Anda di halaman 1dari 20

PROMOSI UMKM

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen UMKM

Dosen Pembimbing :
Dr. Hj. Silvy Sondari G. S.Psi.MM

Disusun Oleh : Kelompok 6


Ketua :
1. Deden Sutisna (A1B.18.0025)
Anggota :
2. Sadiyah (A1B.18.0008)
3. Al muhiba (A1B.18.0026)
4. Mustika Khumairoh (A1B.18.0027)
5. Novi Fitriani (A1B.18.0028)
6. Roza Permana (A1B.18.0006)
7. Raja Aulia Dermawan (A1B.18.0018)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS SUBANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya, sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kami
bersyukur kepada Ilahi Rabbi yang telah memberikan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Dengan tersusunnya makalah ini, kami berharap dapat lebih memahami secara mendalam
tentang Promosi UMKM. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah atau penyusunan makalah berikutnya menjadi lebih baik.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada Dosen pembimbing kami, Ibu Dr. Hj.
Silvy Sondari.G.S.Psi.,MM Semoga Allah SWT selalu mecurahkan berkah dan ridho kepada kita
semua. Aamiin.

Subang, 22 Maret 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI.........................................................................................................3
2.1 Pengertian Promosi...........................................................................................................3
2.2 Fungsi dan Tujuan Promosi..............................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................................6
3.1 Pembahasan Berdasarkan Identifikasi..............................................................................6
3.2 Contoh Kasus Promosi UMKM......................................................................................14
BAB IV PENUTUP......................................................................................................................16
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................16
4.2 Saran................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Promosi Produk UMKM adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan
produk UMKM dengan tujuan untuk menarik calon konsumen untuk membeli atau
mengkonsumsinya.
Dewasa ini, permasalahan promosi ini menjadi salah satu masalah serius yang harus
dihadapi oleh pelaku UMKM di Indonesia. Hal ini sejalan dengan pendapat Gunatin (2017)
yang menyatakan bahwa permasalahan umum yang dihadapi oleh sebagian besar pelaku
UMKM adalah kurangnya SDM yang kompeten dibidangnya, lemahnya kreativitas dan
inovasi, lemahnya kemampuan dalam membaca peluang yang ada, permodalan usaha, serta
lemahnya strategi pemasaran (marketing). Sistem jaringan yang masih kurang juga menjadi
permasalahan pokok, karena sebaik apapun kualitas produk yang dihasilkan apabila kurang
promosi dalam hal pemasaran juga tidak mampu bersaing. Maka dari itu penting bagi pelaku
UMKM mempunyai jaringan usaha yang kuat guna memasarkan produk yang dihasilkan.
Untuk itu peran pemerintah sangat diperlukan dalam mendorong keberhasilan UMKM dalam
memperoleh akses memperluas jaringan pemasarannya. Selain memiliki kemudahan dan
kecepatan dalam memperoleh informasi pasar, UMKM juga perlu memiliki kemudahan dan
kecepatan dalam mengkomunikasikan atau mempromosikan usahanya kepada konsumen
secara luas baik dalam negeri maupun luar negeri.
Pemasaran merupakan suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Segala kegiatan
yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai produsen sampai konsumen dapat
dimasukan sebagai bentuk pemasaran
Sebagian orang menganggap bahwa promosi dan pemasaran mempunyai pengertian
yang sama, padahal sebenarnya promosi hanya merupakan salah satu bagian dari kegiatan
pemasaran. Walaupun promosi sering dihubungkan dengan penjualan tetapi kenyataannya
promosi mempunyai arti yang lebih luas dari penjualan karena penjualan hanya berhubungan
dengan pertukaran hak milik yang dilakukan oleh tenaga penjual, sedangkan promosi adalah
setiap aktivitas yang ditujukan untuk memberitahukan, membujuk atau mempengaruhi
konsumen untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut
Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang
dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran
atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahan yang bersangkutan.

1
1.2 Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis telah merumuskan
masalah yang akan dibahas didalam isi makalah, sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari promosi ?
2. Apa fungsi dan tujuan promosi ?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi promosi ?
4. Apa saja bentuk dan media promosi ?
5. Siapa saja sasaran dari promosi ?

