Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH APLIKASI KEWIRAUSAHAAN

DESKRIPSI USAHA “KEJU AROMA”

Dosen Pengampu : Burhanudin S.E., M.M.

Disusun Oleh :
Ferdiansyah (202001500257)
Syifa Sal Sabillah (202001500291)
Yunia Yahyatri (202001500320)
Dony Ilham (202001500340)
Shinta Dewi Putri (202001500413)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aplikasi Kewirausahaan

KELAS S6B
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami tujukan kepada Allah Azza Wa Jalla yang telah memberikan
banyak nikmat, taufik dan hidayah. Kami mengucapkan terima kasih Bapak Burhanudin, S.E,
M.M, selaku Dosen mata kuliah Aplikasi Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang dapat
kami tekuni. Sehingga, kami dapat menyelesaikan makalah deskripsi usaha “KEJU
AROMA” berjalan dengan baik.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliahAplikasi Kewirausahaan, yaitu Bapak
Burhanudin, S.E, M.M. Makalah Aplikasi Kewirausahaan deskripsi usaha “KEJU AROMA”
ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah
berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.Disamping itu, kami tim
penulis, sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi.

Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima segala kritik
dan saran yang membangun dari pembaca, maupun Dosen Pengampu kami. Demikian yang
bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan
memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.

Jakarta, 28 Mei 2023

Kelompok II
DAFTAR ISI
BAB I

DESKRIPSI USAHA

A. Latar Belakang Usaha

Usaha pada bidang makanan ringan, tentu sangat menggiurkan. Di samping


usaha makanan pokok, makanan ringan selalu menemani masyarakat ketika
bersantai dan ketika dalam waktu luang. Produk yang dibuat juga tak kalah
dengan makanan ringan yang telah lebih dulu terkenal di pasaran. Rasanya gurih,
renyah, dan pengalaman asyik bisa didaptkan ketika mengunyahnya. Walaupun
rasanya tak kalah, harga yang ditawarkan jauh berbeda dengan yang ada di
pasaran.
Harga yang ditentukan, akan mempermudah segmen masyarakat dengan
tingkat ekonomi menegah. Seperti yang diketahui, kebanyakan tingkat ekonomi
warga Indonesia, adalah tingkat menengah. Ini menjadi pasar yang sangat
potensial untuk disasar dan menjadi target market dari produk makanan ringan
yang kami buat.
Dengan melihat perkembangan zaman yang serba instan ini, dimana kebutuhan
akan makanan semakin meningkat. Tentunya membuat masyarakat semakin
berkreativitas dan berinovasi dalam membuat olahan makanan. Kali ini, bahan
utama yang akan dibuat dalam makalah Aplikasi Kewirausahaan ini adalah keju.
Dalam industri makanan, inovasi produk menjadi salah satu hal yang penting
untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. Keju aroma sebagai
produk inovatif bisa menjadi pilihan yang menarik dan unik bagi konsumen.
Keju aroma adalah jenis keju yang memiliki aroma khas dan unik. Keju ini
biasanya dibuat dengan menambahkan bahan-bahan tertentu selama proses
pembuatan untuk menciptakan aroma yang diinginkan. Keju aroma ini semakin
populer di kalangan pecinta keju, karena memberikan sensasi rasa yang berbeda
dan menyenangkan.
Bukan hanya rasanya yang renyah, gurih, dan manis. Cemilan yang satu ini,
mampu membuat manja lidah bagi mereka yang mencobanya. Selain itu, cemilan
ini bisa dinikmati oleh semua kalangan. Dapat dinikmati dalam berbagai kondisi,
baik pagi, siang dan malam hari

B. Tujuan (Noble Purpose)

Berikut beberapa contoh noble purpose dalam usaha keju aroma:


a. Memberikan produk keju dengan aroma khas yang unik dan berbeda dari keju-
keju lainnya, sehingga konsumen dapat merasakan pengalaman baru dalam
mencicipi keju.
b. Meningkatkan penghargaan terhadap produk lokal dengan memanfaatkan
bahan baku lokal dalam produksi keju aroma, sehingga memberikan nilai
tambah bagi produk lokal dan mendorong perkembangan ekonomi lokal.
c. Mendukung pengembangan usaha mikro dengan memberikan peluang kepada
masyarakat kecil yang ingin berbisnis di bidang makanan, khususnya keju
aroma.
d. Menjadi inovasi produk dalam industri makanan yang dapat membantu
memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.
e. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kualitas dan keamanan pangan
dalam industri makanan, dengan memastikan bahwa produk keju aroma
diproduksi dengan standar kualitas dan keamanan pangan yang baik.
f. Membangun citra positif sebagai produsen keju aroma yang ramah
lingkungan, dengan menerapkan praktik-produksi yang berkelanjutan dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.

C. Rumusan nama dan logo usaha

1. Nama Usaha : KEJU AROMA “ARJUNA”


2. Logo Usaha :
3. Deskripsi Logo :
 Gambar diatas merupakan sebuah karakter animasi aroma keju yang happy
bahagia speechless bagi orang yang merasakan enaknya makan Aroma
Keju.
 Kuning adalah warna yang kerap sekali dianggap sebagai warna yang
memiliki kehangatan. Arti warna kuning adalah sesuatu yang memberikan
energi dan kecerahan. Hal tersebut berkaitan dengan sinar matahari. Warna
kuning juga melambangkan sebuah kebahagiaan, dari sisi psikologis
keberadaan warna kuning dapat merangsang aktivitas pikiran dan mental.
Warna kuning sangat baik digunakanuntuk membantu penalaran secara
logis dan analisis terhadap cita rasa.
 Slogan “Enak tak terhingga” berwarna hijau sebagai simbol bahwa bahan
yang digunakan alami dan sehat.
 Logo dibingkai warna putih menunjukkan bahwa usaha ini selalu
mengutamakan kebersihan

D. Visi, Misi,

Adapun Visi dan Misi usaha makanan “ Keju Aroma “ adalah sebagai berikut :

VISI MISI
Menjadikan usaha makanann “ Keju Memberikan citra rasa serta pelayanan yang
Aroma “memiliki banyak variasi makanan dapat memuaskan pelanggan
yang dapat disajikan untuk masyarakat

