Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar tanpa suatu
halangan apapun.
Makalah ini berisi mengenai Strategi yang Dibuat Oleh D’Besto Ditinjau
Dari Perilaku Konsumen untuk Mempertahankan Konsumen. Selain itu penulis
mencantumkan teori–teori yang berkaitan dengan manajemen produk. Makalah ini
tidak semata-mata hanya untuk memenuhi nilai tugas, tetapi makalah ini saya buat
agar dibaca dan dapat diambil manfaat yang terkandung dalam makalah ini.
Kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam penulisan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terimakasih

Bukittinggi, 12 Maret 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar ........................................................................................................1
Daftar Isi ..................................................................................................................2
BAB I ( PENDAHULUAN )
A. Latar Belakang.............................................................................................3
B. Rumusan Masalah dan Tujuan.....................................................................6
BAB II ( PEMBAHASAN )
A.  SEJARAH PRODUK d’BestO ……...…………………........…………..7
B. STRATEGI PRODUK ................................................................................8
C. PENETAPAN STRATEGI PRODUK ......................................................11
D. DIFERENSIASI PRODUK .....................................................................14
E. HUBUNGAN PRODUK DAN MEREK ................................................16
F. PENGEMASAN DAN PELABELAN ....................................................16
G. DAUR HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE) ...........................20
H. TAHAPAN STRATEGI PRODUK ..........................................................22
I. STRATEGI MEMPERTAHANKAN PELANGGAN .............................24
BAB III ( PENUTUP )
       Kesimpulan ………………………………………………………………....26

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gerai makanan cepat saji sangat banyak dan beragam. Setiap hari gerai
makanan cepat saji ini tidak pernah sepi dari konsumen. Sejarahnya kelahiran
gerai-gerai makanan cepat saji khususnya di Amerika Serikat ditujukan
untuk orang-orang yang sibuk berkerja khususnya bangunan yang rata-rata
tidak memiliki waktu untuk sekedar makan. Kemudian, gerai makanan ini
berkembang pesat dalam masyarakat industri dimana pekerja hanya memiliki
sedikit waktu untuk mengisi perutnya. Seiring perkembangan dan penyebaran
kapitalisme yang membuat masyarakat industri berkembang hampir ke seluruh
dunia, gerai makanan cepat saji pun turut berkembang dan menjamur di seluruh
dunia.
Bisnis makanan atau bisa disebut dengan kuliner pada era zaman sekarang
menjadi salah satu bisnis yang paling berkembang pesat, baik bisnis kuliner
berupa makanan maupun minuman yang juga memanjakan konsumen dengan
tempat yang menarik. Dalam bisnis kuliner sudah banyak sekali pelaku usaha
yang meraup untung dari usahanya dikarenakan strategi pemasaran yang tepat
menarik konsumen. Dalam bisnis kuliner untuk memenangkan persaingan salah
satunya adalah membuat konsumen merasa puas baik dari produk, fasilitas dan
pelayanan yang disediakan dan diberikan oleh perusahaan sehingga konsumen
tertarik untuk datang kembali.
Maju atau mundurnya suatu usaha tergantung pada strategi yang
diterapkan. Dalam dunia usaha, strategi memiliki peran penting bahkan sangat
penting demi keberlangsungan umur suatu perusahaan. Dengan strategi yang tepat
maka akan meminimalisir kegagalan atau matinya suatu usaha. Oleh karena itu
peran dalam menentukan strategi haruslah orang-orang yang berkompeten yang
memahami situasi dan kondisi pasar.
Tidak hanya itu, demi terwujudnya tujuan suatu usaha, tidak sedikit orang
menggunakan rencana yang kotor untuk mematikan usaha orang lain, karena iri,
dengki dan tamak. Oleh sebab itu, strategi tidak hanya memikirkan perencanaan

3
untuk mencapai tujuan suatu usaha akan tetapi, strategi juga memusatkan
perencanaan dalam mempertahankan suatu usaha. Didalam pemasaran strategi
memiliki peran seperti memasarkan produk, segmentasi pasar, sasaran, dan posisi
pasar guna mencapai tujuan suatu usaha.
Produk adalah elemen kunci dalam penawaran pasar, pemimpin pasar
biasanya menawarkan produk dan jasa bermutu tinggi yang memberikan nilai
pelanggan yang paling unggul. Secara luas, produk adalah segala sesuatu yang
ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan,
termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti,
organisasi, informasi dan ide.
d'BestO merupakan restoran cepat saji yang didesain bagi keluarga
Indonesia yang mengidamkan pengalaman kuliner fried chicken & burger yang
lezat, bersih, higienis, sehat, halal, cepat dan mudah dengan pelayanan dan
keramahtamahan khas Indonesia.
d’BestO merupakan salah satu merk dagang untuk produk fried chicken
(ayam goreng) dan burger yang sedang berkembang. Berdiri di bawah bendera
KUFC Group yang telah 21 tahun berkecimpung di bisnis fried
chicken, restoran ini menyasar pasar kelas menengah. Karena itu, tidak
mengherankan jika kemudian menu yang ditawarkan, baik satuan maupun paket,
punya harga yang relatif terjangkau.
d’Besto senantiasa mempertahankan citarasa Ayam Crispy yang unik
dengan penyajian modern, dan selalu mengikuti perkembangan minat consumen,
citarasa serta banyaknya tumbuh pesaing, sehingga menjadikan d’Besto untuk
terus berinovasi demi menciptakan brand minded terhadap permintaan pasar
dengan selalumelakukan peningkatan dalam Quality,Service, Cleanliness dan
Product.
Meski makanan junkfood identik dengan kaum remaja, tempat makan
ini rame disinggahi para keluarga yang membawa anak-anak kecil. Namun, tidak
banyak yang makan di tempat. Rata-rata memesan makanan untuk dibawa pulang,
termasuk kami berdua. Tempat duduknya memang tidak banyak, hanya ada 2-3
meja. Ruangannya memang tidak terlalu besar, didominasi dengan tempat
menata pesanan sekaligus kasir, dan ada tempat untuk menaruh minuman.

