Pembelian” hasil penelitian menyimpulkan

bahwa variabel kualitas produk brpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan

pembelian,Variabel Citra Merek berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan

pembelian,Iklan berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan

pembelian .Cahyono melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Citra Merek,Harga

dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek OPPO di Sleman Daerah

Istimewa Yogyakarta” hasil penelitian menyimpulkan bahwa variabel Citra Merek tidak

memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian,Variabel Harga tidak memiliki

pengaruh terhadap keputusan pembelian,promosi tidak memiliki pengaruh terhadap

keputusan pembelian secara serentak variabel citra merek,harga, dan promosi

berpengaruh terhadap keputusan pembelian .Ruslim1,Tumewu2 melakukan penelitian

dengan judul “The Influence of Advertisement,Perceived Price,and Brand Image On

Consumer Buying Decision to ASUS Mobile Phone” hasil penelitian menyimpulkan

bahwa variabel Advertisement,Perceived Price,and Brand Image significantly effect on

Consumer buying decision of ASUS simultaneously, Advertisement has significant effect

on consumer buying Decision of ASUS, Partially, Perceived Price has Significant effect

on consumer buying decision of ASUS, partially, Brand Image has significant effect on

consumer buying decision of ASUS,partially.

Berbagai hasil penelitian di atas memberikan hasil yang kontradiktif, oleh karena itu

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Citra

Merek,Harga, dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian Hp Iphone di Jordan

Corner Yogyakarta.
B. RUMUSAN MASALAH

Saat ini persaingan yang terjadi antara perusahaan yang memproduksi produk-produk

smartphone sangatlah ketat, banyak bermunculan pesaing-pesaing baru yang menciptakan

produk yang lebih variatif ditinjau dari segi harga, kualitas produk, citra merak dan keputusan

pembelian. Hal itu berpengaruh secara langsung terhadap volume penjualan produk pertahun.

Konsumen akan tertarik untuk membeli sebuah produk jika kualitas produk yang ditawarkan

oleh suatu produk sesuai dengan kebutuhan konsumennya. Selain itu citra merek dan harga

menentukan keputusan pembelian konsumen. Dengan adanya persepsi yang positif terhadap

suatu produk, maka keputusan pembelian konsumen pun akan tinggi.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah di kemukakan maka peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

handphone merek Iphone di Jordan Corner Yogyakara?

2. Apakah Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

handphone merek Iphone di Jordan Corner Yogyakara?

3. Apakah Iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

handphone merek Iphone di Jordan Corner Yogyakara?

C. BATASAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti mempersempit batasan masalah yang menjadi bahan

dalam penelitian. Adapun batasan masalah secara rinci sebagai berikut:

1. Variabel penelitian ini adalah Citra Merek,Harga,Iklan dan keputusan pembelian.

2. Produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hp Iphone.

3. Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta.

D. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian

2. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian

3. Untuk menganalisis pengaruh iklan terhadap keputusan pembelian

E. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan akan memberikan beberapa kegunaan atau manfaat antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan informasi atau pengetahuan baru kepada pihak-

pihak yang berkepentingan dan dapat bermanfaat sebagai bahan pedoman atau

pembanding untuk penelitian selanjutnya agar dapat menyusun proposal skripsi dengan

baik dan benar.

2. Manfaat Praktis
a) Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan tentang harga,

kualitas produk, citra merek dan keputusan pembelian, agar dapat memperdalam

ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan.

b) Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, informasi tambahan dan

dapat sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan Iphone untuk lebih memahami

sejauh mana peranan citra merek,harga,iklan terhadap keputusan pembelian Hp

Iphone Serta dapat membantu perusahaan dalam mengambil kebijakan yang tepat

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Bagi Pihak Lain

Sebagai referensi dan bahan untuk mengembangkan serta memajukan ilmu

pengetahuan khususnya di bidang Manajemen Pemasaran.


