Anda di halaman 1dari 26

PENGARUH INOVASI, HARGA, DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PRODUK HANDPHONE SAMSUNG

SKRIPSI

DIajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan

Mata kuliah Metodologi Penelitian

Oleh :

Indah Senada Hutabarat

20206122026

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MATANA

TANGERANG

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh inovasi, harga dan

citra merek terhadap keputusan pembelian produk handphone Samsung”. Skripsi ini ditulis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi

Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Matana. Dalam penelitian

ini, peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan, dukungan, bimbingan dari berbagai pihak

skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini,

peneliti secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Franky Jamin, FCCA, FCMA, CGMA, CSRS, CSRA, CPMA, ASEAN CPA

selaku Rektor di Universitas Matana

2. Bapak. Dr.M. Rachman Mulyandi, SE, MBA selaku Kepala Program Studi

Manajemen Universitas Matana

3. Bapak Anton PW Nomlen, SE, MBA selaku Dosen Pembimbing yang telah memberi

kesempatan kepada penulis untuk menyusun proposal skripsi ini.

4. Segenap dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Management Universitas Matana yang

telah memberikan banyak pengetahuan dan pembelajaran selama di bangku kuliah.

5. Seluruh keluarga besar saya yang mendukung saya dalam menyusun skripsi ini.

6. Teman-teman seperjuangan dalam bangku kuliah yang tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Tangerang, 12 Desember 2022

Indah Senada Hutabarat

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................i

HALAMAN KATA PENGANTAR .....................................................i

HALAMAN DAFTAR ISI ..................................................................ii

HALAMAN DAFTAR TABEL .........................................................iii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR .....................................................iv

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................1

1.1 Latar Belakang ...............................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................5

1.3 Pembatasan Masalah ......................................................................6

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................6

1.5 Manfaat Penelitian ..........................................................................6

1.6 Sistematika Penelitian ....................................................................6

Bab 2 TELAAH LITERATUR..........................................................7

2.1 Landasan Teori ...............................................................................7

2.1 Teori Khusus...................................................................................7

2.1.1.1 Pengertian Pemasaran...............................................................7

2.1.1.3 Harga.........................................................................................9

2.1.1.4 Citra Merek (Brand Image).....................................................10

2.1.1.5 Inovasi Produk.........................................................................11

2.1.1.6 Pentingnya Inovasi Produk......................................................13


ii
2.1.1.6 Pengertian Keputusan Pembelian............................................14

2.1.1.7 Peranan Konsumen Dalam Keputusan Pembelian..................14

2.2 Penelitian Terdahulu................................................................15

2.3 Kerangka Penelitian ................................................................17

2.4 Hipotesis Penelitian .................................................................18

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................19

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Judul

Tabel I.1 Data Penjualan Handphone Samsung..............................................3

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar

Gambar II.1 Kerangka Konseptual .....................................................17

v
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam perkembangan dunia modern dan globalisasi saat ini, penting

Komunikasi digital sangat penting bagi semua orang Penonton. Ketergantungan

masyarakat saat ini pada alat komunikasi Elektronik mempengaruhi meningkatnya

permintaan untuk berbagai jenis peralatan komunikasi elektronik. Hal ini

menyebabkan persaingan kuat dalam dunia usaha di bidang telekomunikasi

elektronik. salah satu dari Pesaingnya adalah produsen produk peralatan

telekomunikasi telepon. Sekarang, banyak perusahaan telepon seluler yang bersaing

menawarkan berbagai produk baru dan inovasi yang berbeda produk sebelumnya.

Ketika setiap perusahaan mengumumkan itu berikan kualitas dan ikuti pelanggan

yang ingin menarik membenci kepentingan. Selain inovasi, citra merek

mempengaruhi tingkat minat konsumen pada produk atau jasa tersebut Gratis.

