Anda di halaman 1dari 34

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN, HARGA, DAN PERILAKU


KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA INDOMARET
KECAMATAN LANDONO

OLEH

DESY DHEA ISDARWATI


NIM: 22010082

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARITAHUN

2024
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN, HARGA, DAN PERILAKU


KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA INDOMARET
KECAMATAN LANDONO

Desy Shea Isdarwati


22010082

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Endro Sukotjo., S.E., M.Si Nisrina Hamid., S.P., M.P., CMA
NIDN. 0029016208 NIDN. 0918038304

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen


Universitas Muhammadiyah Kendari

Selvi Diliyanti Rizki, SE., M.M., CHRA


NIDN: 091307-9201

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..............................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL....................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.........................................................................................
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................
1.3. Tujuan Penelitian.....................................................................................
1.4. Manfaat Penelitian...................................................................................
1.5. Ruang Lingkup........................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Penelitian Terdahulu................................................................................
2.2. Kajian Teoris.........................................................................................10
2.2.1. Promosi Penjualan........................................................................10
2.2.2. Harga............................................................................................11
2.2.3. Perilaku Konsumen......................................................................12
2.2.4. Loyalitas.......................................................................................13
2.3. Pengaruh Antar Variabel.......................................................................14
2.4. Hipotesis Penilitian................................................................................17
2.5. Kerangka Penelitian...............................................................................17

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Desain Penelitian...................................................................................19
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................19
3.3. Populasi dan Sampel..............................................................................19
3.4. Data dan Sumber Data...........................................................................20
3.5. Metode Pengumpulan Data....................................................................22
3.6. Metode Analisis Data............................................................................22
3.7. Definisi Operasional Variabel Penelitian..............................................26

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data 10 Retail dengan Nilai Pendapatan Penjualan di Indonesia tahun


2022………………………………………………………………...................2

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Penelitian.............................................................................18

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era 4.0 ini, digitalisasi telah mengubah seluruh aspek kehidupan


manusia, termasuk bisnis. Dunia bisnis mulai marak dengan hadirnya bisnis-bisnis
berbasis teknologi. Semua pelaku bisnis, mulai dari yang kecil hingga menengah-
besar, pasti akan memanfaatkan teknologi digital ini dalam operasional bisnis
mereka. Cara ini dilakukan untuk mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya
dan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Penggunaan teknologi
digital dalam dunia memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Manusia, sebagai objek dari perusahaan, menuntut kemudahan, harga yang
murah, praktis, dan cepat dalam memenuhi segala macam kebutuhannya.

Di era persaingan yang semakin kompetitif, setiap perusahaan semakin


menyadari pentingnya aspek loyalitas pelanggan untuk menjamin kelangsungan
bisnis mereka (Rauyruen & Miller, 2007).Seorang pelanggan yang loyal menjadi
aset yang berharga bagi perusahaan. Mempertahankan pelanggan yang loyal dapat
mengurangi usaha untuk mencari pelanggan baru, yang berarti memberikan
umpan balik positif bagi perusahaan. Perusahaan dapat melakukan penghematan
biaya lebih banyak dengan mempertahankan pelanggan lama daripada mencari
pelanggan baru (Kotler et al., 2019).

Faktor pertama yang mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah harga.


Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau
jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari
memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa (Kotler & Armstrong, 2015).
Harga semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan tetapi
mempertimbangkan berbagai hal. Rendah atau tingginya harga suatu produk
sangat relatif. Perusahaan harus terus memantau harga yang ditetapkan oleh
pesaing agar harga yang ditetapkan perusahaan tidak terlalu tinggi atau

vi
sebaliknya. Strategi penetapan harga sangat penting untuk menarik perhatian
konsumen (Ngo et al., 2016; Poncet & De Waldemar, 2013). Harga yang tepat
adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan, dan
harga tersebut dapat memberikan keputusan pembelian. Pemasar berusaha untuk
mencapai tujuan tertentu melalui komponen-komponen penetapan harga.
Beberapa perusahaan berusaha meningkatkan keuntungan dengan menetapkan
harga yang rendah untuk menarik bisnis baru (Gie, 2020).

Faktor kedua yang mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah promosi.


Promosi (promotion) adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produk mereka dan meyakinkan konsumen
untuk membeli (Lin & Wang, 2006;
Bobâlcă et al., 2012). Promosi penjualan adalah berbagai insentif jangka pendek
untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa (Kotler &
Armstrong, 2015). Promosi yang baik akan menguntungkan produsen, di mana
promosi akan menimbulkan goodwill terhadap merek sehingga bisnis dengan
goodwill yang cukup besar akan lebih mudah mendapatkan modal (Mangold &
Faulds, 2009; Frondel et al., 2010).

Tabel 1. Data 10 Retail dengan Nilai Pendapatan Penjualan di Indonesia tahun


2022
NO Retail Nilai Pendapatan Penjualan
1 Alfamart 7.622.000.000
2 Indomaret 7.605.000.000
3 Alfamidi 1.100.000.000
4 Hypermart 445.000.000
5 Superindo 383.000.000
6 Transamrt Carrefour 318.000.000
7 Carrefour 263.000.000
8 Lotte Mart 256.000.000
9 Circle K 181.000.000

vii
10 Farmer’s Market 109.000.000
Sumber : databoks.katadata.co.id

Menurut Tjiptono (2014 : 219) promosi pada hakekatnya adalah suatu


komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.Selanjutnya Kotler
(2014 :41) menyatakan bahwa “Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan yang menonjolkan keistimewaankeistimewaan produknya yang
membujuk konsumen sasaran agar membelinya”.

Harga merupakan unsur marketing mix yang paling fleksibel, yang artinya
dapat berubah dengan cepat. Berbeda halnya dengan karakteristik produk atau
komitmen terhadap saluran distribusi. Hal ini tidak dapat dirubah dengan mudah
dan cepat. Harga suatu produk juga merupakan salah satu penentu atas besarnya
permintaan pasar. Harga suatu produk dapat mempengaruhi posisi persaingan
pada pasar penjualan, sehingga mempengaruhi volume penjualan. Oleh karena itu
harga mempunyai pengaruh yang besar terhadap pendapatan dan laba bersih
perusahaan (Lisabel Malelak et al., 2021). Menurut Simamora (2000:577) dalam
(Ahmed et al., 2022), harga merupakan bagian intergral dari sebuah produk-
produk tidak akan ada tanpa adanya harga.

