Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Peningkatan Volume Penjualan


studi kasus pada Perusahaan Non Jasa (perusahaannya silahkan
tentukan)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Transformasi Digital

Oleh :
Arief Rachman Hakim (B1A210032)
Ahmad Rayhan Rayni (B1A210063)
Leri Anwar Saepuloh (B1A210154)

Manajemen
Universitas Al-Ghifari
2020-2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, serta kebaikan kepada kita semua. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi Tugas Transformasi Digital. Tak lupa Saya ingin
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada dosen
pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak


kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.

Amin…

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1.1. Gambaran umum...........................................................................
1.1.1. Bauran Eceran .....................................................................
1.2. Volume Penjualan
1.3. Latar Belakang ........................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI.............................................................................................

2.1. Perkembangan Teknologi Informasi.............................................


2.2. Era Milenium sebagai era digital...................................................
2.3. System Digital Pengganti System Tradisional................................
2.4. Teknologi Digital..........................................................................
2.5. Era Digital Menjadi Pilihan Individu.............................................
BAB III KESIMPULAN.............................................................................................

3.1. KESIMPULAN.............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum
1.1.1 Bauran Eceran
a. Pengertian Bauran Eceran
Bauran eceran adalah salah satu keunggulan yang dapat diciptakan koperasi yaitu
memfokuskan bisnisnya pada kepuasan pelanggan dimana pelanggan akan setia
mengkonsumsi atau menggunakan jasa koperasi secara terus menerus. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif dan teknik scoring dengan skala likert. Ada
beberapa unsur dalam bauran eceran, yaitu :
1. Produk
Produk menurut Utami (2010:86) adalah keseluruhan dari penawaran
yang dilakukan secara normal oleh perusahaan kepada konsumen dalam
memberikan pelayanan, letak toko dan nama barang dagangannya. Produk
dalam perdagangan eceran tidak hanya mengacu pada barang dagangan,
melainkan juga pelayanan yang diberikan. Mengembangkan sebuah
penawaran produk pada dasarnya merupakan masalah keluasan dan
kedalaman keragaman produk.Keluasan mengacu pada keragaman produk
yang ditawarkan, sedangkan kedalaman mengacu pada jumlah merek yang
berbeda dalam setiap ragam.
.
2. Promosi
Promosi menurut Dunne, Lusch dan Griffith dalam Foster (2008:65)
merupakan aktivitas yang dibutuhkan penjual eceran untuk menarik dan
membujuk konsumen untuk membeli barang. Strategi promosi dalam
perdagangan eceran menurut Lamb, Hair dan McDaniel (2001:99)
diantaranya mencakup pengiklanan, hubungan masyarakat dan publisitas
publik dan promosi penjualan. Tujuannya adalah untuk membantu
memposisikan suatu toko dalam benak para konsumen. Kotler dalam
Foster (2008:67) berpendapat bahwa promosi mempunyai lima Perangkat
utama yaitu iklan (advertising),penjualan secara langsung (direct selling),
promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public
relations), dan penjualan tatap muka (personal selling).

3. Tempat
Tempat menurut Davidson dalam Foster (2008:52) menyatakan bahwa
bila semua faktor memiliki nilai yang hampir sama dalam pemutusan
pemilihan toko,pada umumnya konsumen akan memilih toko yang paling
dekat, karena hal itu akan memberikan kenyamanan yang lebih bagi
konsumen dalam hal waktu dan tenaga.

4
4. Harga
Harga menurut Lamb, Hair, McDaniel (2001:268) adalah sesuatu yang
diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang maupun
jasa. Harga khususnya merupakan pertukaran uang bagi barang atau jasa
,juga bisa pengorbanan waktu karena menunggu untuk memperoleh
barang dan jasa. Tingkatan harga pada suatu perusahaan dapat
mempengaruhi cara berpikir konsumen terhadap unsur-unsur lain dari
bauran Ritel. Contohnya tingkatan harga sering dianggap sebagai
cerminan dari kualitas produk dan pelayanan yang diberikan, sehingga
pada akhirnya juga akan mempengaruhi konsumen dalam menentukan
pilihannya untuk berbelanja.