E. Kompotitor Usaha

Kompetitor adalah pihak lain yang akan menjadi pesaing untuk bisnis yang
sedang kamu jalankan. Kompetitor adalah suatu instansi atau badan usaha yang
bergerak pada bisa dan target pasar yang serupa dengan bisnis yang kita jalankan.
Dalam hal ini, usaha Keju Aroma memiliki competitor, sebagai berikut :

1. Pisang coklat lumer


2. Corndog keju mozarella
3. Potato chesee stick
4. Pom - pom cheese

Keempat makanan atau cemilan diatas merupakan Kompetitor usaha yang kami
jalankan, karena bahan baku dan jenis yang di sajikan hamper serupa dan
merupakan jenis cemilan kekinian yang digemari oleh konsumen

F. Keunggulan Produk
Keunggulan produk merupakan salah satu faktor pembentuk persepsi kepuasan
konsumen. Dalam pandangan konsumen, nilai suatu produk merupakan kualitas
produk yang dinikmati konsumen dengan pengorbanan sejumlah uang atau
sumber daya yang lain. Usaha keju aroma memiliki keunggulan produk, sebagai
berikut :

1. Varian rasa yang beragam: Produk usaha gerai donat biasanya memiliki varian
rasa yang lebih beragam dibandingkan dengan kompetitor. Hal ini dapat
menarik minat pelanggan yang mencari variasi rasa dan ingin mencoba rasa
baru.
2. Kualitas rasa yang enak: Kualitas rasa keju aroma yang enak dapat menjadi
keunggulan yang menjadikan produk usaha keju aroma lebih unggul.
Pelanggan akan kembali membeli produk jika rasa keju aroma yang dihasilkan
memuaskan.
3. Harga yang bersaing: Harga keju aroma yang ditawarkan oleh produk usaha
dapat menjadi keunggulan dibandingkan dengan kompetitor. Harga yang
bersaing namun dengan kualitas yang baik dapat membuat pelanggan lebih
tertarik untuk membeli produk.
4. Pelayanan yang baik: Pelayanan yang baik dan ramah dapat menjadi
keunggulan yang membuat pelanggan merasa senang dan kembali membeli
produk.
Hal tersebut dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan membuat produk usaha
keju aroma lebih diminati oleh pelanggan

BAB III

SUSUNAN MANAJEMEN

A. Struktur Organisasi
B. Deskripsi Pekerjaan

1. Owner/Pemilik Usaha

Owner adalah kata berbahasa Inggris dari kata own yang artinya adalah sendiri atau
pemilik. Pengertian owner dapat dilihat dari berbagai sudut. Dalam bahasa Indonesia,
owner artinya adalah pemilik. Namun, dalam dunia bisnis, seseorang dapat disebut
sebagai owner apabila ia adalah pemilik dari usaha tersebut. Oleh sebab itu, owner juga
sering dijuluki sebagai bos besar yang tugasnya adalah untuk memastikan bisnis dapat
berjalan dengan lancer.

Pada umumnya, kata owner lebih fokus digunakan untuk para pemilik perusahaan atau
orang yang berinvestasi pada perusahaan. Owner juga dapat berupa perorangan ataupun
kelompok. Pada intinya, owner adalah seseorang yang menjalankan atau melakukan
investasi pada perusahaan.

1.1 Tugas Owner:


a. Memimpin Perusahaan.
Seorang owner keju aroma memiliki tugas untuk menjadi pemimpin serta diharuskan
mampu memastikan industri keju aroma yang dijalankan dapat atau berjalan dengan
lancar. Tanggung jawab dari seorang owner ini tentunya tidak mudah. Harus dapat
memastikan bahwa bisnis yang sedang dijalankan harus dapat berjalan dengan
optimal sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

b. Menyediakan Biaya atau Anggaran untuk Perusahaan


Dalam hal ini, owner keju aroma tidak hanya sebagai pemilik bisnis atau perusahaan
saja, akan tetapi juga seseorang yang berinvestasi pada perusahaan tertentu. Oleh
karena itulah, maka tugas seorang owner adalah menyediakan anggaran untuk
perusahaan. Owner harus bisa menyediakan modal awal agar suatu perusahaan dapat
berdiri dan terus memastikan adanya anggaran yang digunakan untuk operasional
perusahaan.
c. Mengembangkan Strategi Bisnis
Pengembangan strategi pemasaran harus terus diperbarui, sehingga perusahaan dapat
mencapai hasil yang maksimal dalam menjalankan bisnisnya. Seperti diketahui, usaha
keju aroma pasti sudah banyak pesaing bisnis nya. Sebagai pelaku bisnis yang
membangun sebuah usaha, harus dapat memastikan, bahwa produk keju aroma yang
dipasarkan harus dapat terlihat “berbeda” dibandingkan dengan produk yang
sejenisnya. Pengembangan strategi bisnis ini menjadi tanggung jawab dari seorang
owner agar bisa memenuhi visi dan misi perusahaan. Mengelola pasar serta keuangan
menjadi hal yang paling utama dalam langkah menyusun rencana bisnis.

d. Melakukan Evaluasi
Selama mengawasi jalannya perusahaan, owner diharuskan peka jika ia menemukan
suatu hal yang tidak beres pada bisnisnya. Lalu, dari masalah yang ia temukan
tersebut, seorang owner diharuskan berpikir dengan cepat untuk segera menemukan
solusi. Solusi yang diambil juga tidak boleh berdasarkan emosi belaka, tetapi harus
berdasarkan pertimbangan yang matang dengan mempertimbangkan beberapa faktor.
Dalam proses evaluasi disini, seorang owner harus menciptakan sebuah perubahan
yang optimal agar dapat menghasilkan sebuah progress yang terbaik untuk bisnis keju
aroma.

2. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah upaya perusahaan untuk mengelola sumber
daya manusia yang dimiliki, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan. Target perusahaan, jadi tujuan utama semua pekerjaan yang dilakukan oleh
karyawan.

Meski demikian, manajemen SDM kekinian tak lagi hanya berfokus pada pemenuhan
target perusahaan saja, namun juga memikirkan bagaimana perkembangan dari setiap
talent yang dimiliki perusahaan. Hal ini bergeser karena talent kini tak hanya berperan
sebagai ‘mesin’ saja, tapi juga sebagai aset yang dimiliki perusahaan.