Beradaptasi dengan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan

memperhatikan Tingkat daya beli dianggap sebagai perusahaan sebelum meluncurkan

rangkaian produk baru. Itulah yang terjadi Peran inovasi sangat penting bagi

perusahaan yang menyediakan produknya. Persaingan yang ketat memaksa

perusahaan untuk inovatif dan menciptakan produk yang disukai konsumen. tanpa

inovasi, Produk perusahaan mungkin tenggelam dalam persaingan dengan produk lain

yang membanjiri pasar. Di sisi lain, konsumen meningkat kritik terhadap apa yang

mereka dapatkan dan harapkan dari produk. Tetapi ternyata tidak seperti yang

diharapkan pelanggan, perusahaan tidak sendiri akan kehilangan kepercayaan

pelanggan, dan ada risiko ditinggalkan pelanggan. Dengan kata lain, kepuasan

pelanggan akan pelanggan membeli produk berulang kali. Sementara itu, jika produk

1
tidak dapat memenuhi harapan pelanggan, atau gagal, maka pelanggan tidak akan

membeli produk lagi produk.

Selain inovasi, brand image juga menjadi salah satu hal yang diharapkan

konsumen sebelum membeli produk. Branding, itulah definisi dari asosiasi dan

keyakinan konsumen tentang merek tertentu (Tjiptono, 2005: 49). Menurut branding

Kotler, ada banyak kepercayaan merek. Sehingga dianggap sebagai bagaimana

konsumen memandang merek Sehingga Citra merek adalah seperangkat keyakinan,

pikiran, dan perasaan oleh orang yang menandatangani. Oleh karena itu, perilaku dan

perilaku pelanggan ekspresi merek sangat ditentukan oleh citra merek. Citra merek

adalah persyaratan merek yang kuat dan citra adalah rasa memiliki konsisten dan

jangka panjang. Sehingga tidak mudah untuk menciptakan citra merek, oleh karena

itu, sekali didirikan akan sulit untuk mengubahnya. Gambar yang dibuat harus jelas

dan memiliki keunggulan dibandingkan pesaingnya. Ketika perbedaan dan

keunggulan merek tersebut diperhadapkan dengan merek lain, maka muncullah situasi

merek atau positioning merek.

Setelah memperbarui logo, hal berikutnya yang harus perhatikan adalah

perusahaan yang menjual produknya adalah harga saham. Harga saham Secara

khusus, produk ponsel saat ini harus mampu bersaing dengan competitor lagi.

Produsen akan memperhatikan inovasi dan daya beli orang dan pasar sasaran. Di

tengah kompetisi jenis ini, itu dimulai sekarang Alat komunikasi seluler baru telah

muncul persaingan di pasar yang menawarkan banyak fitur canggih dan komprehensif

dan harga terjangkau untuk kelas menengah. Dan Munculnya tren ponsel murah saat

ini, banyak ponsel perusahaan Bisnis yang ada perlu bersaing satu sama lain untuk

menarik pelanggan. Buruk merek ponsel yang hebat masih hidup sampai sekarang dan

2
sukses dapatkan berbagai yang baru, dan simpan citra merek Beradaptasi dengan

persaingan harga adalah Samsung.

Keberhasilan para desainer dapat dilihat dalam menarik perhatian pelanggan

pendapatan dari penjualan produk. Berdasarkan data yang tersedia di Data pasar

smartphone global berbagai merek smartphone, Samsung adalah salah satu merek

terlaris. Dari Oleh karena itu, citra merek minat pada ponsel ini sangat kuat jumlah

pengguna smartphone merek ini. Bahkan karena keberanian yang besar Konsumen di

sekitar merek ini, Samsung adalah salah satunya merek ponsel yang memberikan

lisensi resmi di berbagai daerah khususnya Indonesia dimana Samsung mendominasi

pasar produk smartphone. Sekarang, banyak jenis ponsel telah keluar dalam model

yang berbeda gaya, trik dan spesifikasi serta tingkat persaingan pasar. Untuk

Perusahaan elektronik, terutama ponsel, situasi ini merupakan peluang untuk

menguasai pasar di bidang telepon. Perusahaan Ada banyak ponsel di Indonesia,

termasuk Samsung, Xiaomi, Apple, Sony, dan lainnya.