5. Presentasi
Penampilan dalam produk eceran membantu menentukan citra pemasaran
dan memposisikan eceran pemasaran dalam benak konsumen. Elemen
utama dari penampilan pemasaran adalah suasana (atmosphere),yaitu
kesan keseluruhan yang disampaikan oleh tata letak fisik perusahaan,
dekorasi dan lingkungan sekitarnya (Lamb, Hair danMcDaniel. 2001:105).

6. Personalia
Personil penjualan merupakan bagian penting bagi usaha ritel. Sopiah
dan Syihabudhin (2008:106) menyatakan bahwa personal penjualan itulah
yang untuk beberapa kategori produk mampu menciptakan penjelasan dan
membimbing calon pembeli untuk melakukan pembelian atas barang-
barang yang diperdagangkan. Keramahan dan kesopanan dalam
memberikan sambutan kepada calon pembeli juga cukup penting untuk
diperhatikan oleh setiap personal penjualan.Menurut Utami (2010:93)
Dalam perdagangan eceran, para pegawai memiliki peranan penting dalam
memberikan layanan pada konsumen dan membangun loyalitas konsumen.

1.1.2 Volume Penjualan


Volume penjualan Indomie meraup penjualan Rp. 64,80 triliun sepanjang
2022, naik 14% dibandingkan perioed sebelumnya Rp. 56,80 triliun. Ini
merupakan penjualan neto secara konsolidasi. Sementara laba usaha naik 15%
jadi Rp. 13,38 triliun dari sebelumnya Rp. 11,67 triliun.

1.2 Latar belakang


Indonesia adalah sebuah negara dengan ragam terbesar, baik alam hingga
manusianya. Salah satunya ragam kuliner Indonesia yang merupakan pencerminan
budaya dan tradisi berasal dari kepulauan nusantara dan memegang posisi penting
dalam budaya nasional Indonesia secara umum. Hampir seluruh masakan

5
Indonesia kaya dengan bumbu yang berasal dari rempah-rempah asli Indonesia
diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan dan tradisi Atau adat.
Saat ini, kuliner Indonesia digemari banyak turis, baik asing maupun domestik
yang berpengaruh untuk memajukan dan mendukung perkembangan potensi
pariwisata Indonesia, salahsatunya yaitu produk Indomie yang sangat banyak
digemari.
Merek Mie Instan Indomie pada awalnya berasal dari Indonesia, Dibuat oleh PT.
Indofood Sukses Makmur. Penyebab Mie Instan Indomie banyak iminati oleh
semua kalangan masyarakat karena harga yang ekonomis dan cita rasanya yang
telah disesuaikan dengan selera Indonesia,selain itu juga Indomie ini pembelnya
bisa diecer makanya produk Indomie ini sangat banyak diminati oleh masyarakat.
Mie Instan Indomie mengandung karbohidrat, karena tujuan pertama Indomie
diciptakan yaitu agar dapat menggantikan nasi sebagai makanan utama
masyarakat Indonesia. Saat ini Mie Instan Indomie dijual bukan hanya di
supermarket melainkan di tempat makan. Salah satunya yaitu di Kota Bandung
banyak tempat makan yang menjual Mie Instan Indomie dengan diolah kembali
menjadi makanan yang lebih menarik namun tetap menggunakan bahan dasar dari
Mie Instan Indomie. Kota Bandung merupakan tempat wisata dan kuliner. Banyak
macam makanan sederhana yang diolah menjadi sesuatu yang baru dan menarik
masyarakat untuk mencoba walaupun masih menggunakan bahan dasar makanan
yang jaman dahulu.
Dengan adanya Museum Interaktif tentang Mie Instan Indomie di Kota Bandung
dapat membantu masyarakat untuk mengenal lebih dalam tentang Mie Instan
Indomie agar dapat berkembang dan lebih mengenal produk dalam negeri.

