Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PROPOSAL BISNIS

“CIRENG ISI”
Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis
Dosen Pengampu : Dr. Ekawati Rahayu Ningsih, S.H., M.M.

Dibuat oleh :
Cantika Deby Awalul Ismy (2250210120)
Kelas : D3MBR

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara tentang kuliner, banyak masyarakat Indonesia khususnya yang
tinggal di kota-kota besar, mereka lebih menyukai makanan-makanan yang bersifat
modern daripada makanan tradisional. Sehingga, terjadi sebuah kekhawatiran mereka
akan melupakan makanan-makanan tradisional. Jawa Barat adalah salah satu provinsi
di Indonesia yang memiliki berbagai jenis makanan tradisional. Salah satunya adalah
Cireng Isi Ayam.
Cireng isi ini diproyeksikan mengalami pertumbuhan menjanjikan ke depan.
Manfaatnya mencakup permintaan yang terus meningkat dari pelanggan yang
menginginkan makanan praktis dan instan, sambil mempertahankan kualitas dan ragam
rasa. Dengan fokus pada inovasi, kualitas, dan strategi pemasaran yang efektif, cireng
isi memiliki potensi untuk menjadi pendorong pertumbuhan yang penting di
industri makanan.
Membangun kemitraan dengan distributor baru merupakan langkah strategis
yang sangat penting dalam usaha untuk memperluas jangkauan pasar. Melalui
kemitraan yang solid dengan distributor berkualitas, perusahaan dapat secara efektif
memperluas jangkauan distribusi produk, mendapatkan wawasan yang lebih mendalam
tentang kebutuhan dan keinginan pasar, serta meningkatkan daya saing di tengah
dinamika industri yang terus berubah. Dengan demikian, kolaborasi ini menjadi kunci
utama bagi perusahaan yang ingin tetap relevan dan kompetitif di era industri yang terus
bergerak dinamis.
Dengan perkembangan zaman dan teknologi maka orang sekarang mulai
berhati-hati dalam memilih dan membeli makanan, karena pada masa kini banyak
makanan yang dibuat dengan menggunakan bahan kimia yang berbahaya. Sebagian
masyarakat memilih makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan
terjangkau. Dua hal inilah yang menjadi prioritas utamanya mereka dalam membeli
makanan. Mereka tidak begitu memikirkan kandungan yang terdapat dalam makanan
tersebut. Untuk itulah kami bermaksud membuat makanan yang memiliki rasa yang
enak dengan harga yang cukup terjangkau dan aman untuk dikonsumsi karena tidak
menggunakan bahan kimia yang berbahaya serta memiliki kandungan gizi yang cukup.

1
B. Tujuan Proposal
Tujuan dari proposal bisnis untuk cireng isi adalah menarik minat pihak yang
berpotensi menjadi agen atau mitra kerja. Proposal yang kami buat ini diharapkan
mampu menjelaskan dengan jelas potensi keuntungan, manfaat kolaborasi, dan
bagaimana kerjasama ini dapat saling menguntungkan. Dengan demikian, tujuan
utamanya adalah untuk memperluas jaringan distribusi produk dan memperoleh
dukungan agen yang berkomitmen.

