Disusun oleh:
S1 AKUNTANSI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan proposal kewirausahaan ini. Proposal ini kami buat untuk
lebih memajukan usaha kami di bidang kuliner dan proposal ini kami beri judul “NYUBI”.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal ini, kami
mengucapkan banyak terimakasih karena yang telah mendukung kami dalam menyelesaikan
proposal ini.
Semoga proposal kewirausahaan ini dapat bermanfaat dan sebagai inspirasi untuk semua
pihak khususnya generasi muda dalam berkarya dan menciptakan ide-ide baru sehingga tercipta
wirausahawan yang sukses dalam negeri maupun luar negeri.
Kami menyadari bahwa proposal ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun agar usaha kami menjadi lebih baik. Atas
dukungan dari bapak, ibu, saudara, dan teman-teman, kami mengucapkan terimakasih.
Penyusun
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
GAMBARAN UNIT BISNIS
Negeri Indonesia kita ini kaya akan hasil alamnya. Salah satu hasil alam Indonesia yaitu
ubi jalar. Ubi jalar merupakan tanaman pangan dari golongan ubi-ubian yang berasal dari
Amerika Latin. Di Indonesia, tanaman ubi jalar ini cukup sering ditemui karena
pengelolaannya yang relatif tahan terhadap kekeringan. Di samping itu, ubi jalar dapat tumbuh
pada berbagai macam jenis tanah.
Saat ini wisata kuliner dipenuhi dengan berbagai varian makanan, mulai dari camilan,
kue basah maupun kering, sampai makanan khas nusantara. Berbagai pengusaha kuliner
banyak berinovasi untuk menyajikan makanan yang berbeda dan memiliki keunikan tersendiri,
hal tersebut dilakukan untuk menarik perhatian konsumen terhadap jenis makanan yang akan
dijual.
Ubi merupakan makanan yang sering ditemui dan digemari oleh berbagai kalangan.
Selain rasanya yang lezat, ubi juga memiliki khasiat yang sangat bagus untuk tubuh.
Keistimewaan lain ubi jalar yaitu sebagai salah satu tanaman penghasil karbohidrat yang
keempat setelah padi, jagung, dan ubi kayu. Dalam hal kandungan gizinya terutama pada
kandungan beta karoten yang cukup tinggi dibandingkan dengan jenis tanaman pangan
lainnya.
Karena selera konsumen yang sering berubah-ubah setiap waktu, di sini kami akan
menghadirkan olahan ubi yang baru dan masih jarang ditemui di pasar, yakni nugget ubi.
Produk ini kami namakan dengan “NÜBI”
3
konsumen agar membeli produk yang kita tawarkan dan memberi penjelasan serta pelayanan
terbaik agar konsumen merasa puas.
Produk yang dihasilkan dari usaha ini diberikan nama NYUBI yang merupakan
kepanjangan dari nugget dan ubi. Alasan pemberian nama produk tersebut karena
NYUBI merupakan olahan ubi yang dihaluskan kemudian dibalut dengan tepung panir
sehingga dapat kita dapat menyebutnya dengan nugget ubi.
Visi:
Misi:
Keunggulan Produk:
4
1.3.3 Deskripsi Produk
Industri makanan berbahan dasar ubi ungu masih jarang ditemui di Indonesia sehingga
produk ini menawarkan peluang usaha yang sangat baik. Pengolahan ubi ungu sebagai
bahan baku nugget dapat meningkatkan harga jual ubi ungu. Nugget termasuk makanan
yang disukai semua kalangan, sehingga nugget ini memiliki prospek yang bagus di
bidang kuliner. Pemilihan ubi ungu sebagai bahan dasar pembuatan produk ini
dikarenakan ubi ungu mengandung sekelompok antioksidan dan kandungan serat yang
tinggi yang baik untuk kesehatan. Selain itu, penggunaan ubi ungu pada produk ini
merupakan inovasi baru yang dapat mencegah konsumen jenuh dengan makanan olahan
berbahan dasar ubi ungu.
