Anda di halaman 1dari 13

INFORMATION SYSTEM STRATEGIES FOR DEALING WITH

COMPETITIVE FORCE

Dosen Pembimbing

Oktalia Juwita, S.Kom., M.MT.

DISUSUN OLEH:

1. Renata Sayidatul Arikha (212410101057)

2. Anggito Karta Wijaya (212410101055)

3. Anindya Renita Firstanti (212410101027)

4. Ferli Fitrotus Safiah (212410101047)

5. Iffat nabil Wiridana (212410101089)

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

SISTEM INFORMASI
Information System Strategies For Dealing With Competitive Forces

1. Low-cost Leadership

Low-cost Leadership adalah strategi yang menggunakan sistem informasi dengan


cara memberikan harga yang lebih rendah (murah) daripada yang ditawarkan oleh
pesaing kepada pelanggan. Strategi ini mengharuskan pebisnis untuk mengiklankan
bahwa produk mereka yang paling terjangkau bagi pelanggan. Dengan begitu, pebisnis
dapat menciptakan permintaan yang lebih banyak untuk produk mereka. Strategi ini
kerap dilakukan oleh perusahaan yang pangsa pasarnya cukup luas dengan jenis usaha
yang sudah cukup umum.

Strategi ini kerap dilakukan oleh perusahaan yang pangsa pasarnya cukup luas
dengan jenis usaha yang sudah cukup umum, akses ke bahan baku efektif, dan tenaga
kerja serta input penting lainnya dapat diakses secara menguntungkan. Tujuan dari
strategi low-cost leadership adalah untuk mengurangi biaya perusahaan di bawah
pesaingnya sementara pada saat yang sama, masih menawarkan nilai yang memadai.

Umumnya, strategi low-cost leadership akan berusaha untuk mencapai skala


eonomi. Ini memungkinkan perusahaan untuk menyebarkan biaya ke sejumlah besar
output sehingga rata-rata biaya dapat berkurang. Ada beragam cara untuk mengurangi
biaya produksi, antara lain:

a. Membangun fasilitas dan menggunakan teknologi yang efisien.

b. Spesialiasi pekerjaan sehingga mengkatkan efek kurva pembelajaran dan


pengalaman.

c. Standarisasi produk.

d. Meraih diskon pembeliaan bahan baku melalui pembelian pasar.

e. Memangkas biaya dengan mengembangkan sistem transportasi yang efektif atau


merelokasinya agar dekat dengan lokasi bahan baku.

f. Menggunakan kontrol biaya yang ketat agar lebih efisien daripada pesaing.

g. Mendorong setiap individu untuk menunjukkan tingkat produktivitas dan


kontribusi yang lebih tinggi teradap laba.

h. Penggunaan tenaga kerja outsourching untuk menyediakan produk dan layanan


non-inti.
Dari segi entry barriers, strategi low-cost leadership memiliki keunggulan yaitu
dapat menghambat pesaing dengan cara memotong biaya proses produksi, yang berefek
pada penawaran harga yang lebih murah pada pembeli. Selain itu, jika ingin mendapat
pemasok bagus, perusahaan akan lebih mudah bernegosiasi dengan pemasok berskala
besar sehingga lebih mudah mendapatkan bahan baku. Dari segi persaingan, perusahaan
yang memanfaatkan strategi biaya rendah akan dapat menghadapi ancaman baik dari
perusahaan yang mirip maupun perusahaan produsen barang pengganti dengan
mengusung harga murah sebagai keunggulan.

Selain memiliki keuntungan, ada risiko tertentu apabila suatu perusahaan


menerapkan strategi low-cost leadership seperti perubahan teknologi di dunia industri
dapat mempengaruhi efektivitas strategi; ketika perusahaan mulai mengesampingkan
nilai dan kualitas, pelanggan dapat beralih ke pesaing, terutama ketika pelanggan
menanggung biaya peralian yang rendah; strategi juga dapat ditiru oleh pesaing yang
menerapkannya secara lebih efektif sehingga lebih menarik minat pelanggan; dan
pelanggan dapat beralih ke fitur pembeda nonharga lainnya.

