Anda di halaman 1dari 79

Universitas Gunadarma

MODUL 017
PELATIHAN SERTIFIKASI
KOMPETENSI
D3 – Manajemen Pemasaran
S1 - Manajemen

Skema Sertifikasi:

SB-034/1/LSP-UG/III/2023
Pengembangan Merek

Unit Kompetensi:

M.70MKT00.017.1
Melaksanakan Kegiatan Promosi Merek

2023
UNIVERSITAS GUNADARMA

MODUL 017
PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

D3 – MANAJEMEN PEMASARAN
S1 - MANAJEMEN

Skema Sertifikasi:

SB-034/1/LSP-UG/III/2023
Pengembangan Merek

Unit Kompetensi:

M.70MKT00.017.1 Melaksanakan Kegiatan Promosi Merek

Penyusun:

Dr. Hendri Rahmayani Asri


Sulistining Trimulyani SE., MM

Editor:

Dr. Anisah
Dr. Sri Hermawati

Depok, 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan karunia-Nya, Modul 17 yang terdiri
dari UK (Unit Kompetensi) 17, Pelatihan Sertifikasi Kompetensi Skema
Pengembangan Merek dapat kami selesaikan. Modul ini merupakan bagian dari seri
modul pendukung untuk pelatihan sertifikasi kompetensi untuk skema pengembangan
merek yang bertujuan memberikan bekal keterampilan bagi mahasiswa khususnya di
program studi D3 Manajemen Pemasaran dan S1 Manajemen.

Modul ini terbagi menjadi 4 (empat) Elemen Kompetensi. Elemen Kompetensi 1


(pertama) berisi tentang meneliti informasi pemasaran. Elemen Kompetensi 2 (kedua)
berisi tentang merencanakan kegiatan komunikasi merek. Elemen Kompeten 3 (ketiga)
berisi tentang melakukan kegiatan komunikasi merek. Elemen Kompeten 4 (keempat)
berisi tentang mengulas kegiatan penjualan sehubungan kegiatan promosi merek.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Kaprodi D3 Pemasaran Bapak Dr. Bagus
Nurcahyo dan Kaprodi S1 Manajemen Bapak Iman Murtono Soenhadji Ph. D atas
arahannya terkait agar modul ini sejalan dengan kurikulum yang diberikan di
perkuliahan, Bapak Prof. Dr. Budi Hermana, Kepala Lembaga Pengembangan
Manajemen dan Akuntansi atas koordinasinya terkait sarana prasarana dan teknis
pelaksanaan kursus sertifikasi kompetensi agar sesuai dengan kebutuhan yang ada pada
modul pelatihan ini. Kepala LSP Universitas Gunadarma, Bapak Dr. Raden Supriyanto
dan staff atas arahan dan koordinasinya agar modul ini sesuai dengan kebutuhan ujian
sertifikasi kompetensi, serta staff dan asisten laboratorium yang membantu penyusunan
modul ini. Saran dan kritik dari pembaca, penyusun harapkan untuk perbaikan modul
ini di masa mendatang.

Depok, Juni 2023

Tim Penyusun
MELAKSANAKAN KEGIATAN PROMOSI MEREK
017 M.70MKT00.017.1

Obyektif
1. Meneliti informasi pemasaran
2. Merencanakan kegiatan komunikasi merek
3. Melakukan kegiatan komunikasi merek
4. Mengulas kegiatan penjualan sehubungan kegiatan promosi merek

ELEMEN 1: MENELITI INFORMASI PEMASARAN


1.1. Meneliti Kesesuaian Konsep Pemasaran Dengan Strategi Organisasi

Pada umumnya banyak orang yang menyatakan bahwa konsep pemasaran sama dengan
konsep penjualan atau promosi atau periklanan. Padahal pada dasarnya penjualan dan
promosi atau periklanan hanyalah bagian kecil dari pemasaran. Perlu dipahami dalam
arti yang lebih luas dari pemasaran yaitu suatu proses sosial dan manajerial yang
membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

Kotler dan Keller, menyatakan bahwa “Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan
serangkaian proses menciptakan, menghasilkan, mengkomunikasikan, dan
menyampaikan nilai bagi para pelanggan, serta mengelola pelanggan sedemikian rupa
sehingga memberikan manfaat bagi organisasi dan pemangku kepentingannya.
Menangani proses pertukaran ini membutuhkan banyak keterampilan” (2009).

Pemasaran diartikan sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barangdan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli
yang ada maupun pembeli potensial (Swastha, 1984). Dengan terjadinya perubahan
orientasi dalam dunia perusahaan yang semula berorientasi pada produksi dan penjualan

1|Page
menjadi berorientasi pemasaran, makabersamaan dengan itu terjadi perubahan falsafah
manajemen yang selanjutnya dikenal sebagai “konsep pemasaran”.

Ada lima konsep pemasaran yang dapat dipilih untuk melakukan kegiatan pemasaran,
yaitu;
1. Konsep Produksi
Pandangan produsen terhadap pasar yang menegaskan bahwa konsumen akan lebih
menyukai produk yang tersedia cukup banyak, memiliki jangkauan luas dan murah.
Konsep ini menjadi acuan kebijakan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen. Perusahaan berorientasi pada produksi untuk mencapai efi siensi
yang tinggi, biaya yang rendah, dan distribusi secara besar-besaran.

Mereka mengasumsikan bahwa konsumen akan tertarik terutama pada ketersediaan


produk dan harga yang rendah, hal ini paling tidak berlaku dalam dua situasi. Pertama
adalah jika permintaan atas produk melebihi penawaran, seperti yang ada di Negara
berkembang. Dalam situsi ini, konsumen lebih tertarik untuk mendapatkan produk
daripada keistimewaan produk tersebut, dan pemasok akan memusatkan perhatian pada
usaha untuk menigkatkan produksi. Situasi kedua adalah ketika biaya produksi tinggi
dan harus diturunkan untuk memperluas pasar.

Konsep produksi dapat dikatakan bahwa, ada kelompok konsumen memilih produk
yang mudah didapat dan murah harganya. Oleh karena itu Manajer perusahaan yang
berwawasan produksi memusatkan perhatiannya untuk mencapai efi siensi produk yang
tinggi serta cakupan distribusi yang luas, tujuannya adalah untuk mempermudah
konsumen mendapatkan produk yang diinginkan. Fokus produsen adalah pada
penyediaan produk yang berkualitas, harga terjangkau. Konsumen memilih produk
berdasarkan tinggi-rendahnya harga yang ditawarkan produsen. Pada level ini
konsumen sangat mudah berpindah. Dasar pikiran yang terkandung dalam konsep
produksi adalah;
1. Perusahaan harus memusatkan perhatiannya pada produksi, menghasilkan
barang-barang secara masal dan didistribusikan secara luas, dengan harga yang
rendah.

2|Page
2. Konsumen lebih suka membeli produk yang telah tersedia dipasar dan mudah
dicarinya, serta tersedia dimana-mana.
3. Konsumen tidak terlalu memikirkan kualitas dan merek suatu barang, yang
penting barang itu dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Konsep produksi seperti ini hanya dapat diterapkan oleh produsen yang memiliki
kapasitas yang besar, dengan produksi masal. Untuk memenangkan persaingan mereka
harus mengembangkan distribusi secara masal dan menerapkan harga yang rendah.
Jumlah produk yang tidak terbatas bagi konsumen merupakan langkah yang tepat,
terutama produk-produk jenis makanan, walaupun sebagian konsumen sangat selektif
memilih jenis makanannya. Bahkan ada sedikit konsumen yang tidak memilih atau
mencoba seluruh produk makanan yang tersedia dipasar. Atas dasar itulah perusahaan
tidak membatasi jumlah produksi yang dapat dilakukan.

Contoh produk yang menganut konsep ini:


1. Poduk-produk mainan dari Cina, karena diproduksi secara masal dengan efi
siensi yang tinggi sehingga harga jualnya menjadi lebih murah.
2. Big Cola menjual produknya dengan harga yang murah dibandingkan dengan
produk Cola yang sejenis. Pada umumnya orang membeli Big Cola karena
harganya yang lebih murah dan volumenya cukup besar serta rasanya yang tidak
jauh berbeda

2. Konsep Produk (Product Concept)


Merupakan orientasi manajemen yang beranggapan bahwa para konsumen akan
mempunyai tanggapan baik terhadap produk-produk bermutu yang dijual dengan harga
yang layak, dan diperlukan sedikit usaha pemasaran dari perusahaan untuk mencapai
penjualan dan laba yang memuaskan. Tidak semua konsumen menghendaki produk
yang hanya murah, tetapi juga berkualitas. Konsep produk berpandangan bahwa ada
sebagian konsumen yang menghendaki produk yang bermutu, bermerek dan bergengsi.
Tidak hanya asal mendapatkan barang dan memenuhi kebutuhannya, tetapi juga produk
yang bernilai tinggi, tentunya dengan harga yang tinggi pula. Jadi konsep produk dapat

3|Page
dikatakan bahwa, konsumen akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja
terbaik atau hal-hal inovatif lainnya.

Manajer akan memusatkan perhatiannya untuk membuat produk yang lebih baik dan
terus di sempurnakan. Dasar pemikiran yang terkandung dalam konsep produk ialah:
1. Perusahaan harus memusatkan perhatiannya pada tugas menghasilkan barangbarang
bermutu yang dijual dengan harga layak.
2. Para konsumen lebih memperhatikan pembeli produk dari pada pemecahan masalah
pemuas kebutuhan.
3. Para konsumen mengetahui adanya barang-barang sejenis merek lain.
4. Para konsumen memilih antara berbagai merek barang sejenis atas dasar hubungan
antara kualitas dan harga barang

Contoh konsep produk yang sudah dikenal oleh para konsumennya:


1. Starbucks Coffee memasarkan produknya selalu mengunggulkan kualitas dari kopi
buatannya, setiap kopi yang dibukanya memiliki kualitas yang sama. Dimanapun
anda membeli kopi Starbuck rasanya akan selalu sama, karena quality control yang
terjaga dengan baik.
2. Batik Keris Batik keris unggul karena dikerjakan secara tradisional, diproduksi dan
dikerjakan dengan tangan yang memerlukan kecermatan, ketelitian, kesabaran,
memerlukan waktu yang lama dalam proses produksinya. Kualitas sangat dijaga,
produk sangat terbatas dengan dikerjakan tangan justru merupakan keunikan dan
keunggulan tersendiri

3. Konsep Penjualan (Selling Concept)


Konsep ini merupakan orientasi management yang beranggapan bahwa para konsumen
pada umumnya tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah yang cukup
banyak, kecuali apabila mereka dipengaruhi dengan usaha promosi dan penjualan.
Konsep penjualan merupakan pilihan produsen untuk memaksimalkan keuntungan.
Laba perusahan dapat diperoleh melalui volume penjualan tinggi, jadi kalau perusahaan
ingin mendapatkan laba maka harus dapat menjual produk sebanyak-banyaknya. Kalau

4|Page
konsumen dibiarkan saja untuk memilih, konsumen tidak akan membeli produk dalam
jumlah yang cukup.

Perusahaan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Atau dapat
dikatakan bahwa “laba perusahaan dapat diperoleh melalui volume penjualan atau
penjualan yang berfokus pada produk”. Model pemasaran seperti ini dapat dikatakan
sebagai pemasaran jangka pendek. Dasar pemikiran yang terkandung dalam konsep
penjualan ini adalah:
1. Tugas utama dari perusahaan ialah mendapatkan penjualan cukup bagi
produknya.
2. Konsumen pada umumnya tidak akan membeli dalam jumlah yang cukup
banyak tanpa didorong oleh promosi.
3. Para konsumen dapat didorong untuk membeli, dengan berbagai cara
peningkatan penjualan.
4. Para pembeli kemungkinan akan melakukan pembelian lagi, dan kalau tidak,
masih banyak konsumen lain.

Perusahaan yang mempraktekkan konsep penjualan, lebih mementingkan penjualan dari


pada kepuasan konsumen. Penjual tidak segan-segan menggunakan cara-cara yang
kurang jujur untuk mempengaruhi konsumen agar membeli. Cara-cara penjualan
semacam ini akhirnya akan merugikan sendiri, karena banyak pembeli yang kemudian
merasa kecewa, bila ternyata apa yang dijanjikan penjual tentang barang yang dibeli
tidak sesuai dengan kenyataan. Pembeli-pembeli ini akan merasa tertipu dan tidak akan
mengulangi pembelian.

4. Konsep Pemasaran (Marketing Concept)


Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri
dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan
yang diharapkan secara lebih efektif dan efi sien dibandingkan para pesaing. Konsep ini
merupakan orientasi management yang beranggapan bahwa tugas pokok perusahaan
ialah menentukan kebutuhan, keinginan dan penilaian dari pasar yang menjadi sasaran.
Dan menyesuaikan kegiatan perusahaan sedemikian rupa agar dapat menyampaikan

5|Page
kepuasan yang diinginkan pasarnya secara lebih effisien dan effektif dari pada pesaing-
pesaingnya.

Perusahaan akan memperoleh laba dari kepuasan konsumen, oleh karena itu pemasaran
akan dimulai dari kepuasan konsumen. Konsumen yang puasa akan melakukan
pembelian berulang dan meningkat terus-menerus. Konsep pemasaran ini sering disebut
sebagai pemasaran jangka panjang. Artinya pemasar harus membangun kepercayaan
terlebih dahulu agar tercapai kepuasan yang diinginkan oleh konsumen.

Dasar pemikiran yang terkandung dalam konsep pemasaran ini adalah:


1. Perusahaan menganggap bahwa tugasnya adalah memberikan ke puasan kebutuhan
dan keinginan kelompok pembeli tertentu
2. Perusahaan menyadari bahwa untuk dapat memuaskan keinginan pembeli, diperlukan
program marketing research untuk mengetahui keinginan-keinginan konsumen
tersebut.
3. Perusahaan menyadari bahwa semua kegiatan perusahaan yang mempengaruhi
pembeli harus ditempatkan di bawah kontrol pemasaran yang terintegrasi.
4. Perusahaan percaya bahwa usaha memberi kepuasan kepada konsumen akan
menimbulkan loyalitas, terciptanya pelanggan baru, dan kesan baik dari pembeli
terhadap perusahaan. Hal ini penting bagi perusahaan agar tercapainya tujuan
perusahaan.

Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang berhasilnya


kegiatan yang dilakukan. Konsep pemasaran disusun dengan memasukkan tiga elemen
pokok, yaitu:
1. Berorientasi kepada konsumen/pasar/pembeli.
2. Volume penjualan yang menguntungkan.
3. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam peru sahaan

Contoh pemasaran yang mengacu pada konsep pemasaran:


1. Toyota Dalam memasarkan produknya selalu melihat segmen pasar, kemudian
mereka memproduksi barang sesuai dengan segmentasi pasar tersebut, sehingga

6|Page
dapat memperoleh pangsa pasar yang cukup besar. Misalnya Toyota Avanza,
Toyota Kijang Inova, Toyota Alphard, ketiganya merupakan family car, akan
tetapi memiliki segmen yang berbeda-beda
2. Unilever Beberapa produk Unilever dipersaingkan di pasar agar konsumen
memilih sesuai dengan tujuannya. Produk itu antara lain Daia dengan Rinso, Lux
dengan Lifeboy, masing-masing produk tersegmentasi dengan sendirinya karena
dipersepsikan berbeda. Unilever berusaha untuk mengisi, melayani dan menjual
produk dibeberapa segmen, sehingga pangsa pasar yang diraih juga semakin
besar

5. Konsep Pemasaran Sosial (Social Marketing Concept)


Konsep ini adalah orientasi management yang diarahkan pada usaha yang menimbulkan
kepuasan pembeli dan kesejahteraan jangka panjang bagi konsumen dan masyarakat,
sebagai cara untuk mencapai tujuan perusahaan. Konsep pemasaran masyarakat
menegaskan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan
minat dari pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif
dan efisien dibandingkan pesaing dengan tetap memelihara atau meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan konsumen.

Social marketing pada dasarnya adalah suatu konsep untuk memasarkan gagasan atau
ide, yang mana ide dan gagasan itu bertujuan sebagai upaya untuk mengubah
pandangan dan perilaku masyarakat melalui perubahan sosial. Konsep social marketing
sendiri sudah lama dikenal dan diterapkan dalam memasarkan ide atau gagasan kepada
masyarakat. Tidak hanya itu konsep social marketing juga dapat membantu organisasi
nirlaba atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk memperoleh dukungan dari
berbagai pihak yang mendukung ide dan gagasan yang ditawarkan oleh organisasi
tersebut.

Social Marketing secara sederhana diartikan sebagai strategi untuk mengubah sikap dan
perilaku sosial. Pemasaran sosial muncul karena adanya berbagai macam permasalahan
sosial yang membutuhkan suatu cara pencegahan dan cara-cara pencegahan
permasalahan sosial tersebut diwujudkan dalam bentuk kampanye sosial.

7|Page
Social marketing tidak ditujukan semata-mata untuk mencari profit (laba), tetapi
bertugas untuk meningkatkan kemampuan mengomunikasikan gagasangagasan yang
nantinya akan disampaikan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas
kehidupan mereka Produk sosial yang dipasarkan kepada masyarakat adalah bertujuan
untuk mengubah sikap dan perilaku masyarakat tersebut.

Dasar pemikiran yang terkandung dalam konsep ini adalah:


1. Tugas utama perusahaan ialah menciptakan pembeli yang puas dan sehat serta
meningkatkan kualitas hidupnya.
2. Mengubah maindset atau sikap masyarakat terhadap kondisi lingkungannya
sendiri.
3. Perusahaan selalu berusaha mencari barang-barang yang lebih baik dalam arti
lebih menarik dan lebih bermanfaat bagi konsumen.
4. Perusahaan berusaha menghindari produk-produk yang dapat merugikan
pembeli.
5. Konsumen akan membeli dari perusahaan-perusahaan yang menunjukkan
perhatian terhadap kesejahteraan dan kepuasan mereka.

Perbedaan antara social marketing concept dengan marketing concept ialah adanya
penambahan” kesejahteraan jangka panjang bagi konsumen dan masyarakat”. Kegiatan
pemasaran yang mempunyai tanggung jawab sosial, memperhatikan empat hal dalam
pengambilan keputusan di bidang pemasaran; keinginan konsumen, kepentingan
konsumen, kebutuhan perusahaan, dan kesejahteraan masyarakat.