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Promosi
Promosi meliputi kegiatan perencanaan, implementasi dan pengendalian komunikasi
dari suatu organisasi kepada konsumen serta sasaran lainya. Promosi merupakan kumpulan
aktivitas yang memberitahu kebaikan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk
membelinya. Promosi dapat dikategorikan sebagai komponen dalam campuran pemasaran
yang menekankan teknik yang berkesan untuk menjual produk.
Menurut Ben M. Enis (1974:378) promosi diartikan sebagai “…as comunication that
inform potential customers of the existence of product and persuade them that those product
have want satisfying capabilities“. Promosi bisa diartikan sebagai sejenis komunikasi yang
memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa ataupun
sebuah proses membagi ide, informasi atau perasaan audiens.
Menurut Kotler dan Gary A. dalam Alexander Sindoro (2000), ”Bauran promosi
adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang
dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya.”
Promosi berkaitan dengan metode komunikasi yang ditujukan kepada pasar yang
menjadi target tentang produk yang tepat yang dijual pada tempat yang tepat dengan harga
yang tepat. Promosi mencakup penjualan oleh perseorangan, penjualan massal dan promosi
penjualan.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa
promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi
konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan ataupun untuk menyampaikan berita
tentang produk tersebut dengan jalan mengadakan komunikasi dengan para pendengar yang
sifatnya membujuk. Pada prateknya walaupun pelaksanaan promosi ini umumnya dilakukan
oleh para penjual/produsen, pihak pembeli atau calon pembeli kadang-kadang ada kalanya
secara sadar atau tidak sadar juga telah melakukan promosi, misalnya bila mereka
menginginkan suatu informasi/keterangan mengenai harga, kualitas dan sebagainya dari
pihak penjualan.
2.2 Fungsi dan Tujuan Promosi
Dengan dilakukannya kegiatan promosi perusahaan mengharapkan adanya peningkatan
angka penjualan dan keuntungan. Menurut Terence A. Shimp (2000:7) fungsi dari kegiatan
promosi antara lain:
1. Informing (Memberikan Informasi)
Promosi merupakan sarana untuk mengenalkan produk kepada para konsumen. Promosi
membuat konsumen sadar akan produk-produk baru, mendidik mereka tentang berbagai
fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang
menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan peran informasi bernilai lainnya,
baik untuk merek yang diiklankan kepada konsumennya, dengan mengajarkan manfaat-
manfaat baru dari merek yang telah ada.

3
2. Persuading (Membujuk)
Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan untuk
mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi
permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk.
Lebih sering, promosi berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permintaan
bagi merek perusahaan yang spesifik.
3. Reminding (Mengingatkan)
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen.
Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan jasa yang diiklankan,
dampak promosi di masa lalu memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen.
Periklanan lebih jauh didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan
mengingatkan para konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli merek yang tersedia
dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.
4. Adding Value (Menambah nilai)
Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai tambah bagi
penawaran-penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi
konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar-benar independen. Promosi
yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi
dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.
5. Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)
Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi membantu perwakilan
penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk-produk perusahaan dan
memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum melakukan kontak
personal dengan para pelanggan yang prospektif. Upaya, waktu, dan biaya periklanan
dapat dihemat karena lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk memberi informasi
kepada prospek tentang keistimewaan dan keunggulan produk jasa. Terlebih lagi, iklan
melegitimasi atau membuat apa yang dinyatakan klaim oleh perwakilan penjual lebih
kredibel.
Kelima fungsi yang disebutkan di atas lebih ditujukan kepada konsumen. Di samping
itu promosi juga memiliki tujuan untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor. Salah
satu strategi memenangkan persaingan dalam dunia pemasaran atau promosi adalah
menggunakan Public Relations dengan baik.
Secara umum tujuan dari diadakannya kegiatan promosi antara lain: untuk
menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial, untuk mendapatkan kenaikan
penjualan dan profit, untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan,
untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar, membedakan serta
mengunggulkan produk dibanding produk pesaing dan membentuk citra produk di mata
konsumen sesuai dengan yang diinginkan.

4
Rossiter dan Percy (dalam Tjiptono, 2002:222) mengklasifikasikan tujuan promosi
sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut:
1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need);
2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada
konsumen (brand awareness);
3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude);
4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase intention);
5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase facilitation);
6. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).

5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Berdasarkan Identifikasi
A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Promosi
Beberapa faktor yang mempengaruhi bauran promosi menurut Stanton (1991:432)
antara lain :
1. The amount of money available for promotion (Jumlah uang yang tersedia untuk
melakukan promosi). Jumlah modal yang dimiliki suatu perusahaan sangat
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melakukan promosi. Perusahaan yang
memiliki modal tinggi tentu lebih memiliki kemampuan membaurkan elemen-elemen
promosi dengan mudah;
2. The nature of the market (Kondisi pasar). Termasuk di dalamnya yaitu keadaan
geografis daerah pemasaran guna menjamin kelancaran kedatangan pelanggan atau
konsumen;
3. The nature of product (Kondisi Produk). Produk tersebut diproduksi untuk siapa?
apakah konsumen terakhir ataukah sebagai pasokan bagi industri lain;
4. The stage of the product’s life cycle (Tingkat siklus kehidupan produk). Pada tingkat
mana siklus kehidupan produk sudah dicapai akan mempengaruhi promosi yang
digunakan.
Sedangkan William J. schoel (1993:425) faktor-faktor yang mempengaruhi
promotion mix adalah the marketer, the target market, product dan the situation.
B. Bentuk dan Media Promosi
1. Informasi dari mulut ke mulut (Word of mouth)
Informasi dari mulut ke mulut merupakan teknik promosi melalui percakapan dari
seseorang kepada orang lain untuk menyebarkan informasi dimaksud. Dalam hal ini
peranan orang sangat penting dalam mempromosikan barang/jasa. Pelanggan sangat
dekat dengan penyampaian jasa. Dengan kata lain, pelanggan tersebut akan berbicara
dengan pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalaman dalam menerima jasa
tersebut, sehingga informasi dari mulut ke mulut ini sangat besar pengaruhnya dan
dampaknya terhadap pemasaran jasa dibandingkan dengan aktivitas komunikasi
lainnya.
Promosi dari mulut kemulut ini banyak digunakan oleh para pelaku bisnis karena
murah dan tanpa biaya dan dapat dikatakan sangat efektif.
Promosi dari mulut-kemulut memang bisa diandalkan, untuk itu perlu diikuti
dengan kualitas yang baik. Jangan sampai pelanggan yang datang kecewa karena apa
yang mereka rasakan tidak sama dengan informasi yang diterima. Usahakan untuk
membuat para konsumen puas sehingga mereka kembali membeli dan menceritakan
kepada teman lainnya.
 