Contoh nyata dari penerapan strategi Low-cost Leadership adalah Walmart, yang
menggunakan sistem informasi manajemen rantai pasokan terbaik untuk menjaga biaya
mereka tetap rendah dan akibatnya harga mereka rendah. Sistem Walmart ini juga
membuat rak-rak tetap terisi hampir secara konstan sehingga dapat menghasilkan
keuntungan yang tinggi. Dengan menerapkan strategi ini, Walmart mampu menjaga
harga dalam kisaran murah yang sama setiap harinya.

Perusahaan lain yang menggunakan strategi ini adalah McDonald's. Sistem


persiapan makanan mereka memungkinkan McDonald's untuk mempekerjakan juru
masak yang tidak berpengalaman, melatih mereka, dan membayar mereka dengan biaya
yang lebih rendah daripada jika McDonald's mempekerjakan koki terlatih. Biaya
operasional yang lebih rendah di dapur ini memungkinkan konsumen untuk membeli
makanan cepat saji yang murah.

Perusahaan lokal lainnya adalah BukaBuku.com, toko buku online yang


menghadapi persaingan dengan cara memberikan diskon untuk semua koleksi bukunya,
baik buku lokal maupun impor. Hal yang sama juga dilakukan Maxi, jaringan
supermarket yang menjual berbagai barang seperti layaknya supermarket besar, tetapi
dengan harga yang lebih murah.
2. Product Differentiation

Product differentiation adalah pembeda antara produk sejenis, baik dengan


kompetitor maupun dengan produk inti yang kita miliki. Perbedaan ini untuk membuat
produk menjadi lebih unik dan menarik.

Untuk memenangkan kompetisi dalam bisnis, diperlukan pembeda dengan produk


atau layanan yang ada di pasar, selain promosi, dan juga segmentasi pasar. Hal tersebut
saling berkaitan sehingga memermudah ajang promosi dan segmentasi.

Adapun strategi yang harus dilakukan antara lain :

1. Mengetahui kebutuhan konsumen


Konsumen akan senang jika mendapatkan produk yang dibutuhkan.
Meluncurkan produk yang dibutuhkan konsumen dapat membuat konsomen
tertarik dan membeli produk tersebut. Dengan demikian produk tersebut
menjadi pembeda dengan produk lainnya.

2. Menjaga kualitas produk


Kualitas produk yang terjaga menjadikan produk tersebut lebih unggul
dibandingkan produk kompetitor. Dan tentunya konsumen akan lebih memilih
produk yang berkualitas.

3. Melakukan inovasi produk


Dengan adanya inovasi produk akan jauh lebih unggul
dibandingkan produk sejenis lainnya . Sehingga penting untuk melakukan
inovasi agar menjadi pruduk yang berbeda dari yang lainnya.

4. Penawaran yang menarik


Penawaran yang terbaik dilakukan secara jujur termasuk
mengungkapkan kelebihan dan kekurangan produk pada konsumen sehinga
konsumen mendapat informasi yang akurat

5. Mengajak persepsi pada konsumen


Persepsi yang dilakukan dengan cara promosi, penawaran
sekaligus ajakan. dengan demikian, produk yang dihasilkan akan lebih mudah
untuk dikenali.

Diferensiasi produk berpengaruh terhadap usaha. Diferensiasi akan menciptakan


segmentasi pasar dan tentunya akan mempermudah dalam meningkatkan penjualan dan
melakukan strategi pasar. Diferensiasi ini ibarat umpan minat konsumen untuk memebeli
produk yang dihasilkan sehingga secara tidak langsung mendatangkan keuntungan bagi
pelaku usaha. Bisnis dapat meningkat secara pesat karena dapat dengan mudah
menguasai pangsa pasar.

Contoh penerapan strategi diferensiasi produk adalah perbedaan antara Pepsi


dengan Coca-Cola yang merupakan merk minuman berkarbonasi. Coca-Cola ditemukan
tujuh tahun lebih awal oleh John Pemberton pada 1886. Pepsi-Cola menyusul kemudian
dengan nama produk 'Brad’s Drink' yang muncul pada 1893.

Ketika mencicipi Coca-Cola, kita tidak bisa langsung membedakannya dengan


Pepsi. Hal ini dikarenakan keduanya memiliki komposisi konten yang hampir mirip.
Namun, ada hal yang membedakan kedua produk tersebut. Perbedaan mendasar dari
keduanya dapat dilihat dari Positioning (tindakan perusahaan untuk merancang produk
dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen). Misalnya,
ketika kita menemukan produk, yang kita lihat adalah kemasan yang berbeda untuk
merek yang berbeda. Coca-Cola membedakan minumannya dengan Pepsi melalui
kemasannya. Kemasan Coca-cola memiliki warna dominan yaitu merah sedangkan Pepsi
hadir dengan kemasan yang dominan berwarna biru.

