Anda di halaman 1dari 35

PENGARUH PENGEMBANGAN STRATEGI PRODUK TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN
(pada Restoran McDonalss)

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan


yang diampu oleh: Dr. Endang Supardi, M.Si.

Oleh:
Kelompok 7

Fingky 1504261
Rianti Siti H 1501644
Sintiya Nuri Rosmalia 1505476

DEPARTEMEN PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan pertolongannya-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah
tentang Pengaruh Pengembangan Strategi Produk Terhadap Kesetiaan Pelanggan
di PT. Aqua Danone, untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kearsipan.
Tujuan pembuatan Makalah ini adalah untuk mengetahui Pengaruh
Pengembangan Strategi Produk Terhadap Kesetiaan Pelanggan di PT. Aqua
Danone Dalam proses penyusunan laporan ini kami menjumpai hambatan, namun
berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan
ini dengan cukup baik. Oleh karena itu saya ucapkan terima kasih kepada semua
pihak terkait yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini.
Terutama kepada Bapak Dra. Endang Supardi, M.Si. selaku dosen mata kuliah
Manajemen Kearsipan yang telah membimbing kami dengan kesabaran dan
kelebihannya.
Tak ada gading yang tak retak. Penyusunan laporan ini jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
agar laporan ini bisa lebih baik lagi dan semoga laporan ini dapat bermanfaat
khususnya bagi kami dan umumnya bagi para pembaca.

Bandung, 08 Juli 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI ..................................................................................... 3
A. Kondep Dasar Kewirausahaan Dan Wirausaha ........................................... 3
B. Memahami Perilaku Konsumen ................................................................... 5
1. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen ....................................... 5
2. Faktor-Fator yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ........................... 6
C. Memuaskan Konsumen ................................................................................ 8
1. Pengertian Kepuasan Konsumen .............................................................. 8
2. Cara Mengukur Kepuasan Pelanggan .................................................... 10
D. Kunci Kesetiaan atau Loyalitas Konsumen ............................................... 10
1. Pengertian Loyalitas Konsumen ............................................................. 10
2. Tingkatan Loyalitas ................................................................................ 11
E. Mengenbangkan Strategi Produk ............................................................... 12
1. Pengertian Pengembangan Produk ......................................................... 12
2. Tahap Pengembangan Produk ................................................................ 13
3. Strategi Pengembangan Produk Baru ..................................................... 16
4. Pentingnya Pengembangan Produk Baru ............................................... 16
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................. 17
A. Profil Perusahaan PT Danone Aqua ........................................................... 17
B. Strategi Pengembangan Produk PT Danone Aqua.... Error! Bookmark not
defined.
C. Analisa Swot PT Danone Aqua.................. Error! Bookmark not defined.
D. Strategi Mempertahankan Kesetiaan Konsumen ...... Error! Bookmark not
defined.
E. Pengaruh Perkembangan Strategi Produk terhadap Loyalitas Konsumen
Error! Bookmark not defined.

ii
BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 30
A. Kesimpulan ................................................................................................ 30
B. Saran ........................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 31

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perkembangan zaman di abad ke-21 menuntut berbagai perubahan di


banyak aspek kehidupan, tidak terkecuali dalam hal pemasaran. Dunia yang
semakin global dan persaingan yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan
untuk dapat bertahan dan bersaing di tengah banyaknya perusahaan-perusahaan
lain.
Agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya, setiap perusahaan harus
memiliki strategi pemasaran yang ampuh selain strategi pemasaran perusahaan
pun harus mampu mengembangkan strategi produknya agar masyarakat tidak
jenuh dengan produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan. Untuk itu, sangat
penting bagi setiap perusahaan untuk memahami strategi pengembangan produk
untuk tetap mempertahankan loyalitas dari konsumen agar dapat membuat
perusahaannya bertahan, bersaing, dan memperoleh profit yang sebesar-besarnya
serta memberikan kepuasan terhadap konsumen.
McDonalds merupakan salah satu contoh perusahaan di bidang restoran
cepat saji yang mampu berkembang, bersaing dan memperoleh keuntungan yang
besar ditengah-tengah pasar global. Berawal dari sebuah restoran drive in
sederhana di Pasadena, McDonalds kini dapat berkembang menjadi usaha
waralaba restoran cepat saji yang hadir di hampir setiap negara di dunia.
McDonalds bahkan mampu menciptakan tren restoran cepat saji dan gaya hidup
baru di kalangan masyarakat global.
Berbagai kesuksesan tersebut tentu saja tidak diraih dengan mudah,
strategi pemasaran dan strategi pengembangan produk McDonalds lah yang
membuat usaha waralaba tersebut mampu bertahan dan bersaing dengan
perusahaan lainnya.

1
2

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi produk yang dikembangkan oleh McDonalds?
2. Bagaimana analisis SWOT McDonalds dalam mengembangkan strategi
produk?
3. Bagaimana strategi McDonalds dalam mempertahankan kesetiaan
konsumen?
4. Bagaimana pengaruh pengembangan strategi produk terhadap kesetiaan
konsumen di McDonalds?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan bagaimana strategi produk yang dikembangkan oleh
McDonalds,
2. Menjelaskan bagaimana strategi yang diterapkan oleh McDonalds dalam
mempertahankan kesetiaan konsumen,
3. Menjelaskan bagaimana strategi yang diterapkan oleh McDonalds dalam
memahami dan memuaskan pelanggan atau konsumen,
4. Menjelaskan pengaruh pengembangan strategi produk terhadap kesetiaan
konsumen di McDonalds.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Kondep Dasar Kewirausahaan Dan Wirausaha

Istilah kewirausahaan merupakann podanan kara dari entrepreneurship


dalam bahasa inggris. Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari
bahasa Prancis yaitu entreprende yang arinya petualang, pencipta dan pengelola
usaha.Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon (1755). Istilah
ini makin popular setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B. Say (1803) untuk
menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber daya
ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat yang lebih tinggi serta
menghasilkan lebih banyak lagi (Rambat Lupiyoadi, 2004;1).
Menurut Hisrich-Peters (1998;10) kewirausahaan diartikan sebagai
berikut: Entrepreneurship is the process of creating something different with
velue by devoting the necessary time and effort, assuming the accompanying
financial, psychic, and social risk, and receiving the resulting rewards of
monetary and personal satisfaction and independence. Kewirausahaan adalah
proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan
disertai modal dan risiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan
pribadi.
Drucker (1994: 28) menyatakan bahwa kewirausahaan lebih merujuk pada
sifat, watak, dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang mempunyai kemauan
keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha yang nyata dan
dapat mengembangkannya dengan tangguh, oleh karena itu, dengan mengacu
pada orang yang melaksanakan proses gagasan, memadukan sumber daya menjadi
realitas, muncul apa yang dinamakan wirausaha.
Yuyun Wirasamita, (2003: 225) menyatakan bahwa kewirausahaan dan
wirausaha merupakan factor produksi aktif yang dapat menggerakan dan
memanfaatkan sumber daya lainnya seperti sumber daya alam, modal dan
teknologi, sehingga dapat menciptakan kekayaan dan kemakmuran melalui
penciptaan lapangan kerja, penghasilan dan produk yang diperlukan masyarakat.
Menurut Ropke (1995: 49,) factor yang mempengaruhi tindakan kewirausahan