4
Pemasaran adalah kegiatan perencanaan pemasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan yaitu tercapainya kepuasan pelangan. Kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan antara lain, mempromosikan suatu produk atau pelayanan yang
mereka punya. Pemasaran juga mencakup pengiklanan, penjualan, dan pengiriman
produk ke konsumen atau perusahaan lain.
Selain itu, apabila keinginan konsumen terpenuhi dan sesuai dengan apa
yang mereka butuhkan, maka akan tercapainya target perusahaan yang dimana
perusahanan 2 akan mendapatkan banyak pembeli serta memproleh keuntungan.
Dalam mekanisme pasar, salah satu faktor yang mempengaruhi hasil penjualan
adalah strategi pemasaran yang meliputi product (produk), price (harga), place
(tempat), promotion (promosi).
Perencanaan pemasaran dimulai dengan merumuskan sebuah penawaran
untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan sasaran. Pelanggan akan
menilai penawaran berdasarkan elemen dasar yaitu fitur dan kualitas produk,
bauran dan kualitas layanan, dan harga. Ketiga elemen ini harus digabungkan ke
dalam suatu penawaran menarik yang kompetitif.
Strategi merupakan suatu cara yang dilakukan seseorang untuk mencapai
tujuan. Strategi adalah sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan
arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran
dan tujuan itu. Sehubungan dengan strategi mempertahankan konsumen, para
pebisnis seharusnya mempelajari perilaku konsumen terlebih dahulu agar
mendapat perhatian dari konsumen. Pada dasarnya memenuhi kepercayaan dan
kepuasan konsumen sangat penting dilakukan dan sudah menjadi tanggung jawab
pebisnis karena hal tersebut merupakan timbal balik kepada konsumen yang telah
menggunakan produk atau jasa perusahaan
Konsumen adalah bagian penting dari suatu bisnis. Berjalannya bisnis
tidak lepas dari peran konsumen yang memberikan keuntungan, rasa hormat, dan
reputasi. Oleh sebab itu, pengusahan hendaklah mempertahankan konsumennya
dengan menerapkan berbagai strategi agar konsumen tetap mau kembali untuk
mendapatkan produk maupun pelayanan dari suatu perusahaan.
Strategi dalam mempertahankan konsumen dapat dilakukan dengan
berbagai cara, misalnya perusahaan dapat mempelajari karakteristik konsumen,

5
mempelajari keinginan dan kebutuhan konsumen, dan pelayanan terhadap
konsumen. Strategi – strategi tersebut dapat diterapkan dalam suatu perusahaan
agar dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk.
Manajemen strategi produk akan membahas terkait bagaimana pemasar
dapat mengklasifikasikan produknya, melakukan diferiansiasi produk,
mengembangkan lini produknya, serta menciptakan produk yang memiliki
keunggulan dibanding pesaingnya dalam skala nasional maupun internasional.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah produk d’besto?
2. Apa itu strategi produk d’Besto?
3. Bagaimana penetapan strategi produk ?
4. Bagaimana dan mengapa perlu melakukan diferensiasi produk ?
5. Bagaimana hubungan antara produk dan merek ?
6. Bagaimana pengemasan, pelabelan dalam menentukan strategi produk yang
baik?
7. Bagaimana tahapan daur hidup produk?
8. Apa saja tahapan dalam penentuan strategi produk ?
9. Bagaimana strategi mempertahankan konsumen?

C. TUJUAN
1. Mengetahui bagaimana sejarah produk d’Besto
2. Mengetahui apa itu strategi produk
3. Mengetahui dalam penetapan strategi produk
4. Mengetahui perlu adanya diferensiasi produk
5. Mengetahui hubungan antara produk dan merek
6. Mengetahui pengemasan, pelabelan dalam strategi produk
7. Mengetahui daur hidup produk
8. Mengetahui tahapan dalam penetuan stretegi produk
9. Mengetahui bagaimana strategi mempertahankan konsumen?

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH PRODUK d’BestO


d'BestO Chicken & Burger berawal dari rintisan usaha dua orang dokter hewan
lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang mendirikan grup usaha Kentuky Fried
Chicken (KuFC) di tahun 1994.
Melalui proses kewirausahaan yang berliku, pasang surut dunia bisnis kuliner,
persaingan dan terpaan kiris moneter nasional-internasional serta wabah flu
burung, akhirnya pada tahun 2009 KuFC Group melahirkan merek dagang
(brand) d'BestO Chicken & Burger yang kini telah berkembang di berbagai kota
seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bandung, Surabaya, Mataram, Padang
dan Lampung.
Berkantor pusat di Jl. Muhammad Kahfi I Gg. Pembangunan, Jagakarsa,
Jakarta Selatan, d'BestO Chicken & Burger kini makin berkembang pesat dengan
lebih dari 80 cabang beroperasi di berbagai kota di Indonesia.
d'BestO merupakan restoran cepat saji yang didesain bagi keluarga Indonesia
yang mengidamkan pengalaman kuliner fried chicken & burger yang lezat, bersih,
higienis, sehat, halal, cepat dan mudah dengan pelayanan dan keramahtamahan
khas Indonesia.
d'BestO memfokuskan pada produk dan layanan bermutu terbaik yang dijaga
dari setiap tahapan prosesnya, mulai dari pemilihan bahan baku yang fresh nan
higienis, bumbu dan rempah-rempah yang alami, distribusi yang aman dengan
meminimalisir adanya kontaminasi dari berbagai aspek, penerapan peralatan dan
teknologi modern, proses pemasakan berstandar Internasional hingga penyajian
yang menarik nan cepat. Hasilnya, terjaganya produk kuliner bermutu tinggi;
Lezat, Bergizi, Segar, Higienis dan Halal.
d'BestO selalu menggunakan bahan-bahan berkualitas dan bersertifikat MUI
(Majelis Ulama Indonesia), serta pengawasan mutu oleh tenaga ahli, sehingga
citarasa yang dihasilkan selalu THE BEST.
d'BestO Express juga hadir untuk melayani makan di tempat (dine-in),
bungkus/bawa pulang (take-away) dan pemesanan dalam jumlah besar

7
(group order). Restoran cepat saji ini melayani pelanggan setiap hari, tujuh hari
dalam satu minggu (24/7) untuk sarapan pagi (breakfast), makan siang (lunch)
dan makan malam (dinner) mulai pukul 07:00 hingga 22:00.