6
BAB II
KAJIAN TEORI
a. Manajemen
 Manajemen menurut Drs. H. Malayu S. P Hasibuan adalah sebuah
seni atau ilmu untuk mengatur dan memproses sumber daya yang
ada baik itu sumber daya manusia maupun sumber lainnya.
Sumber-sumber tersebut diproses dan diatur demi mencapai tujuan
tertentu.
 Menurut Sondang P. Siagian dalam ( Harsuki 2012:62 )
menyatakan bahwa manajemen secara umum didefinisikan sebagai
kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil
dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang
lain.
b. Pasar
Ehrenberg et al (2003)
Pasar dalam artian yang luas yaitu tempat perjumpaan antara pembeli dan
penjual. Barang atau jasa sebagai produk yang dipertukarkan oleh pembeli
dan penjual. Dalam pertukaran itu muncul harga atas barang atau jasa yang
dipertukarkan.
c. Pemasaran
 Menurut American Marketing Association (AMA) dalam buku
Kotler dan Keller (2009:5) pemasaran adalah salah satu fungsi
organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dengan cara yang menguntungkan organisasi
dan pemangku kepentingannya.
 Menurut (Kotler and Keller, 2016) Pemasaran adalah kegiatan,
mengatur lembaga, dan proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, menyampaikan, dan bertukar penawaran
yang nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada
umumnya.
 Menurut William J. Stanton, definisi pemasaran adalah sistem
keseluruhan dari berbagai kegiatan bisnis atau usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga barang atau
jasa, mempromosikannya, mendistribusikannya, dan bisa
memuaskan konsumen.
d. Manajemen pemasaran

7
 Pengertian Manajemen Pemasaran menurut Kotler and Keller
(2012:5) adalah Seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih,
mempertahankan, juga menumbuhkan konsumen dengan
menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan dari nilai
pelanggan yang unggul.
 Menurut American Marketing Association
Manajemen Pemasaran adalah perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian operasi pemasaran total, termasuk tujuan perumusan
tujuan pemasaran, kebijakan pemasaran, program pemasaran dan
strategi pemasaran, yang ditujukan untuk menciptakan pertukaran
yang dapat memenuhi tujuan individu maupun organisasi.
 Menurut Jhon W Mullins
Manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, menerapkan,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan program, yang melibatkan
konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi produk, jasa dan
ide-ide yang di rancang untuk menciptakan dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan target pasar untuk tujuan
mencapai tujuan organisasi.
 Menurut William J Stanton.
Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan,
pelaksanaan, serta pengawasan program-program yang ditujukan
untuk mengadakan suatu pertukaran dengan pasar yang dituju,
dengan maksud untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
 Menurut Boyd, Walker, Larreche.
Manajemen pemasaran merupakan suatu proses analisis,
perencanaan, implementasi, koordinasi serta pengendalian program
pemasaran yang meliputi dari kebijakan produk, harga, promosi,
serta distribusi dari produk, jasa, dan ide yang dapat ditawarkan
untuk menciptakan serta meningkatkan pertukaran manfaat dengan
pasar sasaran dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
 Menurut Sofyan Assauri.
Manajemen pemasaran adalah kegiatan aktivitas menganalisis,
merencanakan, mengkoordinasikan serta mengendalikan semua
kegiatan yang terkait dengan perancangan serta peluncuran produk,
pengkomunikasian, promosi serta pendistribusian produk tersebut,
menetapkan harga serta mentransaksikannya. Dengan tujuan agar
dapat memuaskan konsumennya serta sekaligus dapat mencapai
tujuan organisasi perusahaan dalam jangka panjang. Karena yang
kami analisis yaitu produk non jasa,maka perusahaan Indomie
menerapkan promotion mix untuk mendapatkan pelanggan
potensial:
a. Advertising
Dilansir dari The Balance SMB, advertising adalah sebuah upaya untuk
menarik perhatian pelanggan atau klien. Hal itu dilakukan melalui pesan
yang persuasif dalam bentuk gambar, video,selogan,maupun kata-kata