6
2. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Pemasaran langsung merupakan bentuk promosi dengan cara memasarkan
barang/jasa secara langsung agar mendapat tanggapan secara langsung juga dari para
konsumen. Pemasaran langsung tidak harus bertatap muka secara langsung tetapi
pemasaranya ditujukan secara langsung kepada seseorang. Pemasaran langsung ini
bisa melalui penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail dan alat penghubung
nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan
tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
Secara umum pemasaran langsung mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Nonpublik: Hanya ditujukan kepada orang tertentu saja seperti pemegang kartu
kredit, pelanggan maskapai penerbangan dan lain-lain;
2. Penyesuaian isi pesan: Isi dari informasi diteliti dan disesuikan dengan kondisi
dari orang yang kana dikirim sehingga lebih menarik dan tidak salah sasaran;
3. Terbaru: Biasanya pesan mengikuti trend terbaru;
4. Terjadi proses interaktif: Apabila orang yang berkaitan melakukan tanggapan
maka pesan dapat diubah sehingga infortmasi bersifat interaktif
Manfaat yang dapat diambil dengan melakukan pemasaran secara langsung antara
lain:
 Belanja dapat dilakukan oleh konsumen dirumah sehingga hemat waktu dan biaya
transportasi dan lebih nyaman;
 Bagi konsumen mempunyai pilihan barang yang banyak melalui katalok yang
ditawarkan atau layanan online;
 Konsumen dapat memsan barang baik untuk sendiri maupun orang lain;
 Konsumen dapat mempelajari produk sebelum membeli tanpa harus menemui
wiraniaga yang mungkit menyita waktu;
 Penjual dapat memilih calon konsumen dengan karakteristik yang sesuai dengan
produk;
 Penjual dapat mengkhususkan dan menyesuaikan pesanan sesuai kebutuhan calon
konsumen;
 Bahan informasi pemasaran langsung memiliki keterbacaan yang tinggi karena
bahan tersebut dikirimkan pada calon pembeli yang jelas tengah berminat;
 Memungkinkan pengujian media dan pesan alternatif untuk mencari metode
pencapaian tujuan yang paling efektif dalam segi biaya;
 Pemasaran langsung dapat diatur agar dapat menjangkau calon pembeli pada saat
yang tepat;
 Strategi penawaran langsung sulit dilihat oleh pesaing;
 Dapat mengukur tanggapan dari konsumen sehingga bisa digunakan untuk
membuat keputusan yang lebih menguntungkan.

7
3. Iklan (Advertising)
Iklan adalah Setiap bentuk presentasi dan promosi non personal atas ide, barang
atau jasa oleh sponsor tertentu dengan menggunakan media tertentu. John D. Burke
(1980:9) mengartikan advertising sebagai ..Is a sales message directed at a mass
audience that seeks through, persuation to sell goods, services or ideas on behalf of
the paying sponsore sedang John W. Kennedy mengartikan advertisng sebagai
salesmanshif  in print.
Media yang sering digunakan untuk periklanan atau advertising bisa melalui surat
kabar, majalah, direct email, televisi, radio, bioskop, papan reklame, car card, lampu-
lampu, katalog, telephon dan sebagainya. Iklan sering muncul tergantung pada tipe
dan daya tarik yang diakibatkan oleh iklan tersebut. sehingga kita mengenal beberapa
tipe iklan yang sering ditampilkan oleh televisi atau media lainnya antara lain :
a. Price advertising, iklan tipe ini lebih menonjolkan harga yang menarik.
Contohnya:” Beli dua dapat tiga”, “Dapatkan kemilau rambut indah hanya
dengan  Rp 250,”- dll;
b. Brand advertising, maksudnya iklan yang tipenya lebih memberikan penekanan
perhatian tentang nama brand kepada pembaca atau pendengarannya.
Contohnya:” Yamaha semakin di depan” dll.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penggunaan iklan
sebagai berikut :
 Iklan mungkin lebih efektif jika perusahaan mengikuti trend permintaan
primer dan bukan sebaliknya;
 Yang menentukan kesempatan perusahaan untuk dapat mempengaruhi
permintaan ialah adanya kesempatan luas untuk direferensiasi produk;
 Peranan relative dari kualitas yang tersembunyi dari produk tersebut terhadap
konsumen. Kualitas yang tersembunyi ini adalah lawan dari kualitas yang
dapat dilihat dan dinilai;
 Motif pembelian emosional yang kuat yang dapat dipakai dlam himbauan
iklan kepada konsumen;
Yang  terpenting  adalah  apakah operasi perusahaan itu ada memberikan
banyak hal bagi iklan dan promosi produknya untuk mencapai pasar hendak
dijangkau.
Proses Penentuan metode yang akan dipakai dimulai dengan penaksiran yang
seksama terhadap kesempatan yang dapat memberikan sumbangan berguna bagi
tercapainya tujuan yang dikehendaki. Iklan konsumen sebaiknya diutamakan
dalam keadaan yang berikut:
Jika penilaian menunjukkan bahwa kondisi sangat baik untuk mempengaruhi
bahwa kondisi sangat baik untuk mempengaruhi penilaian konsumen dan untuk
menciptakan tindakan pembelian yang cepat melalui iklan konsumen itu;
Jika analisa membawa kepada kesimpulan bahwa kewiraniagaan tidak penting
dalam pemasaran yang menguntungkan bagi produk;

8
Jika usaha promosi dealer dan metode–metode penjualan lainnya dipakai
sendirian, ternyata kurang memberikan harapan dalam meningkatkan penjualan
daripada iklan konsumen.
Di samping beberapa kelebihan promosi dengan menggunakan iklan, ada
beberapa hal yang merupakan kelemahan penggunaan iklan itu sendiri, antara
lain:
 Harus diambil keputusan mengenai berapa banyak harus dikeluarkan uang
untuk iklan ini;
 Harus dipilih media yang akan membawakan pesan iklan tesebut;
 Harus dibuat pengaturan untuk pembuatan iklan yang efektif;
 Harus diambil langkah–langkah untuk mengukur efetifitas iklan itu,
melalui pra uji, sebagai alat untuk memaksimumkan hasil dari uang yang
dikeluarkan.
4. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Public Relation atau hubungan masyarakat adalah berbagai program untuk
mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau produknya. Daya tarik
hubungan masyarakat didasarkan pada tiga sifat khusus:
1. Kredibilitas yang tinggi: Masyarakat pada umumnya lebih mempercayai cerita
atau kabar atau gambaran perusahaan dari pada apa yang dia lihat pada iklan;
2. Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya: Hubungan
masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli terutama bagi para pembeli
yang cenderung menghindari wiraniaga dan iklan;
3. Dramatisasi: Hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk mendramatisasi
suatu perusahaan atau produk. Hal ini dapat membangun kepercayaan publik.
Hubungan masyarakat ini bisa dilakukan melalui berbagai cara misalnya
sosialisasi, keramahtamahan dengan warga sekitar tempat kita menjalankan bisnis.
Melalui hubungan masyarakat yang baik maka secara tidak langsung kita juga
mempromosikan produk kita. Bahkan masyarakat lebih percaya dengan perusahaan
yang dia kenal baik dari pada menyaksikan iklan atau kewiraniagaan. Namun pada
umumnya para pemasar cenderung kurang menggunakan hubungan masyarakat
namun sesekali mereka pasti melakukan program ini. Program hubungan masyarakat
yang direncanakan dengan baik dan dikoordinasikan dengar elemen bauran promosi
yang lain dapat menjadi sangat efektif.
5. Kewiraniagaan (Personal Selling)
Kewiraniagaan atau juga  disebut Personal Selling adalah presentasi langsung
dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli, dengan maksud untuk
mendapatkan penjualan. Kewiraniagaan merupakan unsur terpenting kedua bagi
eksekutif untuk menentukan perpaduan promosinya dalam mendapatkan pesanan.
Tujuan kewiraniagaan adalah :
1. Mendapatkan pesanan untuk produk itu;
2. Membuat agar pengecer aktif mempromosikan dan memamerkan produk itu
ditempat penjualannya;