Vendor 1Q17 1Q17 UNITS 1Q16 1Q16

UNITS MARKETPLACE UNITS Market

Share

SAMSUNG 78,671.4 20.7 81,186.9 23.3

APPLE 51,992.5 13.7 51,629.5 14.6

HUAWEI 34,181.2 9.0 28,861.0 8.3

OPPO 30,922.3 8.1 15,891.5 4.6

VIVO 25,842.2 6.8 14,001.0 4.0

OTHERS 158,367.7 41.7 156,654.2 45.0

TOTAL 379,977.3 100 348,224.2 100

DAFTAR TABEL PENJUALAN

3
Data di atas menunjukkan bahwa hingga saat ini tahun 2017 produk Samsung masih

merajai segmen smartphone. Samsung masih menjadi yang terbesar dan terkuat di

dunia smartphone. Paling tidak dari sisi pangsa pasar. Laporan analisa pangsa pasar

dunia dari Gartner menyebutkan bahwa Samsung kini memiliki pangsa pasar 20,7%,

sedikit menurun dari angka 23,3 % tahun 2016. Namun Samsung masih merajai

pembelian handphone di tahun 2017.

Samsung masih mendominasi dengan penjualan 82,5 juta unit smartphone.

Angka

itu meraup 22,5 persen pangsa pasar. Kenaikan penjualan smartphone Samsung dari

tahun ke tahun terpatok 7,5 persen. Menurut analisa Gartner, Samsung mampu

mengatasi gesitnya persaingan dengan para vendor China yang menawarkan ponsel

murah. Tak lantas ikut arus, duo flagship Samsung Galaxy S8 dan S8 Plus nyatanya

diminati pasar. Penjualan smartphone Samsung di kuartal berikutnya diramalkan akan

terus meningkat menyusul perilisan handphone ini.

Pihak Samsung terus melakukan inovasi dari berbagai fungsi maupun bentuk

seperti mulai dari aplikasi finger print, anti air, hingga bentuk layar yang melengkung

yang hanya dimiliki oleh ponsel Samsung dimana untuk menarik perhatian konsumen.

Samsung juga terus melakukan inovasi agar tidak kalah dari kompetitornya dengan

menampilkan produk terbaiknya dan dapat memenuhi selera konsumen yang selalu

berkembang dan berubah-ubah.

Samsung terus melakukan berbagai inovasi agar terus dapat merajai puncak

segmen penjualan smartphone. Inovasi merupakan salah satu cara pemasaran agar

suatu produk bisa terus berjalan dan berkembang menyesuaikan kebutuhan dan

keinginan konsumen. Salah satu yang mendasari ini karena banyak handphone yang

mulai banyak berinovasi apalagi di jaman yang sudah sangat maju ditambah lagi

4
keputusan konsumen yang mulai bervariasi dan kritis dalam melakukan keputusan

pembelian apalagi ditambah mulai beragamnya kompetitor handphone yang sudah

sangat beragam.

Menurut Kotler dan Armstrong (2009:48), dimana harga adalah sejumlah uang

yang dibebankan atas suatu produk, jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar

konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa

tersebut. Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian sangatlah penting, karena

dengan tingkat harga yang ditetapkan oleh perusahaan dapat menjadi tolak ukur akan

permintaan suatu produk. Penetapan harga yang salah atas suatu produk dapat

mengakibatkan jumlah penjualan pada suatu produk tidak dapat maksimal yang

mengakibatkan penjulan menurun dan pangsa pasarnya berkurang. Dalam penetapan

harga perusahaan harus dapat menentukan harga penjualan sesuai dengan pangsa

pasar yang dituju agar penjualan produk dan pangsa pasar meningkat.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Inovasi produk berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian

handphone Samsung?

2. Apakah citra merek berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian

handphone Samsung?

3. Apakah harga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian handphone

Samsung?

4. Apakah inovasi produk, citra merek dan harga secara simultan berpengaruh

terhadap keputusan pembelian handphone Samsung?

5
C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis mempersempit batasan masalah yang menjadi bahan

penelitian. Adapun batasan masalah secara rinci sebagai berikut:

1. Produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah handphone Samsung.

2. Penelitian ini dilakukan/dibatasi pada Mahasiswa/I Fakultas Universitas Matana

yang pernah mengunakan atau membeli handphone Samsung.