Proses Produksi
I. Bahan:
Ubi 5Kg
Tepung Terigu 1 Kg
Tepung Tapioka ½ Kg
Tepung Panir 1 Kg
Telur 1 Kg
Garam 1 Bungkus
Gula 1 Kg
Vanili 10 Bungkus
Minyak
II. Alat:
a. Panci (Kukusan)
b. Pisau
c. Baskom
d. Sendok
e. Loyang
f. Kuas
g. Piring
h. Penggorengan
i. Spatula
5
Berikut cara pembuatan nugget ubi ungu yaitu:
1. Kupas dan cuci bersih ubi ungu, kemudian kukus selama 20 menit.
2. Haluskan ubi ungu yang telah dikukus dengan garpu atau ditumbuk, kemudian
tambahkan tepung terigu, tepung tapioka, gula, telur, vanili, dan sedikit garam.
3. Uleni hingga tercampur merata.
4. Masukan adonan kedalam wadah, kemudian kukus kembali selama 20 menit.
5. Keluarkan adonan, kemudian cetak sesuai selera.
6. Baluri adonan dengan bahan basah yang terbuat dari campuran air dan tepung
terigu, kemudian balurkan kembali adonan ke tepung panir.
7. Panaskan minyak dan goreng hingga berwarna kecoklatan.
8. Nugget ubi siap disajikan dengan berbagai pilihan topping sesuai selera.
6
BAB II
ASPEK PERENCANAAN
2.1.1 Segmentasi
Segmentasi pemasaran dalam produk ini dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu:
Berdasarkan faktor demografis, segmentasi pasar kami adalah masyarakat Serang yang
berasal dari berbagai kalangan terutama remaja hingga dewasa. Dari faktor income,
produk Nyubi ini dapat dirasakan dengan harga yang terjangkau sehingga dapat
dinikmati oleh semua kalangan. Sedangkan dari faktor psikografisnya, produk ini cocok
untuk kalangan yang memiliki gaya hidup sederhana. Segmentasi pasar utama kami
dalam memasarkan produk ini adalah para Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
2.1.2 Targetting
Pada jangka pendek target utama pemasaran produk ini adalah kelompok Dosen,
Karyawan, dan Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Hal ini dikarenakan
fakta segmentasi ini memiliki ukuran pasar yang besar. Selain itu, kelompok Dosen,
Karyawan, dan Mahasiswa ini merupakan pangsa pasar strategis yang mudah dijangkau
dan ditinjau. Sedangkan masyarakat umum merupakan target pada jangka panjang
sehinga diharapkan produk ini dapat beredar dan diterima baik oleh masyarakat luas.
2.1.3 Positioning
Nyubi merupakan cemilan kekinian berbentuk nugget yang terbuat dari bahan dasar ubi
ungu. Selain karena bentuknya yang unik, Nyubi ini memiliki banyak manfaat di
dalamnya. Untuk per porsinya pun cukup terjangkau karena hanya dengan membayar
Rp10.000 konsumen dapat mengganjal lapar untuk beberapa waktu. Terdapat varian
rasa yang menambah kesan favorit dalam produk ubi ini.
7
2.2. Analisis SWOT
2.2.1. Strength
2.2.2. Weakness
2.2.3. Opportunity
2.2.4. Threat
Strategi pemasaran produk dilakukan dengan promosi online marketing, dapat juga face to
face dengan menawarkan kepada orang/teman terdekat. Dan untuk pemesanaan melalui media
online yang sering digunakan seperti Instagram dan Whatsapp. Media sosial adalah alat pemasaran
yang paling ampuh karena hampir semua orang dari berbagai latar belakang yang berbeda, sangat
aktif menggunakannya. Dalam strategi pemasaran yang akan diterapkan produk nugget ubi ini,
8
mengadakan penawaran seperti diskon dapat berupa share broadcast di media online seperti
WhatsApp dan dapat juga dibagikan sebagai story distatus. Sehingga produk yang kami
promosikan dapat di lihat oleh konsumen dan menimbulkan minat untuk memesan dan membeli
produk. Dalam pemesanan produk yang kami produksi, konsumen diharuskan mengisi format,
sebagai berikut:
Format Pemesanan:
1. Nama :
2. No HP :
3. Varian Rasa :
4. Jumlah Pesanan :
Catatan : Konsumen yang sudah mengisi format, tidak bisa membatalkan pesanan.
