DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT kami ucapkan karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah dengan judul “TOKO ALAT
KESEHATAN ” untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
B. Riwayat Usaha
Usaha ini dibentuk oleh kami untuk berwirausaha dan sebagai implementasi
dari mata kuliah Kewirausahaan, prodi DIII Keperawatan , STIK
Muhammadiyah Pontianak.
E. Tujuan
a. Menambah lapangan pekerjaan.
b. Memberikan pelayanan yang terbaik untuk Rumah Sakit atau Masyarakat
c. Mengembangakan usaha Alat Kesehatan di Indonesia.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Teori dan Konsep
1. Teori Usaha Kecil
Pengertian usaha kecil adalah setiap usaha perseorangan atau
badan hukum yang menjalankan kegiatan dibidang ekonomi yang
dilakukan secara sederhana dengan tujuan memperoleh keuntungan
dengan batasan-batasan tertentu. Usaha Kecil (UK) merupakan sebutan
yang sering diringkas dari Usaha Skala Kecil (USK) sebagai terjemahan
dari istilah Small Scale Enterprise (SSE) yang mempunyai banyak
pengertian, baik dalam makna konsep teoritis, maupun sebagai konsep
strategis kebijakan pembangunan. Usaha Kecil (UK) sebagai konsep
mengacu kepada dua aspek, yaitu:
a. Aspek perusahaan, yang melakukan aktifitas produktif,
mengkombinasikan faktorfaktor produksi untuk menghasilkan barang
dan jasa, memasarkan dan meraih keuntungan.
b. Aspek pengusaha yaitu orang dibalik usaha atau perusahaan yang
biasnya adalah pemilik, pengelola sekaligus administrator dari
perusahaannya.
2. Teori Daya Saing
Daya saing dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
mempertahankan pangsa pasar. Daya saing adalah suatu konsep yang
umum yang di gunakan di dalam ekonomi, yang biasa merujuk kepada
komitmen terhadap persaingan pasar dalam kasus perusahaan-perusahaan
dan keberhasilan dalam persaingan.
Daya saing mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan produktivitas perusahaan dan memperluas akses pasar. Hal
ini akan bermuara kepada peningkatan omset penjualan dan profitabilitas
perusahaan.
Menurut Porter, dalam buku yang ditulis Tulus Tambunan bahwa
daya saing merupakan jantung kinerja perusahaan dalam pasar yang
kompetitif. Perusahaan secara komitmen mampu menghasilkan laba yang
lebih besar dibandingkan pesaing lainnya. Selain itu, perusahaan mampu
menciptakan nilai bagi konsumen yang melebihi biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk menciptakan nilai tersebut. Strategi competitive
advantage menurut Porter terdiri dari keunggulan biaya (low cost),
pembela produk (differentiation advantage) atau strategi fokus.
Namun ada yang berpendapat lain bahwa daya saing adalah
produktivitas yang didefinisikan sebagai output yang dihasilkan oleh
tenaga kerja.Kata daya dalam kalimat daya saing berarti mempunyai
kekuatan
Daya saing dari segi Harga atau nilai, seorang wirausaha harus
mampu menghasilkan produk atau jasa dengan biaya rendah, sehingga
strategi penetapan harga tidak terlalu tinggi dibanding dengan harga
pesaing. Produk dan jasa yang ditawarkan harus unggul dari segi harga
dan nilai dibanding produk atau jasa pesaing, sebab pelanggan yang
sensitif biasanya memilih harga yang murah.
Daya saing dari segi mutu, secara umum, mutu berarti nilai atau
harga suatu produk yang mencerminkan kualitas dari produk tersbut.
Mutu itu berkaitan dengan penentuan harga suatu produk. Ada tiga cara
penentuan harga. Pertama, menentukan harga diatas harga pesaing. Cara
ini dilakukan ketika kita bisa meyakinkan konsumen bahwa produk yang
kita hasilkan memiliki beberapa keunggulan dari produk pesaing. Kedua,
penetapan harga dibawah harga pesaing. Hal ini dilakukan untuk menarik
lebih banyak pelanggan untuk membeli produk yang baru diperkenalkan
atau belum stabil dipasaran. Ketiga, mengikuti harga pesaing. Kebijakan
ini dilakukan untuk mempertahankan pelanggan agar tidak beralih ke
pesaing.