3
4

yaitu hak milik (property raight), kemampuan (competency), dan lingkungan


eksternal (environment).
Machfoedz (2004: 1) berpandangan bahwa wirausaha adalah orang yang
bertanggung jawab dalam menyusun, mengelola, dan mengukur risiko suatu usaha.
Selanjutnya, dikemukanan bahwa pada masa sekarang wirausaha melakukan
berbagi hal sehingga definisinya menjadi lebih luas.Wirausaha merupakan
innovator yang mampu memanfaatkan dan mengubah kesemmpatan menjadi ide
yang dapat dijual atau dipasarkan, memberikan nilai tambah dengan
memanfaatkan upaya, waktu, biaya, kecakapan dengan tujuan mendapatkan
keuntungan.Wirausaha adalah pembawa perubahan dalam dunia bisnis yang tidak
mudah menyerah dalam berbagai kesulitan untuk mengejar keberhasilan usaha
yang dirintis secara tertera.
Entrepreneur merupakan seseorang yang memiliki kreativitas suatu bisnis
baru dengan berani menanggung risiko dan ketidakpastian yang bertujuan untuk
mencapai laba dan pertumbuhan usaha berdasarkan identifikasi peluang dan
mampu mendayagunakan sumber-sumber serta memodali peluang ini.
Rumusan entrepreneur yang berkembang sekarang ini kebanyakan berasal
dari konsep Schumpeter (1934), dia menjelaskan bahwa entrepreneur merupakan
pengusaha yang melaksanakan kombinasi-kombinasi baru dalam bidang teknik
dan komersial ke dalam bentuk praktik.Inti dari fungsi pengusaha adalah
pengenalan dan pelaksanaan kemungkinan-kemungkinan baru dalam bidang
perekonomian. Kemungkinan baru tersebut berupa: Pertama, memperkenalkan
produk baru atauu kualitas baru suatu barang yang belum dikenal oleh konsumen,
kedua, pelaksanaan dari suatu metode produksi baru dalam suatu penemuan
ilmiah baru dan cara-cara baru untuk menangani suatu produk supaya menjadi
lebih mendatangkan keuntungan. Ketiga, membuka suatu pemasaran baru yaitu
pasar yang belum pernah dimasuki cabang industry yang bersangkutan atau sudah
ada pemasaran sebelumnya.Keempat, pembukaan suatu sumber dasar baru, atau
setengah jadi atau sumber-sumber yang masih harus dikembangkan.Kelima,
pelaksanaan organisasi baru (Yuyun Wirasasmita, Faisal Affif, M Kusman
Sulaeman 1992: 33-34).
5

Menurut Totok S. Wiryasaputra (2004: 16), wirusaha adalah orang yang


ingin bebas, merdeka, mengatur kehidupannya sendiri, dan tidak tergantung pada
belas kasihan orang lain. Mereka ingin menghasilkan uang sendiri.Mereka harus
menciptakan sesuatu yang benar benar baru atau memberi nilai tambah pada
sesuatu yang mempunyai nilai untuk dijual atau layak dibeli sehingga
menghasilkan uang bagi dirinya sendiri dan bahkan bagi orang yang
disekelilingnya.

Dengan demikian, bahwa kewirausahaan merupakan semangat, perilaku,


dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang
memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan/ atau pelayanan yang lebih baik
pada pelanggan/masyarakat dengan selalu berusaha mencari dan melayani
langganan lebih banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan
produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien,
melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas, dan inovasi, serta kemampuan
manajer.

B. Memahami Perilaku Konsumen

1. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen


Menurut Kotler (2008: 166) Konsumen adalah pengambil keputusan
kostruktif dan terpapar banyak pengaruh konstekstual. Untuk memahami
bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian, pemasar harus
mengidentifikasi siapa yang mengambil keputusan dan mempunyai masukan
dalam keputusan pembelian; orang bisa menjadi pemicu, pihak yang
mempengaruhi, pengambil keputusan, pembeli atau pengguna. Kampanye
pemasaran yang berbeda dapat ditargetkan pada masing-masing jenis orang.
Menurut Kotler (2008: 166) Perilaku konsumen adalah studi tentang
bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan
dan keinginan mereka. Menurut David Loudan dalam Anwar Prabu
Mangkunegara (2002) perilaku konsumen diartikan sebagai proses pengambilan
keputusan dan aktifitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses
mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapatmempergunakan barang-
barang dan jasa. Sedangkan menurut Paul Peter mendefisikan bahwa perilaku
6

konsumen sebagai interaksi dinamisantara pengaruh, dan kognisi, perilaku dan


kejadian disekitar kita dimanamanusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup
mereka. Dari ketiga definisi ini menunjukkan dua elemen penting dari perilaku
konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik, keduanya
melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, mempergunakan barang dan
jasa.
Sedangkan mempelajari perilaku konsumen yaitu memahami perilaku
ponsumen untuk memenangkan persaingan bisnis. Memahami perilaku konsumen
tidak hanya mempelajari apa (what) yang akan dibeli atau dikonsumsi oleh
konsumen, tetapi juga dimana (where) konsumen dapat memenuhi barang yang
akan dikonsumsi, bagaimana kebiasaanya (how often) cara konsumem memilih
barang atau jasa yang dibutuhkan, dan dalam kondisi seperti apa (under what
condition) barang yang dibeli.
2. Faktor-Fator yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Anwar Prabu (2002) menyebut ada dua kekuatan besar yang
mempengaruhi perilaku konsumen yaitu kekuatan sosial budaya dan kekuatan
psikologis.
a. Kekuatan Sosial Budaya
1) Faktor budaya
Mempelajari perilaku konsumen adalah mempelajari perilaku manusia.
Sehingga perilaku konsumen juga ditentukan oleh kebudayaan, yang tercermin
pada cara hidup, kebiasaan dan tradisi dalam permintaan akan bermacam-macam
barang dan jasa di pasar. Perusahaan dituntut untuk mengerti akan implikasi dari
kebudayaan dimana perusahaan beroperasi. Dalam melakukan penentuan produk,
harga, promosi, pembungkusandan merk, yang semuanya harus dipilih dan
dirancang secara cermat, dengan tujuan untuk menjadikan barang tersebut dapat
diterima dalamkebudayaan konsumen. Ini sangat diperlukankarena perilaku
konsumenakan dimantapkan pola-polanya oleh berbagai sisten nilai dan
normabudaya yang melingkupinya.
2) Faktor kelas sosial
Kelas sosial diartikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah
orang yang mempunyai kedudukan yang seimbang dalam masyarakat.
7

3) Faktor kelompok anutan


Pengaruh kelompok anutan terhadap perilaku konsumen antara lain dalam
menentkan produk danmerek yang mereka gunakan yang sesuai dengan aspirasi
kelompoknya. Oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk melakukan
identifikasi pengaruh-pengaruh kelompok anutan terhadap penggunaan produk,
merk yang sesuai dengan aspirasi kelompok anutan tersebut dalam proses
pengambilan keputusan membeli.
4) Faktor keluarga.
Keluarga disini diartikan sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil yang
perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan
membeli. Sebagai bentuk keluarga kecil terdiri ayah, ibu dan anak, sedangkan jika
berbentuk keluarga besar bisa bertambah dengan kakek, nenek serta warga
keturunannya.
b. Kekuatan faktor psikologis
1) Faktor sikap dan keyakinan
Sikap akan mempengaruhi keyakinan dan sebaliknya keyakinan
menentukan sikap. Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen, sikap dan
keyakinan sangat berpengaruh dalam menentukan suatu produk/merk yang akan
dipilih. Melalui komunikasi yang persuasif dan pemberian informasi yang efektif
kepada konsumen, sikap dan keyakinan konsumen terhadap suatu produk/merk
dapat diubah.
2) Faktor kepribadian
Kepribadian dapat diartikan sebagai bentuk dari sifat-sifat yang adapada
diri seseorang (sebagai faktor internal) yang sangat menentukan perilakunya. Sifat
internal ini berupa motif, emosi, cara berfikir, persepsi ditambah dengan kondisi
ekternal dirinya (lingkungan fisik, keluarga,masyarakat) akan membentuk
kepribadian konsumen. Dengan demikian kepribadian konsumen ini akan
mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan dalam melakukan keputusan
pembelian.
3) Faktor pengalaman belajar

