Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

“KULINER DAN INDUSTRI PARIWISATA”

Dosen Pengampu :

Dr. Esi Emilia, M. Pd

Dra. Lelly Fridyarti, M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Nurul Aulia Munthe


NIM : 5191142015
Semester/Kelas : VI / A

PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkatNya yang
begitu besar, penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa suatu hambatan
apapun. Tidak lupa juga penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu selaku dosen
pengampu mata kuliah Kuliner dan Industri Pariwisata, yang senantiasa membimbing dan
membantu penyelesaian tugas ini. Penyusunan makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kuliner dan Industri Pariwisata. Penyusun berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi penyusun dan siapa saja yang membacanya, terkhusus bagi teman-
teman yang juga berada di Program Studi Pendidikan Tata Boga.
Demikianlah makalah ini telah selesai disusun. Penyusun sadar bahwa di dalam penyusunan
maklah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya saran
serta kritik yang membangun bagi makalah ini. Atas perhatian Dosen pengampu dan
temanteman sekalian, penyusun ucapkan terimakasih.

Medan, April 2022

Nurul Aulia Munthe

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang.....................................................................................4
2. Tujuan Penulisan................................................................................4
3. Manfaat Penulisan..............................................................................5
Bab II Pembahasan
1. Wisata Kuliner…………………………............................................5
2. Strategi Promosi Pariwisata ..............................................................14
3. Contoh Kuliner Sebagai Daya Tarik Wisata ………………………..18
Bab III Penutup
1. Kesimpulan..........................................................................................20
2. Saran....................................................................................................21
3. Daftar Pustaka.....................................................................................22

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan
berbagai bidang usaha. Di era globalisasi saat ini, sektor pariwisata akan menjadi pendorong
utama perekonomian dunia dan menjadi industri yang mengglobal. Pariwisata akan memberikan
banyak pemasukan bagi daerah yang sadar akan potensinya terhadap sektor pariwisata. Sektor
pariwisata merupakan kegiatan yang tak pernah mati dan menjadi hal yang sangat penting bagi
suatu negara. Dengan adanya pariwisata, lebih dikhususkan untuk pemerintah daerah, objek
wisata akan menjadi pemasukan bagi daerah itu sendiri. Dengan berkembanganya pariwisata,
akan mendongkrak sektor yang lain, seperti: kunjungan wisatawan, ekonomi kreatif, membuka
kesempatan kerja, mengurangi pengangguran. Sektor pariwisata tidak bisa berdiri sendiri, dan
harus didukung oleh kegiatan-kegiatan penunjang lainnya, yaitu: promosi wisata, fasilitas yang
ditawarkan, akses transportasi dan tempat penginapan.
Pada TAP MPR No. IV/MPR/1978, yaitu bahwa pariwisata perlu ditingkatkan dan diperluas
untuk meningkatkan penerimaan devisa, memperluas lapangan pekerjaan dan
memperkenalkan kebudayaan. Pembinaan serta pengembangan pariwisata dilakukan dengan tetap
memperhatikan terpeliharanya kebudayaan dan kepribadian lokal. Untuk itu perlu diambil
langkah-langkah dan pengaturan- pengaturan yang lebih terarah berdasarkan kebijaksanaan yang
terpadu, antara lain bidang promosi, penyediaan fasilitas serta mutu dan kelancaran pelayanan.
Pada saat ini kuliner dan pariwisata menjadi suatu industri yang berpotensial dalam meningkatkan
perekonomian suatu negara. Kegiatan pariwisata tidak hanya berekreasi atau melihat
pemandangan semata, akan tetapi wisatawan juga ingin mencari dan menikmati sesuatu atau
pengalaman baru untuk memenuhi keinginannya. Seperti sekarang yang sedang berkembang
pesat yaitu wisata kuliner dan pariwisata indonesia. Banyak wisatawan yang ingin merasakan dan
serta mencoba makanan dan minuman khas dari suatu daerah yang mereka kunjungi.

4
B. Tujuan penulisan
Laporan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan pembaca mengenai strategi promosi
kuliner dan industry pariwisata
C. Manfaat penulisan
Tulisan ini diharapkan bermanfaat kepada berbagai pihak, khususnya bagi mahasiswa yang
mengambil mata kuliah Kuliner dan Industry Pariwisata sebagai referensi dalam membuat tugas
tentang promosi kuliner dan industry pariwisata.

5
BAB II PEMBAHASAN
A. WISATA KULINER

1. Pengertian Kuliner

Kuliner adalah suatu bagian dari hidup yang erat kaitannya dengan konsumsi makanan sehari –
hari. kuliner jua dapat di artikan selaku hasil olahan yang berupa masakan. dan juga masakan
tersebut berupa lauk – pauk, makanan / panganan beserta minuman. Berdasarkan pengertian
wisata kuliner itu, Anda yang memiliki hobi jalanjalan dan makan sangat cocok untuk melakukan
kegiatan ini. Bila Anda doyan makan, pasti Anda akan berusaha mencicipi makanan yang baru.
Entah rasa makanan yang lebih sedap, inovasi makanan yang jadi baru, mencicipi cita rasa yang
masih
‘perawan’ di lidah, atau makan sambil menikmati city view dari restoran yang dikujungi, bisa
menjadi kesenangan tersendiri.