9
3. Membuat grosir (wholesaler) bekerja sama dengan pengusaha (manufacturer)
untuk aktif menjual produk itu atau dengan mendorong para pengecer untuk aktif
ditempat penjualan dengan iklan penjual dan usaha –usaha promosi lainnya;
4. Mendidik mereka yang dapat mempengaruhi pembelian untuk memilih
perusahaannya dan produknya.
Dalam memilih metode promosi berupa personal selling atau kewiraniagaan ini,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Bagaimana Merekrut dan memilih wiraniaga dengan kaliber yang
dikehendaki;
2. Bagaimana melatih para wiraniaga baru sehingga mereka dapat melaksanakan
fungsi mereka secara efektif;
3. Metode gaji/imbalan apa yang akan dipakai;
4. Bagaimana merangsang orang–orang itu untuk berusaha semaksimum
mungkin dalam pekerjaannya;
5. Bagaimana mengawasi orang–orang ini sehingga mereka memanfaatkan
dengan sebaik–baiknya kesempatan–kesempatan yang ada didaerah mereka;
6. Bagaimana menentukan wilayah di mana orang–orang beroperasi, dan
7. Bagaimana menilai prestasi para wiraniaga itu.
6. Promosi Konsumen (Hadiah, Perlombaan dan Penawaran Kombinasi)
Promosi konsumen ini bertujuan untuk mendapatkan dampak yang cepat ditempat
pembelian, barangkali bersama dengan satu atau lebih sasaran yang mendasarinya.
Pemakaian promosi konsumen ini sangat kontroversial. Jelaslah bahwa kebutuhan
akan rangsangan yang kuat dalam program promosi itu bergantung pada apakah
tanggapan pembeli dini (early buying respone) dapat atau tidak dapat diharapkan dari
gabungan dampak iklan konsumen, kewiraniagaan dan promosi dealer.
Jadi promosi konsumen itu adalah alat praktis jangka pendek yang bertujuan
untuk merangsang tanggapan yang segera ditempat pembelian. Jika diterapkan dalam
keadaan yang tepat, bersama–sama dengan unsur–unsur lain dalam perpaduan
promosi, maka penggunaannya dapat memberikan hasil dalam jangka waktu pendek.
Akan tetapi, manfaat jangka panjang dari pemakaian promosi adalah lebih sulit. Jika
ia digunakan untuk mempromosikan contoh paksaan (forced sampling) dari suatu
produk baru, manfaat jangka panjang memang mungkin dapat diraih. Dan jika ia
digunakan dalam promosi dari merek yang sudah tekenal dan sudah mapan
(established brands), peningkatan porsi pasarnya (share of market) biasanya hanya
bersifat sementara.
7. Promosi Dealer/Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Sales Promotion merupakan bentuk promosi selain iklan, personal selling maupun
publisitas yang memiliki berbagai bentuk kegiatan. Promosi penjualan merupakan
unsur ketiga yang dimaksudkan ke dalam perpaduan penjualan oleh banyak
manufaktur dalam usahanya mendapatkan pesanan. Promosi penjualan meliputi
berbagai jenis iklan, etalase dan pameran interior, demonstrasi produk, perlombaan
konsumen, pemberian hadiah, penggunaan kombinasi penawaran, pembagian contoh
cuma–cuma dan aktivitas–aktivitas lain yang bertujuan meningkatkan penjualan suatu
merek produk tertentu.

10
Jadi, usaha–usaha manufaktur terutama ditujukan pada dealer untuk mendorong
mempromosikan mereknya secara agresif. Penjualan dealer dan bantuan iklan dapat
pula merupakan alat untuk memudahkan pekerjaan promosi dealer. Akan tetapi,
manufaktur sedikit atau tidak mengadakan iklan atas nama mereknya sendiri.
Ada beberapa metode yang perlu diperhatikan dalam mendorong Promosi Dealer:
1. Sampai berapa jauh promosi dealer yang aktif itu dianggap penting;
2. Apakah distribusinya diseleksi atau tidak;
3. Praktek saingan, dan
4. Biaya metode alternatif yang bersangkutan.
8. Pameran dan Eksibisi
Pameran merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan yang
mempertemukan antara produsen dan pembeli namun pengertian pameran lebih jauh
adalah suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen, kelompok,
organisasi, perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan display produk kepada
calon relasi atau pembeli. Adapun macam pameran itu adalah : show, exhibition,
expo, pekan raya, fair, bazaar dan pasar murah. Ruang untuk setiap peserta pameran
disebut stan atau boat yang dibagikan dan diatur oleh panitia penyelenggara.
Salah satu promosi yang efektif dalam memperkenalkan suatu produk ke pasar
adalah dengan mengikuti atau mengadakan pameran. Saat ini sudah banyak event
organizer yang khusus menjadi penyedia sarana pameran tersebut, sehingga
perusahaan tidak perlu repot untuk mengadakan pameran sendiri. Pameran
mempunyai manfaat antara lain:
1. Memperkenalkan produk baru
Dalam pameran memperkenalkan produk baru biasanya dilakukan secara
intensif oleh penjaga stan. Dalam hal ini seharusnya penjaga pameran bereaksi
terhadap perkembangan reaksi pengunjung pameran dari bentuk respon sekecil
apapun, jika perlu pancing reaksi baik ucapan, penolakan,
2. Memperkenalkan produk hasil modifikasi
Modifikasi adalah inovasi dalam bisnis. Harapannya adalah modifikasi suatu
produk dapat memberikan manfaat baru atau manfaat tambahan dari pada sekadar
produk sebelumnya yang belum dimodifikasi. Ada kalanya juga modifikasi itu
untuk keperluan seni. Dalam pameran sering kita jumpai hal semacam ini.
Pameran sangat berguna untuk memperkenalkan dan mensosialisasikan hasil
modifikasi produk.
3. Memperkuat Citra perusahaan
Suatu perusahaan yang telah berdiri selama beberapa tahun dan telah
mempunyai pelanggan, maka akan sangat bermanfaat jika melakukan pameran
atas produk-produknya, terutama produk baru. Hal ini sangat berguna untuk
membangun citra perusahaan karena ada kalanya pelanggan itu juga mengikuti
perkembangan perusahaan, sehingga dia penasaran dengan produk apa yang baru
diluncurkan. Pamera menjawan rasa penasaran pelanggan yang seperti itu.
4. Mengumpulan informasi pesaing
Dalam pameran biasanya diikuti oleh beberapa perusahaan baik yang sejenis
maupun bermacam-macam tergantung pameran itu sendiri. Dengan mengikuti