Belajar dimaksudkan sebagai perubahan-perubahan perilaku yangterjadi


sebagai akibat adanya pengalaman. Proses pembelian yang dilakukan oleh
8

konsumen merupakan sebuah proses belajar, dimana proses belajar pada suatu
pembelian terjadi apabila konsumen inginmenanggapi dan memperoleh suatu
kepuasan, atau sebaliknya tidakterjadi apabila konsumen merasa dikecewakan
oleh produk yang kurangbaik. Tanggapan konsumen sangat dipengaruhi oleh
pengalaman masa lalu. Jika konsumen merasa puas, maka tanggapannya akan
menguat.

C. Memuaskan Konsumen

1. Pengertian Kepuasan Konsumen


Menurut Kotler (2008: 170) menyatakan kepuasan konsumen adalah
tingkatan perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang iya rasakan
dengan harapannya. Engel (1990) mengungkapkan bahwa kepuasan konsumen
merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya
memberikan hasil yang sama atuh melampaui harapan konsumen, sedangkan
ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan
konsumen. Sedangkan menurut Tse dan Wilton, 1988 menyatakan bahwa
kepuasan atau ketidakpuasan konsumen adalah respon konsumen terhadap
evaluasi ketidaksesuaian/diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya
(atau norma kinerja lainnya) dan kerja aktual dari produk yang dirasakan setelah
pemakaian.
Jadi bisa disimpulkan kepuasan konsumen adalah sebagai persepsi mereka
terhadap produk atau jasa yang telah memenuhi harapannya atau melebihinya.
Kepuasan konsumen tidak berarti memberikan kepada konsumen, apa yang kita
pikirkan disukai konsumen. Ini berarti kita harus memberikan kepada mereka apa
yang sebenarnya yang mereka inginkan (what), kapan (when), dan cara mereka
memperolehnya (the way they want it).
Kita dapat membedakan tiga tingkat kepuasan konsumen:
a. Menemukan kebutuhan pokok konsumen (the basic needs of the customer)
b. Mencari tahu, apa yang sebenarnya menjadi harapan dari konsumen,
sehingga mereka mau kembali datang pada kita,
c. Selalu memperhatikan apa-apa yang menjadi harpan konsumen, lakukan
melebihi seperti apa yang di harapkan konsumen.
9

Jika kita mampu memberikan pelayanan yang baik, maka konsumen akan
puas. Konsumen yang puas akan:
a. Membeli lagi,
b. Menceritakan hal-hal yang baik kepada orang lain,
c. Kurang memperhatikan merk produk lain,
d. Membeli produk lain dari perusahaan yang sama.
Faktor-faktor yang mendorong kepuasan pelanggan
a. Kualitas produk, pelanggan puas kalau setelah membeli kualitas
produknya yang baik,
b. Harga untuk pelanggan yang sensitive biasanya harga murah merupakan
kepuasan,
c. Kualitas pelayanan, terdapat lima dimensi kualitas pelayanan yang dapat
menjadikan kepuasan konsumen, yaitu:
1) Tangible (bukti fisik), kemampuan perusahaan dalam menunjukan
eksistensinya pada pihak eksternal. Yang dimaksud bahwa penampilan
dan kemampuan saran dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan
lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dan pelayanan yang diberikan.
2) Reliability (Keandalan), kemapuan perusahaan untuk memberikan
pelayanan yang menjanjikan secara akurat dan terpercaya.
3) Responsiveness (Ketanggapan), suatu kemauan untuk membantu dan
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada konsumen, dengan
penyampaian informasi yang jelas.
4) Assurance (Jaminan Kepastian), pengetahuan, kesopansantuanan, dan
kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa
percaya para konsumen kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa
komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanaan, kompetensi
dan sopan santun.
5) Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual
atau pribadi yang diberikan kepada para konsumen dengan berupaya
memahami keinginan konsumen.
d. Faktor emosional, yang bersifat emosi seperti saat konsumen mempunyai
produk/ jasa yang memiliki brand image yang baik.
10

e. Kemudahan dalam mendapat produk/jasa.

2. Cara Mengukur Kepuasan Pelanggan


Menurut Kotler (2000:38), ada beberapa cara untuk mengukur tingkat
kepuasan pelanggan, yaitu :
a. Sistem keluhan dan saran,
Dengan cara membuka kotak saran dan menerima keluhan, saran, kritik
oleh langganan atau bisa juga disampaikan melalui kartu informasi, customer hot
line. Ini semua dimaksudkan agar perusahaan lebih mengantisipasi dan cepat
tanggap terhadap kritik dan saran tersebut.
b. Survey kepuasan konsumen,
Biasanya penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan melalui pos,
telepon atau wawancara pribadi atau bisa juga si perusahaan mengirimkan angket
ke orang-orang tertentu.
c. Pembeli bayangan
Dalam hal ini perusahaan menyuruh orang-orang tertentu untuk membeli
ke perusahaan lain, sehingga pembeli misterius ini dapat melaporkan keunggulan
dan kelemahan pelayan-pelayan yang melayani.
d. Analisis pelanggan yang beralih,

Perusahaan yang kehilangan langganan mencoba untuk menghubungi


pelanggan tersebut dan dibujuk kenapa mereka berhenti, pindah ke perusahaan
dan lain-lain. Dengan informasi yang diperoleh maka perusahaan dapat lebih
meningkat kinerjanya dengan cara meningkatkan kepuasan para pelanggan.

D. Kunci Kesetiaan atau Loyalitas Konsumen

1. Pengertian Loyalitas Konsumen


Memiliki konsumen yang loyal adalah tujuan akhir dari semua perusahaan
tetapi kebanyakan dari perusahaan atau produsen tidak mengetahuinya bahwa
loyalitas konsumen dapat dibentuk melalui beberapa tahan dimulai dari mencari
calon pelanggan potensial sampai dengan advocate Custumer yang akan
membantu keuntungan bagi perusahaan. Sebelum membahas lebih jauh mengenai
11

hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk membentuk loyalitas, perlu diketahui
definisi dari loyalitas, definisi loyalitas menurut (Griffin, 2005: 4) :
Loyalitas is based ini behavior and definied as non random purchase
expressed over time by some decision making units.
Artinya bahwa loyalitas lebih ditujukan kepada suatu perilaku, yang ditujukan
dengan pembelian rutin, didasarkan pada unit pengambilan keputusan.
Sedangkan menurut Oliver (1997:392), mengemukakan definisi loyalitas
adalah kesetiaan merupakan suatu komitmen untuk tetap menggunakan suatu
produk atau jasa tanpa terpengaruh oleh usaha yang dilaksanakan oleh perusahaan
produk pesaing.
Loyalitas menunjukkan adanya hasrat yang kuat untuk membeli suatu
produk atau jasa dan tidak memilih produk, merek, atau jasa yang lain. Sebagai
mana setiap pelanggan setia yang oleh Griffin (2005: 31), diungkapkan sebagai
pelanggan yang :
a. Melakukan pembelian ulang secara rutin, konsumen melakukan pembelian
secara continue pada suatu produk tertentu.
b. Membeli berbagai lini produk, konsumen tidak hanya membeli jasa dan
produk utama tetapi konsumen juga membeli lini produk dan jasa dari
perusahaan yang sama.
c. Menolak produk lain, konsumen menolak untuk menggunakan produk
atau jasa alternatif yang ditawarkan oleh pesaing.
d. Memberikan referensi kepada orang lain, dimana konsumen melakukan
komunikasi dari mulut ke mulut berkenaan dengan produk tersebut.
2. Tingkatan Loyalitas
Untuk dapat menjadi pelanggan yang loyal, seorang pelanggan harus
memiliki beberapa tahapan. Proses ini berlangsung lama, dengan penekanan dan
perhatian yang berbeda. Dengan memperhatikan masing-masing tahap dan
memenuhi kebutuhan dalam setiap tahap tersebut, perusahaan memiliki peluang
yang lebih besar untuk membentuk calon pembeli menjadi pelnggan loyal.
Menurut (Griffin, 2005: 35) bahwa tingkatan loyal terbagi atas enam
tingkat, diantaranya :
12

a. Suspect, meliputi semua orang yang mungkin akan membeli produk


perusahaan. Sering disebut suspect karena yakin bahwa mereka akan
membeli tetapi belum tahu apapun mengenai perusahaan dan barang yang
ditawarkan.
b. Prospect, adalah orang-orang yang memiliki kebutuhan akan produk dan
mempunyai kemampuan untuk membelinya, para prospect ini, meskipun
mereka melakukan pembelian, mereka telah mengetahui keberadaan
perusahaan dan barang atau produk yang ditawarkan, karena seseorang
telah merekomendasikan barang atau jasa tersebut padanya.
c. Disqualified Prospect, prospect yang telah mengetahui keberadaan produk
tertentu, tetapi tidak mempunyai kebutuh anakan produk tersebut atau
tidak mempunyai kemmapuan untuk membeli barang atau jasa tersebut.
d. First Time Custumer, adalah pelanggan yang membeli untuk pertama
kalinya mereka masih menjadi pelanggan baru.
e. Repeat Custumers, pelanggan yang telah melakukan pembelian suatu
produk sebanyak dua kali atau lebih mereka adalah yang melakukan
pembelian akan produk yang sama.
f. Client, dimana membeli semua barang atau jasa yang ditawarkan yang
mereka butuhkan. Mereka membeli secara teratur. Hubungan dengan jenis
konsumen ini sudah kuat berlangsung lama, yang membuat mereka tidak
terpengaruh oleh produk pesaing.
g. Advocates, dimana membeli seluruh barang atau jasa yang ditawarkan
dan ia pun membutuhkan, serta melakukan pembelian yang rutin, sebagai
tambahan mereka mendorong teman-teman mereka yang lain agar
membeli produk tersebut dan ia membicarakan tentang produk tersebut.

E. Mengenbangkan Strategi Produk

1. Pengertian Pengembangan Produk


Menurut Kotler (1997:273) pengembangan produk dapat diartikan
merupakan pengembangan dari produk yang sudah ada atau menciptakan produk
yang sama sekali baru melalui riset dan penelitian yang dilakukan oleh para
manajer pemasaran maupun melalui departemen penelitian dan pengembangan.
13

Dari definisi di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan pengembangan produk adalah merupakan suatu usaha yang
direncanakan dan memberikan suatu gagasan baru untuk memperbaiki produk
yang telah ada atau penambahan banyaknya ragam produk yang dihasilkan dan
dipasarkan. Dengan adanya pengembangan produk berarti perusahaan sudah
memahami tentang kebutuhandan keinginan pasar.
Pada umumnya perusahaan mempunyai hubungan erat dengan inovasi, di
dalam menerapkan pelaksanaan pengembangan produk maka perusahaan harus
memperhatikan : produk yang dibuat haruslah dapat memuaskan konsumen,
produk yang dibuat harus bermanfaat bagi kepentingan konsumen, desain produk
serat rancangan harus sesuai dengan selera konsumen.
Menurut Booz Allen dan Hamilton yang diterjemahkan oleh Djaslim
Saladin (2002:107) terdapat enam golongan di dalam pengembangan produk,
yaitu :
a. Produk baru bagi dunia, yaitu produk yang diciptakan pasar yang baru
sama sekali,
b. Lini pengembangan produk baru yaitu lini produk yang benar-benar baru
pertama kali dipasarkan oleh perusahaan,
c. Tambahan Lini Produk yang sudah ada, perusahaan menambah lini produk
yang sudah ada,
d. Merevisi pasar yang sudah ada, yaitu penyempurnaan produk yang sudah
ada sehingga memeberikan nilai yang lebih tinggi atau mengganati dengan
produk yang baru,
e. Penempatan kembali, yaitu memposisikan kembali para segmentasi produk
yang sudah baru atau yang sudah ada,
f. Penekanan biaya, yaitu produk dengan penampilan yang sama, tetapi
melalui biaya yang rendah.
2. Tahap Pengembangan Produk
Agar proses pengembangan produk dapat dijalankan dengan baik maka itu
ada delapan proses yang harus dilaksanakan dalam pengembangan produk secara
umum yaitu :
14

Analisis kebutuhan

pelanggan

Pemunculan gagasan Penyaringan Evaluasi

Analisis Bisnis

Pengembangan strategi
pemasaran

Pengembangan Produk

Pengujian

Komersialisasi

Gambar 1.
Tahap-Tahap Pengembangan Produk

Sumber : Journal (Http://puslit.Petra.ac.id/journals/management/)

a. Analisis Kebutuhan pelanggan


Dalam proses pengembangan produk ada pelanggan, mereka adalah orang
yang menerima hasil usaha perusahaan secara langsung dan akan menilai produk
perusahaan berdasarkan kriterianya sendiri, supaya produk perusahaan dihargai,
tentunya produk itu harus memberikan manfaat kepada konsumen. Maka
perusahaan harus memahami betul apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh
konsumen
b. Pemunculan gagasan
15

