Anda di halaman 1dari 4

proposal usaha

makanan ringan

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Usaha di bidang makanan adalah sebuah usaha bisnis yang memiliki peluang
yang menjanjikan. Usaha ini memiliki paling besar ketimbang bisnis di bidang lainnya.
Ada beberapa faktor yang mendukung asumsi ini, diataranya: makanan adalah
sesuatu yang akan terus dicari orang, dan sangat memungkinkan pembeli akan
kembali membeli lagi ketika ia puas dengan produk makanan yang dijual. Hal ini
tentu saja berbeda dengan usaha di bidang lain seperti fashion maupun alat-alat
elektronik yang mana pembeli cenderung cukup membeli sekali sampai barang
tersebut tidak bisa digunakan lagi. Kedua, makanan juga termasuk barang yang
relatif lebih murah ketimbang produk lain.
Hanya saja, peluang bisnis ini tentu perlu dibarengi dengan kreativitas yang
yang harus terus diasah. Perlu inovasi dan kreasi terhadap produk yang dijual, karena
kian waktu persaingan dalam bidang ini menjadi semakin ketat. Selain itu, kualitas
produk juga harus terus dijaga.
2. Visi dan Misi Usaha
Mengembangkan produk makanan ringan dengan representasi modern untuk
menarik atensi pembeli
3. Tujuan Pendirian Usaha
a. Menjalin relasi dengan pelanggan
b. Berburu pengalaman
c. Mendapatkan laba/ keuntungan
4. Gambaran Umum Usaha
Keripik usus adalah makanan ringan yang sudah banyak dijual di indonesia.
Kripik ini memiliki citarasa yang enak dan renyah. Cukup dengan tambahan sedikit
bumbu, keripik ini sudah menjadi makanan yang sangat bisa menarik hati pembeli.
Sayangnya, keripik usus selama ini hanya dijual dengan satu macam rasa.
Tanpa adanya inovasi lain. Pada proposal ini, penyusun ingin membuat keripik usus
di luar kebiasaan yang ada, dengan menambahkan berbagai varian, seperti rasa
jagung bakar, pedas, cabe hijau, maupun super pedas. Selain itu, kemasan yang
digunakan juga akan menggunakan kemasan yang akan menarik atensi anak muda.
Untuk itu, bisnis yang akan dikembangkan adalah bagaimana memasarkan keripik
usus ini sehingga dapat dijamah oleh masyarakat yang lebih luas.