B. STRATEGI PRODUK
Strategi Produk dimaksudkan untuk mempengaruhi konsumen, baik dalam
jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, strategi
produk baru dimaksudkan mempengaruhi konsumen agar mencoba produk.
Dalam jangka panjang, strategi produk dirancang untuk mengembangkan
kesetiaan kepada merek dan mendapatkan pangsa pasar yang besar.
Aspek yang paling menentukan dalam merancang strategi produk
melibatkan analisis hubungan konsumen-produk. Artinya afeksi, kognisi, dan
perilaku konsumen berkait produk dan lingkungan harus dipertimbangkan dengan
cermat dalam memperkenalkan produk baru dan harus dipantau sepanjang siklus
hidup sebuah produk. Pada bagian ini pertama-tama akan dikaji beberapa ciri khas
personal konsumen yang mempengaruhi pemakaian produk , lalu diperiksa
beberapa ciri khas produk yang mempengaruhi proses pemakaian.
Permasalahan strategi produk
 Afeksi dan Kognisi Produk
1. Kepuasan/Ketidakpuasan
Konsumen adalah konsep yang paling menentukan dalam
pemikiran pemasaran dan riset konsumen. Secara teori, konsumen yang
merasa puas denga produk, jasa, atau merek kemungkinan besar akan terus
membelinya dan memberitahukan kepada yang lain perihal pengalaman-
pengalaman menyenangkan yang dirasakannya dengan produk, jasa, atau
merek tersebut. Bila tidak puas kemungkinan besar konsumen akan
berganti produk atau merek dan mengadukan keluhan kepada produsen
barang, pengecer dan konsumen lain.
Ekspetasi prapembelian adalah kepercayaan konsumen perihal
kegunaan yang diharapkan dari sebuah produk. Persepsi pascapembelian
adalah pemikiran konsumen perihal daya guna produk. Diskonfirmasi
merujuk pada perbedaan diantara keduanya. Ada tiga diskonfirmasi ,

8
pertama diskonfirmasi positif terjadi saat daya guna produk lebih baik dari
pada yang diharapkan. Situasi ini dianggap menimbulkan kepuasan atau
tingkat pemenuhan yang menyenangkan. Kedua, diskonfirmasi negatif
terjadi pada saat daya guna produk lebih rendah daripada yang diharapkan.
Situasi ini dianggap menimbulkan ketidakpuasan. Ketiga, diskonfirmasi
netral terjadi saat persepsi kedayagunaan hanya sekedar memenuhi
ekspetasi saja, entah konsumen puas atau tidak dalam hal ini tergantung
pada variabel-variabel lain, misalnya tingkat ekspetasi dan tingkat
kegunaan.

 Perilaku Produk
1. Interaksi dengan produk
Konsumen dapat berinteraksi dengan produk dan merasakan
pengalaman dengannya dengan berbagai cara. Barangkali konsumen
menerima sampel gratis lewat pos atau diletakkan pada pintu rumahnya
atau diberi sampel toko, meminjam produk dari teman dab
menggunakannya , menerima produk sebagi hadiah, atau hany asekedar
melihat orang lain menggunakan produk dan mengalaminya sebagai
teladan.
2. Kesetiaan kepada Merek/Pencarian Selingan
Kesetiaan kepada merek merupakan komitmen intrinsik untuk
berulang kali membeli merek tertentu saja. Kesetiaan kepada merek
berbeda dengan mengulang perilaku pembelian sebab perilaku yang
disebut terakhir ini hanya berfokus kepada ktindakan perilaku yang tidak
lada hubungannya dengan sebab-sebab respon kebiasaan.
Pencarian selingan merupakan komitmen kognitif untuk membeli
merek yang berbeda-beda dikarenakan faktor seperti stimulasi yang
terlibat dalam menjajal merek yang berbeda, rasa ingin tahu, kebaruan,
atau mengatasi kebosanan terhadap barang lama yang itu-itu saja.
Pencarian selingan merupakan antitesis kestiaan kepada merek, karena
perilaku pembelian konsumen  berbeda dan komitmen kognitif terhadap
pembelian bertolak belakang dengan komitmen pembelian terhadap

9
pembelian kesetiaan kepada merek. Pencarian selingan juga dibedakan
dari perilaku bermacam-macam yang merupakan turunan(derived varied
behaviour) karena perilaku ini tidak melibatkan perilaku yang termotivasi
secara intrinisik. Perilaku bermacam-macam yang merupakan turunan di
akibatakan oleh stimulus eksternal di lingkungan, sebagai contoh sebuah
toko kehabisan stok merek tertentu atau ada penawaran menarik untuk
merek lain.

 Lingkungan Produk
1. Atribut Produk
Produk atau atribut produk adalah stimulus utama yang
mempengaruhi efeksi, kognisi, dan perilaku ,konsumen. Konsumen
mengevaluasi atribut-atribut tersebut dalam hubungannyadengan nilai,
kepercayaan, dan pengalamannya sendiri diwaktu lampau. Pemasaran dan
informasi lain juga mempengaruhi pembelian dan penggunaan produk
akan memuaskan atau tidak.
2. Pengemasan
Pengemasan merupakan unsur lingkungan produk yang
menghabiskan miliaran dolar belanja pemasar setiap tahunnya. Ada empat
tujuan pengemasan yang dipertimbangkan. Pertama, pengemasan harus
melindungi produk saat berpindah melalui saluran ke konsumen. Kedua,
pengemasan harus ekonomis dan tidak menambah biaya yang tidak
semestinya terhadap produk. Ketiga, pengemasan harus memungkinkan
produk mudah disimpan dan digunakan oleh konsumen. Keempat,
pengemasan dapat dimanfaatkan secara efektif untuk mempromosikan
produk kepada konsumen.
Ukuran kemasan tidak hanya mempengaruhi pilihan konsumen,
tetapi juga kekerapan penggunaan sebuah produk dalam kesempatan
tertentu. Pada umumnya, konsumen percaya semakin besar ukuran
kemasan semakin rendah biaya satuan, sehingga konsumen rela
menggunakan isinya dengan lebih leluasa daripada kemasan yang lebih
kecil.