Daya saing dari segi kemasan, menurut Hermawan Kartajaya
teknologi telah membuat kemasan menjadi berubah fungsi. Dulu orang
bilang ”packaging protects what it sells” (kemasan melindungi apa yang
dijual). Tetapi sekarang, “packaging sells what it protects” (kemasan
menjual apa yang dilindungi). Dengan kata lain, kemasan bukan lagi
menjadi pelindung tetapi harus menjual apa yang ada di dalamnya.
Daya saing dari segi promosi, strategi promosi adalah cara untuk
mensosialisasikan produk yang ditawarkan oleh perusahaan melalui
berbagai macam media dan cara. Dalam promosi ini, harus
mengedepankan kejujuran dan menjauhi unsur penipuan. Promotional
mix adalah kombinasi yang paling baik dari variabelvariabel periklanan
(advertising), pemasaran langsung (direct marketing), promosi penjualan
(sales promotion), hubungan masyarakat (personal selling) yang
semuanya direncanakan untuk membantu pencapaian tujuan program
penjualan usaha
Daya saing dari segi pemasaran, strategi pemasaran adalah suatu
himpunan asas yang secara tepat, konsisten dan layak dilakukan oleh
perusahaan guna mencapai target pemasaran jangka pendek maupun
jangka panjang dalam situasi persaingan tertentu
Faktor-Faktor Utama untuk Mengimbangi Daya Saing Pasar
a. Ancaman pesaing baru, kuat atau lemah.
b. Ancaman produk baru dan atau jasa substitusi, kuat atau
lemah.
c. Tingginya persaingan diantara produk-produk yang ada,
kuat atau lemah.
d. Kekuatan tawar-menawar antar pemasok bahan baku dan
produk, kuat atau lemah.
e. Kekuatan tawar menawar antar pembeli atau pelanggan,
kuat atau lemah.
f. Daya tarik dan kemampu-labaan pasar target, kuat atau
lemah
3. Teori Modal
Modal digunakan sejak industri mulai di bangun sampai kepada
industri tersebut berjalan. Modal berguna untuk membeli berbagai input
produksi termasuk lokasi perusahaan. Bagi perusahaan kecil modal
memegang peranan penting. Modal biasanya terdapat di wilayah
operasinya saja dan untuk memperolehnya di tentukan oleh
lingkungannya sendiri.16 Berikut beberapa pengertian modal:
Definisi modal dalam Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2007:9),
modal adalah hak residual atas asset perusahaan setelah dikurangi semua
kewajiban. Abdullah Amrin menyebutkan modal adalah sejumlah uang
yang diberikan oleh penyedia dana/shohib mal kepada
pengelola/mudharib dengan tujuan menginvestasikannya dalam aktivitas
mudharabah.
Modal menjadi faktor yang sangat penting dalam pengembangan
UMKM karena tanpa modal, produksi UMKM tidak akan berjalan.
Umumnya, modal UMKM didapat melalui dua sumber, yaitu modal yang
didapat dari bank dan modal yang didapat dari sumber selain bank,
tabungan pribadi atau pinjaman dari sumber informal seperti kerabat atau
rentenir. Pinjaman dari bank berkaitan erat dengan pemerintah yang
membuat kebijakan kredit dengan bunga rendah. Ditahun 2007, Bank
Indonesia telah mengucurkan dana sebesar 462,12 triliyun atau 52,5%
dari kredit perbankan untuk kredit UMKM. Berdasarkan data Bank
Indonesia tahun 2007, persentase terbesar penggunaan kredit UMKM
adalah untuk kredit konsumsi dimana per-Juni 2007 adalah sebesar
66,7%, yang diikuti oleh kredit modal kerja sebesar 22% dan kredit
investasi sebesar 11,3%. Besarnya prosentase kredit konsumsi tersebut
juga menunjukkan bahwa penyaluran kredit UMKM ke sektor usaha yang
produktif masih perlu ditingkatkan
a. Modal Sendiri
Modal sendiri merupakan modal yang berasal dari dalam
perusahaan itu sendiri atau berasal dari pemilik perusahaan.