9
BAB III
ASPEK KEUANGAN
Prediksi penjualan rata-rata untuk setiap harinya kami mampu membuat 40 Box nugget
ubi maka diperoleh hasil:
10
PREDIKSI KEUNTUNGAN
11
BAB IV
PENUTUPAN
Usaha yang kami jalankan ini sangat memerlukan banyak dukungan dari berbagai pihak,
baik orangtua, dosen pembimbing, konsumen, lingkungan sekitar. Dengan adanya latar belakang
usaha tersebut, prediksi target penjualan yang memadai kami pergunakan sebagai motivasi untuk
menangani usaha secara optimal dan sebagai upaya untuk mengembangkan usaha yang kami
jalankan.
Demikian proposal usaha ini kami buat, kritik dan saran sangat kami harapkan dari
berbagai pihak, yang tentunya untuk kemajuan usaha kami. Atas perhatian dan partisipasinya kami
ucapkan terimakasih.
Penyusun
Kelompok 4
12
Kelompok 4: Alfi Syafia Maulida 5552200004
Annisa Kumalasari 5552200125
Dina Nisauzakiyah 5552200084
Debby Wijayanti 5552200085
Shafa Amalia Loly 5552200064
Tsabita Zahara Al G 5552200144
Tugas Kegiatan 3
A. Riset Deskriptif
Riset deskriptif adalah penelitian yang menyajikan gambaran suatu fenomena, keadaan
atau kejadian dengan menggunakan metode tertentu. Riset deskriptif tidak hanya terbatas
pada masalah pengumpulan dan penyusunan data, tapi juga meliputi analisis dan
interpretasi tentang arti data tersebut. Oleh karena itu, penelitian deskriptif mungkin saja
mengambil bentuk penelitian komparatif, yaitu suatu penelitian yang membandingkan satu
fenomena atau gejala dengan fenomena atau gejala lain, atau dalam bentuk studi kuantitatif
dengan mengadakan klasifikasi, penilaian, menetapkan standar, dan hubungan kedudukan
satu unsur dengan unsur yang lain.
B. Riset Eksploratori
Riset eksploratori, atau disebut juga penelitian eksploratif, merupakan salah satu
pendekatan penelitian yang bertujuan menemukan informasi mengenai sesuatu
topik/masalah yang belum dipahami sepenuhnya oleh seorang peneliti. Riset eksploratori
bersifat mendasar dan bertujuan untuk memperoleh keterangan, informasi, data mengenai
hal-hal yang belum diketahui. Karena bersifat mendasar, penelitian ini disebut penjelajahan
(eksploration). Pendekatan eksploratori berupaya menemukan informasi umum mengenai
sesuatu topik/masalah yang belum dipahami sepenuhnya oleh seseorang peneliti.
C. Kesimpulan
Perbedaan pokok antara riset eksploratori dan deskriptif adalah pada desainnya. Riset
eksploratori tata cara atau langkah-langkah penelitiannya tidak terstruktur atau baku seperti
riset deskriptif, dan jauh lebih fleksibel dan dapat diubah-ubah sesuai situasi.
Pendekatan penelitian eksploratif ini akan sangat cocok digunakan apabila peneliti belum
paham benar mengenai sesuatu topik/masalah yang akan diteliti, atau topik tersebut
merupakan sesuatu yang baru yang sangat sulit sekali untuk menentukan arah ke mana
penelitian tersebut menuju.