Dalam proses pengembangan produk baru pemunculan gagasan bisa


berasal dari pelanggan, pesaing, pekerja, ilmuwan dan lain-lain dan ini merupakan
input bagi perusahaan.
c. Penyaringan
Dalam tahapan ini, tujuan dari penyaringan adalah membuang gagasan
yang buruk seawal mungkin.
d. Analisis Bisnis
Dalam tahapan ini, masing-masing ide dianalisis dari sudut bisninya untuk
mengetahui sampai seberapa jauh kemampuan ide-ide tersebut dapat
menghasilkan laba.
e. Pengembangan Strategi Pemasaran
Dalam tahapan ini, strategi pemasaran akan mengalami penyempurnaan
lebih lanjut di antaranya bagaimana strategi pemasaran untuk mengenalkan
produk baru ke pasar.
f. Pengembangan Produk
Dalam tahapan ini, semua ide perlu dianalisis dan apabila beberapa ide
perlu dikembangkan, maka ide-ide yang dianggap menguntungkan perusahaanlah
yang perlu diterapkan dan dikembangkan.
g. Pengujian
Pada tahapan ini, pengujian produk merupakan kelanjutan dari tahapan
pengembangan produk. Tahapan-tahapan pengujian produk diantaranya :
1) Pengujian tentang konsep produk
2) Pengujian desain produk
3) Pengujian kesukaan konsumen terhadap produk
4) Pengujian laboratorium terhadap produk
5) Pengujian operasi pabrik dan tes penggunaannya produk
h. Komersialisasi
Pada tahapan ini, semua fasilitas sudah disiapkan sedemikian rupa, baik
fasilitas produksi maupun pemasarannya. Perusahaan yang sudah memasuki
tahapan ini, harus sudah mempersiapkan strategi penetapan harga dan keuntungan
yang diharapkannya. Di dalam tahapan ini, perusahaan sudah melaksanakan riset
16

pemasaran terlebih dahulu, terutama yang menyangkut kebutuhan, keinginan,


selera, kepuasan para konsumen yang akan dituju.
3. Strategi Pengembangan Produk Baru
Menurut Saladin (2002:79) terdapat lima strategi di dalam pengembangan
produk, yaitu :
a. Memperbaiki produk yang sudah ada
b. Memperluas lini produk
c. Merubah produk yang sudah ada
d. Meniru strategi pesaing
e. Menambahkan produk baru yang tidak ada hubungan dengan lini produk.
4. Pentingnya Pengembangan Produk Baru
Menurut (William J. Stanton :1996:222), pentingnya pengembangan
produk baru antara lain :
a. Hubungan dengan daur hidup produk .
Ada dua hal yang berkaitan dengan konsep daur hidup membantu
menjelaskan mengapa inovasi prosuk sangat penting, pertama setiap produk yang
ada dalam peruisahaan akhirnya tidak terpakai lagi. Kedua, keuntungan pada
umumnya akan menurun karena usia produk semakin menua, jika produk tidak
diubah atau diganti dan akhirnya perusahaan akan bangkrut.
b. Produk menunjukkan laba
Pengembangan produk sangat penting untuk mempertahan klaba yang
telah direncanakan.
c. Pengembangan produk sangat penting bagi perusahaan
Produk yang berorientasi pada pengembangan produk baru diharapkan
dapat tumbuh dan berkembang.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Profil Perusahaan McDonalds

Restoran ini didirikan oleh Richard & Maurice McDonalds pada tahun
1937 di sebelah timur kota Pasadena. Saat itu McDonalds hanya merupakan
restoran Drive In yang pada waktu itu sedang berkembang pesat trend Drive In.
Bangunan restorannya berbentuk persegi delapan, dengan mengekspose ruangan
dapurnya dan tidak memiliki tempat duduk di bagian dalam restorannya. Kedua
bersaudara tersebut kemudian berniat untuk lebih mengembangkan restoran
mereka, yang pada saat itu sudah cukup sukses dan menguntungkan. Fokus
pengembangannya adalah pada kecepatan pelayanan yang diharapkan akan
meningkatkan volume pembelian konsumen. Konsep utama yang diterapkan
adalah kecepatan, harga terjangkau dan volume.
Restoran ini juga telah memiliki logo sendiri yaitu The Golden Arch. Logo
ini dirancang oleh George Dexter yang merupakan seorang perancang
neonsign.Logo ini memiliki warna kuning terang dan berbentuk simple, mudah
diingat dan jugasecara tidak langsung mencerminkan huruf M dari McDonalds.
Pada saat itu, terjadi persaingan ketat pada bisnis Drive In dan
McDonalds bersaudara ini mengalami kesulitan dalam berorganisasi dan

17
18

menggerakkan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha mereka. Dan saat


itulah mereka bertemudengan seseorang yang bernama Ray Kroc. Ray Kroc lah
yang membantu McDonalds bersaudara untuk mengembangkan usaha tersebut.
Jadi tidak benar jikaselama ini orang menganggap bahwa Ray Kroc lah yang
mendirikan McDonalds untuk pertama kalinya. Restoran McDonaldsnya yang
pertama bukanlah McDonalds yang pertama. Ray Kroc kemudian melakukan
pengembangan restoran melalui konsep fast food.
Pada sekitar tahun 1955 Ray Kroc mulai menjual waralaba McDonalds
dan untuk pertama kalinya perusahaan fast food (siap saji) di San Bernandino,
California menggunakan sistem franchise (waralaba). Sistem waralaba ini muncul
dalam suatubentuk yang mirip dengan yang kita saksikan sekarang, yaitu sebuah
rancanganpermasalahan yang disusun dengan seksama dan didokumentasikan
secara
Lengkap dengan perjanjian-perjanjian mendetail antara perusahaan dalam
hal ini adalah McDonalds dengan perusahaan yang akan berliansi. Jadi selama
tahun 1950-an hingga tahun 1960-an, produk-produk burger McDonalds yang
merupakan produk-produk fast food, didistribusikan dengan cara penjualan
langsung. Bisnis waralaba McDonalds ini mulai menyebar ke berbagai daerah
dannegara bagian. Untuk itu Kroc menerapkan prosedur operasi standar (Standart
Observation Checklist) untuk pembuatan hamburger dengan spesifikasi yang
diduga sangat ketat, yaitu lemak dibawah 19%, berat 1,6 ounce, diameter 3,873
inch, dan onion 0,23 ounce. Selain memperlakukan pewaralaba secara strategis,
Kroc juga memberikan suatu sistem operasi kepada partner-partner barunya.
Sistem inilah yang memberikan kepastian semua produk yang disajikan adalah
sama. Untuk itulah profesionalisme harus diterapkan.Dalam paradigma yang baru
setiap operator danpewaralaba bertindak seperti seorang manajer pabrik yang
harus menerapkan manajemen professional.Maka pada tahun 1961, Kroc
meluncurkan programpelatihan yang kemudian dinamakan sebagai Hamburger
University di restoran yang baru yaitu di Elk Village, Illinois. Di sana para
pewaralaba dan operator dididik dalam cara-cara ilmiah dalam menjalankan
restoran yang sukses dan dilatih dalam aspek-aspek operasi McDonalds berupa
mutu, pelayanan, kebersihan dan nilai (Quality, Service, Cleanliness, and Value).
19

Hingga tahun 1960 Ray Kroc telah membuka 200 restoran di seluruh
Amerika Serikat. Dan pada tahun 1961, Ray Kroc telah membeli saham
perusahaan dari McDonalds bersaudara dengan hampir senilai US$ 3.000.000,00.
Perusahaan fast food McDonalds ini terus mengembangkan jaringan waralabanya
di lebih dari 60 negara. Dan saat ini McDonalds Corporation bersamadengan
franchise dan cabang-cabangnya telah berjumlah lebih dari 14.000 restoran.
McDonalds melayani lebih dari 22juta orang setiap harinya atau sekitar 14.000
tamu setiap menitnya. Tidak diragukan lagi kalau hal ini menjadikan McDonalds
sebagai organisasi bergerak di bidang makanan yang terbesar di dunia.