Body Shop mendapatkan suplai bahan baku produknya dengan membina masyarakat
pedalaman di berbagai belahan bumi, dan berdagang dengan mereka. The Body Shop
dan karyawannya terlibat dalam kampanye-kampanye lingkungan. Mereka juga
memastikan riset-riset mereka bebas dari tes yang menggunakan binatang. Botol-botol
The Body Shop tampak biasa-biasa saja secara desain. ketika belanja anda bisa
membawa botol-botol lama untuk mereka gunakan kembali.

8|Page
Empat tujuan pokok organisasi yang mencerminkan konsep pemasaran tersebut adalah
(Basu Swastha, 1981):
1. Orientasi kepada pelanggan dalam semua aspek organisasi dan operasi.
2. Pengejaran volume penjualan yang menguntungkan dengan cara yang ilmiah.
3. Keterpaduan usaha terhadap sasaran bersama.
4. Tanggung jawab sosial dalam pengambilan keputusan.

Konsep pemasaran tersebut, sebagai suatu kerangka pemikiran, tentunya merupakan


dasar bagi pengambil keputusan di dalam suatu perusahaan untuk mengelola semua
sumber daya yang ada pada perusahaan yang bersangkutan secara efisien dan efektif.
Agar empat tujuan pokok organisasi yang mencerminkan konsep pemasaran ini bisa
dicapai, maka harus dilakukan melalui beberapa pendekatan, satu di antaranya adalah
melalui “Proses Manajemen Pemasaran”. Proses ini mencakup empat elemen pokok
yakni: Analisis, Rencana, Implementasi, dan Evaluasi.

Bagi para manager pemasaran, mereka mempunyai tanggung jawab perencanaan yang
meliputi aspek:
1. Analisis situasi
2. Prioritas tujuan organisasi
3. Sasaran pasar (target market)
4. Bauran Pemasaran (marketing mix)

Dimana pada marketing mix, unsur-unsurnya adalah strategi produk, strategi harga,
strategi promosi, strategi distribusi, dan sebagainya perlu digarap secara khusus.
Strategi yang ditempuh untuk menentukan pasar sasaran (target market) dan marketing
mix, merupakan suatu rencana strategi pemasaran atau marketing strategic plan.
Melalui strategi pemasaran atau marketing strategy inilah perusahaan berusaha
untuk dapat mewujudkan apa yang menjadi tujuan perusahaan yang sebenarnya.

Namun, hal yang tidak dapat dikesampingkan yaitu adanya kenyataan bahwa
implementasi dari perencanaan marketing strategy tersebut tidaklah pada kondisi yang
statis, namun berada dalam keadaan yang amat dinamis sesuai dengan perkembangan

9|Page
dalam dunia usaha pada umumnya. Melalui perencanaan strategi pemasaran atau
marketing strategy inilah perusahaan berusaha untuk dapat mewujudkan apa yang
menjadi tujuan perusahaan yang sebenarnya. Oleh karena itu, evaluasi dan modifikasi
senantiasa perlu dilakukan sesuai dengan perubahan yang ada dan tuntutan kondisi riel
yang terjadi.

1.2. Mengidentifikasi dan Menganalisis Rencana Pemasaran Dan Kebijakan


Atau Prosedur Yang Relevan dan Sesuai Dengan Strategi Organisasi

Kegiatan pemasaran yang dilakukan setiap perusahaan perlu dikoordinasikan dan


diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan umumnya dan tujuan bidang pemasaran
khususnya. Rencana pemasaran adalah dokumen yang mencakup semua strategi, taktik,
dan sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi tujuan pemasaran perusahaan.
Rencana pemasaran adalah rencana strategis untuk menjangkau pelanggan potensial dan
mencapai tujuan bisnis. Perusahaan menggunakan rencana ini untuk membangun
strategi pemasaran, yang akan membantu mencapai tujuan mereka.

Menurut Assauri (2013), perencanaan pemasaran merupakan kegiatan merumuskan


usaha-usaha yang akan dilakukan dalam bidang pemasaran pada masa yang akan
datang, dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang diharapkan di bidang
pemasaran. Rencana pemasaran (marketing plan) merupakan salah satu alat yang sangat
penting dalam melakukan assessment terhadap kesempatan yang sebenarnya dimiliki
oleh organisasi, bisnis maupun perusahaan. Dalam marketing plan digambarkan secara
garis besar tentang bagaimana melakukan penetrasi, meraih, serta melakukan perbaikan
atas market position. Rencana pemasaran mencakup serangkaian aktivitas, sumber daya,
dan strategi yang membantu bisnis untuk memasarkan produk atau layanan mereka.

Tujuan dari rencana pemasaran adalah untuk memastikan bahwa perusahaan mampu
menjangkau audiens targetnya. Membantu perusahaan menentukan anggaran
pemasaran dan memprioritaskan saluran pemasaran mana yang harus mereka
investasikan. Tujuan ini diselesaikan dengan menguraikan langkah-langkah yang akan
diambil perusahaan untuk mencapai tujuannya. Rencana pemasaran yang baik

10 | P a g e
digunakan untuk membuat rencana yang dapat ditindaklanjuti, yang memiliki tujuan,
jadwal, dan biaya yang jelas.

Langkah - langkah untuk menyusun rencana pemasaran (marketing plan) diantaranya


yaitu
1. Melakukan Analisis Situasi
Dengan adanya analisis SWOT, maka manajer pemasaran perusahaan dapat
membuat pemetaan bagaimana peluang dan permasalahan yang mungkin muncul di
pasar, serta apa kekuatan dan kelemahan perusahaan untuk mencapai tujuan
pemasaran. Menentukan target pasar penting untuk dilakukan, agar dapat
menerapkan strategi pemasaran yang efektif.

2. Menetapkan Tujuan dan Sasaran


Setelah melakukan analisis SWOT, rencana pemasaran dilanjutkan dengan
menetapkan sasaran atau target pemasaran. Misalnya dengan mengidentifikasi siapa
saja yang memerlukan produk tersebut dan kemana produk tersebut harus
dipasarkan. Sehingga, ketika sudah mengetahui kemana arah pemasaran maka
selanjutnya akan dilakukan penyusunan strategi untuk mencapai target pemasaran.
Strategi pemasaran penting dilakukan untuk meminimalkan anggaran dan upaya
yang diperlukan untuk promosi tetapi dengan keuntungan yang maksimal.

3. Menuliskan Semua Target Pemasaran Dalam Daftar


Buatlah target pemasaran dalam daftar dan tidak lebih dari satu halaman. Tulis
semua target pemasaran untuk tahun depan. Gunakan kriteria SMART saat
menentukan target, yaitu: spesifik (specific), terukur (measurable), bisa tercapai
(attainable), realistis (realistis), dan memiliki tenggat waktu (timely).

4. Menyusun Strategi dan Program


Strategi dan program pemasaran dibuat berdasarkan tujuan atau sasaran yang telah
ditentukan sebelumnya. Strategi ini merupakan tindakan jangka panjang dan dibuat
sebagai rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk

11 | P a g e
mendukung strategi tersebut, dibuat program atau tindakan jangka pendek secara
berkesinambungan.

5. Menetapkan Anggaran Pemasaran


Karena setiap pemasaran membutuhkan biaya, maka penting untuk membuat
anggaran khusus untuk pemasaran. Menghitung jumlah uang yang harus dikeluarkan
dan cara memanfaatkannya. Melakukan pengelompokan biaya, lalu hitunglah jumlah
total setiap kelompok.

6. Buat Rencana Tahunan


Banyak ahli pemasaran yang menyarankan agar setiap perusahaan mengevaluasi
rencana pemasaran minimal satu kali dalam setahun. Cara ini membantu perusahaan
melihat target yang sudah tercapai, menentukan hal-hal yang berprogres berdasarkan
saat ini, dan menentukan perubahan yang diperlukan berdasarkan rencana penjualan.

Sebuah rencana pemasaran bertujuan untuk memerinci dan mengukur tindakan yang
perlu diambil untuk mengejar strategi pemasaran. Komponen dari rencana pemasaran
lengkap adalah sebagai berikut:
1. Ringkasan Eksekutif, menyajikan simpulan singkat tentang tujuan utama dan
rekomendasi rencana untuk diulas oleh manajemen dan membantu manajemen
puncak untuk mengetahui hal-hal yang paling penting dengan cepat.

2. Situasi Pemasaran Saat Ini


Situasi pemasaran saat ini menggambarkan pasar yang dibidik dan posisi perusahaan
di dalamnya. Termasuk informasi mengenai kinerja produk, pasar, persaingan dan
distribusi. Mencakup didalamnya;
a. Deskripsi pasar yang mendefinisikan pasar serta segmen-segmen utama tinjauan
tentang kebutuhan pelanggan serta faktor-faktor dalam lingkungan pemasaran
yang mungkin akan mempengaruhi pembelian pelanggan
b. Tinjauan produk yang menunjukkan penjualan, harga serta laba kotor produk-
produk utama dalam lini produk.

12 | P a g e
c. Tinjauan tentang persaingan yang mengidentifikasikan pesaing utama serta
menilai posisi mereka di pasar beserta strategi mereka yang mencakup kualitas
produk, distribusi, harga dan promosi.
d. Tinjauan distribusi yang mengevaluasi trend penjualan saat ini serta
perkembangan lain pada saluran distribusi utama.

3. Analisis Ancaman dan Peluang


Yaitu menilai ancaman dan peluang utama yang mungkin saja akan dihadapi oleh
produk, membantu manajemen untuk mengantisipasi perkembangan positif dan
negatif yang penting yang bisa mempengaruhi perusahaan dan strateginya

4. Tujuan dan Isu-isu


Yaitu mengungkapkan tujuan pemasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan selama
masa-masa perencanaan serta mendiskusikan isu-isu utama yang mungkin akan
mempengaruhi pencapaian perusahaan. Contohnya, apabila sasaran yang ingin
dicapai ialah 15% pangsa pasar, bagian ini akan menjelaskan cara sasaran tersebut
dicapai.

5. Strategi Pemasaran
Yaitu merangkum pola pikir pemasaran secara umum yang ingin dipakai oleh unit
bisnis untuk mencapai tujuan pemasaran serta secara lebih spesifik menyatakan pasar
yang akan dibidik, penetapan posisi beserta tingkatan pengeluatan pemasarannya.
Bagian strategi pemasaran merangkum strategi-strategi secara spesifik untuk setiap
elemen bauran pemasaran serta menjelaskan bagaimana masing-masing strategi
tersebut merespon peluang, ancaman dan isu-isu penting lainnya yang dilontarkan
dalam bagian rencana sebelumnya.

6. Program Tindakan
Menyajikan bagaimana strategi pemasaran akan diaplikasi ke dalam program
tindakan spesifik yang dapat menjawab pertanyaan berikut: Apa yang akan
dilakukan? Siapa yang bertanggungjawab melaksanakannya? Kapankah hal tersebut
akan dilaksanakan? Berapa biayanya?

13 | P a g e
7. Anggaran
Berisikan rincian anggaran kegiatan penunjang pemasaran yang pada hakikatnya
merupakan sebuah proyeksi laporan rugi laba. Anggaran tersebut menunjukkan
penerimaan yang diharapkan (perkirakan jumlah unit yang bisa terjual dengan harga
bersih rata-rata) perkirakan biaya (produksi, distribusi, serta pemasaran). Perbedaan
antara keduanya ialah proyeksi laba. Apabila disetujui oleh manajemen yang lebih
tinggi anggaran tersebut menjadi dasar dalam pembelian bahan baku, perencanaan
produksi, perencanaan SDM serta operasi pemasaran.

8. Pengendalian
Merangkum pengendalian yang akan dipakai untuk menonitor kemajuan tindakan
serta akan memungkinkan manajemen yang lebih tinggi untuk meninjau hasil dari
implementasi dan menunjukkan produk-produk yang tidak dapat mencapai
sasarannya.

Kebijakan pemasaran atau lebih di kenal dengan marketing mix adalah satu set taktik
yang spesifik, detail, orientasi pada aksi dalam menangani strategi harga, produk,
promosi dan distribusi mana yang akan diikuti oleh perusahaan untuk menjangkau dan
memuaskan keputusan target pasarnya. Kebijakan pemasaran ini adalah untuk
memastikan pilihan produk tepat, di waktu dan tempat yang tepat, juga dengan harga
yang tepat.

Tanpa adanya Perencanaan Pemasaran yang jelas dan pertimbangan yang matang akan
berdampak negatif pada kegiatan pemasaran. Hal penting yang harus diperhatikan
adalah rencana pemasaran yang disusun harus memiliki kesesuaian dengan strategi
perusahaan. Dengan perencanaan pemasaran maka hal- hal dibawah ini diharapkan
dapat tercapai, yaitu
a) Menyelaraskan tujuan pemasaran dengan visi dan misi usaha
b) Mengidentifikasi target pemasaran yang sesuai dengan nilai usaha
c) Menetapkan anggaran pemasaran yang efektif dan tepat sasaran
d) Menjelaskan pembagian tugas dan tanggung jawab kegiatan pemasaran kepada
pemilik, karyawan, dan pihak-pihak yang bersinggungan.

14 | P a g e
1.3. Mengidentifikasi Kebutuhan Pemasaran Berdasarkan Rencana Penjualan

Mencari tahu kebutuhan pemasaran adalah langkah pertama menuju pembuatan


kampanye pemasaran yang efektif dan unik. Dengan memahami kebutuhan pemasaran
dapat digunakan untuk mengevaluasi pasar saat ini dan materi pemasaran yang
digunakan sebelumnya untuk mengetahui cara memperluas jangkauan perusahaan.

Langkah-langkah mengidentifikasi kebutuhan pemasaran adalah sebagai berikut


1. Luas pasar (Size of Market) perusahaan perlu mengetahui seberapa besar potensi
pasar Anda. Ini adalah sekelompok orang yang cenderung membeli produk atau
layanan Anda.
2. Pahami siapa konsumen anda
Untuk menentukan ukuran, Anda perlu memahami siapa pelanggan ideal Anda.
3. Kesamaan dari pasar sasaran
Target anda memiliki kesamaan ketika Anda melihat kehidupan pribadi orang-
orang di grup itu. Ini termasuk status perkawinan, tingkat pendidikan, jenis karir,
serta ukuran keluarga dan tingkat pendapatan. Seorang agen asuransi jiwa
mengetahui bahwa pasangan suami istri dengan anak yang masih kecil lebih
mungkin untuk membeli asuransi jiwa, dibandingkan dengan pria lajang yang
masih kuliah. Meskipun konsumen Anda berbeda satu sama lain, mereka
mungkin terlihat sangat mirip satu sama lain dalam beberapa hal.
3. Pertimbangkan Komponen Budaya
Rencana pemasaran harus mempertimbangkan elemen geografis dan budaya
kelompok sasaran Anda. Ini dapat memiliki perbedaan yang signifikan tentang
bagaimana pembeli ingin membeli atau bahkan bagaimana mereka membelinya.
4. Minat atau Kebutuhan Khusus
Rencana pemasaran menjadi lebih dinamis dengan perluasan media sosial dan
pemasaran digital. Sebagai pemilik bisnis, Anda dapat mempelajari ukuran pasar
Anda, berdasarkan informasi yang sangat spesifik. Pada dasarnya Anda dapat
mengelompokkan pasar Anda untuk memungkinkan Anda mengembangkan
kampanye pemasaran yang menargetkan pembeli tertentu. Misalnya, jika Anda
memiliki toko hewan peliharaan yang melayani pemilik burung beo, Anda

15 | P a g e
mungkin tidak ingin menargetkan pemilik kucing. Persempit ceruk Anda untuk
menjadi lebih sukses.

Rencana Penjualan
Sales plan (rencana penjualan) merupakan salah satu aspek perencanaan yang perlu
pelaku bisnis perhatikan untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis. Rencana
penjualan merupakan rencana yang mengatur bagaimana penjualan beroperasi, seperti
mengidentifikasi tujuan, target audiens, sampai cara mencapai tujuan di samping
berbagai tantangan yang ada. Rencana penjualan merupakan rencana yang mengatur
bagaimana penjualan beroperasi, seperti mengidentifikasi tujuan, target audiens, sampai
cara mencapai tujuan di samping berbagai tantangan yang ada.

Rencana penjualan memiliki fungsi adalah


1. Mendefinisikan serangkaian target penjualan untuk bisnis
2. Memilih strategi penjualan yang sesuai dengan target pasar
3. Mengidentifikasi taktik penjualan untuk tim penjualan
4. Membuat target penjualan lebih spesifik
5. Membuat anggaran dan klarifikasi langkah-langkah yang akan diambil untuk
mencapai target
6. Meninjau tujuan secara berkala dan meningkatkan pendekatan terhadap penjualan
7. Merancang tujuan, analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan
Ancaman), strategi, dan taktik untuk mencapai target.

Bagaimana cara membuat Sales Plan atau rencana penjualan,


1. Mengevaluasi Efektivitas
Cara merancang sales plan pertama adalah meringkas dan mengevaluasi efektivitas.
Ini merupakan langkah yang sangat penting untuk membantu mempersingkat waktu
perencanaan. Serta meminimalkan masalah dan risiko yang dapat menyebabkan
inefisiensi penjualan. Secara khusus, angka penjualan lama akan menjadi dasar untuk
membangun tujuan untuk rencana baru.

16 | P a g e
Dalam langkah ini harus mempertimbangkan:
a) Hasil yang dicapai dihitung dengan angka
b) Penyebab keberhasilan atau kegagalan
c) Masalah apa yang terjadi
d) Penyebab masalah
e) Apa solusi yang digunakan dan bagaimana efek yang didapat setelahnya
f) Pelajaran yang didapat dari pengalaman

2. Menganalisis dan mengevaluasi situasi pasar saat ini dan memprediksi tren
Setelah meninjau dan mengevaluasi rencana penjualan sebelumnya, dilihat juga
pergerakan pasar. Dengan melakukan survei pasar, wawancara, dan jajak pendapat
kepada:
a) Target pelanggan: masalah, kesulitan, kebutuhan, perilaku, dll.
b) Pesaing: produk dan layanan, kekuatan dan kelemahan, pemasaran dan program
penjualan sedang dijalankan.
c) Situasi makro: ekonomi, politik, sosial.
d) Tren saat ini, tren (relevan dengan bidang Anda).