F. Landasan Teori, Penelitian Terdahulu, dan Perumusan Hipotesis

a) Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (dalam Priansa, 2017) menjelaskan manajemen

pemasaran ialah suatu upaya manusia untuk mencapai hasil pertukaran yang

diinginkan dan membangun hubungan yang erat dengan konsumen dengan cara

yang menguntungkan bagi perusahaan.

b) Keputusan Pembelian

Menurut Tjiptono (2012), faktor – faktor yang mempengaruhi pelanggan

adalah ikatan emosional yang terjalin antara pelanggan dan produsen setelah

pelanggan menggunakan produk dan jasa dari perusahaan dan mendapati bahwa

produk atau jasa tersebut memberi nilai tambah. Dimensi nilai terdiri dari 4 yaitu:

1. Nilai emosional, utilitas yang berasal dari mengkonsumsi produk. Jika

konsumen mengalami perasaan positif (positive feeling) pada saat membeli

atau menggunakan suatu merek, maka merek tersebut memberikan nilai

emosional. Pada intinya nilai emosional berhubungan dengan perasaan, yaitu

perasaan positif apa yang akan dialami konsumen pada saat membeli produk.

2. Nilai sosial, utilitas yang didapat dari kemampuan produk untuk

meningkatkan konsep diri-sosial konsumen. Nilai sosial merupakan nilai yang

dianut oleh suatu konsumen, mengenai apa yang dianggap buruk oleh

konsumen.

3. Nilai kualitas, utilitas yang dapat dari produk karena reduksi biaya jangka

pendek dan biaya jangka panjang.


4. Nilai fungsional adalah nilai yang diperoleh dari atribut produk yang

memberikan kegunaan (utility) fungsional kepada konsumen nilai ini

berkaitan lagsung dengan fungsi yang diberikan oleh produk atau layanan

kepada konsumen

Faktor-faktor ini memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap

konsumen dalam memilih produk yang akan dibelinya, menurut Kotler dan

Keller (2012) faktor-faktor ini terdiri dari :

1. Cultural factor (Faktor Budaya)

a. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling

mendasar

b. Sub budaya, terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok, ras dan daerah

geografis. Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting,

dan pemasar sering merancang produk dan program pemasar yang

disesuaikan kebutuhan mereka.

c. Kelas sosial, merupakan pembagian masyarakat yang yang relatif

homogen dan permanen, dan tersusun secara hirarkis dan anggotanya

menganut nilai-nilai minat dan perilaku yang sama.

2. Sosial factor (Faktor Sosial)

Faktor Sosial yang mempengaruhi perilaku pembelian, seperti :

a. Kelompok Referensi

Kelompok referensi (reference group) seseorang adalah semua

kelompok uang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak

langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut


b. Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting

dalam masyarakat dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok

referensi utama yang paling berpengaruh. Ada dua keluarga dalam

kehidupan pembeli, yaitu: keluarga orientasi (family of orientation)

terdiri dari orang tua dan saudara kandung, keluarga prokreasi (family of

procreation) yaitu pasangan dan anak-anak.

c. Peran Sosial dan Status

Orang berpartisipasi dalam banyak kelompok, keluarga, klub, dan

organisasi. Kelompok sering menjadi sumber informasi penting dalam

membantu mendefinikasikan norma perilaku. Kita dapat mendefinisikan

posisi seseorang dalam tiap kelompok di mana ia menjadi anggota

bedasarkan peran dan status.

3. Personal factor (Faktor Pribadi)

Faktor pribadi juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Faktor pribadi

meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan dan

keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan

nilai.

c) Citra Merek

Kotler dan Keller (2012) menyatakan pengertian Citra Merek adalah cara

masyarakat menganggap merek secara aktual. Agar citra dapat tertanam dalam

pikiran konsumen, pemasar harus memperlihatkan identitas merek melalui saran


komunikasi dan kontak merek yang tersedia. Citra Merek merupakan persepsi

masyarakat terhadap perusahaan atau produknya.