2. Pengertian, Saluran, Strategi dan Pemasaran Kuliner


A. Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler (2009) Pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan
manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adlah pemenuhan
kebutuhan dengan cara yang mengunungkan, menguntungkan bagi produsen dan juga bagi
konsumen. Beberapa hal yang dipasarkan antara lain barang, jasa, acara, pengalaman, tempat,
property (hak kepemilikan), organisasi, informasi, dan ide. Tujuan lain dari pemasaran adalah
sebagai langkah mempertahankan pelanggan yag telah ada. Mempertahankan pelanggan memang
terlihat mudah, hal ini lebih baik daripada mencari pelanggan baru yang lebih besar dengan tingkat
biaya yang lebih besar pula.
Menurut Stanton dalam Umar (2005), Pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan
dengan kegiatan usaha yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga
mempromosikan, dan distribusi barang atau jasa yang akan dipasarkan. Berdasarkan uraian diatas
maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemasaran meliputi perencanaan kegiatan, penentuan
harga produk, promosi produk, dan juga distribusi produk barang atau jasa yang dipasarkan.

6
Jangkauan pemasaran dapat menjadi sangat luas jika dijabarkan mulai dari produsen hingga
tangan konsumen. Ruang lingkup pemasaran yang sangat luas dapat diringkas dalam 4P, yaitu
produk (Product), harga (Price), distribusi (Place), dan promosi (Promotion).
Menurut Abdullah (2012), Pemasaran adalah kegiatan kreasi dan realisasi sebuah standar hidup.
Kegiatan pemasaran meliputi menyelidiki dan mengetahui apa yang diinginkan konsumen,
kemudian merencanakan dan mengenbangkan sebuah produk untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, hingga akhirnya memutuskan cara terbaik untuk menentukan harga, promosi produk, dan
mendistribusikan produk tersebut. Pemasaran (marketing) dapat juga diartikan sebagai sistem total
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan juga mendistribusikan barang
untuk memuaskan keinginan konsumen. Perencanaan pemasaran meliputi penentuan sasaran dan
cara yang ditempuh dalam memasarkan produk tersebut. Penentuan harga dilakukan untuk
memperbesar laba namun tidak memberatkan bagi konsumen, dengan kata lain mencari laba
sekecil mungkin namun memaksimalkan jumlah produk yang terjual. Promosi digunakan sebagai
langkah pengenalan produk. Distribusi digunakan sebagai saluran pemasaran agar produk sampai
pada tangan kosumen. - Pengertian Komunikasi
Definisi menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk
merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan
sikap. Definisi Hovland menunjukan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan
saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum dan sikap publik.
Yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik memainkan peranan yang amat penting.
Bahkan secara khusus mengenai komunikasinya sendiri Hovland menyatakan komunikasi
adalah suatu proses yang memungkinkan seorang (komunikator) menyampaikan rangsangan untuk
mengubah perilaku orang lain (Effendi, 2000: 10). Sedangkan komunikasi kemudian
dikembangkan oleh Rogers dan Kincaid sehingga dapat melahirkan definisi yang baru yaitu
komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lainnya yang pada giliranya akan tiba pada saling
pengertian yang mendalam (Cangara, 2002: 19).Kemudian Rogers mencoba mengspesifikasi
hakikat suatu hubungan dengan adanya suatu pertukaran informasi (pesan) di mana
menginginkan adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan
saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam proses komunikasi. Semua aktifitas
komunikasi melibatkan beberapa hal yaitu antara lain pengirim, penggunaan kode, pesan atau