Melalui survei ini, bisa didapatkan ide awal untuk sebuah rencana bisnis. Selain itu,
dengan pengetahuan pesaing, perusahaan dapat membuat orientasi promosi produk
dan rencana penjualan yang tepat. Selain itu, survei dan penilaian pasar merupakan
faktor yang berhubungan langsung dengan biaya yang diperlukan untuk investasi.
Dan berfungsi menemukan metode penjualan yang tepat. Misalnya, meluncurkan
bisnis di kota kecil atau daerah pedesaan mungkin memerlukan lebih sedikit investasi
di lokasi, fasilitas, dan infrastruktur daripada di kota besar. Tergantung pada arah
strategis dan kapasitas keuangan bisnis untuk menghasilkan rencana yang layak.

3. Merancang Sales plan Dengan Membandingkan dengan pesaing


Cara merancang sales selanjutnya adalah bandingkan dengan pesaing. Setelah
mensurvei pesaing. Lakukan analisis dan bandingkan dengan bisnis Anda. Sehingga
Anda dapat mengetahui apakah bisnis Anda lebih baik dari pesaing. Serta membantu
Anda menemukan opsi kompetitif terbaik

17 | P a g e
4. Nilai sumber daya saat ini
Semua sales plan akan sia-sia, jika tidak dilandasi dengan analisa dan evaluasi
sumber daya yang ada seperti:
a) Tim marketing
b) Keuangan
c) Infrastruktur Peralatan
d) Dalam faktor-faktor di atas, Anda harus memperhatikan personel (tim penjualan)
dari segi kuantitas, kapasitas profesional, semangat dan sikap kerjanya.

5. Klasifikasi target pasar dan gambaran target pelanggan


Target pasar adalah titik awal untuk memetakan kegiatan sales plan, setelah itu target
pelanggan. Dalam strategi bisnis tentu ada analisis pasar dan target pelanggan,
berdasarkan itu untuk menentukan file pelanggan untuk rencana ini.

Untuk target pelanggan individu, ketahui apa karakteristik pekerjaan mereka dan apa
masalah yang sering mereka hadapi. Sehingga Anda dapat menentukan kelompok
pelanggan prioritas. Oleh karena itu, Anda perlu memperjelas profil pelanggan
tertarget. Klasifikasi setiap kelompok pelanggan akan membantu Anda menghasilkan
rencana penjualan yang sesuai target. Pastikan tim penjualan Anda memahami target
pelanggan dengan sangat baik.

6. Tentukan tujuan penjualan


Setelah menganalisis dan mengevaluasi situasi umum serta kapasitas bisnis, inilah
saatnya untuk menentukan tujuan penjualan yang spesifik. Rencana penjualan
seperti garis besar apa yang perlu Anda lakukan, peta jalan untuk membantu bisnis
menerapkan serangkaian kegiatan pemasaran dan penjualan berdasarkan situasi
bisnis yang sebenarnya.

Karena itu perusahaan harus menentukan tujuan penjualan dengan periode waktu
tertentu. Semakin rinci dan spesifik tujuan dan tenggat waktu untuk mencapai tujuan,
semakin mudah untuk mengukur efektivitas rencana dan membawa kemungkinan

18 | P a g e
keberhasilan yang lebih tinggi untuk bisnis. Dalam proses menentukan tujuan, bisnis
dapat mengandalkan aturan SMART termasuk elemen berikut:
S – Specific: Spesifik, jelas, mudah dipahami
M – Measurable: Terukur
A – Achievable: Kelayakan (achievable)
R – Realistic: Realitas, bukan fantasi

7. Siapkan program penjualan


Setelah menetapkan tujuan, pikirkan bagaimana mencapainya berdasarkan sumber
daya yang teridentifikasi. Program dalam rencana penjualan harus menunjukkan:
a) Kegiatan apa yang akan Anda selenggarakan?
b) Apa sub-tujuan untuk setiap kegiatan?
c) Apa hasil yang ingin dicapai untuk setiap kegiatan?
d) Siapa yang berpartisipasi?
e) Apa tugas setiap orang?
f) Apa saluran dan lokasi?
g) Metode yang mana?

8. Siapkan indikator kinerja


Ada banyak orang yang menilai kinerja penjualan berdasarkan kriteria evaluasi yang
tidak akurat. Misalnya, targetnya adalah pangsa pasar tetapi hanya dinilai dari jumlah
penjualan atau keuntungan. Banyak juga orang yang menilai berdasarkan perasaan
bukan berdasarkan kriteria dan angka pasti. Untuk menentukan indikator efektivitas
penjualan. Anda harus tetap berpegang pada tujuan yang telah ditetapkan. Jika
targetnya adalah pendapatan, maka pasti targetnya adalah pendapatan; Jika tujuannya
adalah untuk meningkatkan pangsa pasar, kriteria evaluasinya adalah jumlah
pelanggan.

9. Cara Merancang Sales plan Dengan Menentukan Anggaran


Pada bagian ini, perlu untuk memperkirakan anggaran, biaya investasi pada setiap
tahap dan setiap kampanye yang sesuai untuk mengimplementasikan rencana dengan
lancar, efektif dan sesuai dengan kapasitas anggaran bisnis.

19 | P a g e
Pada langkah ini, jawab pertanyaan:
a) Berapa banyak yang bersedia Anda keluarkan untuk mencapai target penjualan
Anda?
b) Sudahkah Anda memperhitungkan semua pengeluaran seperti: gaji, bonus,
komisi, biaya pelatihan, biaya aktivitas pembangunan tim, pengeluaran sumber
daya, dan pengeluaran lainnya? Jika tidak, segera masukkan ke dalam anggaran
Anda.
c) Semakin detail item pengeluaran dicantumkan, semakin baik eksekusinya.
Ketika Anda memperkirakan biaya awal, Anda akan dengan mudah menghitung
jumlah modal yang dibutuhkan dan memperkirakan keuntungan yang diperoleh
di setiap periode.
d) Menguasai prinsip-prinsip dasar di atas akan membantu bisnis membangun
rencana penjualan yang efektif.
e) Buat rencana dengan cara yang paling rinci dan spesifik untuk membantu bisnis
pada umumnya dan staf penjualan pada khususnya memiliki tujuan dan tugas
yang jelas, dan mendatangkan pendapatan bagi bisnis.

10. Bentuk Tim Penjualan


Bagi tim (team) sesuai dengan karakteristik bisnis atau sesuai dengan tujuan yang
Anda tetapkan. Jenis tim penjualan:
a) Penjualan pribadi: setiap orang bertanggung jawab atas semua aktivitas mulai
dari pencarian hingga penutupan penjualan.
b) Penjualan grup: setiap grup memiliki 4-5 orang yang bertanggung jawab atas
grup atau area pelanggan tertentu. Masing-masing kelompok ini akan memiliki
pemimpin tim yang bertanggung jawab atas semua kegiatan penjualan mulai dari
menetapkan target hingga membagi pekerjaan.
c) Penjualan fungsional: seperti yang Anda ketahui, dalam proses penjualan ada
banyak langkah, mulai dari mencari calon pelanggan hingga memelihara
pelanggan dan akhirnya menutup penjualan. Ada model bisnis yang membagi
personel berdasarkan fungsi seperti: 1 orang atau grup hanya mengkhususkan
diri dalam mencari pelanggan potensial, grup lain hanya menutup penjualan.

20 | P a g e
d) Setiap bentuk organisasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing,
sehingga perlu mempertimbangkan divisi mana yang tepat untuk bisnis Anda.

11. Ambil Tindakan Yang Tepat


Pertimbangkan untuk memprioritaskan pekerjaan yang perlu dilakukan terlebih
dahulu. Tetapkan tenggat waktu pekerjaan untuk memastikan penerapan proses
yang benar. Luangkan waktu untuk pekerjaan yang muncul dan kemungkinan risiko
selama implementasi. Jika ada penundaan, Anda perlu segera melakukan perubahan
untuk memastikan bahwa persyaratan strategi terpenuhi dengan tetap relevan
dengan situasi aktual. Terakhir, pastikan bahwa semua karyawan memiliki
kejelasan misi, peran, dan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, koordinasi antar
individua tau kelompok perlu dilakukan dengan lancar.

1.4. Menyelidiki Aktifitas Pemasaran Sebelumnya Untuk Mencari Informasi


Kesuksesan

Semakin maraknya kompetitor di pasar yang sama, menuntut tim marketing


mengimplementasikan strategi yang mampu membuat merek dan produknya unggul di
mata pelanggan. Ini karena tidak jarang perusahaan memproduksi dan mempromosikan
layanannya dengan cara yang mirip atau sama dengan kompetitor, sehingga perlu
adanya taktik berbeda.

Kegiatan pemasaran adalah strategi yang membantu perusahaan mengembangkan dan


mempromosikan produk atau layanannya kepada pelanggan. Secara kolektif, strategi ini
dapat membantu bisnis menciptakan dan memasarkan produk atau layanan yang bernilai
bagi konsumen. Perusahaan menggunakan aktivitas pemasaran untuk mengidentifikasi
audiens target mereka dan mengembangkan atau meningkatkan penawaran mereka
untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut. Strategi ini dapat membantu
perusahaan mencapai tujuan pendapatannya, meningkatkan kesadaran mereknya, dan
meningkatkan penjualan serta hubungan dengan pelanggan dengan cara yang interaktif,
tetapi juga informatif.

21 | P a g e
Aktivitas ini tidak hanya terkait dengan kepentingan produsen, tetapi juga kepentingan
konsumen. Aktivitas pemasaran memungkinkan konsumen memperoleh beragam
alternatif penawaran produk atau jasa sebagai alat pemuas kebutuhan. Sehingga, nilai
kepuasan konsumen dapat bertambah besar (mereka lebih leluasa untuk memilih). Bagi
produsen, aktivitas dalam pemasaran menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan
kesadaran konsumen atau membangun loyalitas pelanggan. Dengan begitu, perusahaan
dapat menghasilkan lebih banyak penjualan dan pendapatan.

Aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan perlu diidentifikasi untuk


mengetahui jenis akktivitas pemasarannya mana yang berhasil memenuhi target yang
direncanakan dan masih relevan untuk digunakan. Tim marketing dapat memilih
strategi mana yang ingin diimplementasikan untuk upaya promosi agar mendapatkan
hasil yang sesuai target pendapatan perusahaan.

Jenis-jenis marketing activity, membantu perusahaan dalam merancang metode untuk


menjangkau target konsumen yang lebih luas, mengembangkan customer engagement,
dan menempatkan brand di posisi teratas persaingan Kegiatan pemasaran selalu
berkembang mengikuti kebiasaan pelanggan dan perubahan trend. Jenis marketing
activity dahulu mengandalkan direct marketing untuk menyampaikan pesan pada
audience namun kini muncul berbagai strategi baru yang efektif untuk brand menjalin
hubungan dengan konsumen.

Berikut jenis kegiatan pemasaran untuk menjangkau pelanggan yang sudah ada dan
pelanggan potensial guna terwujudnya tujuan akhir kegiatan pemasaran adalah:
1. Pemasaran Konten
Strategi pemasaran ini mencakup pembuatan konten terkoordinasi yang
menyediakan konten teks, video, dan audio yang relevan ke calon pelanggan.
Contoh konten yang digunakan untuk jenis pemasaran ini termasuk video
hiburan, siniar atau podcast, dan blog entry.

22 | P a g e
2. Pemasaran Iklan Digital
Pemasaran iklan digital mencakup iklan web, iklan siniar (podcast), pemasaran
email, dan seminar web (webinar). Tak seperti pemasaran konten, pemasaran
digital berfokus pada iklan yang sebenarnya daripada konten situs web yang bisa
berisi atau tidak berisi informasi tentang bisnis terkait.

3. Riset Pasar
Dengan mengumpulkan informasi tentang perilaku pelanggan potensial dan
pelanggan yang sudah ada serta menganalisis dan menginterpretasikan informasi
tersebut, bisnis dapat membuat keputusan yang tepat tentang pengembangan
produk atau layanan baru. Menerapkan riset pemasaran juga dapat membantu
perusahaan meningkatkan pengalaman pelanggan dengan lebih memahami
kebutuhan dan demografi basis pelanggan bisnis. Perusahaan dapat
menggunakan riset pasar untuk menemukan pelanggan baru, mengidentifikasi
pelanggan ideal atau target pasar, atau meneliti tren pasar.

4. Pengoptimalan Mesin Pencari (Search Engine Optimization)


Taktik ini berfokus untuk menarik lalu lintas yang ditargetkan ke situs web
melalui peringkat organik atau tidak berbayar pada halaman hasil mesin pencari.
Tak seperti hasil berbayar seperti iklan bayar per klik, pengoptimalan mesin
telusur melibatkan pembuatan konten organik yang menjawab pertanyaan
pengguna dan menampilkan kata kunci yang relevan.

5. Pemasaran Media Sosial


Metode pemasaran digital ini melibatkan pelanggan baru di platform media
sosial. Kampanye pemasaran media sosial mencakup iklan video, iklan statis
dalam feed, atau kemitraan berbayar dengan pemengaruh atau influencer.

6. Direct marketing
Strategi pemasaran direct marketing masih efektif diaplikasikan pada bisnis.
Terutama bagi pelanggan setia demi menjaga hubungan jangka

23 | P a g e
panjang. Pemasaran langsung menargetkan pelanggan satu per satu. Contohnya,
mengirimkan email yang dipersonalisasikan.

7. Cold calling
Istilah cold calling umum di dunia sales yang berarti kegiatan menghubungi
calon pelanggan yang pernah membeli atau memiliki ketertarikan pada produk,
tetapi belum berniat menggunakannya. Kegiatan menghubungi pelanggan
potensial ini dilakukan oleh telemarketing. Sales akan menawarkan produk dan
layanan perusahaan pada calon pelanggan.

Namun, dengan persentase keberhasilan rendah tenaga pemasar wajib


menjalankan strategi agar membantu meningkatkan peluang bisnis, diantaranya:
a) Riset pasar
b) Mempersiapkan apa yang ingin disampaikan
c) Meningkatkan percaya diri
d) Menyoroti keunggulan produk

Melalui percakapan saat cold calling, brand mendapatkan keuntungan seperti


mengetahui minat target audience, membangun kesadaran merek, dan
membangun customer relationship.

8. Word of mouth marketing


Anda tentu pernah mendengar pemasaran mulut ke mulut. Jenis kegiatan
marketing ini dilakukan secara tradisional. Biasanya konsumen yang puas
menggunakan produk suatu brand tertentu, langsung merekomendasikan merek
tersebut pada rekan dan keluarga. Semakin luas jangkauannya, otomatis brand
jadi makin terkenal.

Kegiatan pemasaran yang sukses dapat membantu perusahaan mendapatkan visibilitas


dengan konsumen dan meningkatkan merek mereka, yang merupakan persepsi publik
terhadap suatu bisnis. Strategi ini dapat membantu bisnis menciptakan dan

24 | P a g e
mempertahankan hubungan dengan pelanggan baru, yang sudah ada, dan potensial.
Dengan menggunakan berbagai aktivitas ini, pemasar dapat:
a. Memahami pasar perusahaan: Strategi ini dapat membantu pemasar memahami
pasar perusahaan dengan mengidentifikasi pelanggan yang paling mungkin
menggunakan produk atau layanannya. Informasi ini membantu mereka
memasarkan secara efektif penawaran perusahaan kepada konsumen.
b. Menarik pelanggan: Pemasar menggunakan aktivitas ini untuk menyesuaikan
pesan mereka dengan audiens target perusahaan, yang dapat membantu mereka
menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan setia.
c. Promosikan penawaran perusahaan: Upaya ini dapat membantu pemasar
mempromosikan penawaran perusahaan melalui berbagai saluran dengan
memberikan informasi bermanfaat tentang nilai produk atau layanannya.
d. Tingkatkan merek perusahaan: Kegiatan ini dapat membantu pemasar
meningkatkan merek perusahaan dengan membedakan produk atau layanannya
dari pesaing, yang dapat membantu pelanggan mengingat perusahaan di masa
mendatang.
e. Tumbuhkan bisnis: Aktivitas pemasaran yang efektif dapat membantu
menghasilkan prospek baru dan meningkatkan penjualan, yang dapat membantu
perusahaan berhasil mengembangkan bisnis mereka di pasar.

Bagaimana cara mengukur aktivitas pemasaran?” Banyak bisnis dapat menghabiskan


biaya besar untuk aktivitas pemasaran, tetapi tidak mengetahui hasil, dampaknya, dan
laba atas investasi (ROI) untuk bisnis tersebut. Untuk melakukan evaluasi aktivitas
pemasaran, maka terlebih dahulu harus menetapkan tujuan. Setelah menetapkan tujuan,
baru kemudian akan ditentukan alat ukur yang akan digunakan untuk melakukan
evaluasi.

Dengan demikian, perusahaan akan mengetahui apakah aktivitas pemasaran yang


dilakukan berhasil mencapai tujuan, atau tidak. Selanjutnya, dari informasi yang Anda
peroleh, maka Anda akan dapat melakukan koreksi ataupun perencanaan strategi yang
lebih baik lagi demi meningkatkan kinerja di masa depan.

25 | P a g e
Namun sebelum memutuskan cara mengukur aktivitas pemasaran, ada beberapa dasar
lain yang perlu diketahui:
a. Siapa audiens Anda misalnya perempuan usia 18-25 tahun
b. Akankah audiens Anda terlibat dengan aktivitas pemasaran pilihan Anda?
misalnya apakah mereka pengguna Instagram
c. Mengapa Anda melakukan kegiatan pemasaran? misalnya untuk meningkatkan
follower
d. Tetapkan target seperti apa kegiatan pemasaran yang positif atau menutupi
biaya, misal. 100 kontak baru ke database

Setelah semua dasar-dasarnya tersedia, Anda dapat mempertimbangkan opsi bagaimana


mengukur aktivitas pemasaran. Pengukuran aktivitas akan bergantung pada aktivitas apa
yang Anda pilih, karena tidak semua metode pengukuran berlaku untuk semua aktivitas
pemasaran. Anda perlu memutuskan apa yang Anda ukur dengan aktivitas pilihan Anda.