Indikator – indikator Menurut Keller (2013) untuk membentuk citra merek

sebagai berikut :

a. Brand Identity (identitas Merek)

Brand identity merupakan identitas fisik yang berkaitan

dengan merek atau produk tersebut sehingga pelanggan mudah

mengenali dan membedakannya dengan merek atau produk lain,

seperti logo, warna, kemasan, lokasi, identitas perusahaan yang

memayungi, slogan, dan lain-lain.

b. Brand Personality (Personalitas Merek).

Brand personality adalah karakter khas sebuah merek yang

membentuk kepribadian tertentu sebagaimana layaknya manusia,

sehingga khalayak pelanggan dengan mudah membedakannya

dengan merek lain dalam kategori yang sama, misalnya karakter

tegas, kaku, berwibawa, nigrat, atau murah senyum, hangat,

penyayang, berjiwa sosial, atau dinamis, kreatif, independen, dan

sebagainya.

c. Brand Association (Asosiasi Merek).

Brand Association adalah hal-hal spesifik yang pantas atau

selalu dikaitkan dengan suatu merek, bisa muncul dari penawaran

unik suatu produk, aktivitas yang berulang dan konsisten misalnya

dalam hal sponsorship atau kegiatan social resposibility, isu-isu


yang sangat kuat berkaitan dengan merek tersebut, ataupun person,

simbol-simbol dan makna tertentu yang sangat kuat melekat pada

suatu merek.

d. Brand Attitude and Behavior (sikap dan perilaku merek).

Brand attitude and behavior adalah sikap atau perilaku

komunikasi dan interaksi merek dengan pelanggan dalam

menawarkan benefit-benefit dan nilai yang dimilikinya. Attitude

and behavior mencakup sikap dan perilaku pelanggan, aktivitas

dan atribut yang melekat pada merek saat berhubungan dengan

khalayak pelanggan, termasuk perilaku karyawan dan pemilik

merek.

e. Brand Benefit and Competence (Manfaat dan Keunggulan

Merek).

Brand benefit and competence merupakan nilai-nilai dan

keunggulan khas yang ditawarkan oleh suatu merek kepada

pelanggan yang membuat pelanggan dapat merasakan manfaat

karena kebutuhan, keinginan, mimpi, dan obsesinya terwujudkan

oleh apa yang ditawarkan tersebut.

d) Harga

Menurut Kotler dan Armstrong (2012) Dalam arti yang sempit harga

(price) adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, lebih luas lagi

harga dalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk
mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau

jasa.

Menurut Kotler dan Armstrong terjemahan Sabran (2012), ada empat indikator

harga yaitu :

a. Keterjangkauan harga

b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

c. Daya saing harga

d. Kesesuaian harga dengan manfaat.

e) Iklan

Menurut Kotler, Philip & Armstrong (2011), periklanan adalah Segala

bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non-personal oleh

suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. menurut Tjiptono dalam

Rahman, (2012) menyatakan bahwa, Periklanan adalah bentuk komunikasi tidak

langsung, yang didasari pada informasi tentang keungulan, atau keunggulan suatu

produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa

menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan

pembelian.

Menurut Kotler (Hermawan, 2012), indikator-indikator yang digunakan untuk

mengukur periklanan adalah:

a) Memberikan Informasi (to inform),

b) Membujuk (to persuade),

c) Mengingatkan (to remind).