7
media, penafsiran kode, penerima kegaduhan serta umpan balik. Menurut Kotler (2008: 208)
dalam sebuah proses komunikasi memiliki dua unsur utama yaitu pengirim dan penerima. Dua
unsur tersebut melambangkan alat komunikasi utama yaitu pesan dan media. Empat unsur
melambangkan fungsi komunikasi utama yaitu penggunaan kode (encoding), penafsiran kode
(decoding), tanggapan (response) dan umpan balik (feedback). Unsur terakhir dalam sistem
tersebut adalah kegaduhan (noise) yaitu pesan-pesan yang acak dan saling bertentangan yang
mungkin akan mengganggu komunikasi yang dimaksud.
Model komunikasi tersebut menekankan pada faktor-faktor utama dalam komunikasi yang
efektif. Pengirim harus mengetahui pendengar mana yang ingin mereka jangkau dan tanggapan
apa yang ingin mereka peroleh. Mereka harus mengemas pesan-pesan mereka dalam kode-kode
tertentu sehingga pendengar sasaranya dapat menafsirkan kode-kode tersebut. Mereka harus
mengirimkan pesan tersebut melalui media yang menjangkau pendengar sasaran dan
mengembangkan saluran umpan balik untuk memantau tanggapan-tanggapanya.
- Pengertian Komunikasi Pemasaran
Pengertian komunikasi pemasaran adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi atau membujuk mengingatkan pasar sasaran atas perusahaannya dan
produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produknya yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan. (Tjiptono, 2001: 219).
Komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak atau
lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Pertukaran dua arah ini kadang-kadang disebut
sebagai dialog pemasaran. Atau secara luas komunikasi pemasaran dapat didefinisikan
sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan
kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta
mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk
berbuat baik (Swastha,2000: 234).
Semua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi pemasaran melakukan cara yang sama, yaitu
mendengarkan, bereaksi, dan berbicara sampai tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan.
Pertukaran informasi, penjelasan-penjelasan yang bersifat membujuk, dan negoisasi merupakan
seluruh bagian dari proses tersebut. Menurut Swastha (2000: 235) secara ringkas dapat dikatakan
bahwa komunikasi pemasaran memudahkan atau membantu pembeli dan penjual dengan:
a) Menciptakan hubungan pertukaran.
8
b) Mempertahankan arus informasi yang memungkinkan terjadinya pertukaran.
c) Menciptakan kesadaran serta memberitahu pembeli dan penjual agar mereka dapat melakukan
pertukaran secara lebih memuaskan.
d) Memperbaiki pengambilan keputusan di bidang pemasaran sehingga seluruh proses pertukaran
menjadi lebih efektif dan efisien.
Secara luas pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana pribadi atau organisasi
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan melalui penciptaan dan
pertukaran nilai dengan yang lain. Dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran
mencakup menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang
menguntungkan. Karena itu kita mendefinisikan pemasaran (marketing) sebagai proses di mana
perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan
pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalanya (Kotler dan
Armstrong, 2009: 6). Sebagai langkah awal, pemasar harus memahami kebutuhan dan keinginan
pelanggan dan pasar di mana mereka beroperasi. Sekarang kita membicarakan lima konsep inti
pelanggan dan pasar:
Kebutuhan, keinginan, dan permintaan.
- Pengertian Integrated Marketing Communications (IMC)
Secara luas komunikasi pemasaran terpadu (IMC) adalah proses pengembangan dan implementasi
berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara
berkelanjutan. Tujuan IMC adalah mempengaruhi dan memberikan efek langsung kepada perilaku
khalayak sasaran yang dimilikinya. IMC menganggap seluruh sumber dapat menggabungkan
pelanggan atau calon pelanggan dengan produk atau jasa dari suatu merk atau perusahaan adalah
jalur potensial untuk menyampaikan pesan di masa datang (Shimp, 2003: 24).
Sedangkan menurut American Association of Advertising Agencies, IMC adalah sebuah konsep
perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah suatu rencana komprehensif
dengan mengevaluasi peranan strategis dari berbagai disiplin komunikasi. Misalnya periklanan,
respons langsung, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat, serta menggabungkan
disiplindisiplin ini untuk memberikan pengarah komunikasi yang jelas, konsisten, dan maksimum
melalui integrasi langsung dari pesan-pesan yang disampaikan (Kotler& Keller, 2008: 23).Ada
lima ciri yang melekat pada filosofi dan aplikasi dari komunikasi pemasaran terpadu. Kelima
ciri utama tersebut antara lain: (Shimp, 2003: 24-29).
9
1. Mempengaruhi perilaku. Tujuan IMC adalah mempengaruhi perilaku khalayak sasaranya. Hal
ini berarti komunikasi pemasaran harus melakukan lebih dari sekedar mempengaruhi
kesadaran merk atau memperbaiki konsumen terhadap merk. Dengan kata lain, tujuanya
adalah untuk menggerakan orang untuk bertindak.
2. Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan. Prosesnya diawali dari calon pelanggan
kemudian berbalik kepada komunikator merk untuk menentukan metode yang paling tepat
dan efektif dalam mengembangkan program komunikasi persuasif.
3. Menggunakan seluruh bentuk kontak. Menggunakan seluruh bentuk kontak yang
menggabungkan merk atau perusahaan dengan pelanggan mereka sebagai jalur
penyampaian pesan yang potensial.
4. Menciptakan sinergi. Semua elemen komunikasi (iklan, tempat pembelian, promosi,
penjualan, dan event dll) harus berbicara dengan satu suara. Koordinasi merupakan hal yang
amat penting untuk menghasilkan citra merk yang sangat kuat dan utuh, sehingga dapat
membuat konsumen melakukan aksi.
5. Menjalin hubungan. Kepercayaan bahwa komunikasi pemasaran yang sukses membutuhkan
terjalinya hubungan antara merk dengan pelangganya. Dikatakan bahwa pembinaan
hubungan adalah kunci dari pemasaran modern dan bahwa IMC adalah kunci dari terjalinya
tersebut.
Kerangka Umum Komunikasi Pemasaran

Iklan Promosi Humas Penjualan Pemasaran


Personal Langsung

Iklan cetak dan Kontes , game Press kit Presentasi Catalog


Siaran Pidato Rapat Mailing
Kemasan-luar Lotere Seminar Penjualan Telemarketing

dan kemasan- Laporan Program Belanja


Dalam Tahunan Insentif Internet

10
Film Premi-hadiah Sumbangan Sampel TV shoping
Brosur-booklet Sampling Amal Pekan raya Fax mail
Direktori Pekan Raya Sponsorship E-mail
Reprint of ad Pameran dagang Publikasi Voice Mail
Baliho/billboard Demonstrasi Humas
Display Sign Kupon Lobbying
Point-of- Rabat Identity
Purchase Pembiayaan Media
Materi Audio Berbunga Majalah
Visual rendah Intern
Simbol-logo Entertainment Even
Videotape Tunjangan

1. Periklanan Tukar tambah


Periklanan dilakukan dengan mengeluarkan biaya, ini berbeda dengan publisitas yang
disiarkan tanpa mengeluarkan biaya. Jadi, periklanan juga merupakan alat yang
digunakan oleh pembeli dan penjual serta setiap orang termasuk lembaga non-laba.
Atau dengan kata lain, periklanan dapat dipandang sebagai kegiatan penawaran
kepada suatu kelompok masyarakat baik secara lisan ataupun dengan penglihatan,
tentang suatu produk, jasa, atau ide. Dari uraian di atas dapatlah diketahui bahwa istilah
“Periklanan” berbeda dengan ”iklan”. Iklan adalah beritanya itu sendiri, sedangkan
periklanan adalah prosesnya, yaitu suatu program kegiatan untuk mempersiapkan
program tersebut dan menyebarluaskan kepada masyarakat luas melalui berbagai media
(Swasta, 2000: 245).
Beberapa fungsi periklanan yaitu memberikan informasi, membujuk atau mempengaruhi,
menciptakan kesan, memuaskan keinginan, dan sebagai alat komunikasi. Sedangkan tujuan
periklanan antara lain memperkenalkan produk, menambah penjualan industri, mengadakan
hubungan dengan penyalur, mencegah timbulnya barang tiruan (Swasta,2000: 252). 2.
Promosi Penjualan (Sales Promotion)