Beberapa pengukuran aktivitas marketing yang dapat digunakan


1. Riset untuk mengetahui tingkat kesadaran konsumen sebelum dan sesudah
dilakukan kegiatan pemasaran.
2. Liputan media dibandingkan dengan kompetitor
3. Jumlah pengikut dan tingkat pengaruhnya di situs media social
4. Kontrol anggaran
5. Timescales - memastikan kegiatan selesai tepat waktu
6. Peningkatan pengunjung ke situs web dan tingkat interaksi pengguna dengan
web
7. Peningkatan penjualan

1.5. Mengidentifikasi Kesesuaian Profil Segmen Pasar Dengan Strategi


Organisasi

Segmentasi pasar atau (market segmentation) adalah salah satu strategi marketing atau
pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk mengidentifikasi target pelanggan yang
ingin dicapai dengan membagi kelompok konsumen. Menurut Swastha dan Handoko

26 | P a g e
segmentasi pasar merupakan pemetaan target konsumen menjadi segmen – segmen
pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing
mix tertentu.

Kotler dan Amstrong Pembagian target konsumen menjadi sebuah kelompok pembeli
yang berbeda sehingga pasar yang ditargetkan dapat mencapai nilai jual tertentu yang
sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan karakteristik pembeli disebut juga dengan
segmentasi pasar.

Variabel yang harus dipertimbangkan dalam penentuan segmentasi pasar


1. Lokasi: maka bisa secara nasional, bisa tiap pulau, hingga tiap daerah atau area
khusus seperti pantai atau pegunungan.
2. Waktu: segmentasi waktu membagi pasar berdasarkan momentum atau periode
tertentu ketika produk mungkin paling laku atau berpotensi besar terjual.
3. Harga: mempertimbangkan kekuatan ekonomi atau golongan masyarakat dengan
pengeluaran berapa yang akan dijadikan sasaran sehingga produk bisa diberikan
harga yang jelas.
4. Demografi: terkait karakter seperti jenis kelamin, usia, hingga penghasilan dan
pengeluaran yang dimiliki.
5. Psikografis: terkait dengan pengelompokan perilaku dalam merespon tren atau
aktivitas pemasaran yang mungkin akan dan sudah dilakukan.
6. Sosial-budaya: memperhatikan variabel sosial dan budaya dari calon segmen
pasar yang akan dituju. Misalnya, masyarakat kota besar membutuhkan
pendekatan pemasaran yang berbeda dengan masyarakat di kota kecil atau desa.
7. Behavioral: memperhatikan kebiasaan, perilaku, pola, dan sifat calon pasar yang
akan dituju.

Segmentasi pasar akan berperan dalam memberikan gambaran umum mengenai


pemetaan pasar yang akan dituju, sehingga produk bisa sampai ke tujuan dengan cepat.
Dalam menentukan strategi pemasaran perusahaan harus memiliki informasi berkaitan
dengan siapa konsumen potensialnya.

27 | P a g e
Salah satu cara untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk identifikasi,
segmentasi dan memetakan profil pelanggan atau target audience dengan lebih baik
adalah dengan Consumer profiling. Perusahaan akan memiliki data lebih lengkap tidak
hanya data demografi secara umumnya, itu berarti perusahaan bisa lebih mengenal
konsumen secara lebih dalam dan dapat menyampaikan pesan secara lebih tepat.

Sehingga dapat membantu perusahaan dalam memahami dan mendefinisikan konsumen


dalam penyampaian pesan secara tepat dan berfokus pada kriteria pelanggan ideal. Jenis
- jenis consumer profiling yang umum digunakan yaitu:
1. Profiling Demografik: meliputi standar kategori profiling seperti umur, jenis
kelamin, pendapatan, status pernikahan, pendidikan dan lain sebagainya.
2. Profiling Geografik: merupakan cara yang cukup to the point dengan
memahami lokasi konsumen dan mengetahui analisa dari daerah tinggalnya agar
dapat membagi konsumen secara regional.
3. Profiling Psikografis: memahami konsumen berdasarkan kebiasaan, hobi dan
tujuan hidupnya. Cara ini cukup membantu untuk memahami tipe konten cara
komunikasi yang sesuai dengan audiens
4. Profiling Behavioral: Memahami sikap konsumen adalah salah satu hal paling
krusial untuk mengetahui produk apa yang paling dibutuhkan konsumen. Anda
bisa menganalisanya melalui daftar pembelian serta pola belanjanya.

Dalam pengumpulan data untuk konsumen perusahaan perlu membagi konsumen dalam
beberapa grup yang memiliki karakter atau tujuan yang sama. Hal ini dibutuhkan agar
memudahkan dalam mengumpulkan data berdasarkan cara pengambilan
keputusannya. Terdapat tiga metode yang dapat digunakan berdasarkan cara
pengambilan keputusan, yaitu:
1. Pendekatan Psikografis
Metode ini digunakan dengan cara melihat gaya hidup konsumen untuk
membaginya dalam segmentasi pasar. Beberapa komponen yang digunakan
dalam pendekatan ini adalah:

28 | P a g e
a. Lifestyle dan demografis: meliputi usia, lokasi dan jenis kelamin. Misalnya,
gaya hidup konsumen akan bergantung pada bagaimana produk perusahaan
menjadi kebutuhan konsumen untuk sekolah, kuliah atau ke kantor.
b. Aktivitas, ketertarikan dan pendapat: Meliputi aktivitas konsumen,
ketertarikan serta opini dari konsumen. Misalnya konsumen A menyukai
buku romantis sementara konsumen B menyukai buku fantasi, walaupun
keduanya adalah buku yang berbeda tetapi konsumen tetaplah pembaca
buku, seperti itulah caranya.
c. Nilai, tindakan dan kelas sosial: Hal ini melihat bagaimana konsumen
menghabiskan uangnya dan apa yang mereka pilih untuk menghabiskan
uangnya. Kelas sosial sangatlah penting karena hal ini akan menentukan
daya beli pelanggan.

2. Pendekatan Tipologi Konsumen


Pendekatan ini lebih berfokus pada bagaimana motivasi, mindset dan bagaimana
terhubung dengan konsumen. Terdapat empat tipe konsumen yang biasa dipilih
yaitu konsumen loyal, konsumen diskon, konsumen impulsif, dan konsumen
berdasarkan kebutuhan.

3. Pendekatan Karakteristik Konsumen


Metode ini melihat apa yang menjadi pemicu dalam pengambilan keputusan
untuk membeli. Terdapat beberapa macam karakteristik konsumen, tetapi untuk
zaman modern terdapat tiga jenis yang umum digunakan yaitu:
a. Kenyamanan: Ini adalah salah satu pemicu paling umum pada konsumen
modern. Konsumen modern yang dimaksud adalah konsumen yang tidak
punya banyak waktu untuk membeli langsung, sehingga mereka lebih
menyukai produk atau pelayanan yang lebih cepat, simpel dan mudah
digunakan.
b. Keterhubungan: konsumen menginginkan produk yang ada pada kehidupan
sehari-hari dan digunakan oleh banyak orang. Biasanya metode ini akan
melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan untuk membeli suatu

29 | P a g e
barang berdasarkan rekomendasi orang-orang terdekat mengenai bagus atau
tidaknya produk tersebut.
c. Personalisasi: biasanya disukai oleh konsumen yang lebih menyukai produk
yang dibuat khusus untuk mereka secara spesifik. Konsumen akan melihat
nilainya berdasarkan penampilan produk atau bagaimana produk tersebut
dapat memenuhi kebutuhannya.

Perusahaan perlu memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kondisi pemasaran
serta perusahaan secara tepat. Hal ini agar memudahkan perusahaan untuk
menyampaikan promosi atau pesan tertentu kepada konsumen secara lebih tepat.
Membuat profil konsumen dimulai dari pengumpulan informasi dari konsumen yang
ada dan puas dengan produk perusahaan, lalu mencoba untuk menargetkan prospek baru
dengan menyesuaikan profile pada target group yang diinginkan. Untuk memulai
customer profiling, di mulai dari:
1. Mengumpulkan feedback dari pelanggan: Melakukan survey pada pelanggan
untuk mengetahui feedback dari apa yang ditawarkan dan bagaimana hal itu
mempengaruhi bisnis perusahaan. Tentunya hal ini sangat penting dilakukan,
terlebih lagi apabila perusahaan akan mengeluarkan produk terbaru. Perusahaan
perlu mengetahui apa yang dibutuhkan dan tidak serta apa yang bisa
ditingkatkan dari feedback yang sudah ada.
2. Update terus data konsumen: Dokumentasi adalah hal penting dalam membuat
consumer profiling. Perusahaan perlu memiliki database yang baik agar dapat
membaca dan menganalisa consumer profiling secara lebih mudah. Template
yang biasa digunakan dalam consumer profiling harus sama antara satu
konsumen dan konsumen lainnya serta mencantumkan informasi lengkap,
misalnya nama, alamat email, asal suku, tindakan, kebiasaan, psikografis dan
lain sebagainya.
3. Melakukan survey berdasarkan ketertarikan: Profile pelanggan dapat berubah
tergantung pada pengalaman dan trend yang sedang berjalan, sehingga tidak
heran apabila perusahaan perlu melakukan survey secara sering. Survey yang
dilakukan bisa berupa jenis kelamin, jenis pekerjaan, lokasi, kebiasaan,
ketertarikan, dan lain sebagainya.

30 | P a g e
Apabila semua data telah terkumpul dan dianalisa, perusahaan dapat memahami
bagaimana konsumen adalah bagian penting yang bertumbuh pada industri bisnis.
Untuk itu, setiap profile pelanggan yang sudah ada, perusahaan perlu menemukan
variabel yang paling memungkinkan untuk kesuksesan perusahaan dan menjadi top of
mind. Perusahaan dapat merancang rencana pemasaran secara lebih tepat, akurat dan
ideal agar dapat meningkatkan jumlah penjualan menjadi lebih baik. Informasi data ini
menjadi acuan penting perusahaan untuk menawarkan produk atau jasa yang relevan
dengan selera dan daya beli target pasar.

1.6. Mengidentifikasi Kesesuaian Posisi dan Bauran Pemasaran Di Setiap


Segmen Pasar Dengan Strategi Organisasi

Penentuan posisi pasar (positioning) adalah strategi untuk merebut posisi dibenak
konsumen, sehingga strategi ini menyangkut bagaimana membangun kepercayaan,
keyakinan, dan kompetensi bagi pelanggan. Positioning adalah bagaimana sebuah
produk dimata konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing. Menurut
Fanggidae (2006) menyatakan positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan
pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan
(advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu
produk.

Menurut Hasan (2008), prosedur atau langkah-langkah yang dijalankan dalam


melakukan penempatan posisi (positioning) adalah sebagai berikut:
1. Menentukan produk atau pasar yang relevan. Suatu produk umumnya
dimaksudkan untuk memenuhi lebih dari satu keinginan atau kebutuhan.
2. Pendataan kebutuhan pelanggan. Untuk melakukan positioning dengan tepat,
maka marketer perlu mendata semua kebutuhan dan keinginan yang mungkin dapat
dipenuhi oleh semua produk.
3. Mengidentifikasi pesaing. Baik pesaing primer maupun pesaing sekunder. Pesaing
primer adalah pesaing-pesaing yang bersaing untuk memenuhi kebutuhan inti,
sedangkan pesaing sekunder adalah pesaing-pesaing tak langsung, yakni mereka

31 | P a g e
yang tidak langsung muncul di pikiran bilamana seseorang sedang berpikir
mengenai keinginan atau kebutuhan konsumen.
4. Menentukan standar evaluasi. Menentukan cara dan standar yang digunakan
konsumen dalam mengevaluasi pilihan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Biasanya seseorang akan mengevaluasi berbagai alternatif pemecahan masalah
yang dihadapinya dengan cara dan berdasarkan standar-standar tertentu. Dalam hal
ini perusahaan perlu melakukan riset pemasaran agar dapat memahami cara dan
standar yang digunakan konsumen dalam evaluasi keputusan pembelian.
5. Membuat perceptual map. Mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap
posisi pesaing (dengan membuat perceptual map). Pemasar perlu mengidentifikasi
posisi yang ditempati pesaing dengan menggunakan perceptual map yang
didasarkan pada atribut produk, situasi pemakai, atau kelompok pemakai.
6. Mengidentifikasi kesenjangan posisi. Mengidentifikasi senjang atau gap pada
posisi yang ditempati. Melalui analisis terhadap posisi berbagai produk yang saling
bersaing, maka dapat ditentukan daerah-daerah atau aspek-aspek yang belum
tergarap maupun yang telah digarap banyak pesaing.
7. Merencanakan dan melaksanakan strategi positioning. Setelah pasar sasaran
ditentukan dan posisi yang dikehendaki ditetapkan, maka pemasar harus merancang
program pemasaran yang dapat memastikan bahwa semua informasi mengenai
produk atau merek yang disampaikan kepada pasar akan menciptakan persepsi yang
diinginkan dalam benak konsumen. Jantung dari strategi positioning ini adalah
kampanye promosi.
8. Memantau posisi. Posisi aktual suatu produk atau merek perlu dipantau setiap saat
guna melakukan penyesuaian terhadap setiap kemungkinan perubahan lingkungan.

Hal yang perlu dilaksanakan pemasar untuk membuat strategi market positioning
1. Identifikasi keunggulan kompetitif
Hal pertama yang perlu dilakukan guna membentuk strategi market positioning yang
apik adalah dengan mengidentifikasi keunggulan kompetitif. Inisiatif ini sifatnya
wajib dan biasanya dilaksanakan pada tahap-tahap awal perancangan market
positioning.

32 | P a g e
Mengapa identifikasi keunggulan kompetitif sifatnya wajib? Sebab, ia dapat
membantu perusahaan untuk menentukan keunggulan mereka dan langkah-langkah
yang bisa diambil untuk memanfaatkannya. Tak hanya itu, keunggulan kompetitif
juga bisa menjadi cara yang jitu untuk menarik perhatian konsumen dalam pasar.

2. Menganalisis posisi dalam pasar


Menganalisis posisi dalam pasar. hal ini diperlukan karena dapat membantu
perusahaan dalam mendapatkan wawasan tentang pergeseran ekonomi, kompetitor,
tren pasar, dan kecenderungan pembelian pelanggan. Analisis posisi dalam pasar
juga menjadi komponen penting karena bisa membantu perusahaan dalam membuat
keputusan bisnis yang lebih baik.

3. Menganalisis posisi kompetitor dalam pasar


Menganalisis posisi kompetitor dalam pasar juga menjadi langkah yang penting saat
membentuk strategi market positioning. Inisiatif ini cukup penting karena memahami
posisi kompetitor adalah kunci untuk menemukan celah di pasar yang dapat diisi
oleh perusahaan. Selain itu, menganalisis posisi kompetitor juga dapat
menginformasikan perusahaan mengenai kelemahan dan kekuatan mereka di pasar.

4. Tentukan kebutuhan pelanggan dan buat strategi


Langkah terakhir adalah untuk menentukan kebutuhan pelanggan dan buat strategi
market positioning. Hal ini bisa dilakukan dengan mengembangkan strategi setelah
memeriksa faktor-faktor yang disebutkan di atas dan memahami posisi, kekuatan,
dan peluang badan usaha.

Bauran pemasaran adalah serangkaian dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh
perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam mencapai target pasar. Salah
satu fungsi bauran pemasaran adalah untuk membangun merek dan mencapai target
penjualan. Bauran pemasaran sendiri merupakan hasil kolaborasi empat unsur, yang
terdiri atas produk, harga, promosi, dan distribusi atau dikenal dengan 4 P (product,
price, promotion, place). Masing-masing unsur memiliki peran dan fungsi yang

33 | P a g e
berbeda, tetapi keempat unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan satu sama lain.

Unsur-unsur bauran pemasaran:


1. Produk (Product)
Elemen Ini mencakup semua atribut dan keunggulan produk atau layanan yang
ditawarkan oleh perusahaan kepada pelanggan. Ini termasuk desain produk, fitur,
kualitas, merek, kemasan, variasi produk, dan dukungan purna jual.
2. Harga (Price)
Ini mencakup penetapan harga yang tepat untuk produk atau layanan yang
ditawarkan. Faktor yang dipertimbangkan termasuk biaya produksi, strategi harga
pesaing, permintaan pasar, persepsi nilai pelanggan, dan target laba perusahaan.
3. Tempat (Place)
Ini berfokus pada bagaimana produk atau layanan didistribusikan kepada pelanggan.
Ini melibatkan pemilihan saluran distribusi yang tepat, strategi penempatan produk
di pasar, lokasi toko atau outlet, distribusi fisik, dan manajemen rantai pasokan.
4. Promosi (Promotion)
Ini melibatkan berbagai kegiatan untuk mempromosikan produk atau layanan kepada
pelanggan. Ini mencakup strategi iklan, penjualan langsung, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, pemasaran langsung, pemasaran digital, dan strategi
komunikasi lainnya.

Selain 4P, beberapa pendekatan modern melibatkan elemen tambahan yang disebut
“3P” tambahan:
1. Orang (People)
Ini mencakup semua individu yang terlibat dalam proses pemasaran, baik pelanggan
maupun personel perusahaan. Faktor-faktor seperti keterampilan, pengetahuan,
perilaku, dan sikap orang-orang yang terlibat dalam interaksi dengan pelanggan
sangat penting dalam memberikan pengalaman yang baik.
2. Proses (Process)
Ini mengacu pada langkah-langkah operasional yang diperlukan dalam penyediaan
produk atau layanan kepada pelanggan. Hal ini melibatkan sistem, prosedur, dan

34 | P a g e
aliran kerja yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan efektif
dan efisien.

3. Bukti Fisik (Physical Evidence)


Ini mencakup elemen fisik yang dapat memberikan bukti dan kepercayaan kepada
pelanggan mengenai kualitas dan nilai produk atau layanan. Ini meliputi desain toko,
penampilan karyawan, peralatan, kemasan produk, dan elemen fisik lainnya yang
memengaruhi persepsi pelanggan.

Konsep bauran pemasaran mengakui pentingnya mengintegrasikan dan


mengkoordinasikan berbagai elemen pemasaran ini untuk mencapai keunggulan
kompetitif dan memuaskan kebutuhan pelanggan. Perusahaan perlu mempertimbangkan
setiap elemen ini dalam perencanaan dan pelaksanaan strategi pemasaran mereka untuk
mencapai tujuan perusahaan.