10
Selain bentuk kemasan, warna juga dianggap mempunyai dampak
pentingterhadap afeksi, kognisi,dan perilaku konsumen. Dampak ini bukan
sekedar menarik perhatian konsumen menggunakan warna-warna
mencolok. Sebaliknya dikatakan bahwa warna mkemasan berkonotasi
dengan makna bagi konsumen dan dapat dimanfaatkan secara strategis.
Identifikasi merek dan juga label pada kemasan memberikan
stimulus tambahan untuk dipertimabangkan oleh konsumen. Dalam
banyak hal identifikasi merek menyederhanakan pembelian bagi
konsumen dan memungkinkan terjadinya proses pengembangan kesetiaan.
Informasi label meliputi petunjuk penggunaan, kandungan isi, daftar bahan
atau bahan baku, peringatan penggunaan dan perawatan produk. Untuk
sebagian produk informasi ini dapat mempengaruhi pembelian.

C. PENETAPAN STRATEGI PRODUK


Karakteristik dan Klasifikasi Produk.
Tingkat Produk : Hierarki Nilai Pelanggan
Dalam merencanakan penawaran pasarnya, pemasar harus melihat lima
tingkat produk, setiap tingkat menambah nilai pelanggan yang lebih besar, dan
kelimanya merupakan bagian dari hierarki nilai pelanggan (customer-value
hierarchy)
a. Manfaat inti (core benefit): layanan atau manfaat yang benar-benar dibeli
pelanggan.
b. Setelah manfaat inti, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi
produk dasar (basic product). 
c. Tingkat ketiga, pemasar mempersiapkan produk yang
diharapkan (expected product), sekelompok atribut dan kondisi yang
biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini.
d. Tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk tambahan (augmented
product) yang melebihi harapan pelanggan.
e.  Tingkat kelima adalah produk potensial (potential product), yang
mencakup semua kemungkinan tambahan dan transfomasi yang mungkin
dialami sebuah produk atau penawaran di masa depan. Ini adalah tempat di

11
mana perusahaan mencari cara baru untuk memuaskan pelanggan dan
membedakan penawaran mereka.
1. Klasifikasi Produk
Dulu pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan
ketahanan/durabilitas, keberwujudan, dan kegunaan (konsumen atau
industri). Setiap jenis produk mempunyai strategi bauran pemasaran yang
sesuai.
a. Ketahanan (durability) dan keberwujudan (tangibility)
Pemasar menggolongkan produk menjadi tiga kelompok menurut
ketahanan dan keberwujudannya:
 Barang-barang yang tidak tahan lama (nondurable
goods) adalah barang-barang berwujud yang biasanya
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan, seperti
bir dan sabun. Karena barang-barang ini sering dibeli, strategi
yang tepat adalah membuat barang-barang tersebut tersedia di
banyak lokasi, hanya mengenakan markup yang kecil, dan
beriklan secara besar-besaran untuk mendorong percobaan dan
membangun preferensi.
 Barang tahan lama (durable goods) adalah barang-barang
berwujud yang baisanya dapat digunakan untuk waktu lama;
kulkas, alat-alat mesin, dan pakaian. Produk-produk tahan lama
biasanya memerlukan penjualan personal dan jasa, menuntut
margin yang lebih tinggi, dan memerlukan garansi penjual
yang banyak.
 Jasa (services) adalah produk yang tak berwujud, tak
terpisahkan, bervariasi, dan dapat musnah. Akibatnya, jasa
biasanya memerlukan kendali kualitas, kredibilitas pemasok,
dan kemampuan adaptasi yang lebih besar. Contohnya meliputi
salon potong rambut,  nasihat hukum, dan perbaikan peralatan.

12
2. Klasifikasi barang konsumen
a. Barang sehari-hari (convenience goods) biasanya dibeli dengan segera, dan
dengan usaha minimum. Contohnya meliputi minuman ringan, sabun, dan
surat kabar. Barang sehari-sehari meliputi :
 Barang kebutuhan pokok/staples adalah barang yang dibeli
konsumen secara teratur.
 Barang impuls adalah barang yang dibeli tanpa usaha perencanaan
atau pencairan.
 Barang darurat adalah barang yang dibeli ketika ada kebutuhan
mendesak.
b. Barang belanja (shopping goods) adalah barang yang secara karakteristik
dibandingkan oleh konsumen berdasarkan kecocokan, kualitas , harga, dan
gaya. Barang belanja meliputi :
 Barang belanja homogen mempunyai kualitas yang serupa tetapi
harganya cukup berbeda sehingga memberikan alasan kuat bagi
perbandingan belanja.
 Barang belanja heterogen mempunyai fitur produk dan jasa yang
berbeda yang mungkin lebih penting daripada harga. Penjual
barang belanja heterogen menjual pilihan barang yang luas untuk
memuaskan selera perorangan dan harus mempunyai wiraniaga
yang terlatih dengan baik untuk memberitahu dan memberi nasihat
kepada pelanggan.
 Barang khusus (specialty goods) mempunyai karakteristik atau
identifkasi merek yang unik di mana ada cukup banyak pembeli
yang bersedia melakukan usaha pembelian khusus.
  Barang yang tidak dicari (unsought goods) adalah barang yang
tidak dikenal konsumen atau biasanya tidak terpikirkan untuk
dibeli. Barang ini tidak memerlukan adanya kegiatan promosi atau
iklan.