11
Meskipun menggunakan istilah promosi, tetapi pengertian dari promosi penjualan itu berbeda
dengan promosi itu sendiri. Seperti telah dibahas di muka bahwa promosi merupakan istilah
yang menggambarkan suatu bidang yang luas, sedangkan promosi penjualan hanya
merupakan satu bagian saja dari promosi. Kalau promosi penjualan mencoba untuk memasuki
dan membujuk konsumen dengan alat serta metode yang diawasi oleh perusahaan itu
sendiri. Jadi secara luas promosi penjualan adalah kegiatan promosi penjualan selain
publisitas, personal selling, dan periklanan yang mendorong efektivitas pembelian
konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran,
demonstrasi dan sebagainya (Swasta, 2000:279).
3. Penjualan Personal (Personal Selling)
Tujuan seluruh usaha pemasaran pada umumnya adalah meningkatkan penjualan yang dapat
menghasilkan laba dengan menawarkan kebutuhan yang memuaskan kepada pasar dalam
jangka panjang. Personal selling adalah merupakan salah satu metode promosi untuk
mencapai tujuan tersebut, dan usaha ini memerlukan lebih banyak tenaga penjualan.
Jadi personal selling adalah interaaksi antar individu saling bertemu muka yang ditujukan
untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran
yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Tenaga penjualan ini dapat pula membantu
menejemen dalam memberikan informasi, misalnya tentang penjualan kredit. Tetapi di lain
pihak, kegiatan personal selling ini akan memberikan beban ongkos yang lebih besar apabila
penggunannya sangat luas dan sulit sekali diperoleh tenaga penjualan yang benar-benar
kualifait (Swasta, 2000: 260).
4. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Merupakan sistem pemasaran interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan
untuk menimbulkan respon yang terukur dan transaksi di sembarang lokasi (Sulaksana, 2003:
28). Kemajuan teknologi telah memperkaya media komunikasi, sehingga kita tidak lagi
bergantung pada media konvensional seperti koran, radio, telepon, televisi namun kini juga
bisa memakai media baru seperti telepon selular, laptop, dan internet.
5. Hubungan Masyarakat (Public Relation)

Humas juga merupakan salah satu strategi yang paling diandalkan perusahaan karena humas
dianggap mempunyai daya tarik tertentu diantaranya, (Sulaksana, 2003:26):
12
1. Kredibilitas tinggi berita dan fitur lebih otentikdan kredibel di mata pembaca iklan.
2. Mampu menjaring pembeli, mampu menjangkau prospek yang suka dihindari wiraniaga
dan iklan.
3. Dramatisir humas mampu mendramatisir perusahaan.
4. Terpadu
Terpadu dapat didefinisikan sebagai salah satu penyampaian pesan tertentu kepada kelompok
sasaran tertentu dengan cara yang jelas dan efektif. Komunikasi menjadi terpadu ketika
pesan yang disampaikan mencerminkan karakteristik merk kepada kelompok sasaran
(Brannan,2000: 3).
Hal tersebut yang menjadi dasar dari penerapan yang dilakukan oleh perusahaan Ganep
dalam rangka untuk menjadikan sasaran menjadi lebih jelas dan efektif. Mengingat di tengah
persaingan saat ini yang semakin pesat, hal inilah yang menjadi pertimbangan dari
Perusahaan Ganep. Karena itu konsep pemasaran perlu diperhatikan dengan benar untuk
menjalankan sebuah perusahaan, hal tersebut sangat penting dalam jalanya suatu perusahaan.
Maka dari bauran pemasaran dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Produk (Product)
Pelanggan akan merasa puas dengan kualitas serta ciri khas dari produk yang jarang mereka
temui di pasaran 2. Harga (Price)
Melihat persaingan di industri makanan ringan saat ini berkembang pesat, maka tidak heran
apabila banyak perusahaan yang hati-hati dalam penentuan harga. Salah satunya dengan
menimbang-nimbang bagaimana produk tersebut mampu diterima oleh masyarakat. Dengan
tepat dan mengetahui keadaan pasar maka harga juga merupakan salah satu daya tarik
pelanggan. Apabila kualitas dan rasa yang khas walaupun harga sedikit mahal masih bisa
diterima oleh pelanggan. Namun sebaliknya apabila harga terjangkau namun kualitas kurang
juga tidak menjamin mampu diterima oleh pelanggan.
3. Tempat (Place)
Perusahaan harus mengerti betul bagaimana mereka memilih tempat sebagai langkah awal
dalam menjalankan sebuah perusahaan. Namun juga harus diperhatikan tempat tersebut
sebaiknya tidak terlalu jauh dari perusahaan lain supaya ada persaingan antara satu dengan
lainya. Selain itu harus mudah akses dengan masyarakat luas agar distribusi mudah dan
merata dekat dengan pelanggan.