Selain kemasan, Coca-Cola memastikan konsumen dapat membeli produknya


dalam jumlah yang berbeda. Botol kaca dalam ukuran 0,25, 0,5, dan 1 liter; botol plastik
tersedia dalam ukuran 0,5, 1, 1,5, dan 2 liter; dan kaleng tersedia dalam ukuran 0,25 atau
0,33 liter. Ini memastikan bahwa bahan kemasan dari Coca-Cola dapat didaur ulang dan
ramah lingkungan. Dalam hal tersebut, Coca-Cola membedakan minumannya dari Pepsi
untuk memastikan memenuhi kebutuhan konsumennya.
3. Focus On Market Niche

A. Niche Market
Ada berbagai macam definisi terkait dengan niche market. Kotler (2003) dalam
Parrish (2003) mendefiniskan niche market sebagai kelompok yang lebih sempit yang
diidentifikasi dengan membagi segmen menjadi subsegmen dengan spesialisasi yang
merupakan kunci utama dari niche market tersebut. Phillips dan Peterson (2001) dalam
Toften (2009) mengartikan niche market strategy sebagai strategi pemasaran yang
menggunakan diferensiasi produk untuk menarik kelompok pelanggan yang lebih fokus.
Teplensky (1993) dalam Sarker dan Begum (2013) mendefinisikan niche market sebagai
penekanan pada kebutuhan tertentu, atau penekanan pada geografis, demografis, dan
segmentasi produk. Kara dan Kaynak (1997) dalam Sarker dan Begum (2013)
mengartikan niche market sebagai langkah lebih lanjut dari segmentasi pasar dalam
menciptakan kelompok yang berbeda dari pelanggan. Dalgic dan Leeuw (1994)
menganggap niche market sebagai pasar kecil yang terdiri dari pelanggan individu atau
sekelompok pelanggan kecil. Dalam niche market dapat dibedakan dua pendekatan :

1. Pemasaran sebagai proses kreatif

Chalasani dan Shani melihat niche sebagai nichemanship, yaitu proses mengukir
sebagian kecil dari pasar yang kebutuhannya tidak terpenuhi. Dengan spesialisasi pasar,
pelanggan, produk atau bauran pemasaran, perusahaan dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan yang unik.

2. Pemasaran sebagai langkah akhir dari segmentasi

Dilihat dari tahap yang berurutan yaitu segmentasi, targeting, positioning dan niching.
Shani dan Chalasani (1992) membedakan antara segmentasi pasar dengan niche market.
Mereka mengkarakteristikan segmentasi pasar sebagai pendekatan top-down yang
merupakan proses memecah pasar yang besar menjadi lebih kecil dan lebih mudah
dikelola. Sementara niche market merupakan pendekatan bottom-up dimana pemasar
mulai dari kebutuhan beberapa pelanggan dan secara bertahap membangun pelanggan
yang lebih besar. Berikut tabel perbedaan segmentasi dengan niche marketing:

B. Karakteristik Niche Market


Menurut Kotler (2003) dalam Parrish (2006) mengatakan bahwa niche markets
memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Konsumen memiliki kebutuhan yang berbeda


b. Konsumen akan membayar harga premium untuk memenuhi kebutuhan mereka kepada
perusahaan yang terbaik

c. Niche market tidak menarik bagi pesaing

d. Perusahaan mendapatkan keuntungan tertentu melalui spesialisasi

e. Niche market memiliki ukuran, profit, dan pertumbuhan potensial

C. Mengimplementasikan Niche Market Strategy

Alasan untuk mengimplementasikan niche market strategy yang paling utama


adalah demi sebuah keuntungan atau profit. Perusahaan yang menerapkan niche market
strategy mengetahui kelompok pelanggan sasaran dengan begitu baik sehingga market
nicher dapat memenuhi kebutuhan mereka secara lebih baik daripada perusahaan besar
lain yang biasa menjual ke niche market tersebut. Akibatnya, market nicher dapat
mengenakan markup biaya karena adanya nilai tambah. Sementara pemasar massal
mencapai volume tinggi, market nicher mencapai margin yang tinggi . Dalgic dan Leeuw
(1994) mengatakan bahwa niche market strategy dapat membantu perusahaan untuk tetap
pada persaingan yang sehat. Perusahaan yang ingin bertahan, berkembang dan
menguntungkan diharuskan untuk mencari pangsa pasar yang memiliki karakteristik :