3. Variabel yang diteliti meliputi; citra merek, harga dan inovasi.

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui adakah pengaruh harga, citra merek dan inovasi produk terhadap

keputusan pembelian produk handphone Samsung secara parsial maupun simultan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini,peneliti berharap dapat bermanfaat baik bagi pribadi peneliti,

universitas pada umumnya yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Bagi peneliti berharap dari penelitian ini dapat menambah wawasan dan

pengetahuan peneliti mengenai ilmu pemasaran khususnya berkaitan tentang

pengaruh inovasi produk terhadap keputusan pembelian produk handphone Samsung.

2. Bagi universitas peneliti berharap dapat dijadikan sebagai bahan untuk memperluas

wawasan dan ilmu pengetahuan serta sebagai tambahan kajian di perpustakaan

Universitas Matana

F. Sistematika Penulisan

Makalah ini terdiri atas beberapa Bab. Bab I merupakan bagian Pendahuluan yang

terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II bagian Tinjauan Pustaka yang terdiri dari

6
Landasan Teori, Penelitian Sebelumnya, Kerangka Konseptual, dan Hipotesis

Penelitian.

BAB II

TELAAH LITERATUR

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Khusus

2.1.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran yang baik telah menjadi elemen yang semakin vital untuk

kesuksesandi dunia bisnis. Pemasaran sangat mempengaruhi kehidupan kita sehari-

hari. Pemasaran sangat melekat dalam kehidupan kita setiap hari. Pemasaran yang

baik bukan sebuah kebetulan, melainkan hasil dari perencanaan dan pelaksanaan yang

cermat. Kegiatan pemasaran sangatlah penting dalam kesuksesan finansial

perusahaan. Kemampuan operasi akuntasi, dan fungsi bisnis lainnya tidak akan berarti

jika tidak ada cukup permintaan akan produk atau jasa dari konsumen.

Kotler dan Keller (2009:5) menyebutkan bahwa pemasaran (marketing) adalah

mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi

yang baik dan singkat dari pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan dengan cara yang

menguntungkan”.

Menurut Kotler dan Amstrong (2013:5) menawarkan definisi formal berikut :

pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk mengelola

hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku

kepentingannya.

Pemasaran adalah proses dan manajerial dimana individu dan kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan

pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.

7
Dari beberapa para ahli juga mengatakan tentang pengertian produk seperti

Kotler dan Amstrong (2003:5) menyebutkan bahwa pemasaran,lebih berurusan

dengan pelanggan dibandingkan fungsi bisnis lainnya. Memahami, menciptakan,

mengkomunikasikan, dan memberikan nilai dan kepuasan kepada konsumen adalah

inti pemikiran dan praktek pemasaran modern. Definisi singkatnya, pemasaran adalah

proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Dua sasaran

pemasaran yang utama adalah menarik konsumen baru dengan menjanjikan nilai yang

unggul dan mempertahankan konsumen saat ini dengan memberikan kepuasan.

Terdapat enam indikator inovasi produk antara lain (Kotler, 2007:37) :

a. Produk baru bagi dunia

Produk baru bagi dunia merupakan suatu produk baru yang menciptakan pasar yang

sama sekali baru, dimana produk sejenis belum pernah dibuat oleh pihak lain

sehingga produk tersebut merupakan produk yang benarbenar baru sehingga dapat

membedakan produk baru tersebut dengan produk-produk sejenis yang lainnya.

b. Lini produk baru

Lini produk baru merupakan produk baru yang memungkinkan perusahaan

memasuki pasar yang telah mapan untuk pertama kalinya memasuki pasar yang sudah

ada, dengan lini produk baru dapat mempengaruhi konsumen untuk menentukan

pilihan produk.

c. Tambahan pada lini produk yang telah ada

Tambahan pada lini produk yang telah ada merupakan produk-produk baru yang

melengkapi atau menambah suatu lini produk perusahaan yang telah mantap sehingga

produk menjadi lebih beragam sehingga memunculkan banyak pilihan.