13
4. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan salah satu senjata utama bagi setiap perusahaan dalam memasarkan
produknya agar sampai di konsumen. Tidak hanya itu, promosi berperan dalam meningkatkan
jumlah produksi dalam sebuah perusahaan. Banyak cara dan upaya perusahaan dalam
berpromosi seperti dengan iklan, promosi penjualan, pemasaran langsung, penjualan personal
dan humas.
B. Saluran Pemasaran
Menurut Alma (2007), saluran pemasaran adalah lembaga yang saling berkait untuk menjadikan
produk barang atau jasa siap digunakan/dikonsumsi. Saluran pemasaran sangat penting bagi
produsen, sebab produsen tidak akan sanggup menyalurkan hasil produksi hingga ke tangan
konsumen. Saluran pemasaran ini berfungsi sebagai:
·Pemberi informasi tentang keadaan lapang, daya saing, penerimaan konsumen, selera
konsumen;
·Membantu kelancaran pemasaran;
·Negosiasi harga dan sistem penyaluran;
·Pembiayaan lebih mudah;
·Unsur resiko lebih kecil karena ditanggung pihak penyalur.
Beberapa cara dalam menyalurkan produk dari produsen ke konsumen ada tiga, yaitu penyaluran
langsung dari produsen ke konsumen, penyaluran semi langsung dengan satu perantara, dan
penyaluran tak langsung melalui lebih dari satu perantara. untuk lebih lengkapnya silahkan
pelajari tentang teori analisis margin pemasaran menurut pendapat para ahli.
C. Strategi Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong dalam Rizki (2013), seluruh strategi pemasaran dibangun
berdasarkan STP, yaitu Segmentation, Targeting, dan Positioning. Segmentasi (Segmentation)
adalah proses penempatan konsumen dalam subkelompok pada pasar produk, sehingga
sekelompok konsumen ini memiliki tanggapan yang hampir sama mengenai produk tersebut.
Penetapan pasar sasaran (Targeting) adalah suatu cara dalam mengevaluasi dan memutuskan
berapa segmen pasar yang akan dicakup atau dilayani dalam sebuah pemasaran produk.
Perumusan posisi produk (Positioning) adalah suatu cara dalam merumuskan produk yang
dipasarkan melalui kuisioner yang telah disebar pada masyarakat.
D. Kinerja Pemasaran
14
Menurut Ferdinand dalam Suendro (2010), kinerja pemasaran merupakan salah satu faktor yang
digunakan dalam mengukur strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Kinerja
pemasaran erat kaitannya dengan strategi pemasaran karena setiap strategi yang dilakukan oleh
perusahaan selalu mengarah pada perbaikan kinerja. Kinerja dalam hal ini dapat diartikan dalam
proses pemasaran seperti banyaknya jumlah produk yang terjual dan juga loyalitas konsumen
terhadap produk yang diproduksi oleh perusahaan.
B. STRATEGI PROMOSI PARIWISATA
Secara Etomoogi pariwisata berasal dari dua kta yaitu “ pari” yang berarti banyak/berkeliling,
sedangkan pengertian wisata berarti “pergi”. Didalam kamus besar indonesia pariwisata adalah
suatu kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi. Sedangkan pengertian secara umum
pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktuyang
diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan
suatu perencanaan atau bukan maksud mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi
semata mata untuk menikmati kegiataan pertamasyaan atau reakreasi untuk memenuhi keinginan
yang beraneka ragam.
Pergerakan kunjungan wisatawan di Indonesia juga terbantu karena generasi milenial yang sangat
aktif berselancar dan berbagi di dunia maya. Di sisi lain, generasi milenial juga terbiasa
terkoneksi secara digital. Dengan begitu, go digital dapat menjadi terobosan baru dalam
memasarkan destinasi wisata di daerah, utamanya untuk menyasar pasar generasi milenial
yang memiliki jumlah besar. Namun di lapangan, masih banyak destinasi wisata yang merasa
dan dinilai belum siap, khususnya terkait dengan jaringan internet. Saluran pemasaran juga
dibutuhkan agar produk dan jasa yang kita tawarkan dapat sampai ke pasar potensial. Seperti yang
pernah kita bahas sebelumnya, saluran pemasaran dapat dibentuk melalui dua cara, yaitu langsung
dan tidak langsung. Saluran pemasaran langsung dapat dilakukan dengan mendatangkan
wisatawan tanpa melalui perantara. Misalnya, melalui website kepunyaan destinasi, WhatsApp
business, pengiriman proposal digital ke instansi, dan lainnya. Sementara saluran pemasaran tidak
langsung dapat dilakukan dengan melibatkan perantara. Misalnya kerja sama dengan biro
perjalanan wisata (travel agency), pramuwisata (guide), ASITA, atau organisasi lainnya.
a. Strategi
Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani, strategeia (stratos: militer, dan ag: pemimpin) yang
artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral, dimana jendral tersebut dibutuhkan untuk
15
memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi merupakan
cara terbaik yang dijalankan untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu pula strategi adalah suatu
cara atau langkah-langkah yang harus ditempuh oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya dalam
menentukan persaingan dengan para kompetitornya. Strategi secara umum adalah proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,
disertai pengyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Sedangkan secara khusus, strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terusmenerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Berikut ini adalah beberapa definisi yang
dipaparkan oleh para ahli:
- William F. Glueck Lawrence Jauch dalam Saladin, “Sebuah rencana yang disatukan, luas dan
diintegrasi yang menghubungkan keunggulan srtategi perusahaan dengan tantangan
lingkungan da dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai
melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi”.
- Chandler dalam Freddy Ranguti, “Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam
kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber
daya, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai
tujuan tersebut. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang
berkaitan sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun”.
Bagi komunikasi pemasaran, perencanaan strategis adalah proses mengidentifikasi problem yang
dapat dipecahkan dengan komunikasi pemasaran kemudian menentukan tujuan/sasaran (apa yang
ingin dicapai), menentukan strategi (bagaimanan mencapai tujuan), dan mengimplementasikan
taktik (aksi untuk menjalankan rencana). Proses ini terjadi di dalam kerangka waktu spesifik.
Bahkan mereka yang berpengalaman di bidang periklanan terkadangmkesulitan untuk
membedakan antara tujuan dan strategi. Ingat, tujuan addalah sesuatu yang harus dicapai; dalam
periklanan, tujuannya ditentukkan oleh efek yang ingin diraih. Strategi adalah alat, sarana, desain
atau rancangan untuk mencapai tujuan. Pesan periklanan dan strategi media misalnya.
Dalam periklanan, taktik adalah cara mengeksekusi iklan dan komunikasi pemassaran lainnya,
bagaimana desainnya dan apa isi penyampaiannya.
b. Promosi