(Suciyanti et al., 2022) Perilaku konsumen di artikan sebagai perilaku


yang di lakukan konsumen didalam memutuskan sesuatu hal yang didasarkan atas
keinginannya serta memeroleh manfaatnya sesudah memakai produk ataupun
jasanya atas sejumlah alternatif yang dipilihnya (Tari & Hartini, 2021. Perilaku
(attitudes) konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan
konsumen. Menurut Gordon Allport dalam (Nugroho, 2020: 214), sikap adalah
suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi,
diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan
atau dinamis terhadap perilaku. Sedangkan menurut Hawkins dalam (Ferrinadewi,

viii
2020: 94), sikap adalah proses pengorganisasian motivasi, emosi, persepsi,
kognitif yang bersifat jangka panjang dan berkaitan dengan aspek lingkungan
disekitarnya. (Nugroho 2020 : 214) menganalogkan dengan sikap konsumen yaitu
mempelajari kecendrungan konsumen untuk mengevaluasi merek baik yang
disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten.

Loyalitas merupakan kondisi dimana pelanggan atau konsumen secara


teratur tetap melakukan pembelian pada suatu bisnis (Cardia, 2019). Menjaga
loyalitas merupakan hal yang cukup sulit dan memberikan tanggungjawab yang
besar. Perusahaan harus secara konsisten meningkatkan kualitas bisnisnya agar
pelanggan tetap loyal. Pelanggan merupakan asset dan ujung tombak dalam dunia
bisnis, maka sangat penting membuat konsumen atau pelanggan itu menjadi loyal
melalui kepuasan yang didapat oleh konsumen. Perusahaan harus mampu
memenuhi kebutuhan yang diinginkan konsumen. (Tjiptono 2019) mendefinisikan
loyalitas adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok
berdasarkan sifat yang sangat positif dalam pembelian jangka panjang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah promosi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas pelanggan?
2. Apakah harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan?
3. Apakah perilaku konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas pelanggan?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap loyalitas pelanggan
2. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap loyalitas pelanggan
3. Untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen terhadap loyalitas pelanggan

ix
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademik Hasil penelitian ini dapat membantu menggambarkan dampak
atau pengaruh dan Promosi penjualan, Harga, Perilaku konsumen terhadap
loyalitas pelanggan
2. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan dan pengetahun serta pengaruh dari
promosi penjualan, harga, perilaku konsumen terhadap loyalitas pelanggan
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Agar membantu proses penyusunan serta sebagai referensi atau pengambilan
sumber teori dengan variabel yang sama yaitu Live Streaming, Content
Marketing, dan Ease of Transaction terhadap Keputusan Pembelian

1.5 Ruang Lingkup


Untuk lebih detailnya penelitian ini, maka peneliti membahas dampak dari
promosi penjualan, harga, perilaku terhadap loyalitas pada indomaret wua
wua.

x
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Dahulu

2.1.1 Kajian Teoritis

Penelitian terdahulu berisikan tentang perbandingan antara penelitian


sebelumnya dengan penelitian yang baru, bertujuan untuk mendapatkan bahan
perbandingan dan menjadi acuan untuk penelitan ini. Maka untuk menghindari
kesamaan dengan penelitian ini dibuatlah kajian pustaka yang berisi hasil-hasil
penelitian terdahulu sebagai berikut :

1. Penelitian Tarmidi & Pratiwi (2023) berjudul “The effect of sales promotion
and service innovation toward ovo customer loyalty” Penelitian ini bertujuan
untuk melihat secara garis besar mengenai promosi penjualan, inovasi
layanan, dan loyalitas pelanggan, lebih jauh lagi, untuk mengetahui
bagaimana pengaruh promosi penjualan dan inovasi layanan terhadap
loyalitas pelanggan. Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah
promosi penjualan dan inovasi layanan sebagai variabel independen,
sedangkan loyalitas pelanggan sebagai variabel dependen. Metode analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah mereka yang menggunakan layanan
OVO. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah non-probability sampling dan juga jumlah sampel dalam penelitian ini
dihitung dengan rumus Bernoulli sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak
seratus responden. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi berganda dengan program SPSS ver.25 for Windows. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Promosi Penjualan dan Inovasi Layanan berpengaruh
terhadap Loyalitas Pelanggan OVO. Besarnya pengaruh promosi penjualan
dan inovasi layanan terhadap loyalitas pelanggan adalah 37%.

xi
2. Penelitian Catherine & Mukti (2022) berjudul “Catherine The Influence of
Price, Quality of Service, Advancement and Customer Satisfaction on
Customer Loyalty” Penelitian ini dilakukan untuk menguji dan menganalisis
pengaruh harga, kualitas pelayanan, Kemajuan, dan kepuasan pelanggan
terhadap loyalitas pelanggan. Berkembangnya e-commerce saat ini membuka
peluang besar bagi jasa pengiriman barang antar wilayah, baik domestik
maupun luar negeri, untuk dapat berkontribusi dalam proses pengiriman. Jasa
pengiriman barang juga memegang peranan penting dalam mendukung
kelancaran bisnis suatu perusahaan yang membutuhkan jasa pengiriman yang
cepat dan aman. Pelanggan yang loyal memiliki ciri-ciri antara lain
melakukan pembelian berulang pada badan usaha yang sama secara teratur,
membeli lini produk dan jasa yang ditawarkan badan usaha yang sama,
menginformasikan kepada orang lain tentang kepuasan yang diperoleh dari
badan usaha tersebut, dan menunjukkan kekebalan terhadap penawaran dari
badan usaha pesaing. Loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh beberapa faktor
pendukung seperti harga yang sesuai dengan harapan, kualitas pelayanan
yang diberikan, ketepatan Advance, dan kepuasan pelanggan terhadap
pelayanan yang ditawarkan Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Structural Equation Frameworking (SEM) dengan menggunakan
aplikasi SmartPLS. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen pelanggan
J&T Express Summarecon Bekasi sebanyak 146 responden. Jenis sampel
dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan diperoleh 108 responden.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa harga memiliki pengaruh yang mutlak
dan luar biasa terhadap loyalitas pelanggan J&T Express Summarecon
Bekasi, advan
3. Penelitian rosanto & sari (2022) berjudul “Pengaruh Perilaku Konsumen
Terhadap Loyalitas Pembelian di Masa New Normal Studi Kasus Pada
Onezo Indonesia” Pandemi COVID-19 telah mengubah kehidupan kita
semua dalam banyak hal, termasuk jenis makanan dan pola konsumsi.
Perubahan ini kemungkinan besar akan berdampak besar dan berlaku untuk
jangka waktu yang lama. Salah satu industri yang sangat erat kaitannya