Bagian penting dari pengembangan rencana pemasaran adalah mengidentifikasi bauran


pemasaran yang ideal. Memilih bauran pemasaran yang tepat akan dapat memenangkan
penjualan awal dan mempertahankan bisnis pada saat Anda membangun basis
pelanggan.
1. Identifikasi pesaing
Siapa saja pesaing kita, pelajari produk dan layanan serta strategi penjualan yang
dilakukan. Sehingga dapat diidentifikasi keunggulan dan kelemahan kompetitif.
2. Identifikasi Pelanggan Potensial
Perusahaan tahu persis siapa yang ingin mereka jangkau, dan mereka
menyajikan konten ini ke audiens yang sangat spesifik dengan harapan menarik
prospek baru.
3. Buat Tujuan Spesifik
Setelah Anda tahu kepada siapa Anda memasarkan, Anda harus mulai membuat
tujuan. Sasaran ini bisa berupa uang, atau berdasarkan data (“x” jumlah klik di
situs, pendaftaran buletin, kunjungan kembali, dll.), tetapi sasarannya sama,
Anda harus menarik jenis pelanggan tertentu, dan Anda harus dapat mengukur
hasilnya. Ketertarikan hanyalah salah satu bagian dari teka-teki, dan tanpa

35 | P a g e
mengetahui apakah ini bagian yang benar – melalui pengukuran – Anda tidak
akan pernah benar-benar tahu apakah potongan tersebut berada di tempat yang
tepat.
4. Optimalkan Strategi Akuisisi Anda
Sekarang setelah Anda memiliki serangkaian tujuan tertentu, dan data yang
sesuai mengenai pelanggan ideal maka menentukan menjadi strategi yang dapat
digunakan.
5. Tentukan Batas Anggaran
6. Analisis Hasilnya
Tidak peduli seberapa baik, atau buruk hasil Anda dari pengujian awal, Anda
harus adaptif, dan rela kehilangan sedikit uang untuk mendapatkan data. Seiring
waktu, Anda dapat mulai melukiskan gambaran yang jelas tentang seperti apa
kesuksesan itu melalui hasil pengujian awal Anda.

Bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan perlu dievaluasi keefektifannya


untuk memantau kinerja setiap aktivitas. Beberapa metode yang dapat digunakan adalah
1. Analisis Penjualan
Angka tidak berbohong. Pandangan umum tentang tren penjualan produk/jasa sendiri
memberikan petunjuk penting mengenai tingkat pencapaian target penjualan. Hal ini
memungkinkan untuk mengevaluasi apa yang sebenarnya berhasil dalam periode
tertentu serta menemukan apa yang perlu diubah untuk mendorong pertumbuhan
finansial danatau merek.

Selain itu, data penjualan membuktikan keberhasilan atau kegagalan pilihan bauran
pemasaran, menjadi informasi yang dapat digunakan langsung oleh perusahaan. Jika
Anda memutuskan, misalnya, untuk mengubah strategi penetapan harga untuk
bersaing di pasar baru, Anda akan memiliki indikasi yang jelas tentang bagaimana
hal ini memengaruhi penjualan, dan Anda akan mengetahui apakah keputusan untuk
mengubah harga benar-benar menguntungkan perusahaan tertentu. Konsep yang
sama juga dapat diterapkan pada elemen bauran pemasaran lainnya.

2. Survei Pasar

36 | P a g e
Melakukan survei pasar sasaran Anda adalah pendekatan strategis lain untuk
menentukan validitas bauran pemasaran Anda. Faktanya, survei pasar
memungkinkan Anda untuk secara optimal memperoleh serangkaian informasi yang
sangat penting untuk merancang strategi bauran pemasaran yang semakin efektif.
Secara khusus, mereka adalah:
a. Perilaku pembelian target referensi;
b. Dampak produk dan layanan di pasar
c. Efektivitas distribusi produk;
d. Efektivitas kebijakan penetapan harga perusahaan;
e. Efektivitas kegiatan promosi produk dan jasa.

Survei yang menyelidiki bauran pemasaran juga merupakan alat penting untuk
mengidentifikasi area mana dari bauran pemasaran yang lebih terstruktur daripada
yang lain, memberikan petunjuk tentang cara meningkatkan atau menyesuaikannya
dengan audiens tertentu, dalam konteks perencanaan bisnis dengan empat "P". " di
pusatnya.

3. Analisis biaya
Agar perusahaan yakin bahwa strategi bisnisnya benar-benar menghasilkan nilai,
keuntungan harus melebihi biaya. Tidak hanya dilihat biaya kampanye pemasaran
saja, tetapi juga rata-rata berapa banyak pelanggan yang benar-benar menghabiskan
waktu di dalam toko, baik secara fisik maupun e-commerce. Penting untuk dipahami
apabila biaya akuisisi pelanggan (biaya per akuisisi pelanggan) lebih rendah daripada
laba yang diperoleh pelanggan, pada berbagai waktu, di perusahaanm misalkan,
berkat iklan di radio, perusahaan tertentu memperoleh banyak pelanggan dengan
biaya yang relatif rendah, dan kampanye bersponsor di jejaring sosial lebih mahal,
sehingga menghasilkan lebih sedikit pelanggan. Namun, jika hasil dari kampanye
bersponsor di jejaring social membelanjakan dua kali lebih banyak daripada iklan
radio, apakah komunikasi melalui radio benar-benar membawa lebih banyak
keuntungan, dalam hal keuntungan, daripada praktik Media Sosial. Pemasaran.

37 | P a g e
Bagi banyak perusahaan, model 4P merupakan titik referensi yang valid untuk
mendasarkan strategi pemasaran mereka. Namun, karena sifat dinamis pasar saat ini dan
peran sentral konsumen, mereka dipaksa untuk memberikan tanggapan yang cepat dan
tepat waktu terhadap kebutuhan baru. Menentukan teknik yang secara konstan
mengevaluasi bauran pemasaran mereka dapat menjadi alat yang ampuh untuk bisnis
apa pun.

1.7. Mengidentifikasi Kesesuaian Hasil Yang Diharapkan Dari Pemasaran


Dengan Strategi Organisasi

Pemasaran adalah proses memahami pasar dan pesaing Anda, menentukan posisi pasar,
harga, dan layanan perusahaan Anda, mempromosikan perusahaan kepada audiens
target Anda, dan menjelaskan bagaimana mereka dapat memperoleh manfaat dengan
bekerja sama dengan Anda.

Pemasaran dapat dikatakan berhasil apabila perusahaan dapat memproduksi produk


sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Namun tidak semua konsumen
memiliki selera dan kebutuhan yang sama. Ketatnya persaingan bisnis membuat
perusahaan harus mampu mencari dan menangkap peluang yang ada. Dibutuhkan
kreatifitas dan inovasi agar suatu perusahaan dapat memenangkan persaingan.
Perusahaan dapat mencari informasi melalui konsumen.

Informasi tersebut dapat berupa feedback ataupun kritikan. Setelah informasi terkumpul,
perusahaan bisa menentukan strategi apa yang harus diterapkan untuk memenangkan
persaingan (Prabowo, 2013). Indikator-indikator yang menunjukkan keberhasilan
pemasaran antara lain:
1. Mengevaluasi penjualan di berbagai platform
Jika menggunakan berbagai platform untuk berjualan, maka salah satu cara
mengukur keberhasilan strategi marketing adalah dengan melihat penjualan di
platform-platform tersebut. Jika menggunakan e-commerce, maka kamu bisa melihat
dashboard yang sudah disediakan oleh pengembang e-commerce tersebut. Untuk

38 | P a g e
penjualan offline, bisa membuat catatan penjualan harian yang bisa di rekapitulasi
setiap minggu atau bulan.
2. Melihat traffic yang terjadi
Untuk mengetahui apakah strategi yang digunakan berhasil atau tidak, cobalah lihat
pengunjung toko offline dan online-mu. Jika pengunjung yang datang tidak
meningkat atau bahkan turun, berarti strategi yang digunakan tidak berhasil.
Sebaliknya, jika pengunjung yang datang semakin meningkat berarti strategi yang
digunakan sudah tepat dan layak diteruskan.
3. Membandingkan traffic sebelum dan sesudah menerapkan sebuah strategi
Poin ini hampir mirip dengan indikator sebelumnya. Traffic lama dapat menjadi
patokan perkembangan atau penurunan efektivitas strategi. Jika pengunjungu
bertambah, maka hal ini juga menunjukkan strategi yang digunakan berhasil
menggaet konsumen baru.
4. Meningkatnya brand awareness
Dengan meningkatnya ketertarikan audiens dengan produk atau merek perusahaan,
membuktikan bahwa masyarakat menerima strategi pemasaran dengan baik.
5. Kepuasan dan testimoni
Ini adalah indikator paling tepat untuk membuktikan kinerja strategi pemasaranmu.
Jika konsumenmu merasa puas dan memberikan kesan positif, berarti apa yang
dilakukan sudah tepat dan dapat dilanjutkan. Namun jika sebaliknya, sebaiknya harus
memikirkan strategi marketing baru.

39 | P a g e
ELEMEN 2: MERENCANAKAN KEGIATAN KOMUNIKASI MEREK
2.1. Menganalisis Kumpulan Informasi Pemasaran Berdasarkan Strategi
Organisasi

Informasi pemasaran adalah data yang dapat digunakan oleh pemasar yang telah diolah
menjadi suatu bentuk dan memiliki arti bagi penerima dan bermanfaat untuk
pengambilan keputusan saat ini maupun mendatang. Dengan melihat data – data
pemasaran, perusahaan akan mudah mengetahui barang dan jasa yang diinginkan dan
disukai pelanggan. Sehingga perusahaan dapat membuat perencanaan yang efektif dan
efisien. Dan mampu melakukan identifikasi dan menemukan masalah terkait para
pesaing perusahaan. dengan begitu perusahaan dapat menentukan keunggulan yang
lebih bervariasi seperti kualitas baik dan harga yang lebih murah.

Informasi yang dibutuhkan oleh pemasar adalah:


1. Data Internal
Data internal terdiri dari informasi yang dikumpulkan perusahaan tentang pelanggan
dan calon pelanggan mereka, Bagian pemasaran, misalnya, menyimpan informasi
tentang minat dan prospek yang mereka hasilkan dari calon pelanggan dan cara mereka
berinteraksi dengan pelanggan. Informasia yang diperoleh dapat digunakan untuk tujuan
segmentasi dan penargetan, seperti lokasi geografis, jenis kelamin, usia, perilaku
pembelian, dan preferensi komunikasi.

Informasi tentang pengunjung situs web, lalu lintas, dan aktivitas keterlibatan pelanggan
lainnya dapat menjadi jenis data internal lain yang bermanfaat. Selain itu, tim penjualan
menangkap dan menyimpan informasi tentang siapa yang membeli produk, lokasi
pembeli, pola pembelian, dan perilaku. Tim penjualan dan pemasaran juga dapat

40 | P a g e
menyimpan informasi tentang referensi pelanggan, kisah sukses, dan bagaimana calon
pelanggan berkembang menjadi klien baru.

Bagian akuntansi dan penagihan melacak informasi tentang pelanggan seperti berapa
banyak yang dibeli, kapan mereka membeli, dan detail pembayaran lainnya. Manajer
produk dan organisasi dukungan pelanggan memelihara informasi tentang pelanggan
yang mengimplementasikan atau menggunakan produk, masalah atau masalah yang
mereka hadapi, dan tingkat kepuasan dengan perusahaan dan produk.

Perusahaan harus mampu membangun database pemasaran yang berisi informasi


pemasaran secara lengkap. Database besar mengumpulkan data dalam jumlah besar dari
berbagai sumber: demografi pelanggan dan data profil yang ditautkan ke toko dan
riwayat pembelian online, istilah pencarian situs web, tampilan halaman, posting media
sosial, dan data lainnya. Data base atau Basis data adalah kumpulan data terstruktur
yang dapat diakses melalui komputer, dan data dapat diatur sehingga tersedia untuk
berbagai penggunaan yang berbeda, seperti pemasaran atau analisis keuangan.

Dengan akses ke data internal yang akurat dan terkini, pemasar mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang siapa yang dilayani organisasi dan bagaimana
kinerjanya relatif terhadap sasarannya untuk penjualan, kepuasan pelanggan, dan
prioritas lainnya. Pemasar mengandalkan data internal untuk mengelola komunikasi dan
interaksi dengan pelanggan dan prospek, karena mereka melacak rangkaian interaksi
yang terjadi saat calon pelanggan membuat keputusan pembelian. Mereka juga dapat
menggunakan data internal untuk mengidentifikasi pola yang membuat seseorang lebih
cenderung menjadi pelanggan, dan perilaku yang berkontribusi pada jenis pelanggan
tertentu yang memiliki total nilai seumur hidup yang lebih tinggi atau lebih rendah.

2. Competitive Intelligence
Informasi pemasaran yang membantu pemasar dan anggota lain dari suatu organisasi
lebih memahami pesaing mereka dan dinamika pasar yang kompetitif. Jenis intelijen
kompetitif yang umum termasuk yang berikut:

41 | P a g e
1. Product information: Siapa yang membuat produk yang bersaing dengan
penawaran Anda? Fitur atau kemampuan apa yang membuat produk ini menarik
bagi calon pelanggan? Bagaimana fitur ini dibandingkan dengan milik Anda?
Bagaimana produk dikemas dan ditawarkan kepada pelanggan?

2. Market share and penetration: Perusahaan mana di pasar kompetitif Anda yang
menjual produk paling banyak ke pasar sasaran Anda, dan berapa banyak yang
mereka jual? Organisasi mana yang dianggap sebagai pemimpin pasar?
Bagaimana pangsa pasar berkembang dari waktu ke waktu?

3. Pricing strategy atau Strategi penetapan harga: Berapa biaya yang dikenakan
pesaing untuk produk mereka? Struktur dan strategi penetapan harga apa yang
mereka gunakan? Harga atau diskon khusus apa yang mereka tawarkan?
Bagaimana hal ini memengaruhi penetapan harga dan posisi Anda relatif
terhadap pesaing?

4. Competitive positioning and messaging: Apa yang dikatakan pesaing tentang


diri mereka sendiri? Apa yang mereka katakan kepada klien saat ini dan calon
klien atau pemangku kepentingan lainnya tentang organisasi atau produk Anda?
Seberapa efektifkah pesan mereka dalam membangkitkan minat pada produk
pesaing atau mengurangi minat pada produk Anda? Kata kunci apa yang
mendominasi pesaing di mesin pencari?

5. Win or loss analysis: Berapa proporsi penjualan baru yang Anda, menangkan
atau kalah? Mengapa orang memilih produk Anda daripada pesaing? Mengapa
mereka memilih penawaran pesaing dan bukan penawaran Anda?

Perusahaan cenderung menjaga informasi sensitif dengan ketat, seperti informasi rinci
tentang biaya produk, struktur harga, dan pangsa pasar. Pemasar dapat belajar banyak
secara langsung dari pesaing, seperti membaca situs Web mereka, mengikuti mereka di
media sosial, dan memantau siaran pers dan konten lain yang diterbitkan untuk
memahami apa yang mereka komunikasikan ke pasar dan calon pelanggan. Informasi

42 | P a g e
juga dapat berasal dari buletin yang berfokus pada industri, blog, percakapan media
sosial, laporan, konferensi, dan forum lain yang membahas perkembangan baru dan
pemain kunci dalam kategori produk atau pasar.

3. Riset Pemasaran
Riset pemasaran adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi peluang pemasaran
dan memecahkan masalah pemasaran, menggunakan wawasan pelanggan yang
diperoleh dari pengumpulan dan analisis informasi pemasaran. Riset pemasaran
mengidentifikasi masalah yang harus dipecahkan atau peluang untuk dieksplorasi, serta
informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Ini juga melibatkan
proses untuk mengumpulkan informasi, menganalisisnya, mengidentifikasi wawasan,
dan melaporkan temuan dan rekomendasi kepada mereka yang akan mengambil
tindakan berdasarkan hasil.

Riset pemasaran dapat mencakup semua topik yang berkaitan dengan pelanggan,
produk, dan dinamika pasar, dan dapat menggunakan berbagai metode penelitian.
Secara umum, riset pemasaran memerlukan beberapa informasi tambahan di luar apa
yang dimiliki pemasar (seperti data internal). Terkadang perlu mengumpulkan data
primer baru secara langsung dari khalayak sasaran, seperti pelanggan saat ini atau calon
pelanggan. Dalam situasi lain, riset pemasaran menggunakan data sekunder yang
diambil sebelumnya oleh organisasi lain. Riset pemasaran dapat menggabungkan data
internal dan atau competitive intelligence untuk memberikan jawaban yang lebih
lengkap atas masalah atau pertanyaan pemasaran.

Subyek-subyek dalam riset pemasaran adalah


a. faktor lingkungan dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku konsumen. Ini
termasuk faktor-faktor seperti kondisi ekonomi, lingkungan hukum, tren pasar
dan faktor sosial lainnya, teknologi dan pengaruhnya, dan faktor budaya yang
membuat melakukan bisnis berbeda di satu wilayah atau negara dibandingkan
dengan yang lain.
b. Sikap, perilaku, dan persepsi pelanggan. Riset pemasaran dapat menjadi penting
dalam memahami kebutuhan pelanggan, bagaimana kebutuhan mereka dipenuhi

43 | P a g e
atau tidak dipenuhi oleh pasar, pandangan tentang berbagai produk dan
perusahaan, tingkat kepuasan, preferensi fitur dan harga produk, proses
pengambilan keputusan konsumen, dan faktor-faktor lainnya. yang
mempengaruhinya.
c. Riset produk. Riset produk mengeksplorasi di mana ada peluang dan celah untuk
meningkatkan produk yang ada atau memperkenalkan yang baru, pengujian
konsep, ukuran pasar untuk suatu produk, penetrasi pasar, memprioritaskan fitur
dan preferensi produk, menguji keefektifan produk dan penerimaan pelanggan,
pengujian pengguna, strategi penetapan harga, produk penamaan dan branding,
dan mengukur bagaimana memposisikan produk relatif terhadap pesaing.
d. Riset pemasaran, periklanan, dan promosi. Bidang penelitian ini berusaha untuk
meningkatkan efektivitas dan jangkauan kegiatan pemasaran seperti segmentasi
pasar, pengiriman pesan dan komunikasi, pengujian iklan dan media, acara dan
sponsor, pengujian pengemasan dan tampilan.
e. Riset perusahaan, Riset perusahaan menyelidiki reputasi perusahaan dan peluang
untuk memperkuat posisi organisasi di pasar melalui pembangunan merek,
penelitian dan pengembangan, merger dan akuisisi, kemitraan strategis,
perencanaan perusahaan, dan profitabilitas.