8
mengenai produk atau layanan yang ditawarkan. Contohnya seperti
perusahaan Indomie yang mempunyai selogan “indomie seleraku”
a. Sales promotion
Sales promotion adalah insentif jangka pendek untuk meningkatkan
pembelian atau penjualan barang dan jasa di waktu yang
bersamaan.Promosi penjualan sering digunakan untuk merangsang dan
mendorong konsumen agar mau membeli serta menggunakan produk.
Contohnya dalam perusahaan indomie yaitu selalu memberikan diskon
supaya pelanggan tetap membeli produk Indomie

a. Personal selling
Pengertian personal selling menurut Kotler yang diterjemahkan oleh
Hendra Teguh dan Ronny A Rusly (2002 : 313) Personal selling adalah
sebuah penawaran yang diakukan secara lisan untuk melakukan
penawaran kepada calon konsumen supaya dapat menciptakan suatu
hubungan baik dan menciptakan suatu penjualan antara kedua pihak.
Contohnya dalam perusahaan indomie yaitu seperti aktivitas door-to-door,
yaitu mendatangi rumah calon konsumen untuk mempromosikan produk.

b. Publicity
Usaha pendekatan kepada masyarakat supaya masyarakat lebih mengenal
produk dan jasa yang ditawarkan. Strategi ini dengan berbagai cara,
misalnya melakukan jumpa pers, publisitas produk, bimbingan atau demo
kepada masyarakat, dan lain sebagainya.

c. Direct marketing
Direct marketing adalah cara mempromosikan produk dengan
berkomunikasi langsung tanpa pihak ketiga. Komunikasi ini dilakukan
melalui e-mail, SMS, katalog,sosial media dan sebagainya. Contohnya
seperti perusahaan Indomie yang sering dipromosikan lewat Instagram dan
media sosial lainnya.
Seperti yang diketahui, produk Indomie merupakan produk mie instan
ternama di Indonesia. Produk Indomie bukan hanya dikenal di Indonesia,
melainkan dikenal secara internasional.Indomie mempunyai pangsa pasar
sekitar 70% dari pangsa pasar mie instan di Indonesia dan telah
diperdagangkan di 100 negara di dunia termasuk Asia, Australia, New
Zealand, Afrika, Amerika Serikat, Kanada, Eropa dan Timur Tengah
dengan kapasitas produksi sebanyak 19 miliar bungkus per tahun. Dalam
strategi pemasarannya, Indomie telah melakukan segmentasi, targeting,
dan positioning produk mereka sehingga Indomie dapat memposisikan
produk mereka di target pasar yang tepat sesuai dengan segmentasi yang

9
telah dilakukan sebelumnya. Dalam marketing mix 4P, Indomie memiliki
strateginya sendiri yang membedakan mereka dengan produk mie instan
lainnya. Indomie terus melakukan inovasi dalam menyajikan berbagai
varian rasa baru.
Perusahaan Indomie juga sudah berjualan disitus online, seperti di e-
commerce dan di market place. Perusahaan Indomie ini sudah menerapkan
e-commerce model Business to Consumer (B2C),dimana perusahaan
menjual jasa atau produknya ke pelanggan. Pelanggan e-commerce B2C
biasanya pengecer. Contohnya adalah ketika seseorang berbelanja dari
toko Indomie online untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.
Electronic Commerce atau e-commerce adalah segala kegiatan jual beli
atau transaksi yang dilakukan menggunakan sarana media elektronik
(internet). Meski telepon dan televisi termasuk sebagai sarana elektronik,
e-commerce kini lebih merujuk ke teknologi digital atau internet.
Jenis-Jenis E-Commerce:
Perdagangan online bukan sebatas antara penjual dan pembeli saja. Jenis-
jenis e-commerce adalah sebagai berikut.
d. Business to Business (B2B)
Suatu bentuk e-commerce di mana perusahaan akan menjual jasa atau
produk ke perusahaan lain disebut model B2B. Contoh model B2B yaitu
perusahaan yang membeli perlengkapan kantor langsung dari produsen.
e. Business to Public Administration (B2A)
E-commerce dengan model ini hampir mirip dengan B2B. Akan tetapi,
pelakunya adalah organisasi pemerintah dan bisnis. Contoh B2A e-
commerce adalah jasa pembuatan website untuk sistem manajemen online
perkotaan.
f. Business to Consumer (B2C)
Pada tipe ini, perusahaan menjual jasa atau produknya ke pelanggan.
Pelanggan e-commerce B2C biasanya pengecer. Contohnya adalah ketika
seseorang berbelanja dari toko buah online untuk memenuhi kebutuhan di
rumah.
g. Consumer to Business (C2B)
Tidak seperti B2C, e-commerce dengan model C2B merupakan pelaku
bisnis perorangan yang menjual produk atau jasa ke sebuah perusahaan.
Contoh model bisnis ini yaitu seorang desain grafis yang menawarkan jasa
pembuatan logo ke perusahaan retail dan lainnya.