xii
dengan perubahan besar ini adalah industri makanan dan minuman (mamin).
COVID-19 dan skema pembatasan yang dikeluarkan oleh pemerintah akan
menentukan perubahan cara memperoleh kebutuhan F&B. Salah satu faktor
yang harus diperhatikan adalah perilaku konsumen untuk mendapatkan
loyalitas pelanggan. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen yaitu faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Metode
penelitian yang digunakan adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada
konsumen OneZo, salah satu bisnis F&B di Indonesia. Hasil pengolahan data
dari uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa semua pertanyaan valid
karena nilai r-hitung > 0,36 (nilai r-tabel) dan nilai Crobach's Alpha sebesar
0,875 atau lebih besar dari 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen
penelitian yang digunakan reliabel dan berada pada interval 0,80 - 1,00 atau
dalam kategori tingkat reliabilitas yang sangat tinggi. Berdasarkan hasil Uji
Koefisien Determinasi, keempat variabel independen memiliki pengaruh
terhadap variabel dependen yaitu Loyalitas Pembelian sebesar 0,79 atau 79%.
Urutan faktor dari yang paling berpengaruh hingga yang paling tidak
berpengaruh adalah Pribadi, Sosial, Budaya, dan Psikologi. Besarnya variasi
variabel dependen yang dapat dijelaskan
4. Penelitian hutabarat & prabawi (2015) berjudul “PENGARUH
EXPERIENTIAL MARKETING DAN SALES PROMOTION TERHADAP
LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING PADA PELANGGAN GO-RIDE SEMARANG”
Ride hailing adalah transportasi yang memanfaatkan platform online dengan
menghubungkan penumpang dan pengemudi. Di Indonesia, ride hailing
berkembang dengan pesat ditandai dengan kehadiaran layanan jasa sejenis.
PT Gojek Indonesia adalah pioneer ride hailing dengan layanan jasa Go-
Ride. Aplikasi Gojek diluncurkan pada Januari 2015 dengan fitur Go-Ride.
Kini Gojek sudah berkembang menjadi 14 layanan dengan jutaan kali
download disertai 2 juta mitra pengemudi yang tersebar di 203 kota.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh experiential marketing
dan sales promotion terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan

xiii
pelanggan Go-Ride. Ini adalah explanatory research, pengambilan sampel
menggunakan teknik nonprobability sampling, metode purposive sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner online google form. Sampel yang
digunakan adalah 100 responden Go-Ride Semarang. Penelitian ini
menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif dengan validitas, reliabilitas,
koefisien korelasi, koefisien determinasi, regresi sederhana dan berganda, uji
t, uji F, dan uji sobel. Hasil uji Sobel menyatakan bahwa kepuasan
pelanggan mampu memediasi parsial antara experiential marketing dan
sales promotion terhadap loyalitas pelanggan. Koefisien korelasi variabel
experiential marketing dan sales promotion terhadap kepuasan pelanggan
memilki hubungan yang kuat. Koefisien determinasi loyalitas pelanggan
dapat dijelaskan senilai 53,4% oleh kepuasan pelanggan. Koefisien
determinasi kepuasan pelanggan dapat dijelaskan senilai 60,7% oleh
experiential marketing dan sales promotion
5. Penelitian lazuardi & rejeki (2022) berjudul” Pengaruh Personal Selling dan
Sales Promotion Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Chicken Holic Medan
Fair” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari
Personal Selling dan Sales Promotion terhadap Loyalitas Pelanggan pada
Chicken Holic Plaza Medan Fair. Populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen dari Chicken Holic Plaza Medan Fair sebanyak 1.600 responden.
Teknik penentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan rumus slovin dan berjumlah 94 responden. Metode penelitian
yang digunakan yakni dengan teknik pengumpulan data melalui penelitian
kepustakaan yang dilakukan secara sistematik berdasarkan tujuan penelitian.
Metode analisis yang digunakan untuk memecahkan permasalahan dan
membuktikan hipotesis adalah dengan analisis deskriptif, analisis regresi.
Analisis ini mencakup validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis
regresi berganda, pengujian hipotesis melalui uji t dan F, dan uji koefisien
determinasi (R2). Hasil dari uji t menunjukkan bahwa Personal Selling
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan pada
Chicken Holic Plaza Medan Fair. Sales Promotion berpengaruh positif dan

xiv
signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan pada Chicken Holic Plaza Medan
Fair. Hasil dari uji F menunjukkan bahwa Personal Selling dan Sales
Promotion secara serempak berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan pada
Chicken Holic Plaza Medan Fair. Hasil uji koefisien determinasi (R2)
menunjukkan bahwa Loyalitas Pelanggan pada Chicken Holic Plaza Medan
Fair dipengaruhi oleh variabel Personal Selling dan Sales Promotion.

2.2 Kajian Teoritis

2.2.1 promosi penjualan

1. Pengertian promosi penjualan

Promosi penjualan pada hakekatnya adalah bentuk persuasi langsung


melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang
pembelian produk dengan segera. (Tjiptono,2008 : 219). Menurut Kotler
dan Armstrong (2011), promosi penjualan adalah insentif jangka pendek
untuk mendorong pembelian dari konsumen atau penjualan dari produk atau
jasa. Promosi penjualan menstimulasi pelanggan untuk langsung melakukan
pembelian. Sementara menurut Shimp dan Andrews (2013) promosi
penjualan mengacu pada segala aktivitas promosi yang menstimulasi respon
dalam jangka pendek dari konsumen, retailer, hingga penjualan perusahaan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini memiliki makna bahwa
semakin tinggi kepuasan pelanggan Online Food Delivery Service di Bali,
maka akan meningkatkan loyalitas pelanggan. Begitu pula sebaliknya,
semakin rendah kepuasan pelanggan, maka akan menurunkan loyalitas
pelanggan Online Food Delivery Service di Bali.