2.2. Mengumpulkan Rencana Aktivitas Komunikasi Merek Sesuai Kondisi


Terkini

Branding adalah kegiatan komunikasi dalam menciptakan karakter atau identitas


dengan tujuan untuk membedakan satu produk dengan produk lainnya. Branding
diperlukan untuk menciptakan atau mempertahankan image produk pada konsumen.
Ketika image dari brand sudah kuat, maka kepercayaan konsumen akan melekat pada
suatu produk tersebut. Namun, hal tersebut tidak bisa tercapai jika tidak melakukan
strategi branding yang benar dan tepat. Oleh karena itu sangat masuk akal untuk kita
pahami bahwa branding bukan hanya membuat target pemasaran kita memilih kita di
dalam pasar yang penuh kompetensi ini tetapi juga membuat prospek-prospek
pemasaran kita melihat kita sebagai satu-satunya yang dapat memberikan solusi kepada
kebutuhan ataupun masalah mereka. Branding yang paling sukses adalah ketika sebuah
brand cukup kuat untuk diingat oleh orang-orang. Misalnya Indomie yang diidentikkan
44 | P a g e
sebagian orang dengan mie instan, padahal ada produk yang berasal dari merek yang
berbeda, namun tetap disebut Indomie.

Strategi komunikasi sangat penting untuk bisnis karena membantu menetapkan identitas
brand yang kuat, memperkuat loyalitas pelanggan, dan meningkatkan penjualan. Jika
terencana dengan baik, maka brand-mu dapat menyampaikan pesan, nilai, dan
penawaran merek kepada audiens target secara efektif. Hal ini juga membantu
audiensmu dalam membuat keputusan pembelian yang terinformasi. Strategi
komunikasi merek merupakan sebuah strategi komunikasi yang dapat dilakukan oleh
sebuah perusahaan atau instansi tertentu untuk membangun merek atau brand di mata
publik.

Komunikasi merek adalah cara perusahaan membentuk image atau citra positif merek.
Yakni kedalam bentuk fisik atau persepsi yang bertujuan untuk membangun loyalitas
konsumen. Bentuk fisik ini bisa berupa logo, tagline, campaign, yang bisa mengarahkan
persepsi dan mempengaruhi konsumen untuk menggunakan merek. Selain ditujukan
untuk konsumen, komunikasi merek juga ditujukan kepada stakeholder agar tercipta
awareness tentang kekuatan dan value produk.

Komunikasi merek ini, merupakan salah satu bentuk branding yang efektif untuk
mempengaruhi pembentukan persepsi konsumen tentang citra merek. Konsumen yang
teredukasi dengan baik, umumnya akan percaya bahwa produk memiliki citra positif
dan bisa menjadi solusi bagi kebutuhan konsumen.

Tahapan dalam merencanakan komuikasi merek adalah


a. Melakukan identifikasi menyeluruh mengenai ide-ide untuk pesan merek dan
juga siapa yang akan menyampaikannya.
b. Menentukan target audience
c. Mengidentifikasi masalah inti dan kebutuhan konsumen
d. Memunculkan brand value propositions yang akan membuat produk atau
layanan sebuah perusahaan berbeda dengan kompetitor lain.

45 | P a g e
e. Menyusun advertising plan yang meliputi kegiatan pembuatan konten media,
pengelolaan media sosial, dan public relation.
f. Mengumpulkan data terkait respon konsumen termasuk pada apa yang
seharusnya mereka rasakan, lihat, dan lakukan.
g. Menentukan frekuensi komunikasi dengan konsumen.
h. Mengidentifikasi matriks keberhasilan model.

Komunikasi merek mempunyai peran yang sangat penting bagi perusahaan untuk
melakukan pencitraan (image) atas suatu merek tertentu. Selain itu dengan komunikasi
merek perusahaan dapat mengembangkan kesadaran konsumen terhadap produk atau
jasa yang dihasilkan perusahaan. Ketika menetapkan rencana komunikasi merek,
identifikasi hal-hal berikut ini
1. Apa yang kita butuhkan dari iklan kita untuk mencapainya? Apakah tujuan iklan
Anda diperhatikan sehingga pelanggan melihat dan mengenali merek Anda
secara konsisten? Tentukan apa yang harus dicapai oleh iklan. Semua yang
dilakukan harus bekerja untuk membangun kepercayaan, menciptakan ikatan di
antara pelanggan, dan menumbuhkan konsumen loyal.
2. Siapa target audiens atau pelanggan ideal Anda? Identifikasi jenis konsumen
yang Anda targetkan, serta kebutuhan utama atau masalah yang mungkin
mereka alami yang dapat ditangani dan diselesaikan oleh merek Anda. Lakukan
penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk lebih memahami konsumen dan
mengumpulkan wawasan tentang mereka.
3. Apa yang perusahaan jual? Pusatkan komunikasi merek pada apa yang
didapatkan konsumen — baik produk atau layanan. Identifikasi semua
kemungkinan fitur merek yang ingin dibagikan secara publik, dan fokuskan pada
bagaimana fitur tersebut dapat membantu keunggulan kompetitif yang dimiliki
produk. Fitur produk harus menjawab pertanyaan, “Apa yang saya dapatkan dari
itu?” Manfaat fungsional, di sisi lain, harus menjawab pertanyaan, “Bagaimana
hal itu membuat hidup saya lebih baik, lebih mudah, dll.?”
4. Mengapa orang harus mempercayai kita? Penting untuk mengembangkan
kepercayaan yang kuat di antara calon pelanggan. Luangkan waktu untuk

46 | P a g e
mengidentifikasi poin-poin penting yang mendukung manfaat utama merek
Anda.
5. Apa pesan merek secara keseluruhan? Buat pesan yang jelas dan ringkas yang
menarik dan menginspirasi, namun cukup sederhana sehingga pelanggan akan
mudah mengingatnya dan mengaitkannya dengan merek perusahaan.
6. Bagaimana Anda ingin orang merasakan atau memikirkan merek Anda?
Tentukan respons yang diinginkan dari calon pelanggan. Apakah diinginkan
mereka bertindak dengan cara tertentu, merasakan emosi tertentu, atau
melakukan tindakan tertentu setelah berinteraksi dengan merek perusahaan?
7. Bagaimana dan kapan perusahaan akan berkomunikasi, buat rencana untuk
menjangkau audiens target. Perusahaan harus merencanakan saluran komunikasi
yang berbeda untuk menjangkau audiens secara teratur.
8. Di mana pelanggan Anda akan menerima pesan Anda, dan apakah saluran ini
sesuai dengan strategi Anda? Kembangkan rencana media komprehensif yang
mendorong penyampaian pesan melalui berbagai saluran.
9. Bagaimana mengukur kesuksesan? Tentukan metrik kesuksesan yang nyata
untuk mengukur apakah rencana komunikasi merek perusahaan berhasil atau
tidak, dan apakah mereka berperan dalam mencapai tujuan organisasi yang lebih
besar.

Langkah-langkah merencanakan komunikasi merek


a. Menganalisis situasi
1. Analisa internal. Analisa ini dilaksanakan untuk menilai seberapa releven proses
penawaran produk ke pasar. Aspek ini berhubungan dengan evaluasi kekuatan dan
kelemahan merek berdasarkan perspektif gambaran atau image yang dimiliki.
2. Analisa eksternal. Analisa ini dilaksanakan untuk menganalisa faktor-faktor diluar
perusahaan, misalnya karakteristik konsumen, segmentasi pasar, pesaing, & taktik
positioning. Analisa ini penting karena mengetahui bagaimana perusahaan
membangun gambaran atas produknya, pola belanja pelanggan, sebagai akibatnya
tercipta suatu proses pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk
perusahan serta faktor apa saja yang mempengaruhinya.

47 | P a g e
b. Penentuan tujuan komunikasi
Tahap selanjutnya sesudah menganalisis situasi merupakan mengetahui bagaimana
cara perusahaan bisa berkomunikasi secara efektif supaya pesan yang disampaikan
tepat sasaran. Termasuk menciptakan kesadaran mengenai produk menggunakan
segala atributnya, menginformasikan kelebihan produk membangun gambaran
produk, atau membangun perilaku yang positif, preferensi dan keinginan membeli
produk bersangkutan.
c. Identifikasi khalayak target
Dalam identifikasi khalayak target yang wajib dipenuhi yaitu mengenai empat
elemen yang terdapat pada marketing mix yang mencakup product, price, place,
promotion terhadap suatu keputusan dan seleksi pasar target.

d. Penetapan anggaran
Setelah tujuan komunikasi dan khalayak target ditentukan, langkah yang diambil
selanjutnya merupakan menganggarkan strategi komunikasi merek. karena tujuan
dari komunikasi merek tidak hanya ditujukan untuk maksimalkan laba jangka pendek
namun pula pada hal meningkatkan kesadaran konsumen (consumer awareness),
membarui sikap (attitude).

e. Pengembangan program komunikasi merek


Merupakan pengembangan program untuk melaksanakan keputusan yang telah
dibuat termasuk penentuan tugas atau pekerjaan yang akan dilaksanakan dan bentuk
tanggung jawab. Hal ini bermanfaat bagi proses perencanaan pada masa yang akan
datang.

Ada delapan langkah dalam mengembangkan program komunikasi merek yang efektif.
(Hermawan, 2012):
1. Mengidentifikasi khalayak yang dituju
Khalayak dapat diartikan sebagai calon pembeli produk perusahaan., pemakai saat
ini, penentu keputusan, atau pihak yang mempengaruhi. Khalayak itu dapat terdiri
dari individu, kelompok, masyarakat tertentu atau masyarakat umum.

48 | P a g e
2. Menentukan tujuan komunikasi tersebut
Komunikator pemasaran harus memutuskan tanggapan yang diharapkan dari
khalayak. Tanggapan terakhir yang diharapkan dari khalayak adalah pembelian,
kepuasan yang tinggi dan cerita dari mulut ke mulut yang baik.

3. Merancang pesan
Komunikator mengembangkan pesan yang efektif, idealnya pesan itu harus menarik
perhatian, mempertahankan ketertarikan, membangkitkan keinginan, dan
menggerakkan tindakan.

4. Memilih saluran komunikasi


Saluran komunikasi terdiri dari dua jenis yaitu:
a. saluran komunikasi personal, mencakup dua orang atau lebih yang
berkomunikasi secara langsung satu sama lain dan
b. saluran komunikasi nonpersonal, menyampaikan pesan tanpa melakukan
kontak atau interaksi pribadi tetapi dilakukan melalui media.

5. Menentukan anggaran komunikasi pemasaran

6. Membuat keputusan atas bauran promosi (promotion mix)


Perusahaan harus mendistribusikan total anggaran komunikasi pemsaran untuk lima
alat promosi, yaitu iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas,
penjualan personal, pemasaran langsung.

7. Mengukur hasil promosi tersebut


Komunikator harus mengukur dampaknya pada khalayak sasaran, meliputi
bagaimana perasaan mereka tentang pesan tersebut dan sikap mereka baik
sebelumnya maupun saat ini tentang produk perusahaan itu.

8. Mengelola dan mengoordinasikan proses komunikasi pemasaran terintegrasi

49 | P a g e
Banyak perusahaan masih sangat mengandalkan satu atau dua alat komunikasi untuk
mencapai tujuan komunikasinya. Masing-masing memerlukan pendekatan
komunikasi tersendiri, berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin
canggihnya konsumen. Begitu juga dengan alat komunikasi, pesan, dan khalayak
yang lebih modern

Untuk dapat mengkomunikasikan mereknya kepada konsumen, perusahaan


menggunakan komunikasi internal dan eksternal yaitu antara lain dengan sales
promotion, events, public relations, direct marketing (pengiriman katalog, surat, telp,
fax, atau email), corporate sponsorhips yaitu penawaran produk atau jasa dengan
bekerja sama dengan perusahaan lain sebagai sponsor, dan advertising yaitu cara-cara
untuk memperkenalkan produk atau jas melalui berbagai macam iklan (Schultz dan
Barnes, 1999). Atau memanfaatkan media komunikasi digital seperti SEO (Search
Engine Optimization), periklanan online seperti FB ads dan Google Ads, promosi media
cetak, iklan televisi dan radio, billboard elektronik, email marketing, mobile marketing,
dan lainnya.

2.3. Mendapatkan Persetujuan Terhadap Rencana Komunikasi Merek Dari


Atasan

Proses persetujuan atas rencana komunikasi merek sangat diperlukan untuk memastikan
bahwa strategi yang akan digunakan dipastikan konsistensi di seluruh aset pemasaran.
Proses tersebut membantu mengoordinasikan semua pemangku kepentingan dalam
setiap proyek pemasaran dan memastikan bahwa kolaborasi mereka berjalan lancar.

Rencana komunikasi merek adalah langkah penting untuk mendapatkan branding dan
pengiriman pesan perusahaan atau klien Anda tepat di setiap saluran komunikasi yang
Anda gunakan. Proses persetujuan pemasaran tim kreatif mencakup semua mekanisme
koordinasi antara pembuat konten (penulis, desainer grafis, videografer, pemasar
digital), staf eksekutif, (manajer pemasaran, direktur kreatif), dan pemangku
kepentingan eksternal (klien, mitra merek, pemasok, dan sebagainya). ualitas rencana
pemasaran yang bersifat jangka panjang dan jangka pendek (tahunan).

50 | P a g e
Di dalam rencana komunikasi merek hendaknya dirinci tujuan, strategi, dan taktik yang
digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi perusahaan dalam
menghadapi saingan. Setelah suatu rencana disetujui, baru para eksekutif yang bukan
pemasaran (nonmarketing), mulai bekerja dalam bidangnya masing-masing, seperti
bagian produksi atau operasi, bagian teknik, bagian keuangan dan bagian personalia
untuk mendukung penerapan atau realisasi rencana tersebut.
Bagaimana mendapatkan persetujuan atas rencana lomunikasi merek dari yang
berwenang. Hal hal yang dapat dilakukan adalah:
a. Saat mengusulkan rencana komunikasi merek, manajer pemasaran harus
mengomunikasikan pertimbangan utamanya, yaitu: masalah yang dihadapi,
anggaran, dan potensi ROI.
b. Untuk meyakinkan atasan Anda agar menyetujui rencana yang telah disusun,
anda harus meyakinkan mereka tentang alasan mangapa menggunakan rencana
tersebut
c. Saat mengajukan rencana baru, mintalah dukungan setiap ide yang Anda
kemukakan dari tim anda dan yakinkan bahwa mereka aman untuk memberikan
saran dan memercayai keputusan Anda begitu Anda membuatnya.
d. Jelaskan pada atasan apa yang akan didapat perusahaan dari rencana pemasaran
ini?
e. Manajemen senior perlu mengetahui anggaran, target, dan ROI, dan bagaimana
rencana Anda dapat bermanfaat bagi organisasi dan tujuannya.

51 | P a g e
ELEMEN 3: MERENCANAKAN KEGIATAN KOMUNIKASI MEREK
3.1. Menentukan Tipe Komunikasi Merek yang Diperlukan Berdasarkan
Strategi Organisasi

Kegiatan komunikasi merek adalah salah satu aspek penting dalam membangun dan
memperkuat citra serta kesadaran merek di mata konsumen. Berikut ini adalah beberapa
langkah untuk melakukan kegiatan komunikasi merek:
a. Menentukan tujuan komunikasi
Pertama-tama, tentukan apa yang ingin dicapai melalui kegiatan komunikasi
merek, apakah ingin meningkatkan kesadaran merek, mengkomunikasikan nilai-
nilai merek, atau memperkenalkan produk atau layanan baru Menentukan tujuan
yang jelas akan membantu merumuskan strategi yang tepat.

b. Menggunakan saluran komunikasi yang tepat


Pilih saluran komunikasi yang sesuai dengan target audiens. ini dapat mencakup
media sosial, situs web, iklan cetak, radio, televisi, atau bahkan kegiatan
pemasaran langsung. Pastikan untuk menyesuaikan pesan dan format dengan
saluran yang dipilih.

c. Membuat pesan yang menarik


Buat pesan merek yang menarik dan relevan untuk audiens fokus pada manfaat
atau keunikan produk atau layanan dan sampaikan dengan cara yang mudah
dipahami dan diingat oleh konsumen. Gunakan gaya bahasa dan nada yang
sesuai dengan identitas merek.

52 | P a g e
d. Membangun keterlibatan dengan konsumen
Dorong interaksi dan keterlibatan dengan konsumen melalui saluran komunikasi,
tanggapi pertanyaan, komentar, dan umpan balik dengan cepat dan ramah.
gunakan konten yang menarik seperti kontes, survei, atau konten berbasis
pengguna untuk melibatkan konsumen secara aktif.

e. Mengukur dan mengevaluasi


Terakhir, penting untuk mengukur dan mengevaluasi efektivitas kegiatan
komunikasi merek. gunakan metrik seperti tingkat kesadaran merek, pengukuran
keterlibatan, atau peningkatan penjualan untuk menilai keberhasilan strategi
komunikasi. Dengan mengevaluasi hasilnya, dapat melakukan perubahan dan
penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi merek.

3.2. Menentukan Tipe Komunikasi Merek Yang Diperlukan Berdasarkan


Strategi Organisasi

Aktivitas komunikasi merek merupakan upaya yang dilakukan oleh sebuah merek untuk
berinteraksi dengan audiens atau pelanggan potensialnya. Tujuan dari aktivitas
komunikasi merek adalah membangun kesadaran, memperkuat citra merek, dan
mengembangkan hubungan yang positif dengan pelanggan.

Kegiatan komunikasi merek yang dapat terapkan:


a. Iklan Televisi: Membuat iklan televisi yang menarik dengan cerita yang relevan
dengan merek. Misalnya, sebuah merek peralatan olahraga membuat iklan yang
menampilkan atlet profesional menggunakan produk mereka saat berlatih.
b. Media Sosial: Menggunakan platform media sosial seperti Instagram, Facebook,
atau Twitter untuk berkomunikasi dengan pengikut merek, dapat membagikan
konten menarik, seperti gambar, video, atau cerita yang terkait dengan nilai-nilai
merek.