h. Consumer to Public Administration (C2A)


Jenis e-commerce C2A bekerja seperti C2B. Hanya saja, proses transaksinya
dilakukan oleh perorangan dengan instansi pemerintah. Perdagangan
elektronik dengan model ini memang jarang terlihat di Indonesia dan biasanya
kegiatannya dilakukan dalam bentuk jasa.

10
i. Consumer to Consumer (C2C)
E-commerce dengan model C2C merupakan transaksi online yang terjadi
antara dua orang. Contohnya adalah ketika seseorang menjual barang
bekas miliknya secara online ke pembeli.
Ada beberapa contoh e-commerce yang sering digunakan di Indonesia. Di
antaranya:
j. Shopee
Berkantor pusat di Singapura, Shopee menempati posisi kedua setelah
Tokopedia. Rata-rata pengunjung sebanyak 127 juta yang memiliki minat
terhadap produk kecantikan, fashion, dan peralatan rumah tangga dengan
harga yang terjangkau.
k. Bukalapak
Bukalapak merupakan situs belanja online terpercaya di Indonesia yang
menjual beragam produk yang dibutuhkan seluruh masyarakat Indonesia.
Seiring berkembangnya teknologi, semakin banyak aktivitas yang
dilakukan secara digital, lebih mudah dan praktis, termasuk kegiatan
pembelanjaan yang kini semakin marak dilakukan secara digital, baik
melalui komputer, laptop, hingga smartphone yang bisa diakses kapan saja
dan di mana saja. Bukalapak hadir sebagai toko online terpercaya dengan
sistem konsumen ke konsumen. Hal ini memungkinkan setiap orang untuk
menjual dan juga membeli produk dengan mudah secara online. Sarana
jual beli online Bukalapak memiliki visi untuk menjadi marketplace
nomor satu di Indonesia dengan misi untuk memberdayakan UKM di
seluruh penjuru Indonesia. Setiap orang di Indonesia dapat memasarkan
produk unggulannya di Bukalapak dengan membuka toko online murah
dengan pilihan sistem belanja satuan dan juga grosir.
l. Tokopedia
Tokopedia menempati posisi pertama dengan pengunjung sebanyak 135
juta. Menurut ecommerceIQ survei, alasan Tokopedia memiliki banyak
pengunjung karena menyediakan beragam produk yang sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.
Banyak Indomie yang terjual di e-commerce.
b. Variabel pengaruh bauran Eceran terhadap peningkatan volume
penjualan perusahaan Indomie.
Pengaruh Bauran Eceran
Bauran eceran merupakan kombinasi dari beberapa sub variabel yang
terdiri dari lokasi, produk, Harga, pomosi dan periklanan, pelayanan
perusahaan dalam pencapaian strategi perusahaan oleh pengecer. Strategi
tersebut digunakan untuk menarik konsumen dan untuk meningkatkan
keuntungan. Dalam penelitian ini penulis meneliti menganalisis pengaruh
bauran eceran di perusahaan Indomie.
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan
analisis deskriptif untuk melihat tanggapan konsumen dan verifikatif untuk