11
pamrena itu pemilik perusahaan dapat mencari informasi tentang perusahaan lain
baik itu mengenai harga, produk baru, cabang perusahaan atau agen, alat mesin,
teknologi yang digunakan dan lain-lain.
5. Menguji penjualan anda saat pameran
Pameran bisa digunakan sebagai cermin dari hasil penjualan jangka pendek.
Keberhasilan jangak panjang dapat diuji dengan keberhasilan jangka pendek.
Sehingga hasil dari pameran perlu dievaluasi apa bila ada kekurangan baik itu
mengenai produknya maupun cara promosinya.
6. Menguji SDM dan kekuatan teamwork
Dalam pameran kekuatan teamwork perusahaan sangat diuji, misalnya saat
banyak pengunjung yang datang. Apa yang dia lakukan, apa yang bisa dia perbuat
untuk kemajuan perusahaan, bagaimana dia mengambil kesempatan seperti itu.
SDM itu bisa saja dari tim marketingnya atau produk dan pengepakannya atau
quality control.
C. Periklanan
Periklanan adalah sebuah promosi, gagasan, pesan-pesan penjualan persuasif
kepada pelanggan dan calon pembeli dengan mempergunakan media. Pesan tentang
manfaat produk perusahaan atau kebijaksanaan pemasaran yang disampaikan kepada
pelanggan dan calon pembeli itu disebut iklan. Pesan tersebut dapat disampaikan dengan
tulisan, gambar diam, gambara hidup, suara ataupun kombinasi dari cara-cara itu.
1. Jenis-jenis Iklan
Menurut Frank Jefkins (1997;39)dalam bukunya “Periklanan”. Secara garis besar,
iklan dapat digolingkan menjdi tujuh kategori pokok, yakni sebagai berikut :
1. Iklan Konsumen
Iklan Konsumen ini mencakup tentang beberapa macam barang yang
dikonsumsi atau digunakan oleh para masyarakat, seperti :
 Barang Konsumen, seperti bahan makanan. Shampo, sabun, dan sebagainya.
 Barang tahan lama, seperti bangunan tempat tinggal, mobil, perhiasan dan
sebagainya
 Jasa Konsumen, seperti pelayanan untuk keamanan dan kesejateraan seperti
Bank, Asuransi, Investasi, dan sebagainya
2. Iklan Antar Bisnis
Kegunaan iklan antar bisnis adalah mempromosikan barang-barang dan
jasa non-konsumen, artinya baik pemasang maupun sasaran iklan sama-sama
perusahaan. Produk yang diiklankan adalah barang antara yang harus diolah
menjadi unsur-unsur produksi. Termasuk disini adalah barang antara yang harus
diolah atau menjadi unsure-unsur produksi. Termasuk disini adalah pengiklanan
bahan-bahan mentah, komponen, suku cadang, dan aksesoris-aksesoris, fasilitas
pabrik dan mesin, serta jasa-jasa seperti Asuransi, pasokan alat tulis kantor dan
lain-lain
3. Iklan Perdagangan
Kegunaan iklan perdagangan adalah memberikan informasi kepada para
pedagang atau saudagar tentang barang-barang yang tersedia untuk dijual
kembali, apakah dengan mengingatkan mereka pada merek-merek yang terkenal,