Penelitian Terahulu

Peneliti Judul Hasil

Pengaruh Citra Merek,Harga Harga berpengaruh positif

dan Promosi terhadap signifikan terhadap


Edi Cahyono1 Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian

Handphone merek OPPO di

Sleman Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Pengaruh Kualitas Produk, Harga berpengaruh Negatif

Harga dan Promosi terhadap signifikan terhadap


Naning Triwahyuni1 Keputusan Pembelian HP Keputusan Pembelian

OPPO Pada Mahasiswa

Fakultas Ekonomi UN PGRI

Kediri

Pengaruh Citra Merek,Fitur Citra Merek berpengaruh

Yitzhak Armando Laheba1 dan Harga Terhadap positif signifikan terhadap

Willem J.F. Alfa Tumbuan2 Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian

Handphone Samsung
Djurwati Soepeno3

Analisa Citra Citra Merek berpengaruh

Merek,Harga,Produk dan negative signifikan terhadap


Malonda Deisy1 Kualitas Terhadap Keputusan Keputusan Pembelian
Joyce Lapian2 Pembelian Handphone

Samsung Pada Seluruh Gerai


Yunita Mandagie3
– Gerai Seluler di IT Center

Manado

Ramadhani Widya Ningrum1 Pengaruh Kualitas Produk, Iklan berpengaruh positif

Satrijo Budiwibowo2 Citra merek, dan Iklan signifikan terhadap

Juli Murwani3 Handphone Samsung Keputusan Pembelian

terhadap Keputusan

Pembelian

Pengaruh Kualitas Iklan berpengaruh negatif

Produk,Harga, dan Iklan signifikan terhadap


Vivil Yazia1 terhadap Keputusan Keputusan Pembelian

Pembelian Handphone

Blackberry

The Influnce of Brand image berpengaruh

Advertisement,Perceived positif signifikan terhadap


Archi C. Ruslim1 Price,and Brand Image on Keputusan Pembelian
Ferdinand J. Tumewu2 Consumer Buying Desicion
to

ASUS Mobile Phone

G. Perumusan Hipotesis

Hubungan variable Citra Merek terhadap Keputuan Pembelian

Merek merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.

Merek meliputi nama, istilah, tanda simbol/lambang, desain, warna,gerak atau

kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas

dan deferensiasi terhadap produk pesaing. Citra Merek memiliki hubungan dengan

keputusan Pembelian, hal tersebut dapat dibuktikan dari penelitian terdahulu yang

disusun oleh Defriansyah Doni, Islahuddin dan Welly (2016) yang menyatakan citra

merek berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone

Samsung dan Sari Hutami Permata dan Penny (2016) yang menyatakan citra merek

berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian smartphone Xiaomi

di DIY. Maka penelitian mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Citra Merek berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian Hp Iphone di

Jordan Corner Yogyakarta

Hubungan Variabel Harga dengan Keputusan Pembelian

Harga merupakan salah satu variabel penting dalam pemasaaran, dimana harga

dapat mempengaruhi konsumen dalam dalam mengambil keputusan untuk membeli


suatu produk, karena berbagai alasan. Alasan ekonomis akan menunjukan harga yang

rendah atau harga terlalu berkompetensi merupakan salah satu pemicu penting untuk

meningkatkan kinerja pemasaran dan elemen paling mudah dalam program

pemasaran untuk disesuaikan. Konsumen mungkin membutuhkan atau menginginkan

suatu produk, namun jika daya belinya tidak menginginkan untuk membeli produk

tersebut, maka menyebabkan konsumen tersebut beralih ke produk subtitusi yang

lebih rendah. Harga memiliki hubungan dengan keputusan pembelian, hal tersebut di

buktikan dari penelitian terdahulu yang disusun oleh Sinaga Liliscui, Abdul dan

Benni (2018) yang menyatakan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian smartphone studi pada Mahasiswa Lp3i Kepri Hal ini juga

dikuatkan oleh Widiatmoko Galih dan Sudharto (2016) yang menyatakan bahwa

harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Iphone ( studi kasus

Mahasiswa fisip Undip). Maka penelitian mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Harga berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian Hp Iphone di Jordan