11
meilihat seberapa besar pengaruh signifikan antara bauran eceran terhadap
volume penjualan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tidak adanya pengaruh faktor-
faktor bauran eceran pemasaran seperti harga, distribusi, dan promosi
terhadap pembelian produk Indomie. Volume penjualan disini yaitu
seberapa besar ukuran yang menunjukan banyaknya atau besarnya jumlah
produk Indomie terjual.
Dengan adanya pengeceran diperusahaan Indomie membuat volume
penjualan semakin naik, karena mayoritas masyarakat selalu ingin
membeli produk untuk satu atau 2x makan,selain itu juga karena jika
diecer harga Indomie tidak terlalu mahal dan sangat sesuai dengan dompet
masyarakat, khususnya para remaja.
Indomie meraup penjualan Rp 64,80 triliun sepanjang 2022, naik 14
persen dibandingkan periode sebelumnya Rp 56,80 triliun. Ini merupakan
penjualan neto secara konsolidasi. Sementara laba usaha naik 15 persen
jadi Rp 13,38 triliun dari sebelumnya Rp 11,67 triliun.
Volume penjualan
Volume penjualan adalah total jumlah produk yang telah dijual bisnis atau
perusahaan dalam satu periode pelaporan. Entah itu penjualan tunai
maupun penjualan kredit.
Volume penjualan dapat digunakan untuk menilai beberapa hal berikut:
Menjadi indikator untuk mengawasi kinerja strategi pemasaran, contohnya
agar perusahaan Indomie tetap menerapkan strategi pemasaran yang sudah
dibuat
Menjadi indikator untuk Anda maupun investor mengetahui apakah bisnis
berkembang atau tidak,hal ini sangat berpengaruh bagi perusahaan
Indomie untuk meningkatkan kekurangan daripada perusahaan Indomie
baik dari segi rasa, kualitas dan harganya lewat penilaian investor.
Membantu menilai lokasi terbaik untuk titik penjualan fisik / toko
fisik,agar bisa menemukan dimana lokasi terbaik untuk berjualan Indomie
agar banyak peminat.
Membantu menilai media sosial terbaik untuk melakukan penjualan secara
online,untuk menentukan dimanakah Indomie bisa dijual secara online
agar volume penjualannya meningkat.
Membantu Anda untuk mengevaluasi kinerja bagian penjualan, pengecer,
distributor dari perusahaan Indomie.
Volume penjualan yaitu Proses dimana konsumen secara langsung
membeli barang-barang, jasa dan lain lain dari seorang penjual secara

12
interaktif dan real-time tanpa suatu media perantara melalui Internet
disebut pembelian online (online shopping). Melalui belanja lewat
internet seorang pembeli bisa melihat terlebih dahulu barang dan jasa
melalui web yang dipromosikan oleh penjual.
Menurut Suyanto (2003), dalam Mujiyana dan Elissa (2013),
penggolongan e-commerce dibedakan berdasarkan sifat transaksinya
sebagai berikut:
a. Business-to-business (B2B), E-Commerce tipe ini meliputi transaksi
antar organisasi yang dilakukan dielectronic market. Contohnya, Wal-
mart dengan Warner Lambert.
b. Business-to-consummer (B2C), ini merupakan transaksi eceran
dengan konsumen perorangan.
c. Consummer-to-consummer (C2C), dalam kategori ini seorang
konsumen menjual langsung ke konsumen lainnya. Contoh eBay yaitu
perusahaan lelang.
d. Consummer-to-business (C2B), yang termasuk kedalam kategori ini
adalah perseorangan yang menjual produk atau layanan ke organisasi
dan perorangan yang mencari penjual, berinteraksi dan menyepakati
suatu interaksi.
e. Non-business e-commerce, semakin banyak lembaga nonbisnis
seperti lembaga akademis, organisasi nirlaba, organisasi keagamaan,
organisasi sosial, dan lembaga pemerintahan yang menggunakan e-
commerce untuk mengurangi biaya atau untuk meningkatkan operasi
dan layanan.
f. Intrabusinnes (organizational) e-commerce, yang termasuk dalam
kategori ini adalah semua aktivitas intern organisasi, biasanya
dijalankan diinternet yang melibatkan pertukaran barang, jasa, atau
informasi.
Pemasaran internet tidak tergantung tempat dan waktu, fungsi front
office yang melayani kedatangan konsumen pada pemasaran
tradisional yang selama ini digunakan digantikan oleh situs web.
Teknologi web yang terintegrasi di internet memainkan peran yang
sangat penting, yaitu memungkinkan organisasi / perusahaan
memasuki pasar dengan cara yang mudah, murah dan tanpa batasan
geografis, semuanya akan berada dalam apa yang dinamai ruang maya
(cyberspace). Dalam hal ini organisasi/perusahaan akan bersaing
dengan perusahaan lain di dunia maya (virtual world). Tujuan dari
perdagangan adalah menjual barang atau jasa untuk menghasilkan laba
bersih, yaitu pendapatan setelah dikurangi harga pokok dan biaya-
biaya operasional. Pemasaran internet mampu memangkas biaya-biaya