C. Manfaat Usaha
a.) Manfaat Ekonomi
Usaha cireng isi ayam ini cukup menjanjikan karena keuntungan yang didapat
cukup besar kami menawarkan dan memberikan kemudahan bagi pelanggan dengan
memberikan harga yang terjangkau tapi dengan rasa kualitas produk selalu dijaga dan
dijamin kesehatannya, Selain itu juga secara tidak langsung dapat membuka lapangan
kerja bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaankarna apabila usaha ini telah
berkembang maka membutuhkan tenaga kerja untuk membantu dalam kelancaran.
b.) Manfaat Sosial Bagi Pemilik
Dengan melihat peluang ini diharapkan usaha ini dapat berkembang ke berbagai
daerah bahkan ke luar kota bahkan luar negeri. Usaha cireng isi ayam ini cukup
menjanjikan bagi kita karna masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang belum
menikmati enaknya cireng isi ayam ini sehingga kita dapat memasarkannya ke daerah
tersebut. Keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemilik usaha yaitu dapat menjadikan
sebagai pengalaman dalam berbisnis serta dapat menjadi pembelajaran dalam
menjalankan bisnis-bisnis yang lain
c.) Manfaat dengan Mitra
Menjalin kerjasama dengan mitra untuk mendistribusikan cireng isi dapat
memberikan sejumlah manfaat, seperti meningkatkan jangkauan pasar, memperluas
basis pelanggan, serta meningkatkan kesadaran merek. Kerjasama semacam itu juga
dapat membantu dalam memperluas jaringan distribusi dan mempercepat penetrasi
pasar, yang pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan dan pertumbuhan bisnis
secara keseluruhan. Dengan adanya mitra distribusi, maka kita akan fokus pada
pengembangan produk dan strategi pemasaran yang lebih efektif.

2
D.) Visi Misi
Visi :
“Memproduksi dan menjual makanan dengan cita rasa yang lezat dan terjangkau
dan tetap melaksanakan komitmen memuaskan konsumen.”
Misi :
- Memberikan dan menerapkan pelayanan yang baik dan berkualitas demi
kepuasan konsumen
- Mengutamakan kualitas produk Cireng Isi agar tetap mempertahankan rasa
yang lezat dengan harga yang terjangkau.

E.) Gambaran Usaha


Cireng isi yang merupakan jajanan yang cukup familiar di kalangan masyarakat,
namun kebanyakan cireng isi yang dijual dipasaran tidak ada ciri khas atau disajikan
tanpa adanya keunikan tersendiri. Cireng isi yang dijual oleh pemilik usaha berusaha
memberikan unsur modern dalam isiannya namun tak melupakan cita rasa aslinya.
Berikut ini adalah varian isi cireng yang akan dipasarkan :
- Cireng Isi ayam original : cireng dengan isian daging ayam orginal juga dapat
disesuaikan dengan keinginan konsumen agar semua kalangan dapat
menyukainnya.
- Cireng Isi ayam suir pedas : cireng isi ayam suir pedas ini disesuaikan dengan
pesanan dari konsumen dengan rasa pedas. Penyesuaian rasa pedas ini
dilakukan agar konsumen pecinta pedas juda dapat menyukainnya.
Pengembangan produk kedepannya untuk produk Cireng Isi ini hanya
dikembangkan dengan cara pangemasannya ataupun cara variasi produk yang lebih
menarik dan berbeda dengan yang lain. Cireng Isi yang unik dan menarik pastinya akan
menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi pelanggan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis STP (Segmentation, Targeting and Positioning)


1. Segmentation
Segmentation adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa
ke dalam beberapa segmen agar pemasaran lebih terarah dan efektif sehingga dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen. Segmen yang kami bidik adalah sebagai
berikut :
1) Segmentasi Demografis :
- Laki-laki maupun perempuan
- Berusia dari anak-anak sampai dewasa (> 6 tahun)
2) Segmentasi Geografis :
Berfokus pada lokasi geografis dari konsumen. Misalnya, kita distribusikan ke cafe
ataupun ke warung-warung dekat sekolah.
3) Segmentasi Psikografis :
Kami menargetkan konsumen dengan menawarkan varian cireng dengan variasi
rasa yang inovatif untuk konsumen yang suka mencoba hal baru.
4) Segmentasi Berdasarkan Perilaku :
Dapat menyesuaikan ukuran dan kemasan cireng untuk memenuhi kebutuhan
konsumen yang membutuhkan porsi lebih kecil atau dalam kemasan praktis untuk
dibawa bepergian.