13
D. DIFERENSIASI PRODUK
 Diferensiasi Produk
1. Bentuk, banyak produk dapat diferesiasikan berdasarkan bentuk seperti
ukuran, bentuk, atau struktur fisik produk.
2.  Fitur, sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan memvariasikan
fitur (feature) yang melengkapi fungsi dasar mereka. Perusahaan dapat
mengindentifikasi dan memilih fitur baru yang tepat dengan mensurvei
pembeli terbaru dan kemudian menghitung perbandingan nilai
pelanggan dan biaya perusahaan untuk setiap fitur potensial.
3. Penyesuaian, pemasar dapat mendiferensiasikan produk dengan
menyesuaikan produk tersebut dengan keinginan perorangan.
4. Kualitas kerja, sebagian besar produk ditetapkan pada satu dari empat
tingkat kinerja: rendah, rata-rata, tinggi, atau unggul. Kualitas
kerja (perfomance quality) adalah tingkat di mana karakteristik utama
produk beroperasi. Perusahaan harus mengelola kualitas kinerja
sepanjang waktu dengan terus memperbaiki produk, sehingga
perusahaan dapat menghasilkan tingkat pengembalian dan pangsa
pasar yang tinggi, kegagalan melakukannya akan memberikan
konsekuensi negatif.
5. Kualitas kesesuaian, pembeli mengharapkan produk memiliki kualitas
kesesuaian yang tinggi, yaitu tingkat dimana semua unit yang
diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan.
6. Ketahanan (durability), pembeli biasanya akan membayar lebih untuk
produk yang tahan lama, tetapi walaupun penjual menawarkan produk
yang berkualitas tinggi namun tetap dalam harga yang tidak
berlebihan.
7. Keandalan, adalah ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan
mengalami malfungsi atau gagal dalam periode waktu tertentu.
Dengan kata lain pembeli biasanya akan membayar lebih untuk produk
yang lebih dapat diandalkan.
8. Kemudahan perbaikan (repairability),  adalah ukuran kemudahan
perbaikan produk ketika produk itu tidak berfungsi atau gagal.

14
Kemudahan perbaikan yang ideal terjadi ideal terjadi jika pengguna
dapat memperbaiki sendiri produk tersebut dengan sedikit biaya dan
waktu.
9. Gaya (style), gaya menggambarkan penampilan dan rasa produk
kepada pembeli biasanya gaya produk dibuat untuk menciptakan
perbedaan dengan pesaing yang sulit untuk ditiru.
10. Desain merupakan totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa,
dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan. Desain
memberikan keunggulan kompetitif kepada perusahaan selain harga
dan teknologi.

 Diferensiasi jasa
a. Kemudahan pemesanan mengacu pada seberapa mudah pelanggan
melakukan pesanan kepada perusahaan.
b. Pengiriman (delivery) mengacu pada seberapa baik produk atau jasa
dibawa atau dikirim ke pelanggan. Pengiriman meliputi kecepatan,
akurasi, dan perawatan sepanjang proses.
c. Instalasi mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk membuat
produk beroperasi di lokasi yang direncanakan.
d. Pelatihan pelanggan mengacu pada pelatihan karyawan untuk
memberikan pengetahuan kepada konsumen untuk menggunakan
peralatan pemasok dengan benar dan efisien.
e. Konsultasi pelanggan mengacu pada data, sistem informasi, dan
layanan nasihat yang ditawarkan penjual kepada pembeli.
f. Pemeliharaan dan perbaikan menggambarkan program layanan untuk
membantu pelanggan untuk mempertahankan produk yang dibeli
dalam kondisi baik.
g. Pengembalian, salah satu strategi pengembalian dasar yang dapat
diterapkan perusahaan adalah berusaha menghilangkan akar penyebab
pengembalian yang dapat dikendalikan sementara pada saat yang sama
mengembangkan proses penanganan untuk pengembalian produk yang
tidak dapat dikendalikan.

15
E. HUBUNGAN PRODUK DAN MEREK
Setiap produk dapat dihubungkan dengan produk lain untuk memastikan
bahwa perusahaan menawarkan dan memasarkan kumpulan produk yang optimal.
Hirarki Produk
Hirarki produk membentang dari kebutuhan dasar sampai barang tertentu yang
memuaskan kebutuhan tersebut. Kita dapat mengindentifikasi 6 tingkat hirarki
produk :
1. Keluarga kebutuhan (need family), kebutuhan inti yang mendasari
keberadaan keluarga produk, contohnya keamanan.
2. Keluarga produk (product femeily), semua kelas produk yang dapat
memuaskan kebutuhan inti dengan efektifitas yang masuk akal,
contohnya : tabungan dan pengahasilan.
3. Kelas Produk (product clas), keluarga produk yang di dalam keluarga
produk yang dikenal memiliki fungsional tertentu yang koheren. Dikenal
juga sebagai kategori produk, misalnya instrument keuangan.
4. Lini Produk (product line), kelompok produk di dalam kelas produk yang
berhubungan erat karena mempunyai fungsi yang serupa, dijual kepada
kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui gerai atau saluran
yang sama, atau masuk dalam kisaran harga tertentu, contohnya : asuransi
jiwa.
5. Jenis produk (product type), sekelompak barang di dalam lini produk
yang berbagi satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk, contohnya
asuransi jiwa berjangka.
6. Barang (item), disebut juda unit penyimpanan stok. Uni yang berada
dalam lini produk atau merek yang dibedakan berdasarkan ukuran, harga,
tampilan, atau beberapa atribut lain, contohnya : asuransi jiwa berjangka
yang dapat diperbaharui.