13
operasional, karena jalur distribusi diperpendek, seluruh informasi
pesanan disimpan dalam sebuah server, konsumen dapat berinteraksi
secara langsung tanpa terhalangi jarak dan waktu, order dapat dipenuhi
langsung dari tempat usaha atau oleh para supplier, bahkan untuk
pelayanan lokal dapat dilakukan pengiriman langsung oleh customer
service atau tim layanan pelanggan door to door.
Keputusan Pembelian
Schiffman dan Kanuk (2007) dalam Tjahjono, et.al. (2013),
menyatakan bahwa sebuah keputusan adalah seleksi terhadap dua
pilihan alternatif atau lebih, dengan kata lain pilihan alternatif harus
tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan. Keputusan atas
keadaan tanpa pilihan lain bukanlah suatu keputusan atas keadaan
tanpa pilihan biasanya disebut “Pilihan hobson”.
Persepsi Harga
Persepsi harga dapat diartikan kecenderungan konsumen untuk
menggunakan harga dalam memberi penilaian tentang kesesuaian
manfaat produk. Penilaian terhadap harga suatu produk dikatakan
mahal, murah atau sedang untuk masing-masing individu tidaklah
sama, tergantung dari persepsi individu yang dilatarbelakangi oleh
lingkungan dan kondisi individu itu sendiri. Pada dasarnya konsumen
dalam menilai harga suatu produk tidak tergantung hanya dari nilai
nominal harga saja namun dari persepsi mereka pada harga.
Perusahaan harus menetapkan harga secara tepat agar dapat sukses
dalam memasarkan barang atau jasa.
Promosi
Promosi merupakan proses mengkomunikasikan variabel bauran
pemasaran (marketing mix) yang sangat penting untuk dilaksanakan
oleh perusahaan dalam memasarkan produk (Hasan, 2014).
Berdasarkan uraian di atas maka promosi dapat dikatakan sebagai
usaha yang dilakukan oleh perusahaan agar produk dapat dikenal oleh
masyarakat dan dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli
produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Tujuan promosi
ialah menciptakan atau meningkatkan kesadaran (awareness) produk
atau merek, meningkatkan preferensi merek pada target pasar,
meningkatkan penjualan dan market share, mendorong pembelian
ulang merek yang sama, memperkenalkan produk baru, dan menarik
pelanggan baru.
Kualitas Layanan
Pengaruh kualitas pelayanan dalam keputusan pembelian secara online
merupakan tingkatan kondisi baik buruknya sajian yang diberikan oleh

14
penjual dalam rangka memuaskan konsumen dengan memberikan
jawaban atau menyampaikan pesan sesuai keinginan atau permintaan
melebihi apa yang diharapkan konsumen (Tjiptono, 2011).
Menurut Olsen dan Wyckoff dalam Yamit (2010), definisi secara
umum kualitas layanan adalah perbandingan antara harapan konsumen
dengan kinerja kualita pelayanan. Layanan terbaik bagi pelanggan dan
tingkat kualitas yang diharapkan dapat dicapai secara konsisten dengan
memperbaiki dan memberikan perhatian khusus pada standar kinerja
layanan, baik standar layanan internal maupun standar layanan
eksternal. Bagi perusahaan yang bergerak dibidang produk dan jasa,
memuaskan kebutuhan pelanggan berarti harus memberikan pelayanan
berkualitas (service quality) kepada konsumen. Kualitas layanan dapat
diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi
harapan konsumen (Tjiptono, 2011.

DAFTAR PUSTAKA
https://kiriminaja.com/blog/volume-penjualan-adalah
https://amp.kontan.co.id/news/produsen-indomie-icbp-raup-penjualan-rp-648-t-di-2022-
antoni-salim-saya-gembira
https://journal.ikopin.ac.id/index.php/aliansi/article/download/883/473

15

Anda mungkin juga menyukai