53 | P a g e
c. Blog dan Konten Online: Membuat blog atau situs web merek yang berisi
konten informatif atau inspiratif yang berkaitan dengan industri atau produk.
Misalnya, merek kosmetik dapat membuat tutorial makeup atau artikel tentang
tren kecantikan terkini.
d. Acara Sponsorship: Menjadi sponsor acara yang relevan dengan target audiens.
Misalnya, merek minuman energi menjadi sponsor dalam kompetisi olahraga
ekstrem untuk menjangkau penggemar olahraga tersebut.
e. Program Kemitraan: Bermitra dengan selebriti atau influencer yang memiliki
nilai-nilai yang sejalan dengan merek. Mereka dapat membantu mempromosikan
produk melalui posting di media sosial, penampilan di acara publik, atau
testimoni produk.
f. Pemasaran Langsung: Mengirimkan materi promosi langsung kepada pelanggan
potensial melalui surat, email, atau pesan teks. Misalnya, merek fashion dapat
mengirimkan brosur katalog terbaru mereka kepada pelanggan yang telah
berlangganan.
g. Strategi Penempatan Produk: Menempatkan produk di film, acara televisi, atau
video musik yang populer. Ini membantu menciptakan eksposur merek yang
signifikan di kalangan penonton yang luas.
h. Penampilan Publik: Mengikuti pameran dagang, acara industri, atau konferensi
sebagai peserta atau pembicara untuk membangun kehadiran merek di
komunitas bisnis yang relevan.
i. Kampanye Kuis atau Kontes: Melakukan kampanye kuis atau kontes online
untuk melibatkan konsumen dan meningkatkan kesadaran merek. Misalnya,
merek makanan dapat mengadakan kontes resep terbaik dengan hadiah menarik.
j. Pelayanan Pelanggan yang Responsif: Menyediakan pelayanan pelanggan yang
ramah dan responsif. Tanggapi pertanyaan dan keluhan konsumen dengan cepat
dan efektif untuk membangun citra merek yang positif.

3.3. Memasangkan Tugas dan Fungsi Pemasaran dengan Pihak yang Terlibat

54 | P a g e
Tugas dan fungsi pemasaran melibatkan berbagai aktivitas untuk mempromosikan,
memasarkan, dan mengelola produk atau layanan suatu perusahaan. Berikut ini adalah
beberapa tugas dan fungsi utama dalam pemasaran:

Berikut ini adalah beberapa tugas dan fungsi pemasaran yang umum dilakukan
a. Penelitian Pasar: Melakukan penelitian pasar untuk memahami kebutuhan dan
keinginan konsumen, tren pasar, serta analisis pesaing. Informasi ini digunakan
untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif.
b. Segmentasi Pasar: Memecah pasar menjadi segmen yang lebih kecil berdasarkan
karakteristik demografis, geografis, perilaku, atau psikografis. Tujuan
segmentasi adalah untuk mengidentifikasi target audiens yang paling relevan
untuk produk atau layanan yang ditawarkan.
c. Penentuan Strategi Pemasaran: Mengembangkan strategi pemasaran yang
meliputi penetapan harga, penetapan produk, distribusi, dan promosi. Strategi ini
dirancang untuk mencapai tujuan bisnis, memenuhi kebutuhan konsumen, dan
menciptakan keunggulan kompetitif.
d. Pengembangan Produk: Mengidentifikasi peluang untuk mengembangkan
produk atau layanan baru, serta meningkatkan produk yang ada. Ini melibatkan
penelitian dan pengembangan, perencanaan produk, dan pengujian konsep untuk
memastikan produk atau layanan yang relevan dan menguntungkan.
e. Riset dan Analisis Pasar: Mengumpulkan data pasar, menganalisis tren dan pola
perilaku konsumen, serta memantau kinerja produk dan kompetitor. Informasi
ini membantu dalam pengambilan keputusan strategis dan perbaikan
berkelanjutan.
f. Promosi dan Komunikasi: Merancang dan melaksanakan strategi promosi untuk
meningkatkan kesadaran merek, mempengaruhi sikap konsumen, dan
mendorong pembelian. Ini meliputi iklan, publisitas, pemasaran konten, dan
hubungan masyarakat.
g. Saluran Distribusi: Membangun dan mengelola saluran distribusi yang efisien
untuk memastikan produk atau layanan tersedia untuk pelanggan. Ini melibatkan
kerjasama dengan distributor, pengecer, atau mitra bisnis lainnya.

55 | P a g e
h. Penjualan dan Manajemen Hubungan Pelanggan: Mengembangkan strategi
penjualan, melatih tim penjualan, serta membangun hubungan yang baik dengan
pelanggan. Ini termasuk manajemen penjualan, negosiasi, dan pelayanan
pelanggan.
i. Evaluasi dan Pengukuran: Mengukur dan mengevaluasi kinerja pemasaran
menggunakan metrik yang relevan, seperti tingkat kesadaran merek, pangsa
pasar, penjualan, atau loyalitas pelanggan. Hasil evaluasi digunakan untuk
mengidentifikasi peluang perbaikan dan perubahan strategi jika diperlukan.
j. Manajemen Merek: Membangun, memelihara, dan melindungi identitas merek
perusahaan. Ini meliputi pengembangan posisi merek, pengawasan penggunaan
merek, dan memastikan konsistensi merek di semua aspek pemasaran.

3.4. Memantau Kegiatan Pemasaran Dan Rencana Kegiatan Diulas Oleh Tim
Internal

Memantau kegiatan pemasaran sangat penting untuk memastikan efektivitas dan


keberhasilan strategi pemasaran yang jalankan. Berikut ini adalah beberapa cara untuk
memantau kegiatan pemasaran:
a. Analisis Data
Gunakan alat analisis data, seperti Google Analytics, untuk melacak dan
menganalisis kinerja kampanye pemasaran. Perhatikan metrik seperti lalu lintas
website, konversi, tingkat bounce, dan waktu yang dihabiskan pengunjung di
situs web.

b. Survei dan Penelitian


Lakukan survei atau penelitian untuk memperoleh umpan balik dari pelanggan
dan calon pelanggan. Pertanyaan dan tanggapan dari survei ini dapat
memberikan wawasan berharga tentang persepsi merek, kepuasan pelanggan,
dan preferensi konsumen.

c. Monitoring Media Sosial

56 | P a g e
Pantau kehadiran merek di media sosial dengan menggunakan alat pemantauan
media sosial atau melalui fitur analitik yang disediakan oleh platform media
sosial. Perhatikan interaksi pengguna, tanggapan terhadap konten, dan sentimen
umum terkait merek.

d. Evaluasi Kinerja Kampanye


Lakukan evaluasi terhadap kampanye pemasaran, dengan mengukur kinerja
berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Tinjau metrik seperti tingkat konversi,
tingkat respons, atau peningkatan penjualan untuk mengevaluasi apakah
kampanye tersebut efektif.

e. Feedback Pelanggan
Selalu perhatikan umpan balik dari pelanggan. Tinjau ulasan pelanggan,
komentar di media sosial, atau pesan yang diterima melalui saluran komunikasi
merek. Tanggapi tanggapan pelanggan dengan cepat dan gunakan umpan balik
ini untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian strategi.

f. Monitor Perkembangan Pesaing


Pantau aktivitas pemasaran pesaing. Amati kampanye pemasaran mereka,
penawaran promosi, atau perubahan strategi. Ini akan membantu memahami
posisi kompetitif dan menyesuaikan strategi pemasaran sesuai kebutuhan.

g. Keterlibatan Pelanggan
Pantau tingkat keterlibatan pelanggan dengan merek, seperti jumlah langganan
email, interaksi dengan konten, atau partisipasi dalam program loyalitas. Ini
dapat memberikan indikasi sejauh mana pelanggan terlibat dengan merek dan
apakah upaya pemasaran berhasil.

h. Tinjau Hasil Penjualan


Tinjau laporan penjualan dan analisis penjualan untuk memahami dampak
kegiatan pemasaran terhadap peningkatan penjualan. Bandingkan data penjualan

57 | P a g e
sebelum dan setelah peluncuran kampanye atau aktivitas pemasaran tertentu
untuk mengevaluasi efektivitasnya.

i. Monitoring KPI
Tetapkan Key Performance Indicators (KPI) yang relevan dengan tujuan
pemasaran. Pantau dan tinjau KPI ini secara teratur untuk melihat perkembangan
dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

j. Evaluasi Keseluruhan Strategi


Lakukan evaluasi keseluruhan strategi pemasaran secara berkala, tinjau
keberhasilan kampanye, efektivitas saluran pemasaran, dan respons pelanggan.
Gunakan temuan ini untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian strategi
pemasaran yang lebih baik di masa mendatang.

ELEMEN 4: MENGULAS KEGIATAN PENJUALAN SEHUBUNGAN


KEGIATAN PROMOSI MEREK

4.1. Merekam Dan Mengukur Hasil Dari Penjualan Sesuai Dengan Prosedur
Organisasi

Merekam hasil dari kegiatan penjualan dan mengukurnya sesuai dengan prosedur
organisasi merupakan langkah penting untuk melacak performa penjualan dan
memastikan pencapaian target penjualan. Berikut adalah langkah-langkahnya:
a. Identifikasi Metrik Penjualan
Tentukan metrik atau indikator kinerja yang relevan untuk mengukur hasil
penjualan. Ini bisa mencakup total penjualan, jumlah unit terjual, rata-rata nilai
penjualan, tingkat konversi, atau pendapatan kotor. Pastikan metrik yang dipilih
sesuai dengan tujuan penjualan dan strategi organisasi.

b. Merekam Data Penjualan


Pastikan tim penjualan mencatat dengan akurat semua data penjualan yang
relevan. Ini mencakup informasi seperti tanggal penjualan, jenis produk atau
58 | P a g e
layanan yang terjual, jumlah unit atau nilai penjualan, informasi pelanggan, dan
saluran penjualan yang digunakan. Gunakan sistem atau perangkat lunak yang
sesuai untuk memudahkan pencatatan dan pengelolaan data.

c. Analisis Data Penjualan


Lakukan analisis terhadap data penjualan yang telah direkam. Identifikasi tren,
pola, atau peluang yang terkait dengan penjualan. Analisis ini dapat melibatkan
perbandingan penjualan antara periode waktu tertentu, segmentasi pelanggan,
saluran penjualan, atau wilayah geografis. Dengan analisis data yang baik, dapat
mendapatkan wawasan yang berharga tentang performa penjualan dan faktor-
faktor yang memengaruhi hasilnya.

d. Perbandingan dengan Target


Bandingkan hasil penjualan dengan target yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Tinjau sejauh mana target penjualan tercapai, baik secara keseluruhan maupun
dalam segmen atau area tertentu. Identifikasi gap antara hasil penjualan aktual
dan target, dan evaluasi penyebabnya. Hal ini dapat membantu dalam
mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan atau strategi yang perlu
disesuaikan.

e. Laporan dan Komunikasi


Membuat laporan penjualan yang terstruktur dan informatif sesuai dengan
prosedur organisasi. Laporan ini harus mencakup informasi tentang hasil
penjualan, analisis data, pencapaian target, dan langkah-langkah yang diambil
untuk meningkatkan performa penjualan. Sampaikan laporan ini kepada pihak
yang terkait, seperti manajemen, tim penjualan, atau departemen lain yang
terlibat dalam kegiatan penjualan.

f. Evaluasi dan Perbaikan


Mengevaluasi hasil penjualan secara berkala dan identifikasi area yang perlu
ditingkatkan atau perbaikan yang perlu dilakukan. Diskusikan temuan dengan
tim penjualan dan pihak terkait lainnya untuk mengembangkan strategi

59 | P a g e
perbaikan. Lakukan langkah-langkah korektif yang diperlukan dan monitor
hasilnya untuk memastikan peningkatan performa penjualan.

4.2. Mengulas Kegiatan Penjualan Berdasarkan Harapan Dan Hasi Yang Di


Capai

Mengulas kegiatan penjualan berdasarkan harapan dan hasil yang tercapai merupakan
langkah penting dalam mengevaluasi kinerja penjualan. Berikut ini adalah beberapa
langkah mengulas kegiatan penjualan berdasarkan harapan dan hasil yang dicapai:
a. Tentukan Harapan Awal
Tinjau kembali harapan atau target yang telah ditetapkan untuk kegiatan
penjualan. Ini dapat mencakup target penjualan tertentu, peningkatan pangsa
pasar, peningkatan jumlah pelanggan, atau pencapaian tujuan lainnya. Pastikan
harapan tersebut telah dijelaskan secara jelas dan dimengerti oleh tim penjualan.

b. Analisis Hasil yang Tercapai


Evaluasi hasil yang telah dicapai oleh kegiatan penjualan. Bandingkan dengan
harapan yang telah ditetapkan. Tinjau data penjualan yang telah direkam, seperti
total penjualan, jumlah pelanggan baru, rata-rata nilai penjualan, atau tingkat
konversi. Identifikasi sejauh mana harapan yang telah terpenuhi atau terlampaui.

c. Identifikasi Faktor Penyebab


Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penjualan. Tinjau elemen-
elemen seperti strategi penjualan, kualitas produk atau layanan, penargetan
pasar, promosi dan iklan, keahlian tim penjualan, atau faktor eksternal yang
mempengaruhi permintaan pelanggan. Identifikasi faktor-faktor yang
berkontribusi pada hasil yang tercapai atau menyebabkan ketidaksesuaian
dengan harapan.

d. Ulas Strategi dan Taktik

60 | P a g e
Tinjau kembali strategi dan taktik penjualan yang telah diimplementasikan.
Evaluasi apakah strategi tersebut efektif dalam mencapai target penjualan.
Identifikasi keberhasilan dan kegagalan dari setiap taktik yang digunakan.
Diskusikan dengan tim penjualan dan manajemen untuk mendapatkan wawasan
dan umpan balik mengenai strategi dan taktik yang diterapkan.

e. Evaluasi Peluang dan Tantangan


Identifikasi peluang dan tantangan yang terkait dengan hasil penjualan. Tinjau
potensi pasar yang belum dimanfaatkan, tren industri, persaingan, atau
perubahan kebutuhan pelanggan. Evaluasi kemungkinan peluang pertumbuhan
di masa depan dan tantangan yang perlu diatasi untuk meningkatkan kinerja
penjualan.

f. Rencana Perbaikan
Berdasarkan analisis hasil dan ulasan kegiatan penjualan, buat rencana perbaikan
yang spesifik. Identifikasi langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai
harapan yang belum tercapai atau meningkatkan hasil yang telah dicapai.
Tetapkan tujuan yang lebih realistis, tindakan yang harus diambil, dan tanggung
jawab tim penjualan dalam melaksanakan rencana perbaikan.

g. Komunikasi dan Tindak Lanjut


Sampaikan hasil ulasan dan rencana perbaikan kepada tim penjualan dan pihak
terkait lainnya. Komunikasikan dengan jelas temuan dan rekomendasi yang
dihasilkan dari ulasan. Tetapkan waktu dan metode untuk tindak lanjut, seperti
pertemuan atau pelatihan, untuk melaksanakan perbaikan dan memantau
kemajuan.

Mengulas kegiatan penjualan berdasarkan harapan dan hasil yang tercapai


memungkinkan untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang kinerja
penjualan dan mengidentifikasi langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. Dengan
melibatkan tim penjualan dan menggunakan data yang ada, dapat meningkatkan strategi
penjualan dan mencapai hasil yang diharapkan.

61 | P a g e
4.3. Menyiapkan Laporan Penjualan Dan Dikomunikasikan Dengan Pihak Yang
Terlibat

Menyusun laporan penjualan yang baik dan mengkomunikasikannya kepada pihak


terkait adalah langkah penting untuk membagikan informasi tentang kinerja penjualan
kepada semua pihak yang terlibat. Berikut adalah beberapa langkah menyiapkan laporan
penjualan:
a. Tentukan Format Laporan
Tentukan format laporan yang akan digunakan. Template laporan yang sudah
ada dapat digunakan atau membuat format yang sesuai dengan kebutuhan dan
preferensi organisasi. Pastikan format laporan mencakup informasi yang relevan,
seperti data penjualan, analisis kinerja, tren, dan rekomendasi.

b. Kumpulkan Data Penjualan


Kumpulkan data penjualan yang diperlukan untuk laporan. Ini termasuk
informasi tentang total penjualan, rata-rata nilai penjualan, jumlah pelanggan
baru, tingkat konversi, dan metrik penjualan lainnya yang relevan. Pastikan data
yang dikumpulkan akurat, terperinci, dan dapat dipercaya.

c. Analisis Kinerja
Lakukan analisis kinerja berdasarkan data penjualan yang telah dikumpulkan.
Identifikasi tren, pola, dan temuan yang signifikan. Tinjau pencapaian terhadap
target penjualan dan bandingkan dengan periode sebelumnya. Identifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penjualan dan jelaskan implikasinya.

d. Sajikan Temuan dengan Jelas


Sajikan temuan dari analisis dengan jelas dan terstruktur dalam laporan.
Gunakan grafik, tabel, dan diagram jika diperlukan untuk memvisualisasikan
data dan membuat laporan lebih mudah dipahami. Jelaskan temuan secara
singkat dan ringkas, tetapi juga menyediakan informasi yang cukup detail untuk
memperjelas hasil penjualan.

62 | P a g e
e. Berikan Analisis Mendalam
Berikan analisis mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
penjualan. Tinjau keberhasilan strategi penjualan, tantangan yang dihadapi,
peluang pertumbuhan, dan perubahan yang mungkin diperlukan. Jelaskan
implikasi dari temuan tersebut dan saran untuk langkah-langkah perbaikan.

f. Sampaikan Laporan
Sampaikan laporan penjualan kepada pihak terkait, seperti manajemen eksekutif,
tim penjualan, atau departemen terkait lainnya. Pastikan laporan disampaikan
dalam waktu yang tepat dan melalui saluran komunikasi yang sesuai, seperti
pertemuan, email, atau platform kolaborasi online.

g. Fasilitasi Diskusi dan Tanggapan


Setelah laporan disampaikan, fasilitasilah diskusi dan tanggapan dari pihak
terkait. Berikan kesempatan bagi mereka untuk memberikan umpan balik,
bertanya, atau berbagi pandangan mereka tentang laporan. Jadikan laporan
sebagai dasar untuk diskusi yang konstruktif dan kolaboratif tentang langkah-
langkah selanjutnya.

h. Tindak Lanjut
Berdasarkan laporan dan diskusi yang telah dilakukan, tetapkan langkah-langkah
tindak lanjut yang perlu diambil. Buat rencana aksi yang jelas untuk
meningkatkan kinerja penjualan, menangani tantangan, dan memanfaatkan
peluang yang ada. Tetapkan tanggung jawab, waktu, dan sumber daya yang
diperlukan untuk setiap langkah dalam rencana tindak lanjut.