d. Perbaikan dan revisi produk yang telah ada

8
Perbaikan dan revisi produk yang telah ada merupakan produk yang memberikan

kinerja yang lebih baik atau nilai yang dianggap lebih hebat dan menggantikan produk

yang telah ada, dimana dihasilkan produk baru dengan daya kerja/kegunaan yang

disempurnakan.

e. Penentuan kembali

Penentuan kembali merupakan produk yang sudah ada diarahkan atau dipasarkan ke

pasar atau segmen pasar yang baru, hasil ini diharapkan dapat memperluas pemasaran

dengan memperoleh pangsa pasar atau konsumen baru sebagai upaya untuk

meningkatkan penjualan.

f. Pengurangan biaya

Pengurangan biaya merupakan produk baru yang menyediakan produk yang daya

kerja/kegunaanya serupa dengan harga yang lebih murah atau rendah, hal ini

dimaksudkan mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli suatu produk dan

hal ini berdampak pada meningkatnya volume penjualan suatu produk.

2.1.1.2 Harga

Harga merupakan sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat

dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh

pembeli atau penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu

harga yang sama terhadap semua pembeli. Kotler dan Keller (2012:410), menyatakan

harga harus mencerminkan nilai konsumen bersedia membayar harga dibandingkan

harus mencerminkan hanya biaya pembuatan produk atau memberikan layanan.

Artinya harga merupakan sejumlah uang yang dibutuhkan atau ditukarkan ke

konsumen untuk mendapatkan atau memiliki suatu barang yang memiliki manfaat

serta penggunaannya. Indikator yang digunakan dalam penetapan harga antara lain

(Kotler dan Amstrong, 2005:452):

9
a. Penetapan Harga

Jual Keputusan penetapan harga, seperti halnya keputusan bauran pemasaran

lainnya harus berorientasi pada pembeli. Penetapan harga yang berorientasi pada

pembeli yang efektif mencakup memahami berapa besar nilai yang ditempatkan

konsumen atas manfaat yang mereka terima dari produk tersebut dan menetapkan

harga yang sesuai dengan nilai ini.

b. Elastisitas Harga

Seberapa responsif permintaan terhadap suatu perubahan harga. Jika permintaan

hampir tidak berubah karena sedikit perubahan harga, maka permintaan tersebut tidak

elastis/inelastis. Jika permintaan berubah banyak, kita menyebut permintaan tersebut

elastis. Semakin tidak elastis permintaan, semakin besar kemungkinan penjual

menaikkan harga.

c. Pertumbuhan Harga Pesaing

Faktor lain yang mempengaruhi keputusan penetapan harga perusahaan adalah

harga pesaing dan kemungkinan reaksi pesaing atas tindakan penetapan harga yang

dilakukan perusahaan. Seorang konsumen yang cenderung membeli suatu produk atas

evaluasi harga serta nilai produk pembanding sejenis lainnya.

2.1.1.3 Citra Merek ( Brand Image )

Menurut Kotler dan Keller (2009:403) Citra Merek adalah persepsi konsumen

terhadap perusahaan atau produknya. Menurutnya Citra tidak dapat ditanamkan dalam

pikiran konsumen dalam semalam atau di sebarkan melalui satu media saja.

Sebaliknya, Citra tersebut harus disampaikan melalui tiap sarana komunikasi yang

tersedia dan disebarkan secara terus menerus karena tanpa citra yang kuat sangatlah

10
sulit bagi sebuah perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan

pelanggan yang sudah ada. Menurut (schifman dan kanuk:2002) brand image adalah

persepsi yang bertahan lama, dan dibentuk melalui pengalaman, dan sifatnya relative

konsisten. Menurut Wicaksono (dalam Krystia : 2012) mengemukakan pentingnya

pengembangan Citra Merek dalam keputusan pembelian, Brand Image yang dikelola

dengan baik akan menghasilkan konsekuensi yang positif, meliputi:

a. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek perilaku konsumen dalam

mengambil keputusan pembelian.

b. Memperkaya orientasi konsumsi terhadap hal-hal yang bersifat simbolis lebih dari

fungsi-fungsi produk.

c. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk.

d. Meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan, mengingat inovasi teknologi

sangat mudah untuk ditiru oleh pesaing.

