Disusun Oleh :
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
serta kelancaran dalam penyusunan makalah ini. Sholawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Makalah
ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Bisnis dengan judul “Etika
Seputar Konsumen dan Periklanan” yang dibimbing oleh Bapak Yoyok Setiawan,
M.M. Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung yang telah memberikan kesempatan kepada kita
untuk menimba ilmu di UIN SATU Tulungagung.
2. Bapak Yoyok Setiawan, M.M. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan tugas dan pengarahan kepada kami.
3. Teman – teman Manajemen Bisnis Syariah 3-D.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan kami, untuk itu kritik dan saran
sangat kami harapkan demi kesempurnaan dalam menyelesaikan tugas-tugas kami
dimasa yang akan datang. Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas
terselesainya makalah ini dan semoga bermanfaat bagi pembaca maupun penulis,
aamiin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I.....................................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................6
1.3 Tujuan Masalah..........................................................................................................6
BAB II....................................................................................................................................7
PEMBAHASAN......................................................................................................................7
2.1 Pengertian dari Konsumen, Iklan dan Periklanan......................................................7
2.2 Pengertian Etika dalam Iklan.....................................................................................8
2.3 Makna Etika dan Estetika Dalam Iklan.......................................................................9
2. 4 Hukum dan Undang-undang Periklanan di Indonesia............................................10
BAB III.................................................................................................................................13
PENUTUP............................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................13
3.2 Saran........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. a) Tata Krama (code of conducts). Tata karma terdiri atas kata tata yang berarti adat,
norma atau aturan. Karma yang berarti sopan santun atau tindakan. Jadi tata krama
adalah norma kebiasaan yang mengatur sopan santun, dan disepakati oleh lingkungan.
Di dalam periklanan tidak boleh menunjukkan adegan kekerasan, merendahkan
produk pesaing, serta peniruan.
2. b) Tata Cara (code of practices). Segala bentuk peraturan yang harus ada didalam
pembuatan sebuah iklan agar tidak melanggar etika yang berlaku. Seperti halnya
didalam pembuatan iklan harus adanya izin produksi sebelum iklan tersebut
diterbitkan.
9
2.3 Makna Etika dan Estetika Dalam Iklan
Fungsi iklan yang pada akhirnya membentuk citra sebuah produk dan perusahaan di
mata masyarakat.
Citra ini terbentuk oleh kesesuaian antara kenyataan sebuah produk yang
diiklankan dengan informasi yang disampaikan dalam iklan tersebut, Prinsip
etika dalambisnis yang paling relevan dalam hal ini adalah nilai kejujuran dalam
menyampaikan iklan. Dengan demikian, iklan yang membuat pernyataan salah atau tidak
benar dengan maksud memperdaya konsumen adalah sebuah tipuan semata.
Ciri-ciri iklan yang baik :
1. Etis, yaitu berkaitan dengan kepantasan dalam menampilkan sebuah iklan kepda
masyarakat.
2. Estetis, yaitu berkaitan dengan kelayakan seperti, target market, target audiennya, kapan
harus ditayangkan?.
3. Artistik, yaitu bernilai seni sehingga mengundang daya tarik khalayak yang melihat
iklan tersebut.
Contoh penerapan etika dalam periklanan :
1. Iklan rokok, yaitu dengan tidak menampakkan secara eksplisit orang yang sedang
merokok.
2. Iklan sabun mandi, yaitu dengan tidak memperlihatkan orang mandi secara utuh.
Secara umum dalam iklan harus memperhatikan etika sebagai berikut:
1. Jujur, yaitu tidak memuat konten yang tidak sesuai dengan kondisi produk yang
diiklankan.
2. Tidak memicu konflik dan SARA.
3. Tidak mengandung pornografi di dalamnya.
4. Tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.
5. Tidak melanggar etika bisnis, contoh: saling menjatuhkan produk tertentu dan
sebagainya.
6. Tidak plagiat atau meniru iklan produk lain.
11
Penyiaran menurut Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Penyiaran (untuk selanjutnya disebut UU Penyiaran) adalah kegiatan pemancarluasan
siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di
antariksa dengan menggunakan gelombang elektromagnetik, kabel, serat optik dan/atau
media lainnya untuk daat diterima oleh masyarakat dengan pesawat penerima siaran radio
dan/atau pesawat penerima siaran televisi atau perangkat elektronik lainnya dengan atau
tanpa alat bantu.
Sedangkan pengertian siaran menurut Pasal 1 butir 2 UU Penyiaran adalah pesan atau
rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar atau suara dan gambar atau yang berbentuk
grafis dan karakter lainnya yang dapat diterima melalui pesawat penerima siaran radio,
televisi atau perangkat elektronik lainnya, baik yang bersifat interaktif maupun tidak,
dengan atau tanpa alat bantu.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara sederhana, konsumen adalah sebagai orang atau pihak tertentu yang membayar
untuk mendapatkan jasa atau produk dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Istilah lain dari konsumen adalah pelanggan. Konsumen dapat terbagi dalam tiga bagian,
terdiri atas: Konsumen dalam arti umum, konsumen antara, konsumen antara ini sama dengan
pelaku usaha, dan konsumen akhir sebagai pengguna dan/atau pemanfaatan barang dan/atau
jasa.
Sedangkan Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi
adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana iklan di definisikan
sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu
media sedangkan periklanan (advertising) adalah segala biaya yang harus dikeluarkan
sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang
atau jasa.
Dalam etika periklanan terdapat dua pedoman, yaitu tata krama (code of conducts) dan
tata cara (code of practices). Beberapa etika yang harus diterapkan di dalam iklan, yaitu jujur,
tidak memicu SARA, tidak mengandung pornografi, tidak bertentangan dengan norma-norma
yang berlaku, tidak melanggar etika dalam berbisnis, dan tidak adanya unsur plagiat.
Dalam permasalahan etika seputar konsumen ada beberapa hal yang tercangkup dalam
hal tersebut, yaitu deception, intrusion, dan exploitation. Sedangkan permasalahan etika
seputar periklanan ada beberapa hal, yaitu iklan dianggap tidak jujur dan menipu, iklan
bersifat manipulatif, iklan menciptakan dan mempertahankan stereotip, dan orang –orang
membeli barang yang tidak begitu diperlukan.
3.2 Saran
Dengan terselesaikannya makalah ini, kami harapkan dapat bermanfaat bagi para
pembacanya. Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan baik dari penulisan maupun
bahasan yang kami sajikan. Oleh karena itu kami berharap kritik dan saran pembaca yang
bersifat membangun agar bisa menjadi rujukan untuk pembuatan makalah berikutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Kristiyanti, Celina Tri Siwi. 2009. Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta: Sinar
Grafika.
14