BAB II

PERENCANAAN

1. Strategi Produk
Untuk mendukung penjualan barang dan jasa yang ditawarkan, perlu adanya
strategi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Produk yang dijual menjadi
faktor paling penting dalam menjadi penentu sukses atau tidaknya sebuah usaha
bisnis.
Hal ini menunjukkan bahwa, daripada mempertimbangkan soal harga,
konsumen lebih mengutamakan kualitas dari sebuah produk. Selain itu, kinerja dan
inovasi dari produk juga ikut mempengaruhi. Maka berdasarkan konsep berpikir
diatas, strategi pemasaran difokuskan pada koreksi dan inovasi produk secara
berkelanjutan. Perlu adanya komitmen kuat dalam menjaga kualitas produk dan
berusaha terus meningkatkannya secara berkala.
Meski demikian, hanya berfokus pada peningkatan kualitas produk saja tidak
cukup. Perlu meningkatkan kualitas lain seperti misalnya meningkatkan promosi dan
melihat persaingan pasar yang ada.
Strategi produk yang diusung, adalah dengan membuat representasi keripik
usus ini menjadi produk yang berbau anak muda. Hal ini dilakukan dengan membuat
varian berbagai macam keripik usus menjadi lebih modern dengan berbagai varian
rasa seperti pedas, cabe hijau, jagung manis, barbeque, dan super pedas.
2. Strategi Penetapan harga
Menetapkan harga barang maupun jasa yang dijual dengan tepat adalah
salah satu strategi kunci di berbagai bidang bisnis karena persaingan global yang
terus meningkat. Harga sangat mempengaruhi minat pembeli dan juga
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Harga selalu menjadi pertimbangan
khusus pembeli terhadap produk yang akan dibeli.
Sebenarnya ada beberapa opsi strategi penetapan harga yang dapat
diterapkan, yaitu:
a. Menerapkan harga sederhana dengan harga yang murah
b. Menggunakan harga berdasarkan biaya jasa yang diberikan pada
konsumen
c. Mengurangi biaya operasional
d. Meyakinkan pemerintah agar lebih optimal dalam mengutamakan usaha
produk lokal
Mengenai harga yang ditentukan, kami menyesuaikan dengan target pasar
yang kami incar, yaitu anak muda, maka penetapan harga yang dibuat disesuaikan
dengan kantong anak muda jaman sekarang. Jadi tidak mematok harga yang terlalu
mahal.
3. Strategi Promosi
Strategi adalah upaya untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan tujuan
jangka panjang, program tindak lanjut, dan prioritas alokasi sumber daya. Sedangkan
promosi adalah arus informasi yang bersifat persuasif satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang kepada tindakan menciptakan pertukaran dalam
pemasaran. Strategi promosi menurut Moekijat (2000 : 443) adalah kegiatan
perusahaan untuk mendorong penjualan melalui komunikasi yang meyakinkan pada
para pembeli.
Sedangkan menurut Lamb, Hair, McDaniel (2001 : 146) strategi promosi
adalah rencana untuk menggunakan elemen-elemen promosi secara optimal melalui
periklanan, hubungan masyarakat, penjualan pribadi, dan promosi penjualan.
Kesimpulannya, dapat dikatakan bahwa strategi promosi adalah kegiatan
yang direncanakan dengan baik untuk membujuk konsumen agar mau membeli
produk perusahaan, sehingga tujuan meningkatkan omzet dapat tercapai dengan
baik.
Penyusun berencana untuk membuat offline store bernuansa ornamen anak
muda. Selain itu, untuk memperluas pelanggan, kami juga akan membuat berbagai
akun di media sosial seperti instagram maupun facebook.
4. Strategi Distribusi/ penentuan lokasi
Proses distribusi perlu dilakukan dengan baik karena distribusi insentif
memungkinkan memerlukan penetapan harga yang kompetitif ketimbang distribusi
selektif atau eksekutif. strategi penetapan harga meliputi:
a. Menentukan penetapan harga atas produk baru
b. Mengevaluasi kebutuhan yang ada untuk menyesuaikan harga produk
c. Mengubah strategi modifikasi produk
d. Menanggapi tekanan dan persaingan maupun ancaman-ancaman perang
harga lainnya dengan terus upgrade strategi
Offline store yang direncanakan akan dibangun di daerah dekat kampus atau
universitas, sehingga sesuai dengan target pasar yang diincar.

BAB III

PEMASARAN

1. Segmentasi
Segmentasi pasar adalah suatu usaha untuk membagi pasar menjadi
beberapa kelompok pembeli sesuai kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang
sama dan seragam. penetapan untuk memasarkan produk gethuk ini di daerah kota
Yogyakarta, karena memiliki gaya hidup modern namun tidak terlalu mewah, dalam
artian masih bisa menyesuaikan lidah produk lokal.
2. Penetapan Pasar/ Sasaran
Sasaran pasar yang dibidik adalah seluruh masyarakat kota Yogyakarta
terutama mahasiswa dari berbagai daerah.
3. Positioning
Positioning adalah adanya gambaran yang cocok untuk menjadi alasan bagi
konsumen atau pelanggan yang tertarik membeli produk. Secara umum, masyarakat
menyukai makanan gurih sebagai cemilan.

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan
Prospek penjualan keripik usus berwaja modern dalam uji kompetensi yang
dilakukan di Kota Yogyakarta dapat dikategorikan baik, karena didukung oleh
penyajian yang menarik, juga kemudahan pencarian bahan baku, sehingga bisa
menjual dengan harga yang menyesuaikan pasar. Pesaing yang menjual produk yang
sama juga belum ada, sehingga pasar yang dimiliki masih sangat luas.
Harapannya, keripik usus berbagai varian rasa modern ini semakin dapat
diterima oleh masyarakat luas karena mengusung produk yang berbeda dengan
produk keripik usus lain dengan wajah baru yang menarik. Harga yang ditawarkan
pun sangat terjangkau dengan mutu dan rasa yang terjamin. Meski demikian, inovasi
baru harus terus dikembangkan, misalnya dengan menambah varian rasa yang ada
agar tidak tersaingi dan tersingkirkan dari pasar bisnis.

Anda mungkin juga menyukai