2.1.1.4 Inovasi Produk

Inovasi adalah proses menciptakan gagasan baru dan menjalankan dalam

prakteknya. Inovasi merupakan ide-ide baru dalam produk, sehingga hasilnya lebih

baik. Dalam organisasi perusahaan inovasi dalam dua bentuk yaitu: Inovasi produk,

yang menghasilkan barang atau jasa barua atau perbaikan dari yang telah ada dan

Inovasi proses, yeng menghasilkan cara baru dalam mengerjakan sesuatu proses.

(Wahyono,205).

Inovasi pemasaran juga merupakan cara-cara pemasaran yang baik dalam

cara-cara berkomunikasi dengan customer melakukan edukasi, mengatur pengiriman

barang maupun cara pembayaranya. Hal ini akan memberikan nilai lebih dari suatu

perusahaan (Januar, 2007 :96).

11
Menurut Hurley dan Hult (1998) dalam Wahyono (2002) mendefinisikan

bahwa inovasi sebagai sebuah mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dalam

lingkungan yang dinamis. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mampu

menciptakan pemikiran–pemikiran baru, gagasan–gagasan baru dan menawarkan

produk yang inovatif serta peningkatan pelayanan yang memuaskan pelanggan.

Inovasi telah menjadi kegiatan yang utama dan rutin bagi perusahaan, seperti halnya

kegiatan pemasaran dan keuangan. Dengan demikian inovasi merupaka sebuah fungsu

penting dari manajemen karena inovasi menentukan suatu kerja bisnis yang superior.

2.1.1.5 Pentingnya Inovasi Produk

Globalisasi pasar menghadirkan tantangan bagi setiap perusahaan agar

mampu berinovasi secara berkesinambungan dalam rangka menawarkan produk dan

jasa yang unik dan unggul. Introduksi produk baru berperan penting dalam

meningkatkan protiftabilitas perusahaan, sementara inovasi proses memainkan peran

sebagai strategi dalam menekan biaya (Tjiptono, 2008 :458). Inovasi produk yang

dikembangkan akan dapat meningkatkan kemampuan dari perusahaan untuk

melakukan produk yang berkualitas. Dengan menghasilkan suatu produk yang

berkualitas, perusahaan harus dapat meningkatkan kemampuan pengembangan

produk yang telah dilakukan, sehingga produk yang dihasilkan selalu dapat

dikembangkan atau dilakukan inovasi berkelanjutan. Inovasi memang mengandung

risiko, tapi merupakan proses yang berpotensi akan menguntungkan di kemudian hari

karena inovasi sangat penting dalam pemasaran, karena pasar selalu berubah. Inovasi

memegang peranan penting untuk memutus hambatan- hambatan, meningkatkan

perhatian, dan dukungan pasar. Dengan berinovasi perusahaan akan lebih berhasil

merespon lingkungannyadan mengembangkan kemampuan dimana hal ini dapat

12
menghasilkan keunggulan kompetitif dan akan berdampak pada kinerja perusahaan

secara keseluruhan.

2.1.1.6 Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Schiffman dan Kanuk (2009: 112), keputusan pembelian adalah

pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa

seseorang dapat membuat keputusan, harus tersedia beberapa alternatif pilihan.

Keputusan untuk membeli dapat mengarah pada bagaimana proses dalam

pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Keputusan pembelian konsumen

dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Definisi keputusan pembelian menurut Kotler

(2002), keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau

tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam

melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu

mempertimbangkan kualitas, harga dan produk sudah yang sudah dikenal oleh

masyarakat Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen

melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu, (1) pengenalan masalah, (2) pencarian

informasi. (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan membeli atau tidak, (5) perilaku

pascapembelian. Pengertian lain tentang Keputusan pembelian menurut Schiffman

dan Kanuk (2000: 437) adalah “the selection of an option from two or alternative

choice”. Dapat diartikan, keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang

dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Berdasarkan

definisi diatas disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah tindakan yang

dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian sebuah produk. Oleh karena itu,

13
pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan suatu proses pemilihan

salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah dengan tindak lanjut yang

nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian dapat

menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.

