Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MEMASARKAN PRODUK USAHA SECARA KREATIF

Dosen Pengampu : Hj. Farida Yulianti, SE, MM

Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran 1

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Disusun oleh :

Dinda Juniawati Helda Rollyati Putri


(2103010054) (2103010361)

Nurul Hidayah Winda Safitri


(2103010135) (2103010554)

Anggun Pratiwi Nurul Ainah


(2103010190) (2103010574)

Feblyani (2103010204) Heldayani Putri


(2103010603)
Asih Nor Mayuni
(2103010324) Nur Ficha (2103010992)

PROGRAM STUDI S1-MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)

MUHAMMAD ARSYAD AL¬-BANJARI BANJARMASIN

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa yang
selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Atas izin-Nya jualah sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Penulisan makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Manajemen Pemasaran 1 dengan judul “Memasarkan Produk Usaha Secara
Kreatif ”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengatahuan
yang kami miliki.

Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidika

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ii
BAB I ........................................................................................................................1
PENDAHULUAN ....................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ..............................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN ................................................................................2
BAB II ......................................................................................................................3
PEMBAHASAN ......................................................................................................3
A. KONSEP PEMASARAN ..............................................................................3
B. PERILAKU DAN KEBUTUHAN KONSUMEN ........................................4
C. MENGENALI PRODUK ..............................................................................6
D. MEMASARKAN SECARA KREATIF .......................................................6
BAB III .....................................................................................................................10
PENUTUP ................................................................................................................10
A. KESIMPULAN .............................................................................................10
B. SARAN .........................................................................................................10
DAFTAR ISI.............................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini pemasaran menyangkut semua usaha menciptakan nilai bagi


pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan. Pemasaran
dimulai dengan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, memutuskan tujuan
pamasaran yang dapat dilayani organisasi dengan sangat baik, dan mengembangkan
proposisi nilai yang meyakinkan dimana organisasi dapat memenangkan,
mempertahankan, dan menumbuhkan konsumen sasaran. Jika sebuah organisasi
melakukan hal ini dengan baik, oraganisasi ini akan meraih pangsa pasar,
keuntungan dan ekuitas pelanggan yang baik.

Pemasaran merupakan kegiatan penting dalam perekonomian nasional dan


membantu dalam penciptaan nilai ekonomi dan kemakmuran nasional. Peran vital
pemasaran dalam perekonomian tersebut dikarenakan pemasaran merupakan fungsi
bisnis yang langsung berhubungan dengan setiap orang. Pertumbuhan ekonomi, dan
geliat ekonomi suatu bangsa banyak ditentukan oleh keberhasilan aktivitas
pemasarannya. Pasokan produk di pasar, ketersediaan produk pasar, kesesuaian daya
beli masyarakat serta keragaman produk dipasar mencerminkan betapa besarnya
peran aktivitas pemasaran dalam perekonomian dan suatu usaha.

Pada prinsipnya, pemasaran merupakan proses melakukan identifikasi


kebutuhan dan keinginan konsumen, serta upaya pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen secara memuaskan melalui penawaran-penawaran produk
usaha. Berdasarkan konsep tersebut, dapat dismpulkan bahwa kegiatan inti kegiatan
pemasaran bermula dari identifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen dan
berujung pada pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sudah banyak diluar

1
sana yang dapat memasarkan produk namun belum berhasil untuk memperoleh
keuntungan yang salama ini diharapkan oleh para wirausahawan maupun pemasar.
Ini menjadi sangat kompleks ketika para pemasar harus berpikir secara kreatif untuk
dapat menjual produk-produknya secara maksimal.

Pemasaran lebih dari sekadar fungsi bisnis yang terisolasi, pemasaran


merupakan sebuah filosofi yang memandu seluruh organisasi. Departemen
pemasaran tidak dapat berdiri sendiri dalam menciptakan nilai pelanggan dan
membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan. Proses ini memerlukan
peran serta seluruh bagian perusahaan yang meliputi keputusan yang luas tentang
siapa yang diinginkan perusahaan untuk menjadi pelanggannya, kebutuhan yang
harus dipuaskan, produk dan jasa apa yang ditawarkan, penetapan harga, komunikasi
yang dikirimkan, dan hubungan kemitraan yang dikembangkan. Bagian pemasaran
harus bekerja sama dengan departemen lainnya dalam perusahaan dan dengan
organissasi lain di seluruh sistem penghantaran nilainya untuk memuaskan pelanggan
dengan menciptakan nilai yang unggul bagi pelanggan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan pemasaran?