2. Targeting
Setelah menentukan segmentasi pasar, setiap perusahaan pasti mempunyai
target penjualan produksinya, dalam hal ini target pemasaran Cireng Isi adalah semua
kalangan masyarakat mulai dari anak sekolah, mahasiswa, pegawai kantoran, ibu
rumah tangga, sampai dengan lansia. Hal ini disebabkan karena produk Cireng Isi
memiliki rasa yang lezat dan bergizi cocok untuk dikonsumsi bagi semua konsumen.
Berdasarkan produk yang ada Cireng Produk yang kami buat mengutamakan dari segi
cita rasa makanan karena kami menyediakan berbagai macam topping pilihan yang
dapat disajikan sesuai selera pembeli.

4
3. Positioning
Kami memposisikan diri sebagai produsen. Cireng isi dengan keunikan, kreasi,
inovasi dan kebermanfaatannya ini diharapkan dapat disukai oleh pasar sebab cireng isi
ini menggunakan isian rasa yang modern dan digemari banyak orang sehingga dapat
menambah nilai plus dari produk. Varian isi dari cireng isi merupakan isian yang
digemari oleh masyarakat karena berbahan dasar dari ayam dan juga ayam suwir pedas
yang sudah tidak asing lagi dilidah masyarakat.
“The Satisfied Of Customers Is Number One" adalah motto kami untuk
memposisikan diri sebagai penjual cireng isi yang menyediakan cireng dengan rasa
yang enak dan harga yang terjangkau.

B. Analisis 4P (Produck, Price, Promotion and Place)


Bauran pemasaran atau marketing mix biasanya mencakup 4P, yaitu Produk
(Product), Penetapan harga (Price), Distribusi (Place) dan yang terakhir adalah
Promosi (Promotion), Berikut ini penjabarannya :
1. Produck ( Produk)
Produk yang ditawarkan adalah cireng isi ayam suwir original dan pedas. Kami
memilih produk ini karena merupakan salah satu makanan camilan atau pengganjal
perut yang banyak diminati oleh berbagai macam kalangan dari anak-anak hingga orang
dewasa. Cireng ini cocok dinikmati dalam kondisi apapun baik pagi ataupun malam
hari. Cireng ini akan enak apabila dimakan ketika santai seperti menonton tv atau
kumpul dengan keluarga.

5
2. Price ( Harga )
Harga yang kami tawarkan untuk cireng isi ini cukup terjangkau bagi kantong
pelajar dan mahasiswa yaitu Rp. 10.000 per bungkus isi 6 pcs, ini sudah dinilai cukup
terjangkau, yang mana mayoritas merupakan anak kost dan pelajar.

3. Promotion ( Promosi )
Kegiatan promosi sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan suatu
kegiatan wirausaha, Promosi cireng yang akan kita gunakan adalah personal selling dan
direct marketing Promosi ini sendiri akan kami upayakan dengan promosi melalui
mulut ke mulut, Selain itu kami juga akan menyebarkan informasi melalui jejaring
sosial dan platform online seperti WhatsApp, Instagram dan facebook dll.
4. Place ( Tempat )
Produk makanan cireng ini akan dipasarkan di area sekitaran jepara-kudus, dan
kami juga menyetorkan kepada mitra, ini menjadi salah satu langkah untuk memperluas
jangkauan pasar dan produk kita banyak dikenal di masyarakat. Cara pemesanannnya
juga bisa dilakukan pembelian melalui via Order, yang nantinya dapat diantar
ke lokasi pembeli.
Nama Usaha : Cireng Isi Ayam suwir
Pemilik Usaha : Cantika Deby Awalul Ismy
Bentuk Usaha : Perdagangan dengan pengembangan Usaha Mandiri Kecil Menengan
(UMKM)
Lokasi Usaha : Desa Tigajuru RT 03/ RW 02,
Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
https://maps.app.goo.gl/Zq6vPmrhSVUkoVwx7?g_st=iw
6
C. Manajemen POAC
1) Planning (Perencnaan)
Untuk memperluas rencana pemasaran usaha cireng ini, kita pertimbangkan
untuk mengembangkan citra merek yang kuat, mengoptimalkan kemasan yang
menarik, menawarkan variasi rasa, serta mempertimbangkan strategi harga yang
kompetitif. Juga, jangan lupakan pentingnya mendengarkan umpan balik pelanggan
untuk terus meningkatkan produk dan layanan dari usaha yang kita jalani.
2) Organizing (Penyusunan)
Dalam usaha cireng isi atapun usaha makanan kecil lainnya, proses organizing
akan melibatkan mengatur dan mengelola berbagai aspek penting, seperti bahan baku,
produksi, penjualan, pemasaran, dan distribusi. Ini mencakup mengatur stok bahan
baku, menetapkan jadwal produksi, membagi tugas di antara karyawan, mengelola
proses pemasaran, serta mengelola distribusi produk. Dengan cara ini, usaha cireng
dapat dijalankan dengan lebih efisien dan terorganisir, memungkinkan pemilik usaha
untuk mencapai tujuan dan pertumbuhan yang diinginkan.