Corner Yogyakarta

Hubungan variable Iklan terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen menganggap bahwa iklan sebagai jendela informasi sebagai paduan

dalam memilih produk. Di lingkungan produsen, iklan merupakan media promosi

tentang kualitas dan ciri-ciri produk kepada masyarakat baik orang tua maupun anak-

anak. Sebagai calon konsumententu perlu informasi yang jelas terhadap produk yang

diiklankan.Melalui informasi yang jelas niscaya calon konsumen akan mempunyai

keputusan untuk membeli. Liliweri, Alo (2014)

H3 : Iklan berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian


H. HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara yang harus di uji

kebenrannya melalui penelitian (Muchlis et al,2016),

Berdasarkan tinjuan pustaka dan kerangka penelitian seperti yang telah diuraikan,

maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

H1 : Citra Merek berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian konsumen

Handphone merek Iphone di Jordan Corner Yogyakarta

H2 : Harga berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian konsumen

Handphone merek Iphone di Jordan Corner Yogyakarta

H3 : Iklan berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian konsumen Handphone

merek Iphone di Jordan Corner Yogyakarta

H4 : Citra merek,Harga dan Iklan secara simultan berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian konsumen Handphone merek Iphone di Jordan Corner Yogyakarta

I. Kerangka penelitian

Menurut Wiyono (2011) kerangka pikir adalah jaringan asosiasi yang disusun,

dijelaskan dan dielaborasi secara logis antar variabel yang dianggap relevan pada situasi

masalah dan diidentifikasi melalui proses seperti wawancara, pengamatan, dan survei

literatur.

Untuk menggambarkan hubungan antara variabel independen, dalam hal ini Citra

Merek (X1), Harga (X2), dan Iklan (X3) terhadap variabel dependen yaitu Keputusan

Pembelian (Y) ditunjukkan dengan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Citra Merek
(X1)
Keputusan
Harga (X2) Pembelian (Y)

Iklan (X3)

J. Metode Penelitian

1. Definisi konsep :

f) Citra Merek

Kotler dan Keller (2012) menyatakan pengertian Citra Merek adalah cara

masyarakat menganggap merek secara aktual. Agar citra dapat tertanam dalam

pikiran konsumen, pemasar harus memperlihatkan identitas merek melalui saran

komunikasi dan kontak merek yang tersedia. Citra Merek merupakan persepsi

masyarakat terhadap perusahaan atau produknya.

g) Harga

Menurut Kotler dan Armstrong (2012) Dalam arti yang sempit harga

(price) adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, lebih luas lagi

harga dalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk

mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau

jasa.

h) Iklan

Menurut Kotler, Philip & Armstrong (2011), periklanan adalah Segala

bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non-personal oleh

suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. menurut Tjiptono dalam


Rahman, (2012) menyatakan bahwa, Periklanan adalah bentuk komunikasi tidak

langsung, yang didasari pada informasi tentang keungulan, atau keunggulan suatu

produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa

menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan

pembelian.

i) Keputusan Pembelian

Menurut Kotler & Armstrong (2016) mendefinisikan keputusan pembelian

merupakan bagian dari perilaku konsumen perilaku konsumen yaitu studi tentang

bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan,

dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan

dan keinginan mereka.

2. Definisi operasional :

1) Citra Merek (X1)

Indikator – indikator Menurut Keller (2013) untuk membentuk citra merek

sebagai berikut :

f. Brand Identity (identitas Merek)

Brand identity merupakan identitas fisik yang berkaitan

dengan merek atau produk tersebut sehingga pelanggan mudah

mengenali dan membedakannya dengan merek atau produk lain,

seperti logo, warna, kemasan, lokasi, identitas perusahaan yang

memayungi, slogan, dan lain-lain.


g. Brand Personality (Personalitas Merek).

Brand personality adalah karakter khas sebuah merek yang

membentuk kepribadian tertentu sebagaimana layaknya manusia,

sehingga khalayak pelanggan dengan mudah membedakannya

dengan merek lain dalam kategori yang sama, misalnya karakter

tegas, kaku, berwibawa, nigrat, atau murah senyum, hangat,

penyayang, berjiwa sosial, atau dinamis, kreatif, independen, dan

sebagainya.

h. Brand Association (Asosiasi Merek).