2. Indikator promosi penjualan

xv
Menurut Tjiptono dalam Sangadji dan Sopiah (2013 : 115)
mengemukakan enam indikator yang bisa digunakan untuk mengukur
loyalitas konsumen, yaitu :

1. Pembelian ulang
2. Kebiasaan mengkonsumsi merek
3. Rasa suka yang besar pada merek
4. Ketetapan pada merek
5. Keyakinan bahwa merek tertentu merek yang terbaik
6. Perekomendasian merek kepada orang lain

2.2.2 harga

1. Pengertian harga

Menurut Kotler dan Amstrong (Kotler, 2001) Harga adalah jumlah


yang dibebankan untuk suatu produk atau layanan, atau nilai yang ditukarkan
pelanggan dengan manfaat yang diperolehnya dari memiliki atau
menggunakan produk atau layanan tersebut. Harga menjadikan sebuah
produk atau jasa memilki nilai untuk dijual dan memperoleh keuntungan
darinya. (Wantara & Tambrin, 2019). Harga merupakan satu-satunya unsur
bauran pemasaran yang seringkali dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
konsumen dalam melakukan pembelian tidak bisa dikesampingkan oleh
perusahaan. Menurut Simamora (2000:577) dalam (Ahmed et al., 2022),
harga merupakan bagian intergral dari sebuah produk-produk tidak akan ada
tanpa adanya harga. Harga penting karena mempengaruhi permintaan,
biasanya berlaku hubungan terbalik antara keduanya. Maka dapat
disimpulkan bahwa harga merupakan elemen penting dalam setiap melakukan
penjualan maupun pembelian karena sulit memikirkan atau membicarakan
sebuah produk tanpa memperhitungkan harganya terlebih dulu, sebab suatu
perusahaan dikatakan sukses dalam memasarkan produknya apabila dalam
menetapkan harga tersebut tepat dan sesuai. Harga adalah unsur bauran
pemasaran yang sifatnya fleksibel di mana setiap saat dapat berubah

xvi
berdasarkan waktu dan tempat. Kotler dan Amstrong (2010:314)
mendefinisikan harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu
produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas
manfaatmanfaat karena menggunakan produk atau jasa tersebut.

2. Indikator harga

Menurut Stanton terdapat empat indikator yang mencirikan harga yaitu


sebagai berikut:

1. Keterjangkauan harga
Keterjangkauan harga barang atau jasa yang diperjualkan oleh toko satu
terhadap toko lain merupakan factor yang dipertimbangkan pelanggan
sebelum membeli barang dan jasa.
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
Toko atau perusahaan harus memperhatikan setiap barang atau jasa yang
mereka jual apakah sudah sesuai harga yang mereka berikan dengan
kualitas barang atau jasanya.
3. Daya saing harga
Setiap toko atau perusahaan juga harus mampu bersaing Dengan toko atau
perusahaan lainnya baik dari segi harga atau pun kualitas barang dan jasa

2.2.3 perilaku konsumen

1. Pengertian perilaku konsumen

(Suciyanti et al., 2022) Perilaku konsumen di artikan sebagai perilaku


yang di lakukan konsumen didalam memutuskan sesuatu hal yang didasarkan
atas keinginannya serta memeroleh manfaatnya sesudah memakai produk
ataupun jasanya atas sejumlah alternatif yang dipilihnya (Tari & Hartini,
2021).Menurut Notoatmodjo (2003), perilaku adalah suatu kegiatan dan
aktifitas organisme yang bersangkutan, baik aktifitas yang dapat diamati atau
yang tidak dapat diamati oleh orang lain. Untuk memahami konsumen dan
mengembangkan strategi pemasaran yang tepat, kita harus memahami apa

xvii
yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (afeksi), apa yang
mereka lakukan (perilaku), dan serta dimana (kejadian disekitar) yang
mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasakan, dan
dilakukan oleh konsumen tersebut (Setiadi, 2008). The American Marketing
Association (2010) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai The dynamic
interaction of affect and cognition, behavior and environmentalevents by
which humsn beings conductthe exchange aspect of their lives, artinya
perilaku konsumen didefinisikan sebagai interaksi dinamis antara afeksi,
kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan
pertukaran dalam hidup mereka (Uran, 2021).

2. Indikator Perilaku Konsumen

(Sunyoto, 2018) Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku


konsumen, yaitu:

1. Konsumen Individual
2. Lingkungan Konsumen
3. Strategi pemasaran

2.2.4 loyalitas

1. pengertian loyalitas

Menurut Griffin (2005:5) dalam penelitian (Dewi, 2016) Konsep


Loyalitas pelanggan lebih banyak mengenai tentang Tindakan yang dilakukan
daripada sikap. Jika seseorang adalah pelanggan setia, dia akan menunjukan
perilaku pembelian yang didefinisikan sebagai pembelian non- kasual yang
terkadang diwakili oleh beberapa entitas pembuatan keputusan Loyalitas
pelanggan adalah kecenderungan pelanggan untuk membeli sebuah produk
atau menggunakan jasa yang diberikan oleh suatu perusahaan dengan tingkat
konsistensi yang tinggi. Loyalitas pelanggan akan menjadi kunci sukses tidak
hanya dalam jangka pendek tetapi keunggulan bersaing secara berkelanjutan
(Bali, 2022). Sedangkan Menurut Kotler (2016) mendefinisikan loyalitas

xviii
adalah komitmen untuk membeli kembali untuk mempromosikan sebuah
produk atau jasa yang telah dikonsumsi. Loyalitas merek memberikan
keamanan melalui permintaan yang bisa diprediksi oleh perusahaan dan
menciptakan hambatan bagi pesaing lain untuk berkompetisi. Menurut Gary
Salegna (2018) loyalitas pelanggan juga dapat dapat diarahkan dari loyalitas
merek yang dibuat penyedia layanan dengan toko fisik ke layanan online.
Seiring waktu pelanggan yang merasakan hubungan emosional dengan
perusahaan dapat menjadi lebih loyal (Miharni Tjokrosaputro, 2020).