a. Jumlah yang memadai

b. Berpotensi menguntungkan bukan menjadi pesaing

c. Pangsa pasar yang telah diabaikan oleh perusahaan lain

d. Berpotensi untuk berkembang

e. Memiliki nilai daya beli

f. Kebutuhan perawatan khusus

g. Pelanggan yang baik

h. Peluang bagi perusahaan untuk masuk ke kompetensi yang unggul

D. Bagaimana Mengembangkan Niche Market Strategy?

Leeflang dan Beukenkamp dalam Dalgic dan Leeuw (1994) memperingatkan


bahwa memilih niche market yang terlalu kecil dapat mengakibatkan bahaya hyper-
segmentation. Leeflang menunjukan ada hal-hal yang harus diperhitungkan ketika
mengidentifikasi dan memilih niche market strategy yaitu:

1. Mewujudkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dengan produk yang spesifik

2. Keuntungan harus didasarkan pada kepentingan konsumen jangka panjang

3. Kepentingan jangka panjang dapat diubah menjadi hubungan jangka panjang dengan
kelompok-kelompok yang berbeda

4. Mengambil inisiatif untuk mempertahankan hubungan Salah satu kunci sukses nicher
adalah kemampuan mereka untuk mengenal konsumenya, sehingga dapat melayani
dengan lebih baik. Tugas utama nicher adalah mencari ceruk, memperluas dan
mengembangkan ceruk, serta melindungi ceruk tersebut.

F. Faktor-Faktor yang Menentukan Kesuksesan Niche Market Strategy

Dalam niche marketing, perusahaan tidak hanya memasarkan produk mereka


tetapi memasarkan bisnisnya. Berbagai macam peneliti memfokuskan pada karakteristik
penting dari keberhasilan niche market strategy. Menurut Dalgic dan Leeuw (1994) ada
lima elemen penting dari niche marketing yaitu :

1. Positioning

2. Profitabilitas

3. Kompetisi khusus

4. Segmen pasar yang kecil

5. Ketaatan pada konsep pemasaran

Parrish (2006) mengatakan dalam niche market kita tidak perlu volume penjualan
yang tinggi, akan tetapi yang utama adalah keuntungan. Penelitian menunjukan bahwa
faktor yang paling penting dalam keberhasilan niche market adalah mengidentifikasi
target pasar dalam waktu yang diinginkan (Noursina, Zare, Bagheri, Nia, 2012).
Keuntungan lain dari niche market adalah perusahaan memiliki pelanggan yang lebih
kecil, sehingga perusahaan dapat mengenali pelanggan dengan lebih baik. Hal ini
membuat perusahaan lebih mampu memuaskan pelanggan atau disebut sebagai loyalitas
konsumen.

Contoh penerapannya yaitu, OnQ Hilton Hotels menganalisis data terperinci yang
dikumpulkan tentang tamu aktif di semua propertinya untuk menentukan preferensi setiap
tamu dan keuntungan setiap tamu. Hilton menggunakan informasi ini untuk memberikan
hak istimewa tambahan kepada pelanggannya yang paling menguntungkan, seperti
keterlambatan pembayaran. Sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM) kontemporer
memiliki kemampuan analitis untuk jenis analisis data intensif ini.

Selain itu, ada juga produk bebas Gula Tropicana Slim yang secara jelas dan baik
dalam menggarap peluang yang ada dengan inovasi produk yang baik sampai marketing
yang tepat sasaran. Sasaran dari produk ini sendiri yaitu para pengguna yang khusus tidak
menggunakan gula umum. Produk ini juga mulai melebarkan sayap dan mengedukasi
konsumen yang lain untuk menggunakan produk ini agar sehat. Hal ini merupakan
langkah yang sangat tepat dan berada di jalur yang cukup baik jika benar-benar
dikembangkan dengan baik, karena dari keuntungan produk ini sudah memiliki pasar
yang bisa dikatakan loyal (salah satu karena jumlah pesaing yang tidak banyak) dan jika
dikelola dengan baik serta dengan teknik pemasaran yang tepat sasaran maka peluang
untuk menguasai bahwa mengambil pasar Gula umum akan bisa tercapai. Mengingat
kebutuhan konsumen yang sangat tinggi akan kesehatan Mereka maka hal ini menjadi
jalan masuk yang sangat bebas hambatan kembali jika dikelola dengan baik.