Orientasi pragmatis kemudian diubah jadi orientasi proses. Harapannya, semakin baik
perkembangan individu talent yang dimiliki, maka semakin baik pula kinerja yang
diberikan untuk perusahaan. Akhirnya, performa perusahaan bisa meningkat dari waktu
ke waktu.

Ada beberapa fungsi yang bisa jadi acuan kerja manajemen sumber daya manusia secara
umum.

a. Perencanaan

Fungsi ini dilakukan dalam rangka mengkaji, menelaah, dan mengamati kebutuhan SDM
secara sistematis untuk memastikan jumlah karyawan dan bidang keahlian yang
dibutuhkan. Analisa jabatan, pemilihan calon karyawan, pembagian kerja, masuk ke
dalam fungsi ini.

b. Rekrutmen hingga Pemberhentian

Manajemen SDM juga bertanggung jawab atas proses rekrutmen hingga pada
pemberhentian karyawan secara baik. Perencanaan rekrutmen, pemilihan kandidat,
onboarding, hingga pada saatnya nanti kerjasama harus diakhiri, semua wajib dengan
proses yang sesuai dengan ketentuan hukum.

c. Fungsi Pengupahan

Perencanaan, penghitungan, pembayaran, dan komplain terkait pengupahan, jadi fungsi


selanjutnya yang dimiliki manajemen SDM. Semua juga wajib diberikan sesuai dengan
ketentuan yang telah disepakati dalam kontrak atau kesepakatan kerja, terkait lembur,
potongan, tunjangan, hingga ke tambahan atau insentif tertentu.

d. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karier

Melakukan penilaian kinerja secara berkala berguna untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan karyawan sudah berkembang. Di waktu yang sama, disediakan pula
kesempatan jenjang karir untuk karyawan yang sudah memenuhi kualifikasi, sehingga
karyawan bisa memiliki motivasi dalam meningkatkan kemampuannya.

e. Pelatihan dan Pengembangan Kemampuan


Manajemen sumber daya manusia juga berfungsi dalam rangka memberikan pelatihan
serta pengembangan kemampuan dari talent yang dimiliki. Talent adalah aset, mindset
seperti ini akan membuat talent sebagai investasi hidup yang dapat memberikan ROI yang
diharapkan ketika diberikan cukup effort dalam pengembangannya.

f. Keselamatan Kerja

Tak hanya menyoal kesejahteraan dan peningkatan performa, manajemen SDM juga
wajib berfokus pada keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka menjaga hajat hidup
setiap talent yang ada. Perancangan manajemen resiko, program motivasi, strategi
konflik, serta memperhatikan keselamatan kerja di dalam atau di luar perusahaan.

g. Pengelolaan Hubungan Kerja

Mengelola hubungan kerja dengan setiap elemen yang ada di perusahaan, menghormati
hak antar talent atau pegawai, menetapkan prosedur keluhan dan masukan dapat
disampaikan, hingga penelitian pada manajemen SDM yang baik. Fungsi ini dijalankan
dengan sebaik-baiknya dengan mempertimbangkan hak talent yang dimiliki perusahaan.

Dengan ketujuh fungsi yang disebutkan di atas, tujuan dari manajemen SDM ini
sebenarnya sudah cukup jelas.

Tujuan ini bisa dicapai selama praktek manajemen sumber daya manusia yang dilakukan
bisa efisien dan efektif, sesuai dengan keperluan perusahaan dengan mempertimbangkan
hak-hak dan kesempatan bagi talent yang dimilikinya

Dengan penerapan secara cermat, tak hanya perusahaan yang mendapat manfaat dari
manajemen SDM, namun juga karyawan secara langsung. Manfaat yang bisa didapatkan,
dilihat dari kedua sisi, bisa Anda simak dalam poin singkat ini :

a. Optimalisasi SDM yang dimiliki


b. Peningkatan produktivitas dan disertai kepuasan kerja
c. Memetakan kebutuhan talent di setiap bagian yang sudah dan akan dimiliki
d. Data lengkap terkait informasi ketenagakerjaan
e. Penelitian untuk perencanaan di masa yang akan datang

Manajemen sumber daya manusia memang bersifat krusial, karena mengelola elemen
hidup dari perusahaan atau bisnis secara langsung. Tanpanya, perusahaan bisa
menghabiskan banyak sekali anggaran hanya untuk menemukan dan memanfaatkan
talenta yang diperlukan.

3. Divisi Produksi

Bertanggung jawab dan mengawasi pelaksanaan proses produksi, mulai dari bahan baku
awal sampai menjadi barang jadi. Menjaga dan mengawasi agar mutu bahan baku dalam
proses dan mutu barang jadi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan

4. Divisi Keuangan

a. Pengertian Manajemen Keuangan dalam Divisi Keuangan

Manajemen keuangan merupakan suatu kegiatan untuk mengelola keuangan perusahaan,


kemudian di dalamnya terdiri dari perencanaan untuk mendapatkan pendanaan. Jadi
manajemen keuangan sendiri memiliki tujuan untuk mengalokasikan dana juga
mengelola aset perusahaan yang ada untuk tujuan tertentu. Kemudian untuk manajer
keuangan merupakan seorang individu yang bekerja untuk menciptakan strategi tersebut,
mengelola dan mengaplikasikannya. Selain manajer, tentu saja jalannya keuangan
perusahaan banyak dipengaruhi oleh divisi khusus keuangannya yang ada.

Divisi bidang pendanaan ini bertugas untuk merencanakan, melaksanakan,


mengendalikan seluruh sumber daya perusahaan yang ada. Maksud dari sumber daya
perusahaan itu seperti karyawan, produk yang dimiliki hingga lokasi bangunan kerjanya.
Semua pengelolaan dan kegiatan ini digunakan untuk tujuan sebagai pendukung
kemajuan kerja dengan efektif juga efisien. divisi bidang pendanaan ini bertugas untuk
merencanakan, melaksanakan, mengendalikan seluruh sumber daya perusahaan yang
ada. Maksud dari sumber daya perusahaan itu seperti karyawan, produk yang dimiliki
hingga lokasi bangunan kerjanya. Semua pengelolaan dan kegiatan ini digunakan untuk
tujuan sebagai pendukung kemajuan kerja dengan efektif juga efisien.

b. Tugas Manajer Keuangan


 Bekerja Sama dengan Manajer Lainnya

Untuk tugas manajer dari divisi keuangan yang pertama dan penting sekali untuk
dipahami adalah mampu bekerja sama dengan manajer lainnya. Kemampuan bekerja
sama dengan rekan lainnya tentu saja akan membantu perusahaan untuk berkembang dan
meminimalisir kegagalan kerja dan keuangan. Oleh sebab itu, perlu sekali seorang
manajer itu komunikatif terhadap rekan lainnya.