Brand Association adalah hal-hal spesifik yang pantas atau

selalu dikaitkan dengan suatu merek, bisa muncul dari penawaran

unik suatu produk, aktivitas yang berulang dan konsisten misalnya

dalam hal sponsorship atau kegiatan social resposibility, isu-isu

yang sangat kuat berkaitan dengan merek tersebut, ataupun person,

simbol-simbol dan makna tertentu yang sangat kuat melekat pada

suatu merek.

i. Brand Attitude and Behavior (sikap dan perilaku merek).

Brand attitude and behavior adalah sikap atau perilaku

komunikasi dan interaksi merek dengan pelanggan dalam

menawarkan benefit-benefit dan nilai yang dimilikinya. Attitude

and behavior mencakup sikap dan perilaku pelanggan, aktivitas

dan atribut yang melekat pada merek saat berhubungan dengan


khalayak pelanggan, termasuk perilaku karyawan dan pemilik

merek.

j. Brand Benefit and Competence (Manfaat dan Keunggulan

Merek).

Brand benefit and competence merupakan nilai-nilai dan

keunggulan khas yang ditawarkan oleh suatu merek kepada

pelanggan yang membuat pelanggan dapat merasakan manfaat

karena kebutuhan, keinginan, mimpi, dan obsesinya terwujudkan

oleh apa yang ditawarkan tersebut.

2) Harga (X2)

Menurut Kotler dan Armstrong terjemahan Sabran (2012), ada empat indikator

yang harga yaitu :

a. Keterjangkauan harga

b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

c. Daya saing harga

d. Kesesuaian harga dengan manfaat.

3) Iklan (X3)

Menurut Kotler (Hermawan, 2012), indikator-indikator yang digunakan untuk

mengukur periklanan adalah:

d) Memberikan Informasi (to inform),

e) Membujuk (to persuade),

f) Mengingatkan (to remind).

4) Keputusan Pembelian (Y)


Menurut Tjiptono (2012) indikator – indikator terdiri dari 4 yaitu :

a. Nilai emosional, utilitas yang berasal dari mengkonsumsi produk. Jika

konsumen mengalami perasaan positif (positive feeling) pada saat membeli

atau menggunakan suatu merek, maka merek tersebut memberikan nilai

emosional. Pada intinya nilai emosional berhubungan dengan perasaan, yaitu

perasaan positif apa yang akan dialami konsumen pada saat membeli produk.

b. Nilai sosial, utilitas yang didapat dari kemampuan produk untuk

meningkatkan konsep diri-sosial konsumen. Nilai sosial merupakan nilai

yang dianut oleh suatu konsumen, mengenai apa yang dianggap buruk oleh

konsumen.

c. Nilai kualitas, utilitas yang dapat dari produk karena reduksi biaya jangka

pendek dan biaya jangka panjang.

d. Nilai fungsional adalah nilai yang diperoleh dari atribut produk yang

memberikan kegunaan (utility) fungsional kepada konsumen nilai ini

berkaitan lagsung dengan fungsi yang diberikan oleh produk atau layanan

kepada konsumen

3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014)

penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data dan berbentuk

angka atau data kualitatif yang diangkakan, penelitian ini berupa kuesioner di

masyarakat Yogyakarta yang bersedia menjadi responden dan mengisi kuesioner.


4. Jenis dan Sumber Data

Data Primer Menurut Wiyono (2011) data primer adalah data yang diperoleh

langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat

pengambilan data secara langsung pada subyek sebagai sumber informasi untuk data

yang dicari. Data primer dari penelitian ini bersumber dari masyarakat Yogyakarta.

5. Populasi dan Sampel

1) Populasi

Menurut wiyono (2011), dalam penelitian bisnis, populasi di definisikan sebagai

kelompok subyek yang hendak dikenai generalisasi hasil dari penelitian, dalam

penelitian ini populasinya yaitu masyarakat Yogyakarta yang menggunakan sekaligus

pembeli produk HP Iphone.

