Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH PENGGANTI UAS

JUDUL MAKALAH
(PERANAN ETIKA DALAM MENJAMIN SIKAP PROFESIONALISME
DALAM PROFESI HUKUM)

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Etika Profesi

Dosen Pengampu:
Dr. Elviandri, S.HI., M.Hum

Oleh:
SHERENDITA AUDINA PUTRI
1911102431488

PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada
halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Dr. Elviandri, S.HI., M.Hum
sebagai dosen pengampu mata kuliah Etika profesi yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik
dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Samarinda, 14 Juni 2022

Nama & NIM


BAB I

PENDAHULUAN

Pada masa kini, perkembangan-perkembangan yang terjadi di dunia usaha


sangat terlihat, di mana banyak usahawan-usahawan baru yang banyak
bermunculan dengan inovasiinovasi baru yang berhasil dicipakan. Secara khusus
usahawan-usahawan yang bergelut pada usaha bidang kuliner, di mana begitu
banyak timbul ide-ide yang dimunculkan oleh para usahawan untuk membuat
jenis-jenis makanan yang menarik dan laku dalam penjualannya.

Contoh yang dapat dilihat yaitu di kalangan para mahasiswa, artis dan
masyarakat pada umumnya, yaitu banyak membuat jenis usaha makanan,
minuman yang bervariasi dan sangat menarik. Khusus pada jenis usaha kuliner ini,
sangat terlihat perkembangannya pada masa kini, hanya perlu melihat di internet,
tentang produk makanan yang diciptakan yang begitu menarik dan bervariasi, juga
memiliki nama produk yang unik, bahkan nama dari produk tersebut menjadi
banyak diketahui oleh banyak konsumen, oleh karena keunikan dan kualitas
produk tersebut. Sebagai contoh: dari kalangan artis yang membuka usaha, yaitu
Ruben Onsu, yang membuat suatu produk makanan, yang dinamakan Ayam
Geprek, dan usaha ini cukup terkenal dikalangan masyarakat sekitarnya. Keunikan
dan kualitas dari produk inilah yang mebuat ayam geprek ini terkenal. Tentunya
pada usaha kuliner, begitu banyak orang-orang yang telah mengusahakan pada
bidang ini, dan juga begitu banyak jenis kuliner yang telah dibuat, dengan keunikan
dan kualitasnya masing-masing. Di mana-mana pasti terdapat penjual kuliner.

Mayoritas masyarakat Indonesia menyukai makanan pedas, hal ini


dikarenakan budaya turun menurun dari nenek moyang yang kerap mengenalkan
makanan – makanan nusantara yang mayoritas memiliki cita rasa pedas sehingga
lidah masyarakat Indonesia sudah terbiasa, bahkan tidak sedikit masyarakat
Indonesia yang tidak bisa makan jika tidak ada sambal.
Melihat dari perkembangan pada usaha kuliner, membuat penulis tertarik
untuk mencoba membuat skema usaha pada bidang ini. Pemikiran dasar mengapa
penulis ingin memulai usaha, yaitu dengan melihat realita kebutuhan semua orang,
di mana setiap hari semua orang mencari makanan, oleh karena itu merupakan
kebutuhan yang harus dipenuhi dan semua orang pada masa kini diberikan begitu
banyak tawaran kuliner yang beraneka ragam.

Oleh karena itu, penulis berkeinginan untuk menggeluti usaha pada bidang
kuliner. Adapun jenis kuliner yang ingin dibuat yaitu “Nasi Lalapan” yang
merupakan suatu jenis kuliner yang biasa dinikmati dikalangan masyarakat. Ide
dari kuliner ini tentunya memiliki suatu keunikan tersendiri yang ingin ditawarkan
oleh penulis kepada konsumen, yang membedakan kuliner ayam lalapan ini
berbeda dari ayam lalapan pada umumnya. Ide tentang ayam lalapan yang dibuat
adalah ayam lalapan dengan kulit ayam digoreng kering, serta sambal yang
memiliki keunikan tersendiri dari sisi kepedasan juga disesuaikan agar dapat
dinikmatin oleh semua orang dan cocok untuk keluarga.

Gambar 1.1 menu nasi ayamku Gambar 1.2 nasi kulit komplit
BAB II

TEORI

2.1 Konsep Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Komunikasi pemasaran merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha


menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan mengingatkan target
pasar atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan
loyal pada produk yang ditawarkan. Jadi komunikasi pemasaran memiliki peran
yang sangat vital, yakni memfasilitasi hubungan saling menguntungkan antara
perusahaan dengan pembeli prospektif.