F. PENGEMASAN DAN PELABELAN


Sebagian besar produk fisik harus dikemas dan diberi lebel. Banyak pemasar
menyebut pengemasan (packaging) sebagai P ke-lima, beserta harga (price),
produk (product), tempat (place), dan promosi (promotion). Meskipun demikian,

16
sebagian besar pemasar memerlukan pengemasan dan pelebelan sebagai elemen
strategi produk. Jaminan dan garansi juga dapat menjadi bagian penting strategi
produk, yang sering tampil dalam kemasan.
1. Pengemasan
Pengemasan (packaging) disifinisikan sebagai semua kegiatan
menrancang dan memproduksi wadak untuk sebuah produk. Kemasan dapat
mencapai sampai tiga tingkat bahan. Misanya sebuah produk dikemas dalam botol
(kemasan primer), botol diletakkan dalam kotak kerdus (kemasan sekunder), di
dalam kardus yang bergelombang (kemasan pengiriman) yang berisi enam lusin.
Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek
dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama yang dihadapi oleh
pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Kemasan juga
mempengaruhi pengalaman produk konsumen dikemudian hari. Beberapa factor
mempeunyai kontribusi terhadap semakin banyaknya penggunaan kemasan
sebagai alat pemasaran.
Dari perspektif perusahaan dan konsumen, kemasan harus mencapai
sejumlah tujuan :
1). Menindentifikasi merek.
2). Mengekspresikan informs deskriftif dan persuasive.
3). Memfasilitasi transportasi dan perlindungan produk.
4). Membantu penyimpanan di rumah.
5). Membantu konsumsi produk.
2. Pelabelan
Lebel bisa berupa gantungan sederhana yang ditempelkan pada produk,
atau gambar yang dirancang secara rumit dan menjadi bagian dari kemasan. Lebel
bisa membawa merek saja, atau sejumlah besar informasi. Bahkan jika penjual
memilih lebel sederhana, hokum mungkin mensyaratkan lebih banyak. Lebih
melaksanakan beberapa fungsi :
a. Lebel mengindentifikasi produk atau merek, misalnya nama suncist yang
dilekatkan pada jeruk, dll.
b. Lebel dapat mempromosikan produk melalui grafis yang menarik.
Teknologi baru memungkinkan lebel dibungkus-susutkan 360 derajat

17
untuk membungkus wadah dengan grafis yang terang dan mengakomodasi
informasi produk yang lebih banyak pada konsumen, mengganti lebel
kertas yang dilekatkan pada kaleng dan botol.

Ciri Khas Produk


Dalam menganalisis hubungan konsumen-produk, penting pula
dipertimbangkan ciri-ciri khas produk. Sejumlah ciri khas tersebut diketahui
mempengaruhi keberhasilan produk dan merek baru. Tidak ada garis batas yang
jelas, tetapi beberapa dimensi memang lebih terlibat langsung dengan fasilitasi uji
coba, sedangkan dimensi-dimensi lain memfasilitasi uji coba sekaligus
mendorong kesetiaan kepada merek. Masing masing ciri khas  tersebut akan
dibahas lagi nanti.
a. Kecocokan. 
Kecocokan merujuk kepada sejauh mana sebuah produk sesuai dengan
afeksi, kognisi, dan perilaku konsumen saat ini. Hal-hal yang lain
boleh sama, sebuah produk yang tidak membutuhkan perubahan
penting dalam nilai dan kepercayaan konsumen atau perilaku
pembelian dan penggunaanya, kemungkinan besar akan dijajal oleh
konsumen. Contohnya,   permen karet kunyah Chewels-permen karet
dengan bagian tengah yang cair-membutuhkan sedikit perubahan di
pihak konsumen untuk menjajal produk tersebut.
b. Keterujian (Trialability). 
Keterujian merujuk kepada sejauh mana sebuah produk dapat diuji
coba secara terbatas atau dipecah menjadi beberapa kuantitas kecil
untuk uji coba yang tidak mahal. Hal-hal yang lain boleh sama, sebuah
produk yang memfasilitasi uji coba tanpa harus membeli atau uji coba
dengan pembelian terbatas lebih besar kemungkinananya akan
memengaruhi konsumen untuk mencoba produk tersebut. Uji menyetir
sebuah mobil (test-drive), mencoba mengenakan sebuah sweter,
mencicipi potongan piza beku baru dalam ukuran sekali gigit,
menyetujui uji coba paket peranti lunak baru, atau membeli sebotol

18
sampo baru ukuran sampelmerupakan cara konsumen dapat menjajal
produk secara terbatas dan mengurangi risiko.
c. Keteramatan (Observability). 
Keteramatan adalah sejauh mana produk atau pengaruhnya dapat
dirasakan oleh pancaindra konsumen. Produk baru yang dikenal oleh
semua orang dan sering dibicarakan lebih besar kemungkinannya
untuk cepat dipakai. Contohnya, banyak gaya pakaian yang menjadi
populer setelah konsumen menonton film dan mencatat para bintang
yang mengenakanya. Antena berbentuk panci itu sangat mencolok
mata, dan penampilanya yang kemungkinan besar memengaruhi
pembelianya.
d. Kecepatan
Kecepatan merujuk kepada seberapa cepatkah konsumen
merasakan  manfaat produknya. Karena banyak konsumen berorientasi
kepada kepuasan langsung dari pada tertunda, produk yang mampu
memberikan manfaat lebih cepat daripada nanti memiliki probabilitas
lebih besar untuk setidak-tidaknya dicoba oleh konsumen.
e. Kesederhaan. 
Kesederhanaan merujuk pada sejauh mana kemufadahan produk untuk
dimengerti dan digunakan oleh konsumen . hal-hal yang tidak boleh
sama, sebuah produk yang tidak membutuhkan perakitan rumit dan
pelatihan konsumen yang ekstensif lebih besar peluangnya untuk
dicoba.
f. Keuntungan Kompetif.
Keuntungan kompetif adalah sejauh mana sebuah barang memiliki
keuntungan kompetitif berkelanjutan melebihi kelas-kelas produk,
bentuk-bentuk produk, dan merek-merek lainnya. Tidak disangsikan
bahwa keuntungan relatif merupakan ciri khas produk yang paling
penting, bukan hanya untuk mendapatkan uji coba melainkan juga
untuk mendorong pembelian berlanjut dan mengembangkan kesetiaan
kepada merek.
g. Simbolisme Produk. 