2) Sampel

Menurut Sugiono (2014) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sempel yang digunakan adalah

metode Non Probability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel adapun penentuan sampel menggunakan metode

Insidental Sampling yaitu mengambil responden sebagai sampel berdasarkan

kebetulan, yakni siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel, bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber

data dangan kriteria utamanya adalah orang tersebut merupakan pengguna sekaligus

pembeli Hp Iphone di Jordan Corner Yogyakarta, Sampel penelitian menurut


Roscue, jumlah anggota sampel 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Jumlah

anggota sampel penelitian ini adalah minimal sebanyak 40 responden yang

menggunakan sekaligus pembeli Hp iphone di Jordan Corner Yogyakarta.

6. Metode Pengambilan Sample

Metode pengambilan data yang digunakan penelitian adalah kuesioner. Menurut

Wiyono (2011), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis yang ditunjukan kepada

responden. Dalam kuesioner ini telah disiapkan beberapa alternatif jawaban dengan

menggunakan skala pengukuran yaitu skala Likert yang terdiri dari 5 (lima) kategori

sebagai berikut:

a. Sangat Setuju (SS) diberikan skor nilai 5

b. Setuju (S) diberikan skor nilai 4

c. Netral (N) diberikan skor nilai 3

d. Tidak Setuju (TS) diberikan skor nilai 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) diberikan skor nilai 1

7. Uji Instrumen :

a) Uji Validitas

Uji Validitas yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

dalam mengukur itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,2010)

b) Uji Realibilitas
Reliabel Instrument adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Reliabel

Instrument diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran.

Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan Uji Realibilitas dengan menggunakan

metode Alpha Cronbach 0 sampai 1.

Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas) :

Menurut Ghozali (2016) uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah pada

suatu model regresi, suatu variabel independen dan variabel dependen ataupun

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak normal. Apabila suatu variabel

tidak berdistribusi secara normal, maka hasil uji statistik akan mengalami penurunan.

Pada uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan uji One Sample

Kolmogorov Smirnov yaitu dengan ketentuan apabila nilai signifikansi diatas 5%

atau 0,05 maka data memiliki distribusi normal. Sedangkan jika hasil uji One Sample

Kolmogorov Smirnov menghasilkan nilai signifikan dibawah 5% atau 0,05 maka

data tidak memiliki distribusi normal.

Uji Asumsi Klasik :

a) Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2016) pada pengujian multikolinearitas bertujuan untuk

mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independent atau variable bebas. Untuk menemukan terdapat atau tidaknya

multikolinearitas pada model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai

variance inflation factor (VIF). Nilai Tolerance mengukur variabilitas dari

variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas
lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi, dikarenakan

VIF = 1/tolerance, dan menunjukkan terdapat kolinearitas yang tinggi. Nilai cut

off yang digunakan adalah untuk nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF diatas angka

10.

b) Uji Heteroskedasitas

Menurut Ghozali (2013), uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamat

yang lain. Jika variance dari residul satu pengamat ke pengamat lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas karena data

ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran.

Menurut Ghozali (2013) salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas adalah dengan melakukan uji Glejser. Uji Glejser

mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independent.

Hasil probabilitas dikatakan signifikan jika nilai signifikannya diatas tingkat

kepercayaan 5%.

c) Metode Analisis

1. Analisa Regresi Linier Berganda

Menurut Sugiyono (2016) analisis regresi linier berganda merupakan regresi

yang memiliki satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen.