Menurut Kotler (2016), Marketing mix is the set of marketing tools that the
firm uses to pursue its marketing objectives in the market yang kurang lebih
memiliki arti bahwa bauran pemasaran adalah sejumlah alat–alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk meyakinkan obyek pemasaran atau target pasar
yang dituju. Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan
sebagai berikut :

a. Produk (Product)

Segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli
atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety, quality, design, feature,
brand name, packaging, sizes, services. Produk jasa merupakan yang dapat
member manfaat, memenuhi kebutuhan konsumen, dan dapat memuaskan
konsumen. Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi
membeli manfaat dari sesuatu yang ditawarkan. Pengertian yang ditawarkan
menunjukkan sejumlah manfaat yang didapat oleh konsumen, baik barang atau
jasa maupun kombinasinya.

b. Harga (Price)
Sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hak
milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit
terms and retail price. Penetapan harga merupakan suatu hal penting. Perusahaan
akan melakukan hal ini dengan penuh pertimbangan karena penetapan harga
akan dapat mempengaruhi pendapatan total dan biaya. Harga merupakan faktor
utama penentu posisi dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran
ragam produk–produk dan pelayanan serta persaingan.

c. Tempat (Place)

Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah satu keuntungan bagi
perusahaan karena mudah terjangkau oleh konsumen, namun sekaligus juga
menjadikan biaya rental atau investasi tempat menjadi semakin mahal. Tingginya
biaya lokasi tersebut dapat terkompensasi dengan reducing biaya marketing,
sebaliknya lokasi yang kurang strategis akan membutuhkan biaya marketing lebih
mahal untuk menarik konsumen agar berkunjung. Dekorasi dan desain sering
menjadi daya tarik tersendiri bagi para target konsumen. Kondisi bangunan juga
menjadi persyaratan yang memberikan kenyamanan. Berbagai kegiatan
perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia
bagi pasar sasaran

d. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya


menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen yang dapat
mengkomunikasikan informasi persuasif yang menarik tentang produk yang
ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara langsung maupun melalui pihak
yang dapat mempengaruhi pembelian.

Konsep bauran pemasaran mix ini merupakan konsep yang kerap


digunakan oleh para pelaku bisnis yang bergerak di bidang industry minuman dan
makanan, karena dalam hal perencanaannya akan memudahkan para pelaku
bisnis untuk mengembangkan usahanya di masa yang akan datang, seperti
contohnya : Kopiria, Geprek bro, Grill bro dan masi banyak lainnya.

2.2 Pemasaran

Pasar (market) adalah kata dasar dari pemasaran yang berarti sebuah
mekanisme pertemuan antara penawaran dan permintaan. Pasar adalah tempat
dimana terdapat kekuatan-kekuatan untuk menentukan harga antara penawaran
dan permintaan yang saling bertemu. Pemasaran secara istilah menurut Swastha
(2011) adalah suatu sistem kelas dari keseluruhan kegiatan bisnis yang bertujuan
guna perencanaan, penentuan harga, pempromosian dan pendistribusian jasa dan
barang dalam proses memuaskan pembeli.

Sedangkan Stanton (2014) mengemukakan bahwa pemasaran meliputi


keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan- kegiatan usaha,
tujuannya untuk perencanaan, penentuan harga, hingga pempromoian dan
penditribusian jasa atau barang untuk memuaskan pembeli, potensial maupun
aktual. Kotler (2010) menjelaskan bahwa pemasaran ialah proses manajerial dan
sosial didalamnya kelompok dan individu guna mendapatkan keinginan dan
kebutuhan mereka dengan ciptakan, tawarkan, tukarkan produk bernilai dengan
pihak yang lain.

Mengacu pada definisi-definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa


pemasaran memiliki arti yang lebih luas dari pada penjualan. Bagi perusahaan,
pemasaran merupakan usaha untuk pengidentifikasian kebutuhan konsumen,
penentuan produk, penentuan harga produk, penentuan cara promosi dan
penjualan atau penyaluran produk. Kegiatan pemasaran adalah suatu sistem dari
berbagai kegiatan yang saling berhubungan.

Pemasaran memiliki jangkauan yang sangat luas. Jasa dan barang sebelum
sampai ke tangan konsumen harus melalui serangkaian beberapa tahapan
kegiatan. Kegiatan-kegaitan yang luas tersebut diringkas menjadi 4 (empat) bagian
yang sering disebut bauran pemasaran atau 4P yaitu produk, harga, distribusi dan
promosi. Pemasaran memiliki tujuan utama menarik pelanggan baru dan
mempertahankan pelanggan lama. Kepuasan pelanggan berdasar pada kualitas
produk, sesuai harapan konsumen. Andai kualitas produk tidak sesuai harapan,
maka konsumen tidak terpuaskan. Andai melebihi harapan, maka konsumen akan
lebih terpuaskan dan senang. Konsumen yang puas akan mengulang pembelian,
dan akan memberitahukan kepada orang lain.