Modal sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu:
1) Modal Saham Modal saham adalah modal yang diperoleh dari
penjualan saham yang dilakukan oleh perusahaan tersebut,
tentunya modal tersebut digunakan untuk melangsungkan
produksi atau memperluas usahanya.
2) Modal Cadangan Modal cadangan ini dimaksudkan sebagai
cadangan yang diperoleh dari keuangan tahun lalu. Cadangan
yang termasuk modal adalah cadangan ekspansi, cadangan
modal kerja, cadangan selisih kurs, dan cadangan umum.
3) Modal Laba Ditahan Modal laba ditahan merupakan
keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan dari kelebihan
dalam pembagian deviden.
b. Modal dari Pihak Lain
Modal dari pihak lain adalah modal yang diperoleh dari
luar perusahaan yang bersifat sementara atau juga bisa disebut
sebagai sebuah hutang yang nantinya ketika jatuh tempo modal
tersebut harus dibayar kembali kepada pemiliknya.
B. Denah Toko
C. Struktur Organisasi
BAB IV
PEMBAHASAN INPUT DAN OUTPUT
A. Sumber Modal
Saat ini pembagian modal Toko Alat Kesehatan AAN MEDICAL berasal
dari Pemilik. Untuk perkembangan berikutnya yaitu Toko Alat Kesehatan,
kami membuka kesempatan bagi Anda yang berminat untuk menanamkan
modal pada usaha kami.
Sistem penyertaan modal untuk usaha yang kami jalani terdiri dari 2 sistem,
yaitu:
B. Proyeksi Modal
Modal diperoleh dari modal pemilik sebesar Rp 300.000.000
diproyeksikan dalam bentuk aktiva lancar berupa Barang Dagang sebesar Rp
150.000.000 , sisanya digunakan dalam bentuk aktiva tetap yaitu untuk
Pembelian Peralatan sebesar Rp 150.000.000.
Dari proyeksi modal diatas, untuk aktiva tetap berupa Sewa Toko selama
1 Tahun, Pembelian Peralatan dan sebagainya akan menghabiskan dana
sebesar Rp 300.000.000 dengan perincian pembelian peralatan dan proyeksi
sumber modal usaha digambarkan dalam neraca berikut:
NO Pengeluaran Harga
1 Listrik Rp500.000
2 Air Rp300.000
3 WIFI Rp500.000
4 Gaji Karyawan 3 orang Rp6.000.000
5 Sewa Ruko untuk 1 Bulan Rp3.750.000
6 Bonus Penjualan 3 orang Rp3.000.000
TOTAL Rp14.050.000
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran
Demikian proposal ini saya susun dengan harapan permohonan pendirian
usaha yang saya rencanakan dapat terealisasi. Usaha ini didirikan karena
tingginya kebutuhan masyarakat akan produk alat kesehatan yang asli dan
berkualitas. Selain itu tujuan pendirian usaha penjualan alat kesehatan agar
masyarakat mudah memperoleh akses pemeriksaan dan pemeliharaan
kesehatan yang mudah dengan harga terjangkau.
Saya menyadari bahwa tiada yang sempurna di dunia ini kecuali yang Maha
Kuasa. Dalam pembuatan proposal ini tentunya masih banyak kekurangan yang
saya lakukan, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar pembuatan proposal selanjutnya dapat lebih baik lagi.
Akhir dari penulisan proposal ini saya ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah ikut serta berpartisipasi dan membantu dalam penyusunan
proposal serta pendirian usaha “Toko Alat Kesehatan”.
Terima kasih Anda telah berkenan menyisihkan waktu untuk mempelajari
proposal ini dan saya berharap dapat bekerja sama dalam pelaksanaan usaha
sehingga bisa berjalan dengan baik dan lancar seperti harapan kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Lesmana, Arif Budi 2016. Proposal Usaha Toko Alat Kesehatan. Jakarta: All
Rights Reserved
Aulia Ayu Ningtyas 2021. Proposal Toko Alat Kesehatan . Pontianak: Indonesia