Ada juga Telkomsel dengan dua produk kartu provider yang secara jelas menutup
dan mengkover dua segmen yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda, salah
produk lebih condong ke menengah keatas yang tercermin dengan harga serta yang satu
lebih menyasar konsumen yang menengah kebawah, yang menjadi ‘keunikan’ disini
adalah  potensi yang digarap dalam pasar layanan provider ini sangat besar dan luas
sehingga banyak pemain yang juga menerapkan strategi yang sama sebagai contoh
Indosat dengan dua produk  atau juga kedua perusahaan tersebut yang sama meluncurkan
produk layanan broadband internet atau juga layanan provider khusus untuk CDMA oleh
salah satu BUMN Indonesia yang juga memiliki banyak pesaing.
4. Streghten Customer and Supplier Intimacy

Strategi Streghten Customer and Supplier Intimacy merupakan strategi yang


menggunakan sistem informasi untuk mengembangkan ikatan dan loyalitas yang kuat
dengan pelanggan dan pemasok. Pihak, pelanggan dan pemasok penting bagi perusahaan.
Memperkuat hubungan dengan pelanggan dan pemasok bisa menjadi strategi yang sangat
efektif. Dengan melakukan transaksi secara umum lebih mudah dan lebih user friendly
baik bagi pelanggan maupun pemasok, keakraban perusahaan dan pelanggan/pemasok
akan meningkat. Ini menawarkan insentif besar bagi pelanggan dan pemasok untuk terus
melakukan bisnis dengan perusahaan.

Langkah untuk menguatkan pelanggan:

1. Beri mereka progress untuk didaki

Sebagian besar perusahaan memiliki program loyalitas hari ini. Dan sebagian
besar program memberi penghargaan kepada pelanggan secara seragam — yaitu,
“Beli sebanyak ini, dapatkan sebanyak ini.” Beberapa rencana loyalitas
melangkah lebih jauh, memungkinkan pelanggan untuk bergerak lebih penting
karena mereka jelas meningkatkan minat mereka pada perusahaan. Misalnya,
Pada telkomsel terdapat gold member yang memberikan keuntungan yaitu harga
paketan yang lebih murah disbanding member biasa

2. Libatkan pelanggan dalam bisnis Anda (open beta test)

Anda dapat membangun keterlibatan dengan memberi pelanggan kepemilikan


atas produk Anda. Undang beberapa orang untuk menguji produk yang Anda buat
atau mencoba layanan baru yang mungkin Anda tawarkan.

Ini membantu pada dua tingkat: Mereka biasanya bersemangat untuk mencoba
sesuatu yang berbeda, dan Anda mendapatkan umpan balik tentang bagaimana
suatu produk dapat berjalan tanpa menimbulkan biaya peluncuran penuh. Plus,
mengumpulkan umpan balik setelah mereka menguji apa yang Anda miliki adalah
cara alami untuk berinteraksi lebih banyak dengan pelanggan secara langsung.

3. Jadikan pelanggan sebagai pusat perhatian Anda

Berikan pelanggan outlet dan perhatian Anda. Selenggarakan acara di tempat


atau online yang memungkinkan mereka berinteraksi dengan pelanggan lain yang
memiliki minat yang sama. Tampilkan pelanggan di jejaring sosial dan materi
tertulis Anda. Soroti bagaimana mereka berhasil menggunakan produk Anda dan
apa yang mereka sukai dari bisnis Anda.
Untuk acara di tempat, pertimbangkan contoh ini: Samsung,mengundang
berbagai macam youtuber review saat peluncuran produk ter barunya. Mereka
mengundang pelanggan ke acara di mana mereka bisa makan, minum, bergaul,
dan mengambil bagian dalam undian untuk berbagai macam hadiah menarik

4. Jadikan penyebaran berita itu menyenangkan

Apa yang lebih baik daripada terlibat dengan pelanggan saat ini? Terlibat
dengan mereka dan membangun jaringan pelanggan baru. Banyak perusahaan
melakukannya dengan menawarkan imbalan kepada pelanggan karena merujuk
mereka kepada orang lain. Beberapa perusahaan mengandalkan media sosial
untuk mengumpulkan dan mengumpulkan referensi. , seperti ketika Anda
memberikan diskon satu kali kepada pelanggan karena menyampaikan pujian
tentang dan/atau undangan untuk terhubung di media sosial.