2.1.1.7 Peranan Konsumen Dalam Keputusan Pembelian

Menurut Swastha dan Handoko (2011) berpendapat bahwa lima peran individu

dalam sebuah keputusan membeli, yaitu: Pengambilan inisiatif (initiator): individu

yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu atau yang mempunyai kebutuhan

atau keinginan tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukan sendiri. Orang

yang mempengaruhi atau influencer: individu yang mempengaruhi keputusan untuk

membeli baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

Pembuat keputusan atau decider: individu yang memutuskan apakah akan

membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya, kapan dan dimana

membelinya. Sebuah perusahaan perlu mengenai peranan tersebut karena semua

peranan mengandung implikasi guna merancang produk, menentukan pesan dan

mengalokasikan biaya anggaran promosi serta membuat program pemasaran yang

sesuai dengan pembeli. Dalam penelitian ini menggunakan empat indikator untuk

menentukan keputusan pembelian yang diambil dari (Kotler, 2000:212), yaitu:

1. Kemantapan pada sebuah produk Dalam melakukan pembelian, konsumen akan

memilih salah satu dari beberapa alternatif yang ada. Pilihan tersebut didasarkan pada

kualitas, mutu, harga yang terjangkau, dan faktor-faktor lain yang dapat memantapkan

keinginan konsumen untuk membeli produk apakah produk tersebut benarbenar ingin

digunakan atau dibutuhkan.

14
2. Kebiasaan dalam membeli produk Kebiasaan konsumen dalam membeli produk

juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Konsumen merasa produk tersebut

sudah terlalu melekat di benak mereka karena mereka sudah merasakan manfaat dari

produk tersebut. Oleh karena itu, konsumen akan merasa tidak nyaman jika mencoba

produk baru dan harus menyesuaikan diri lagi. Mereka cenderung memilih produk

yang sudah biasa digunakan.

3. Memberikan rekomendasi kepada orang lain Dalam melakukan pembelian, jika

konsumen mendapatkan manfaat yang sesuai dengan sebuah produk, mereka pasti

akan merekomendasikan produk tersebut dengan orang lain. Mereka ingin orang lain

juga merasakan bahwa produk tersebut sangat bagus dan lebih baik dari produk lain.

4. Melakukan pembelian ulang Kepuasan konsumen dalam menggunakan sebuah

produk akan menyebabkan konsumen melakukan pembelian ulang produk tersebut.

Mereka merasa produk tersebut sudah cocok dan sesuai dengan apa yang mereka

inginkan dan harapkan.

2.2 Penelitian Terdahulu

1. Zane Gloria Goreti Guteres (2017) Hasil uji hipotesis digunakan untuk menjawab

tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh product quality, price, dan brand image

terhadap keputusan pembelian sepatu WAKAi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilihat dari

analisis deskriptif responden, sebagaian besar responden berjenis kelamin perempuan

sebanyak 54 orang atau sebesar 54% dan responden jenis kelamin laki-laki sebanyak 46

orang atau sebesar 46%. Penulis berpendapat bahwa sebagaian responden berjenis kelamin

perempuan lebih menyukai sepatu WAKAi yang berwarna-warni, nyaman dipakai, dan

terlebih jika responden perempuan tersebut menyukai fasion dan rata-rata mereka menyukai

untuk berganti sepatu yang mereka pakai. Disisi lain untuk responden laki-laki umumnya

tidak begitu menyukai mengganti sepatu mereka, misalnya mereka beli sepatu namun setelah

15
itu tidak membeli lagi. Responden laki-laki merasa tidak cocok dengan pribadi mereka

sebagai seorang laki-laki, namun hal ini tidak menutup kemungkinan ada responden laki-laki

yang menyukai fasion sehingga masih memakai WAKAi.

