COMPETITIVE FORCE
Dosen Pembimbing
DISUSUN OLEH:
UNIVERSITAS JEMBER
SISTEM INFORMASI
Information System Strategies For Dealing With Competitive Forces
1. Low-cost Leadership
Strategi ini kerap dilakukan oleh perusahaan yang pangsa pasarnya cukup luas
dengan jenis usaha yang sudah cukup umum, akses ke bahan baku efektif, dan tenaga
kerja serta input penting lainnya dapat diakses secara menguntungkan. Tujuan dari
strategi low-cost leadership adalah untuk mengurangi biaya perusahaan di bawah
pesaingnya sementara pada saat yang sama, masih menawarkan nilai yang memadai.
c. Standarisasi produk.
f. Menggunakan kontrol biaya yang ketat agar lebih efisien daripada pesaing.
Contoh nyata dari penerapan strategi Low-cost Leadership adalah Walmart, yang
menggunakan sistem informasi manajemen rantai pasokan terbaik untuk menjaga biaya
mereka tetap rendah dan akibatnya harga mereka rendah. Sistem Walmart ini juga
membuat rak-rak tetap terisi hampir secara konstan sehingga dapat menghasilkan
keuntungan yang tinggi. Dengan menerapkan strategi ini, Walmart mampu menjaga
harga dalam kisaran murah yang sama setiap harinya.
A. Niche Market
Ada berbagai macam definisi terkait dengan niche market. Kotler (2003) dalam
Parrish (2003) mendefiniskan niche market sebagai kelompok yang lebih sempit yang
diidentifikasi dengan membagi segmen menjadi subsegmen dengan spesialisasi yang
merupakan kunci utama dari niche market tersebut. Phillips dan Peterson (2001) dalam
Toften (2009) mengartikan niche market strategy sebagai strategi pemasaran yang
menggunakan diferensiasi produk untuk menarik kelompok pelanggan yang lebih fokus.
Teplensky (1993) dalam Sarker dan Begum (2013) mendefinisikan niche market sebagai
penekanan pada kebutuhan tertentu, atau penekanan pada geografis, demografis, dan
segmentasi produk. Kara dan Kaynak (1997) dalam Sarker dan Begum (2013)
mengartikan niche market sebagai langkah lebih lanjut dari segmentasi pasar dalam
menciptakan kelompok yang berbeda dari pelanggan. Dalgic dan Leeuw (1994)
menganggap niche market sebagai pasar kecil yang terdiri dari pelanggan individu atau
sekelompok pelanggan kecil. Dalam niche market dapat dibedakan dua pendekatan :
Chalasani dan Shani melihat niche sebagai nichemanship, yaitu proses mengukir
sebagian kecil dari pasar yang kebutuhannya tidak terpenuhi. Dengan spesialisasi pasar,
pelanggan, produk atau bauran pemasaran, perusahaan dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan yang unik.
Dilihat dari tahap yang berurutan yaitu segmentasi, targeting, positioning dan niching.
Shani dan Chalasani (1992) membedakan antara segmentasi pasar dengan niche market.
Mereka mengkarakteristikan segmentasi pasar sebagai pendekatan top-down yang
merupakan proses memecah pasar yang besar menjadi lebih kecil dan lebih mudah
dikelola. Sementara niche market merupakan pendekatan bottom-up dimana pemasar
mulai dari kebutuhan beberapa pelanggan dan secara bertahap membangun pelanggan
yang lebih besar. Berikut tabel perbedaan segmentasi dengan niche marketing:
3. Kepentingan jangka panjang dapat diubah menjadi hubungan jangka panjang dengan
kelompok-kelompok yang berbeda
4. Mengambil inisiatif untuk mempertahankan hubungan Salah satu kunci sukses nicher
adalah kemampuan mereka untuk mengenal konsumenya, sehingga dapat melayani
dengan lebih baik. Tugas utama nicher adalah mencari ceruk, memperluas dan
mengembangkan ceruk, serta melindungi ceruk tersebut.
1. Positioning
2. Profitabilitas
3. Kompetisi khusus
Parrish (2006) mengatakan dalam niche market kita tidak perlu volume penjualan
yang tinggi, akan tetapi yang utama adalah keuntungan. Penelitian menunjukan bahwa
faktor yang paling penting dalam keberhasilan niche market adalah mengidentifikasi
target pasar dalam waktu yang diinginkan (Noursina, Zare, Bagheri, Nia, 2012).
Keuntungan lain dari niche market adalah perusahaan memiliki pelanggan yang lebih
kecil, sehingga perusahaan dapat mengenali pelanggan dengan lebih baik. Hal ini
membuat perusahaan lebih mampu memuaskan pelanggan atau disebut sebagai loyalitas
konsumen.