16
Promosi atau yang juga dikenal dengan komunikasi pemasaran (marketing communications)
adalah berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen – secara
langsung maupun tidak langsung – tentang suatu produk atau brand yang dijual.7
Dalam lingkungan komunikasi yang baru, walaupun iklan seringkali menjadi elemen sentral
dalam program komunikasi pemasaran, sekarang ini tidak menjadi satu-satunya dan bukan yang
terutama dalam membangun brand suatu destinasi atau memasarkannya untuk menarik wisatawan.
Pemasaran pariwisata harus mempertimbangkan berbagai media dan cara baru untuk
berkomunikasi dengan wisatawan. Berbagai moda tersedia dalam bauran komunikasi pemasaran
adalah:
1) Periklanan (advertising) – yaitu segala bentuk presentasi dan promosi non personal yang
dibayar tentang ide, barang, jasa, atau tenpat oleh pemasang iklan (perusahaan, pemerintahan,
organisasi) yang teridentifikasi dengan jelas. Iklan tentang suatu destinasi atau paket perjalanan
bisa dipasang di berbagai media elektronik maupun cetak. Iklan yang ingin memaksimalkan
dramatisasi biasanya memilik media audio visual seperti televisi.
Iklan wisata juga biasanya dipasang di media khusus yang mengulas wisata atau perjalanan. Untuk
menyasar calon wisatawan secara lebih baik, seringkali media khusus wisata dipilih daripada
media umum. Akan tetapi untuk menyasar audiens yang lebih luas atau untuk
membangkitkan awareness, media umum biasanya lebih disukai.
2) Promosi penjualan (Sales promotion) – yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong uji
coba (trial) atau pembelian produk.
Promosi penjualan bisa berupa diskon atau subsidi untuk memberikan insentif bagi para calon
wisatawan untuk mengunjungi destinasi baru. Beberapa program untuk mendorong kunjungan
ke destinasi baru sering memberikan diskon untuk tiket penerbangan atau akomodasi. Jika
insentif tersebut disalurkan ke biro perjalanan, maka program promosi penjualan disebut trade
promotions. Selain itu, trade promotions juga bisa berupa “familization tour” (atau disingkat fam
tour) yang diberikan kepada biro perjalanan atau travel wholesaler agar mereka mendapatkan
pengalaman langsung untuk produk wisata yang akan mereka jual.3) Acara dan pengalaman
(Events and Experience) – yaitu penyelenggaraan aktivitas dan program yang disponsori oleh
perusahaan/ destinasi untuk menciptakan interaksi terus-menerus atau special dengan suatu brand.
Berbagai acara bisa diselenggarakan di suatu destinasi, misalnya festival musik, kompetisi
olah raga, atau karnaval. Selain acara tersebut telah dapat mengundang wisatawan,
17
penyelenggaraan acara yang tepat akan dapat membentuk atau mendukung citra destinasi yang
sedang dibentuk. Sebagai contoh, citra kota budaya dari Yogyakarta akan diperkuat dengan
penyelenggaraan Jogja Java Carnival. Citra kota Jakarta juga menjadi positif karena acara-acara
budaya dan festival musik internasional yang diselenggarakan.
4) Kehumasan dan publisitas (Public Relations and Publicity) – yaitu berbagai program
yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan, destinasi atau daya
tarik wisata tertentu. Taktik yang efektif untuk menciptakan publisitas dalam promosi produk
wisata. Untuk meningkatkan nilai positif suatu destinasi wisata, jurnalis wisataa tersebut harus
mendapatkan kesan baik, yaitu misalnya ketersediaan pemandu professional bahasa asing.
Publisitas juga bisa didapatkan melalui film atau laporan perjalanan yang dibuat di suatu destinasi
wisata. Film yang berlatar belakang suatu destinasi wisata atau program televise yang berupa
acara “Jalan-jalan” dan “Wisata” akan sangat jauh lebih kredibel daripada iklan.
5) Pemasaran langsung (Direct Marketing) – yaitu penggunaan surat, telepon, faksimil atau
internet yang dirancang untuk mengkomunikasikan secara langsung atau memastikan respons dan
dialog dari wisatawan atau calon wisatawan tertentu.
6) Pemasaran dari mulut ke mulut (Word-of-mouth Marketing) – yaitu komunikasi lisan
atau tertulis dari orang ke orang atau komunikasi elektronik yang berkaitan dengan hasil atau
pengalaman mengunjungi suatu destinasi wisata.
7) Penjualan secara personal (Personal Selling) – yaitu interraksi langsung dengan satu atau
lebih calon wisatawan prospektif untuk memberikan presentasi, menjawab pertanyaan, atau
menghasilkan penjualan. Penjualan secara personal biasanya dilakukan oleh biro perjalanan. Biro
perjalanan harus mempunyai pengetahuan yang mendalam mengenai kebutuhan, selera, dan
preferensi calon wisatawan. Mereka perlu memahami motovasi wisatawan, tujuan perjalanan,
lama perjalanan, anggaran yang disediakan, serta kebutuhan-kebutuhan khusus
(misalnya, bepergian bersama anak kecil atau lansia) dari wisatawan. Bagi pemasar,
perkembangan media komunikasi pemasaran tersebut memberikan alternatif cara dan platforms
untuk berinteraksi dengan wisatawan/ calon wisatawan. Akan tetapi, perkembangan ini sekaligus
memberikan tantangan untuk merancangnya menjadi serangkaian upaya yang terencana
dan terkoordinasi untuk menghasilkan pesan pemasaran yang jelas, konsisten, dan
menghasilkan dampak yang tinggi.
C. CONTOH KULINER SEBAGAI DAYA TARIK PARIWISATA
18
Terites, Kuliner Ekstrim Khas Karo Sebagai Daya Tarik Wisata Kuliner
Provinsi Sumatra Utara terletak di bagian barat Indonesia merupakan provinsi dengan wilayah
terluas dengan penduduk terbanyak pada urutan keempat. Sebuah provinsi yang menggambarkan
keragaman bangsa Indonesia, karena terdapat 11 etnis yang tentunya memiliki kekhasan budaya
masing-masing. Di antara kesebelas etnis tersebut, suku Batak, Melayu, dan Nias merupakan
terbanyak dari populasi penduduk. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2019, terdapat