2. Asep Wibowo (2016) Hasil uji hipotesis untuk menjawab tujuan dari penelitian untuk

mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada handphone

Samsung Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan guna mengetahui

faktor – faktor pengambilan keputusan pembelian handphone Samsung series pada

Mahasiswa Universitas Matana diperoleh hasil sebagai berikut:

Dari hasil analisis identitas responden diketahui bahwa sebagian besar adalah laki-laki

sebesar 60 orang (60%) dengan mayoritas rentang usia 20-23 tahun yaitu sebanyak 81 orang

(81%), mayoritas fakultas responden adalah FKIP sebanyak 50 orang (50%) dengan

mayoritas tahun Angkatan 2012 sebanyak 42 orang (42%) tahun, (41%) dan mayoritas lama

pemakaian selama 3-4 tahun. Untuk mengetahui faktor – faktor pengambilan keputusan

pembelian handphone Samsung pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, kampus I

mrican dilakukan analisis dengan menggunakan metode Cochran Q-test. Pengujian dilakukan

terhadap 19 faktor, yaitu: Desain yang menarik, fitur lengkap, sistem operasi terbaru, dan

mudah pengoprasiannya, produk mudah didapat, informasi tentang produk mudah diperoleh

dan aksesoris banyak dijual, adanya jaminan/garansi yang sesuai, gerai mudah ditemui,

mengikuti perkembangan mode, kebutuhan dalam berkomunikasi, iklan menarik, pengaruh

lingkungan dan keinginan pribadi.

16
2.3 Kerangka Penelitian

Gambar 11.1 Kerangka Penelitian

INOVASI PRODUK(X1)

 Tambahan fitur

 Tampilan Bentuk

 Tambahan Manfaat KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)


(H1)  Memberikan

rekomendasi

 Kemantapan
Harga(X2) pada produk
 Keterjangkauan
harga

 Daya saing harga

 Kesesuaian harga (H2)


dengan kualitas produ

Citra Merek (X3)

 Citra merek lebih


unggul

 Prestige
(H3)
 Citra merek yang
terpercaya
17
2.5 Hipotesis Penelitian
Menurut Kotler (2002). Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk
mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa. Biasanya konsumen
selalu mempertimbangkan kualitas harga dan produk yang sudah dikenal oleh
masyarakat sebelum konsumen memutuskan untuk membeli ada beberapa tahap,
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi, keputusan pembelian, perilaku
pasca pembelian. Dari kajian teori diatas dan kerangka konseptual diatas dapat
diperoleh hipotesis yaitu ada pengaruh dari inovasi, harga dan citra merek terhadap
keputusan handphone Samsung pada mahasiswa Universitas Matana Berdasarkan
landasan teori diatas, dapat disusun hipotesi penelitian sebagai berikut:
H1 = Inovasi produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk handphone
Samsung.
H2 = Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk handphone Samsung.
H3 = Citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk handphone
Samsung.
H4 = Inovasi, harga dan citra merek berpengaruh secara simultan terhadap keputusan
pembelian produk handphone Samsung.

18
DAFTAR PUSTAKA
Addurrahman, N. H.; dan Sanusi, Achmad. (2015). Manajemen Strategi Pemasaran.
Bandung : CV. PUSTAKA SETIA.

Asep Wibowo (2016) faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada


handphone Samsung.

Anwar Sanusi, 2011, Metode Penelitian Bisnis, Salemba Empat, Jakarta.

Basu Swastha, Hani Handoko. 2011. Manajemen Pemasaran-Analisis Perilaku. Konsumen.


Yogyakarta : BPFE.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen pemasaraan. Edisi Milennium. Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi 8. Jakarta:
Erlangga.

Kotler, Philip. 2004. Manajemen Pemasaran, Edisi Melinium. Jakarta: PT Indeks Kelompok
Gramedia.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi 11. Jakarta: PT Indeks Kelompok
Gramedia.

Kotler, Philip. 2007.Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008 (terj. Bob Sabran). Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Erlangga.

M Mursid.2014. Manajemen Pemasaran cet 7.jakarta: PT Bumi Perkasa

Noor, Juliansyah. 2014. Metodologi Penelitian. Kencana. Jakarta.

Schiffman, Leon.G. dan Kanuk, Leslie. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Indeks.

19
Ujang, Sumarwan. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.
Bogor: Ghalia Indonesia.

Zane Gloria Goreti Guteres, (2017) pengaruh produk quality, price dan brand image
terhadap keputusan pembelian sepatu wakai, studi s1 menejemen Universitas Sanata
Dharma.

20

Anda mungkin juga menyukai