2. Indikator Loyalitas

Menurut Hidayat (2009) loyalitas konsumen merupakan komitmen


seorang konsumen terhadap suatu pasar berdasarkan sikap positif dan
tercermin dalam pembelian ulang secara konsisten. Indikator dari loyalitas
konsumen tersebut adalah:
1. Trust
2. Emotion Commitment
3. Switching Cost
4. Word of Mouth
5. Cooperation

2.3 Pengaruh Antar Variabel

2.3.1 Pengaruh promosi penjualan terhadap loyalitas pelanggan

Promosi penjualan yang dilakukan Amanda Brownies Yogyakarta cabang


Diponegoro dapat meningkatkan loyalitas pelanggannya (Nugroho, 2020).
Penelitian yang dilakukan oleh (Iswati & Lestari, 2021) menyebutkan bahwa
promosi penjualan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan secara signifikan.
Hasil ini juga didukung oleh penelitian (Santoso & Samboro, 2017; Yulianto et
al., 2017) yang menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas pelanggan

xix
Sebuah usaha dalam waktu singkat yang bertujuan untuk terjualnya
produk atau jasa kepada konsumen disebut promosi penjualan (Kotler et al., 2020)
Peningkatan kepuasan konsumen diduga akibat peningkatan promosi penjualan.
Sidharta et al. (2021) mengungkapkan terdapatnya pengaruh antar variabel
tersebut yaitu promosi penjualan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
Prasilowati et al. (2021), Renwarin (2019), dan Bayu (2018) menemukan hasil
yang selaras.

2.3.2 Pengaruh antara harga terhadap loyalitas pelanggan


Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara parsial
harga terhadap kepuasan konsumen Café Victoria. Hal tersebut dibuktikan
berdasarkan hasil uji t paIndikator Perilaku Konsumen (Sunyoto, 2018) Terdapat
tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu: 1. Konsumen
Individual Pilihan untuk membeli suatu produk dengan merek tertentu
dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen, kebutuhan persepsi
terhadap karakteristik merek, sikap, kondisi demografis, gaya hidup dan
karakteristik Indikator Perilaku Konsumen (Sunyoto, 2018) Terdapat tiga faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu: 1. Konsumen Individual Pilihan
untuk membeli suatu produk dengan merek tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang
ada pada diri konsumen, kebutuhan persepsi terhadap karakteristik merek, sikap,
kondisi demografis, gaya hidup dan karakteristik da tabel 4.19 diperoleh nilai t
hitung sebesar 4.053 ˃ 1.980 nilai t tabel dengan nilai signifikansi 0.000 ˂ 0.05.
sehingga hipotesisi H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh secara parsial antara variabel harga terhadap kepuasan
konsumen (Intervening) Café Victoria.. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan
maka hipotesis pertama (H2) yaitu, “Harga berpengaruh positif terhadap kepuasan
konsumen Café Victoria”, terbukti dan di terima. Maka hal tersebut mendukung
pendapat (Irwan, 2017) bahwa harga murah adalah sumber kepuasan yang
penting. Jika harga murah dan kualitas yang di rasakan bermanfaat akan
mempengaruhi kepuasan konsumen yang tinggi. Pengaruh harga terhadap
kepuasan konsumen diperkuat dalam jurnal penelitian yang telah dilakukan

xx
peneliti terdahulu yakni dalam jurnal (Simon et al., 2017) yang menunjukan hasil
penelitian bahwa harga mempunyai pengaruh langsung terhadap kepuasan
konsumen. Sedangkan penelitian lainnya mengenai pengaruh harga terhadap
kepuasan konsumen diperkuat kembali dalam jurnal penelitian yang telah
dilakukan peneliti.

2.3.3 Pengaruh antara perilaku konsumen terhadap loyalitas pelanggan

Kotler dan Armstrong (2002) mengemukakan perilaku konsumen sebagai


perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang
membeli produk konsumsi personal. Untuk memahami konsumen, perlu dipahami
apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka lakukan, serta dimana (kejadian
sekitar) yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh apa yang mereka
pikirkan,dirasakan, dan dilakukan oleh konsumen tersebut. Dalam kasus
pembelian produk pakaian bekas ini, konsumen lebih memperhatikan harga,
model atau varian pakaian bekas. Harga yang terjangkau membuat konsumen
bersedia untuk membeli pakaian bekas di pasar Inpres Naikoten 1. Selain harga,
beberapa model varian pakaian yang dijual mengundang rasa ketertarikan
konsumen terhadap pakaian bekas ini. Dengan adanya perilaku konsumen yang
seperti ini akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk. Artinya,
ketika konsumen merespon suatu produk dengan berperilaku baik atau positif
terhadap produk yang dimaksud misalkan menyukai harga yang ditawarkan
seperti kasus pembelian produk pakaian bekas di atas atau menyukai kualitas
produk tersebut maka pembelian produk tersebut akan terjadi. Sebaliknya, apabila
mereka tidak menyukai maka pembelian terhadap suatu produk tidak terjadi. Oleh
karena itu, perilaku konsumen sangat berperan penting dalam keputusan
pembelian, karena terjadinya keputusan pembelian dipengaruhi oleh perilaku
konsumen.

Berdasarkan hasil uji parsial (t) menunjukkan terdapat pengaruh antara


variabel perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian produk pakaian bekas

xxi
di Pasar Inpres Naikoten 1. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang
sebelumnya dilakukan oleh Menitulo Gohae (2021) tentang Pengaruh Perilaku
Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Pada UD. Anisa Kecamatan Teluk
Dalam Kabupaten Nias Selatan, dimana penelitian tersebut menunjukkan bahwa
variabel perilaku konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

2.4 Hipotesis Penelitian


Hipotesis penelitian ini didasarkan dari hubungan antara variable adalah
sebagai
berikut:
1. H1: Diduga promosi penjualan berpengaruh terhadap loyalitas
2. H2: Diduga harga berpengaruh terhadap loyalitas
3. H3: Diduga perilaku konsumen berpengaruh terhadap loyalitas
4. H4: Diduga promosi penjualan, harga, dan perilaku konsumen terhadap
loyalitas pelanggan

2.5 Kerangka Penelitian

Loyalitas pelanggan merupakan suatubkecenderungan pelanggan untuk


membeli sebuah produk atau menggunakan jasa yang diberikan oleh suatu
perusahaan dengan tingkat konsistensi yang tinggi.. Loyalitas pelanggan akan
menjadi kunci sukses tidak hanya dalam jangka pendek tetapi keunggulan bersaing
secara berkelanjutan. Penelitian ini penulis menggunakan variabel promosi
penjualan, harga, dan perilaku konsumen sebagai variabel bebas dan loyalitas
sebagai varibel terikat. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa kuat faktor-faktor
yang ini mempengaruhi loyalitas konsumen pada Indomaret Kecamatan Landono.