McDonalds Indonesia

Restoran McDonalds hadir di Indonesia pada tahun 1991 dan merupakan


negara ke 70 dari McDonalds seluruh dunia. H. Bambang N. Rahcmadi Msc
MBAadalah warga negara Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak
master franchise dari McDonalds Corporation dengan mengalahkan 13.000
pesaing. Sampai sekarang beliau bertindak sebagai Presiden Direktur McDonalds
Indonesia. Sebelum membuka restorannya yang pertama di Sarinah-Jakarta, H.
Bambang Rahcmadi Msc MBA diwajibkan mengikuti training selama 1 tahun di
Australia, Amerika Serikat, Malaysia dan Singapura. Dalam masa training tesebut
beliau melakukan semua pekerjaan di restoran McDonalds dari yang paling
sederhana termasuk membersihkan toilet sampai ke tingkat manajerial, kemudian
menerapkan semuanya di Indonesia. Tepat pada 22 Februari 1991, restoran
McDonalds di Sarinah Thamrin Jakarta beroperasi dengan mempekerjakan 460
crew dan 26 manajer. Perkembangan McDonalds Indonesia dalam 10 tahun ini
dinilai sangat cepat. Sampai saat ini restoran McDonalds Indonesia telah
berjumlah 109 restoran dengan jumlahkaryawan seluruhnya mencapai sekitar
8000 orang yang sebagian besar lulusan SLTA.

Visi-Misi Perusahaan McDonalds


Visi dari McDonalds baik McDonalds Internasional maupun
McDonalds Indonesia adalah to be the worlds best quick service restaurant
20

experience (Menjadi restoran cepat saji yang paling berpengalaman, paling cepat
melayani dan terbaik di seluruh dunia). McDonalds menjadi terbaik dalam artian.
1. Untuk McDonalds
Menjadi terbaik berarti menjadikan The Golden Arches dipercaya dan
dihargai di seluruh dunia.
2. Untuk Pelanggan
Menjadi terbaik berarti melayani pelanggan sesuai dengan QSC&V dan
pelanggan dapat menikmati produk McDonalds yang memiliki keunikan
tersendiri pada setiap kunjungan mereka di seluruh McDonalds dan McDonalds
dapat membuat pelanggan tersenyum.

3. Untuk Komunitas Di Sekitar McDonalds


Menjadi terbaik berarti membuat mereka bangga atas keberadaan
McDonalds di lingkungan mereka karena McDonalds merupakan perusahaan
yang memiliki tingkat sosial dan tanggung jawab yang tinggi. Dunia menjadi
tempat yang lebih baik karena keberadaan McDonalds.
4. Untuk Pemilik
Menjadi terbaik berarti memberikan peluang untuk mencapai kesuksesan
dan mengembangkan modal sebagai pemilik dari bisnis ini dan menjadi rekan
kerja yang memiliki kolaborasi kerjasama yang baik.
5. Untuk Karyawan
Menjadi terbaik berarti memberikan peluang, kompensasi kerja yang baik,
pengembangan dan pelatihan kerja, dan pekerjaan yang berarti bagi seluruh
karyawan.
6. Untuk Suppliers
Menjadi terbaik berarti investasi mereka akan berkembang menjadi bisnis
yang profitable bersama McDonalds dan akan menjadi patner terbaik dalam
bisnis ini.
7. Untuk Pemegang Saham
Menjadi terbaik berarti berkembang dengan keuntungan yang paling baik
dan paling besar pada industri ini.
8. Untuk Alliance Partners
21

Menjadi terbaik berarti bahwa McDonalds bekerja sama dengan


organisasi yang bagus dan dikenal di dunia, seperti Coca Cola, Disney dan The
Olympics dalam rangka menjalin kerjasama, memperluas kerjasama, dan
mempertahankan kepemimpinan McDonalds.

Misi Perusahaan

Misi dari McDonalds baik McDonalds Internasional maupun McDonalds


Indonesia yaitu :
1. Menjadi perusahaan terbaik bagi semua karyawan kami di setiap komunitas
di seluruh dunia.
2. Menghadirkan pelayanan dengan sistem operasional yang unggul bagi setiap
konsumen kami di setiap restoran cabang McDonalds
3. Terus mengalami perkembangan ke arah yang menguntungkan sebagai
sebuah brand, serta terus mengembangkan sistem operasional McDonalds ke
arah yang lebih baik lagi lewat inovasi dan teknologi.

Tujuan Perusahaan

Tujuan dari McDonalds baik McDonalds Internasional maupun


McDonalds Indonesia adalah:
1. Suatu sistem yang mampu menyediakan jasa makanan di dunia dengan lebih
dari 50.000 restoran.
2. Brand McDonalds menyentuh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja saat
kita melakukan bisnis.
3. McDonalds sebagai tempat bekerja yang terbaik untuk setiap orang yang ada
di seluruh dunia.
4. Restoran dimana setiap pelanggan tersenyum dan merasa spesial.
5. Makanan yang paling baik di kelasnya dengan penyajian yang istimewa dan
menu makanan yang beragam.
6. Organisasi yang memiliki hubungan kerja yang baik dan kuat antara pemilik,
pemasok barang, dan perusahaan.
7. Brand yang sukses dan memberikan kontribusi pada pemilik, pemasok barang
dan perusahaan.
22

B. Strategi Pengembangan Produk McDonalds

McDonalds merupakan salah satu contoh perusahaan di bidang restoran


cepat saji yang mampu berkembang, bersaing dan memperoleh keuntungan yang
besar ditengah-tengah pasar global. Berawal dari sebuah restoran drive in
sederhana di Pasadena, McDonalds kini dapat berkembang menjadi usaha
waralaba restoran cepat saji yang hadir di hampir setiap negara di dunia.
McDonalds bahkan mampu menciptakan tren restoran cepat saji dan gaya hidup
baru di kalangan masyarakat global.
Untuk tetap bisa bersaing McDonalds melakukan strategi pengembangan
produk dengan mengoptimalkan unsur 4 P Marketing Mix (Produk, Harga,
Distribusi, Promosi) yang kompetitip.

1. Marketing Mix McDonalds

a. Produk
McDonalds merupakan perusahaan yang bergerak pada industri fast food
restaurant. Produk yang ditawarkan berupa makanan dan minuman siap saji.
Berikut adalah perincian produk yang ditawarkan :
1) Andalan

Rasakan lezatnya berbagai pilihan burger dan ayam goreng yang pasti
Anda sukai.Tersedia dalam pilihan a la carte dan paket.
a) Cheeseburger with Egg i) McSpicy
b) Big Mac j) McNuggets
c) Triple Burger with Cheese k) PaNas 1
d) Double Cheeseburger l) Fish Fillet Burger
e) Mc Double m) Fish & Fries
f) Cheeseburger n) PaNas 2
g) Chicken Burger with Cheese o) PaNas Special
h) McChicken

2) Sarapan
Awali hari dengan nikmatnya berbagai pilihan menu sarapan yang inovatif
dan lezat.Tersedia setiap hari pukul 05.00 11.00.
a) Chicken Muffin f) Egg & Cheese Muffin
b) Chicken Muffin with Egg g) Breakfast Wrap
c) Egg McMuffin h) Hotcakes
d) Sausage McMuffin i) Big Breakfast
e) Sausage McMuffin with
Egg

3) Happy Meal

Pilihan tepat untuk si buah hati Tersedia 4 pilihan menu yang dilengkapi
dengan koleksi mainan lucu dan unik.

a) Happy Meal Chicken


b) Happy Meal McNuggets
c) Happy Meal Chicken Burger
d) Happy Meal Cheeseburger

4) Hemat Tiap Hari

Nikmati momen berharga bersama teman dan keluarga dengan menu


hemat tiap hari.Harga mulai Rp 6000an.
Sarapan (05.00-11.00)

a) Egg & Cheese Muffin f) Premium Roast Coffee


b) Breakfast Wrap g) Sosro Heritage Tea
c) Bubur Ayam Spesial h) Orange Drink
d) Sausage Wrap i) Iced Tea
e) Hash Brown j) Iced Milo