2. Bagaimana cara memasarkan produk secara kreatif ?
3. Apa saja hal-hal yang perlu diterapkan untuk memasarkan produk secara
kreatif?

C. Tujuan

1. Untuk memahami pentingnya aktivitas pemasaran dalam dunia usaha.


2. Untuk meningkatkan kemampuan pemasar dalam memasarkan produk usaha.
3. Untuk mempelajari pengelolaan peluang usaha dengan pemasaran yang
kreatif.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Memahami Konsep Pemasaran

Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,


penetapan harga, promosi, serta distribusi atas gagasan, barang, dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi sasaran perseorangan dan
organisasi (Griffin, 2008:273). Selain itu, “Definisi pemasaran adalah suatu proses
dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan
yang kuat dengan pelanggan bertujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan
sebagai imbalannya (Kotler, 2006:6)”.

Pemasaran adalah hal yang tidak boleh dianggap mudah oleh para
wirausahawan, karena pemasaran menyangkut masalah keuntungan, segmentasi
produk dan target konsumen yang dituju. Hal tersebut sangat penting bagi
wirausahawan yang ingin mengetahui sejauh mana produk yang kita hasilkan
disektor pasar dan sudah sampai mana para konsumen mengetahui dan mengingat
produk yang kita pasarkan. Memasarkan produk harus memperhatikan beberapa
aspek, dimulai dari aspek komunikasi, lokasi dan promosi serta iklan. Dengan aspek-
aspek tersebut kita dapat mempelajari dan memahami bagaimana memasarkan
produk dengan efektif dan efisien.

Banyak orang berpikir bahwa pemasaran hanyalah menjual dan mengiklankan.


Itu tidak mengherankan jika setiap hari kita selalu diperlihatkan dengan iklan
televisi, penawaran surat langsung, penawaran lewat telepon, dan melalui internet.
Sebenarnya, penjualan dan iklan hanyalah puncak dari konsep pemasaran tersebut.
Memahami pemasaran tidak hanya mempelajari bagaimana cara memasarkan produk
saja, tetapi juga harus mengetahui strategi promosi, cara pengemasan produk yang

3
menarik agar konsumen tertarik dengan produk yang kita jual dan cara bagaimana
mengiklankan produk kepada konsumen dengan komunikatif dan kreatif. Itu adalah
hal-hal yang harus dipelajari dan dipahami oleh para wirausahawan dan pemasar,
agar produk yang akan dijual dapat menarik minat beli dari para konsumen.

B. Memahami Perilaku dan Kebutuhan Konsumen

Maksud dari memahami perilaku konsumen adalah studi mengenai proses


keputusan konsumen yang mendorong mereka untuk membeli dan mengkonsumsi
berbagai produk (Griffin, 2008:289). Memahami perilaku konsumen adalah hal yang
harus diperhatikan secara khusus oleh para pemasar, agar produk yang ditawarkan
tepat sasaran kepada konsumen yang ingin ditargetkan untuk membeli produk
tersebut. Banyak orang lain yang beranggapan bahwa mempelajari perilaku
konsumen adalah hal yang cukup mudah karena kita dapat memahaminya hanya
dengan mengobrol atau menanyakan apa yang konsumen butuhkan saja. Padahal hal
tersebut belum tentu adalah cara yang paling efektif untuk mengetahui perilaku-
perilaku konsumen diluar sana.

Griffin (2008:289) mengungkapkan bahwa cara memahami perilaku konsumen


adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Psikologis (motivasi, persepsi, kemampuan belajar, dan sikap


individu)
2. Pengaruh Pribadi (gaya hidup, kepribadian, dan status ekonomi)
3. Pengaruh Sosial (keluarga, pendapat oranglain, dan kelompok referensi
lainnya)
4. Pengaruh Budaya (adat istiadat, kebiasaan lingkungan)

Walaupun faktor tersebut sangat berdampak besar pada pilihan konsumen,


namun pembelian aktual pada beberapa produk menjadi sangat lemah atau dapat

4
diabaikan. Beberapa konsumen lebih memperlihatkan loyalitas merek (brand loyalty)
yang tinggi, berarti mereka secara rutin membeli produk-produk karena mereka puas
atas kinerja merek produk tersebut. Orang-orang seperti itu umumnya tidak rentan
terhadap pengaruh yang lazim dan tetap setia pada merek-merek terpilih. Akan
tetapi, produk pakaian dan makanan sering kali mencerminkan pengaruh sosial dan
psikologis terhadap perilaku konsumsi orang lain.

Kotler (2006:7) Kebutuhan (needs) manusia adalah keadaan dari perasaan


kekurangan. Kebutuhan manusia meliputi kebutuhan fisik akan makanan, pakaian,
kehangatan, dan keamanan; kebutuhan social akan kebersamaan dan perhatian; dan
kebutuhan pribadi akan pengetahuan dan ekspresi diri. Kebutuhan-kebutuhan ini
tidak diciptakan oleh pemasar; kebutuhan-kebutuhan itu adalah bagian dasar dari
sifat kodrati manusia.

Kebutuhan manusia merupakan hal-hal harus dipenuhi, karena berpengaruh


kepada kelangsungan hidup manusia. Para pemasar harus dapat memahami dan
mengambil peluang dari hal tersebut agar produk yang akan dibuat atau yang
diproduksi sesuai dengan kebutuhan konsumen. Setelah itu produk yang dijual akan
dapat dibeli dan dikonsumsi langsung oleh konsumen. Selain kebutuhan, keinginan
konsumen juga dapat kita jadikan sebuah peluang dalam memahami konsumen.
Kotler (2006:7) mengemukakan bahwa keinginan (wants) adalah kebutuhan manusia
yang terbentuk oleh budaya dan kepribadian seseorang. Keinginan terbentuk oleh
masyarakat dan dipaparkan dalam bentuk objek yang bisa memuaskan kebutuhan.
Ketika didukung daya beli , keinginan menjadi permintaan (demand). Mengingat
sumber dayanya, manusia menuntut manfaat produk yang member tambahan pada
nilai dan kepuasan yang paling tinggi.

5
C. Mengenali Produk

Menurut Kotler (2006:266) Produk merupakan segala sesuatu yang dapat


ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau
konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Dalam arti luas,
produk meliputi objek-objek fisik, jasa, acara, orang, tempat, organisasi, atau ide.

Dengan mengenali produk dengan baik, akan dapat memahami dan menguasai
apa saja kelebihan atau manfaat dari produk yang kita jual kepada konsumen.
Kemudian jika mengenali produk lebih detail lagi, akan mengetahui sisi kekurangan
dari produk yang dihasilkan dan akan menjadi bahan evaluasi lagi dalam memenuhi
kebutuhan konsumen. Para pemasar harus memanfaatkan kelebihan dan kekurangan
produk dengan baik, agar ketika konsumen menanyakan sesuatu hal yang berkaitan
tentang tampilan, kegunaan dan manfaat produk, kita sebagai pemasar dapat
menjawabnya dengan cakap tanpa mengurangi nilai dari produk yang kita jual. Hal
tersebut berguna untuk meyakini para konsumen bahwa produk yang kita pasarkan
kepada mereka adalah benar-benar bermanfaat dan berguna bagi kebutuhan dan
keinginanya. Mengenali produk adalah salah satu kekuatan penting dari pemasar
ketika akan mempresentasikan produk yang dijual kepada para konsumen dipasar,
dijalanan, dikantor, disosial media, dipameran maupun ditempat yang memang sudah
dipersiapkan.

D. Memasarkan Secara Kreatif

Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras


yang disadari. Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan variabel
pengganggu untuk keberhasilan. Dia akan mencoba lagi, dan mencoba lagi hingga
berhasil. Orang yang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua
memilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan, mereka memandang

6
segala sesuatu dengan cara-cara yang baru. Dryden (2000: 185) mengatakan
bahwa ,” Suatu ide adalah kombinasi baru dari unsur-unsur lama. Tidak ada elemen
baru. Yang ada hanyalah kombinasi-kombinasi baru.”

Dapatkah manusia menjadi kreatif? Buzan (2003: xix) mengungkapkan


bahwa, ”Kreativitas dahulu dianggap sebagai ”anugrah yang ajaib”, yang hanya
dimiliki oleh segelintir orang. Sekarang kita tahu bahwa kecerdasan merupakan
anugrah ajaib yang dimiliki semua orang. Menguraikan kekuatan kecerdasan kreatif
hanyalah masalah memahami bagaimana melakukannya.” Sebagai manusia kita
harus menyadari bahwa setiap manusia mempunyai potensi untuk mengembangkan
apa yang dianugrahkan kepadanya. Tidak hanya kreatif saja, inovasi pun dapat kita
lakukan dalam memasarkan produk.

Inovasi adalah proses mengubah ide-ide kreatif menjadi produk atau metode
kerja yang lebih berguna (Robbins, 2010:21). Konteks kreatif dan inovasi disini kita
bisa mengembangkannya dibidang pemasaran, yaitu dalam pembuatan dan penetapan
merek (brand) pada produk, tampilan pengemasan produk, iklan dan promosi, hingga
tahap penjualan kepada konsumen. Mungkin keahlian pemasar professional yang
paling istimewa adalah kemampuan mereka untuk membangun dan mengelola merek
agar dapat memposisikannya di ingatan para konsumen. Penetapan merek dapat
membantu pembeli dalam memilih produk yang akan mereka beli. Nama merek yang
kreatif dapat membantu kosumen mengenali produk yang bisa menguntungkan
mereka. Merek juga dapat menyatakan sesuatu tentang kualitas dan konsistensi
produk. Contohnya pembeli yang selalu membeli merek yang sama tahu bahwa
mereka akan mendapatkan fitur, manfaat, dan kualitas yang sama setiap kali mereka
membeli. Penetapan merek juga memberikan beberapa keuntungan kepada penjual
atau pemasar. Nama merek menjadi dasar untuk membangun seluruh kisah mengenai
kualitas khusus produk. Nama merek dan nama jual dagang penjual memberikan
perlindungan hukum bagi fitur produk tertentu yang tidak bisa ditiru oleh pesaing
lain. Dan penetapan merek membantu penjual menetapkan segmentasi pasar.

7
Membuat merek produk yang kreatif harus memperhatikan makna arti dari
nama merek yang akan ditetapkan. Pelafalan yang mudah saat membaca merek
produk merupakan keuntungan bagi pemasar untuk memberikan konsumen untuk
menyebut dan mengingat produk kita. Tampilan tulisan dan warna juga harus
menarik, jangan terlihat sangat berwarna karena akan mengaburkan tulisan pada saat
dibaca oleh konsumen dari latar merek. Kemudian juga jangan memberikan tulisan
dan warna yang biasa-biasa saja yang akan membuat konsumen cenderung merasa
jenuh melihat dan membaca merek. Berilah logo atau simbol untuk memudahkan
konsumen mengingat produk-produk yang kita pasarkan.

Pengemasan produk adalah aktivitas merancang dan memproduksi wadah atau


pembungkus suatu produk (Kotler, 2006:275). Dahulu pengemasan berfungsi sebagai
wadah atau alat untuk menyimpan dan melindungi produk. Namun seiring
berjalannya waktu, pengemasan menjadi sebuah hal yang cukup penting untuk
memasarkan dan daya tahan produk pada kemasan tersebut. Jika kita mengemas
produk secara kreatif, maka produk yang biasa-biasa saja dapat telihat sangat elegan
dan menarik bahkan hingga terlihat mewah oleh para konsumen. Berilah produk
dengan konsumen yang dapat ramah lingkungan, misalnya hindari dari bahan karet
maupun plastik yang sulit diuraikan ketika setelah dipakai. Ini memiliki nilai guna
tersendiri bagi konsumen, pemasar dan lingkungan. Contohnya produk Coklat
Monggo, yang dikemas secara sederhana namun tetap kelihatan menarik. Disamping
menggunakan kemasan sebagai pelindung produk, kemasan Coklat Monggo juga
ramah lingkungan karena menggunakan kertas yang nantinya dapat terurai.

Membuat iklan dan promosi juga harus dengan kreatif, hal tersebut berguna
untuk menarik perhatian konsumen untuk melirik atau bahkan datang untuk melihat
dan membeli produk yang kita pasarkan. Buatlah iklan yang informatif, komunikatif,
kreatif, persuasif, efektif dan edukatif. Jangan membuat iklan yang hanya
menampilkan kreatifnya saja tanpa mengandung nilai informasi atau edukasi. Itu
akan membuat konsumen melihat iklan yang kita tampilkan tidak memiliki kualitas
tersendiri. Berilah iklan dengan sentuhan artistik juga makna dari iklan tersebut

8
dibuat, terutama memperhatikan segi persuasif agar konsumen merasa terbujuk oleh
iklan yang kita publikasikan dan tampilkan. Buatlah promosi yang menarik dengan
diskon ataupun mengurangan harga, agar konsumen merasa bahwa produk yang kita
tawarkan murah. Pandangan konsumen melihat harga yang murah sangat
menguntungkan bagi mereka, misalnya harga produk Rp99.900,00 lebih terlihat
murah dibandingkan dengan harga Rp100.000,00. Hal tersebut merupakan salah satu
strategi promosi dan iklan dalam memasarkan harga produk.

Penjualan produk adalah cara yang paling ampuh untuk menarik dan minat beli
konsumen dengan kreatif. Misalnya alfamart, alfamart memberikan pelayanan
kepada konsumen yang sangat nampak dari para kasir. Contohnya memberikan
ucapan selamat datang, menawarkan produk yang sedang promosi terkini, dan
menawarkan pembelian pulsa hingga menawarkan menjadi member alfamart.
Kemudian dari segi penampilan, para kasir alfamart memakai pakaian tertentu jika
sedang ada hari-hari besar maupun suatu musim. Sebagai contoh, karyawan alfamart
memakai baju adat saat hari kartini tanggal 21 april, kemudian memakai baju bola
saat sedang musim piala dunia. Secara jelas, alfamart telah menampilkan penjualan
dan pelayanan secara kreatif guna mendapatkan perhatian khusus dari para
konsumen.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa, pemasaran harus


dilakukan secara kreatif , dari segi penetapan merek produk, kemasan produk, iklan,
promosi, dan penjualan produk. Agar produk yang kita pasarkan langsung dapat
dilirik oleh para konsumen yang ingin membeli produk sejenis, seperti produk yang
kita pasarkan. Dengan kreatif, pemasaran yang kita lakukan adalah beda dari
pesaing-pesaing dan menjadi kelebihan dari para pemasar dalam menawarkan
produknya kepada konsumen. Mempunyai nilai tersendiri dari pikiran konsumen
dengan melihat pelayanan yang dapat kita berikan kepada mereka. Mudah-mudahan
menjadi tampil beda dari para pesaing dapat mempunyai pangsa pasar semakin luas
dan banyak, tentunya keuntungan yang didapat juga akan lebih besar lagi jika
menerapkan pemasaran yang kreatif kepada konsumen maupun pelanggan secara
maksimal dan bertahap.

B. Saran

Para wirausahawan dan pemasar sebaiknya menggunakan kreativitasnya untuk


memasarkan produk, Hal itu dikarenakan dapat membuat konsumen lebih melirik
dan membeli produk yang akan kita jual dipasaran.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2006. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta:


Erlangga.

Dryden, Gordon dan Jeannette Vos. 2000. Revolusi Cara Belajar. Bandung: Kaifa.

Buzan, Tony. 2003. Head First. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Griffin, Ricky W. dan Ronald J. Ebert. 2008. Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. 2010. Manajemen. Jakarta: Erlangga.

11

Anda mungkin juga menyukai