44,75% penduduk bersuku Batak, angka tersebut menunjukkan suku Batak adalah jumlah etnis
terbanyak. Suku Batak pun masih terbagi-bagi dalam beberapa etnis, yang dibedakan berdasarkan
wilayah tinggal mereka. Suku Batak Karo mendiami dataran tinggi Karo, suku Batak Mandailing
di

Kabupaten Mandailing-Natal, suku Batak Simalungun di Kabupaten Simalungun, suku Batak


Pakpak berada di Kabupaten Pakpak Barat, suku Batak Mandailing, di Kabupaten Mandailing, dan
suku Batak Toba di wilayah Kabupaten Toba Samosir. Suku Batak sangat menjunjung budaya
leluhur, bahkan hingga saat ini masih menjalankan tradisi adat istiadatnya. Tradisi dan upacara
ritual banyak diterapkan pada upacara daur kehidupan, yaitu perkawinan, kehamilan, kelahiran,
masa bayi, remaja, hingga kematian. Upacara ritual juga dilakukan saat menyelenggarakan
beberapa kegiatan, seperti memasuki rumah baru, bertanam, dan kegiatan yang berkaitan dengan
keagamaan. Makanan seringkali menjadi bagian penting dalam sebuah upacara adat. Para leluhur
percaya makanan adalah sesuatu yang harus dihargai karena untuk mendapatkan makanan harus
bekerja keras terlebih dahulu (Petra, 2016). Melalui makanan dapat terlihat status sosial
masyarakat dalam adat Batak. Suku Karo termasuk suku yang menjadikan makanan sebagai
bagian penting dalam upacara- upacara adat. Misalnya Cipera (masakan berkuah berisi ayam
dengan tepung jagung khusus yang disebut tepung cipera) dan Tasak Telu (daging ayam dimasak
bersama darah ayam) adalah makanan yang harus disuguhkan pada upacara perumah begu
(memanggil arwah) dan mbesur-mbesuri (pesta panen atau syukuran ketika bulir padi mulai berisi
dan upacara ketika wanita memasuki masa kehamilan). Kuliner khas suku Karo memiliki beberapa
makanan tradisional yang unik, bahkan cenderung ekstrim. Meski dianggap cukup ekstrim bagi
kebanyakan orang, namun merupakan makanan favorit bagi masyarakat Karo. Sebagian
masyarakat Karo mengonsumsi labalaba (lawah- lawah) yang ada di persawahan. Kemudian kidu

19
atau ulat dari pohon sagu atau enau yang terkadang dikonsumsi dalam keadaan mentah, atau
dimasak arsik (sejenis pepes). Ada pula yang mengonsumsi anjing tanah (singke) yang ada di
persawahan, serta cibet (metamorfosis dari capung). Tak kalah unik, Sup Hijau yang terbuat dari
bahan terites, yaitu rumput yang masih berada di dalam lambung sapi (Azhari).