 Membuat Perencanaan Umum Keuangan Perusahaan

Tugas lainnya yang dibebankan pada konsep kerja divisi ini adalah harus mampu
membuat sebuah perencanaan umum keuangan perusahaan. Misalnya saja membuat
perencanaan keuangan dalam periode tertentu, seperti 1 tahun kerja atau periode bulanan
kerja. Manajer dan divisi ini harus memiliki kemampuan untuk menyusun perencanaan
ini untuk kemudian dikembangkan atau dievaluasi bersama sebelum diterapkan.

 Menjalankan Roda Perusahaan Seefisien dan Seefektif Mungkin

Tugas lainnya yang harus diemban adalah harus mampu menjalankan sebuah roda
perusahaan dengan efisien dan efektif. Kemampuan ini diharuskan agar perusahaan yang
dipimpin ini tidak bekerja berlebihan atau mengalami pembengkakan gaji karyawan.
Roda perusahaan harus berjalan efisien untuk mendapatkan pendapatan yang mumpuni
demi pengembangan lanjutan

 Mengambil Keputusan dalam Investasi

Tugas manajer keuangan lainnya yang wajib dikerjakan dalam membantu menjalankan
perusahaan adalah mampu mengambil keputusan dalam investasi. Didalam menjalankan
sebuah perusahaan maka tentu saja ada kegiatan kerjasama investasi dengan rekan
lainnya bukan. Nah dalam pengambilan keputusan investasi ini manajer harus mampu
meng-handle nya dengan syarat investasi itu menguntungkan.

 Bertanggung Jawab dalam Berbagai Keputusan Pembiayaan yang Ada

Membuat keputusan pembiayaan operasional perusahaan juga tidak dapat dilakukan


dengan semena-mena tanpa perhitungan. Tugas pembuatan keputusan pembiayaan ini
menjadi salah satu tugas lainnya dari divisi ini. Keputusan pembiayaan yang diambil
seorang manajer sendiri, harus menguntungkan perusahaan dalam operasionalnya lho.
 Menghubungkan Perusahaan pada Pasar Keuangan

Tugas lainnya yang cukup berat dari manajer keuangan adalah bekerja menghubungkan
perusahaan yang ada pasar keuangan. Jangan sampai perusahaan yang ada tidak
berkembang dan tidak mampu bersaing dalam persaingan kerja. Jadi seorang manajer
dan divisi bidang keuangan ini wajib berinovasi dan bekerja aktif dalam menghubungkan
perusahaan yang ada pada pasar.

 Bertugas Memajukan Keuangan Perusahaan

Selanjutnya tugas dari manajer divisi ini adalah memajukan keuangan dari perusahaan.
Jangan sampai pengelolaan dana akan menjadi salah tempat dan menghasilkan kerugian.
Pengeluaran, pendapatan, laba hingga rugi harus dicatat dan menjadi tanggung jawab
manajer untuk dikelola.

c. Tanggung Jawab Seorang Manajer Keuangan Pada Divisi Keuangan

 Mengkoordinasikan Pengontrolan Dana Perusahaan

Tanggung jawab dari manajer divisi ini sendiri harus mampu mengkoordinasikan
pengontrolan dana perusahaan. Jangan sampai masing-masing divisi kerja perusahaan
memiliki biaya operasional yang diluar kemampuan perusahaan. Kontrol keuangan
wajib dilakukan oleh manajer keuangan dan divisinya.

 Mengelola Fungsi Akuntansi yang Ada

Selain bertugas mengontrol dana perusahaan, tanggung jawab yang dibebankan adalah
mampu mengelola fungsi akuntansi yang ditetapkan. Jangan sampai menyalahi dari
peraturan dan sistem akuntansi kerja perusahaan yang sudah ditetapkan. Pengawasan dan
pengelolaan fungsi ini menjadi penting agar menjaga keteraturan keuangan perusahaan.

 Merencanakan dan Mengembangkan Sistem Keuangan Perusahaan

Selanjutnya tanggung jawab seorang manajer divisi bidang keuangan adalah


merencanakan juga mengembangkan sistem keuangan didalam perusahaan. Strategi
keuangan yang tepat tentu saja akan membuat keuangan perusahaan semakin
berkembang. Pengembangan sistem keuangan yang tepat juga akan mampu membuat
kemajuan dalam perusahaan yang dikelola.
 Memastikan Jalannya Efisiensi Kerja Perusahaan

Tanggung jawab lainnya yang dibebankan adalah harus mampu memastikan jalannya
kinerja perusahaan secara efisien. Tidak boleh bertele-tele, tidak boleh memakan waktu
kerja yang kurang efektif dan membengkakan keuangan perusahaan. Manajer divisi
keuangan harus bisa menjaga kinerja perusahaan tetap penuh kesesuaian, efisien juga
efektif.

 Bertanggung Jawab Menjaga Pengelolaan Pajak Perusahaan

Namanya sebuah perusahaan, maka dalam kinerjanya tentu saja akan dikenakan sebuah
pajak kerja. Nah, tanggung jawab manajer dan divisi ini sendiri harus mampu mengelola
pajak perusahaan yang ada agar dibayarkan tepat waktu. Jangan sampai pembengkakan
bisa terjadi agar menjauhkan perusahaan dari denda pajak yang dibebankan.

 Menjaga Arus Kas, Utang dan Piutang

Untuk tanggung jawab manajer divisi ini sendiri yang terakhir adalah harus mampu
menjaga arus kas, utang dan piutang yang dimiliki. Jadi jangan sampai jumlah kas yang
ada misalnya hingga mengalami nilai Rp. 0,- yang akan merugikan. Kemudian harus
menjaga arus utang perusahaan agar tidak terlalu bengkak dan juga keuangan perusahaan
agar tidak dihutang berlebihan.