Regular (11.00-05.00)

a) Spicy Chicken Bites f) Beef Burger


b) Bulgogi Beef Rice g) Chicken Burger
c) Teriyaki Chicken Rice h) Chicken Snack Wrap
d) Fish Bites i) Breakfast Wrap
e) Apple Pie j) Bubur Ayam Spesial

23
24

k) French Fries r) Fanta


l) Orange Drink s) Sprite
m) McFlurry Oreo t) Ice Lemon Tea
n) McFlurry Choco u) Iced Tea
o) Choco Sundae v) Coke Float
p) Strawberry Sundae w) Fanta Float
q) Coca Cola

5) Pencuci Mulut

Lengkapi santap Anda dengan pilihan menu pencuci mulut yang


kaya rasa.Benar-benar penutup yang sempurna.
a) Matcha Top
b) McFlurry Oreo
c) McFlurry Choco
d) Choco Sundae
e) Strawberry Sundae
f) Choco Top
g) Ice Cream Cone

6) McCaf

Jamuan kolega atau kumpul-kumpul bersama relasi Anda akan semakin


asyik dengan berbagai pilihan makanan dan minuman
a) Hot Capuccino i) Iced Chocolate
b) Long Black j) Macchiato
c) Espresso k) Choco Frappe
d) Flat White l) Iced Latte Frappe
e) Vienna m) Hot Mocha
f) Iced Cappuccino n) Tasseo Tea
g) Ice Caffe Latte o) Iced Lychee Tea
h) Hot Chocolate
25

b. Price (Harga)
Penentuan harga ditetapkan dengan market price yang ditentukan oleh
head office Jakarta sesuai dengan daya beli konsumen. Tier adalah penetapan
harga sesuai dengan kemampuan daya beli konsumen di lingkungan tersebut.
Terdapat tiga macam penetapan harga (tier), yang penetapannya ditentukan oleh
lingkungan di mana restoran mcdonalds tersebut berada.

c. Place (Tempat)
Berhubungan dengan lokasi untuk mendistribusikan produk kepada
pelanggan, dimana tempat tersebut harus strategis bagi target pasar yang dituju
yaitu segmen kawula muda dan keluarga.
d. Promotion
Secara umum, program promosi dari market wide adalah promosi
advertising melalui above the line, yaitu iklan TV. Strategi promosi yang
dilakukan meliputi :
1) Promosi Public Relation, yaitu melalui hospitality dengan memberikan
pelayanan yang lebih kepada pelanggan melalui magic moment.
2) Advertising, yaitu melalui above the line : kerja sama dengan stasiun radio
lokal untuk menginformasikan event-event yang diadakan oleh
mcdonalds. Sedangkan melalui below the line : spanduk, poster, brosur,
standing banner, hanging mobile, translite, back drop.
3) Show Case, yaitu berupa merchandise mcdonalds.
4) Event yang dilaksanakan di mcdonalds yang dapat dijadikan sebagai
sarana promosi yang merupakan kerja sama dengan perusahaan-
perusahaan lain

C. Analisis SWOT McDonalds

Beberapa usaha dan keunggulan McDonalds dalam mempertahankan


eksistensi dan bersaing dalam pemasaran global, dikaitkan dengan analisis SWOT
yaitu:
26

1. Strengths

McDonalds merupakan salah satu pencetus restoran cepat saji di dunia


yang mengutamakan kecepatan dan volume dalam setiap penyajian makanannya.
Strategi penyediaan makanan yang cepat tersebut ternyata digemari oleh
pelanggan sehingga semakin banyak pelanggan yang datang untuk menikmati
makanan di McDonalds.
Umumnya restoran McDonalds menyediakan menu makanan yang tidak
terlalu banyak dan seragam di setiap cabangnya. Hal ini untuk memudahkan
dalam kecepatan penyajian, sehingga pelanggan tidak usah menunggu terlalu lama
untuk menyantap pesanannya. Menu yang sedikit juga memberi kemudahan bagi
pelanggan untuk memilih pesanan. Pelanggan tidak perlu pusing untuk memilih
pesanan karena tidak terlalu banyak pilihan, dan karena menu di setiap restoran
McDonalds seragam, rata rata pelanggan sudah pernah mencoba tiap tiap
menu sehingga pelanggan tidak perlu ragu untuk memesan.
Selain menu menu yang diseragamkan, McDonalds juga membuat paket
menu untuk sarapan, makan siang, makan malam dan makanan ringan. Hal
tersebut tentu saja membuat pelanggan semakin nyaman dan tidak terbatas lagi
dengan pilihan menu yang ada.
Di dunia yang serba instan, setiap orang membutuhkan hal hal yang
serba cepat, tidak terkecuali dalam hal makanan. Banyak pekerja kantor,
mahasiswa, ibu rumah tangga, bahkan selebritis lebih memilih untuk makan di
McDonalds karena kecepatannya.
Selain dari segi menu, McDonalds juga menawarkan harga yang murah
sehingga memungkinkan pelanggan maupun keluarganya dapat menikmati santap
pagi, siang dan malam di McDonalds secara regular. Indikasi harga ini
juga tentu saja disesuaikan dengan negara tempat McDonalds tersebut berdiri. Di
Indonesia, McDonalds masih tergolong restoran bagi kalangan menengah ke atas,
namun di negara negara Amerika dan Eropa McDonalds sudah menjadi
restoran favorit berbagai kalangan.
Ray Kroc, pimpinan sekaligus pemilik McDonalds menerapkan aturan
yang sangat ketat terhadap system restoran tersebut. Selain menekankan tentang
keseragaman menu, Kroc juga mengubah system penyiapan makanannya.
27

Pekerjaan seperti memotong kentang, memotong roti dan lain lain, semuanya
dikerjakan di pabrik. Sehingga kentang tiba di gerai dalam keadaan telah
terpotong dan beku, roti telah dipotong, dan burger beku dihantarkan dalam
keadaan siap goreng. Semua itu demi kecepatan tersajinya pesanan.
Keberhasilan McDonalds di Amerika tidak lepas dari usaha Ray Kroc
dalam memahami kebutuhan pelanggannya dan menyesuaikan restorannya
dengan gaya hidup orang Amerika. Bahkan, McDonalds telah menjadi bagian
dari gaya hidup orang Amerika.
Meskipun menjunjung tinggi keseragaman menu, menu setiap restoran
McDonalds yang berada diluar Amerika juga disesuaikan dengan selera dan gaya
hidup masyarakat setempat. Misalnya di India yang masyarakatnya kebanyakan
tidak mengkonsumsi sapi, menu yang berbahan daging sapi diganti dengan daging
domba. Hal ini tentu saja agar McDonalds di negara tersebut dapat bertahan dan
ikut bersaing dengan restoran lainnya.
Setiap cabang McDonalds selalu ditempatkan di tempat-tempat yang
strategis agar mudah dijangkau oleh pelanggan. Sehingga, tidak ada restoran
McDonalds yang kurang berhasil karena lokasi yang kurang strategis. Orang-
orang yang mengelola McDonalds merupakan tenaga-tenaga professional
(kecuali untuk bagian dapur yang dapat dikerjakan oleh karyawan baru sekalipun).
Ray Kroc mendirikan suatu lembaga pelatihan yang dibuat khusus untuk melatih
calon calon pengelola McDonalds yang bernama Hamburger University di Elk
Village, Illinois. Di sana para pewaralaba dan operator dididik dalam cara-cara
ilmiah dalam menjalankan restoran yang sukses dan dilatih dalam aspek-aspek
operasi McDonalds berupa mutu, pelayanan, kebersihan dan nilai (Quality,
Service, Cleanliness, and Value).
System pengoperasian internasional McDonalds adalah waralaba. Para
pemilik waralaba harus setuju beroperasi dibawah kondisi ketat yang menjamin
mereka mencurahkan tenaga pada pengelolaan satu atau dua gerai yang
diwaralabakan kepada mereka. McDonalds mendikte mereka dimana harus
membeli bahan bakunya, bagaimana memasaknya, bagaimana mereka beriklan,
dan berapa harga setiap menunya. Sehingga tidak terdapat perbedaan antara satu
restoran McDonalds dengan restoran McDonalds lainnya.
28