2.3 Analisis S.W.O.T

Analisis SWOT adalah penilaian terhadap hasil identifikasi situasi, untuk


menentukan apakah suatu kondisi dikategorikan sebagai kekuatan, kelemahan,
peluang atau ancaman. Analisis SWOT merupakan bagian dari proses
perencanaan. Hal utama yang ditekankan adalah bahwa dalam proses
perencanaan tersebut, suatu institusi membutuhkan penilaian mengenai kondisi
saat ini dan gambaran ke depan yang mempengaruhi proses pencapaian tujuan
institusi. Dengan analisa SWOT akan didapatkan karakteristik dari kekuatan
utama, kekuatan tambahan, faktor netral, kelemahan utama dan kelemahan
tambahan berdasarkan analisa lingkungan internal dan eksternal yang dilakukan
(Alma, dan Priansa, 2009: hal. 115-125)

Matrik SWOT adalah alat untuk menyusun faktor - faktor strategis


organisasi yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi pelaku bisnis dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. IFAS (Internal Strategic Factors
Analysis Summary) adalah ringkasan atau rumusan faktor-faktor strategis internal
dalam kerangka kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses).

1. Kekuatan (Strength) adalah situasi internal pelaku industri yang berupa


kompentensi/kapabalitas/sumberdaya yang dimiliki oleh industri, yang dapat
digunakan sebagai alternatif untuk menangani dan ancaman.
2. Kelemahan (Weakness) adalah situasi internal industry dimana
kompentensi/kapabalitas/sumberdaya organisasi sulit digunakan untuk
menangani kesempatan dan ancaman.
3. Peluang (Opportunity) adalah situasi eksternal industry yang berpotensi
mengutungkan. Organisasi - organisasi yang berada dalam satu industri yang
sama secara umum akan merasa diuntungkan bila dihadapkan pada kondisi
eksternal tersebut. Misal, ada segmen pasar tertentu yang belum dimasuki
pemain lain, secara umum akan menjadi peluang bagi organisasi manapun
yang berhasil melihat pasar tersebut (Tripomo, 2015: hal 118-119).
4. Ancaman (Threat) adalah suatu keadaan eksternal yang berpotensi
menimbulkan kesulitan. Pelaku bisnis lainnya yang berada dalam satu industri
yang sama secara umum akan merasa dirugikan/ dipersulit/terancam bila
dihadapkan pada kondisi eksternal tersebut. Contoh: dua tahun yang akan
datang akan masuk “pemain baru” dari luar negri yang memiliki teknologi dan
modal kuat. Secara umum kondisi tersebut akan menjadi ancaman bagi semua
pelaku bisnis yang saat ini berada dalam industri yang sama.
BAB III
KOMPARASI

3.1 Pemasaran

Pemasaran memiliki jangkauan yang sangat luas. Jasa dan barang sebelum
sampai ke tangan konsumen harus melalui serangkaian beberapa tahapan
kegiatan. Kegiatan-kegaitan yang luas tersebut diringkas menjadi 4 (empat) bagian
yang sering disebut bauran pemasaran atau 4P yaitu produk, harga, distribusi dan
promosi. Pemasaran memiliki tujuan utama menarik pelanggan baru dan
mempertahankan pelanggan lama. Kepuasan pelanggan berdasar pada kualitas
produk, sesuai harapan konsumen. Andai kualitas produk tidak sesuai harapan,
maka konsumen tidak terpuaskan. Andai melebihi harapan, maka konsumen akan
lebih terpuaskan dan senang. Konsumen yang puas akan mengulang pembelian,
dan akan memberitahukan kepada orang lain.
Pemasaran yang dilakukan oleh Nasi ayamkusmr terdapat dua jenis yaitu
secara offline dan online. Jika pemasaran secara offline hal yang dilakukan melalui
media interaktif seperti spanduk dan pemasaran dari mulut kemulut. Sedangkan
untuk pemasaran online yang dilakukan melalui media social instagram, wa bisnis
dan beberapa aplikasi seperti Gojek dan Grab.
Tokoh A Tokoh B Tokoh C
Penjualan secara Online Penjualan secara Offline Penjualan secara Online
saja saja dan offline
S R R
15 PCS 45 PCS 60PCS
Keterangan :
S : Sepi
R : Rame
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penjualan secara online saja dirasa kurang
efektif dan berdasarkan uraian diatas bahwa penjualan secara offline dan online
barulah dapat meningkatkan penjualan secara signifikan, karena konsumen
kebanyakan sering kali take away atau makan di tempat.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Analisis Aspek Manajemen