5. Divisi Marketing

Marketing adalah salah satu aktivitas yang penting dalam perusahaan. Bila diibaratkan
perang, marketing adalah pasukan terdepan dalam sebuah peperangan. Karena itulah,
tugas marketing berperan besar dalam menentukan maju mundurnya sebuah perusahaan.
Marketer adalah otak di balik kesuksesan mengenalkan produk atau jasa ke dunia luar.
Dari situ, perusahaan mengharapkan adanya penjualan atau istilahnya, konversi. Demi
mencapai tujuan ini, ada banyak tugas marketing yang harus dikerjakan. Mulai dari
perencanaan strategi marketing, memonitor tren pasar, dan membuat iklan untuk
kampanye. Belum lagi soal mengatur strategi harga sampai menargetkan calon pembeli
berdasarkan demografi dan data pendukung lain. Pokoknya ini bukanlah proses yang
pendek.
Kemajuan teknologi dan internet pun ikut berperan dalam membuat pekerjaan di bidang
marketing semakin kompleks. Ia bisa berisikan kolaborasi lintas bidang, misalnya: desain
grafis, humas, digital marketing, search engine optimization (SEO), desain web, dan
sebagainya.

a. Tugas marketing

 Marketing Bertugas dalam Berpromosi

Maksud dari fungsi marketing adalah memperkenalkan atau mempromosikan setiap


produk dan perusahaan yang sudah dihasilkan dan disebarluaskan kepada masyarakat.
Sehingga perusahaan dan produknya dapat dikenal dan perusahaan juga dapat memiliki
jumlah peminat yang banyak terhadap produk yang dihasilkannya.

 Berperan sebagai Sales

Sebuah marketing dapat berperan sebagai sales dengan maksud, tugas marketing
biasanya adalah untuk menghasilkan pemasukan bagi perusahaan dengan cara
melakukan penjualan dan penawaran terhadap produk yang telah dihasilkan oleh
perusahaan.

 Marketing Bertugas Mendalami Riset dan Pengembangan

Marketing memiliki tugas dalam meriset dan mengembangkan produk dalam sebuah
perusahaan.Maksudnya adalah marketing bertugas dalam mendapatkan berbagai macam
informasi dan menyampaikannya pada perusahaan tentang segala sesuatu yang
bermanfaat untuk mendukung dalam meningkatkan kualitas maupun penjualan yang
sudah dihasilkan oleh perusahaan untuk dipasarkan.

 Marketing Bertugas sebagai Perwujudan Konsep Marketing Communication

Maksud marketing yang berperan sebagai perwujudan konsep marketing communication


ini memiliki berperan untuk membuat atau menjalin hubungan ataupun komunikasi yang
baik antara perusahaan dan masyarakat atau perusahaan dan lingkungan sekitarnya.
Selain itu, agar hubungan yang memiliki kerja sama antara perusahaan yang satu dengan
yang lain juga dapat menjalankan kerjasamanya secara baik dan saling membawa
keuntungan bersama
BAB III

PERENCAAAN PRODUKSI

A. Deskripsi Produk
Keju aroma merupakan camilan berisi keju yang dibalut kulit lumpia dan dimasak
dengan cara digoreng garing sehingga memiliki tekstur renyah. Bentuknya mirip
sekali dengan pisang aroma yang mungkin sudah lebih dulu dikenal sejak lama.

Keju Aroma kami memiliki citarasa yang unik dan mampu memenuhi keinginan
kuliner terbaik di kalangan masyarakat. Setiap potongan keju yang ada adalah karya
seni yang terinspirasi, diciptakan dengan hati-hati menggunakan bahan-bahan pilihan
terbaik. Dan berbagai citarasa variasi yang berbeda-beda akan kami sajikan.

Rasa keju yang asin dan gurih membuat banyak kalangan masyarakat menyukai keju
aroma. Dengan banyaknya penyuka keju aroma ini, membuat bisnis keju aroma
sangat menguntungkan apabila dijalankan.

Peluang bisnis keju aroma ini masih terbuka bagi siapa pun yang ingin mencoba
berbisnis keju aroma. Proses menjalankan usaha keju aroma sangat mudah dan
simple, dengan menyiapkan bahan baku, peralatan usaha dan sebagainya makan bisnis
keju aroma dapat dijalankan dengan mudah. Asalakan mengerti cara menjalankan
usaha keju aroma, maka bisnis pun bisa dijalankan dengan mudah. Jika ingin bisnis
keju aroma berjalan dengan baik, perlu membuat kreasi baru untuk menarik minat
masyarakat dalam mencoba keju aroma. Membuka usaha camilan ini tidak
membutuhkan modal besar karena bahan dan peralatan yang dibutuhkan bisa
diperoleh dalam harga murah.

B. Variasi Produk
Dalam hal ini, pada usaha keju aroma kami menyediakan berbagai macam variasi
produk yang tersedia. Diantaranya:
 Keju aroma klasik dan keju aroma modern.
Yaitu dalam variasi keju aroma klasik, yang tersedia hanya keju aroma nya
saja tanpa ada tambahan variasi rasa lainnya diatas keju aromanya.

Sedangkan untuk variasi keju aroma modern, yang tersedia adalah varian
keju aroma dengan berbagai macam pilihan saus(rasa) yang beraneka ragam,
mulai dari; rasa coklat, rasa tiramisu, rasa greentea, rasa strawberry, rasa
SKM, rasa taro dan masih banyak lagi pilihan rasa lainnya yang dapat
disesuaikan dengan preferensi kesukaan dari masyarakat.

C. Inovasi Produk
Inovasi produk yang tersedia dalam usaha keju aroma ini ada berupa Keju aroma unik
dan keju aroma lokal. Yang dimana dalam keduanya ini memiliki perbedaan ciri khas
masing-masing, contohnya seperti:
 Keju aroma unik
Yaitu dengan menciptakan keju aroma dengan topping buah-buahan seperti
mangga, stroberi, atau jeruk yang ditaruh diatasnya. Keju dengan aroma yang
unik akan menarik minat pelanggan dan membuat produk menjadi berbeda
dari yang lainnya. Karena menyatukan perpaduan antara memakan stik keju
bersamaan dengan topping buah-buahan diatasnya.

 Keju aroma standard


Yaitu dengan mencipkan keju aroma dengan topping standard seperti keju /
oreo / sereal / sejenisnya, yang ditaruh diatasnya. Maka dapat menciptakan
inovasi keju aroma yang berbeda dari yang lainnya. Dengan sensasi selain rasa
saus yang ada serta topping yang disediakan diatas keju aromanya.