Manfaat menguatkan kedekatan dengan supplier :

1. Biaya lebih rendah

Ketika datang untuk mencari dan menegosiasikan kesepakatan baru dengan


pemasok baru, ada sejumlah biaya awal yang terlibat. Biasanya ada beberapa
biaya signifikan yang terlibat dalam pengaturan kesepakatan dengan pemasok
baru, tetapi program manajemen hubungan pemasok dapat menghilangkan atau
mengurangi banyak dari biaya tersebut. Dengan membangun hubungan yang
saling menguntungkan dengan pemasok utama, organisasi dapat mencapai
penghematan biaya jangka panjang, dalam bentuk pengurangan masalah dengan
ketersediaan, kualitas, dan keterlambatan pasokan.

2. Peningkatan evisiensi

Ketika hubungan dengan pemasok organisasi berkembang, komunikasi


meningkat. Seperti halnya hubungan apa pun, seiring perkembangannya, pemasok
mengetahui lebih banyak tentang organisasi dan itu memungkinkan mereka untuk
meningkatkan efisiensi layanan mereka. Masalah pesanan akan berkurang, dan
jika masalah pesanan muncul, hubungan yang kuat antara organisasi dan pemasok
akan mempermudah penyelesaian masalah.

3. Rantai Pasokan Konsolidasi

Semakin baik organisasi dan pemasok saling memahami tentang bisnis satu
sama lain, semakin mereka dapat saling membantu. Ini mungkin memerlukan
beberapa adaptasi di kedua sisi, tetapi dapat mengarah pada efisiensi lebih lanjut
dan peningkatan nilai operasional. Jika organisasi dapat mengurangi jumlah
pemasok yang dibutuhkan, maka proses pembelian dan penganggaran akan
disederhanakan dan akan ada potensi penghematan yang besar.

4. Kegiatan Outsourcing

Ketika hubungan antara pemasok dan organisasi berkembang, kepercayaan


harus dibangun di antara keduanya. Ini akan memungkinkan organisasi untuk
secara permanen mengalihdayakan aktivitas non-inti ke pemasok, termasuk
tanggung jawab inventaris dan beberapa tingkat layanan pelanggan.

5. Berlangsungnya operasi peningkatan

Membangun hubungan jangka panjang yang sehat antara pemasok dan


organisasi akan memungkinkan terjadinya ide dan umpan balik di antara
keduanya. Ini akan memungkinkan peningkatan operasi, merampingkan rantai
pasokan dan mengurangi biaya selain meningkatkan layanan pelanggan.

Contoh perusahaan yang menerapkan Supplier Intimacy pemasok adalah


Toyota. Toyota, bersama dengan perusahaan mobil lainnya, mengizinkan pemasok
mereka mengakses jadwal produksi. Hal ini memudahkan pemasok untuk mengetahui
kapan harus mengirimkan suku cadang dan persediaan tanpa harus berkomunikasi bolak-
balik tentang pemenuhan pesanan. Strategi ini membuat proses produksi berjalan lebih
lancar dan cepat karena pemasok dapat memproduksi barang yang mereka butuhkan dan
mengirimkannya ke Toyota tepat pada waktunya untuk produksi kendaraan mereka. 

Selain itu, platfrom seperti Shopee dan Amazon juga menggunakan strategi
ini. Shopee dan Amazon melacak preferensi pengguna akun mereka dan
merekomendasikan produk tertentu yang mungkin disukai pelanggan bererdasarkan
pencarian dan pembelian terbaru mereka. Platfrom tersebut juga merekomendasikan
produk berdasarkan apakah pelanggan lain membeli produk yang sama atau serupa
dengan pengguna dan apa yang dibeli pelanggan lain dengannya. 

Anda mungkin juga menyukai