Berdasarkan uraian di atas tersebut, maka kerangka pemikiran dalam


penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1. sebagai berikut:

xxii
Sales Promotion (X1)
1. Pembelian Ulang
2. Kebiasaan Mengonsumsi
Merek
3. Rasa Suka yang besar pada
merek
4. Ketetapan pada merek
5. Keyakinan
Tjiptono (2013)
Perilaku Konsumen (X3) Loyalitas (Y)
Harga (X2) Individual
1. Konsumen 1. Trust
1.
2. Keterjangkauan Harga
Lingkungan Konsumen 2. Emotion Commintment
2.
3. Kesesuain Harga
Strategi Pemasaran 3. Switching Cost
3. Daya Saing
Sunyoto (2018)Harga 4. Word of Mouth
Stanton 5. Cooperation
Hidayat (2009)
Perilaku Konsumen (X3)
4. Konsumen Individual
5. Lingkungan Konsumen
6. Strategi Pemasaran
Sunyoto (2018)

xxiii
Gambar 1. Kerangka Penelitian

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Model penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah strategi penelitian
asosiatif. Strategi asosiatif bertujuan untuk menemukan keterkaitan antara variabel
satu dengan variabel lainnya. Menurut (Sugiyono, 2018) strategi penelitian
asosiatif yaitu metode penelitian untuk mengetahui pengaruh atau keterkaitan
antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan sebab akibat secara objektif antara variabel X (variabel bebas): (X1)
PROMOSI PENJUALAN (X2) HARGA (X3) PERILAKU KONSUMEN
terhadap loyalitas. Model yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
metode penelitian survei dimana metode ini termasuk ke dalam penelitian
eksplanasi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian survei
salah satu metode dengan mengumpulkan data dalam bentuk kuesioner. Dalam
penelitian ini peneliti akan menyebarkan kuesioner kepada responden untuk
menemukan sejumlah data dan informasi yang relevan sesuai dengan variabel
penelitian. Menurut (Sugiyono, 2018) pendekatan kuantitatif bertujuan untuk
menjelaskan keterkaitan antar variabel, untuk menguji teori dengan menggunakan
data statistik sebagai bahan utama pada analisis.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi Penelitan ini akan dilaksanakan di kota kendari yang terletak di
indomaret wua wua jln ahmad yani waktu pelaksaan pada penelitian dan

xxiv
pertengahan bulan januari 2023 penhumpulan data hingga bulan februari 2024
pengolaan dan nanalisis data.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi

Menurut (Sugiyono, 2018) populasi penelitian merupakan suatu wilayah


yang mencangkup objek dan subjek dengan kualitas dan ciri khas tertentu yang
kemudian ditetapkan oleh peneliti untuk dikaji. Populasi penelitian mengacu pada
sekelompok orang, fenomena yang terjadi, dan hal-hal yang unik atau menarik
yang akan diteliti oleh peneliti sehingga ditariklah sebuah kesimpulan bahwa
populasi pada penelitian ini adalah pelanggan yang pernah berbelanjadi indomaret
wua wua jln ahmad yamin Populasi dalam penelitian ini bersifat infinite

3.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian yang diambil dari jumlah dan karakteristik
populasi yang lebih besar (Sugiyono 2018). Penggunaan sampel dilakukan ketika
populasi terlalu besar untuk dipelajari secara keseluruhan, sehingga peneliti
memilih sebagian populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Untuk menentukan
sebuah sampel penelitian, peneliti menggunakan metode nonprobablity sampling
di mana setiap anggota populasi tidak memiliki peluang yang sama. Dalam
menentukan ukuran sampel, terdapat beberapa metode atau rumus yang dapat
digunakan, salah satunya adalah rumus yang dikemukakan oleh Teori Roscoe
dalam Uma Sekaran (2013) menurut rumus tersebut ada beberapa pedoman dalam
menentukan jumlah sampel sebagai berikut: (1) Sebaiknya sampel diantara 30 s/d
500 sampel; (2) Jika sampel dipecah lagi ke dalam sub sampel, jumlah minimum
sub sampel harus 30; (3) Pada penelitian multivariate ukuran sampel, ukuran
sampel harus dikali 10 dari jumlah variabel yang akan dianalisis Dalam penelitian
ini, jumlah variabel yang akan dianalisis ada 4 x 10 jadi peneliti mengambil
sampel sebanyak 40 responden. Peneliti dapat melakukan analisis terhadap data
yang diperoleh dari responden tersebut dan menjadikannya sebagai representasi
dari populasi yang lebih besar.

xxv
3.4 Data dan Sumber Data
Dalam hal pengumpulan data sebagai kelengkapan dari penelitian, peneliti
memperoleh informasi, data, petunjuk, serta bahan-bahan pendukung lainnya
dengan menggunakan beberapa sumber data, yaitu:

1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini yaitu kuesioner menggunakan skala


Likert. Pengumpulan data ini dilakukan dengan teknik survei langsung terstruktur
melalui kuesioner yang meliputi beberapa pertanyaan terstruktur sesuai dengan
objek penelitian. Teknik ini dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan
terstruktur kepada responden guna mendapatkan informasi yang spesifik dan
melibatkan pengolaan data (Neuman, 2011: 104). Jawaban responden kemudian
diberi bobot dan diolah dengan alatukur statistik untuk mendapatkan pendekatan
kuantitatif terhadap pertanyaan penelitian. Penelitian ini menggunakan skala
Likert. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2016: 132).
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif dengan menggunakan metode skoring
sebagai berikut:

Angka 1 menunjukkan bahwa responden tidak mendukung terhadap


pernyataan yang diberikan. Sedangkan angka 4 menunjukkan bahwa responden
mendukung pernyataan yang diberikan.
a. Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi bobot/skor 1
b. Tidak Setuju (TS) : diberi bobot/skor 2

xxvi
c. Netral (N) : diberi bobot/skor 3
d. Setuju (S) : diberi bobot/skor 4
e. Sangat Setuju (SS) : diberi bobot/skor 5

2. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan melalui pencarian literatur yang
berhubungan dengan penelitian ini, seperti buku, jurnal, majalah, koran penelitian
terdahulu, karya akademis, artikel, dan juga berbagai dokumen yang berkaitan
dengan teori-teori dan data mengenai teori sales promotiondan loyalitas
pelanggan. Melalui studi kepustakaan ini, peneliti berharap dapat memperoleh
data dan informasi yang lebih mendalam yang berkaitan dengan tema penelitian
ini.