7
Struktur Organisasi
Dalam mennjalankan bisnisnya. Kami membutuhkan beberapa tenaga kerja
agar dapat beroperasi. Oleh karena itu, saya sebagai pemilik usaha Cireng Isi ini telah
Menyusun struktur organisasi yang diharapkan dapat menjujung bisnis yang dijalankan.

Pemilik
Cantika Deby

Penanggungjawab
Cantika Deby

Sekretaris Karyawan Administrasi

Produksi
Kurir

3) Actuating (Pengarahan)
Dalam usaha cireng, proses actuating mencakup mengembangkan budaya kerja
yang positif, memotivasi karyawan untuk mencapai sasaran penjualan yang ditetapkan,
memberikan pelatihan yang sesuai untuk meningkatkan keterampilan, serta
membangun hubungan kerja yang harmonis antara semua anggota tim. Selain itu,
memastikan komunikasi yang efektif antara manajemen dan karyawan, memberikan
reward dan insentif yang sesuai untuk pencapaian yang luar biasa, dan menciptakan
lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya guna juga menjadi bagian dari proses
actuating yang efektif. Dengan cara ini, usaha cireng dapat meningkatkan produktivitas,
motivasi, dan keterlibatan karyawan, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada
pertumbuhan dan keberhasilan bisnis secara keseluruhan.
4) Controlling ( Pengendalian )
Dalam konteks Pengendalian pemasaran Cireng Isi, Untuk mengendalikan dan
mengevaluasi kinerja pemasaran cireng, kita memulainya dengan memantau secara
rutin data penjualan, mendetaili pengeluaran pemasaran, Selain itu, dengan
8
mengumpulkan umpan balik pelanggan secara teratur, kita dapat mengetahui
bagaimana produk Cireng isi ini diterima di pasaran dan membuat perbaikan yang perlu
diperlukan. Memastikan adanya sistem pelaporan yang akurat dan teratur juga akan
memudahkan proses pengendalian.

D. Analisis SWOT
Analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui empat aspek penting yaitu
kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatu usaha sehingga dengan mengetahui empat aspek tersebut
diharapkan dapat memaksimalkan kekuatan serta peluang dan juga meminimalkan
kelemahan dan ancaman. Berikut adalah analisis SWOT dari usaha cireng isi ini :

STRENGTH (KEKUATAN)
1. Bahan mudah didapat : Bahan-bahan pembuatan cireng isi mudah ditemukan dan
menggunakan bahan-bahan denga mutu terjamin.
2. Harga terjangkau : Cireng umumnya merupakan jajanan dengan harga terjangkau
dan cepat saji, yang bisa menarik berbagai kalangan pelanggan.
3. Teknik pembuatan mudah : Pembuatan cukup mudah, tidak terlalu merepotkan
4. Resep khas : Memiliki resep cireng yang unik dan lezat, ini bisa menjadi kekuatan
besar dalam menarik pelanggan.