19
Simbolisme produk merujuk kepada arti produk atau merek bagi
konsumen, pengalaman konsumen ketika membeli dan
menggunakannya. Periset konsumen menyadari ada produk tertentu
yang memiliki ciri simbolis, bahwa konsumsi produk bersimbolis itu
lebih tergantung pada makna sosial dan psikologis daripada utilitas
fungsionalnya

G. DAUR HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE)


1. Tahap Perkenalan
Pada masa ini produk tersebut baru diperkenalkan oleh pengusaha kepada
masyarakat. Pada masa/tahap perkenalan ini tentu saja akan berlangsung lama
karena memang sukar untuk memperkenalkan suatu produk kepada konsumen
sehingga masyarakat akan menjadi kenal dengan produk tersebut. Seringkali
produk tersebut diperkenalkan kepada masyarakat akan tetapi tidak banyak
anggota masyarakat yang mengetahui akan kehadiran produk tersebut sehingga
yang mengenalnya hanya sebagian kecil masyarakat.
2. Tahap Pertumbuhan
Setelah banyak anggota masyarakat yang mengenal akan produk itu maka
diharapkan masyarakat tersebut akan menjadi menyenangi produk tersebut dan
apabila hal ini terjadi maka produk produk tersebut akan berada pada tahap
pertumbuhan. Tahap ini ditandai dengan adanya jumlah penjualan yang
meningkat terhadap produk tersebut, itulah sebabnya lalu disebut sebagai tahap
perkembangan atau tahap pertumbuhan. Pada tahap ini ditandai atau mempunyai
cirri-ciri sebagai berikut:
a. Para pemakai awal mengadakan pembelian ulang dan diikuti oleh pembeli-
pembeli potensial.
b. Tingkat laba tinggi, sehingga menarik pesaing masuk dalam bisnis.
Pesaing biasanya membuat produk dengan cirri khas.
c. Harga tetap atau naik sedikit, karena naiknya permintaan dengan pesat
d.  Biaya promosi tetap atau sedikit naik untuk melawan pesaing atau
mendidik pasar
e. Penjualan meningkat secara tajam, sehingga jumlah laba besar

20
f. Biaya produksi per unit turun berkat pengaruh kurva pengalaman

Pada dasarnya suatu perusahaan ingin mencapai pertumbuhan pasar


secepat mungkin. Untuk tujuan itu ada beberapa strategi yang dapat digunakan
yaitu:
 Penyempurnaan mutu, model dan cirri khas produk baru
 Memasuki segmen pasar dan saluran distribusi yang baru
 Perusahaan mengalihkan pesan iklannya dari sekedar kesadaran konsumen
menjadi keyakinan dan pembelian produk oleh konsumen
 Menurunkan harga, untuk menarik pembeli yang peka terhadap perubahan
harga.
3. Tahap Kedewasaan
Tahap ini menunjukkan adanya kejenuhan dimana masyarakat atau
konsumen sudah jenuh sehingga akan menjadi sukar untuk meningkatkan
penjualan produk tersebut. Oleh karena itu maka pada tahap ini grafik
penjualan pada siklus kehidupan produk itu tidak sepesat seperti tahap
sebelumnya. Pada tahap ini bagi perusahaan yang lemah akan
meninggalkan pasar. Sedangkan untuk perusahaan yang kuat atau raksasa
tetap dapat bertahan, selanjutnya manager produk harus sudah mulai
mengadakan persiapan untuk mempertimbangkan strategi-strategi yang
baru dalam hal ini sebagai berikut:
a. Modifikasi Produk
Dalam hal ini manager produk harus mempertimbangkan kembali
tentang mutu produk, cirri khas produk, gaya atau corak produk.
Modifikasi produk ini dilakukan agar memakai penarik baru dan
penggunaan yang lebih besar. Penyempurnaan mutu produk bisa dalam
hal daya tahannya, keandalannya, kecepatannya, ataupun rasanya.
b. Modifikasi Pasar
Dalam hal ini manager harus mencari pemakai baru, menambah segmen
pasar, meningkatkan pemakai yang sudah ada dan menentukan kembali
posisi produknya.
c. Modifikasi Marketing Mix

21
Misalnya menurunkan harga dengan harapan menarik konsumen baru
dan pelanggan dari pesaing. Atau meningkatkan periklanan dan
promosi penjualan yang lebih menarik dengan jalan memberikan
undian atau sayembara. Selain itu juga dapat menyempurnakan
pelayanan yang lebih disempurnakan.
4. Tahap Penurunan
Dalam tahap ini masyarakat sudah tidak lagi menyenangi produk tersebut
sehingga penjualan akan segera merosot tajam. Hal ini akan terjadi apabila
pengusaha tidak mampu lagi untuk mempertahankan produknya pada tahap
kedewasaan.  Beberapa factor yang menyebabkan penurunan penjualan pada
tahap ini yaitu:
a. Faktor kemajuan teknologi
b. Factor perubahan selera konsumen
c. Factor ketatnya persaingan dalam negeri atau luar negeri.
Menurunnya penjualan berarti juga menurunnya laba, sehingga banyak
perusahaan akan keluar dari pasar pada tahap ini. Sedangkan bagi perusahaan
yang tetap bertahan akan mengurangi produksinya. Pada tahap ini juga ditandai
dengan mengurangi anggaran promosi, menurunkan laba.

H. TAHAPAN STRATEGI PRODUK


1. Strategi Penetapan Harga
Strategi penetapan harga ditentukan oleh keputusan manajemen
tentang bauran produk, kualitas produk, dan merek produk. Strategi distribusi juga
mempengaruhi pilihan mengenai bagaimana harga akan berhasil di dalam
kombinasi strategi periklanan dengan armada penjualan. Strategi penetapan harga
mempengaruhi keputusan elemen bauran pemasaran lainnya. Karena, harga itu
sendiri merupakan salah satu elemen bauran pemasaran.
Dalam prosesnya strategi penentapan harga berlangsung penentuan tujuan,
analisis situasi, pemilihan strategi, penentuan harga khusus dan kebijakan. Banyak
bisnis menggunakan strategi penetapan harga untuk mencapai satu atau lebih
tujuan. Hal tersebut, ialah untuk mendapatkan posisi pasar, mencapai kinerja
keuangan, penentuan posisi produk, dan mempengaruhi persaingan.