3.5 Metode Pengumpulan Data


Dalam suatu penelitian ilmiah, metode pengumpulan data dimaksudkan
untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat dan terpercaya. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

1. Library Research (Penelitian Perpustakaan)


Pengumpulan data dengan cara mempelajari bahan-bahan kuliah,
literature, serta sumber lain yang dikumpulkan guna membantu memperkuat teori
analisis.
2. Kuesioner
Teknik kuesioner yang penulis gunakan adalah kuesioner tertutup, suatu
cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan
kepada responden. Metode ini digunakan untuk pengambilan data mengenai
Pengaruh Sales Promotion, Kualitas Pelayanan dan Citra Perusahaan terhadap
Loyalitas Konsumen. (Sugiyono 2016)

3.6 Metode Analisis Data

xxvii
Menurut Sugiyono (2018) metode analisis data ialah suatu data yang telah
dikelompokan sesuai dengan variabel dan jenis responden, membuat metabulasi
data sesuai dengan variabel dari seluruh responden, dari data-data tersebut yang
telah diteliti akan disajikan dan diperhitungkan guna menjawab rumusan masalah
serta menguji hipotesis pada penelitian yang telah diajukan. Dalam metode
analisis data ini, data yang telah terkumpul dari seluruh responden dan sumber
data lainnya akan dianalisis dan data tersebut akan menjadi landasan sebagai
pembahasan suatu penelitian. Pada penelitian ini metode analisis data yang
digunakan oleh peneliti ialah analisis data statistik deskriptif dan analisis data
kuantitatif. Untuk mempermudah dalam melakukan pengolahan data agar
memperoleh hasil yang lebih cepat dan tepat data yang didapat akan diolah
menggunakan software SPSS versi 25.

3.6.1 Uji Kualitas Data


Suatu data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya dengan menggunakan uji kualitas data, yaitu pengujian yang
diperlukan dalam penelitian dengan menggunakan instrument angket.
Dalam penelitian ini terdiri dari uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas
berkaitan dengan pengungkapan kuesioner dimana suatu kuesioner
diharapkan dapat mengukur variabel sesuai dengan indikator yang disusun,
jika ternyata variabel tersebut tidak dapat diukur maka pernyataan
kuesioner tersebut tidak sah. Uji reliabilitas berkaitan dengan tingkat
kemantapan kuesioner, artinya kuesioner yang telah disiapkan mampu
memberikan jawaban yang sama dari waktu ke waktu
ketika diajukan kembali kepada responden yang sama. Jika
kuesioner memberikan jawaban yang berbeda-beda dengan sampel yang
sama, maka akan dianggap tidak reliable.

1. Uji Validitas Data


Uji validitas adalah adanya kesamaan antara data yang terkumpul
dengan data yang sesungguhnya, maka penelitian tersebut merupakan hasil

xxviii
penelitian yang valid. (Sugiyono, 2018). Sedangkan menurut Ghozali
(2018) Pengujian yang menunjukkan seberapa baik alat ukur yang
digunakan dapat mengukur apa yang ingin diukur dan bukan yang lain,
sehingga hasil pengukurannya valid. Uji validitas digunakan untuk
mengukur ketepatan atau validitas suatu kuesioner yang diisi oleh
responden.

2. Uji Reliabilitas Data


Menurut Ghozali (2018), menjelaskan bahwa koefisien determinasi
(R2) pada intinya dapat mengukur seberapa jauh kemampuan mengenai
model dalam menerangkan variasi variasi dependen. Koefisien
determinasi memiliki nilai antara 0 dan 1. Karena nilai R2 yang rendah,
hanya sebagian kecil dari variasi beberapa variabel dependen yang dapat
dijelaskan oleh variabel independen. Pengaruh faktor-faktor independen
terhadap variabel dependen berkurang jika R2 mendekati 0. Sebaliknya,
semakin dekat R2 dengan 1, semakin besar pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi (KD) akan digunakan
dengan rumus sebagai berikut untuk mengukur pengaruh variabel bebas
(Independen) terhadap variabel terikat secara parsial atau simultan.

1. Analisis Koefisien Determinasi Parsial


Uji ini dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh pada
variabel independent secara individu terhadap variabel dependen
dengan menganggap variabel independen konstan, sebagai berikut:
a. Pengaruh promosi penjualan terhadap loyalitas pelanggan
R²1 = r X1.Y)² . 100%
b. Pengaruh harga terhadap loyalitas pelanggan
R²2 = r X2.Y)² . 100%
c. Pengaruh perilaku konsumen terhadap loyalitas pelanggan
R²3 = r X3.Y)² . 100%

xxix
2. Analisis Koefisien Determinasi Berganda
Koefisien determinasi berganda digunakan untuk mengetahui
pengaruh promosi penjualan, harga, perilaku konsumen, terhadap
loyalitas pelanggan secara simultan.

3.6.2 Pengujian Hipotesis


Menurut Sugiyono (2018) menjelaskan bahwa pengujian hipotesis
dapat berupa pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji
kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Arah
pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen selanjutnya
dijelaskan dengan menggunakan pengujian hipotesis. Suatu hipotesis dapat
diterima atau ditolak secara statistik dengan menentukan tingkat
signifikansinya; dalam penelitian ini taraf signifikan 5% dengan tingkat
kepercayaan 0,05 untuk menolak hipotesis. Nilai P (nilai probabilitas)
kemudian berubah menjadi nilai probabilitas atau nilai peluang yang
menunjukkan kemungkinan bahwa data tersebut dapat diterapkan pada
populasi secara keseluruhan, dengan kemungkinan 95% pilihan benar dan
kemungkinan 5% pada pilihan salah.

1. Uji Signifikan Parsial (Uji t)


Menurut Ghozali (2018), dalam penelitian ini untuk menguji
variabel bebas dan variabel terikat secara parsial dapat menggunakan Uji t.
Uji t adalah solusi jangka pendek untuk rumusan masalah, yang
menanyakan bagaimana dua variabel atau lebih berhubungan satu sama lain.
Untuk menguji pengaruh signifikan antara variabel bebas (promosi
penjualan, harga, dan sikap konsumen ) terhadap variabel terikat (loyalitas
pelanggan ) secara parsial. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
a. Pengaruh promosi prnjualan (X1) terhadap loyalitas pelanggan. (Y)
b. Perngaruh harga (X2) terhadap loyalitas pelanggan (Y)
c. Pengaruh sikap konsumen terhadap loyalitas pelanggan (Y)

xxx
Untuk menguji pengaruh perubahan variabel bebas pada perubahan variabel
terikat secara parsial, dilihat dari significance t dibandingkan terhadap α
(5% = 0,05) dengan kriteria:
a. H0 ditolak, jika signifikan t < 0,05
b. Ha diterima,jika signifikan t > 0,05

2. Uji Signifikan Simultan (Uji f)


Ghozali (2018) menjelaskan bahwa uji F digunakan untuk
membuktikan apakah variable independen secara simultan mempunyai
pengaruh terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui pengaruh
perubahan variabel terikat secara simultan, dilihat dari nilai signifikan F dan
taraf nyata α (5% = 0,05) dengan kriteria sebagai berikut (Ghozali 2018):
a. H0 ditolak, jika signifikan f < 0,05
b. H0 ditolak, jika signifikan f < 0,05

3.7 Definisi Operasional Variabel Penelitian


Defini Operasional penelitian ini adalah promosi penjualan, harga, sikap
konsumen sebagai variabel dependen dan loyalitas pelanggan sebagai variabel
independe.