WEAKNESS (KELEMAHAN)
1. Variasi produk : Keterbatasan variasi produk bisa menjadi kelemahan jika
pelanggan mencari variasi yang lebih banyak.
2. Peralatan yang digunakan : Peralatan dalam pembuatan produk terbatas.
3. Persaingan ketat : Pada pasar jajajan cepat saji seringkali persaingan sangat
kompetitif, itu menjadikan kita harus bersaing dengan penjual cireng lainnya.
4. Konsisten Rasa : Menjaga kualitas dan konsistensi rasa cireng menjadi
tantangan, terutama ketika ada fluktuasi dalam bahan baku.

OPPORTUNITIES (PELUANG)
1. Relasi di media sosial yang banyak sehingga diharapkan konsumen dapat tertarik
untuk membeli

9
2. Banyak kenalan di media sosial juga dapat membantu promosi produk
3. Melakukan kolaborasi dengan pihak lain dengan cara mempertimbangkan untuk
bekerja sama dengan penjual/ pemilik usaha makanan lainnya.
4. Affiliasi dengan Influencer, melakukan kolaborasi dengan cara mereka
mempromosikan produk melalui ulasan atau konten khusus.

THREATS (ANCAMAN)
1. Perubahan trend makanan atau selera konsumen dapat memengaruhi permintaan
cireng.
2. Adanya jenis produk yang serupa dengan harga yang lebih murah
3. Perubahan trend makanan bisa mempengaruhi permintaan produk cireng
4. Ketidakstabilan pasokan, bergantng pada pasokan bahan baku perubahan dan
ketersediaan atau harga bisa menjadi ancaman.

E. Hambatan Internal dan Hambatan Eksternal


1) Hambatan Internal
• Kurangnya rencana bisnis yang baik, termasuk perencanaan biaya, strategi
pemasaran, dan analisis pasar, dapat menjadi kendala dalam menjalankan
bisnis.
• Dalam menjalankan bisnis kuliner membutuhkan manajemen waktu yang baik
untuk memenuhi permintaan pelanggan. Jika tidak dapat mengatur waktu
produksi dengan baik, hal ini dapat mengganggu operasi bisnis.
• Kualitas cireng dan isian harus konsisten. Jika ada variasi dalam rasa atau
kualitas, pelanggan mungkin kecewa.

2) Hambatan Eksternal
• Perubahan selera pelanggan dan jika produk tidak lagi populer, ini dapat
mempengaruhi penjualan.
• Kenaikan harga bahan baku, seperti tepung, minyak, atau bahan isian, bisa
mempengaruhi profitabilitas pada bisnis.
• Ulasan negatif atau reputasi buruk dapat merusak citra bisnis.
• Keberadaan pesaing yang banyak di pasaran bisa membuat sulit untuk
mendapatkan pangsa pasar

10
BAB III
KEUANGAN

F. Perhitungan Biaya dan HPP


1. Modal yang dibutuhan untuk Cireng Isi
Bahan Baku :
NO JENIS BARANG VOLUME SATUAN HARGA
1. Tepung kanji 1000 kg Rp. 12.000,00
2. Tepung Terigu 250 gram Rp. 3.000,00
3. Ayam 250 gram Rp. 10.000,00
4. Bawang Putih 1 ons Rp. 4.000,00
5. Lada Bubuk 2 sachet Rp. 2.000,00
6. Cabai 250 gram Rp. 5.000,00
7. Kecap 1 sachet Rp. 2.000,00
8. Minyak 250 ml Rp. 10.000,00
9. Bumbu Tabur 2 pack Rp. 10.000,00
Total Rp. 63.000,00

Kemasan :
NO JENIS BARANG VOLUME SATUAN HARGA
1. Mika Plastik 100 pcs Rp. 12. 000,00
2. Stiker 120 pcs Rp. 9.000,00
3. Kantog plastik 1 pcs Rp. 4.000,00
Total Rp. 25.000,00
Jumlah Rp. 88.000,00