22
Selain demikian dua kecenderungan pun hadir dalam penggunaan harga
sebagai variabel strategis. Pertama, bisnis merancang harga secara fleksibel untuk
mengatasi perubahan dan ketidakpastian. Kedua, harga seringkali digunakan
sebagai elemen strategis bisnis dan pemasaran secara aktif. Analisis terhadap
situasi penetapan harga dilakukan untuk mengembangkan strategi terhadap kurva
lini produk atau memilih strategi penetapan harga terhadap suatu produk maupun
merek baru.

2. Penetapan Merek
Kepemilikan citra yang kuat memberikan beberapa keuntungan bagi suatu
bisnis. Citra merek mampu membedakan produk kita dengan produk pesaing.
Keunggulan bersaing pun tercipta dan merek yang dikenal konsumen mendorong
terjadinya pembelian ulang.Strategi pemberian merek dapat dilakukan dalam
upaya mendukung pembentukan citra merek yaitu dengan cara mengadakan
perjanjian penempatan merek pada produk-produk yang dibuat. Strategi merek
bisnis menjadi alternatif yang dilaksanakan dengan cara membangun identitas
merek menggunakan nama bisnis sebagai identifikasi seluruh produk yang
ditawarkan.
3. Strategi Distribusi
Customers service melayani aktifitas-aktifitas permohonan spesifikasi
produk, permohonan rincian, pemrosesan pembelian, penyelidikan status pesanan,
dan layanan garansi.Pengelolaan customers service penting dipandang sebagai
bagian strategi pemasaran. Berkaitan dengan hal itu, perlu dijelaskan proses
internal yang mempengaruhi layanan konsumen, menetapkan tujuannya,
mengembangkan dan mengelola penyediaan dan memberikan tanggung jawab
untuk melaksanakannya. Customers service dapat meningkatkan nilai perusahaan.
4. Manajemen Waktu
Manajemen waktu adalah perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
dan pengawasan produktivitas waktu. Manajemen waktu bertujuan kepada
produktifitas yang berarti rasio output dengan input.

23
I. STRATEGI MEMPERTAHANKAN PELANGGAN
Strategi mempertahankan pelanggan merupakan strategi yang harus dilakukan
oleh perusahaan saat ini, banyak perusahaan yang ingin mempertahankan
pelanggan dengan cara atau strategi yang dimiliki masing-masing perusahaan,
karena semakin banyak perusahaan yang bergerak di bidang yang sama dan
perusahaan harus memiliki strategi yang berbeda dengan pesaing untuk mengikat
pelanggan dan memakai produk perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus
memiliki cara atau taktik yang berbeda dengan perusahaan lain untuk memberikan
kenyamanan pada konsumen agar konsumen memiliki alasan untuk memilih
produk perusahaan.
Dalam kondisi pasar sekarang banyak perusahaan yang memiliki program
loyallitas sehingga memiliki hubungan jangka panjang dengan konsumen,
sehingga dapat dijadikan sebagai strategi khusus bagi perusahaan untuk mengikat
konsumen dan berusaha mempertahankan konsumen dari pesaing. Konsumen
akan loyal kepada perusahaan dengan adanya kepercayaan yang akan timbul dari
konsumen untuk tetap memakai produk perusahaan, oleh karena itu perusahaan
harus melakukan riset pasar untuk mengetahui apakah yang membuat pelanggan
percaya untuk menggunakan merek perusahaan. Loyalitas pelanggan
menunjukkan pada kesetiaan pelanggan pada objek tertentu, seperti merek,
produk, jasa, atau toko.
Salah satu cara untuk meningkatkan loyalitas konsumen yaitu dengan
menggunakan Customer Relationship Management (CRM) yang merupakan
sebuah sistem informasi terintegrasi, digunakan untuk merencanakan,
menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pasca
penjualan dalam sebuah organisasi.
CRM melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan calon pelanggan dan
pelanggan saat ini, termasuk di dalamnya adalah pusat panggilan (call center),
tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis (technical support)
dan layanan lapangan (field service).
Sasaran utama CRM bukan terletak pada kepuasan pelanggan, tetapi lebih
mengarah pada loyalitas pelanggan. Maksudnya agar pelanggan tidak hanya puas
saat memakai produk perusahaan, melainkan meningkatkan loyalitas pelanggan

24
pada perusahaan. CRM bertujuan untuk menyediakan umpan balik yang lebih
efektif dan integrasi yang lebih baik dengan pengendalian tertentu.

25
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Loyalitas pelanggan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan di era
kompetisi bisnis yang sangat ketat ini. Pentingnya loyalitas pelanggan bagi
perusahaan sudah tidak diragukan lagi, banyak perusahaan sangat berharap dapat
mempertahankan pelanggannya dalam jangka panjang, bahkan jika mungkin
untuk selamanya. Perusahaan yang mampu mengembangkan dan
mempertahankan loyalitas konsumen akan memperoleh kesuksesan jangka
panjang.
d'BestO memfokuskan pada produk dan layanan bermutu terbaik yang dijaga
dari setiap tahapan prosesnya, mulai dari pemilihan bahan baku yang fresh nan
higienis, bumbu dan rempah-rempah yang alami, distribusi yang aman dengan
meminimalisir adanya kontaminasi dari berbagai aspek, penerapan peralatan dan
teknologi modern, proses pemasakan berstandar Internasional hingga penyajian
yang menarik nan cepat. Hasilnya, terjaganya produk kuliner bermutu tinggi;
Lezat, Bergizi, Segar, Higienis dan Halal.
d'BestO selalu menggunakan bahan-bahan berkualitas dan bersertifikat MUI
(Majelis Ulama Indonesia), serta pengawasan mutu oleh tenaga ahli, sehingga
citarasa yang dihasilkan selalu THE BEST.

26

Anda mungkin juga menyukai