12
memperkenalkan barang-barang baru atau tak jarang mengumumkan hal-hal
khusus untuk membantu para pengecer menjajakan barang-barang tersebut,
misalkan potongan harga, pengemaan baru, rencana-rencana kampanye iklan
konsumen atau promosi penjualan
4. Iklan Eceran
Kegunaan iklan eceran adalah sebagai berikut:
 Mempopulerkan perusahaan, memikat para konsumen dengan janji-janji
tertentu, dan berkenaan dengan toko atau para pengecer
 Menjual barang-barang yang eksklusif bagi toko tertentu
 Untuk menjual stok atau toko, bisa juga mempromosikan barang-barang yang
musiman sifatnya, untuk menampilkan pola pemilihan poduk yang cermat,
atau mengumumkan penawaran khusus.
5. Iklan Bersama
Sebuah dukungan iklan yang diberikan oleh pihak perusahaan atau pabrik
kepada para pengecer produk-produknya juga lazim disebut dengan istilah “kerja
sama iklan secara vertical”. Kerja sama iklan merupakan sisi penting dan iklan
eceran dan bentuknya sendiri macam-macam misalnya, pemakaian logo,
pembiayaan bersama, pemasokan art-work, semua biaya ditanggung pemasok dan
daftar distribusi.
6. Iklan Keuangan
Tujuan iklan keuangan biasanya adalah untuk menghimpun dana pinjaman
atau menawarkan modal, baik dalam bentuk asuransi, penjualan saham, surat
obligasi, surat hutang atau dana pension. Namun bisa juga iklan tersebut hanya
berupa pengumuman atau laporan keuangan dari suatu perusahaan kepada public,
yang salah satu tujuannya, tentu saja untuk menunjukkan betapa solidnya
keuangan yang bersangkutan.
7. Iklan Rekruitment
Iklan jenis ini bertujuan merekrut calon pegawai (seperti anggota polisi,
angkatan bersenjata, perusahaan swasta, dan badan-badan umum lainnya). Dan
bentuknya antara laian iklan kolom yang menjanjikan kerahasian pelamar
(classified) atau iklan selebaran biasa.
2. Manfaat Iklan Bagi Kegiatan Penjualan
Iklan yang efektif dapat menunjang keberhasilan penjualan produk. Berikut ini
disajikan beberapa manfaat program periklanan bagi kegiatan penjulan.
1. Petunjuk Jalan
2. Sebagai pembuka pintu
3. Menjamin Ketepatan Waktu Pertemuan
4. Menindak Lanjuti Kunjungan sales Executuves
5. Menghangatkan Hubungan Bagian Penjualan Dengan Calon Pembeli
6. Meningkatkan Mutu Hubungan Dengan Pelanggan

D. Sasaran Promosi

13
Promosi penjualan memiliki tiga kelompok sasaran, yaitu:
1. Tenaga penjual
Harus secara antusias dan agresif menjual produk.
2. Penjual ritel
Didorong untuk memasok dan mempromosikan merek dengan cara diberikan
imbalan berupaallowances, diskon, kontes, dan program pendukung periklanan
lainnya.
3. Konsumen
Didorong untuk membeli merek dengan imbalan kupon, sampel, premi, cent-off
deal, undian, dan insentif lainnya.
3.2 Contoh Kasus Promosi UMKM
1. Contoh 1
UMKM Careuh Coffee telah melakukan beberapa aktivitas promosi. Beberapa
aktivitas promosi yang telah dilakukan oleh UMKM Careuh Coffee diantaranya pameran
yang difasilitasi oleh pemerintah, digital marketing berupa website dan sosial media,
publisitas dari media masa juga pejabat daerah, akan tetapi bentuk promosi belum
maksimal dan berkelanjutan. Selain itu promosi juga dilakukan dengan memberi sampel
pada pengunjung yang datang ke outlet.
Kotler dan Amstrong (2006), menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing
mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terusmenerus
mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran, alat-alat pemasaran tersebut
diklasifikasikan menjadi empat kelompok yang luas yang disebut 4P. Harga produk yang
ditawarkan perusahaan lebih tinggi dibanding dengan harga kopi biasa, namun lebih
rendah dibanding harga kopi luak pesaing.
Penguatan internal SDM pemasaran, Careuh Coffee dapat dilakukan dengan
penguatan SDM khusunya di bidang pemasaran. Beberapa hal yang dapat dilakukan
terkait strategi tersebut di antaranya pembagian kerja yang jelas, penjadwalan serta
rencana pemasaran jangka pendek maupun panjang yang sistematis dan terstruktur,
mengadakan pertemuan rutin yang bersifat santai dengan membahas berbagai hal
mengenai UMKM, kendala, tren yang sedang berkembang dan terakhir membuat sistem
kompensasi yang jelas. Selain itu, pihak Careuh Coffee dapat menambah personil dalam
divisi pemasaran atau merekrut dari internal yang difokuskan untuk bidang pemasaran.
Rekomendasi untuk pihak UMKM Careuh Coffee berdasarkan strategi yang
didapat adalah mengoptimalkan penggunaan internet seperti: Website, Social Media
Marketing, Online Advertisiment. Strategi below The line Marketing. Bentuk aktivitas
BTL yang dapat dilakukan oleh UMKM Careuh Coffee diantaranya pembagian brosur,
pemasangan spanduk dibeberapa titik menuju outlet UMKM Careuh Coffee serta
pembuatan sticker mobil yang diberikan kepada konsumen.