D. Alur Produk
Dalam hal proses alur produk usaha keju aroma membutuhkan 2 metode cara supaya
dapat berkembang daripada kompetitor lainnya. Yaitu dengan melakukan produksi
langsung dan produksi tidak langsung.
 Produksi Langsung
Yaitu dengan memproses barang dari awal produksi hingga produk tersebut
sudah siap untuk dikonsumsi. Dengan alur produksi sebagai berikut; Bahan
tersedia - Produksi – Goreng - Jual – Customer.
 Produksi tidak Langsung
Yaitu dengan memproses barang dari awal produk hingga setengah jadi, untuk
diberikan kepada distributor / agen sebagai media penyaluran. Dengan alur
produksi sebagai berikut; Bahan tersedia - Produksi – Kemas frozen - Custom
(apabila ada permintaan) – Goreng.

E. Penentuan Lokasi
Supaya produk usaha keju aroma ini cepat dikenal masyarakat, maka perlu mencari
lokasi usaha yang dekat dengan keramaian. Agar bisnis bisa berjalan dengan cepat
dan mudah. Selain itu, produk usaha bisa cepat terjual. Lokasi penjualan keju aroma
ini adalah di sekitar sekolahan atau kampus, yang berada di jalan raya besar yang
strategis.
BAB IV

PERENCANAAN PEMASARAN

A. Analisa STP

1. Segmenting

Segmenting atau segmentasi pasar adalah langkah pertama untuk membuat strategi STP. Di
langkah segmenting, kamu perlu membagi target pasarmu menjadi kelompok konsumen
potensial. Ada 4 kategori dalam tahap ini, yaitu:

a. Demografis
Perempuan/laki-laki, usia 17 – 45 tahun, yang memiliki pekerjaan sebagai
pelajar/mahasiswa hingga karyawan dengan pendapatan sekitar Rp2-5 juta.
b. Geografis
Demi memastikan kualitas dari kejunya tetap terjamin, maka jika kamu menjalankan
bisnis Keju Cheddar atau Mozarella di area Jakarta, jangkauan geografismu berada di
Jabodetabek dan sekitarnya, seperti Tangerang, Depok, atau Bekasi.
c. Psikografis
Secara psikografis, target pasarmu menyukai berbagai macam olahan keju untuk dibuat
makanan lezat lainnya. Biasanya mereka juga menggunakan keju sebagai topping.
d. Perilaku
Lalu, perilaku target pasarmu adalah orang yang ingin membuat cemilan lezat dengan
mengandung lemak dan protein cukup, biasanya disebut dengan “sumber nutrisi yang
baik bagi tubuh”. Tapi, tak menutup kemungkinan juga bagi mereka yang ingin menyicipi
makanan unik yang sedang menjadi tren karena keju bisa diolah apa aja.

2. Targeting

Analisis penempatan target mengharuskan untuk menentukan salah satu hasil segmenting
dengan kualitas yang paling sesuai. Targeting dalam STP marketing juga bisa kamu
pertimbangkan dari beberapa faktor, seperti:
a. Profitabilitas
Dalam menjalankan bisnis “Keju Aroma” ini profit atau keuntungan target sebesar 40 jt
setiap bulannya untuk semua kalangan. Kami menghadirkan berbagai macam jenis keju
sehingga menarik minat pasar yang tentunya bisa diolah sesuai permintaan pasar.
b. Pertumbuhan (Growth)
Dalam visi kami memiliki “walking is better than running” yaitu mengusung konsep agar
dalam membangun bisnis harus diperhatikan sekali step by step agar terkonsep dengan
matang untuk membuat sebuah bisnis itu menjadi auto pilot nantinya. Jadi misi – misi nya
harus sejalan dengan visi serta ditanamkan dalam hati serta pikiran para karyawan untuk
berjuang bersama dalam membesarkan bisnis “Keju Aroma”.
c. Kemudahan Akses
Hambatan pertama yang akan pasti dialami ialah produk knowlodge. Serta mekanisme
dalam pemesanan bagi calon target pasar. 2 hal ini harus segera ditemukan solusinya
untuk menjalankan suatu bisnis.

3. Positioning

Strategi STP marketing selanjutnya adalah positioning, yaitu cara untuk menempatkan iklan


atau promosi produk di segmen yang telah kamu pilih dengan target yang telah disusun.

a. Berikan Penawaran Solusi


Jika semua sudah berjalan dengan terstruktur, hal yang terpenting harus diperhatikan ialah
akses untuk para target pasar. Pastinya target pasar tentu kurang memahami produk yang
ingin dipasarkan, makanya “Keju Aroma” membuat langkah – langkah sebagai berikut:
Langkah pertama membuat pabrik seolah seperti tempat hiburan yang mengedukasi
agat calon target pasat dapat menikmati perjalanan dan lebih mengetahui manfaat dari
produk tersebut.
Langkah kedua yang dilakukan membangun kerjasama dengan jasa ekspedisi untuk
menjangkau wilayah Jabodetabek sebagai target utama agar costumer mendapatkan
perlakuan spesial tanpa perlu mendatangi pabrik tersebut.
Langkah ketiga menjaga mitra yang sudah menjalin Kerjasama agar terus
membersamai, bahkan kalo perlu jangkauannya di perluas bagi calon target lainnya.
b. Temukan Unique Selling Point (USP)
Indonesia kaya akan rempah – rempah yang berlimpah, tentunya banyak pebisnis yang
bergerak dibidang sama. Dalam hal ini yang membedakan “Keju Aroma” dengan yang
pesaing lainnya ialah mampu mengedukasi target pasar dan sangat terbuka untuk melihat
langsung proses – proses pengolahan keju sehingga bisa meyakinkan targett pasar kalau
produk yang dihasilkan terjamin higenis kualitasnya.

c. Susun Campaign Yang Disukai Target Pasar


Dalam hal ini merupakan ujung tombak dalam membangun sebuah bisnis. Sebagai owner
harus melihat tren terkini kemudian melakukan putar otak agar dapat dikombinasikan
dengan produk knowledge dari “Keju Aroma”.