2. Rumus Umum Menentukan Harga Jual


NO KETERANGAN % dari bahan baku kali TOTAL
harga bahan baku
1. Tenaga Kerja 20% × Rp. 63.000 Rp. 12.600,00
2. Biaya Operasional 15% × Rp. 63.000 Rp. 9.450,00

11
3. Resiko ( dari bahan 15% × Rp. 63.000 Rp. 9.450,00
baku)
4. Keuntungan 50% × Rp. 63.000 Rp. 31.500,00
5. Marketing 0 0

3. Biaya Produksi
NO KETERANGAN HARGA
1. Biaya Bahan Baku Rp. 63.000,00
2. Tenaga Kerja Rp. 12.600,00
3. Kemasan Rp. 25.000,00
4. Gas + Listrik Rp. 10.000,00
TOTAL Rp. 110.600,00

4. Harga Jual Cireng Isi


Total Biaya Produksi Rp. 63.000,00
Biaya Operasional Rp. 12.600,00
Biaya Resiko Rp. 9.450,00
Keuntungan Rp. 31.500,00
+
Total Harga Jual Rp. 110.600

Hasil Jadi Per Resep


75 pcs Cireng Isi
=
Rp. 1.474,00
Harga Jual Cireng Isi

Harga Jual (setelah pembuatan) Rp. 1.500,00

Pengeluaran Keseluruhan : Rp. 63.000,00 + Rp. 25.000,00 = Rp. 88.000,00


Rp. 88.000,00 → biaya produksi 75 pcs cireng isi
Modal = Rp. 1.474,00/pcs atau 10.000/6 pcs
Harga Jual : Per mika : Rp. 10.000/6 pcs.

12
Presentase keuntungan :
Harga penjualan = Rp.10.000,00 × 12 pack
= Rp. 120.000,00
Untung = Rp. 120.000,00 – Rp. 88.000,00
= Rp. 32.000,00
Presentase keunntungan = Rp. 32.000,00/ Rp. 88.000,00 × 100%
= 36,37%

13
BAB III
KESIMPULAN

Cireng Isi Ayam adalah makanan yang sangat disukai oleh berbagai kalangan
masyarakat Indonesia karena rasanya yang gurih dan nikmat. Keunikan cireng ini
adalah dapat dinikmati oleh semua usia dan dalam berbagai situasi, baik malam hari
maupun pagi hari. Lebih-lebih lagi, cireng isi ayam ini sangat cocok dinikmati dalam
suasana santai, seperti menonton televisi atau berkumpul dengan keluarga, terutama
saat cuaca dingin karena dapat memberikan rasa hangat yang menggugah selera. Cireng
Isi Ayam adalah contoh penting dari bagaimana jajanan rakyat tradisional tetap relevan
dan dicintai dalam budaya kuliner Indonesia.
Selain itu, inovasi dalam penyajian juga dapat meningkatkan pengalaman
konsumen. yang Misalnya, penggunaan bumbu khas membuat Cireng Isi Ayam
semakin istimewa. Dengan cara ini, produk tetap mempertahankan cita rasa yang khas
dan berkualitas tinggi yang diharapkan oleh konsumen, sesuai dengan tujuannya untuk
memberikan kenikmatan rasa yang gurih dan nikmat kepada semua kalangan usia.
Dari uraiain diatas dapat diambil kesimpulannya, dengan pemahaman
mendalam tentang selera pelanggan dan tren terkini, serta dengan menjalankan rencana
operasional yang efisien dan efektif, kita memiliki landasan kuat untuk mencapai
kesuksesan jangka panjang dalam bisnis ini. Dengan demikian, penting untuk terus
mempertahankan komitmen ini untuk meraih posisi yang kuat di pasar makanan
yang penuh persaingan ini.

14

Anda mungkin juga menyukai