3.7.1 Promosi Penjualan


Promosi penjualan pada hakekatnya adalah bentuk persuasi langsung
melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang
pembelian produk dengan segera. (Tjiptono,2008 :219). Menurut Kotler dan
Armstrong (2011), promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian dari konsumen atau penjualan dari produk atau jasa.
Promosi penjualan menstimulasi pelanggan untuk langsung melakukan
pembelian. Sementara menurut Shimp dan Andrews (2013) promosi penjualan
mengacu pada segala aktivitas promosi yang menstimulasi respon dalam jangka
pendek dari konsumen, retailer, hingga penjualan perusahaan. Hasil analisis
menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan

xxxi
terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini memiliki makna bahwa semakin tinggi
kepuasan pelanggan Online Food Delivery Service di Bali, maka akan
meningkatkan loyalitas pelanggan. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah
kepuasan pelanggan, maka akan menurunkan loyalitas pelanggan Online Food
Delivery Service di Bali. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
oleh (Listyawati, 2020; Patalo, 2020; Putri et al., 2021; Suwarsito & Aliya, 2020;
Yulianto et al., 2017) yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan Hidayat, 2020) menunjukkan
promosi penjualan yang dilakukan Go-Pay dapat meningkatkan kepuasan
pengguna Go-Pay di Jabodetabek. Penelitian yang dilakukan oleh Septiani (2020)
tentang pengguna Go-Jek juga menunjukkan bahwa semakin baik promosi
penjualan yang dilakukan akan meningkatkan kepuasan pelanggannya. Mereka
berfokus pada enam indikator yang bisa digunakan untuk mengukur loyalitas
konsumen, yaitu :
1. Pembelian ulang
2. Kebiasaan mengkonsumsi merek
3. Rasa suka yang besar pada merek
4. Ketetapan pada merek
5. Keyakinan bahwa merek tertentu merek yang terbaik
6. Perekomendasian merek kepada orang lain

3.7.2 Harga
Menurut Kotler dan Amstrong (Kotler, 2001) Harga adalah jumlah yang
dibebankan untuk suatu produk atau layanan, atau nilai yang ditukarkan
pelanggan dengan manfaat yang diperolehnya dari memiliki atau menggunakan
produk atau layanan tersebut. Harga menjadikan sebuah produk atau jasa memilki
nilai untuk dijual dan memperoleh keuntungan darinya. yang telah dibuat oleh
penulis, maka gambaran Kualitas Layanan, Kualitas Produk, dan Harga
memberikan pengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan melalui Kepuasan
Pelanggan, yang dimana Kualitas Layanan, Kualitas Produk, dan Harga sebagai

xxxii
variabel independen, Loyalitas Pelanggan sebagai variabel dependen dan
Kepuasan Pelanggan sebagai variabel intervening.

Menurut Stanton terdapat empat indikator yang mencirikan harga yaitu


sebagai berikut:
1. Keterjangkauan harga
Keterjangkauan harga barang atau jasa yang diperjualkan oleh toko satu
terhadap toko lain merupakan factor yang dipertimbangkan pelanggan sebelum
membeli barang dan jasa.
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
Toko atau perusahaan harus memperhatikan setiap barang atau jasa yang
mereka jual apakah sudah sesuai harga yang mereka berikan dengan kualitas
barang atau jasanya.
3. Daya saing harga
Setiap toko atau perusahaan juga harus mampu bersaing Dengan toko atau
perusahaan lainnya baik dari segi harga atau pun kualitas barang dan jasa

3.7.3 Perilaku Konsumen


(Suciyanti et al., 2022) Perilaku konsumen di artikan sebagai perilaku yang di
lakukan konsumen didalam memutuskan sesuatu hal yang didasarkan atas
keinginannya serta memeroleh manfaatnya sesudah memakai produk ataupun
jasanya atas sejumlah alternatif yang dipilihnya (Tari & Hartini, 2021).Menurut
Notoatmodjo (2003), perilaku adalah suatu kegiatan dan aktifitas organisme yang
bersangkutan, baik aktifitas yang dapat diamati atau yang tidak dapat diamati oleh
orang lain. Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran
yang tepat, kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka
rasakan (afeksi), apa yang mereka lakukan (perilaku), dan serta dimana (kejadian
disekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan dilakukan oleh konsumen tersebut (Setiadi, 2008).
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu:
1. Konsumen Individual
2. Lingkungan Konsumen

xxxiii
3. Strategi pemasaran

3.7.4 Loyalitas Pelanggan


Menurut Griffin (2005:5) dalam penelitian (Dewi, 2016) Konsep Loyalitas
pelanggan lebih banyak mengenai tentang Tindakan yang dilakukan daripada
sikap. Jika seseorang adalah pelanggan setia, dia akan menunjukan perilaku
pembelian yang didefinisikan sebagai pembelian non- kasual yang terkadang
diwakili oleh beberapa entitas pembuatan keputusan Loyalitas pelanggan adalah
kecenderungan pelanggan untuk membeli sebuah produk atau menggunakan jasa
yang diberikan oleh suatu perusahaan dengan tingkat konsistensi yang tinggi.
Loyalitas pelanggan akan menjadi kunci sukses tidak hanya dalam jangka pendek
tetapi keunggulan bersaing secara berkelanjutan (Bali, 2022).
Indikator dari loyalitas konsumen tersebut adalah:
1. Trust
2. Emotion Commitment
3. Switching Cost
4. Word of Mouth
5. Cooperation

xxxiv

Anda mungkin juga menyukai