Contoh penerapannya yaitu, OnQ Hilton Hotels menganalisis data terperinci yang
dikumpulkan tentang tamu aktif di semua propertinya untuk menentukan preferensi setiap
tamu dan keuntungan setiap tamu. Hilton menggunakan informasi ini untuk memberikan
hak istimewa tambahan kepada pelanggannya yang paling menguntungkan, seperti
keterlambatan pembayaran. Sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM) kontemporer
memiliki kemampuan analitis untuk jenis analisis data intensif ini.
Selain itu, ada juga produk bebas Gula Tropicana Slim yang secara jelas dan baik
dalam menggarap peluang yang ada dengan inovasi produk yang baik sampai marketing
yang tepat sasaran. Sasaran dari produk ini sendiri yaitu para pengguna yang khusus tidak
menggunakan gula umum. Produk ini juga mulai melebarkan sayap dan mengedukasi
konsumen yang lain untuk menggunakan produk ini agar sehat. Hal ini merupakan
langkah yang sangat tepat dan berada di jalur yang cukup baik jika benar-benar
dikembangkan dengan baik, karena dari keuntungan produk ini sudah memiliki pasar
yang bisa dikatakan loyal (salah satu karena jumlah pesaing yang tidak banyak) dan jika
dikelola dengan baik serta dengan teknik pemasaran yang tepat sasaran maka peluang
untuk menguasai bahwa mengambil pasar Gula umum akan bisa tercapai. Mengingat
kebutuhan konsumen yang sangat tinggi akan kesehatan Mereka maka hal ini menjadi
jalan masuk yang sangat bebas hambatan kembali jika dikelola dengan baik.
Ada juga Telkomsel dengan dua produk kartu provider yang secara jelas menutup
dan mengkover dua segmen yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda, salah
produk lebih condong ke menengah keatas yang tercermin dengan harga serta yang satu
lebih menyasar konsumen yang menengah kebawah, yang menjadi ‘keunikan’ disini
adalah potensi yang digarap dalam pasar layanan provider ini sangat besar dan luas
sehingga banyak pemain yang juga menerapkan strategi yang sama sebagai contoh
Indosat dengan dua produk atau juga kedua perusahaan tersebut yang sama meluncurkan
produk layanan broadband internet atau juga layanan provider khusus untuk CDMA oleh
salah satu BUMN Indonesia yang juga memiliki banyak pesaing.
4. Streghten Customer and Supplier Intimacy
Sebagian besar perusahaan memiliki program loyalitas hari ini. Dan sebagian
besar program memberi penghargaan kepada pelanggan secara seragam — yaitu,
“Beli sebanyak ini, dapatkan sebanyak ini.” Beberapa rencana loyalitas
melangkah lebih jauh, memungkinkan pelanggan untuk bergerak lebih penting
karena mereka jelas meningkatkan minat mereka pada perusahaan. Misalnya,
Pada telkomsel terdapat gold member yang memberikan keuntungan yaitu harga
paketan yang lebih murah disbanding member biasa
Ini membantu pada dua tingkat: Mereka biasanya bersemangat untuk mencoba
sesuatu yang berbeda, dan Anda mendapatkan umpan balik tentang bagaimana
suatu produk dapat berjalan tanpa menimbulkan biaya peluncuran penuh. Plus,
mengumpulkan umpan balik setelah mereka menguji apa yang Anda miliki adalah
cara alami untuk berinteraksi lebih banyak dengan pelanggan secara langsung.
Apa yang lebih baik daripada terlibat dengan pelanggan saat ini? Terlibat
dengan mereka dan membangun jaringan pelanggan baru. Banyak perusahaan
melakukannya dengan menawarkan imbalan kepada pelanggan karena merujuk
mereka kepada orang lain. Beberapa perusahaan mengandalkan media sosial
untuk mengumpulkan dan mengumpulkan referensi. , seperti ketika Anda
memberikan diskon satu kali kepada pelanggan karena menyampaikan pujian
tentang dan/atau undangan untuk terhubung di media sosial.
2. Peningkatan evisiensi
Semakin baik organisasi dan pemasok saling memahami tentang bisnis satu
sama lain, semakin mereka dapat saling membantu. Ini mungkin memerlukan
beberapa adaptasi di kedua sisi, tetapi dapat mengarah pada efisiensi lebih lanjut
dan peningkatan nilai operasional. Jika organisasi dapat mengurangi jumlah
pemasok yang dibutuhkan, maka proses pembelian dan penganggaran akan
disederhanakan dan akan ada potensi penghematan yang besar.
4. Kegiatan Outsourcing
Selain itu, platfrom seperti Shopee dan Amazon juga menggunakan strategi
ini. Shopee dan Amazon melacak preferensi pengguna akun mereka dan
merekomendasikan produk tertentu yang mungkin disukai pelanggan bererdasarkan
pencarian dan pembelian terbaru mereka. Platfrom tersebut juga merekomendasikan
produk berdasarkan apakah pelanggan lain membeli produk yang sama atau serupa
dengan pengguna dan apa yang dibeli pelanggan lain dengannya.