63 | P a g e
SOAL LATIHAN

KUK 1.1.01. Suatu usaha memasarkan produk barang atau jasa dengan menggunakan
pola rencana dan taktik tertentu sehingga jumlah penjualan menjadi
tinggi disebut dengan…
A. Strategi bisnis
B. Strategi perang
C. Strategi pemasaran
D. Strategi pasar

KUK.1.2.02. Perumusan usaha yang akan dilakukan dalam bidang pemasaran,


dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam suatu perusahaan,
guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu di masa yang akan datang,
hal ini merupakan kegiatan…
A. Perencanaan harga

64 | P a g e
B. Perencanaan pemasaran
C. Perencanaan branding
D. Perencanaan penjualan

KUK.1.3.03. Strategi bisnis yang mengidentifikasi tujuan penjualan dan taktik yang
efektif bagi bisnis untuk mencapai tujuan tersebut. Adalah …
A. Perencanaan harga
B. Perencanaan pemasaran
C. Perencanaan branding
D. Perencanaan penjualan

KUK.1.4.04. Salah satu bagian dari struktur perencanaan pemasaran adalah


melakukan analisis situasi. Bagian dari lingkungan netral yang harus
dianalisis diantaranya...
A. Demografi
B. Lingkungan kompetitor
C. Lingkungan finansial
D. Faktor sosial dan budaya

KUK1.5.05. Peran segmentasi pasar dalam perencanaan pemasaran adalah….


A. Membuat pasar sasaran menjadi luas
B. Merupakan alat bagi perusahaan mendapatkan keuntungan
diferensial dibandingkan kompetitornya
C. Perusahaan agar mampu bersaing karena harga produk yang murah
D. Perusahaan agar mampu memasuki semua konsumen

KUK1.6.06. Sasaran atau siapa yang dituju adalah strategi pemasaran yang biasa
disebut dengan…
A. Targeting
B. Segmenting
C. Pricing
D. Positioning

65 | P a g e
KUK.2.1.07. Sebuah citra pada produk yang dipasarkan adalah pengertian dari…
A. Branding
B. Promotion
C. Pemasaran
D. Produksi

KUK2.2.08. Pemahaman yang baik terhadap kebutuhan dan preferensi konsumen,


mampu menyampaikan dengan secara jelas namun singkat agar mudah
dipahami konsumen, merupakan prinsip …
A. Konsistensi
B. Akurasi
C. Relevansi
D. Diferensiasi

09. Tahap dimana brand lebih dari sekedar disukai, tetapi pelanggan belum
memiliki cukup keyakinan untuk mengonsumsinya, oleh karena itu
komunikator bertugas meyakinkan mereka bahwa mengonsumsi brand
yang ditawarkan merupakan tindakan yang tepat, tahap ini adalah tahap
A. Awareness
B. Liking
C. Conviction
D. Preference

10. Kegiatan dan interaksi yang dilakukan sebuah brand kepada


pelanggannya untuk meningkatkan ketertarikan mereka pada brand dan
dilakukan untuk meningkatkan koneksi antara brand dengan
pelanggannya adalah …
A. Brand equity
B. Brand Visualisation
C. Brand activation
D. Brand personality

66 | P a g e
KUK 3.1. 11 Dengan perkembangan media sosial merek dapat berinteraksi langsung
melalui media seperti dibawa ini kecuali:
A. Facebook
B. Instagram
C. Twitter
D. Televisi

12. Merek dapat menggunakan strategi pemasaran konten untuk


berkomunikasi dengan pelanggan, dibawah ini yang bukan merupakan
strategi pemasaran konten adalah:
A. Vidio
B. Blog
C. Naskah
D. Artikel

KUK 3.2. 13. Tujuan dan aktivitas komunikasi merek adalah membangun kesadaran
merek, memperkuat citra merekdan mengembangkan hubungan yang
positif pelanggan dibawah ini yang bukan merupakan aktivitas
komunikasi merek adalah:
A. Public Figur
B. Media sosial
C. Iklan merek
D. Sponsorship

14. Kampanye email yang efektif dapat membantu merek membangun


kesetiaan pelanggan dan meningkatkan keterlibatan mereka dengan
merek., yang bukan merupakan kampanye email dibawah ini adalah:
A. Penawaran khusus
B. Penawaran langsung
C. Pembaharuan produk
D. Konten yang bermanfaat

67 | P a g e
KUK 3.3. 15. Tugas dan fungsi pemasaran melibatkan serangkaian aktivitas yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan,
membangun hubungan dengan pelanggan, dan mencapai tujuan bisnis,
kecuali:
A. Penilaian pasar
B. Segmentasi pasar
C. Penentuan posisi merek
D. Promosi dan komunikasi

16. Pemasaran juga bertanggung jawab untuk memilih dan mengelola


saluran distribusi yang tepat. Ini melibatkan pemilihan dan kerjasama
dengan:
A. Distributor
B. Pengecer
C. Agen, atau platform e-commerce
D. Tengkulak

KUK 3.4.17. Setelah mengevaluasi kegiatan pemasaran dan merencanakan kegiatan


berikutnya, berikan umpan balik yang konstruktif kepada tim internal.
Diskusikan hasil pemantauan, analisis data, serta saran atau rekomendasi
untuk perbaikan. Pastikan umpan balik yang diberikan
Seperti dibawah ini kecuali:
A. Jelas
B. Terperinci
C. Efektif
D. Fokus

18. Tinjau dan ulas rencana kegiatan pemasaran yang diajukan oleh tim
internal. Pastikan rencana tersebut sesuai dengan strategi pemasaran dan
tujuan bisnis. Evaluasi sejauh mana rencana tersebut mencakup langkah-
langkah yang relevan seperti dibawah ini kecuali:

68 | P a g e
A. Target audiens yang tepat
B. Saluran komunikasi yang efektif
C. Anggaran yang realistis
D. Terperinci dan fokus

KUK. 4.1. 19. Merekam hasil dari kegiatan penjualan dan mengukurnya sesuai dengan
prosedur organisasi merupakan langkah penting untuk melacak performa
penjualan dan memastikan pencapaian target penjualan sebagai berikut
kecuali:
A. Indentifikasi metrik penjualan
B. Merekam data penjualan
C. Anggaran yang realistis
D. Analisis data penjualan

20. Makukan analisis terhadap data penjualan yang telah direkam. merupakan
tahap:
A. Merekam Data Penjualan
B. Analisis Data Penjualan
C. Identifikasi Metrik Penjualan
D. Laporan dan Komunikasi

KUK 4.2.21. Berikut ini adalah beberapa langkah mengulas kegiatan penjualan
berdasarkan harapan dan hasil yang dicapai, kecuali:
A. Analisis Hasil yang Tercapai
B. Evaluasi Peluang dan sasaran
C. Ulas Strategi dan Taktik
D. Identifikasi Faktor Penyebab

22. Identifikasi peluang dan tantangan yang terkait dengan hasil penjualan.
merupakan tahapan:

69 | P a g e
A. Rencana Perbaikan
B. Komunikasi dan Tindak Lanjut
C. Evaluasi Peluang dan Tantangan
D. Identifikasi Faktor Penyebab

KUK 4.3.23. Membuat rencana aksi yang jelas untuk meningkatkan kinerja penjualan,
menangani tantangan, dan memanfaatkan peluang yang ada. Tetapkan
tanggung jawab, waktu, dan sumber daya yang diperlukan untuk setiap
langkah dalam rencana tindak merupakan tahapan
A. Tindak lanjut
B. Fasilitas diskusi dan tanggapan
C. Analisi kerja
D. Sajikan temuan dengan jelas

DAFTAR PUSTAKA

Alberts, P.G. 2011. Brand Activation. Amsterdam: Inholland University.

Assauri, S. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers

Aaker, D (1997). Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek.
Mitra Utama. Jakarta

Chinamona. (2016). Brand Communication, Brand Image and Brand Trust as


antecedents of Brand Loyalty in Gauteng Province of South Africa. African
Journal of Economic and

Cravens, David W. dan Piercy, Nigel F. (2013), Strategic Marketing, Edisi 10, New
York:
McGraw Hill.

Gelder, S.V. (2005). Global Brand Strategy. Kogan Page. London

Hasan, Ali. 2008. Marketing. Yogyakarta: Media Pressindo.

70 | P a g e
Keller, K. L. 2013. Strategic Brand Management; Building, Measuring, and Managing
Brand Equity. Fourth Edition Harlow, English: Pearson Education Inc

Kertajaya. H. 2010. Grow with Character: The Model Marketing. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama

Kertamukti, Rama. 2015. Strategi Dalam Periklanan. Jakarta: Raka Grafindo Persada

Klimchuk. M. R & Sandra A. Krasovec.S. A (2007). Desain Kemasan. Jakarta:


Erlangga.

Kotler, P dan Keller, K. L (2016). Manajemen Pemasaran edisi 12 Jilid 1 & 2. Jakarta:
PT. Indeks

Kotler, P dan G. Armstrong. (2016), Principles of Marketing, Edisi 16, USA: Pearson

Lamb, C, W, Hair, J. F dan McDaniel. C, 2012. Pemasaran, Edisi pertama. Salemba


Empat. Jakarta

Schultz, D.E.& Bames, B.E. 1999. Strategic Brand communication Campaigns. Illionis:
NTC Business Books.

Smith, P.R. 1998. Marketing Communications: an Integrated Approach. London: Kogan


Page Limited.

Susanto, A. B dan Wijanarko.H. 2004. Power Branding: Membangun Merek Unggul


dan Organisasi Pendukungnya. Jakarta: PT Mizan Publika Jakarta

Revanto. (2016). Pengaruh Brand Communication yang Diterima oleh Konsumen


terhadap Brand Trust pada Brand Smartfren di Kota Surabaya. Journal of
Product & Brand Management

71 | P a g e
LAMPIRAN TUGAS

DESA WISATA KUNGKUK

Dokumen rencana strategis Dinas Pariwisata Kota Batu pada periode 2017-2022
menyebutkan adanya dua tujuan pengembangan pariwisata kota tersebut, yaitu
peningkatan pelestarian dan pengembangan budaya daerah, serta peningkatan aktivitas
perekonomian yang inklusif berkelanjutan pada sektor pariwisata. Dengan dua tujuan
tersebut, pemerintah kota mengembangkan berbagai program terkait pembinaan dan
pengembangan budaya, serta program pembinaan pengembangan produk dan destinasi
pariwisata. Program pemerintah tersebut cukup efektif, dimana hingga tahun 2018
terdapat 14 desa dan kampung wisata di wilayah pemerintahan kota (Dinas Pariwisata
Kota Batu, 2018).

Salah satu kampung wisata yang menjadi andalan pemerintah kota dan disebutkan
dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Pariwisata adalah Kampung Wisata Kungkuk,

72 | P a g e
di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji. Letak Desa Punten ini strategis karena berada di
antara dua gunung, yaitu Gunung Panderman yang berada di sebelah selatan, dan
Gunung Arjuno yang berada di sebelah utara. kampung wisata Kungkuk terletak di
Dusun Kungkuk, yang memiliki luas wilayah 14 hektar dan ketinggian geografis 950
mdpl. Masyarakat dusun bermata pencaharian sebagai petani jeruk dan sayur-sayuran.
Dusun Kungkuk juga memiliki wilayah perbukitan hutan pinus yang berada dalam
wilayah kewenangan Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Malang.

Kontur wilayah geografis tersebut menguntungkan bagi pengembangan destinasi wisata


baru di Kota Batu. Di samping itu, pada tahun 2007, masyarakat petani apel mengalami
penurunan harga dan kualitas produksi buah apel di pasaran, seiring dengan terjadinya
peningkatan suhu udara yang mengakibatkan wilayah yang cocok ditanami pohon apel
bergeser ke arah perbukitan yang lebih tinggi. Kondisi ini mendorong masyarakat dusun
mulai beralih ke pertanian jeruk. Di sisi lain, potensi dan sumber daya alam di dusun
Kungkuk memungkinkan masyarakat untuk mengembangkan Kampung Wisata
Kungkuk. Hingga pada tahun 2020, Kampung Wisata tersebut telah menawarkan
homestay dan beragam obyek wisata yang banyak dijual kepada tidak hanya masyarakat
Malang Raya, tetapi juga di luar Propinsi Jawa Timur. Bahkan beberapa warga
kampung mengaku mendapat tamu dari luar negeri. Hal ini dimungkinkan karena
promosi produk kampung wisata tidak hanya melalui mulut ke mulut, tetapi juga
menggunakan media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Tetapi, pada saat terjadi pandemi Covid-19 di Indonesia sejak Maret 2020 pendapatan
masyarakat pelaku wisata di Dusun Kungkuk menurun. Jumlah wisatawan berkurang
drastis hingga nol wisatawan pada saat kebijakan lockdown dilaksanakan. Pembatasan
pergerakan masyarakat berdampak pada pembatalan pesanan paket wisata dan
homestay. Di masa pandemi, tokoh dusun dan perintis kampung wisata berusaha keras
untuk menghidupkan kembali semangat pemuda kampung wisata untuk tetap mengelola
dan mempromosikan layanan wisata. Tetapi, tokoh dusun dan perintis kampung wisata
menyampaikan bahwa upaya pelestarian usaha kampung wisata hanya bertumpu pada
tokoh masyarakat dan inisiator kampung wisata.

73 | P a g e
Tokoh dusun merasa bahwa para pemuda kampung belum memiliki kemauan dan
inisiatif untuk meningkatkan skala usaha wisata yang sudah ada. Demikian pula,
menurut tokoh dusun, pemahaman dan pengetahuan tentang prinsip dasar usaha wisata
juga belum memadai dan merata ke seluruh pemuda pelaku usaha wisata. Dampaknya
potensi wisata terasa belum digali lebih banyak dan berkontribusi lebih banyak untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Dusun Kungkuk. Kurangnya pengetahuan
tentang proses bisnis kampung wisata ini dikhawatirkan berdampak pada
keberlangsungan usaha (business longevity) kampung wisata.

Masyarakat petani kemudian mengembangkan usaha wisata yang relevan dengan


kegiatan pertanian sebagai reaksi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi desa dan
melakukan diversifikasi usaha di wilayah desa. Tetapi, faktor penghambat
pengembangan usaha wisata desa adalah kurangnya pelatihan dan pengetahuan pelaku
usaha wisata pertanian.

Tokoh dusun dan perintis kampung wisata bermaksud untuk memanfaatkan masa nol
wisatawan sebagai waktu yang tepat untuk dapat merekonstruksi model bisnis wisata
mereka sedemikian rupa sehingga jika masa pandemi berakhir, masyarakat dapat
mengandalkan tambahan pendapatan ekonomi dari layanan dan aktivitas wisata. Di
masa pandemi, sumber pendapatan masyarakat dusun bertumpu pada hasil pertanian
jeruk, sayur mayur, dan bunga.

Pada saat sebelum pandemi, kampung wisata ini mempromosikan beragam paket wisata
Kampung Wisata Kungkuk melalui laman media sosial, dan menitipkan brosur paket
wisata ke biro travel. Ia pula yang membujuk agar jasa biro travel membawa turis
mereka ke Kampung Wisata Kungkuk, sekaligus merancang paket wisata apa saja yang
dapat ditawarkan kepada turis yang datang. Kader ini pula yang mengajak masyarakat
Dusun Kungkuk untuk menyiapkan beragam paket wisata dan mengajak masyarakat
untuk menyediakan ruangan di rumah nya disewakan sebagai tempat tinggal turis
selama di Dusun Kungkuk (menyediakan homestay). Kader wisata ini membagikan
pengetahuan tentang bagaimana menyediakan kamar yang memadai, terstandar dan

74 | P a g e
memenuhi kebutuhan dasar wisatawan, serta mengajak anggota masyarakat lain untuk
mengembangkan paket-paket wisata baru.

Paket-paket wisata yang ditawarkan oleh warga Dusun Kungkuk cukup beragam
diantaranya adalah 1) wisata edukasi bisnis, 2) wisata edukasi pertanian, 3) wisata petik
buah apel, jeruk, dan bunga mawar, 4) wisata perah susu dan ternak hewan kelinci, 5)
penyediaan homestay, 6) wisata ronda malam, 7) wisata berkuda, 8) wisata outbound
dan camping, 9) wisata seni Tari Bambu Gila, Tari Santar, dan Kuda Lumping.

Untuk aktivitas yang dilakukan oleh penyedia layanan homestay adalah mengajak tamu
untuk mengikuti kegiatan memasak atau berkebun. Penyedia homestay juga
berkoordinasi dengan penyedia paket wisata lain seperti outbond dan camping, perah
susu dan ternak kelinci, dan ronda malam guna memperkaya aktivitas wisata. Secara
keseluruhan, aktivitas wisata ini ditujukan untuk memberikan pengalaman hidup dan
beraktivitas seperti penduduk desa. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan hubungan
dengan pelanggan dan meningkatkan pengalaman berwisata yang berbeda. Aktivitas
lain adalah meningkatkan kualitas dan ragam fasilitas homestay, misalnya penyediaan
mesin pemanas air untuk mandi dan ruang kamar tidur dan ruang keluarga yang
nyaman.

Mereka juga mampu menjaga hubungan baik dengan pelanggan, yaitu menjaga sopan
santun saat berkomunikasi, menjaga privasi dan kenyamanan bagi wisatawan,
memberikan citra baik antara yang disampaikan pada brosur dan media massa dengan
realita. Mereka paham bagaimana perlunya menindaklanjuti komplain sesegera
mungkin dengan cara yang baik dan perlunya menjaga kebersihan lingkungan Dusun
Kungkuk. Para pelaku bisnis homestay menyadari bahwa wisatawan datang ke Dusun
Kungkuk karena ada paket wisata, sementara layanan homestay merupakan layanan
pendukung.

75 | P a g e
76 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai