Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

PROMOSI PRODUK

DISUSUN OLEH

SYAHARANI NUR JANNAH

NIM : 20211211024

KELAS AK12R

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

STIE INDONESIA BANKING SCHOOL 2021

1
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Promosi Produk" dengan tepat
waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Pengantar Bisnis. Selain


itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Promosi Produk bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Surachman Surjaatmadja,
M.M. selaku dosen Mata Kuliah Pengantar Bisnis. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta,25 Oktober 2021

Syaharani Nur Jannah

2
DAFTAR ISI

MAKALAH PENGANTAR BISNIS.........................................................................................................1

Kata Pengantar.................................................................................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................................................................3

BAB I.................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN................................................................................................................................4

BAB II................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN..................................................................................................................................5

BAB III.............................................................................................................................................23

PENUTUP........................................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................24

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemasaran merupakan suatu proses dan manajerial yang membuat individu


atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai
kepada pihak lain. Segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk
atau jasa mulai produsen sampai konsumen dapat dimasukan sebagai bentuk
pemasaran

Sebagian orang menganggap bahwa promosi dan pemasaran mempunyai


pengertian yang sama, padahal sebenarnya promosi hanya merupakan salah
satu bagian dari kegiatan pemasaran. Walaupun promosi sering dihubungkan
dengan penjualan tetapi kenyataannya promosi mempunyai arti yang lebih
luas dari penjualan karena penjualan hanya berhubungan dengan pertukaran
hak milik yang dilakukan oleh tenaga penjual, sedangkan promosi adalah
setiap aktivitas yang ditujukan untuk memberitahukan, membujuk atau
mempengaruhi konsumen untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan
perusahaan tersebut

Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang


dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahan yang
bersangkutan.

4
B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan promosi produk?

2. Bagaimana cara mempromosikan produk yang baik dan benar?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk  mengetahui mekanisme promosi dalam hal periklanan

2. Untuk mengetahui tentang personal selling

3. Untuk lebih memahami tentang promosi penjualan

4. Untuk mengetahui hubungan masyarakat dalam hal promosi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Promosi

Menurut Griffin dan Ebert (2003), Promosi merupakan teknik yang dirancang
untuk menjual produk. Promosi merupakan bagian dari bauran komunikasi:
seluruh pesan yang disampaikan oleh perusahaan ke konsumen mengenai
produknya. Promosi adalah aspek bauran pemasaran yang berhubungan
dengan teknik-teknik yang paling efektif untuk menjual produk.

Promosi meliputi kegiatan perencanaan, implementasi dan pengendalian


komunikasi dari suatu organisasi kepada konsumen serta sasaran lainya.

5
Promosi merupakan kumpulan aktivitas yang memberitahu kebaikan produk
dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Promosi dapat
dikategorikan sebagai komponen dalam campuran pemasaran yang
menekankan teknik yang berkesan untuk menjual produk.

Menurut Ben M. Enis (1974:378) promosi diartikan sebagai “…as


comunication that inform potential customers of the existence of product and
persuade them that those product have want satisfying capabilities“. Promosi
bisa diartikan sebagai sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang
meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa ataupun sebuah
proses membagi ide, informasi atau perasaan audiens.

Menurut Kotler dan Gary A. dalam Alexander Sindoro (2000), ”Bauran


promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan
hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan
iklan dan pemasarannya.”

Promosi berkaitan dengan metode komunikasi yang ditujukan kepada pasar


yang menjadi target tentang produk yang tepat yang dijual pada tempat yang
tepat dengan harga yang tepat. Promosi mencakup penjualan oleh
perseorangan, penjualan massal dan promosi penjualan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut diatas dapatlah ditarik kesimpulan


bahwa promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan ataupun
untuk menyampaikan berita tentang produk tersebut dengan jalan
mengadakan komunikasi dengan para pendengar yang sifatnya membujuk.
Pada prateknya walaupun pelaksanaan promosi ini umumnya dilakukan oleh
para penjual/produsen, pihak pembeli atau calon pembeli kadang-kadang ada
kalanya secara sadar atau tidak sadar juga telah melakukan promosi,
misalnya bila mereka menginginkan suatu informasi/keterangan mengenai
harga, kualitas dan sebagainya dari pihak penjualan.

6
1. Fungsi dan Tujuan Promosi

Dengan dilakukannya kegiatan promosi perusahaan mengharapkan adanya


peningkatan angka penjualan dan keuntungan. Menurut Terence A. Shimp
(2000:7) fungsi dari kegiatan promosi antara lain:

1. Informing (Memberikan Informasi)

Promosi merupakan sarana untuk mengenalkan produk kepada para


konsumen. Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru,
mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta
memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan
produk atau jasa. Promosi menampilkan peran informasi bernilai lainnya,
baik untuk merek yang diiklankan kepada konsumennya, dengan
mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek yang telah ada.

2. Persuading (Membujuk)

Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan
untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi
berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan
bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering, promosi berupaya untuk
membangun permintaan sekunder, permintaan bagi merek perusahaan yang
spesifik.

3. Reminding (Mengingatkan)

Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para
konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan
jasa yang diiklankan, dampak promosi di masa lalu memungkinkan merek
pengiklan hadir di benak konsumen. Periklanan lebih jauh didemonstrasikan
untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan mengingatkan para
konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli merek yang tersedia dan
mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.

7
4. Adding Value (Menambah nilai)

Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai tambah
bagi penawaran-penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan kualitas, atau
mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut
benar-benar independen. Promosi yang efektif menyebabkan merek
dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi dan bisa lebih unggul
dari tawaran pesaing.

5. Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)

Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi membantu


perwakilan penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk-produk
perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga
sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang
prospektif. Upaya, waktu, dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih
sedikit waktu yang diperlukan untuk memberi informasi kepada prospek
tentang keistimewaan dan keunggulan produk jasa. Terlebih lagi, iklan
melegitimasi atau membuat apa yang dinyatakan klaim oleh perwakilan
penjual lebih kredibel.

Kelima fungsi yang disebutkan di atas lebih ditujukan kepada konsumen. Di


samping itu promosi juga memiliki tujuan untuk memenangkan persaingan
dengan kompetitor

Secara umum tujuan dari diadakannya kegiatan promosi antara lain: untuk
menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial, untuk
mendapatkan kenaikan penjualan dan profit, untuk mendapatkan pelanggan
baru dan menjaga kesetiaan pelanggan, untuk menjaga kestabilan penjualan
ketika terjadi lesu pasar, membedakan serta mengunggulkan produk
dibanding produk pesaing dan membentuk citra produk di mata konsumen
sesuai dengan yang diinginkan.

8
Rossiter dan Percy (dalam Tjiptono, 2002:222) mengklasifikasikan tujuan
promosi sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut:

1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category


need);

2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk


kepada konsumen (brand awareness);

3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude);

4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase


intention);

5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase


facilitation);

6. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).

2. Strategi Promosi

Ketika tujuan promosi sudah lebih luas, maka perusahaan harus


mengembangkan strategi promosi, untuk mencapainya terdapat 2 jenis
strategi :

a. Strategi tarik (pull strategy), dirancang untuk pelanggan yang akan


yang akan meminta produk langsung dari pengecer. Dalam hal ini,
perusahaan menargetkan konsumen akhir untuk mendorong mereka
membeli produk perusahaan.

b. Strategi dorong (push strategy), perusahaan memasarkan produknya


kepada penjual grosir dan pengecer yang kemudian akan membujuk
pelanggan untuk membelinya. Strategi ini menargetkan perantara
(distributor dan peritel). Tujuannya adalah mendorong mereka untuk

9
mempromosikan, menaruh di rak dan menjual produk kepada
konsumen akhir.

Banyak perusahaan besar yang menggunakan kombinasi kedua strategi


tersebut, yaitu strategi tarik dan strategi dorong.

3. Bauran Promosi

Bauran promosi adalah kombinasi alat-alat yang digunakan untuk


mempromosikan suatu produk. Menurut Basu Swastha dalam Marius P.
Angipora (1999), bauran promosi adalah “Kombinasi strategi yang paling baik dari
variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat Promosi lainnya, yang
kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.” Beberapa
faktor yang mempengaruhi bauran promosi menurut Stanton (1991:432) antara
lain :

1. The amount of money available for  promotion (Jumlah uang yang


tersedia untuk melakukan promosi). Jumlah modal yang dimiliki suatu
perusahaan sangat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk
melakukan promosi. Perusahaan yang memiliki modal tinggi tentu lebih
memiliki kemampuan membaurkan elemen-elemen promosi dengan mudah;

2. The nature of the market (Kondisi pasar). Termasuk di dalamnya yaitu


keadaan geografis daerah pemasaran guna menjamin kelancaran
kedatangan pelanggan atau konsumen;

3. The nature of product (Kondisi Produk). Produk tersebut diproduksi


untuk siapa? apakah konsumen terakhir ataukah sebagai pasokan bagi
industri lain;

4. The stage of the product’s life cycle (Tingkat siklus kehidupan


produk). Pada tingkat mana siklus kehidupan produk sudah dicapai akan
mempengaruhi promosi yang digunakan.

10
B. Bentuk Media Promosi

1. Iklan (Advertising)

Iklan adalah setiap bentuk presentasi dan promosi non personal atas ide,
barang atau jasa oleh sponsor tertentu dengan menggunakan media tertentu.

Media yang sering digunakan untuk periklanan atau advertising bisa melalui
surat kabar, majalah, direct email, televisi, radio, bioskop, papan reklame, car
card, lampu-lampu, katalog, telephon dan sebagainya. Iklan sering muncul
tergantung pada tipe dan daya tarik yang diakibatkan oleh iklan tersebut.
sehingga kita mengenal beberapa tipe iklan yang sering ditampilkan oleh
televisi atau media lainnya antara lain :

a. Price advertising, iklan tipe ini lebih menonjolkan harga yang menarik.
Contohnya:” Beli dua dapat tiga”, “Dapatkan kemilau rambut indah hanya
dengan  Rp 250,”- dll;

b. Brand advertising, maksudnya iklan yang tipenya lebih memberikan


penekanan perhatian tentang nama brand kepada pembaca atau
pendengarannya. Contohnya:” Yamaha semakin di depan” dll.

a. Tujuan periklanan
Sudah sewajarnya setiap tindakan yang diambil memiliki tujuan, dan
tujuan dari periklanan adalah :
a) Memperkenalkan produk pada konsumen
b) Menciptakan kesadaran akan merek
c) Membentuk citra merek
d) Mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan
e) Membangun citra korporat dan lini produk
f) Mengubah persepsi terhadap derajat kepentingan atribut merek
dengan cara mengiklankan USP (unique selling point)
g) Memperkuat sikap pelanggan
h) Restock (mengingatkan pembeli agar membeli lagi produk tersebut

11
 b. Tahapan iklan
Supaya sebuah iklan mampu mengena seperti yang diinginkan, untuk
itu dalam pembuatan iklan perlu diperhatikan elemen-elemen dalam
sebuah rumus yang di kenal AIDCA, yang terdiri dari :
a) Attention (Perhatian)
Iklan harus bisa menarik perhatian dari targetaudience, baik
pembaca, pendengar, pemirsa. Untuk itu iklan memerlukan bantuan
antara lain ukuran (size untuk media cetak, air time untuk media
penyiaran), penggunanan warna (spot atau full color), tata letak (lay
out), jenis huruf (typografi) yang ditampilkan selain itu untuk
menarik pembeli dapat menggunakan cara seperti berikut :
▪ Head line yang terarah ke tujuan iklan
▪ Slogan yang mudah diingat
▪ Menonjolkan atau menebalkan huruf
▪ Selling point (keunggulan produk) suatu produk
▪ Huruf tebal (bold) untuk menonjolkan kata-kata yang intinya
menjual
▪ Sub-sub judul untuk membagi naskah dalam beberapa paragraf
pendek
b) Interest (minat)
Bagaimana caranya para calon konsumen berminat untuk membeli
produk yang kita tawarkan, untuk itu konsumen perlu dirangsang
agar tertarik kemudian mau untuk membaca dan mengikuti pesan-
pesan yang disampaikan
c) Desire (kebutuhan/keinginan)
Iklan harus berhasil menimbulkan keinginan konsumen untuk
memilki atau menikmati produk yang di iklankan
d) Conviction (rasa percaya)
Pada tahap ini iklan telah berhasil menciptakan kebutuhan calon
pembeli, maka untuk menimbulkan rasa percaya pada diri calon
pembeli, sebuah iklan dapat ditunjang berbagai kegiatan peragaan
seperti testimonial atau pembuktian

12
e) Action (tindakan)
Merupakan harapan agar calon pembeli segera pergi membeli
produk yang diklankan, atau menyimpan dalam ingatan mereka
sebagai catatan untuk membelinya suatu saat nanti, sehingga
setidak-tidaknya dapat menjadi sebuah investasi jangka panjang
karena telah tertanam dibenak konsumen dan calon konsumen
tentang image produk yang diiklankan

c. Jenis-jenis iklan
Jenis-jenis iklan dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1. Above-the-line (iklan lini atas)
Merupakan jenis iklan yang mengharuskan pembayaran komisi
kepada biro iklan, antara lain :
▪ Media cetak (Koran, majalah)
▪ Media elektronik (TV, radio)
▪ Media luar ruangan (poster, billboard, spanduk dll)
2. Below-the-line (iklan lini bawah)
Merupakan jenis iklan yang tidak menggunakan pembayaran
komisi, misal : Iklan dalam pameran /eksbisi, lembaran iklan yang di
kirimkan ke rumah-rumah melalui pos,literature penjualan, serta
iklan pragaan di tempat-tempat penjualan
( Frank.Jefkins, Periklanan.,1996;380)

d. Perancangan Iklan
Pesan periklanan meliputi dua unsur utama: daya tarik (copy claims)
dan metode presentasi (executions style):
1. Daya tarik (copy claims)
Daya tarik iklan merupakan argumen pernyataan deskritif yang
termuat dalam pesan iklan, ada tiga jenis daya tarik iklan:
· Daya tarik yang menggambarkan atribut fisik produk
· Daya tarik yang menggambarkan manfaat fungsional
· Daya tarik yang mengasosiasikan produk dengan tipe orang yang
menggunakan

13
2. Metode presentasi
· Symbolic associations, Yaitu mendramatisasai atribut dengan
jalan mengasosiasikan produk atau jasa dengan tipe individu
tertentu
· Testimonials, Yaitu menggunakan selebritis yang berkaitan
dengan produk kategori untuk mendukung manfaat produk
· Product demonstrations, yaitu menampilkan kemampuan
produk untuk memecahkan masalah spssifik yang dihadapi
pembeli
· Slice of life, yaitu menampilka penggalan atau keseharian orang
awam dalam memecahkan masalah spesifik
· Comparison advertising, yaitu membandingkan dua atau lebih
merek berdasarkan satu atau lebih atribut tertentu
· Humor, yaitu menggunakan humor atau lelucon untuk menarik
perhatian pemirsa

2. Penjualan Personal (Personal Selling).


Personal selling adalah komunikasi langsung ( tatap muka ) antara penjual
dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon
pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk
sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. (Tjiptono, 1997 :
224).
Personal selling dapat mengambil berbagai bentuk , antara lain kunjungan
wakil perusahaan ke tempat pembeli (sales person), pelayanan penjualan di
toko eceran, dan sebagainya. Disamping itu ada juga yang berbentuk :
1) Door to door
2) Undangan kepada pelanggan untuk mengadakan penjualan maupun
untuk dimintai pendapatnya tentang produk.
3) Penjual yang berbeda dapat bekerja sama untuk saling menjual
silang produk yang mereka perdagangkan.
4) Memberi bantuan teknik kepada pemakai, seperti memberikan
penjelasan tentang produknya.

14
Personal selling dapat pula digunakan untuk macam-macam tujuan, seperti
untuk menimbulkan minat calon pembeli, menimbulkan preferensi terhadap
barang tertentu, mengadakan transaksi jual-beli, dan sebagainya.
3. Promosi Penjualan
Promosi penjualan terdiri dari berbagai kegiatan promosi, antara lain
peragaan penjualan, kontes, pemberian sampel, displai titik
pembelian, pemberian insentif dan kupon. (Cravens, 1996 : 78)
.
Promosi penjualan dapat dibedakan kedalam promosi yang diarahkan ke para
konsumen, seperti berupa sampel, kupon, potongan harga, sayembara, dan
demonstrasi, atau promosi yang diarahkan kepada pedagang, seperti berupa
diskonto, kontes dealer, atau promosi yang ditujukan kepada para salesman,
yang dapat berupa pemberian bonus.

Pengaruh promosi penjualan acapkali diukur dan lebih cepat daripada


pengaruh periklanan. Penggunaan promosi penjualan sebagai alat
meningkatkan penjualan, memiliki segi positif dan negatif bagi produsen. Segi
positifnya adalah karena banyak alat promosi penjualan yang dapat menarik
perhatian, dapat merubah sifat pasif pembeli terhadap suatu produk. Melalui
alat ini, pembeli diberi informasi bahwa mereka mendapat kesempatan untuk
memperoleh suatu yang istimewa, dimana kesempatan itu hanya dapat
dimanfaatkan kali itu saja. Sedangkan segi negatifnya adalah diantara alat-
alat promosi ini, ada sesuatu yang menimbulkan kesan bahwa produsen
mengkhawatirkan kelancaran penjualan produknya. Apabila alatalat promosi
tersebut terlalu sering digunakan, maka akan timbul pertanyaan pada pembeli
mengenai kegunaan atau kualitas produk yang ditawarkan.

Keuntungan promosi penjualan antara lain :


1) Konsumen dapat memilih secara langsung tentang produk, baik tentang
harga, kegunaan, kualitasnya, tempat penjualannya, dan sebagainya. Oleh
karena itu, konsumen tidak perlu ragu-ragu lagi pada produk yang ditawarkan
2) Berdasarkan segi sosial, agar dapat mendorong pengembangan produk
baru, para pengusaha akan berusaha untuk dapat menciptakan produk baru

15
yang lain, sehingga dapat mendorong masyarakat untuk maju terutama untuk
pengusaha sejenis.
3) Dapat mendorong lebih giat, dalam bekerja untuk mendapatkan barang -
barang yang dibutuhkan, sehingga dapat menciptakan permintaan yang lebih
banyak akan produk tersebut.
4) Masyarakat dapat memperoleh hiburan cuma-cuma dari kegiatan promosi
tersebut.

4. Publisitas dan Hubungan Masyarakat (Public Relation)

Publisitas adalah usaha memacu permintaan secara non-personal dan usaha


ini tidak dibiayai oleh orang atau organisasi yang memetik manfaat dari
publikasi ini. (Stanton, 1993 : 137).

Perusahaan dan produknya dapat menjadi perhatian umum, apabila


diberitahukan di dalam media massa. Publisitas dapat memberikan 3 macam
manfaat kepada produsen yaitu :
1) Karena pemberitaan dalam media massa oleh kebanyakan
pembaca dipandang otentik dan obyektif, maka mereka cenderung
untuk lebih mempercayai berita daripada iklan.
2) Publisitas dapat mencapai banyak pembeli potensial yang selalu
berusaha menghindari salesman dan periklanan. Hal ini disebabkan
karena pesan penjual sampai pada pembeli potensial sebagai berita
dan bukan sebagai komunikasi yang bertujuan untuk penjualan.
3) Publisitas, seperti halnya periklanan dapat mendramatisir
perusahaan atau produk.
Public Relation atau hubungan masyarakat adalah berbagai program untuk
mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau produknya. Daya tarik
hubungan masyarakat didasarkan pada tiga sifat khusus:

1. Kredibilitas yang tinggi: Masyarakat pada umumnya lebih mempercayai


cerita atau kabar atau gambaran perusahaan dari pada apa yang dia lihat
pada iklan;

16
2. Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya:
Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli terutama
bagi para pembeli yang cenderung menghindari wiraniaga dan iklan;

3. Dramatisasi: Hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk


mendramatisasi suatu perusahaan atau produk. Hal ini dapat membangun
kepercayaan publik.

Hubungan masyarakat ini bisa dilakukan melalui berbagai cara misalnya


sosialisasi, keramahtamahan dengan warga sekitar tempat kita menjalankan
bisnis. Melalui hubungan masyarakat yang baik maka secara tidak langsung
kita juga mempromosikan produk kita. Bahkan masyarakat lebih percaya
dengan perusahaan yang dia kenal baik dari pada menyaksikan iklan atau
kewiraniagaan. Namun pada umumnya para pemasar cenderung kurang
menggunakan hubungan masyarakat namun sesekali mereka pasti
melakukan program ini. Program hubungan masyarakat yang direncanakan
dengan baik dan dikoordinasikan dengar elemen bauran promosi yang lain
dapat menjadi sangat efektif.

C. Praktek-praktek Promosi dalam Bisnis Kecil

1. Manfaatkan Media Sosial


Di era globalisasi dengan teknologi yang serba canggih ini, media sosial
adalah kewajiban yang harus dimiliki para pelalu bisnis termasuk Anda, mulai
dari facebook, instgram dsb nya. Terapkan cara promosi dengan
mengenalkan produk yang akan dipasarkan dengan menggunakan media
sosial. Dengan menggunakan media sosial, akan terasa lebih personal dalam
pendekatan dengan pelanggan atau calon pelanggan Anda.

2. Ikut Serta dalam Mengadakan Event


Menyelenggarakan event dan menjadi sponsor pada satu event. Dengan
menjadi sponsor sebuah event, kesempatan produk usaha untuk dikenal
masyarakat sangat besar. Tinggal bagaimana Anda merencanakan dengan
matang dan menerapkan cara promosi produk yang baik dan benar.

17
3. Giveaway
Memberikan produk secara langsung kepada pasar atau calon pelanggan
potensial, bisa menjadi metode promosi untuk produk. Anda bisa memberikan
dengan syarat memfollow akun/membeli pernah membeli dari took yang anda
jual. Jangan berfikir metode semacam ini akan merugikan bisnis Anda,
anggap saja metode ini sebagai investasi bagi bisnis Anda kedepannya.

4. Berikan Intensif Bagi Pelanggan


Berikan intensif bagi setiap pelanggan setia Anda. Wujud dari intensif ini bisa
berupa diskon, kupon, uang atau produk yang sedang hangat dipasarkan.
Tak lupa pula berikan pelayanan terbaik dalam merekomendasikan produk
kepada pelanggan. Hal inilah sebagai salah satu wujud cara promosi produk
yang baik.

5. Lakukan Kegiatan Amal (CSR)


Untuk menerapkan strategi promosi produk salah satunya adalah dengan
menunjukan rasa peduli bagi setiap masyarakat dengan mengadakan
kegiatan amal sekaligus bisa menjalankan promosi di dalamnya. Hal ini lebih
efektif untuk mendapatkan nama baik bisnis Anda di mata masyarakat.

6. Laksanakan Survei Daya Beli Masyarakat Sebelum Menjual


Untuk peningkatan mutu produk dan pelayanan, sebaiknya Anda bisa
melaksanakan survei kepada setiap pelanggan setelah menjual produk. Anda
bisa melaksanakan langsung di tempat, lewat telepon atau email. Dengan
melakukan survei inilah, yang akan memberikan kemudahan untuk
penyampaian kritik, saran atau pujian tentang jenis produk yang telah
digunakan.

18
D. Strategi Promosi Internasional

Munculnya Perspektif Global Perspektif global adalah pendekatan


perusahaan untuk membidikkan pemasarannya ke pasar dunia dan bukannya
ke pasar local atau regional.

Pergerakan ke arah periklanan global Perspektif periklanan global berarti ita


harus merancang produk yang memiliki daya tarik multinasional—yaitu,
produk global sejati. Karena beberapa alasan, periklanan global tidak layak
dijalankan di banyak Negara. Empat factor yang membuat periklanan global
menjadi hal yang sukar dilakukan.

a. Variasi Produk: Walaupun suatu produk memiliki daya tarik universal,


setidaknya sedikit perbedaan, atau produk yang sedikit berbeda, biasanya
lebih disukai di berbagai budaya.

b. Perbedaan Bahasa: terjemahan iklan sering tidak tepat dan


membingungkan.

c. Penerimaan Budaya: variable lain adalah penerimaan budaya terhadap


gagasan, produk, dan praktek luar negeri. Ada banyak perbedaan diantara
bangsa-bangsa menyangkut penerimaan iklan massa untuk produk-produk
tertentu. Metode pemasaran, juga, harus dipilih secara cermat.

d. Perbedaan Citra: citra sebuah perusahaan dapat bervariasi dari Negara


ke Negara, terlepas dari daya tarik iklan manapun untuk mendapatkan
penerimaan dan pengakuan universal.

19
E. Distribusi
1. Pengertian Distribusi
Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen
ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa
tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan
faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik.
Perantara dalam kegiatan distribusi:
- Agen : Seseorang/perusahaan yang menjual produk dari distributor
ke retail/konsumen. Biasanya keberadaan agen dibentuk langsung
oleh distributor yang tujuan untuk mendekatkan ke konsumen. Tapi
ada juga agen yang dibentuk langsung oleh pemilik usaha kecil
menengah.
- Grosir : pedagang ataupun pihak yang jenis usahanya adalah
membeli barang dalam kuantitas yang besar dari agen dan
menjualnya dalam kuantitas yang lebih sedikit, seperti ke pedagang
toko atau e-commerce.
- Retailer : Pedagang yang melakukan aktivitas jual beli secara
langsung pada konsumen yang mana umumnya pedagang tersebut
akan melakukan komunikasi secara langsung pada konsumen dan
konsumen tidak akan menjual kembali barang tersebut kembali.

2. Bentuk – bentuk distribusi


a.  Distribusi Langsung
Yang dimaksud dengan Ditribusi Langsung adalah, suatu penyampaian
barang ketangan konsumen akhir yang membutuhkannya yang dilakukan
sendiri (secara menyeluruh) oleh produsen barang tersebut, tanpa melalui
fihak lain sebagai perantara atau middleman (Asri Marwan, 1991 : 272).

20
Produsen yang memakai cara distribusi seperti ini mungkin dilatar
belakangi oleh beberapa alasan seperti :
1) Di dorong oleh sifat barang yang dihasilkan. Umpamanya barang yang
bersifat mudah rusak dan tidak tahan lama, seperti makanan segar
(bukan yang diawetkan). Perusahaan roti bagaimanapun harus
berusaha “menemui” konsumen akhir secepat mungkin sebelum roti
yang dijualnya rusak, karena daya tahannya yang hanya satu atau dua
hari saja.
2) Di dorong oleh keinginan untuk secara dekat dengan konsumen akhir
sehingga selalui mengetahui apa yang diinginkan mereka secara
langsung, terperinci dan secepat mugkin. Perusahaan yang membuat
barang-barang kerajinan pakaian wanita dan sebagainya banyak
menggunakan dengan cara ini.
3) Di dorong keinginan untuk “mempengaruhi” pasar. Menjual produk
baru, mugkin tidak terlalu mudah bila dibandingkan dengan menjual
produk yang sudah dikenal dipasar

b. Distribusi Tidak Langsung


Dalam saluran distribusi tidak langsung, produsen menyalurkan produknya
melalui perantara yang kemudian disalurkan kepada konsumen akhir.
Perantara pemasran ini sering disebut juga dengan pedagang besar atau
pengecer.
Ditinjau dari pedagang besar dan pengecer yang diikutsertakan dalam
distribusi barang, maka dikenal tiga tipe distribusi.
Tiga tipe distribusi tersebut antara lain :
1) Distribusi intensif
Biasanya cara penyaluran barang seperti ini dipakai untuk barang
“covinience” dan “industrial supplies” yang pada umumnya mempunyai
frekuensi pembelian yang tinggi dengan unit pembelian relatif kecil.
Perusahaan berusaha menggunakan jumlah penyalur sebanyak
mungkin untuk mencapai konsumen agar kebutuhan konsumen dapat
terpenuhi.
2) Distribusi selektif
21
Dapat dipakai untuk berbagai jenis produk, meskipun volume
penjualan yang diinginkan perlu juga dipertimbangkan. Makin sedikit
pedagang besar dan pengecer yang terlibat dapat berarti makin sedikit
volume penjualan yang dapat dicapai.

3) Distribusi eksklusive
Cara ini sebenarnya dapat membatasi kontak dengan konsumen,
sehingga penjualan yang mampu dicapaipun relatif rendah, tetapi
dibalik itu produsen dapat mengawasi langsung kegiatan yang
dilakukan oleh penyalur.

3. Alternatif Distribusi
Adapun beberapa alternatif saluran disteribusi yang bisa digunakan antara
lain :
a. Distribusi Barang Konsumsi
1) Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi yang paling sederhana, saluran ini disebut
sebagai saluran distribusi langsung.
2) Produsen – Pengecer – Konsumen
Disini pengecer langsung melakukan pembelian pada produsen.
3) Produsen – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen
Disini penjual hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada
pedagang besar saja.
4) Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Pada saluran ini produsen memilih agen sebagai penyalurannya yang
kemudian agen tersebut memilih sasaran penjualan terutama ditujukan
kepada pengecer besar.
5) Produsen – Agen – Pedagang besar – Pengecer - Konsumen
Dalam saluran ini produsen menggunakan agen sebagi perantara
untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar dan
menjualnya kepada toko-toko.

b. Distribusi Barang Industri


1) Produsen – Pemakai industri
22
Saluran distribusi ini merupakan saluran yang paling pendek, produsen
secara langsung menjual produknya kepada konsumen. Biasanya
digunakan kepada pemakai industri relatif cukup besar.
2) Produsen – Distributor industri – Pemakai
Produsen barang jenis-jenis operating supply dan accesorys
equipment kecil menggunakan distribusi industri.
3) Produsen – Agen – Pemakai
Biasanya digunakan produsen yang tidak memiliki departemen
pemasaran, juga perusahaan yang ingin memperkenalkan produk baru
atau ingin memasuki daerah pemasaran baru atau lebih suka
menggunakan agen.
4) Produsen – Agen – Ditributor industri - Pemakai
Saluran ditribusi semacam ini dapat dipakai oleh perusahaan degan
pertimbangan penjualan terlalu kecil untuk dijual secara lanngsung.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Promosi tidak hanya dilakukan dengan cara tatap muka atau melalui sales-
sales yang berkeliling mendekati konsumen. Tapi promosi dapat dilakukan
melalui berbagai cara, misalnya melalui media cetak, media elektronik, dan
juga pendekatan-pendekatan lain yang dilakukan perusahaan terhadap
konsumennya.

Dalam memasarkan produk juga dibutuhkan strategi dalam memikat


konsumen, bukan hanya dengan mengenalkan produk yang dipasarkan saja.

23
Tapi harus dengan mempengaruhi, dan memikat konsumen juga, agar para
konsumen mau membeli / menggunakan produk yang dipasarkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ricky W.Griffin,dan Ronald J Ebert, 2007, “Bisnis”, Jakarta: Erlangga.

[1] Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, “Bisnis”, Jakarta, Erlangga, 2007,
hal. 364

[2] Ibid., hal. 365-367

[3] Ibid., hal. 370-372

[4] Ibid., hal. 373

[5] Ibid., hal. 375

[6] Ibid., hal. 377

[7] Ibid., hal. 378

[8] Ibid., hal. 379

[9] Ibid., hal. 380

[10] Ibid., hal. 383

24

Anda mungkin juga menyukai