20
Keunikan terites dalam Sup Hijau yang hanya dapat ditemui dalam beberapa upacara adat dapat
dijadikan sebagai daya tarik wisata kuliner. Ini selaras dengan pendapat Wolf (2004) dalam
Syarifuddin dkk, 2018 yang menyatakan bahwa: “Wisata kuliner bukanlah sesuatu yang mewah
eksklusif. Wisata kuliner menekankan pada pengalaman gastronomi yang unik dan menegaskan,
bukan pada kemewahan restoran maupun kelengkapan jenis makanan maupun minuman yang
tersedia.” Ditambahkan oleh Muksin, 2016, tiga sifat yang dimiliki suatu daerah untuk menjadi
daya tarik wisata yaitu keunikan, keaslian dan kelangkaan. Ketiga sifat itu dimiliki terites.
Pernyataan Damanik dan Weber (2006:13) dalam Syarifuddin, 2018 makin menguatkan alasan
untuk menjadikan kuliner khas Karo, khususnya terites sebagai daya tarik wisata. Dikatakan,
bahwa daya tarik wisata yang baik sangat terkait dengan empat hal, yaitu memiliki keunikan,
originalitas, otentisitas, dan keragaman.
Terites, makanan khas asal Karo ini terbuat dari bahan yang memang tidak lazim digunakan
dalam masakan pada umumnya, yaitu terbuat dari rumput yang berasal dari lambung (rumen)
sapi. Terites merupakan salah satu makanan yang menurut orang-orang di luar suku Karo adalah
hal yang aneh dan mungkin menjijikkan. Makanan ini mempunyai nama lain, yaitu pagit-pagit
‘pahit-pahit’ yang merupakan arti yang sangat mencerminkan rasa dari masakan ini sendiri.
Sapi sebagai hewan memamah biak (ruminansia) pemakan tumbuhan atau herbivora mencerna
makanan dalam dua tahapan. Tahap pertama, makanan dikunyah di dalam mulut, lalu masuk ke
dalam rumen sebagai tempat penampungan sementara makanan yang ditelan. Tahap kedua,
makanan yang sudah setengah dicerna dikeluarkan ke dalam mulut, kemudian dikunyah kembali,
selanjutnya baru masuk ke dalam pencernaan. Nutrisi makanan pada rumen belum berubah,
karena di dalam rumen hanya terjadi proses penguraian selulase. Penyerapan sari-sari makanan
baru terjadi pada usus halus dan kotoran sebenarnya ada di usus besar. Hal tersebut membuktikan
bahwa kekhawatiran orang yang mengira terites merupakan kotoran sapi adalah tidak beralasan.

Secara biologis makanan yang terdapat dalam rumen memungkinkan masih banyak kandungan
nutrisi dan enzim (Azhari). Karena itu pula masyarakat Karo percaya, terites bermanfaat bagi
kesehatan (kepercayaan masyarakat, belum dibuktikan dalam medis) dapat mengobati berbagai
macam penyakit, seperti penyakit maag, masuk angin, dan penambah nafsu makan. Selain
bermakna sebagai makanan kesehatan, masyarakat Karo memaknai terites sebagai budaya
(meneruskan tradisi
19

secara turun temurun). Terites tidak mudah didapatkan untuk konsumsi sehari-hari karena hanya
tersedia pada saat perayaan upacara adat. Makanan terites akan disuguhkan pada pesta adat yang
menyenangkan, seperti merdang merdem (pesta tahunan ketika semua keluarga yang berada jauh
berkumpul untuk syukuran atas panen), dan kerja erdemu bayu (keluarga besar pengantin dari
kedua belah pihak berkumpul untuk melangsungkan pesta adat tersebut. Pembuatan terites
umumnya didasarkan atas proses tolong-menolong yang dapat memupuk rasa persaudaraan yang
lebih erat. Dalam menyajikan terites di dalam pesta adat pada umumnya masyarakat Karo akan
saling membantu dalam hal pengumpulan biaya karena penyediaan terites memerlukan biaya
yang besar (Azhari). Terites memiliki rasa pahit yang kuat, maka diperlukan keahlian khusus
dalam mengolahnya untuk mengurangi rasa pahit. Rasa pahit pada terites membuatnya juga
dinamai pagit-pagit, artinya pahit. Sebutan lain untuk masakan hasil olahan terites adalah sup
hijau, karena berwarna hijau dari sari terites dan daun singkong.

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai dengan
makalah penulis menyimpulkan bahwa system pariwisata adalah industri wisata. Industri yang
menyediakan jasa, daya tarik dan sarana wisata. Industri yang merupakan unit-unit
usaha atau bisnis di dalam kepariwisataan dan tersebar di ketiga area geografi tersebut. Sebagai
contoh, biro perjalanan wisata bisa ditemukan di daerah asal wisatawan, penerbangan bisa
ditemukan baik di daerah asal wisatawan maupun di daerah transit, dan bisnis kuliner wisata,
kitabisa memasarkan kuliner dan pariwisata Indonesia dengan sebaik mungkin dengan cara
memahami apa itu pemasaran, saluran, strategi dan kinerja pemasaran dengan sebaik mungkin
agar apa yang kita ingkinkan akan terwujud.

22
2. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus
dan detail dalam menjelaskan tentang Pemasaraan kuliner dan pariwisata indonesia dengan
sumbersumber yang lebih banyak yang tentunya dan dapat di pertanggung jawabkan. Untuk itu
penulis butuh saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini maupun untuk kedepannya.

23
DAFTAR PUSTAKA
Azhari, Yachinta (2012). Terites: Makanan Tradisional Unik Masyarakat Batak Karo di
Provinsi
Sumatera Utara.
Sasongko, Ibnu, Setiawan, Arief, S.Purnama, Yulianus. Strategi Pengembangan Kawasan
Wisata
Kuliner di Sepanjang Koridor Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang
Syarifuddin, Didin, M. Noor, Chairil, Rohendi, Acep (2018). Memaknai Kuliner Lokal
sebagai Daya
Tarik Wisata Kota Bandung.
Widiastuti, Rini (2013). Motivasi Penikmat Kuliner Ekstrim di Kabupaten Bantul.

http://www.goindonesia.com/id/pariwisata/10-tempat-wisata-terindah-di-indonesia-
palingterkenal http://kesiniaja.com/kuliner/kuliner-indonesia/5-makanan-khas-bengkulu/
http://www.tipepedia.net/2015/08/teori-pemasaran-menurut-pendapat-para.html#
http://assharrefdino.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-pariwisata.html
http://www.rumahreview.com/glossary/definisi-tentang-kuliner.html

24

Anda mungkin juga menyukai