Adapun persamaan regresi berganda dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2

Keterangan :
Y = Variabel Dependen

a = Harga Konstanta

b1 = Koefisien Regresi pertama

b2 = Koefisien Regresi kedua

X1 = Variabel Independent pertama

X2 = Variabel Independen kedua

2. Uji F (Goodness of fit)

Menurut Ghozali (2011), uji goodness of fit (uji kelayakan model) dilakukan

untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual

secara statistik. Model goodness of fit dapat diukur dari nilai statistik F yang

menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam

model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Kriteria pengujian: 1. Pvalue < 0,05 menunjukkan bahwa uji model

ini layak untuk digunakan pada penelitian. 2. Pvalue > 0,05 menunjukkan

bahwa uji model ini tidak layak untuk digunakan pada penelitian.

3. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat secara parsial atau individual. Jika nilai Sig. uji t < 0,05 maka variabel

bebas memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat secara parsial

(Kuncoro, 2013).

4. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)


Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan

variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi berada di

antara 0 dan 1. Nilai yang semakin mendekati angka 1 maka variabel bebas

semakin baik dalam menjelaskan variabel terikat (Sugiyono, 2015).

Daftar Pustaka

Basuki, K. (2019). 済無 No Title No Title. ISSN 2502-3632 (Online) ISSN 2356-0304 (Paper)
Jurnal Online Internasional & Nasional Vol. 7 No.1, Januari – Juni 2019 Universitas 17
Agustus 1945 Jakarta, 53(9), 1689–1699. www.journal.uta45jakarta.ac.id

Cahyono, E. (2018). Pengaruh Citra Merek, Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Handphone Merek Oppo Di Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Jbma, 5(1), 61–75.

Handphone, P., Pada, S., Gerai, S., & Seluler, G. (2018). Analisis Citra Merek, Harga Produk
Dan Kualitas Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung Pada Seluruh Gerai Â
Gerai Seluler Di It Center Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis Dan Akuntansi, 6(4), 2288–2297. https://doi.org/10.35794/emba.v6i4.20997

Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13.
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Korowa, E., Sumayku, S., & Asaloei, S. (2018). Pengaruh Kelengkapan Produk dan Harga
terhadap Pembelian Ulang Konsumen. Jurnal Administrasi Bisnis, 6(3), 27–34.

Laheba, Y. A., Tumbuan, W., & Soepeno, D. (2015). Pengaruh Citra Merek, Fitur, dan Harga
terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung. Jurnal EMBA, 3(3), 99–108.

Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (2012). Bab II: Tinjauan Pustaka. 24–57.

Merek, P., Dan, D., Produk, K., Manajemen, J., & Ekonomi, F. (2016). Pengaruh Merek, Desain
Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Iphone Studi Kasus Pada Mahasiswa
Stie Eben Haezar Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(4), 367–375.

Moniharapon, S., Lapian, J., & Lotulung, S. C. (2015). Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan
Wom (Word of Mouth) Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Evercoss Pada
Cv.Tristar Jaya Globalindo Manado. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 3(3), 817–826. https://doi.org/10.35794/emba.v3i3.9614

Ruslim, A. C., & Tumewu, F. J. (2015). The Influence of Advertisement, Perceived Price and
Brand Image on Consumer Buying Decision to Asus Mobile Phone. Jurnal EMBA, 3(3),
393–401.

Smith, L. D., Hallehn, A., Elmahdi, A., Sheng, D., & Tejne, H. (2011). The 14. 1–13.

Tjiptono, Fandy, 2015 . Brand Management &


Strategy. Yogyakarta : Andi Tjiptono, Fandy, 2015 . Brand Management &
Strategy. Yogyakarta : Andi

Triwahyuni, N. (2017). Pengaruh Kualitas Produk,Harga,Dan Promosi Terhadap Keputusan


Pembelian Handphone Oppo Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Un Pgri Kendiri.
Manajemen, 1, 2–15.

Yulianda, S., & Handayani, T. (2015). The Effect of Two Aspects-Quality Products and
Consumers Psychology - Toward the Purchase Decisions of Samsung Mobile Phone.
Mediterranean Journal of Social Sciences, 6(5), 203–208.
https://doi.org/10.5901/mjss.2015.v6n5s5p203

Anda mungkin juga menyukai