Komunikasi pemasaran terpadu merupakan suatu konsep yang dijalankan
oleh sebuah perusahaan atau restoran untuk mempromosikan produk atau jasa
yang mereka tawarkan. Promosi itu bertujuan untuk meningkatkan jumlah
penjualan produk atau jasa yang berawal dari brand awareness sebuah produk
atau jasa dan citra baik perusahaan atau restoran. Oleh karena itu komunikasi
pemasaran terpadu sangat dibutuhkan perusahaan atau restoran jika ingin
mencapai target pemasaran. Berdasarkan beberapa kumpulan temuan penelitian
yang dilakukan UMKM NasiayamKu, peneliti akan melakukan analisis SWOT
(strenghts, weakness, opportunities, dan threats) terhadap kegiatan komunikasi
pemasaran terpadu UMKM NasiayamKu. Berikut merupakan analisis SWOT yang
telah di identifikasi dari data yang telah di peroleh peneliti :
1. Strengths (Kekuatan)
Pada komunikasi pemasaran terpadu yang telah dilaksanakan oleh pemilik
NasiayamKu ada beberapa kekuatan yang telah teridentifikasi, berikut rincian
dan penjelasannya :
- Ciri khas dari makanan NasiayamKu dengan bumbu yang memiliki aroma
yang kuat dan unik, serta rasa dari kulit ayam yang sangat gurih menggoda
untuk mencobanya.
- Berbagai macam hidangan yang disediakan oleh NasiayamKu agar pembeli
dapat memilih beberapa opsi untuk dinikmati.
- Ayam NasiayamKu memiliki rasa yang lezat karena pemilihan bahan baku
yang berkualitas
- Harga dari NasiayamKu sangat terjangkau bagi semua kalangan
- Terdapat layanan sistem pemesanan online sehingga konsumen dari
berbagai daerah dapat memesan produk ini dengan tambahan biaya
pengiriman.
2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan yang teridentifikasi oleh peneliti dalam pelaksanaan komunikasi
pemasaran terpadu pada UMKM NasiayamKu adalah sebagai berikut:
- Lokasi kurang strategis sehingga ketika mencari outlet agak sulit bagi yang
belum pernah mendatangi NasiayamKu.
- Kurangnya kegiatan yang bersifat kehumasan dan tidak ada bagian yang
khusus mengurusi untuk kegiatan public relations untuk mempromosikan
outlet.
3. Opportunity (Peluang)
Dalam pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran terpadu UMKM
NasiayamKu, ada beberapa peluang yang ditemukan. Dengan beberapa
peluang ini diharapkan akan memberi kemudahan dalam pelaksanaan program
promosi lain kedepan, yaitu:
- Indonesia memang identik dengan kecepatan internetnya sehingga
menjadikan warganya aktif dalam penggunaan beberapa media sosial di
internet. Hal ini menjadi keuntungan/peluang yang harus dimanfaatkan bagi
UMKM NasiayamKu untuk mempromosikan UMKM ke akun media sosial
yang dimiliki UMKM ataupun tidak dimiliki. Hal ini akan terus berkembang
seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan teknologi yang ada.
- Melihat dari persaingan peluang bisnis ini akan sangat menjanjikan sekali,
hal ini karena saingan untuk usaha ini bias dikatakan belum banyak.
4. Threats (Ancaman)
Selain memperhatikan peluang, alangkah baiknya apabila pihak UMKM
NasiayamKu juga memperhatikan ancaman-ancaman yang ada, seperti:
- Akan banyak pihak lain yang akan meniru usaha croffle pelangi ini, terutama
keunikan dan produknya hal ini tentu akan membuat saingan yang baru
bagi kita.
- Adanya pedagang – pedagang baru yang ada di masyarakat dan berkeliling
menjualkan dagangan ayam dan kulit ayam dengan harga yang lebih murah
dan bahan yang berbeda grade.
Dari analisis SWOT di atas ada beberapa strategi yang bisa dilakukan oleh
UMKM NasiayamKu untuk menambah kekuatan dan mengurangi
kelemahannya. Seperti memanfaatkan peluang yang terdapat pada
kecanggihan teknologi internet di Indonesia serta keaktifan masyarakatnya
dalam menggunakan media sosial, hal ini tentu menjadi peluang kedepan bagi
UMKM NasiayamKu untuk meningkatkan promosi dalam digital marketing dan
makin gencar dalam publikasi dan promosi melalui foto dan video di media
digital.

4.2 Analisis Aspek Pemasaran


a. Social Media Marketing

Gambar 4.1 akun social media instagram

Social

Anda mungkin juga menyukai