B. Analisa SWOT

STRENGHT ( KEKUATAN ) WEAKNESS ( KELEMAHAN)


1. Mempunyai ciri khas produk yang 1. Harga bahan baku naik turun (tidak
berbeda dari yang lain stabil)
2. Mempunyai topping yang berbeda 2. Keju terkadang banyak yang terlalu
rasa basi
3. Ada diskon menarik di setiap kali 3. Harus tepat dalam meracik bahan
pembelian dasarnya, jika ada yang kurang pas
maka rasanya akan berbeda
OPPORTUNITY ( PELUANG ) TREAT ( ANCAMAN )
1. Masyarakat Indonesia cenderung 1. Masyarakat bosan dengan olahan ini,
konsumtif sehingga masyarakat tetap karena ada pergeseran selera
membeli 2. Munculnya pesaing baru untuk
2. Karena produk ini terbilang baru, produk yang lebih inovatif
maka pesaingnya masih sedikit
3. Dengan pesaing sedikit, besar
kemungkinan akan mendapat laba
yang besar

C. ANALISA BAURAN PEMASARAN


Produk keju aroma yang akan dipasarkan adalah keju aroma asli dengan rasa yang kuat
dan khas. Keju ini diproduksi dengan bahan-bahan berkualitas tinggi dan proses produksi
yang baik untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Produk keju aroma asli ini juga
memiliki varian keju dengan rasa yang berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.

Produk keju aroma "Arjuna" yang akan dipasarkan adalah keju aroma asli dengan rasa
yang kuat dan khas. Keju ini diproduksi dengan bahan-bahan berkualitas tinggi dan
proses produksi yang baik untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Produk keju
aroma "Arjuna" juga memiliki varian dengan rasa yang berbeda-beda untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.

 Produk (Product): Produk keju aroma yang akan dipasarkan adalah keju aroma asli
dengan rasa yang kuat dan khas. Keju ini diproduksi dengan bahan-bahan berkualitas
tinggi dan proses produksi yang baik untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Produk keju aroma asli ini juga memiliki varian keju dengan rasa yang berbeda-beda
untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
 Harga (Price): Harga produk keju aroma disesuaikan dengan kualitas dan varian
produk yang ditawarkan. Harga keju aroma frozen yang berisikan 10 pcs dijual
seharga Rp. 20.000,- per bungkus. Sedangkan untuk varian keju aroma non-
frozen(goreng) isi 10 pcs, dijual mulai dari Rp. 25.000,- per bungkus.
 Promosi (Promotion): Promosi produk keju aroma dilakukan melalui iklan di media
sosial, brosur, dan leaflet yang dibagikan pada acara pameran kuliner. Selain itu, keju
aroma ini juga dipromosikan melalui endorsmen dengan beberapa influencer yang
banyak dikenal kalangan muda
 Tempat (Place): Produk keju aroma dijual di area sekitaran sekolah / kampus atau
lokasi yang strategis ramai pengunjung dan juga kami menaruh ke mitra-mitra khusus
yang bekerjasama untuk produk keju aroma ini. Penempatan produk ini diatur
sedemikian rupa agar mudah dijangkau oleh konsumen, serta dipasang tampilan
produk yang menarik agar menambah daya tarik bagi konsumen.

Dalam hal ini, penekanan pada bauran pemasaran bertujuan untuk memperkenalkan
keunikan dari produk keju aroma kepada konsumen, serta memenuhi kebutuhan pasar
yang ingin mencoba variasi keju baru dengan rasa khas. Selain itu, dengan penyesuaian
harga yang kompetitif, promosi yang menarik, dan penempatan produk yang strategis,
diharapkan produk keju aroma ini akan lebih mudah diterima oleh konsumen dan berhasil
memasuki pasar keju yang sudah ada.

D. Digital Marketing

a. Advertising

“Keju Aroma” akan melakukan promosi dengan brosur. Brosur akan dibagikan pada saat
promosi ke toko atau supermarket, sarana ini digunakan untuk menjangkau konsumen
yang ada. Tujuan dari promosi ke toko dan supermarket adalah untuk memperkenalkan
produk keju “keju aroma” konsumen.

b. Internet Marketing

Internet marketing “Keju Aroma” dilakukan dengan memanfaatkan media sosial yang
sedang berkembang belakangan ini. Media sosial yang digunakan adalah instagram,
facebook, twitter dan tiktok. Tujuan dari penggunaan media sosial adalah untuk
meningkatkan brand awareness di kalangan konsumen.

BAB V

PERENCANAAN KEUANGAN

A. Sumber Dana

Kami memastikan untuk melakukan pemantauan keuangan yang cermat, merekam


semua pendapatan dan pengeluaran, serta mengevaluasi kinerja keuangan usaha Keju
Aroma secara berkala. Perencanaan keuangan yang baik akan membantu kami mengelola
dana dengan bijak, mengidentifikasi peluang untuk mengembangkan usaha, dan mencapai
tujuan keuangan yang kami tetapkan.

Berikut adalah contoh perencanaan keuangan usaha Keju Aroma kami dengan sumber
dana dari pendapatan pribadi kami dan beberapa angka sebagai ilustrasi:

1) Gaji: Pendapatan bulanan kami dari pekerjaan tetap adalah Rp 8.000.000.

2) Pendapatan Sampingan: Kami memiliki pekerjaan sampingan di luar berjualan Keju


Aroma dengan pendapatan tambahan sebesar Rp 5.000.000 per bulan.
3) Tabungan Pribadi: Kami memiliki tabungan pribadi yang dapat digunakan untuk
modal usaha Keju Aroma. Jumlah tabungan pribadi kami ditotal adalah Rp 20.000.000.

4) Pinjaman Bank: Kami mengajukan pinjaman modal usaha dari bank sebesar Rp
30.000.000.

B. Kebutuhan Pembiayaan

Kami memastikan untuk menghitung secara cermat dan melakukan riset pasar terkait
harga peralatan dan bahan baku, serta menyesuaikan kebutuhan pembiayaan dengan
rencana bisnis yang telah kami susun. Dalam perencanaan keuangan usaha Keju Aroma
kami, berikut adalah alokasi dana yang mungkin dilakukan:

1) Modal Awal: Kami menggunakan tabungan pribadi sebesar Rp 20.000.000 dan


pinjaman bank sebesar Rp 30.000.000 untuk modal awal usaha gerai donat. Total modal
awal yang tersedia adalah Rp 50.000.000.