McDonalds juga memiliki promosi yang cukup baik. Kampanye iklan


McDonalds yang bertajuk Im Lovin it sukses menjadi daya tarik pelanggan.
Di kalangan anak anak, McDonalds memperkenalkan tokoh badut Ronald
McDonalds yang juga sukses menjadi daya tarik bagi pelanggan anak anak.
Logo golden arches McDonalds yang sederhana dan berwarna kuning sangat
mudah diingat dan sekarang sudah menjadi salah satu logo yang paling mudah
dikenali di dunia. Logo golden arches tersebut telah menjadi ikon yang sangat
identik dengan McDonalds dan menjadi tolak ukur tingginya eksistensi
McDonalds di kalangan masyarakat dunia.
Untuk dapat bersaing di pasar Indonesia, McDonalds membedakan
segmentasinya dengan restoran cepat saji lain yang ada. McDonalds memusatkan
segmentasinya pada kalangan menengah ke atas. Hal ini dapat dilihat dari harga
harga menu dan eksklusifitas tempat dari restoran McDonalds bila dibandingkan
dengan KFC yang segmentasinya adalah kalangan menengah kebawah. Dengan
begitu, McDonalds akan memiliki pasar nya sendiri. McDonalds juga menjalin
kerjasama dengan perusahaan besar lain, contohnya coca cola. Kerjasama ini
tentu saja memberikan kekuatan yang lebih besar bagi McDonalds.

2. Weakness

Ditengah kesuksesannya dalam menjadi restoran cepat saji yang terkenal


di seluruh dunia, McDonalds juga masih memiliki beberapa kelemahan. Salah
satu yang paling jelas yaitu masalah nilai gizi yang terdapat dalam setiap
kandungan sajian menunya. Menu makanan dan minuman yang disajikan oleh
McDonalds dianggap memiliki nilai gizi yang sangat rendah, tinggi kolesterol
dan dapat memicu berbagai macam penyakit termasuk kegemukan dan penyakit
jantung.
Makanan cepat saji yang merupakan sajian utama McDonalds sangat
identik dengan gaya hidup yang tidak sehat, sehingga banyak pelanggan yang
membatasi konsumsi makanan di McDonalds atau bahkan menjauhi makanan
dari restoran cepat saji tersebut.
Selain persoalan kandungan gizi makanannya, yang menjadi kelemahan
McDonalds adalah persoalan harga yang tidak dapat dijangkau oleh semua
29

kalangan, terutama di Indonesia yang pendapatan per penduduknya tergolong


masih rendah.
Selain itu, motto keseragaman menu yang dijunjung tinggi oleh
McDonalds juga menyebabkan terbatasnya inovasi terhadap menu menu baru.
Hal ini dapat menyebabkan pelanggan merasa bosan dan beralih ke restoran
lainnya.

3. Opportunities

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh McDonalds untuk terus
berkembang dan mencapai kondisi yang lebih baik, yakni :
a. Menyediakan makanan yang lebih sehat, melakukan pengawetan dengan
bahan bahan alami dan menjadikannya sebagai bahan iklan untuk
mengubah persepsi masyarakat tentang McDonalds yang identik dengan
makanan yang tidak sehat.
b. Membuat inovasi dengan menambahkan menu baru. Inovasi sangat
dibutuhkan untuk menjaga pelanggan agar tidak merasa bosan dan tetap
mengonsumsi makanan di McDonalds.

4. Threats

Meski telah menjadi restoran cepat saji yang sangat sukses di seluruh
dunia, McDonalds juga masih memiliki hal hal yang dapat mengancam
eksistensinya.
Selain ancaman dari kemunculan restoran cepat saji lain yang semakin
banyak, persaingannya dengan restoran cepat saji KFC (Kentucky Fried Chicken)
yang cukup sengit juga dapat menggeser McDonalds dari kursi market leader
restoran cepat saji di dunia. Menu yang disajikan KFC tergolong lebih murah
sehingga kemungkinan besar dapat menarik lebih banyak pelanggan.
Semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk tidak mengonsumsi
makanan cepat saji juga menjadi ancaman yang cukup serius bagi McDonalds.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengembangan produk merupakan suatu usaha yang direncanakan dan
memberikan suatu gagasan baru untuk memperbaiki produk yang telah ada atau
penambahan banyaknya ragam produk yang dihasilkan dan dipasarkan. Dengan
adanya pengembangan produk berarti perusahaan sudah memahami tentang
kebutuhandan keinginan pasar. Dengan adanya pengembangan produk maka akan
meningkatkan kepusan konsumen. Pada saat konsumen merasa puas terhadap
produk yang dikonsumsinya maka akan meningkatkan loyalitas terhadap produk
tersebut.
Memiliki konsumen yang loyal adalah tujuan akhir dari semua perusahaan
tetapi kebanyakan dari perusahaan atau produsen tidak mengetahuinya bahwa
loyalitas konsumen dapat dibentuk melalui beberapa tahan dimulai dari mencari
calon pelanggan potensial sampai dengan advocate Custumer yang akan
membantu keuntungan bagi perusahaan. Maka dari itu dapat ditarik kesimpulan
bahwa dengan adanya pengembangan produk yang dilakukan oleh PT Danone
Aqua sangat mempengaruhi terhadap loyalitas Konsumen.

B. Saran
Untuk mendapatkan konsumen yang loyal sebuah perusahaan harus
mengembangkan strategi produknya. Untuk menghindari kejenuhan pelanggan
terhadap produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Perusahaan pula harus
memperhatikan pemberian brand merk terhadap produk yang akan dipasarkan,
karena hal ini sangat berpengaruh terhadap konsumen. Karena konsumen akan
mengenal produk dari merknya konsumen tidak akan mudah lupa terhadap merk
dari sebuah produk.

30
DAFTAR PUSTAKA

Griffin, Jill. (2005). Customer Loyalty (Menumbuhkan dan Mempertahankan


Kesetiaan Pelanggan). Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip. (2008). Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jakarta: Erlangga.
Kotler Philip, 2000. Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation
andControl. Prentice Hall Int, Inc., Millenium Edition, Englewood Cliffs,
NewJersey.
Klotler, Philip.(1997). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Ketiga. PT. Prehallindo
Oliver, Richard L, 1999. Whence Consumer Loyalty?. Journal of Marketing vol.63.
Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. (2007). Perilaku Konsumen. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Suryana, Yuyus. (2010). Pendekatan Karakteristik Wirausaha Sukses. Jakarta:
Kencana.

31

Anda mungkin juga menyukai