2. Contoh 2 (Konten Dalam Promosi Produk UMKM)

14
Dalam membuat konten promosi, ada beberapa pola yang bisa kita pakai. Pola
yang pertama adalah sahabat UKM dapat membuat konten yang bermanfaat bagi viewers
yang dibidik. Konten yang bermanfaat diantaranya: konten edukasi seperti tips atau
tutorial seputar produk; konten menghibur seperti cerita tentang seseorang yang berhasil
dalam program diet dengan mengkonsumsi produk kita; konten informatif yang
menjelaskan perawatan produk saat dipakai oleh konsumen; atau konten review dengan
menampilkan beberapa review dari para konsumen yang telah memakai produk kita.
Selain dari aspek kebermanfaatannya, sahabat UKM juga bisa membuat konten
promosi berdasarkan tujuannya seperti konten untuk membangun brand awareness
(kesadaran merek). Di konten brand awareness ini, pelaku UKM bisa menggunakan
empat jenis konten di atas. Prinsipnya di konten untuk brand awareness ini, viewers
menjadi peka dan sadar akan kehadiran brand/merek kita, dan menjadi ingin
mencobanya.
Contoh penerapan konten untuk brand awareness semisalnya untuk usaha batik
yang menggunakan Instagram sebagai salah satu saluran pemasaran. Di akun Instagram
tersebut sahabat UKM tidak perlu terus-menerus langsung menjual produk, melainkan
memberikan informasi terlebih dahulu terkait dengan bagaimana proses pembuatan batik
mulai pembuatan desain, pemalaman, pewarnaan, sampai dengan menjadi busana jadi.
Harapannya, viewers yang kita bidik menjadi semakin menghargai batik dan mau
menggunakan batik yang kita produksi sebagai busana utama.
Selain untuk brand awareness, sahabat UKM juga bisa membuat konten yang
bertujuan untuk membangun brand image (pencitraan merek). Konten ini bertujuan untuk
menanamkan persepsi atau citra tertentu di benak pikiran viewers, yang memperjelas
keunikan/keunggulan diantara merek sejenis lainnya.
Contoh penerapan konten untuk brand image semisalnya untuk produk jam tangan
dari kayu. Di akun Instagram, sahabat UKM membuat postingan foto proses pembuatan
jam tangan kayu yang dikerjakan oleh para seniman senior yang berada di daerah
Yogyakarta. Dalam narasi postingan, teman-teman menginformasikan bahwa selain
dikerjakan oleh para perajin senior, jam tangan didesain dengan mempertimbangkan
aspek nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat jawa misalnya.

15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,
memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong
konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan tersebut. Untuk mengadakan
promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat alat promosi manakah
yang dipergunakan agar dapat mencapai keberhasilan dalam penjualan. Fungsi promosi
meliputi: Informing (Memberikan Informasi), Persuading (Membujuk), Reminding
(Mengingatkan), Adding Value (Menambah nilai), Assisting (Mendampingi upaya-upaya
lain dari perusahaan).
Tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi adalah Menumbuhkan persepsi pelanggan
terhadap suatu kebutuhan (category need), Memperkenalkan dan memberikan pemahaman
tentang suatu produk kepada konsumen (brand awareness), Mendorong pemilihan terhadap
suatu produk (brand attitude), Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand
purchase intention), Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase
facilitation), Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).
Bentuk-bentuk promosi yaitu Informasi dari mulut ke mulut (Word of mouth), Pemasaran
Langsung (Direct Marketing), Iklan (Advertising), Hubungan Masyarakat (Public
Relation), Kewiraniagaan (Personal Selling), Promosi Konsumen (Hadiah, Perlombaan dan
Penawaran Kombinasi), Promosi Dealer/Promosi Penjualan (Sales Promotion), Pameran
dan Eksibisi.
4.2 Saran
Setiap bentuk promosi mempunyai kelebihan dan kekurangan. Maka hendakanya
perusahaan/Pelaku UMKM dapat memilih berbagai bentuk promosi yang sesuai dengan
sifat dan karakteristik produk serta biaya yang tersedia.

16
DAFTAR PUSTAKA

Basu Swastha, 1999. Azas-Azas Marketing, Liberty, Yogyakarta.


Drs. Marwan Asri, MBA, 1991. Marketing, AMP YPKN, Yogyakarta.
Fandy Tjiptono, 2004. Pemasaran Jasa, Bayu Media, Malang.
Kotler Phillip, A.B Susanto, 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.
Lamb, Hair, Me Daniel, 2001. Pemasaran, PT Salemba Empat Patria, Jakarta.
Marius P. Angipora, 1999. Dasar-Dasar Pemasaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sofyan Assauri, 1999. Manajemen Pemasaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Singarimbun, 1995. Metodologi Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta.
http://www.peminatanmanajemenpemasaran,blogspot.com.
https://syaefullah77.wordpress.com/makalah-promosi/
https://mahadua.wordpress.com/2014/02/24/makalah-promosi/

17

Anda mungkin juga menyukai