2) Pembelian Peralatan dan Bahan Baku: Alokasikan sekitar Rp 20.000.000 dari modal
awal untuk membeli peralatan penunjang. Sisanya, sebesar Rp 30.000.000, dapat
digunakan untuk membeli bahan Keju Aroma, seperti keju, gula, susu, toping, dan bahan
lainnya.

3) Pemasaran dan Promosi: Alokasikan sekitar Rp 4.000.000 per bulan dari pendapatan
sampingan dan gaji kami untuk kegiatan pemasaran dan promosi usaha Keju Aroma,
seperti iklan lokal, media sosial, atau program loyalitas pelanggan.

4) Cadangan dan Pengembangan: Sisihkan sekitar 10% hingga 15% dari pendapatan
bersih per bulan untuk cadangan dan pengembangan usaha, seperti memperluas usaha
Keju Aroma, memperbaiki peralatan, atau menghadapi keadaan darurat.

C. Biaya Operasional

Kami menyisihkan sekitar Rp 15.000.000 per bulan dari pendapatan sampingan dan
gaji kami untuk biaya operasional usaha Keju Aroma, termasuk biaya sewa tempat,
listrik, air, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya.

D. Perkiraan Pengeluaran

Kami memastikan untuk memperhitungkan pengeluaran tersebut dalam perencanaan


keuangan kami dan selalu melakukan pengawasan yang cermat terhadap pengeluaran
actual untuk memastikan kepatuhan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Perkiraan
pengeluaran untuk usaha Keju Aroma kami:

1) Pembelian Peralatan: Estimasi biaya pembelian peralatan seperti wadah pengorengan,


wadah penyimpanan, meja kerja, dan perlengkapan lainnya dapat berkisar Rp 20.000.000

2) Bahan Baku: Estimasi biaya bahan baku untuk produksi Keju Aroma dapat bervariasiv
tergantung pada skala produksi dan harga pasar. Misalnya, anggaplah biaya bahan baku

per bulan sekitar Rp 5.000.000.

3) Biaya Operasional:

a. Sewa Tempat: Estimasi biaya sewa tempat usaha Keju Aroma dapat bervariasi
tergantung pada lokasi dan ukuran gerai. Biaya sewa tempat sebesar Rp 3.000.000 per
bulan.

b. Listrik dan Air: Estimasi biaya listrik dan air dapat bervariasi tergantung pada
konsumsi energi dan tarif yang berlaku di lokasi kami. Biaya listrik dan air sekitar Rp
500.000 per bulan.

c. Gaji Karyawan: Besaran gaji yang akan diberikan sesuai dengan peran dan tanggung
jawab mereka.

d. Biaya Kebersihan: Biaya kebersihan sekitar Rp 500.000 per bulan.

e. Biaya Perawatan Peralatan: Sekitar 10% hingga 15% kami sisihkan dari biaya peralatan
sebagai perkiraan biaya perawatan dan pemeliharaan peralatan perbulan.

4) Pemasaran dan Promosi: Estimasi biaya pemasaran dan promosi dapat berkisar antara
Rp 2.000.000 hingga Rp 5.000.000 per bulan, tergantung pada strategi yang kami pilih.
Ini mencakup biaya iklan, pembuatan konten, cetak brosur, dan kegiatan promosi lainnya.

E. BEP dan PBP


Break-Even Point atau BEP adalah titik di mana pendapatan usaha sama dengan
biaya, sehingga tidak menghasilkan keuntungan maupun kerugian. BEP memberikan
gambaran tentang berapa banyak produk atau jasa yang perlu dijual untuk mencapai titik
impas atau break-even. Formula untuk menghitung BEP adalah: BEP = Total Biaya Tetap
/ (Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit) Payback Period atau PBP adalah waktu
yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali investasi awal yang telah ditanamkan
dalam usaha. PBP memberikan indikasi tentang seberapa cepat investasi awal dapat
dikembalikan. PBP dihitung dengan membagi investasi awal dengan arus kas bersih yang
dihasilkan setiap periode. PBP diukur dalam periode waktu. Kondisi keuangan kami dan
kebutuhan penjualan kami, antara lain:

• Investasi Awal: Rp 50.000.000

• Harga Jual per Keju Aroma: Rp 10.000

• Biaya Variabel per Keju Aroma: Rp 5.000

• Total Biaya Tetap: Rp 20.000.000

1. Menghitung BEP:

BEP = 20.000.000 / (10.000 - 5.000) = 4.000 Keju Aroma Jadi, kami perlu menjual
minimal 4.000 donat untuk mencapai titik impas atau break-even.

2. Menghitung PBP:

Arus kas bersih yang dihasilkan per bulan adalah Rp 2.000.000 (dalam contoh ini, kami
mengasumsikan keuntungan setelah biaya dan pengeluaran lainnya). PBP = Investasi
Awal / Arus Kas Bersih per Bulan PBP = 50.000.000 / 2.000.000 = 25 bulan Jadi, dalam
contoh ini, diperlukan 25 bulan untuk mendapatkan kembali investasi awal.

F. ROI

ROI (Return on Investment) adalah metrik yang digunakan untuk mengukur tingkat
pengembalian atau keuntungan yang dihasilkan dari investasi yang dilakukan. Untuk
menghitung ROI, Anda perlu mengetahui keuntungan bersih yang diperoleh dari investasi
dan total investasi yang telah dilakukan. Berikut adalah cara menghitung ROI: ROI =
((Keuntungan Bersih - Total Investasi) / Total Investasi) * 100 Investasi awal adalah Rp
50.000.000 dan setelah satu tahun usaha Keju Aroma kami menghasilkan keuntungan
bersih sebesar Rp 20.000.000, maka perhitungan ROI adalah sebagai berikut:
ROI = ((20.000.000 - 50.000.000) / 50.000.000) * 100

= (-30.000.000 / 50.000.000) * 100

= -0.6 * 100

= -60%

Dalam contoh ini, ROI adalah -60%. Angka negatif menunjukkan bahwa investasi kami
mengalami kerugian sebesar 60% dari total investasi yang dilakukan. ROI yang negative
menandakan bahwa investasi belum menghasilkan keuntungan yang cukup untuk
mengembalikan modal awal.

Anda mungkin juga menyukai